BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

ANGGARAN KOMPREHENSIF

ANGGARAN. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

JUMLAH AKTIVA

Penyesuaian Perusahaan Jasa

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

Penganggaran Perusahaan

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

TUGAS ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

UNIVERSITAS BENGKULU

DAFTAR ISI. Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1

BAB II BAHAN RUJUKAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

Penganggaran Perusahaan

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Penganggaran Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

Penganggaran Perusahaan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Pertemuan Ketiga PIUTANG

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

HARGA POKOK TAKSIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BAB 8 AKUNTANSI untuk KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

Oleh. Erfin Winda Sari

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tingkat. untuk proyeksi laporan keuangan proforma.

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

HARGA POKOK PRODUKSI

A. Pengertian Anggaran Neraca

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

PENGOLAHAN MODAL KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II BAHAN RUJUKAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

langsung Biaya Tenaga kerja

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan 31 Maret Maret 2010

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

Transkripsi:

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat peramalan penjualan secara benar. B. TEORI SINGKAT Dalam melaksanakan kegiatannya manajemen sebuah organisasi biasanya akan menghadapi situasi yang tidak pasti. Sebelum manajemen membuat anggaran, maka manajer perlu membuat suatu peramalan mengenai keadaan yang akan dihadapinya. Peramalan merupakan suatu pernyataan dan atau taksiran secara kuantitatif keadaan dimasa datang tentang suatu obyek tertentu. Dalam bisnis, pembuatan peramalan merupakan dasar untuk membuat anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya dan anggaran-anggaran yang lain. Untuk manajemen puncak, peramalan diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan tujuan strategis jangka panjang. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam pembuatan peramalan adalah metode trend setengah rata-rata, metode moment, metode least square dan metode regresi. Khusus dalam metode regresi, biasanya akan dipakai untuk membuat suatu ramalan yang berkaitan dengan dua buah obyek yang saling berhubungan. Apapun metode peramalan yang digunakan oleh manajemen, tetap tidak dapat menjamin ketepatan bahwa peramalan akan sama dengan realisasinya. Sekali lagi tujuan peramalan yang dibuat adalah untuk mengurangi kemungkinan ketidakpastian yang tinggi di dunia nyata. C. PRAKTIK Misalnya PT. DaMar memiliki data penjualan dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2003 adalah sebagai berikut (lihat tabel). Pihak manajemen perusahaan akan berusaha meramalkan penjualan yang terjadi dalam tahun 2004. Apabila perusahaan menggunakan metode peramalan trend setengah rata-rata, maka pembuatan trend tersebut adalah: Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 1

TREND SETENGAH RATA-RATA TAHUN SALES X SETENGAH RATA-RATA VOLUME 1996 2000-1.5 1997 2200-0.5 0 X 1 = [ 9000 / 4] = 2.250 1998 2500 0.5 1999 2300 1.5 2000 2600 2.5 2001 2700 3.5 X 2 = [ 11.400 / 4 ] = 2.850 2002 3000 4.5 2003 3100 5.5 X 1 = rata-rata k.1 X 2 = rata-rata k.2 Rumus forecasting (peramalan): Y = a + b X a = X 1 = 2.250 b = (X 2 - X 1 ) / n n = jarak x 1 dengan x 2 Jadi nilai b = [ 2.850-2.250 ] / 4 = 150 Rumus Forecasting Y = 2.250 + 150 X Jadi dengan data diatas apabila kita akan membuat peramalan penjualan tahun 2004 Y = 2.250 + 150 X Y = 2.250 + 150 (6.5) Y = 3.225 Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 2

D. TUGAS 1. Perusahaan Edelweis memiliki data penjualan selama beberapa tahun sebagai berikut: Tahun Penjualan 1996 7000 1997 6500 1998 8000 1999 2500 2000 3000 2001 4500 2002 6000 2003 7000 Berapakah besarnya forecast penjualan perusahaan tersebut tahun 2004 apabila perusahaan itu menggunakan metode forecast a. Trend setengah rata-rata. b. Least square. 2. PT. Kamboja memiliki data penjualan sebagai berikut: Tahun Penjualan 1995 3500 1996 4500 1997 5500 1998 6000 1999 6100 2000 8400 2001 8900 2002 9100 2003 9500 Berapakah besarnya forecast penjualan perusahaan tersebut tahun 2004 apabila perusahaan itu menggunakan metode forecast a. Trend setengah rata-rata. b. Least square. 3. PT. ANU Komputama bergerak dibidang jual beli perangkat keras komputer. Di PT.ANU diperkirakan penjualan Mother Board dipengaruhi oleh permintaan terhadap Processor. Data selama beberapa tahun adalah: Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 3

Tahun Penjualan Penjualan Motherboard Processor 1999 1000 850 2000 1200 900 2001 1350 1200 2002 1400 1325 2003 1600 1575 a. Apabila penjualan motherboard diforecast dengan metode least square, berapakah forecast penjualan motherboard tahun 2004? b. Dengan mengacu pada hasil forecast diatas, berapakah forecast penjualan processor tahun 2004? c. Berapakah nilai korelasi antara penjualan motherboard dengan penjualan processor? Apa artinya? 4. PT. Sampurna memiliki data sebagai berikut: Tahun Penjualan 1998 8000 1999 2500 2000 3000 2001 4500 2002 6000 2003 7000 Berapakah forecast penjualan tahun 2004, jika penjualan diforecast dengan metode setengah rata-rata? Apabila penjualan sesungguhnya tahun 2004 adalah Rp9.000,00, berapakah nilai standar kesalahan forecastingnya? Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 4

