Pendapat dan Kesimpulan Komite Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2013

dokumen-dokumen yang mirip
ITB BHMN & I.

Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2011

kesimpulan yang diperoleh dan opininya dapat dipakai sebagai acuan untuk pendalaman dan melakukan tindak lanjut oleh manajemen ITB BHMN.

(6) Management Letter Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) ITB BHMN untuk Tahun

IV. Hasil Pekerjaan Audit Kelompok Pertama Kelompok Kedua Kelompok Ketiga

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 15/I3/LK/2011 Tentang TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA JASA AKUNTAN PUBLIK INSTITUT PERTANIAN

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PERTAMA : Jenis dan Ketentuan Laporan Unit Kerja Institut Teknologi Bandung Tahun 2002 dan 2003 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS SUK, SKD DAN PENGEMBANGAN USAHA

REPRESENTASI MANAJEMEN

SAMBUTAN KETUA MWA TEMU AWAL TAHUN Bandung, 15 Agustus 2008

SURAT PERIKATAN AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

Pedoman Kerja Komite Audit

Perkembangan Usulan Tunjangan Kinerja bagi PNS Tenaga Kependidikan pada PTN BH

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Institut Seni Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT AGRONESIA

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

RAPAT KOORDINASI BP-SUK Institut Teknologi Bandung

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal) IX.1.5,Kep 29 /PM/2004 tanggal 22 desember 2003, UKDW

2017, No nilai kekayaan awal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Profesi auditor mendapat kepercayaan dari klien untuk membuktikan

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

REPRESENTASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB 5 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrak yaitu pihak (principal) mengikat pihak lain (agent) untuk melalukan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD

Peran Internal Auditor Sebagai Konsultan. Disampaikan di PPAK FEB UGM

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/2/PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM

BAB II LANDASAN TEORI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. internal, intuisi, pemahaman terhadap SAP dan pengetahuan tentang pengelolaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

K E P U T U S A N. KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR : 06/KPPU/Kep/XI/2000 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

Transkripsi:

Pendapat dan Kesimpulan Komite Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2013 I. Dasar Hukum Dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 44 tanggal 12 April 2012 dan Undang-undang No. 12 tanggal 10 Agustus 2012 dan PP. 74 tahun 2012, ITB telah merubah kebijakan akuntansi dari acuan PP RI No. 155/2000 yang mengatur Badan Hukum Milik Negara ke dalam pola Badan Layanan Umum, untuk memenuhi ketentuan pelaporan keuangan sebagai lembaga Pemerintah, ITB menerbitkan Laporan Keuangan yang Berakhir 31 Desember 2013 berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Untuk kepentingan pemangku kepentingan di luar Pemerintah dan sebagai analisa perbandingan ITB menerbitkan Laporan Keuangan yang berakhir 31 Desember 2012 dan yang berakhir 31 Desember 2013 telah disesuaikan dengan merujuk pada PSAK 45 standar akuntansi untuk entitas nirlaba. II. Lingkup Pekerjaan Audit Lingkup pekerjaan oleh Auditor Independen adalah melakukan audit atas Laporan Keuangan ITB untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2013 yang diterbitkan sesuai PSAK 45 yang meliputi: (1) Laporan Auditor Independen Satuan Usaha Komersial (SUK), (2) Laporan Auditor Independen Satuan Kekayaan dan Dana (SKD), (3) Laporan Auditor Independen Satuan Akademik (SAk), (4) Laporan Auditor Independen Gabungan ITB, (5) Laporan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, (6) Laporan Evaluasi terhadap Pengendalian Intern, (7) Management Letter yang mencakup mengenai observasi dan rekomendasi untuk perbaikan pengendalian intern, sistem dan prosedur pelaporan manajemen, 1

III. Independensi Auditor Eksternal Mengacu kepada prosedur pengadaan jasa audit (kantor akuntan publik) Institut Teknologi Bandung sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan jasa akuntansi untuk audit Laporan Keuangan ITB Tahun 2013, Komite Audit meyakini bahwa Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih (KAP KBS), yang melaksanakan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan ITB akhir tahun 2013, adalah independen. IV. Proses Audit Komite Audit berpendapat bahwa proses audit oleh KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih telah dilakukan sesuai dengan Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. Oleh karenanya kesimpulan yang diperoleh dan opininya dapat dipakai sebagai acuan untuk pendalaman dan melakukan tindak lanjut oleh manajemen ITB. V. Hasil Pekerjaan Audit Hasil pekerjaan audit terhadap Laporan Keuangan ITB Tahun 2013 dilaporkan dalam 7 (tujuh) dokumen, sebagai berikut: (1) Laporan Auditor Independen No. 038/SK/KA/L/V/2014 dan Laporan Keuangan Gabungan ITB Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; (2) Laporan Auditor Independen No. 039/SK/KA/L/V/2014 dan Laporan Keuangan Satuan Akademik (SAk) ITB Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; (3) Laporan Auditor Independen No. 040/SK/KA/L/V/2014 dan Laporan Keuangan SUK ITB PTN BH Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; (4) Laporan Auditor Independen No. 041/SK/KA/L/V/2014 dan Laporan Keuangan SKD ITB PTN BH Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; (5) Laporan Auditor Independen No. 042/SK/KA/L/V/2014 dan Laporan Keuangan Kepatuhan ITB PTN BH Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; (6) Laporan Auditor Independen No. 043/SK/KA/L/V/2014 dan Laporan Keuangan Sistem Pengendalian Internal ITB PTN BH Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; (7) Management Letter No. 002/KA/ML/V/2014 Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012; 2

