Jumlah Permintaan AAC Block Tipe 600x200x75 mm dan 600x200x100 mm Periode Juni - Desember 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

USULAN PENERAPAN METODE LEAN MANUFACTURING

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen merupakan faktor yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jumlah Perusahaan Subsektor Komputer, Barang Elektronik dan Optik (Dalam Unit)

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. I.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam memenuhi permintaan konsumen saat ini

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap perusahaan harus dapat bersaing secara global baik di pasaran nasional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1 Total Jumlah Produksi pada Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. kasti dan terletak di kota Malang. Perusahaan home industry ini memiliki sistem

PENGURANGAN WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT. KEMASAN CIPTATAMA SEMPURNA PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste

Maya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dari produk yang dijual. Sehingga pelanggan akan terus menjalin hubungan

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

a b c d Gambar I.1 Produk PT. ABC (Sumber: Departemen Engineering PT. ABC)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut pandang konsumen oleh karena itu perlu dieliminasi. Didalam lean

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bulan sepanjang semester I tahun kuatnya penetrasi motor hasil produksi PT. XYZ di setiap segmen.

BAB I PENDAHULUAN. akan menunjukkan korelasi yang sebanding dengan output perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Investigasi Kualitas Produk Pisau Potong di PT. X

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4630

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai penghasil nilai (value creator), baik industri manufaktur maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MEMINIMASI WASTE DI PT. HILON SURABAYA SKRIPSI. Oleh : SABTA ADI KUSUMA

BAB III METODOLOGI.

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Beton adalah material buatan yang sejak dahulu telah digunakan dalam bidang

III BAB I PENDAHULUAN

(Sumber :

PT. Surya Usaha Mandiri adalah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan penyempurnaan kain mentah (raw material) menjadi kain siap pakai

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

Pertumbuhan Kendaraan Bermotor

BAB I PENDAHULUAN. untuk gudang persediaan. Biaya seperti ini biasanya disebut dengan carrying cost.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

(Pcs) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Perkembangan teknologi industri yang pesat menjadi salah satu hal yang memacu perusahaan manufaktur terus menerus meningkatkan hasil produksinya. Setiap perusahaan harus menyiapkan strategi agar memilki daya saing yang berkompeten, dengan cara memperhatikan berbagai aspek dalam proses bisnisnya. Salah satu aspeknya ialah meningkatkan kualitas yang menjadi hal terpenting dalam menghasilkan produk. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi keinginan pelanggan dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan demi mencapai kepuasan dan kepercayaan customer (Wirakusumah, 2014) PT. Beton Elemen Persada (BEP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi beton ringan atau yang bisa dikenal dengan sebutan Leibel (Leicht Beton Element) dan biasa disebut juga AAC (Autoclaved Aerated Concrete) Block. Sejak periode awal PT Beton Elemen Persada memproduksi dua tipe AAC Block yang dibedakan berdasarkan ukurannya. AAC Block yang diproduksi adalah AAC Block tipe 600x200x100 mm dan 600x200x75 mm. Jumlah permintaan kedua tipe AAC Block di tampilkan pada gambar I.1 Jumlah Permintaan AAC Block Tipe 600x200x75 mm dan 600x200x100 mm Periode Juni - Desember 2013 400,000.00 350,000.00 300,000.00 250,000.00 200,000.00 150,000.00 100,000.00 50,000.00 - AAC Block Tipe 600x200x75 mm AAC Block Tipe 600x200x100 mm Gambar I. 1 Jumlah Permintaan AAC Block tipe 600x200x100mm dan 600x200x75mm (Sumber : PT. Beton Elemen Persda) 1

