Temuan Survei Nasional: Januari 2016

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

SPLIT-TICKET VOTING, KARAKTERISTIK PERSONAL, DAN ELEKTABILITAS BAKAL CALON PRESIDEN

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

Menurunnya Kinerja Pemerintah dan Disilusi terhadap Partai Politik

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH TERHADAP POLITIK UANG

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

DEBAT CAPRES-CAWAPRES DAN KECENDERUNGAN SIKAP PEMILIH

MEDIA SURVEI NASIONAL

KESENJANGAN PENDAPATAN: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK SURVEI NASIONAL

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

PROTES MASSA DAN KEPEMIMPINAN NASIONAL SEBUAH EVALUASI PUBLIK

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

Temuan Survei Nasional: 1-9 Agustus 2016

LEGITIMASI DEMOKRATIK WAKIL RAKYAT: PARTAI, DPR DAN DPD

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK

Lampu Kuning Negara Hukum Indonesia

INDEKS KEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA CAPRES CAWAPRES 2014

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik. Rilis dan Konferensi Pers Survei Nasional CSIS 2017 Jakarta, 2 November 2017

Temuan Survei: Januari 2015

PRO-KONTRA SEPUTAR PENCALONAN JOKOWI DI MATA PEMILIH

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

EVALUASI TIGA TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK DAN EFEK ELEKTORALNYA. Temuan Survei Nasional: September 2017

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

PETA ELEKTORAL PILKADA DKI JAKARTA PUTARAN KEDUA. Temuan Survei: April 2017

Press Release HASIL SURVEI

MEDIA MASSA DAN SENTIMEN TERHADAP PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

AKUNTABILITAS POLITIK: EVALUASI PUBLIK ATAS PEMERINTAHAN. Temuan Survei Nasional

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

Mencari Calon Presiden 2014

RILIS SURVEI NASIONAL 1-9 FEBRUARI 2018

MENAKAR KANDIDAT CAPRES & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU PRESIDEN 2014

POLITICAL OUTLOOK 2014: PILIHAN DAN KEMUNGKINAN CAPRES DAN CAWAPRES PEMILU 2014

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

TREND ORIENTASI NILAI-NILAI POLITIK ISLAMIS VS NILAI-NILAI POLITIK SEKULER DAN KEKUATAN ISLAM POLITIK

Temuan Survei: Januari 2015

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Poltracking LAPORAN SURVEI NASIONAL MENAKAR PETA POLITIK 2014: PENGARUH FIGUR TERHADAP KONFIGURASI POLITIK 2014 TEMUAN SURVEI NASIONAL JANUARI 2014

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK

REFLEKSI 17 TAHUN REFORMASI EVALUASI PUBLIK KINERJA INSTITUSI DEMOKRASI

KECENDERUNGAN SWING VOTER MENJELANG PEMILU LEGISLATIF 2009

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

KOMUNALISME DAN POPULISME MASYARAKAT INDONESIA

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

PELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Perolehan suara PN, PA, dan PC menurut nasional pada pemilu 2004 dan 2009

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PENDAHULUAN TEMUAN SURVEI NASIONAL 2400 RESPONDEN PERIODE SURVEI 8 15 NOVEMBER 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

EVALUASI PUBLIK TERHADAP DPR DAN KETUA DPR PILIHAN MASYARAKAT

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

KINERJA PETAHANA DAN PELUANG PARA PENANTANG DALAM PILKADA DKI JAKARTA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

KINERJA PEMERINTAHAN SBY-BOEDIONO SEBUAH EVALUASI PUBLIK

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Transkripsi:

Temuan Survei Nasional: 18-29 Januari 2016

Latar Belakang v Salah satu komponen demokrasi yang paling utama adalah sikap percaya (trust) kepada institusi politik. Dalam leksikon ilmu politik, kepercayaan terhadap institusi politik adalah orientasi evaluasi yang paling mendasar terhadap sistem politik. Ini menentukan efektivitas pemerintahan dan legitimasi demokrasi (Hetherington, 1998). v Fokus trust jenis ini adalah lembaga politik formal, tidak spesifik menunjuk pada incumbent (Norris, 1999). Banyak studi menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan yang rendah terhadap institusi-institusi politik dapat memunculkan instabilitas demokrasi. Pada dimensi yang lebih konkret, rendahnya political trust akan mengurangi efektivitas lembaga-lembaga demokrasi. v Kepercayaan politik merupakan modal berharga bagi pemegang kekuasaan, baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Semakin tinggi kepercayaan politik yang diperoleh, semakin besar pula peluang pemegang kekuasaan untuk mendapatkan dukungan atas inisiatif dan kebijakan yang mereka buat. Masyarakat cenderung lebih mudah menerima, mendukung dan mentaati kebijakan yang dibuat oleh lembaga yang mereka yakini dapat dipercaya. 2

Latar Belakang v Beberapa studi juga menemukan bahwa kepercayaan politik juga dapat mendorong individu warga untuk rela berkorban dan lebih mendahulukan kepentingan bersama. Dalam konteks ini, trust dipandang dapat mengatasi masalah penumpang gelap (free rider) dalam upaya menciptakan kebaikan bersama, dan mendorong individu untuk lebih memikirkan keuntungan jangka panjang. v Begitu kuat faktor kepercayaan politik, para pemegang kekuasaan bisa menggunakannya untuk berbagai kepentingan. Mereka bisa memakainya untuk menciptakan kehidupan publik yang lebih baik (public goods), tetapi juga bisa memakainya untuk kepentingan yang lebih sempit. Dalam konteks ini, karakter kepemimpinan seseorang yang akan menentukan bagaimana trust yang didapat akan dipakai. v Namun perlu diingat, kepercayaan politik bukan hanya modal tetapi juga harapan (expectation). Masyarakat tidak memberikan kepercayaan secara cuma-cuma, karena di balik trust yang diberikan terdapat harapan agar aspirasi mereka dipenuhi. Oleh karena itu, kepercayaan terhadap lembaga-lembaga negara dengan sendirinya akan naik-turun seiring dengan hasil evaluasi masyarakat terhadap kinerja pemegang lembaga-lembaga tersebut. 3