VI. Pendapat Komite Audit atas Substansi Laporan Auditor Independen KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih atas Laporan Keuangan ITB Tahun Buku Yang Berakhir 31 Desember 2013 Komite Audit pada rapat tanggal 31 Mei 2014 mendengarkan paparan KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih, untuk mendapat pemahaman atas laporan hasil pemeriksaan tersebut di atas. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian atau memerlukan tindak lanjut Majelis Wali Amanat adalah sebagai berikut: (i) Perbedaan perlakuan akuntansi antara standar SAP dan PSAK. Dalam Laporan Operasional, penyajian nilai penerimaan DIPA telah habis untuk belanja pegawai, barang dan jasa. Sedangkan menurut realisasimya sebagian pembelanjaan DIPA tersebut termasuk belanja Modal (aset), sehingga menimbulkan perbedaan intrepetasi atas penyajian dalam laporan keuangan, yakni: Laporan Operasional untuk Penerimaan DIPA disajikan tidak mencerminkan kinerja operasional secara utuh karena didalamnya ada reliasasi belanja aset yang seharusnya di catat dalam kelompok Neraca. Untuk menjembatani perbedaan standar tersebut, dalam laporan keuangan ITB, pembelian aset yang sumber dananya dari DIPA dicatat sebagai pembelian dari dana masyarakat Penyajian seperti ini akan berpotensi mengurangi kepercayaan pembaca laporan keuangan sehubungan adanya re-alokasi pembiayaan dari dana masyarakat ke DIPA. Mengingat sumber keuangan ITB bermacam-macam yang mengharuskan pelaporan dengan standar akuntansi yang berbeda (PSAK, SAP) maka untuk keperluan membuat Laporan Konsolidasi ITB, maka Komite Audit menyarankan agar ITB mengambil inisiatif untuk mengajukan kepada Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia untuk melakukan penentuan dan merumuskan Standar Akuntansi untuk PTN BH. (ii) Berdasarkan laporan keuangan anak perusahaan (UUK) yang telah diaudit anak-anak perusahaan (UUK) menerapkan kebijakan akuntansi laporan keuangan mengacu kepada SAK ETAP, sedangkan laporan keuangan ITB PTN BH mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (NON ETAP). Manajemen Anak Perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dalam penyusunan laporan keuangan. Perbedaan standard ini diatasi dengan menetapkan Laporan Keuangan Satuan Usaha Komersial dan ITB PTN BH tidak mengkonsolidasi laporan anak 3

perusahaan (UUK) yang kepemilikan sahamnya di atas 50% atau dibawah 50% tetapi memiliki pengaruh signifikan terhadap anak perusahaan (UUK), sesuai dengan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi. (iii) Terkait dengan masalah UUK, antara lain masalah piutang PT. Lapi Ganeshatama dan PT. Trimitra yang belum terselesaikan, disarankan agar menyusun standar kontrak kerja yang diberlakukan untuk setiap UUK dan mengharuskan agar kontrak kerja baru direview oleh Dewan Komisaris dan Direksi dari UUK bersangkutan untuk memastikan kesesuaian dengan standar tersebut agar menghindari resiko ITB sebagai pemegang saham. (iv) Kemajuan telah dicapai dalam penyusunan Laporan Keuangan ITB, antara lain, sebagian besar temuan audit sebelumnya sudah ditindaklanjuti, penyusunan Laporan Keuangan ITB unaudited dilaksanakan sesuai PSAK dan tepat waktu. Kinerja pengelola fungsi ini perlu tetap dipertahankan. Upaya-upaya untuk mengintegrasikan berbagai proses akuntansi yang berbasis aplikasi Oracle Financial dan aplikasi Non- Oracle Financial, upaya untuk meningkatkan kompetensi, disiplin SDM, serta upaya untuk melengkapi SOP hendaknya tetap dilanjutkan. (v) Sebagian proses akuntansi pendapatan kegiatan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM), Piutang dan Hutang Kegiatan yang dilaksanakan oleh LPPM masih dilakukan paralel secara manual yaitu dengan proses inventarisasi dokumen (manual) melengkapi proses akuntansi online Oracle Financial. Pada tahun ini, proses akuntansi untuk kegiatan PPM yang dilaksanakan oleh fakultas dapat dilakukan lebih akurat dan lebih tepat waktu dari tahun lalu. Masih perlu penyempurnaan pada proses rekonsiliasi laporan Direktorat Keuangan dengan yang dibuat oleh LPPM/Fakultas. (vi) Berdasarkan hasil pemeriksaan atas perhitungan PPh Pasal 21 menurut data yang diperoleh dari Direktorat Kepegawaian, terdapat beberapa kesalahan hitung yang tidak sesuai dengan Peraturan dan Undang-undang yang berlaku, yaitu pengenaan tarif bagi pegawai yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ITB maupun pegawai non PNS ITB yang tidak memiliki NPWP dihitung berdasarkan tarif normal. (vii) Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan teknologi informasi (TI) melalui pengintegrasian fungsi pengelola TI, termasuk pengintegrasian implementasi dan manajemen Aplikasi Teknologi Informasi termasuk Oracle dan Non-Oracle, dengan membentuk satu Unit Organisasi yang mempunyai kewenangan lintas departemen dan melakukan design, development, implementation, dan maintenance aplikasi- 4

