STEVIA ISSN No Vol. II No. 01-Januari 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

Rhika Selviana 1, Gusnardi 2,Hendripides 3 Telepon:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya. Untuk itu suatu perusahaan menyelenggarakan akuntansi, guna memperoleh

TUGAS MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. BANGUN TENERA RIAU PEKANBARU. Riani Sukma Wijaya 1. Abstract

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di zaman sekarang ini kebutuhan konsumen yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

ABSTRACT. Keywords: Cost of Production - Full Costing

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

UNSUR-UNSUR YANG DIPERHITUNGKAN DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI CRUDE PALM OIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Pada Perkebunan Kelapa Sawit PT. Teso Indah Indragiri Hulu.

BAB II BAHAN RUJUKAN

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PERHITUNGAN BIAYA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL PADA PT. HUTAHAEAN PERKEBUNAN DAN PABRIK TAPIOKA PINTU BOSI KEC.

PEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

PERAN BIAYA TENAGA KERJA SEBAGAI BAGIAN DARI UNSUR HARGA POKOK PRODUKSI. Abrar Oemar *)

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

langsung dan biaya overhead pabrik.

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP VOLUME PRODUKSI (Studi Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIAYA OVERHEAD PABRIK Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang. telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ACTIVITY BASED BUDGETING SEBAGAI ALAT UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA PERUSAHAAN ROKOK CENGKIR GADING NGANJUK. Oleh: Hany Cahya Oktavia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Pengawasan Biaya Produksi Minyak Kelapa Sawit (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) (Sei Sikambing Medan) Surbakti Dakka.B.M 1) 1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Quality Medan ABSTRACT Development and expansion of a business will result in the increasing number of activities and problems faced by the company. Day s of development, the company claimed to be more careful in running the company operations. Therefore, every business leader must thoroughly understand the theory of control systems, as well as careful attention to production costs. This is done in order to create a reasonable production cost. Primary basis used to make decisions most advantageous in achieving that goal, then every company in its operations require a measuring instrument that can be used as a material consideration in taking decisions referred to the budget. Keywords : costs, supervision, and budget Pendahuluan Perkembangan dan perluasan suatu bidang usaha akan mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah kegiatan dan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam era pembangunan masa kini, perusahaan dituntut untuk lebih teliti dalam menjalankan roda operasi perusahaannya. Oleh karena itu setiap pimpinan perusahaan harus benar-benar memahami teori dari sistem pengawasan, serta memperhatikan secara teliti biaya-biaya produksi. Hal ini dilakukan agar biaya produksi tercipta dengan wajar. Dasar utama yang dipergunakan untuk mengambil keputusan yang paling menguntungkan dalam mencapai tujuan tersebut, maka setiap perusahaan dalam kegiatan operasinya memerlukan suatu alat ukur yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang disebut biaya. Pelaksanaan biaya harus disertai dengan pengawasan, sebab perencanaan tanpa pengawasan yang baik tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan. Melalui kegiatan pengawasan biaya produksi, maka dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut. Dengan demikian adanya perencanaan kebutuhan produksi dan biaya produksi, perusahaan dapat menentukan budget biaya produksi yang realistis sehingga dapat dihindarkan terjadinya pemborosan sekaligus mengadakan penghematan biaya dan peningkatan efisiensi dalam setiap pengeluaran yang timbul dalam proses produksi perusahaan untuk menghasilkan laba yang besar. [1]

Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sei Sikambing Medan dengan menggunakan metode penelitian yaitu: a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini menggunakan data sekunder b. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini menggunakan data primer Metode analisis yang digunakan penelitian menggunakan metode deskriptif dan metode komperatif. Pembahasan Landasan Teori Biaya (cost) merupakan perhitungan harga pokok untuk tujuan dalam menentukan harga jual yang minimal dapat menutupi biaya-biaya usaha. Mulyadi, biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Ada empat persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat digolongkan sebagai biaya yaitu: (1). Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, (2). Biaya diukur dalam satuan uang, (3). Cash dan kredit, (4). Pengorbanan untuk tujuan tertentu. Commitee on Terminology of American Institute Certified Public Accountant, Cost diartikan sebagai jumlah yang akan diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan dalam hubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh atau akan diperoleh. Istilah biaya dapat digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban. Beban (expense) didefinisikan sebagai biaya yaitu: suatu nilai tukar, persyarat atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat yang dinyatakan dengan pengurangan kas atau aktiva lainnya pada masa yang akan datang. Beban juga dapat digunakan sebagai arus keluar barang dan jasa yang dibebankan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau definisi lain. Roberts T. Sprouse dan Mouritce Moonitz, beban diartikan sebagai pengurangan aktiva netto akibat digunakan jasa ekonomis untuk menciptakan pendapatan, dimana beban dihitung menurut jumlah penggunaan aktiva dan pertambahan kewajiban yang berkaitan dengan produk serta pemberian jasa. Ikatan Akuntan Indonesia, beban (expenses) diartikan sebagai penurunan manfaat ekonomi yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan akuitas. Hakikat Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi terdiri dari: (1). Biaya bahan baku (direct materil cost), (2). Biaya upah (direct labor cost), (3). Biaya produksi tidak langsung (factory overhead cost). Biaya bahan baku adalah biaya bahan keseluruhan yang membentuk bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produksi. Biaya upah adalah semua biaya tenaga kerja untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya produksi tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Hakikat Biaya Standar [2]

Biaya standar yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. Adolph Matz dan M.F. Usry biaya standar sebagai biaya yang ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu unit atau sejumlah unit produk selama periode tertentu dimasa yang mendatang. Tujuan penetapan biaya standar adalah untuk mengefektifkan pengendalian biaya yang meliputi yaitu: (1). Perencanaan biaya produksi yang disusun dengan menggunakan taksiran atas jumlah penjumlahan yang direncanakan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data biaya produksi perusahaan pada periode yang lalu. (2). Pengawasan biaya produksi yang disusun secara sistematis di perusahaan untul mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana. Hakikat Biaya Standar Tidak Langsung Biaya standar tidak langsung ditentukan dengan lima cara, yaitu: (1). Jumlah output fisik ditentukan dengan cara beban biaya produksi tidak langsung berdasarkan tarif biaya tidak langsung per unit produksi overhead per unit dengan cara: Taksiran unit produksi (2) Biaya bahan langsung ditentukan dengan cara overhead pabrik yang dibebankan sebagai berikut: X 100 % Taksiran unit produksi (3) Biaya upah langsung ditentukan dengan cara overhead pabrik yang dibebankan sebagai berikut: X 100 % Taksiran biaya upah langsung (4) Jam kerja langsung ditentukan dengan cara tarif overhead pabrik sebagai berikut: Taksiran jam kerja langsung Tabel 1. Data PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2006) URAIAN PRIA WANITA /Hk /Hk - Upah : - Pokok 5.980 5.980 - Sosial 1.794 2.797 Jumlah 7.774 8.777 - Catu Beras 3.104 1.452 Jumlah 10.878 10.229 (5) Jam kerja mesin ditentukan dengan cara menaksir jam kerja mesin maka tarif per jam kerja mesin sebagai berikut: Taksiran jam kerja mesin Hasil Penelitian Pada penelitian ini menggunakan biaya sebagai salah satu alat pengawasan biaya produksi. Biaya yang digunakan yaitu: estimated of expenditure yang berlaku untuk jangka waktu satu tahun (dimulai dari bulan januari sampai dengan bulan desember). Tahapan langkah dalam hasil proses biaya, yaitu: a. Biaya panen/pengutipan Biaya yang berisikan perkiraan biaya panen/pengutipan hasil kelapa sawit pada masa satu tahun untuk biaya kelapa sawit atas kerja para buruh [3]

yang diklasifikasikan menurut golongan serta tarif yang dapat dikerjakan oleh para buruh. Hasil pembahasan untuk biaya panen/pengutipan, yaitu : - Tenaga kerja bulanan : 6.867 orang - Tenaga kerja harian : 23.234 orang Jumlah : 30.101 orang b. Biaya proses pengolahan Biaya yang berisikan perkiraan biaya untuk proses pengolahan di pabrik untuk masa satu tahun. Biaya ini melingkupi jumlah gaji karyawan pabrik, bahan pemeliharaan serta semua semua biaya yang menjadikan kelapa sawit dan kernel. Hasil pembahasan untuk per Kg palm oil serta palm kernel, yaitu: Rp 310.722.111.000 = Rp 819,98/Kg 378.938.867 Ha c. Biaya pengangkutan Biaya yang berisikan perkiraan biaya pengangkutan yang meliputi biaya luas tanaman per ha dengan biaya pengangkutan sebagai berikut: Rp 31.675.752 = Rp 402,49/Ha 78.699,28 Ha d. Biaya Umum Biaya yang disusun berdasarkan dari biaya operasi yang terdapat pada biaya panen, biaya proses pengolahan, dan biaya pengangkutan. Rp 44.406.300 = Rp 564,25/Ha 78.699,28 Ha [4]