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran penjualan secara benar. B. TEORI SINGKAT Penjualan merupakan ujung tombak perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung pada keberhasilan bagian pemasaran dalam menjual produk perusahaan. Oleh karena itu, secara teknis penyusunan anggaran penjualan dalam perusahaan merupakan langkah awal yang perlu dilakukan oleh perusahaan yang menghasilkan barang non pesanan. Hal ini karena, volume penjualan yang diestimasi akan berpengaruh terhadap hampir semua item yang ada di anggaran induk. Saat perusahaan sudah dapat memperkirakan jumlah penjualannya, maka perusahaan akan lebih mudah dalam menyusun anggaran produksi, anggaran biaya, dan lain-lain. Penyusunan anggaran penjualan dilakukan perusahaan setelah perusahaan dapat menentukan forecast (ramalan) penjualannya. Sehingga, langkah awal pembuatan anggaran penjualan adalah penyusunan forecast (peramalan) penjualan. Metode yang bisa digunakan dalam penyusunan forecast penjualan dapat kita lihat dalam modul 1. Perbedaan utama antara forecast penjualan dengan anggaran penjualan adalah sedikit banyaknya judgment dari pihak manajemen. Dalam anggaran penjualan, judment manajemen berpengaruh banyak. Sedangkan forecast penjualan tidak banyak dipengaruhi oleh judgment manajemen. Secara teknis forecast penjualan lebih banyak dipengaruhi oleh statistik yang dipakai oleh perusahaan. C. PRAKTIK Manajemen PT. DaMar (dalam contoh pembuatan forecast diatas) menentukan daerah penjualan adalah Surakarta dan Yogyakarta. Perbandingan penjualan dalam dua daerah adalah 3:1. Adapun harga jual produk di Surakarta Rp 5.000,00 sedangkan harga Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 5

jual produk di Yogyakarta adalah Rp 3.000,00. Dengan data tersebut maka anggaran penjualan PT. DaMar adalah: Unit yang dijual di: Surakarta 3225 X [3/4] = 2418.75 Yogyakarta 3225 X [1/4] = 806.25 3225 PT. DaMar Anggaran Penjualan Tahun 2004 Daerah Harga Unit Penjualan Per Unit Total Surakarta 2418.75 Rp 5,000.00 Rp 12,093,750.00 Yogyakarta 806.25 Rp 3,000.00 Rp 2,418,750.00 Total 3225 Rp 14,512,500.00 D. TUGAS 1. PT. Lia memiliki data penjualan sebagai berikut: Penjualan Tahun (Kwintal) 1999 40 2000 50 2001 60 2002 65 2003 75 Daerah penjualan PT. Lia adalah Semarang, Kudus dan Pati. Perbandingan untuk jumlah barang yang dijual di masing-masing daerah tersebut adalah 5:3:2. Harga jual di Semarang Rp 10.000,00 per kg, di Kudus Rp 7.500,00 per kg dan di Pati Rp 5.000,00 per kg. Penjualan di tahun 2004 direncanakan dibagi dalam empat triwulan. Alokasi penjualan triwulan I 40%, triwulan II 30%, triwulan III 20%, triwulan IV 10%. Dari data diatas buatlah: a. Forecast penjualan tahun 2004 dengan metode Moment. b. Anggaran Penjualan tahun 2004 untuk setiap triwulan di masing-masing daerah penjualan PT. Lia. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 6

2. Data yang diperoleh dari PT. Saras dalam beberapa tahun terakhir adalah: Tahun Penjualan (dalam Unit) 1999 100 2000 120 2001 130 2002 140 2003 160 Barang yang dihasilkan 25% dijual di Malang dan 75% dijual di Surabaya. Barang tersebut terdiri atas jenis A, B, C. Distribusi menurut produk adalah 50% untuk jenis A, 30% untuk jenis B, dan 20% untuk jenis C. Tabel harga jual per daerah adalah Harga Jual per Unit di Jenis Malang Surabaya A Rp 5,000.00 Rp 7,500.00 B Rp 4,000.00 Rp 6,000.00 C Rp 2,500.00 Rp 3,000.00 Pembagian menurut periode penjualan sebagai berikut Triwulan Penjualan (dalam %) I 10 II 20 III 30 IV 40 Dari data tesebut buatlah: a. Forecast penjualan tahun 2004 dengan menggunakan metode moment. b. Anggaran penjualan tahun 2004 dalam tiap triwulan. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 7