aplikasi TI. Unit ini direkomendasikan dipimpin oleh seorang chief information officer (CIO) yang bertanggungjawab langsung kepada Rektor. VII. Kesimpulan Komite Audit (i) Laporan Keuangan ITB Tahun 2013 yang disertai dengan semua laporan pekerjaan audit oleh auditor independen seperti dirinci dalam bab V di atas dapat diteruskan ke Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan kepada kalangan internal ITB disertai dengan pertimbangan agar semua laporan yang disampaikan tersebut dapat dimasukkan ke dalam public domain; (ii) Opini audit tahun 2013 adalah sama dengan opini tahun sebelumnya. Namun, proses akuntansinya harus terus disempurnakan dan audit UUK secara menyeluruh harus tetap dipertahankan; VIII. Saran Komite Audit (i) Mengusulkan kepada Direktorat Keuangan untuk memastikan bahwa management letters dari audit ini disampaikan kepada masing-masing departemen yang berkepentingan untuk ditindak-lanjuti sehingga pada tahun berikutnya permasalahan yang sama tidak muncul lagi. (ii) Mendorong saran dan rekomendasi dalam setiap laporan audit yang tersebut dalam bab V untuk dikaji dan didalami lebih lanjut oleh manajemen ITB. (iii) Terkait dengan ITB belum memiliki struktur organisasi TI yang bertanggung jawab mengelola TI secara menyeluruh dan terintegrasi, maka disarankan perlunya mengembangkan struktur tersebut yang dipimpin oleh CIO. (iv) Masalah Sistem Informasi Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat (SIPPM) yang dimiliki oleh LPPM tidak difungsikan secara maksimal, dikarenakan input dari kegiatan laporan kerma sebagian besar belum menggunakan fasilitas yang sudah disediakan dan masih dikerjakan secara manual. SPI dan Direktorat Keuangan disarankan untuk mencari penyebab dan solusi terhadap masalah ini. (v) ITB melakukan persiapan implementasi SA 600 & 700 yang akan efektif berlaku tahun 2014. (vi) Menyediakan SDM yang dibutuhkan untuk melaksanakan program pengembangan, implementasi dan perawatan sistem aplikasi keuangan dan akuntansi ITB. 5

IX. Penghargaan Menghargai kebijakan dan upaya eksekutif ITB untuk mempertahankan infrastruktur dan kinerja pengelolaan akuntansi & keuangan ITB yang memenuhi PSAK dalam masa transisi yang penuh ketidakpastian pada tahun 2012 dan 2013. X. Penutup Pendapat, Saran dan Kesimpulan Komite Audit atas Laporan Audit ITB Tahun 2013 oleh Auditor Independen dalam dokumen ini dirumuskan sesuai dengan prosedur yang disepakati dalam rapat Komite Audit yang diadakan pada hari Sabtu, tanggal 31 Mei 2014 dengan tujuan untuk disampaikan kepada Majelis Wali Amanat. Bandung, 31 Mei 2014 Komite Audit, Filino Harahap, Ph.D, Sekretaris/Plt Ketua Prof. Dr. Irwandy Arif, Anggota Ir. Prasetyo Suhardi, Anggota Drs. Soedarjono, Akt, CFE., Anggota Prof. Dr. Wiratni Ahmadi, SH., Anggota Untuk Komite Audit, Sekretaris/Plt Ketua, Filino Harahap, Ph.D 6