KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

dokumen-dokumen yang mirip
II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

KLASIFIKASI GRAF PETERSEN BERBILANGAN KROMATIK LOKASI EMPAT ATAU LIMA

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF TAK TERHUBUNG DARI GRAF BINTANG GANDA DAN SUBDIVISINYA. (Skripsi) Oleh SITI NURAZIZAH

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar dalam teori graf dan teknik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

II.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BAB II LANDASAN TEORI

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

BAB II LANDASAN TEORI

Graf dan Operasi graf

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

Bab 2 LANDASAN TEORI

Konsep Dasar dan Tinjauan Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bilangan Ramsey untuk Graf Bintang Genap Terhadap Roda Genap

LOGIKA DAN ALGORITMA

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. elemen-elemennya disebut dengan vertex (titik/node), sedangkan E yang mungkin kosong

KAITAN ANTARA DIMENSI METRIK DAN DIMENSI PARTISI PADA SUATU GRAF. (Skripsi) Oleh GIOVANNY THEOTISTA

ALTERNATIF PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN TEOREMA DIRAC UNTUK GRAF BERORDE KURANG ATAU SAMA DENGAN SEPULUH

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Graf Ajaib (Super) dengan Sisi Pendan

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF AMALGAMASI BINTANG

Gambar 6. Graf lengkap K n

MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Skripsi) Oleh Eni Zuliana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

Penerapan Teori Graf untuk Mencari Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star dan Graf Komplit Bipartit

KARAKTERISASI GRAF POHON DENGAN BILANGAN KROMATIK LOKASI 3

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang mempelajari

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TAK TERHUBUNG BERLABEL TITIK BERORDE MAKSIMAL LIMA DENGAN LOOP MAKSIMAL LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Tesis) Oleh SUHARYOKO

INTRODUCTION TO GRAPH THEORY LECTURE 2

`BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF HALIN G(2, n), UNTUK n 3

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF-GRAF KHUSUS

BILANGAN KROMATIK LOKASI PADA GRAF KNESER. ( Skripsi ) Oleh. Muhammad Haidir Alam

Bilangan Ramsey untuk Kombinasi Bintang dan Beberapa Graf Tertentu

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

7. PENGANTAR TEORI GRAF

BAB 2 BEBERAPA ISTILAH DARI GRAPH

STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

SIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS ALL CYCLES Nur Rohmah Oktaviani Putri

BAB 2 DEGREE CONSTRAINED MINIMUM SPANNING TREE. Pada bab ini diberikan beberapa konsep dasar seperti beberapa definisi dan teorema

Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star, dan Graf Komplit Bipartit

BAB 2. Konsep Dasar. 2.1 Definisi graf

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

KONSTRUKSI PELABELAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF ULAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

Pertemuan 12. Teori Graf

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Transkripsi:

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini. 2.1 Konsep Dasar Graf Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar dari graf yang diambil dari Deo, 1989. Sebuah graf G adalah himpunan terurut (V(G), E(G)), dengan ( ) menyatakan himpunan titik (vertex) {,, } dari dengan ( ) 0, dan ( ) menyatakan himpunan sisi (edge) {,, } yakni pasangan tak terurut dari ( ). Banyaknya himpunan titik ( ) disebut orde dari graf. Jika dan dihubungkan oleh sisi maka dan dikatakan bertetangga (adjacent), sedangkan titik dan dikatakan menempel ( incident) dengan sisi, demikian juga sisi dikatakan menempel dengan titik dan. Himpunan tetangga (Neigborhood) dari suatu titik v, dinotasikan dengan N(v) adalah himpunan titik-titik yang bertetangga dengan v. Derajat dari titik ( ) adalah banyaknya sisi yang menempel pada titik dinotasikan ( ). Derajat daun (pendant vertex) adalah titik yang berderajat satu.

9 Loop adalah sisi yang memiliki titik awal dan titik akhir yang sama. Sisi paralel adalah sisi yang memiliki dua titik ujung yang sama. Graf yang tidak mempunyai sisi ganda atau loop disebut graf sederhana (simple graph). Pada graf terhubung G, jarak diantara dua titik dan y adalah panjang lintasan terpendek diantara kedua titik tersebut, dinotasikan dengan (, ). Istilah lain yang sering muncul pada pembahasan graf adalah jalan ( walk), lintasan (path) dan sirkuit ( circuit). Jalan (walk) adalah barisan berhingga dari titik dan sisi dimulai dan diakhiri dengan titik sedemikian sehingga setiap sisi menempel dengan titik sebelum dan sesudahnya. Lintasan ( path) adalah jalan yang memiliki dan melewati titik yang berbeda. Graf G dikatakan graf terhubung jika terdapat lintasan yang menghubungkan setiap dua titik yang berbeda. Sirkuit adalah lintasan tertutup (closed path), yaitu lintasan yang memiliki titik awal dan titik akhir yang sama. Sirkuit dibedakan menjadi dua macam, yaitu sirkuit genap dan sirkuit ganjil. Sirkuit genap adalah sirkuit dengan banyaknya titik genap, dan sirkuit ganjil adalah sirkuit dengan banyaknya titik ganjil. v v e 2 2 3 e 5 e 6 v 5 v 7 e 1 e 3 e 7 e 8 e 9 v 1 e 4 v 4 e 10 v 6 e 11 Gambar 4. Contoh graf G dengan 7 titik dan 8 sisi