A. MAKSUD DAN TUJUAN BAB 3 ANGGARAN PRODUKSI Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran Produksi secara benar. B. TEORI SINGKAT Anggaran produksi merupakan pernyataan output berdasarkan produk dan biasanya dinyatakan dalam unit. Anggaran produksi ini harus mempertimbangkan anggaran penjualan, kapasitas pabrik, apakah persediaan harus ditingkatkan atau diturunkan, dan pembelian dari pihak luar. Jumlah unit yang diperkirakan akan diproduksi untuk memenuhi anggaran penjualan dan persyaratan persediaan ditetapkan dalam anggaran tersebut. Volume produksi yang diharapkan ditentukan dengan mengurangi estimasi persediaan pada awal periode dari jumlah unit yang diperkirakan dapat dijual dan persediaan yang diinginkan pada akhir periode. Penyusunan anggaran produksi dapat dilakukan dengan tiga cara. Penyusunan anggaran produksi dapat dilakukan dengan mengutamakan stabilitas produksi, stabilitas persediaan atau gabungan dari keduanya. Apabila perusahaan mengutamakan stabilitas produksi, maka tingkat persediaan akan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat persediaan awal dan persediaan akhir sama dengan syarat yang sudah ditentukan. Sedangkan apabila perusahaan mengutamakan stabilitas persediaan maka persediaan awal sama dengan persediaan akhir tetapi tingkat produksinya akan berfluktuasi. Pada metode gabungan, maka perusahaan akan menghadapi saat dimana jumlah produksinya stabil dan disisi lain persediaan stabil. Perubahan tingkat produksi dan tingkat persediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal. C. PRAKTIK Misalkan anggaran penjualan sebesar 3.225 unit milik PT. DaMar diatas terbagi dalam empat triwulan sebagai berikut. Triwulan I 675 unit, triwulan II 725 Unit, triwulan Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 8

III 870 unit, dan triwulan IV 955 unit. Rencana persediaan akhir barang jadi 500 unit. Persediaan awal barang jadi PT. DaMar 725 Unit. Penghitungan anggaran produksi PT. DaMar adalah: Kebutuhan untuk penjualan (dari budget penjualan) 3225 Rencana Tingkat persediaan akhir 500 + Total 3725 Persediaan awal barang jadi 725 Anggaran Produksi 3000 A. Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan stabilitas produksi maka perhitungannya: Rencana produksi 1 tahun = 3.000 unit. Rata-rata produksi per triwulan = [ 3.000 / 4 ] = 750 unit. Skedul produksinya: Total triwulan 1 tahun I II III IV Rencana Penjualan 3225 675 725 870 955 Persediaan Akhir 500 800 825 705 500 Total 3725 1475 1550 1575 1455 Persediaan Awal 725 725 800 825 705 Anggaran Produksi 3000 750 750 750 750 B. Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan stabilitas Persediaan maka perhitungannya: Persediaan awal = 725 Persediaan akhir = 500 - Selisih = 225 Apabila dialokasikan kedalam tiap triwulan besarnya adalah = 225 / 3 = 75 Selisih persediaan ini dialokasikan kedalam persediaan akhir. Sehingga tw 1 sampai tw 3 persediaan akhir dikurangi 75. Persediaan awal dan akhir tahun tidak boleh diubah karena sudah ditentukan sebelumnya. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 9

Skedul produksinya: Total triwulan 1 tahun I II III IV Rencana Penjualan 3225 675 725 870 955 Persediaan Akhir 500 425 425 425 500 Total 3725 1100 1150 1295 1455 Persediaan Awal 725 725 425 425 425 Anggaran Produksi 3000 375 725 870 1030 C. Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan kombinasi dengan kebijakan bahwa: 1. Selisih persediaan awal dengan persediaan akhir hanya dialokasikan di TW.1 dan TW. 4. 2. Jumlah persediaan akhir TW. 3 = TW. 4 3. Jumlah produksi TW. 3 = T.W. 4. 4. Jumlah Produksi TW.4 = Rencana penjualan TW. 4 Skedul produksinya: Total triwulan 1 tahun I II III IV Rencana Penjualan 3225 675 725 870 955 Persediaan Akhir 500 360 415 500 500 Total 3725 1035 1140 1370 1455 Persediaan Awal 725 725 360 415 500 Anggaran Produksi 3000 310 780 955 955 D. TUGAS 1. Anggaran penjualan PT. Ajeng pada tahun 2004 untuk setiap tiap bulan adalah 15.000 unit produk, kecuali penjualan pada bulan Januari sampai dengan Bulan April tingkat penjualan lebih tinggi 20% dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Persediaan awal tahun adalah 5.000 unit. Persediaan akhir tahun sebesar 6.000 unit. Buatlah anggaran produksi PT. Ajeng pada tahun 2004 dengan menggunakan asumsi stabilitas produksi. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 10

2. PT. SAN memiliki data penjualan sebagai berikut: Tahun Penjualan (dalam Unit) 1995 3000 1996 4000 1997 5000 1998 6000 1999 7000 2000 8000 2001 8500 2002 9250 2003 10000 Dari data diatas: a. Berapakah besarnya forecast penjualan perusahaan tersebut tahun 2004 apabila perusahaan itu menggunakan metode moment. b. Apabila: anggaran unit yang dijual ditahun 2004 sama dengan forecast penjualannya, dan penjualan setiap bulan di tahun 2004 adalah sama besar, sedangkan persediaan awal sebesar 100 unit dan persediaan akhir 111 unit buatlah anggaran produksi PT. SAN apabila PT. SAN memakai metode stabilitas persediaan. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 11