Latar Belakang v Sisi harapan dari trust ini mensyaratkan para penerimanya (pemegang kekuasaan) untuk selalu menjaga. Keberhasilan dalam meningkatkan trust berarti penambahan modal kerja. Sebaliknya, penurunan kepercayaan akan berakibat pada peningkatan hambatan masyarakat terhadap upaya yang dibuat pemegang kekuasaan. Dengan demikian, hubungan antara trust dan kinerja lembaga bersifat resiprokal, keduanya saling mempengaruhi. v Studi ini akan menyoroti dua masalah pokok: Pertama, kepercayaan publik terhadap sejumlah institusi-institusi demokrasi. Insititusi yang hendak dinilai adalah partai politik, presiden, DPR, KPK, polisi dan pengadilan. Semua institusi ini berhubungan langsung dengan persoalan penyusunan dan penegakan hukum. v Kedua, sikap masyarakat terkait dengan rencana revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK). Beberapa waktu lalu DPR melakukan pembahasan revisi UU tersebut dan memasukkan agenda revisi atas UU tersebut dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2016. Hingga saat ini, masalah revisi tersebut terus menyedot banyak perhatian masyarakat dan media. 4

Latar Belakang v v v Paparan berikut akan dimulai dengan deskripsi tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadapat sejumlah lembaga demokrasi. Di dalamnya akan tercakup variasi kepercayaan yang diberikan masyarakat terhadap lembaga-lembaga tersebut. Menyusul paparan berikutnya adalah temuan-temuan tentang pandangan, sikap dan harapan masyarakat terhadap revisi UU KPK. Bagian selanjutnya adalah analisis mengenai efek rencana revisi UU KPK terhadap kepercayaan masyarakat pada DPR dan partai politik. Saat ini, dua institusi tersebut yang menjadi pihak menggodok masalah revisi UU KPK. Apa dampak yang ditimbulkan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPR dan partai politik jika revisi tersebut dilaksanakan? Pertanyaan yang sama juga ditujukan kepada presiden pada bagian selanjutnya. Bukan trust, tetapi dampak yang akan ditimbulkan terhadap approval rating (tingkat kepuasan) presiden jika revisi UU KPK jadi dilaksanakan. Approval rating lebih melibatkan evaluasi yang dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga resikonya lebih tinggi.

Metodologi v Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. v Sampel: Jumlah sampel 1.550 responden. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2.5% pada tingkat kepercayaan 95%. v Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/ kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden v Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot-check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. v Waktu wawancara lapangan 18 29 Januari 2016. v Sumber dana: Asian Barometer, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia 6

Flowchart Penarikan Sampel Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional Prov 1 Ds 1 Ds n RT1 RT2 RT3. Prov k Ds 1 Ds m RT5 Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random KK1 KK2 Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan 7

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN (%) KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI GENDER AGAMA Laki-laki 50.0 50.1 Islam 88.1 87.3 Perempuan 50.0 49.9 Kristen 8.5 9.8 DESA-KOTA Lainnya 3.5 3.0 Pedesaan 50.3 50.2 ETNIS Perkotaa 49.7 49.8 Jawa 39.2 40.2 Sunda 16.7 15.5 Batak 2.8 3.6 Madura 3.9 3.0 Betawi 2.8 2.9 Minang 2.3 2.7 Bugis 2.3 2.7 Lainnya 29.9 29.4 8

DISTRIBUSI SAMPEL (%) KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI SUMATERA 21.3 20.7 KALIMANTAN 5.8 5.9 ACEH 1.9 1.8 KALBAR 1.9 1.9 SUMUT 5.2 5.3 KALTENG 0.6 1.0 SUMBAR 1.9 1.9 KALSEL 1.3 1.5 RIAU 2.6 2.2 KALTIM 1.3 1.3 JAMBI 1.3 1.3 KALTARA 0.6 0.2 SUMSEL 3.2 3.1 SULAWESI 7.1 7.2 BENGKULU 0.6 0.7 SULUT 0.6 1.0 LAMPUNG 3.2 3.2 SULTENG 1.3 1.0 BABEL 0.6 0.5 SULSEL 3.2 3.4 KEPRI 0.6 0.7 SULTRA 0.6 1.0 JAWA 56.8 57.9 GORONTALO 0.6 0.4 DKI 3.9 3.8 SULBAR 0.6 0.5 JABAR 18.1 17.6 MALUKU PAPUA 3.2 3.2 JATENG 13.5 14.5 MALUKU 0.6 0.6 DIY 1.3 1.5 MALUT 0.6 0.4 JATIM 15.5 16.3 PAPUA BARAT 0.6 0.4 BANTEN 4.5 4.2 PAPUA 1.3 1.7 BALI NUSA 5.8 5.1 BALI 1.9 1.6 NTB 1.9 1.9 NTT 1.9 1.7 9

Trust terhadap Institusi Demokrasi

Trust terhadap Institusi Demokrasi Kami akan menyebutkan beberapa nama lembaga. Tolong sebutkan tingkat kepercayaan Ibu/ Bapak terhadap lembaga-lembaga tersebut. Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, atau tidak percaya sama sekali? (%) Sangat/cukup percaya Sedikit/tidak percaya sama sekali Tidak tahu KPK 79.6 13.7 6.6 Kepresidenan 79.2 18.1 2.6 Kepolisian 68.9 27.9 3.2 Pengadilan 57.9 35.5 6.6 DPR 48.5 44.4 7.2 Partai Politik 39.2 51.5 9.3 0% 25% 50% 75% 100% Di antara enam lembaga demokrasi, yang paling dipercaya adalah KPK, 79.6%, selanjutnya kepresidenan 79.2%. Lembaga yang paling rendah tingkat kepercayaannya adalah partai politik 39.2%, selanjutnya DPR 48.5%. 11