10 Berdasarkan uraian di atas, pada Gambar 4. terlihat ( ) = {,,,,,, } dan ( ) =,,,,,,,,,,. Dapat.dilihat bahwa sisi menempel (incident) dengan titik dan dan titik menempel pada sisi dan. Titik bertetangga ( adjacent) dengan titik karena terdapat sisi-sisi yang menghubungkan dan. Demikian pula dengan titik bertetangga dengan titik, dan titik bertetangga dengan titik, maka dapat ditulis ( ) = {, }. Derajat graf pada Gambar 4. adalah ( ) = 5, ( ) = 2, ( ) = 6 ( ) = 2, ( ) = 3, ( ) = 3, dan ( ) = 1 adalah daun karena berderajat satu. Loop pada titik yaitu, sedangkan,, dan disebut sisi-sisi paralel pada graf yang mempunyai 2 titik ujung yang sama. Secara jelas dapat disimpulkan bahwa graf pada Gambar 4. bukan merupakan graf sederhana karena pada graf tersebut memiliki loop dan sisi paralel. Contoh jalan pada Gambar 4. dapat dipilih, contoh lintasan adalah dan contoh sirkuit adalah. Berikut ini adalah lemma dan teorema yang menyatakan derajat dari suatu graf.

11 Lemma 2.1 (Narsing Deo dkk. 1989) Jumlah derajat semua titik pada graf G adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain jika (, ) maka : ( ) = 2 (2.1.1) Contoh dari jumlah derajat seluruh titik pada graf Gambar 4. adalah ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) + ( ) = 5 + 2 + 6 + 2 + 3 + 3 + 1 = 22 = dua kali jumlah sisi. Teorema 2.1 (Narsing Deo dkk. 1989) Untuk sembarang graf G, banyaknya titik yang berderajat ganjil, selalu genap. Bukti : Jika titik-titik berderajat ganjil dan genap dipandang secara terpisah, jumlah ruas kiri persamaan (2.1. 1) dapat dinyatakan sebagai jumlah dari dua bilangan. Pertama diperoleh dari titik-titik berderajat ganjil dan kedua dari titik-titik berderajat genap. Jadi, ( ) = + ( ) (2.1.2) dengan dari titik-titik genap dan ( ) dari titik-titik ganjil. Karena ruas kiri persamaan (2.1.2) genap, dan suku pertama dari ruas kanan adalah genap, maka suku kedua ruas kanan juga pasti genap. ( ) = sebuah bilangan genap (2.1.3)

12 Karena dalam persamaan (2.1.3) tiap ( ) adalah bilangan ganjil, maka jumlah keseluruhannya pastilah genap. Berikut ini akan dijelaskan juga mengenai subgraf, graf Eurelian dan graf Hamiltonian. Sebuah subgraf dari graf (V(G), E(G))adalah sebuah graf (V(H), E(H)) sedemikian hingga ( ) ( ), dan ( ) ( ). Sebagai contoh pada Gambar 5. graf adalah salah satu subgraf dari graf. v 2 e 1 e 2 v 1 v 3 v 1 v 3 e 5 e 6 e 3 e 6 e 3 v 5 e 4 v 4 v 5 v 4 G H Gambar 5. Graf dan graf, Graf dikatakan Eulerian jika terdapat lintasan tertutup yang memuat semua sisi pada graf. Lintasan yang demikian disebut lintasan Eulerian (Eulerian path). v 2 v 3 v 1 v 7 v 4 v 6 v 5 Gambar 6. Contoh graf Eulerian

13 Dari Gambar 6., dapat ditentukan lintasan tertutup.jadi merupakan graf Eulerian. Sirkuit dalam graf yang memuat semua titik dari, disebut sirkuit Hamiltonian. Graf yang memiliki sirkuit Hamiltonian disebut graf Hamiltonian. v v 1 2 v3 v 4 v8 v 7 v 6 v 5 Gambar 7. Contoh graf Halmitonian Contoh sirkuit Hamiltonian pada Gambar 7. adalah. 2.2 Graf Pohon dan Beberapa Kelas dari Graf Pohon Misalkan adalah graf terhubung, disebut pohon (tree) jika dan hanya jika tidak memuat siklus. Suatu graf yang setiap titiknya mempunyai derajat satu disebut daun ( pendant vertex). Sedangkan hutan ( forest) merupakan kumpulan pohon yang saling lepas. Dengan kata lain, hutan merupakan graf tidak terhubung yang tidak memuat sirkuit.