A. MAKSUD DAN TUJUAN BAB 4 ANGGARAN BAHAN BAKU Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran bahan baku secara benar. B. TEORI SINGKAT Bahan baku merupakan bahan yang menjadi unsur utama dari suatu produk. Bahan baku ini biasanya merupakan bahan utama yang bisa langsung terlihat pada produk jadi. Sebagai contoh, bahan baku sebuah CPU adalah Motherboard, Processor, RAM, dll. Bahan lain yang menunjang terbentuknya produk jadi tetapi tidak merupakan bagian utama suatu produk digolongkan sebagai bahan penolong. Bahan penolong ini digolongkan sebagai biaya overhead pabrik. Penyusunan anggaran bahan baku bersumber pada anggaran produksi, rencana bahan baku dan standar pemakaian bahan baku. Penghitungan bahan baku yang dipakai dapat dihitung dari: A. Pendekatan Pembelian Bahan Baku Pembelian bahan baku xxx Persediaan awal bahan baku xxx + Bahan baku tersedia xxx Persediaan akhir bahan baku xxx - Bahan Baku Dipakai xxx B. Pendekatan Unit Produksi Bahan Baku Dipakai = Unit Yang diproduksi X Standar pemakaian bahan baku Besar kecilnya jumlah persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain harga beli bahan baku, biaya penyimpanan bahan baku, ketepatan pembuatan standar pemakaian bahan baku, ketepatan supplier dalam menyediakan bahan baku yang dipesan oleh perusahaan dan jumlah bahan baku setiap kali pemesanan. Untuk menentukan jumlahbarang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal dipakai perhitungan EOQ. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 12

C. PRAKTIK Misalkan kasus pada PT. DaMar diatas untuk memproduksi setiap unit produk diperlukan bahan baku berupa Gula 2 gram dan Terigu 6 gram. Harga tiap gram Gula Rp400,00 dan harga tiap gram terigu Rp 600,00. Standar Pemakaian Bahan Baku per unit produk adalah: PT. DaMar Standar Pemakaian Bahan Baku Tahun 2004 Jenis Gula Terigu Biaya Bahan Baku Produk Unit Harga Total Unit Harga Total per unit A 2 gram Rp 400.00 Rp 800.00 6 gram Rp 600.00 Rp 3,600.00 Rp 4,400.00 Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan stabilitas Persediaan, seperti kasus diatas, maka anggaran pemakaian bahan bakunya adalah PT. DaMar Anggaran Pemakaian Bahan Baku Dalam Unit Tahun 2004 Jenis Produksi Gula Terigu Triwulan Produk (unit) Standar (gram) Jumlah (gram) Standar (gram) Jumlah (gram) I 375 2 750 6 4500 II 725 2 1450 6 8700 A III 870 2 1740 6 10440 IV 1030 2 2060 6 12360 Dengan demikian, Anggaran Biaya bahan baku PT. DaMar adaalah: PT. DaMar Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun 2004 Gula Terigu Biaya Triwulan Gram BBB / Gram Total Gram BBB / gram Total Bahan Baku I 750 Rp400.00 Rp300,000.00 4500 Rp600.00 Rp2,700,000.00 Rp3,000,000.00 II 1450 Rp400.00 Rp580,000.00 8700 Rp600.00 Rp5,220,000.00 Rp5,800,000.00 III 1740 Rp400.00 Rp696,000.00 10440 Rp600.00 Rp6,264,000.00 Rp6,960,000.00 IV 2060 Rp400.00 Rp824,000.00 12360 Rp600.00 Rp7,416,000.00 Rp8,240,000.00 Setahun 6000 Rp400.00 Rp2,400,000.00 36000 Rp600.00 Rp21,600,000.00 Rp24,000,000.00 Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 13

D. TUGAS 1. PT. Prisca memproduksi Bakmi. Data penjualan bakmi selama beberapa Hari : Penjualan Hari (dalam Kg) 1 150 2 200 3 250 4 400 Untuk membuat setiap Kilogram bakmi tersebut diperlukan Telur sebanyak 2 Butir dan Terigu sebanyak 800 gram. Harga Telur per butir Rp 300,00 dan harga terigu per kilogram Rp 6.000,00. Dengan data tersebut saudara diminta: a. Membuat forecast penjualan Hari ke-5 dengan metode least square. b. Membuat anggaran produksi, apabila manejemen menentukan metode stabilitas persediaan. Jumlah penjualan di hari ke-5 sama dengan jumlah forecast penjualan hari tersebut. Penjualan hari ke-5 dilakukan dalam empat sesi. Dalam masing-masing sesi, perusahaan menjual bakmi dalam jumlah yang sama besar. Rencana persediaan pada akhir hari ke-5 adalah 10 kg. Persediaan pada awal hari ke-5 PT.Prisca 19 Kg. c. Membuat Standar pemakaian bahan baku tahun 2004. d. Membuat Anggaran pemakaian bahan baku tahun 2004. e. Membuat Anggaran Biaya bahan baku tahun 2004. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 14