Komisi Pemberantasan Korupsi (Trust dan Isu Revisi UU KPK)

Tingkat Kepercayaan terhadap KPK Stabil Kami akan menyebutkan beberapa nama lembaga. Tolong sebutkan tingkat kepercayaan Ibu/ Bapak terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, atau tidak percaya sama sekali? (%) 100 80 81.1 79.6 60 40 20 0 Jan'15 Jan'16 Sangat/cukup percaya Trust terhadap KPK yang tinggi cenderung stabil dalam setahun terakhir. 13

Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Dalam beberapa waktu terakhir, apakah Ibu/Bapak mengikuti berita tentang rencana revisi Undang-Undang (UU) tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? (%) 100 75 77.3 50 25 22.5 0 0.2 Ya, mengikuti Tidak mengikuti TT/TJ Sekitar 22.5% warga mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK. 14

Revisi UU KPK akan melemahkan atau mempekuat KPK? Ada yang berpendapat bahwa revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK. Namun ada juga yang berpendapat bahwa revisi UU KPK adalah upaya untuk memperkuat KPK. Bagaimana menurut pendapat Ibu/Bapak sendiri? (%) (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) 100 75 54.4 50 34.1 25 11.5 0 Revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK Revisi UU KPK adalah upaya untuk memperkuat KPK TT/TJ Di antara yang aware dengan isu revisi KPK, mayoritas (54.4%) berpendapat bahwa revisi UU KPK akan melemahkan KPK. 15

Revisi UU KPK: Kewenangan Penyadapan Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa dalam rencana revisi UU KPK sejumlah politisi DPR ingin membatasi kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan, yaitu harus mendapat izin dari pengadilan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan rencana sejumlah politisi DPR untuk membatasi kewenangan KPK melakukan penyadapan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) 100 83.9 75 67.6 50 32.4 25 0 14.4 Ya, tahu Tidak tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ 1.7 Di antara yang aware dengan isu revisi UU KPK, sekitar 67.6% tahu tentang usulan sejumlah politisi DPR yang ingin membatasi kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan. Dan di antara tahu, mayoritas tidak setuju dengan usulan tersebut, 83.9%. 16

Revisi UU KPK: Kewenangan Penuntutan Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa ada sejumlah politisi DPR mengusulkan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan usulan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) 100 86.7 75 60.5 50 39.5 25 9.0 4.3 0 Ya, tahu Tidak tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Di antara yang aware dengan isu revisi UU KPK, sekitar 60.5% tahu tentang usulan sejumlah politisi DPR yang ingin menghapuskan kewenangan KPK dalam melakukan penuntutan. Dan di antara yang mengetahui, mayoritas tidak setuju dengan usulan tersebut, 86.7%. 17

Awareness dan opini tentang rencana revisi UU KPK menurut demografi (%) Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Ya, Mengik uti Tidak (lanjutan) bila mengikuti, bagaimana menurut pendapat Ibu/Bapak? Revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK GENDER Revisi UU KPK adalah upaya untuk memperkuat KPK TT/TJ Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Ya, Mengik uti (lanjutan) bila mengikuti, bagaimana menurut pendapat Ibu/Bapak? Revisi UU KPK adalah Tidak upaya untuk melemahkan KPK PENDIDIKAN Revisi UU KPK adalah upaya untuk memperkuat KPK Laki-laki 31 69 57 33 10 <= SD 10 90 52 37 11 Perempuan 14 86 48 36 16 SLTP 21 79 39 45 16 DESA-KOTA SLTA 33 67 59 30 10 Pedesaan 15 85 44 45 12 Universitas 50 50 59 30 10 Perkotaan 30 70 60 29 11 WILAYAH USIA Sumatera 23 77 61 31 8 <= 21 t hn 18 82 54 38 8 Jawa 23 77 53 34 13 22-25 thn 17 83 69 31 0 Bali Nusa 19 81 53 29 18 26-40 thn 24 76 51 38 10 Kalimantan 29 71 58 27 15 41-55 thn 23 77 53 34 13 Sulawesi 20 80 55 45 0 > 55 t hn 23 77 59 28 13 Maluku Papua 16 84 25 63 13 TT/TJ Isu revisi UU KPK lebih banyak diketahui oleh warga yang tinggal di perkotaan, lakilaki, usia 26-40 tahun, dan berpendidikan tinggi. 18

Revisi UU KPK: Kewenangan Penyadapan Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa dalam rencana revisi UU KPK sejumlah politisi DPR ingin membatasi kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan, yaitu harus mendapat izin dari pengadilan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan rencana sejumlah politisi DPR untuk membatasi kewenangan KPK melakukan penyadapan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Nasional 67.6 14.4 83.9 1.7 Nasional 67.6 14.4 83.9 1.7 GENDER DESA/KOTA Laki-laki 70.2 12.4 85.9 1.8 Pedesaan 58.8 12.9 84.3 2.9 Perempuan 61.7 19.7 78.8 1.5 Perkotaan 72.2 15.1 83.7 1.2 USIA WILAYAH <= 21 t ahun 61.5 37.5 62.5 0.0 Sumatera 72.7 16.1 83.9 0.0 22-25 tahun 69.2 11.1 88.9 0.0 Jawa 68.3 16.2 81.6 2.2 26-40 tahun 62.4 14.1 84.6 1.3 Bali Nusa 70.6 8.3 83.3 8.3 41-55 tahun 69.7 14.1 82.4 3.5 Kalimantan 61.5 0.0 100.0 0.0 > 55 t ahun 73.3 12.7 87.3 0.0 Sulawesi 59.1 7.7 92.3 0.0 PENDIDIKAN Maluku Papua 37.5 33.3 66.7 0.0 <= SD 47.6 10.0 86.7 3.3 SLTP 62.9 17.9 76.9 5.1 SLTA 69.7 15.8 83.2 1.0 Universitas 83.5 12.1 87.9 0.0 PENDAPATAN < 2 jut a 60.7 16.9 80.0 3.1 2 - < 4 juta 65.0 11.3 88.8 0.0 => 4 jut a 78.4 14.9 82.8 2.3 Usulan pembatasan kewenangan KPK melakukan penyadapan ditolak oleh mayoritas di dalam setiap lapisan masyarakat yang aware dengan isu ini. 19