Berdasarkan gambar I.1 AAC Block tipe 600x200x100 mm merupakan AAC Block dengan jumlah permintaan paling banyak setiap bulannya. Hal tersebut disebabkan karena AAC Block tipe 600x200x100 mm lebih banyak digunakan pada penerapan konstruksi bangunan, seperti rumah dan gedung-gedung bertingkat lainnya. Oleh karena itu penelitian ini akan difokuskan pada AAC Block tipe 600x200x100 mm untuk menjadi objek penelitian. Tabel I. 1 Data Produksi dan Data Permintaan AAC Block tipe 600x200x100 periode Juni Desember 2013 Bulan Total Produksi Total Permintaan Presentase Ketercapaian Produksi Juni 45740 3315 1380% Juli 157119 167286 94% Agustus 61485 141650 43% September 199152 152988 130% Oktober 238896 283960 84% November 306808 357541 86% Desember 116532 336416 35% Berdasarkan tabel I.1 menunjukkan bahwa tidak semua target permintaan dapat dipenuhi untuk setiap bulannya. Hal tersebut terjadi karena pada proses produksi pembuatan AAC Block ditemukan pemborosan (waste) yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian target produksi. Waste adalah segala sesuatu yang berlebih, diluar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses pemberian nilai tambah kepada suatu produk (Ristono, 2010). Berdasarkan pengamatan langsung ke lapangan selama kurang lebih 1 bulan, salah satu jenis waste yang terjadi adalah waste defect. Waste defect merupakan kegiatan pemborosan yang berupa memproduksi barang atau komponen yang cacat atau memerlukan perbaikan atau pengerjaan ulang (rework) (Liker & Meier, 2007). 2

Tabel I. 2 Perbandingan Total Produksi dan Total Produksi AAC Block Tipe 600x200x100 mm periode Juni Desember 2013 Bulan Total Produksi (pcs) Total (pcs) % Juni 45,740 11,563 25.280% Juli 157,119 22,470 14.301% Agustus 61,485 13,018 21.173% September 199,152 27,335 13.726% Oktober 238,896 60,784 25.444% November 306,808 49,746 16.214% Desember 116,532 20,744 17.801% Rata - rata 19.134% (Sumber: PT Beton Elemen Persada) Tabel I. 3 Jenis Pada AAC Block No Jenis Ciri-ciri Keterangan Gambar 1 Retak AAC Block terbelah Adanya retak pada sisi AAC Block yang membuat AAC Block terbelah 2 Gompal AAC Block terekah Adanya gompalan pada sisi AAC Block 3 Undersize Ukuran AAC Block Mengecil Terjadi penurunan ukuran AAC Block, baik ukuran panjang, lebar, dan tinggi Berdasarkan tabel I.2 dapat dilihat hubungan antara total produksi, total defect, sehingga menghasilkan presentase defect pada produksi AAC Block Tipe 600x200x100 mm yang direkap setiap bulannya di PT Beton Elemen Persada (BEP). Presentase rata-rata defect yang terjadi adalah 19,134% dengan nilai defect tertinggi sebesar 25,444% pada bulan Oktober 2013 dan nilai defect terendah 3

sebesar 13.726% pada bulan September 2013, sedangkan batas toleransi defect yang ditetapkan di PT. Beton Elemen Persada adalah sebesar 5%. Berdasarkan Tabel I.3 menjelaskan jenis-jenis defect yang terjadi pada proses produksi AAC Block Tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada. Jenis-jenis defect yang terjadi berupa defect retak, defect gompal, dan defect undersize. PT. Beton Elemen Persada telah melakukan beberapa usaha dalam menangani terjadinya produk defect, usaha yang telah dilakukan oleh manajemen PT. Beton Elemen Persada dapat dilihat pada tabel I.4 Tabel I. 4 Usaha yang telah dilakukan manajemen PT. Beton Elemen Persada No. Faktor Penyebab 1 Cara Kerja (Method) 2 Faktor Mesin (Machine) Penyebab packing, operator kurang berhati hati saat memisahkan (mengetuk) AAC Block mixing, terdapat kebocoran mould saat proses pouring cutting, ada pisau pada mesin cutting yang mengeruk terlalu dalam cutting, ada cutting wire yang melengkung di mesin cutting Pengait hoist.02 tidak sejajar saat memindahkan mould dari departemen steam ke departemen cutting Usaha yang Telah Dilakukan Perusahaan Adanya pertemuan (briefing) manager produksi, supervisor produksi dan operator terkait untuk membahas kesalahan yang bisa menyebabkan cacat pada AAC Block Saat terjadi kebocoran mould, mould yang bocor di tambal menggunakan gypsum dan scrap hasil dari proses cutting Melakukan pengaturan ulang mata pisau agar saat pemotongan ukuran kembali presisi Melakukan pengaturan ulang cutting wire agar cutting wire kembali menjadi tegang Memberitahu ke bagian maintenanceagar hoist.02 berada pada kondisi yang sesuai 4