BAB 5 ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran pembelian bahan baku secara benar. B. TEORI SINGKAT Untuk membuat anggaran pembelian bahan baku diperlukan data anggaran biaya bahan baku dan anggaran persediaan bahan baku dengan format sebagai berikut: Persediaan akhir bahan baku xxx Bahan baku dipakai xxx + Bahan baku tersedia xxx Persediaan awal bahan baku xxx - Pembelian bahan baku xxx Untuk menentukan bahan baku pada akhir periode dapat dihitung tersendiri apabila jumlah persediaan akhir tersebut tidak diketahui. Untuk menghitung persediaan bahan baku akhir (PBB k ), dipakai rumus: PBB k = [ ( Biaya Bahan Baku : Tingkat perputaran persediaan bahan baku ) X 2 ] Persediaan Bahan baku awal C. PRAKTIK Misalnya pada contoh praktik di modul 4 diatas, PT. DaMar memiliki persediaan awal berupa Gula 4 gram dan Terigu 12 gram. Pihak Manajemen PT. DaMar menetapkan perputaran persediaan 8 kali. Dalam kasus ini kita perlu menghitung nilai persediaan awal: Gula = 4 gram X Rp 400,00 = Rp 1.600,00 Terigu = 12 gram X Rp 600,00 = Rp 7.200,00 Dari data-data yang ada dibuat anggaran persediaan akhir bahan baku sebagai berikut: Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 15

PT. DaMar Anggaran Persediaan Akhir Bahan Baku Tahun 2004 Jenis Bahan Baku Jumlah TW Gula Terigu (dalam Rp) Perhitungan Dalam Rp Harga / Gram Dalam Gram Perhitungan Dalam Rp Harga / Gram Dalam Gram I ((300000/8) *2)-1600 73,400 Rp400.00 183.50 ((2700000/8) *2)-7200 667,800 Rp600.00 1113 741,200 II ((580000/8) *2)-73400 71,600 Rp400.00 179.00 ((5220000/8) *2)-667800 637,200 Rp600.00 1062 708,800 III ((696000/8) *2)-71600 102,400 Rp400.00 256.00 ((6264000/8) *2)-637200 928,800 Rp600.00 1548 1,031,200 IV ((824000/8) *2)-102400 103,600 Rp400.00 259.00 ((7416000/8) *2)-928800 925,200 Rp600.00 1542 1,028,800 Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 16

PT. DaMar Anggaran Pembelian Bahan Baku Tahun 2004 Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun Gram Rp Gram Rp Gram Rp Gram Rp Gram Rp Persediaan akhir bahan baku Gula 183.50 73,400 179.00 71,600 256.00 102,400 259.00 103,600 877.50 351,000 Terigu 1,113.00 741,200 1,062.00 708,800 1,548.00 1,031,200 1,542.00 1,028,800 5,265.00 3,510,000 Jumlah 1,296.50 814,600 1,241.00 780,400 1,804.00 1,133,600 1,801.00 1,132,400 6,142.50 3,861,000 Bahan baku dipakai - - Gula 750.00 300,000 1,450.00 580,000 1,740.00 696,000 2,060.00 824,000 6,000.00 2,400,000 Terigu 4,500.00 2,700,000 8,700.00 5,220,000 10,440.00 6,264,000 12,360.00 7,416,000 36,000.00 21,600,000 Jumlah 5,250.00 3,000,000 10,150.00 5,800,000 12,180.00 6,960,000 14,420.00 8,240,000 42,000.00 24,000,000 Bahan baku tersedia - - Gula 933.50 373,400 1,629.00 651,600 1,996.00 798,400 2,319.00 927,600 6,877.50 2,751,000 Terigu 5,613.00 3,441,200 9,762.00 5,928,800 11,988.00 7,295,200 13,902.00 8,444,800 41,265.00 25,110,000 Jumlah 6,546.50 3,814,600 11,391.00 6,580,400 13,984.00 8,093,600 16,221.00 9,372,400 48,142.50 27,861,000 Persediaan awal bahan baku - - Gula 4.00 1,600 183.50 73,400 179.00 71,600 256.00 102,400 622.50 249,000 Terigu 12.00 7,200 1,113.00 667,800 1,062.00 637,200 1,548.00 928,800 3,735.00 2,241,000 Jumlah 16.00 8,800 1,296.50 741,200 1,241.00 708,800 1,804.00 1,031,200 4,357.50 2,490,000 Pembelian bahan baku - - Gula 929.50 371,800 1,445.50 578,200 1,817.00 726,800 2,063.00 825,200 6,255.00 2,502,000 Terigu 5,601.00 3,434,000 8,649.00 5,261,000 10,926.00 6,658,000 12,354.00 7,516,000 37,530.00 22,869,000 Jumlah 6,530.50 3,805,800 10,094.50 5,839,200 12,743.00 7,384,800 14,417.00 8,341,200 43,785.00 25,371,000 Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 17

