Pengaturan Gerak Dan Keseimbangan Robot Line Tracer Dua Roda Menggunakan PID Controller

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

IV. PERANCANGAN SISTEM

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

SISTEM PENGENDALI PERLAMBATAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN SENSOR ULTRASONIK

Kontrol Kecepatan Motor Induksi Menggunakan Metode PID-Fuzzy

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

Rancang Bangun Robot Leader Dan Robot Follower Dengan Sistem Navigasi Sensor Infra Merah

Balancing Robot Beroda Dua Menggunakan Metoda Kontrol Proporsional, Integral dan Derivatif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO

II. PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penyelesaian Jalur Terpendek dengan menggunakan Algoritma Flood Fill pada Line Maze

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

Sistem Kontrol Inverted Pendulum Pada Balancing Mobile Robot

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

PERANCANGAN KONTROLER PENGGANTI ELECTRONIC CONTROL UNIT UNTUK MENGATUR POSISI SUDUT FLAP PADA MODEL MINIATUR PESAWAT N-219

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER BERBEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Penerapan Algoritma Pledge Untuk Menyelesaikan Maze Pada Line Follower

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pendorong Robot Hovercraft Line Follower Menggunakan Kontroler PID Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

Penyelesaian Jalur Terpendek dengan menggunakan Algoritma Flood Fill pada Line Maze

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

Perancangan Robot Auto Line Follower yang Menerapkan Metode Osilasi Ziegler-Nichols Untuk Tuning Parameter PID pada Kontes Robot Indonesia

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGATURAN POSISI MOTOR SERVO DC DENGAN METODE P, PI, DAN PID

Makalah Seminar Tugas Akhir

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Prototipe Mesin Pemupuk

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Pengontrol PID pada Robot Beroda untuk Kontes Robot Cerdas Indonesia

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

Gambar 1. Screw conveyor dan Belt conveyor

Makalah Seminar Tugas Akhir BALANCING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Dhanny Tandil Ivander Sharon Manuel Siahaan Yansen Wilyanto

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PERANCANGAN ATTEMPERATURE REHEAT SPRAY MENGGUNAKAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS MATLAB SIMULINK DI PT. INDONESIA POWER UBP SURALAYA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

I. PENDAHULUAN.

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB I PENDAHULUAN. suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti manipulator robot yang

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

Aplikasi Sensor Cahaya Sebagai Sensor Garis Pada Robot Berbasis Kontrol PID Dengan Pengaturan Kepekaan Cahaya Otomatis

Transkripsi:

The 13 th Industrial Electronics Seminar 11 (IES 11) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 6, 11 Pengaturan Gerak Dan Keseimbangan Robot Line Tracer Dua Roda Menggunakan PID Controller Sonie Ruswanto 1), Endah Suryawati Ningrum ), Irwan Ramli 3) 1) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 3) Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung Email: 1) sonie_jmf@yahoo.com.sg, ) endah@eepis-its.edu, 3) irwan@polman-timah.ac.id Abstrak Pengaturan gerak dan keseimbangan robot line tracer dua roda sebenarnya merupakan gabungan antara konsep keseimbangan robot beroda dua dan konsep robot pengikut garis. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjaga robot dalam keadaan tegak lurus dan dapat bergerak mengikuti garis pandu dengan tetap mempertahankan keseimbangannya. Dalam penelitian ini digunakan accelerometer sensor yang mempresentasikan sudut elevasi terhadap bumi dan sensor garis menggunakan pasangan LED dan foto dioda. Permasalahan mempertahankan keseimbangan telah dapat diselesaikan dengan menerapkan algoritma pengontrol PID dengan tuning nilai konstanta, dan permasalahan bergerak mengikuti garis telah dapat diselesaikan dengan metode lookup table. Permasalahan yang timbul adalah pada saat penggabungan kedua konsep, berjalan mengikuti garis dengan tetap mempertahankan keseimbangannya belum dapat tercapai dengan sempurna. Robot hanya dapat mengikuti garis sekitar 5 detik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaturan keseimbangan robot roda dua dapat dengan cepat tercapai selama mekanik robotnya stabil. Keseimbangan akan sulit terpenuhi jika bagian atas robot dibebani benda berat. Kata kunci: dua roda, seimbang, accelerometer, PID. 1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi telah membuat berbagai bangsa didunia ini berlomba menciptakan alat yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Demikian halnya dalam perkembangan teknologi robotika. Sekarang ini bukan hanya negara-negara maju saja yang mampu membuat robot yang memiliki teknologi tinggi, tetapi negara-negara berkembang pun sudah mulai menggarap industri robot mereka. Pada umumnya robot line tracer dibuat dengan menggunakan tiga atau empat buah roda, dua buah roda belakang yang terhubung dengan motor DC berfungsi sebagai penggerak dan satu atau dua buah roda depan yang berfungsi sebagai pengarah, namun pada penelitian ini akan dibuat robot line tracer yang hanya menggunakan dua buah roda. Pada penelitian ini membahas aplikasi sensor accelerometer MMA7 yang menhasilan keluaran berupa tegangan analog yang merepresentasikan sudut elevasi terhadap bumi. Pembacaan garis pandu menggunakan pasangan LED dan foto dioda sebanyak empat pasang. Mikrokontroler digunakan sebagai otak pada robot ini, dimana keseluruhan algoritma PID controller dibuat dengan program bahasa C kemudian dikompilasi agar bisa disimpan ke dalam Mikrokontroller. Tanpa suatu kendali yang aktif maka robot akan jatuh, oleh karena itu pengontrol PID mempunyai peran penting dalam penelitian ini.. TEORI PENUNJANG Ide dasar untuk membuat robot beroda dua dapat setimbang adalah sangat mudah yaitu dengan cara mengendalikan roda searah dengan arah jatuhnya body robot. Apabila proses tersebut dapat terlaksana maka robot tersebut dapat setimbang. Untuk mengendalikan pergerakan robot diperlukan suatu pengendali (controller). Pada penelitian ini pengendali yang digunakan adalah PID controller. PID Controller Karakteristik PID controller sangat dipengaruhi oleh kontribusi besar dari ketiga parameter P, I dan D. Penyetelan konstanta Kp, Ti, dan Td akan mengakibatkan penonjolan sifat dari masing-masing elemen. Satu atau dua dari ketiga konstanta tersebut dapat diset lebih menonjol dibanding yang lain. Konstanta yang menonjol itulah akan memberikan kontribusi pengaruh pada respon sistem secara keseluruhan. Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing kontroler P, I dan D dapat saling menutupi dengan menggabungkan ketiganya secara paralel menjadi kontroler PID. Gambar 1 menunjukkan blok diagram pengontrol PID loop tertutup. Gambar 1 Blok Diagram PID controller Loop Tertutup Sumber: (Bachri M, 4) ISBN: 978-979-8689-14-7 49

Dari blok diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. SP = Set Point, secara simple maksudnya ialah suatu prameter nilai acuan atau nilai yang kita inginkan.. PV = Present Value, maksudnya ialah nilai bobot pembacaan sensor saat itu atau variabel terukur yang diumpanbalikkan oleh sensor (sinyal feedback dari sensor). 3. Error = nilai kesalahan, yakni deviasi atau simpangan antar variabel terukur atau bobot sensor (PV) dengan nilai acuan (SP). error SP PV (1) Proporsional controler (Kp) akan memberikan efek mengurangi waktu naik, tetapi tidak menghapus kesalahan keadaan tunak, Integral controler (Ki) akan memberikan efek menghapus keadaan tunak, tetapi berakibat memburuknya respon transien, Diferensial controler (Kd) akan memberikan efek meningkatnya stabilitas sistem, mengurangi over-shoot, dan menaikan respon transfer. Efek dari setiap kontroler (Kp, Ki, Kd) dalam sistem loop tertutup diperlihatkan pada tabel 1. Tabel 1 Efek dari setiap kontroler (Kp, Ki, Kd) dalam loop tertutup. Sumber: (Fachri, 1) Kombinasi beberapa jenis kontroler diperbolehkan adalah PI, PD, PID. Persamaan untuk kontroler PID paralel adalah sebagi berikut: t 1 de( u( K pe( e( dt Td (3) T dt U( K U( K p p i 1 E( E( T T s K E( s i i E( K se( se( (4) (5) Penalaan parameter PID didasarkan terhadap kedua konstanta hasil eksperimen, Kcr dan Pcr. Ziegler dan Nichols menyarankan penyetelan nilai parameter Kp, Ti, dan Td berdasarkan rumus yang diperlihatkan pada tabel. d d PI.45 Kcr 1/1. Pcr PID.6 Kcr.5 Pcr.15 Pcr Sumber: Maeda, 1993 Tabel b Penalaan parameter PID dengan metode kurva reaksi (Maeda, 1993) Tipe Kp Ti Td Pengontrol P T/L PI.9 T/L L/.3 PID 1. T/L L.5L Sumber: Maeda, 1993 Accelerometer Accelerometer adalah sebuah tranduser yang berfungsi untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran, ataupun untuk mengukur percepatan akibat gravitasi bumi. Accelerometer juga dapat digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi pada kendaraan, bangunan, mesin, dan juga bisa digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi di dalam bumi, getaran mesin, jarak yang dinamis, dan kecepatan dengan ataupun tanpa pengaruh gravitasi bumi. Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor tersebut. Accelerometer yang diletakan di permukaan bumi dapat mendeteksi percepatan 1g (ukuran gravitasi bumi) pada titik vertikalnya, untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal maka accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika bergerak secara horizontal. Hal ini sesuai dengan tipe dan jenis sensor Accelerometer yang digunakan karena setiap jenis sensor berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuatnya. Foto dioda Foto dioda (photodiode) disini digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm sampai intensitas di atas 1mW/cm. Photodioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photodioda ini pada kondisi reverse bias di mana resistansi dari photodioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk, seperti halnya yang ditunjukkan pada gambar. Tabel a Penalaan parameter PID dengan metode osilasi. Tipe Kp Ti Td Pengontrol P.5 Kcr 5