Revisi UU KPK: Kewenangan Penuntutan Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa ada sejumlah politisi DPR mengusulkan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan usulan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Nasional 60.5 9.0 86.7 4.3 Nasional 60.5 9.0 86.7 4.3 GENDER DESA/KOTA Laki-laki 60.7 8.8 86.4 4.8 Pedesaan 47.9 10.5 80.7 8.8 Perempuan 59.8 9.4 87.5 3.1 Perkotaan 67.0 8.4 89.0 2.6 USIA WILAYAH <= 21 t ahun 46.2 16.7 83.3 0.0 Sumatera 68.8 5.7 88.7 5.7 22-25 tahun 69.2 0.0 100.0 0.0 Jawa 61.8 10.6 85.4 4.1 26-40 tahun 56.8 7.0 90.1 2.8 Bali Nusa 58.8 10.0 80.0 10.0 41-55 tahun 64.8 11.4 82.3 6.3 Kalimantan 42.3 0.0 100.0 0.0 > 55 t ahun 60.0 8.9 86.7 4.4 Sulawesi 54.5 16.7 83.3 0.0 PENDIDIKAN Maluku Papua 25.0 0.0 100.0 0.0 <= SD 44.4 14.3 82.1 3.6 SLTP 53.2 6.1 87.9 6.1 SLTA 63.4 7.6 87.0 5.4 Universitas 73.4 10.3 87.9 1.7 PENDAPATAN < 2 jut a 53.3 14.0 80.7 5.3 2 - < 4 juta 56.1 5.8 88.4 5.8 => 4 jut a 70.3 7.7 89.7 2.6 Usulan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan ditolak oleh mayoritas di dalam setiap lapisan masyarakat yang aware dengan isu ini. 20

Temuan v Sekitar 79.6% warga cukup atau sangat percaya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam setahun terakhir trust warga kepada KPK juga kurang lebih stabil, sekitar 80-81%. v Sekitar 22.5% warga mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK, terutama kelompok laki-laki, usia 26 tahun ke atas, pendidikan dan pendapatan semakin tinggi, wilayah perkotaan dan terutama Kalimantan, Jawa dan Sumatera. v Di antara warga yang mengikuti berita tersebut, sekitar 54.4% menilai revisi UU akan melemahkan KPK, 34.1% menilai akan memperkuat dan 11.5% tidak bisa menilai. Mayoritas warga menilai revisi UU akan melemahkan KPK, kecuali pada kelompok pendidikan menengah pertama, perempuan, wilayah pedesaan dan terutama dari Maluku Papua. v Mayoritas warga, yang mengetahui tentang beberapa kewenangan KPK yang diusulkan untuk direvisi, tidak setuju jika kewenangan KPK melakukan penyadapan dibatasi dan juga tidak setuju jika kewenangan penuntutan oleh KPK dihapuskan. 21

DPR dan Partai Politik (Sikap terhadap Revisi UU KPK dan Trust kepada DPR & Parpol)

Tren Tingkat Kepercayaan Terhadap DPR dan Partai Politik Kami akan menyebutkan beberapa nama lembaga. Tolong sebutkan tingkat kepercayaan Ibu/Bapak terhadap DPR, Partai Politik? Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, atau tidak percaya sama sekali? (%) 70 60 59.2 50 50.1 48.5 DPR 40 30 39.2 Partai Politik 20 10 0 Jan'15 Jan'16 Dalam setahun terakhir trust kepada DPR dan partai politik merosot. 23

Trust Terhadap DPR menurut awareness terhadap revisi UU KPK (%) Sangat/ cukup percaya Sedikit/tidak percaya sama sekali Tidak tahu Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Ya 22.5 36 62 1 Tidak 77.5 52 39 9 (Bila mengikuti berita rencana revisi UU KPK) Tahu bahwa dalam revisi UU KPK sejumlah politisi DPR ingin membatasi wewenang KPK melakukan penyadapan? Tahu 67.6 31 69 0 Tidak tahu 32.4 48 49 4 (Bila mengikuti berita rencana revisi UU KPK) Tahu bahwa dalam revisi UU KPK sejumlah politisi DPR mengusulkan penghapusan wewenang KPK melakukan penuntutan? Tahu 60.5 29 70 0 Tidak tahu 39.5 46 51 3 Revisi UU KPK berpengaruh negatif terhadap kepercayaan publik kepada DPR. 24

Pilihan Partai Jika pemilu untuk memilih anggota DPR RI diadakan sekarang, partai mana yang akan Ibu/ Bapak pilih? (%) PDIP 24.2 Golkar 9.7 Gerindra 7.5 Demokrat 5.7 PKB PPP PAN PKS NasDem PBB Hanura PKPI Lainnya 4.3 3.4 3.0 2.8 1.9 0.6 0.6 0.3 2.5 TT/TJ 33.5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 25

Tren Pilihan Partai Jika pemilu untuk memilih anggota DPR RI diadakan sekarang, partai mana yang akan Ibu/ Bapak pilih? (%) 40 35 34 30 25 24 20 19 15 10 5 0 7 2 9 4 7 3 15 10 12 7 10 6 8 7 3 3 5 1 1 1 1 0 3 NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI Lainnya Tidak tahu/jawab Pileg 2014 Jan'2016 Jika pemilu diadakan ketika survei, PDIP paling banyak didukung. Naiknya elektabilitas PDIP ini kemungkinan besar didorong oleh approval rating Jokowi yang juga meningkat. 26