D. TUGAS 1. PT. Co Jour menghasilkan satu jenis produk yaitu Obat Daftar G. Produksi dianggarkan selama tiga triwulan pertama ditahun 2004 adalah sebagai berikut: Triwulan Penjualan (dalam Unit) I 1000 II 1100 III 1200 Bahan baku standar per unit produk 2 kg @ Rp 1.000,00. Persediaan awal bahan baku Triwulan I sebanyak 50 Kg. PT. Co Jour menetapkan perputaran persediaan bahan baku 6 kali. Perjanjian pembelian bahan baku antara PT. Co Jour dengan pihak supplier menetapkan bahwa setiap kali pembelian terjadi PT. Co Jour harus membayar 30% dari harga beli total dan sisanya harus dilunasi pada triwulan berikutnya. Dari data tersebut buatlah: a. Anggaran pemakaian bahan baku. b. Anggaran persediaan akhir bahan baku. c. Anggaran Pembelian bahan baku d. Anggaran pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 19

BAB 6 ANGGARAN BIAYA KONVERSI DAN BEBAN USAHA A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran biaya konversi dan beban usaha secara benar. B. TEORI SINGKAT Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja langsung mengolah produk. Untuk perusahaan yang memproduksi kursi rotan yang disebut tenaga kerja langsung adalah tukang potong rotan, tukang rakit kursi rotan, tukang melamine, dan karyawan-karyawan yang terlibat secara langsung dalam pembuatan kursi tersebut. Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja untuk karyawan yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan produk akan dicatat dalam biaya tenaga kerja tidak langsung dan digolongkan sebagai biaya overhead pabrik. Anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi taksiran-taksiran keperluan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi barang yang direncanakan dalam anggaran produksi. Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung terlebih dahulu ditetapkan standar tenaga kerja langsung. Standar tenaga kerja langsung meliputi standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Setelah standar tenaga kerja langsung ditetapkan, kemudian disusun anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung. Pada waktu menyusun anggaran pemakaian jam tenaga kerja lagsung, informasi dari anggaran produksi sangat menentukan. Setelah anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung dibuat barulah anggaran biaya tenaga kerja lagsung disusun. Formula untuk menetapkan pemakaian jam tenaga kerja langsung didapatkan dari Jumlah yang diproduksi dikalikan dengan standar jam tenaga kerja langsung. Sedangkan formula yang digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari pemakaian jam tenaga kerja langsung dikalikan dengan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 20

C. PRAKTIK PT. DaMar dalam kasus diatas menunjukkan bahwa jumlah barang yang harus diproduksi selama 4 triwulan apabila perusahaan menggunakan stabilitas persediaan adalah sejumlah 375 pada TW. I, 725 pada TW II, 870 pada TW III dan 1030 pada TW IV. Apabila standar jam tenaga kerja langsung untuk membuat satu produk adalah 0,5 jam maka anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung adalah: PT. DaMar Anggaran Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung Tahun 2004 Triwulan Jumlah Produksi Standar Jam TKL Total Jam Produksi I 375 0.5 187.5 II 725 0.5 362.5 III 870 0.5 435 IV 1030 0.5 515 Setahun 3000 0.5 1500 Apabila standar tarif upah tenaga kerja langsung ditetapkan Rp 1000,00 per jam maka anggaran biaya tenaga kerja langsung PT. DaMar adalah: PT. DaMar Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2004 Triwulan Jumlah Produksi Standar Jam TKL Total Jam Produksi Upah per jam Total I 375 0.5 187.5 Rp1,000.00 Rp187,500.00 II 725 0.5 362.5 Rp1,000.00 362,500.00 III 870 0.5 435 Rp1,000.00 435,000.00 IV 1030 0.5 515 Rp1,000.00 515,000.00 Setahun 3000 0.5 1500 Rp 1,500,000.00 Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 21

D. TUGAS 1. PT. KwaCiAn memproduksi satu jenis produk dengan harga poko standar per kg sebagai berikut: Biaya bahan baku 3 kg @ Rp 1.000,00 Biaya Tenaga kerja langsung 3 jam @ Rp 500,00 Biaya Overhead pabrik variabel 3 jam @ Rp 200,00 Biaya Overhead pabrik tetap 3 jam @ Rp 100,00 Kapasitas normal perusahaan setahun adalah 40.000 jam kerja langsung. Biaya depresiasi pabrik tiap triwulan Rp 25.000,00. Selama tahun 2004 perusahaan merencanakan produksi sebagai berikut: Triwulan I 10.000 kg II 11.000 kg III 12.000 kg IV 13.000 kg Dengan data tersebut diatas, susunlah anggaran untuk tiap triwulan untuk: a. Anggaran pemakaian bahan baku dalam unit dan anggaran biaya bahan baku. b. Anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung. c. Anggaran biaya overhead pabrik. 2. Anggaran penjualan selama tahun 2003 milik PT. Zoom Me menunjukkan pada Triwulan pertama berjumlah 5000 unit, Triwulan kedua berjumlah 6.000 unit, triwulan ketiga berjumlah 7.000 unit dan triwulan keempat 8.000 unit. Taksiran beban usaha tiap triwulan adalah: Komisi penjualan 10% dari penjualan triwulan tersebut, biaya angkut penjualan 5% dari penjualan triwulan tersebut, administrasi penjualan Rp 100.000,00, administrasi umum Rp 300.000,00, depresiasi alat Rp 30.000,00. Dari data tersebut buatlah anggaran beban usaha dan pembayaran beban usaha tiap triwulan. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 22