LED Photodioda Sensor garis Media/ obyek Θ = 9 o Kontrol PID M1 M Body Gambar Pemanfaatan Photodioda sebagai Sensor Sumber: (Modul Line Tracer - MC Teknik Elektro ITS, 4) Jika photodioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photodioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding. Rangkaian sensor garis dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3 Rangkaian Sensor Garis Sumber: (Modul Line Tracer - MC Teknik Elektro ITS, 4) 3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Konfigurasi Sistem Secara umum, perancangan dan pembuatan yang terdapat pada penelitian ini terdiri dari dua bagian dasar, yaitu bagian perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Sistem sensor menyediakan data bagi mikrokontroler untuk mengatur jalannya robot. Berikut adalah beberapa jenis dari sensor yang digunakan pada robot ini yaitu: accelerometer dan sensor garis. Dari segi mekanik, robot ini hanya memiliki dua roda yang berfungsi sebagai penggerak. Piranti pengolah yang digunakan sebagai sistem pengendali adalah sistem minimum yang menggunakan mikrokontroler AVR ATMega16, dimana sistem ini dapat diprogram langsung dengan menggunakan bahasa C. Gambaran sistem yang kami rancang pada penelitian ini adalah seperti yang tampak pada gambar 4. Gambar 4 Diagram Sistem Pengaturan Gerak dan Keseimbangan Robot Line Tracer Dua Roda Accelerometer berfungsi memberikan informasi kepada pengontrol posisi kemiringan body robot, dan sensor garis berfungsi sebagai pemberi informasi apakah robot berada dalam garis pandu atau tidak. Informasi yang diterima, diolah oleh pengontrol untuk melakukan aksi dengan menggerakkan motor. Perancangan dan Pembuatan Konstruksi Mekanik Robot Konstruksi mekanik robot ini terdiri dari body robot beserta motor DC dan roda. Body robot terdiri atas landasan, penyangga dan penutup. Landasan dan penutup dibuat dari bahan berjenis acrylic dengan ketebalan 5mm, penyangga menggunakan spicer besi. Bagian penggerak menggunakan motor DC 1 volt yang di-couple dengan gear box. Roda terbuat dari bahan plastik dan karet. Batere dipasang di bawah body pada bagian tengah. Dimensi dan penempatan komponen mekanik dapat dilihat pada gambar 5. Satuan penunjukan ukuran yang dipakai pada gambar dimensi adalah senti meter (cm). Roda Accelerometer Rangkaian Kontrol Accelero Sensor Garis TAMPAK DEPAN Motor DC Batere Gambar 5 Dimensi Robot Tampak Depan Untuk gambar dimensi robot tampak atas dapat dilihat pada gambar 6. 51