Opini tentang rencana revisi UU KPK menurut massa pemilih partai (%) Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Ya, Mengik uti Tidak (lanjutan) bila mengikuti, bagaimana menurut pendapat Ibu/Bapak? Revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK Revisi UU KPK adalah upaya untuk memperkuat KPK TT/TJ MASSA PEMILIH PARTAI NasDem 40 60 42 42 17 PKB 6 94 25 75 0 PKS 26 74 27 55 18 PDIP 22 78 47 43 10 Golkar 25 75 47 45 8 Gerindra 28 72 67 21 12 Demokrat 22 78 68 26 5 PAN 28 72 46 54 0 PPP 26 74 43 29 29 Hanura 33 67 33 67 0 27

Sikap terhadap pembatasan kewenangan KPK melakukan penyadapan menurut massa pemilih partai Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa dalam rencana revisi UU KPK sejumlah politisi DPR ingin membatasi kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan, yaitu harus mendapat izin dari pengadilan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan rencana sejumlah politisi DPR untuk membatasi kewenangan KPK melakukan penyadapan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Nasional 67.6 14.4 83.9 1.7 Basis Partai NasDem 66.7 87.5 12.5 PKB 50.0 100.0 PKS 63.6 28.6 71.4 PDIP 66.3 12.7 87.3 Golkar 52.6 15.0 80.0 5.0 Gerindra 78.8 19.2 80.8 Demokrat 68.4 7.7 92.3 PAN 84.6 9.1 90.9 PPP 42.9 16.7 83.3 Hanura 66.7 50.0 50.0 Mayoritas dari hampir semua kelompok pemilih partai yang aware dengan isu revisi KPK tidak setuju dengan pembatasan kewenangan KPK melakukan penyadapan. 28

Sikap terhadap penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan menurut massa pemilih partai Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa ada sejumlah politisi DPR mengusulkan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan usulan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ Nasional 60.5 9.0 86.7 4.3 Basis Partai NasDem 50.0 83.3 16.7 PKB 75.0 33.3 66.7 PKS 63.6 14.3 85.7 PDIP 56.6 10.6 85.1 4.3 Golkar 44.7 17.6 82.4 Gerindra 75.8 4.0 96.0 Demokrat 78.9 6.7 93.3 PAN 84.6 81.8 18.2 PPP 42.9 100.0 Hanura 66.7 50.0 50.0 Mayoritas dari hampir semua kelompok pemilih partai aware dengan isu revisi KPK tidak setuju dengan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan. 29

Temuan v Terdapat 48.4% warga yang cukup atau sangat percaya kepada DPR. Dibandingkan KPK, trust kepada lembaga legislatif ini terbilang rendah. Angka ini bahkan lebih rendah jika dibandingkan rating DPR satu tahun lalu, dimana trust masyarakat masih berkisar pada 59.2%. v Sehubungan dengan isu revisi UU KPK, trust yang rendah ini terancam semakin menurun. Mereka yang tahu tentang rencana revisi UU KPK cenderung memiliki tingkat kepercayaan lebih rendah terhadap DPR dibandingkan mereka yang tidak mengetahui masalah ini. Dalam hal pembatasan kewenang penyadapan perbandingannya adalah 31:48%, dan dalam kewenangan penuntutan 29:46%. v Kenyataan ini muncul karena mereka yang tahu tentang rencana revisi UU KPK cenderung menolak. Padahal, DPR saat ini tampak lebih cenderung untuk terus melakukan revisi. Maka dapat diperkirakan, jika revisi UU KPK dilaksanakan trust masyarakat terhadap DPR berpotensi menurun. 30

Temuan v Trust terhadap partai politik juga terbilang rendah (39.2%), dan bahkan lebih rendah dibandingkan DPR. Saat ini, jika pemilu diadakan, PDIP masih mendapatkan dukungan paling besar (24%). Tingkat dukungannya lebih tinggi jika dibandingkan perolehan partai ini pada pemilu legislatif tahun lalu (19%). Namun demikian, masih banyak pemilih yang belum memberikan dukungan suara (34%). v Sehubungan dengan isu revisi UU KPK, basis PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PPP cenderung menilai revisi UU akan melemahkan KPK. Sementara basis PKB, PKS, PAN dan Hanura menilai revisi UU akan memperkuat KPK. Tampak di sini ada opini yang terbelah menyangkut efek umum yang akan ditimbulkan dari revisi UU KPK. 31

Temuan v Meskipun demikian, ketika ditanya tentang beberapa detil perubahan dalam revisi UU KPK, masyarakat dari semua latar belakang partai cenderung menolak. Mereka tidak setuju dengan pengurangan kewenangan KPK untuk menyadap dan menuntut. Artinya, jika revisi UU KPK dilakukan dengan mengurangi kewenangan KPK, maka arahnya akan berlawanan terhadap aspirasi masyarakat untuk tetap mempertahankan KPK. Dapat diprediksi, trust terhadap partai politik juga akan mengalami penurunan. 32

Evaluasi Kinerja Presiden Jokowi (Sikap terhadap Revisi UU KPK dan Approval Rating)

Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan? (%) 100 75 59.1 50 28.7 25 0 7.4 Sangat puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas sama sekali 2.3 2.5 TT/TJ Mayoritas warga (66.5%) cukup atau sangat puas atas kinerja Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. 34

Tren Kepuasan Sejak Jokowi Dilantik 70 60 50 62 LSI-Indikator 47 SMRC 53 53 SMRC 67 Indikator 40 30 Poltracking SMRC 41 20 10 0 Jan'15 Mrt'15 Jun'15 Okt'15 Des'15 Jan'16 Tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi saat ini paling tinggi sejak dilantik sebagai Presiden. 35

Tren Kondisi Ekonomi 45 40 42 39 41 35 30 25 34 32 28 31 23 31 24 27 23 34 34 34 30 27 28 20 15 10 5 0 Okt'14 Jan'15 Jun'15 Okt'15 Des'15 Jan'16 Memburuk Tidak berubah Membaik Kondisi ekonomi dinilai terus membaik dalam 4 bulan terakhir. 36