14 T H Gambar 8. Contoh pohon dan hutan Beberapa kelas graf pohon yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai berikut 1. Graf Bintang (Star Graph) Graf bintang K1,n (star) adalah suatu graf terhubung yang mempunyai satu titik berderajat n yang disebut pusat dan titik lainnya berderajat satu. Gambar 9. Graf bintang,

15 2. Graf Bintang Ganda (Double Star Graph) Suatu graf pohon disebut graf bintang ganda jika graf pohon tersebut mempunyai tepat dua titik dan berderajat lebih dari satu. Jika dan berturut-turut berderajat + 1 dan + 1, dinotasikan dengan, (Chartrand dkk.,2002). Gambar 10. Graf bintang ganda, 3. Graf Ulat (Caterpillar Graph) Graf ulat adalah graf pohon yang memiliki sifat apabila dihapus semua daunnya akan menghasilkan lintasan (Gallian.,2012). Gambar 11. Graf ulat

16 4. Graf Pohon Pisang (Banana Tree) Graf Pohon pisang, adalah graf yang diperoleh dari buah ke graf bintang dengan cara menghubungkan sebuah daun dari setiap graf bintang suatu titik baru. Titik baru itu disebut titik root. (Chen dkk.,1997). Gambar 12. Graf pohon pisang, 5. Graf Kembang Api Graf kembang api seragam,, adalah graf yang diperoleh dari n buah buah graf bintang dengan cara menghubungkan sebuah daun dari setiap melalui sebuah lintasan (Chen dkk.(1997)). Gambar 13. Graf kembang api,

17 6. Graf Almagamasi Bintang Graf almagamasi bintang seragam,, adalah amalgamasi dari k buah graf bintang K1,m. (Asmiati dkk.(2012)) Gambar 14. Graf almagamasi bintang, Selanjutnya diberikan beberapa lemma dan teorema yang berkaitan dengan graf pohon sebagai berikut: Teorema 2.2 (Harsfield, N. dan G. Ringel, 1994) Jika adalah pohon dengan titik (vertex ) dan sisi (edge), maka = + 1. Bukti: Jika adalah pohon dengan satu sisi maka teorema benar untuk. Asumsikan teorema benar untuk semua pohon dengan sisi kurang dari, artinya untuk, maka = + 1. Misal pohon dengan sisi. Kita pilih satu lintasan terpanjang di dari ke. Titik harus berderajat 1. Karena kalau tidak lintasan akan menjadi lebih panjang atau terbentuk siklus di. selanjutnya kita buang titik,

18 akibatnya sisi terhubung titik terbuang. Sehingga pohon terbentuk dengan ( 1) dan ( 1) sisi dengan asumsi 1 = ( 1) + 1 diperoleh 1 = atau = + 1. Teorema 2.2 (Harsfield, N. dan G. Ringel, 1994) Graf adalah pohon jika dan hanya jika ada terdapat tepat satu lintasan diantara kedua titik tersebut. Bukti: (1) Akan ditunjukkan graf adalah pohon maka ada terdapat tepat satu lintasan di antara kedua titik. Misalkan pohon, dan titik-titik di maka pohon dihubungkan lintasan ke. Anggaplah dua lintasan dari ke, = dan =. Jika berbeda dengan, selanjutnya sampai ditemukan suatu titik yang memuat yang juga dalam sehinggmempunyai siklus. Jika =, maka kita lihat pada. Untuk beberapa,, karena ada dua lintasan sebagai asumsi. Selanjutnya dari sampai ditemukan suatu titik yang memuat dalam yang juga dalam dan selanjutnya ambil kembali ke, dan kita mendapatkan siklus lagi. Tetapi adalah pohon, sehingga tidak ada siklus. Jadi asumsi bahwa ada dua lintasan salah. (2) Akan ditunjukkan ada terdapat tepat satu lintasan di antara kedua titik maka graf adalah pohon Misalkan adalah graf dengan tepat satu lintasan diantara dua titik. Pertama perhatikan terhubung. Anggaplah bahwa mengandung siklus

19. Jelas bahwa ada dua lintasan dari ke. Ini kontradiksi, karena mempunyai tepat satu lintasan diantara dua titik. Jadi graf tidak memuat siklus dan adalah pohon.