Aklirik Roda robot agar tetap seimbang dan dapat berjalan mengikuti garis pandu. Sebelum merancang kontrol pergerakan robot berjalan mengikuti garis, terlebih dahulu mengupayakan agar robot dapat memperthahankan keseimbangannya. Proses pengontrolan keseimbangan menggunakan kontrol PID dapat dilihat pada gambar 9. TAMPAK ATAS Gambar 6 Dimensi Robot Tampak Atas START Pemasangan motor DC beserta roda diletakkan ditengah-tengah landasan bertujuan agar beban yang diterima motor dan roda seimbang. Begitu juga halnya dengan peletakan batere dibawah as roda, bertujuan agar beban yang diterima roda seimbang. Peletakan batere, motor DC beserta roda, dan landasan robot dapat dilihat pada gambar 7. error=adc6-setpoint Y error= N berhenti error< Y error=error*(-1) N arah maju arah mundur control=error*pid Gambar 7 Body Robot Gambar 7 adalah bentuk asli landasan body robot beserta komponen yang belum dirakit ke body robot. Bentuk asli dari robot setelah dirakit dapat dilihat pada gambar 8. Robot ini ini dirancang sedemikian rupa agar titik tumpunya benar-benar berada di tengah. Massa dari robot setelah jadi adalah,775kg. Gambar 8 Robot Tampak dari Depan Perancangan Kontrol Perancangan kontrol pada penelitian ini adalah suatu tahapan dalam rangka mengontrol pergerakan PWM=control Gambar 9 Flowchart Kontrol PID ADC6 adalah nilai dari sensor accelerometer yang mengukur kemiringan body robot. SetPoint adalah nilai saat body robot seimbang, sehingga saat error =, artinya robot dalam keadaan seimbang sehingga robot berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Saat error < robot codong ke belakang sehingga robot harus maju untuk mempertahankan keseimbangannya. Saat error > robot condong ke depan sehingga robot harus maju agar seimbang. Semakin besar nilai error semakin besar pula nilai PWM yang dihasilkan, artinya semakin besar kecondongan body robot, putaran roda semakin cepat. Untuk memperoleh besarnya nilai Kp, Ki, dan Kd adalah dengan melakukan tuning sesuai dengan metode Ziegler-Nichols. Namun untuk mempermudah penentuan awal besarnya nilai Kp, Ki, dan Kd tersebut adalah dengan melakukan perhitungan sebagai berikut: 5

open-loop transfer function dari motor DC adalah: Kt V ( Js b)( Ls R) Kt...(6) Dimana: Resistansi motor (R) =,63 ohm Induktansi motor (L) = 1,35 H Konstanta electromotive force (K = 1,86 Nm/Amp moment of inertia of the rotor (J) =, x 1-4 kg.m /s damping ratio of the mechanical system (b) = 1 Nms Nilai-nilai yang dimasukkan ke persamaan diperoleh dari data motor yang dapat dilihat pada gambar 1. pengujian accelerometer terhadap posisi body robot dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil pengukuran accelerometer MMA7 pada robot. Posisi Body Robot Nilai ADC Maksimal condong ke belakang 78 Tegak lurus 84 Maksimal condong ke depan 89 Dari tabel 3 diketahui bahwa yang menjadi set point adalah 84, namun posisi seimbang robot yang sebenarnya tidaklah tegak lurus tapi agak condong sedikit ke belakang dengan nilai pembacaan ADC accelerometer 83 sehingga nilai 83 inilah yang dijadikan set point. Untuk memperoleh nilai konstanta PID salah satunya menggunakan aplikasi Matlab dengan menggunakan persamaan fungsi alih motor DC yang telah dihitung pada perancangan kontrol. Bentuk fungsi alih close loop dengan penambahan Kp, Ki, dan Kd adalah sebagai berikut: 186, x( Kp Ki Kd ) V 3, 93s + (1355786, Kd ) s + (896 Kp) s Ki Setelah melakukan beberapa kali uji coba pada Matlab, didapatlah nilai Kp, Ki, dan Kd yang terbaik, yakni Kp=1, Ki=, dan Kd=1. Hasil step respon dengan menggunakan konstanta tersebut dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 1 Data Motor Sumber: (Data Sheet Motor DC GM9 Serie Hasil dari perhitungan setelah nilai dari data motor dimasukkan ke persamaan adalah sebagai berikut: 1,86 V (,s 1)(1,35 s,63) 1,86 V,93s 1,86 +1,355786s + 896 Dalam aplikasinya, peran pengontrol ini dapat diterapkan dalam program dengan formulasi sebagai berikut: pwm_motor=setpoint+kp.error+ki.i_error+k d.d_error 4. PENGUJIAN Pada bagian pengujian, telah dilakukan pengujian terhadap sensor, motor, kontroler dan algoritma untuk mengetahui karakteristik, kestabilan dan kesesuaian target yang diinginkan. Hasil Gambar 11 Grafik Step Respon Motor DC dengan pengontrol PID Dengan menggunakan nilai konstanta tersebut, robot sudah dapat menjaga keseimbangannya namun sulit mendapatkan posisi berhenti sehingga perlu ditambah range error untuk posisi berhenti. Kondisi berhenti yang tadinya saat error = diubah menjadi antara -1 sampai 1. Setelah diterapkan robot dengan mudah dapat mencapai posisi seimbang. Berikunya adalah hasil pengujian pada kontroler dengan mengikuti metode Ziegler Nichols untuk penalaannya hanya dilakukan pada kontroler P saja. Gain kontrol dinaikkan perlahan sampai sistem mulai mengalami osilasi. 53