Paralel antara kepuasan atas kinerja Jokowi dan persepsi atas kondisi ekonomi korelasi pearson = 0.804 70 60 62 67 50 53 53 Puas dengan kinerja Jokowi 40 41 30 20 31 24 23 30 34 Kondisi ekonomi membaik 10 0 Jan'15 Jun'15 Okt'15 Des'15 Jan'16 Evaluasi atas kinerja Jokowi berhubungan erat dengan persepsi atas kondisi ekonomi secara nasional. Semakin positif persepsi warga atas kondisi ekonomi, semakin tinggi kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi. 37

Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Berdasar Demografi Base Puas Kurang puas TT/TJ Base Puas Kurang puas TT/TJ GENDER PENDIDIKAN Laki-laki 50.0 65.7 33.0 1.3 <= SD 42.5 72.5 23.4 4.1 Perempuan 50.0 67.4 28.9 3.7 SLTP 18.7 63.8 33.8 2.4 USIA SLTA 28.5 60.4 38.7 0.9 <= 21 t ahun 4.6 66.2 33.8 0.0 Universitas 10.2 63.9 36.1 0.0 22-25 tahun 5.1 65.4 34.6 0.0 PENDAPATAN 26-40 tahun 34.5 63.8 33.9 2.3 < 2 juta 51.5 69.9 26.8 3.3 41-55 tahun 34.8 67.9 29.7 2.4 2 - < 4 juta 29.9 68.0 30.9 1.1 > 55 t ahun 20.9 69.9 26.4 3.7 => 4 jut a 18.5 59.3 39.6 1.1 AGAMA EKONOMI SETAHUN TERAKHIR Islam 88.1 63.9 33.4 2.7 Membaik 34.5 83.5 15.2 1.3 Kristen 8.5 84.7 15.3 0.0 Tidak berubah 33.6 63.3 35.7 1.0 Lainnya 3.5 88.9 7.4 3.7 Memburuk 28.3 51.8 44.7 3.4 ETNIS TT/TJ 3.7 49.1 29.8 21.1 Jawa 39.2 67.4 30.3 2.3 DESA/KOTA Sunda 16.7 59.8 36.7 3.5 Pedesaan 50.3 72.4 24.5 3.1 Madura 3.9 76.7 21.7 1.7 Perkotaan 49.7 60.5 37.5 1.9 Bugis 2.3 61.1 27.8 11.1 WILAYAH Batak 2.8 83.7 16.3 0.0 Sumatera 21.3 56.1 43.0 0.9 Minang 2.3 36.1 63.9 0.0 Jawa 56.8 66.6 30.5 3.0 Betawi 2.8 65.9 29.5 4.5 Bali Nusa 5.8 67.8 27.8 4.4 Lainnya 29.9 69.0 29.1 1.9 Kalimantan 5.8 82.2 16.7 1.1 Sulawesi 7.1 80.9 15.5 3.6 Maluku Papua 3.2 72.0 26.0 2.0 Kepuasan terhadap kinerja Jokowi berasal dari tiap kelompok warga, baik dari kategori gender, usia, agama, pendidikan, pendapatan, desa/kota maupun wilayah. Satu-satunya kelompok etnis yang kurang puas atas kinerja Jokowi adalah Minang. 38

Kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi menurut massa pemilih partai (%) 90 80 70 60 50 67 62 73 73 68 64 5051 83 77 53 67 43 59 61 58 53 68 70 50 78 73 40 30 20 10 0 Total NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura Jan'15 Jan'16 Yang paling puas dengan kinerja Jokowi adalah massa pemilih PDIP (83%), sedangkan yang paling kurang puas massa PKS (51%). Dalam setahun terakhir, tingkat kepuasan terhadap Jokowi di masing-masing pemilih partai mengalami kenaikan, kecuali pada pemilih PKS yang tetap rendah. 39

Kepuasan Terhadap kinerja Jokowi menurut awareness terhadap revisi UU KPK (%) Sangat/ Cukup Puas Kurang/ Tidak Puas Sama Sekali TT/TJ Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Ya 22.5 66 34 1 Tidak 77.5 67 30 3 (Bila mengikuti berita rencana revisi UU KPK) Tahu bahwa dalam revisi UU KPK sejumlah politisi DPR ingin membatasi wewenang KPK melakukan penyadapan? Tahu 67.6 63 37 0 Tidak tahu 32.4 73 27 1 (Bila mengikuti berita rencana revisi UU KPK) Tahu bahwa dalam revisi UU KPK sejumlah politisi DPR mengusulkan penghapusan wewenang KPK melakukan penuntutan? Tahu 60.5 62 37 0 Tidak tahu 39.5 72 28 1 Revisi UU KPK cenderung berdampak negatif terhadap evaluasi atas kinerja Jokowi. Kepuasan atas kinerja Jokowi pada mereka yang aware dengan isu revisi UU KPK lebih rendah dibanding yang tidak aware. 40

Temuan v Sekitar 66.5% warga cukup atau sangat puas atas kinerja Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Tingkat kepuasan (approval rating) ini tampak paling tinggi selama Jokowi dilantik sebagai Presiden Oktober 2016 yang lalu. Hal ini terutama didorong oleh persepsi warga terhadap kondisi perekonomian nasional saat ini yang dirasakan terus membaik. v Kepuasan terhadap kinerja Jokowi lebih tinggi pada kelas menengah bawah dan wilayah pedesaan. Dari sisi basis partai, kepuasan terhadap kinerja Jokowi lebih rendah di kalangan PKS, Gerindra dan Demokrat. Tapi dalam setahun terakhir kecenderungannya meningkat, kecuali dari basis PKS. v Meskipun tingkat kepuasan kinerja presiden tinggi, bukan berarti kondisinya akan terus konstan. Ketika dikaitkan dengan rencana revisi UU KPK, kepuasan yang sudah cukup baik ini bisa terganggu jika presiden tidak memenuhi aspirasi publik untuk mempertahankan posisi KPK. 41