Tabel I. 5 Usaha yang telah dilakukan manajemen PT. Beton Elemen Persada No. Faktor Penyebab 3 Faktor Bahan Baku (Material) Penyebab steam, greencake mengalami penyusutan ukuran steam, greencake tidak mengembang Daya serap kapur terhadap air rendah mixing, residu slury di atas standar yang telah di tentukan mixing, formula slury (Pasir silika, air, dan gypsum) tidak stabil cutting, greencake melengket pada mould Usaha yang Telah Dilakukan Perusahaan Menentukan ulang komposisi formula (trial and erorr) Penambahan grinding ball pada mesin ballmill Menguji bahan baku yang datang di laboratorium sebelum diproses Penambahan jumlah oli pada proses pengolesan mould Usaha yang telah dilakukan oleh perusahaan kenyataannya belum optimal untuk meminimalisir defect rate yang terjadi di PT. Beton Elemen Persada. Berdasarkan masalah yang terjadi, maka akan dihasilkan suatu usulan perbaikan dengan menggunakan konsep Lean Manufacturing. Konsep Lean Manufacturing bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste defect pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm yang dapat membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi dan memenuhi target produksi perusahaan. I.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa akar penyebab terjadinya waste defect dominan pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada? 5

2. Bagaimana usulan perbaikan yang dirancang dalam upaya meminimalisir akar penyebab terjadinya waste defect dominan pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 di PT. Beton Elemen Persada? I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi akar penyebab terjadinya waste defect dominan pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada. 2. Menghasilkan usulan perbaikan yang dirancang dalam upaya meminimalisir akar penyebab terjadinya waste defect dominan pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada. I.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian menggunakan data historis yang digunakan adalah data bulan Juni - Desember 2013 2. Penelitian yang dilakukan hanya sampai pada tahap perancangan strategi perbaikan usulan. I.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai penyebab terjadinya waste defect pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada. 2. Penelitian dapat memberikan rancangan strategi perbaikan untuk meminimalisir waste defect pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada. 3. Penelitian dapat mengoptimalkan proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 mm di PT. Beton Elemen Persada. 6

I.6 Sistematika Penulisan Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Pendahuluan Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang permasalahan penelitian, rumusan masalah, tujuan, batasan, manfaat dan sistematika penulisan penelitian. Landasan Teori Pada bab ini berisi uraian tentang teori-teori maupun metodemetode yang berkaitan dengan permaslahan selama proses penelitian yang digunakan sebagai landasan penyusunan penelitian. Metodologi Penelitian Pada bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah konseptual dan tahapan pemecahan masalah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dipaparkan data-data perusahaan secara umum dan data pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan konsep lean manufacturing. Data yang dikumpulkan bersumber dari hasil wawancara, observasi dan data lainnya yang dimiliki perusahaan. Selanjutnya data-data tersebut akan diolah berdasarkan metodologi penelitian pada Bab III dan dianalisis untuk menghasilkan perbaikan. Analisis Pada bab ini akan menjelaskan tentang analisis dari rancangan usulan perbaikan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Hasil dari perbaikan serta solusi yang didapatkan adalah hasil dari analisis dan pengolahan data menggunakan konsep lean manufacturing. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan data dan rancangan usulan perbaikan yang menjelaskan tujuan penelitian ini. Bab ini juga berisi saran bagi PT Beton Elemen Persada dan penelitian selanjutnya. 7