BAB 7 ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran perusahaan dagang secara benar. B. TEORI SINGKAT Perbedaan antara perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur terletak pada kegiatan operasionalnya. Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utamanya adalah mengubah bahan baku menjadi produk jadi kemudian menjualnya. Sedangkan perusahaan dagang, aktivitasnya adalah memperjualbelikan barang tanpa melakukan perubahan yang signifikan terhadap produk yang diperjualbelikan tersebut. Hal ini menjadikan perusahaan dagang tidak pernah berhubungan dengan pembuatan anggaran produksi. Ada dua jenis anggaran induk dalam perusahaan dagang. Jenis yang pertama adalah anggaran operasional yang berupa anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya administrasi dan penjualan, dan anggaran laporan rugi laba. Jenis kedua adalah anggaran keuangan yang meliputi anggaran kas dan anggaran neraca. C. PRAKTIK Perusahaan dagang Ketupat akan menyusun anggaran induk untuk triwulan ke-2 tahun 1999 yang disusun tiap bulan. Data yang dihimpun sebagai berikut: a. Penjualan sesungguhnya tahun 1998 pada bulan April 10.000 kg Mei 10.500 kg Juni 11.025 kg Juli 11.576 kg Penjualan tahun 1999 dari bulan April sampai Juli ditaksir naik 5% dari masingmasing bulan penjualan tahun 1998 dengan harga jual per kg Rp 25,00. b. Data Neraca per 31 Maret 1999 sebagai berikut: Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 23

Kas Rp 50.000, piutang dagang Rp 175.000, Persediaan barang dagangan Rp126.000, aktiva tetap kotor Rp 480.000, cadangan depresiasi aktiva tetap Rp 90.000, utang dagang Rp156.000, Utang segera lainnya Rp 12.000, utang jangka panjang Rp200.000, modal saham Rp 235.000, laba ditahan Rp 138.000. c. Pembelian dibayar lunas bulan berikutnya dan utang dagang 31 Maret 1999 dibayar bulan april 1999. Persediaan barang dagangan akhir ditaksir 80% dari penjualan bulan yang akan datang. Harga pokok barang dagangan per kg Rp 15. d. Komisi penjualan sebesar 12,5% dari penjualan. Gaji penjualan untuk bulan April Rp3.500, bulan Mei dan Juni masing-masing Rp 4.000. e. Gaji administrasi tiap bula Rp 8.000,00 dan depresiasi kantor tiap bulan Rp 5.000,00. f. Syarat pembayaran penjualan 30% tunai dan 70% bulan berikutnya. Piutang per 31 Maret 1999 sebesar Rp 175.000 diterima seluruhnya pada bulan april. g. Bunga pinjaman jangka panjang per bulan Rp 1.800 dan bunga utang segera lainnya 1% dibayar lunas pada akhir bulan april 1999, tetapi pada akhir bulan mei pinjam lagi Rp 6.099, yang akn dibayar pada bulan Juni 1999 sebesar Rp 2.732 sisanya dibayar pada akhir bulan Juli 1999. Bulan Mei 1999 akan dibayar dividen sebesar Rp100.000. Akhir bulan Juni 1999 akan dibeli aktiva tetap secara tunai senilai Rp 55.000,00. h. Pajak penghasilan 35% akan dibayar lunas pada bulan Juli 1999. Dari data-data diatas apabila kita akan membuat anggaran operasional perusahaan dagang Ketupat, maka kita dapat membuat beberapa anggaran, yaitu: 1. Anggaran Penjualan Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Penjualan Triwulan II 1999 Keterangan April Mei Juni Juli Penjualan 1998 10.000 kg 10.500 kg 11.025 kg 11.576 kg Tambahan 5% + 500 kg 525 kg 551 kg 579 kg Penjualan 10.500 kg 11.025 kg 11 576 kg 12.155 kg Harga jual / kg X Rp 25,00 Rp 25,00 Rp 25,00 Rp 25,00 Penjualan Rp262,500.00 Rp275,625.00 Rp289,400.00 Rp303,875.00 2. Anggaran Pembelian dan Hutang dagang Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 24

Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Pembelian dan Hutang dagang Triwulan II 1999 Keterangan April Mei Juni Penjualan bulan yang akan datang (dalam Kg) 11025 11576 12155 Persentase persediaan akhir X 80% 80% 80% Persediaan Barang dagangan akhir 8820 9260.8 9724 Penjualan bulan ini (dalam Kg) + 10500 11025 11576 Barang siap dijual 19320 20285.8 21300 Persediaan barang dagangan awal - 8400 8820 9260.8 Pembelian (dalam unit) 10920 11465.8 12039.2 Harga pokok per Kg x Rp15.00 Rp15.00 Rp15.00 Pembelian Rp163,800.00 Rp171,987.00 Rp180,588.00 Utang dagang Rp163,800.00 Rp171,987.00 Rp180,588.00 Pembayaran Utang dagang Rp156,000.00 Rp163,800.00 Rp171,987.00 HPP Rp157,500.00 Rp165,375.00 Rp173,640.00 Persediaan akhir barang dagangan Rp132,300.00 Rp138,912.00 Rp145,860.00 3. Anggaran biaya penjualan Penjualan Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Biaya Penjualan Triwulan II 1999 Keterangan April Mei Juni Setriwulan Rp262,500.00 Rp275,625.00 Rp289,400.00 Rp827,525.00 Persentase Komisi X 12.50% 12.50% 12.50% 12.50% Komisi Penjualan Rp32,812.50 Rp34,453.13 Rp36,175.00 Rp103,440.63 Gaji Penjualan + Rp3,500.00 Rp4,000.00 Rp4,000.00 Rp11,500.00 Biaya Penjualan Rp36,312.50 Rp38,453.13 Rp40,175.00 Rp114,940.63 4. Anggaran biaya administrasi Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Biaya Penjualan Triwulan II 1999 Keterangan April Mei Juni Striwulan Gaji Administrasi Rp8,000.00 Rp8,000.00 Rp8,000.00 Rp24,000.00 Depresiasi Kantor + Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp15,000.00 Biaya Administarsi Rp13,000.00 Rp13,000.00 Rp13,000.00 Rp39,000.00 5. Anggaran Laporan rugi Laba. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 25

Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Laporan rugi Laba Triwulan II 1999 Keterangan April Mei Juni Jumlah Penjualan 262,500.00 275,625.00 289,400.00 827,525.00 Harga Pokok Penjualan - 157,500.00 165,375.00 173,640.00 496,515.00 Laba kotor 105,000.00 110,250.00 115,760.00 331,010.00 Biaya Penjualan 36,312.50 38,453.13 40,175.00 114,940.63 Biaya Administrasi + 13,000.00 13,000.00 13,000.00 39,000.00 Biaya Usaha 49,312.50 51,453.13 53,175.00 153,940.63 Laba Usaha 55,687.50 58,796.87 62,585.00 177,069.37 Biaya Bunga Jangka Pendek 120.00 0.00 61.00 181.00 Biaya Bunga Utang jangka Panjang + 1,800.00 1,800.00 1,800.00 5,400.00 Jumlah bunga 1,920.00 1,800.00 1,861.00 5,581.00 Laba Sebelum Pajak 53,767.50 56,996.87 60,724.00 171,488.37 Pajak Penghasilan 35% - 18,818.63 19,948.90 21,253.40 60,020.93 Laba Bersih Setelah pajak 34,948.88 37,047.97 39,470.60 111,467.44 D. TUGAS 1. Rencana Penjualan semester kedua tahun 1999 dari perusahaan dagang Ka You adalah Juli Rp 4.000.000,00 Oktober Rp 4.800.000,00 Agustus Rp 4.800.000,00 November Rp 5.600.000,00 September Rp 5.600.000,00 Desember Rp 4.000.000,00 Syarat pembayaranatas penjualan 50% tunai, dan sisanya penjualan kredit. Penjualan kredit tersebut 40% dibayar pada bulan terjadinya penjualan, 40% dibayar sesudah bulan penjualan, 10% dibayar dua bulan sesudah bulan penjualan dan 10% ditaksir tidak ditagih. Diminta: a. Susunlah anggaran penerimaan kas dengan mencantumkan rincian penerimaan penjualan tunai dan penerimaan piutang. b. Buatlah Perhitungan taksiran piutang tidak tertagih tiap bulan. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 26

2. PT. Imma adalah perusahaan dagang. Pada akhir Agustus 1998 perusahaan ingin menyususn anggaran untuk bulan September, Oktober, November dan Desember 1998. data yang ada adalah: a. Data dari neraca 31 Agustus 1998 Kas Rp 10.000, Piutang Rp 68,000, Persediaan Rp 90.000, Aktiva tetap bersih Rp300.000, utang dagang Rp 60.000, modal sendiri Rp 408.000. b. Realisasi penjualan Juli Rp 100.000,00 Agustus Rp 80.000,00 Taksiran penjualan September Rp 100.000,00 Oktober Rp 100.000,00 November Rp 180.000,00 Desember Rp 120.000,00 Penjualan diterima kas 40% saat penjualan, 40% dibayar 1 bulan kemudian, 20% dibayar 2 bulan kemudian c. Pembelian barang dagangan dilakukan 75% dari taksiran penjualan masingmasing bulan. Persediaan akhir Rp 68.000,00 tiap bulan. Pembelian barang dagangan tersebut dilakukan secara kredit, dan dibayar 1 bulan kemudian. d. Gaji yang dibayar tiap bulan Rp 14.000,00. Pada bulan November dilakukan pembelian aktiva tetap secara tunai Rp 50.000,00 dan pinjam uang di bank awal november sebesar Rp 74.000,00 dan bunganya dibayar tiap akhir bulan 2% dari sisa pinjaman. e. Penyusutan perbulan Rp 7.500,00. Pajak penghasilan dibayar bulan Desember Rp10.000,00. Saldo awal kas bulan September Rp10.000,00 yang merupakan saldo kas minimal yang harus dipertahankan. f. Awal bulan Desember mengangsur pinjaman bank Rp 30.000,00. Dari data diatas buatlah anggaran kas, anggaran laporan rugi laba dan anggaran neraca tiap bulan. Komputerisasi Akuntansi STMIK AKAKOM 27