Grafik hasil perubahan nilai ADC accelerometer terhadap besarnya nilai Kp yang diberikan dapat dilihat pada gambar 1. 1 1 35 69 13 137 171 5 39 73 37 341 375 9 443 477 511 545 1 Gambar 1a Nilai ADC Accelerometer dengan Kp=5 1 56 111 166 1 76 331 386 441 496 551 6 661 716 771 86 881 1 Gambar 1b Nilai ADC Accelerometer dengan Kp=1 1 Pcr 1 37 73 19 145 181 17 53 89 35 361 397 433 469 55 541 577 Gambar 1c Nilai ADC Accelerometer dengan Kp=15 1 1 41 61 81 11 11 141 161 181 1 1 41 61 81 31 31 Gambar 1d Nilai ADC Accelerometer dengan Kp= Berdasarkan data yang diperoleh dari gambar 1, maka nilai konstanta Kp yang diinginkan saat robot berosilasi adalah 1. Nilai ini disebut penguatan kritis (Kcr). Periode saat itu disebut periode kritis (Pcr), nilainya adalah 5,5. Selanjutnya untuk menentukan nilai konsatnta kontrolernya sesuai dengan metode Ziegler Nichols seperti yang tertera pada tabel a. Setelah diperoleh nilai sesuai tabel a, selanjutnya nilai Ki dan Kd dihitung sesuai persamaan 4 dan 5, sehingga diperoleh Kp = 6, Ki =,393939396, Kd = 6,315. Nilai-nilai tersebut dibulatkan menjadi Kp = 6, Ki =, dan Kd = 6. Setelah nilai konstanta PID hasil pengujian tersebut diterapkan dalam aplikasi robot, hasilnya lebih baik daripada menggunakan konstanta yang diperoleh dari simulasi menggunakan matlab. 5. KESIMPULAN Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengaturan keseimbangan robot roda dua lebih mudah dilakukan jika mekanik robotnya stabil, bagian bawah robot lebih berat daripada bagian atas. Pengaturan keseimbangan akan sulit terpenuhi jika bagian atas robot ada benda berat. Penerapan kontrol yang baik tentunya memegang peranan penting dalam hal ini. Penggabungan antara keseimbangan dan mengikuti garis belum dapat terpenuhi dengan baik, masih perlu penelitian yang lebih mendalam mengenai hal ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Bachri M, Samsul, Sistem Kendali Hybrid PID - Logika Fuzzy Pada Pengaturan Kecepatan Motor DC, Makara-Teknologi, Vol. 8, No. 1, hal. 5-34, 4. [] Fachri, Zoel, Perencanaan Balancing Robot dengan Dua Roda, Proyek Akhir D4 Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, 1. [3] Maeda, Y. Kuswadi, Son. M, Nuh. Sulistyo MB. Kontrol Automatik. Politeknik Elektronika Surabaya, 1993. [4] Pitowarno, Endra, Robotika Desain, Control, Dan Kecerdasan Buatan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 6. [5] Sigit, Riyanto, Robotika, Sensor & Aktuator, Graha Ilmu, Yogyakarta, 7. [6] Sumardi, Setiawan, I., Donnel, H., Rancang Bangun Robot Pengikut Garis Dan Pendeteksi Halangan Menggunakan Mikrokontroler At89s51, Transmisi-Jurnal Teknik Elektro, Jilid 1, Nomor 3, hal. 16-13, 8. [7] Modul Line Tracer - MC Teknik Elektro ITS, 4, http://www.findtoyou.com/document, diakses tanggal 7 Nopember 1. [8] Data Sheet Motor DC GM9 Series. [9] Data sheet Sure Board MMA7. [1] Data sheet AT Mega 16. [11] BaliBot, An Inverted Pendulum Robot, website: http://home.comcast.net/~botronics/balibot.html diakses pada tanggal 19 juni 11. [1] Equibot the Balancing Robot, website: http://homepage.mac.com/sigfpe/robotics/equibo t.html diakses pada tanggal 19 juni 11. 54

[13] nbot Balancing Robot, website: http://www.geology.smu.edu/~dpawww/robo/nbot/ diakses pada tanggal 19 juni 11. [14] Segway, http://www.segwayindonesia.com/ diakses pada tanggal 19 juni 11. 55