Temuan v Mereka yang tahu tentang rencana revisi UU KPK cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah terhadap kinerja presiden dibandingkan mereka yang tidak mengetahui. Dalam hal pembatasan kewenang penyadapan, perbandingannya adalah 63:73% dan dalam kewenangan penuntutan 62:72%. Patut dicatat, mereka yang tahu cenderung menolak revisi UU KPK, sedangkan presiden sampai saat ini belum mengeluarkan sikap resmi atas revisi ini karena rancangannya masih di tangan DPR. Dapat diprediksi, jika revisi UU KPK tetap dilaksanakan dan presiden tidak mengakomodasi aspirasi masyarakat, maka tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden berpotensi menurun. 42

Pilihan Presiden (Dukungan terhadap calon presiden dan Persepsi massa pemilih capres terhadap Revisi UU KPK)

Pilihan Presiden (top of mind) Pemilihan Presiden 2019 masih sekitar 3 tahun lagi. Tapi bila pemilihan Presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih? (%) Joko Widodo (Jokowi) Prabowo Subianto Susilo Bambang Yudhoyono M. Jusuf Kalla Hary Tanoesudibjo Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Aburizal Bakrie Megawati Soekarnoputri Rhoma Irama Wiranto Surya Paloh Ridwan Kamil M. Yusril Ihza Mahendra BJ. Habibie Anie Yudhoyono Moeldoko Hidayat Nur Wahid Dahlan Iskan Chairul Tanjung Tri Rismaharini Syahrizal Nur Sutiyoso Susi Pudjiastuti Soekarwo Puan Maharani Mahfud MD Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) Budiman Arifin Budi Gunawan Abdurrahman Wahid (Gusdur) TT/TJ/rahasia 1.5 1.1 1.0 0.6 0.6 0.5 0.5 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 14.5 28.5 48.2 0 25 50 75 100 44

Pilihan Presiden (semi terbuka) Jika pemilihan Presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut? (%) Joko Widodo (Jokowi) Prabowo Subianto Ridwan Kamil Megawati Soekarnoputri Aburizal Bakrie M. Jusuf Kalla Hary Tanoesudibjo Rhoma Irama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Tri Rismaharini Wiranto Surya Paloh Anie Yudhoyono M. Yusril Ihza Mahendra Hidayat Nurwahid Chairul Tanjung Ganjar Pranowo Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) Agus Harimurti Yudhoyono Sutiyoso Soekarwo Moeldoko Ahmad Heryawan Agung Laksono Zulkifli Hasan Puan Maharani Pramono Edhie Wibowo Lainnya Tidak tahu/tidak jawab 1.7 1.5 1.5 1.4 1.4 1.3 1.3 1.0 0.7 0.6 0.6 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 1.5 20.4 25.4 37.4 0 25 50 75 100 45

Opini tentang rencana revisi UU KPK menurut massa pemilih capres (%) Mengikuti berita rencana revisi UU KPK? Ya, Mengik uti Tidak (lanjutan) bila mengikuti, bagaimana menurut pendapat Ibu/Bapak? Revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK Revisi UU KPK adalah upaya untuk memperkuat KPK TT/TJ PEMILIH CAPRES JOKOWI 23 77 58 32 10 PRABOWO 26 74 47 35 19 LAINNYA 31 69 50 41 9 BELUM TAHU 14 86 64 27 9 Massa pemilih Jokowi maupun Prabowo yang aware dengan isu revisi KPK lebih banyak yang berpendapat bahwa revisi UU KPK adalah upaya untuk melemahkan KPK dibanding yang berpendapat sebaliknya. 46

Sikap terhadap pembatasan kewenangan KPK melakukan penyadapan menurut massa pemilih capres Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa dalam rencana revisi UU KPK sejumlah politisi DPR ingin membatasi kewenangan KPK dalam melakukan penyadapan, yaitu harus mendapat izin dari pengadilan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan rencana sejumlah politisi DPR untuk membatasi kewenangan KPK melakukan penyadapan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ PEMILIH CAPRES JOKOWI 67 9 91 0 PRABOWO 72 24 76 0 LAINNYA 63 19 77 4 BELUM TAHU 69 5 89 5 Mayoritas dari massa pemilih Jokowi maupun Prabowo yang aware dengan isu revisi KPK tidak setuju dengan pembatasan kewenangan KPK melakukan penyadapan. 47

Sikap terhadap penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan menurut massa pemilih capres Apakah Ibu/Bapak tahu (pernah dengar atau baca) bahwa ada sejumlah politisi DPR mengusulkan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan? (%) Bila tahu (pernah dengar atau baca), apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan usulan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan tersebut? (khusus responden yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK) Ya, tahu Setuju Tidak setuju TT/TJ PEMILIH CAPRES JOKOWI 56 4 93 3 PRABOWO 68 11 85 4 LAINNYA 63 13 83 4 BELUM TAHU 55 10 80 10 Mayoritas dari massa pemilih Jokowi maupun Prabowo yang aware dengan isu revisi KPK tidak setuju dengan penghapusan kewenangan KPK melakukan penuntutan. 48

Temuan v Jika pemilihan Presiden diadakan saat survei diadakan, Joko Widodo mendapat dukungan paling besar, sekitar 37.4%. Prabowo Subianto mendapat 20.4% dan tokoh-tokoh lainnya kurang dari 2%. Selebihnya masih mengambang karena belum memutuskan dukungan (25.4%). v Meskipun pemilih Prabowo Subianto lebih banyak yang mengikuti berita tentang rencana revisi UU KPK dibandingkan pemilih Joko Widodo, semuanya sepakat dengan pandangan bahwa revisi UU ini akan memperlemah posisi KPK. Mereka juga sepakat untuk menolak pengurangan wewenang KPK untuk menyadap dan menuntun. Oleh karena itu, dalam menyikapi rencana revisi UU KPK, pengikut Joko Widodo dan Prabowo Subiato memiliki sikap yang sama: Menolak. 49

Isu Terkini (Operasi Tangkap Tangan KPK)

OTT KPK Apakah Ibu/Bapak tahu (mendengar/melihat/membaca) berita tentang penangkapan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga telah melakukan tindak pidana korupsi, pada tanggal 13 Januari 2016 yang lalu? (%) 100 75 68.1 50 31.9 25 0 Ya, tahu Tidak tahu Sekitar 31.9% warga tahu berita tentang penangkapan seorang anggota DPR oleh KPK karena diduga melakukan tindak pidana korupsi. 51

Trust terhadap institusi DPR dan KPK menurut awareness OTT KPK Januari 2016 Trust terhadap DPR Trust terhadap KPK Base Sangat/ cukup percaya Sedikit/ tidak percaya sama sekali TT/TJ Sangat/ cukup percaya Sedikit/ tidak percaya sama sekali Ya 31.9 40 57 3 85 13 2 Tidak 68.1 52 39 9 77 14 9 TT/TJ Tahu penangkapan anggota DPR oleh KPK pada 13 Januari 2016 karena diduga melakukan korupsi? Penangkapan seorang anggota DPR oleh KPK karena diduga melakukan tindak pidana korupsi menurunkan trust terhadap DPR, sebaliknya menaikkan trust terhadap KPK. 52

Temuan v Sekitar 31.9% warga tahu berita tentang penangkapan seorang anggota DPR oleh KPK karena diduga melakukan tindak pidana korupsi. Efek dari dari peristiwa ini terhadap trust pada lembaga demokrasi cukup jelas. Mereka yang tahu cenderung memberikan kepercayaan yang lebih rendah kepada DPR dan, sebaliknya, memberikan kepercayaan yang lebih tinggi kepada KPK. 53

Kesimpulan

Kesimpulan v Survei ini menemukan bahwa tingkat kepercayaan politik masyarakat Indonesia terhadap sejumlah lembaga negara dan partai politik cukup beragam. Dari institusi-institusi yang dibandingkan, KPK dan presiden menempati lapis tertinggi. Disusul kemudian oleh kepolisian yang menempati posisi tengah. Sementara DPR, partai politik dan pengadilan berada dalam posisi bawah. v Sebagai modal, trust yang tinggi akan menjadi faktor yang mempermudah kerja lembaga yang mendapatkannya. Dalam konteks ini, KPK dan presiden harus mampu meningkatkan atau menjaga kepercayaan besar yang diterima dari publik, jika ingin terus mendapatkan legitimasi atas kerja yang mereka lakukan. v Bagi yang belum mendapatkan kepercayaan tinggi, seperti DPR dan partai politik, sebaiknya berinvestasi membangun kepercayaan masyarakat. Jangan sampai kepercayaan yg rendah mengakibatkan penolakan masyarakat atas berbagai inisitif yang mereka buat. 55

Kesimpulan v Data survei ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat yang tahu tentang rencana revisi UU KPK cenderung menunjukkan penolakannya terhadap inisiatif hukum ini. Penolakan tersebut didasarkan pada pandangan mereka bahwa upaya revisi yang sekarang sedang berlangsung cenderung memperlemah kelembagaan KPK. Secara lebih detil, masyarakat tahu dan menolak upaya untuk mengurangi kewenangan penyadapan dan penuntutan. v Sikap penolakan masyarakat terhadap revisi UU KPK ternyata berpengaruh terhadap trust yang mereka berikan kepada DPR. Mereka yang mengetahui masalah ini cenderung memberikan kepercayaan yang lebih rendah. Hal ini wajar karena posisi mereka berseberangan dengan sikap DPR yang cenderung untuk melakukan revisi. Oleh karenanya, jika aspirasi publik ini tidak diakomodasi, dikuatirkan trust kepada DPR dan partai politik akan semakin rendah. 56

Kesimpulan v Data survei ini juga menunjukkan bahwa penolakan terhadap rencana revisi UU KPK datang dari semua latar belakang partai politik. Meskipun pada tingkat elit DPR masih terjadi perdebatan antarfraksi, pada tataran masyarakat suaranya seragam. Partai apa pun yang mereka pilih, semuanya menolak rencana revisi UU KPK. Untuk itu, trust terhadap lembaga partai politik juga terancam turun jika rencana revisi UU KPK terus dijalankan. v Penolakan masyarakat terhadap revisi UU KPK juga berpengaruh terhadap tingkat kepuasan (approval rate) Presiden Joko Widodo. Mereka yang mengetahui masalah ini cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah. Bisa jadi karena sampai saat ini Presiden belum mengakomodasi aspirasi mereka. Draf revisi UU belum sampai ke tangan presiden, sehingga Presiden belum bisa memutuskan. Namun berdasarkan kecenderungan ini, jika Presiden mendukung revisi UU KPK, maka tingkat kepuasan publik atas kinerjanya akan cenderung menurun. 57

Kesimpulan v Kelanjutan upaya revisi UU KPK tidak hanya ditentukan DPR dan partai politik, tetapi juga presiden. Temuan survei menunjukkan bahwa approval rating Presiden Joko Widodo saat ini merupakan yang tertinggi sejak dilantik. Artinya, dalam soal revisi UU KPK, Presiden memiliki modal politik besar untuk bersikap independen dalam mengambil keputusan yang diharapkan publik. v Pertaruhan trust dan approval rating dalam masalah revisi UU KPK sangat nyata, sebagaimana yang ditunjukkan dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap salah satu anggota DPR RI baru-baru ini. Peristiwa tersebut langsung menaikkan kepercayaan masyarakat terhadap KPK, tetapi pada saat berbarengan menurunkan kepercayaan mereka terhadap DPR. 58

Kesimpulan v Mereka yang menganggap revisi UU KPK sebagai upaya pelemahan, dan karenanya menolak, datang dari berbagai latar belakang politik, ekonomi dan sosial. Untuk itu, baik DPR, partai politik, maupun Presiden, tidak memiliki alasan atau legitimasi publik yang kuat untuk melanjutkan inisiatif yang dipandang hanya akan memperlemah KPK ini. 59