Tabel 2. Hasil Analisa Biaya Pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2006) No Uraian Realisasi Variance 1 Gaji Tunjangan & Biaya Sos Peg staf 6.156.524.774 1.396.415.000 4.760.109.774 2 Biaya Pengolahan 14.187.311.093 13.287.706.000 899.605.093 3 Biaya Analisa 1.957.861.753 2.072.427.000 (114.565.247) 4 Biaya Penerangan & Air 10.216.241.140 15.500.628.000 (5.284.386.860) 5 Pemeliharaan 18.049.610.944 27.948.425.000 (9.088.814.056) 6 Pengapakan 218.123.865 377.886.000 (159.762.135) 7 Asuransi pabrik 3.616.208.929 3.336.759.000 279.449.929 8 Jumlah 54.401.882.498 63.920.246.000 (9.518.363.502) Tabel 3. Hasil Analisa Penyimpangan Biaya Pengangkutan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2006) Uraian Realisasi Variance Pengangkutan ke Pabrik 32.808.895.587 31.675.752.000 1.133.143.587 Tabel 4. Hasil Analisa Penyimpangan Biaya Umum pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2006) Uraian Realisasi Variance Biaya Umum Bersih 41.335.411.133 44.406.302.000 (3.070.890.867) Biaya Penyusutan 31.982.597.000 20.227.066.879 11.755.530.121 Kesimpulan Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengawasan yang dilakukan meliputi pengawasan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan pengawasan biaya produksi tidak langsung masih memiliki kelemahan. Saran Saran yang dapat direkomendasikan dengan penelitian ini: a. Perlu ditetapkan biaya produksi tidak langsung untuk lebih mengefesiensikan proses pengawasan b. Analisa penyimpangan sebaiknya dilakukan dengan tidak hanya membandingkan antara budget dengan realisasi dengan mengkaji tentang terjadinya penyimpangan, misalnya penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh syarat pembelian yang tidak menguntungkan, atau biaya angkut yang terlalu tinggi. [5]

Daftar Pustaka Gunawan A, dan Marwan A., 1990, Perusahaan, edisi kelima, Penerbit FE UGM, Matz A, dan Usry M.F., 1992, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian, edisi kedelepan, jilid I dan II (diterjemahkan oleh: Herman Wibowo), Erlangga, Jakarta. Hendriksen E.S., 1994, Teori Akuntansi, edisi keempat (diterjemahkan oleh: Marianus Sinaga), Erlangga, Jakarta. Hadibroto S., 1997, Masalah Akuntansi, jilid I, Penerbit FE UI, Jakarta. Hartanto S., 1987, Akuntansi untuk Usahawan, edisi kelima, Penerbit FE UI, Jakarta. Brooks H.J., dan Wilson J.D., Controllership, 1994, edisi ketiga, (diterjemahkan oleh: Tjintjin FelisxnTjendera), Erlangga, Jakarta. Mas ud M.C., 1994, Akuntansi Manajemen, Penerbit FE UGM, Mulyadi, 1992, Akuntansi Biaya, edisi kelima, Penerbit STIE YKPN, Sinuraya S, 1986, Akuntansi Perusahaan Industri, Masco, Medan. Supriono R.A., 1992, Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, edisi kedua, Welsch G.A., 1988, Penyusunan Perusahaan Perencanaan dan Pengendalian Laba, (diterjemahkan oleh: R.A Fadly, dan Bec T.K.R), edisi keempat, Jakarta. Winarno S, 1989, Pengantar Penelitian Ilmiah, edisi ketujuh, Penerbit Tarsito, Bandung. Nasution S, dan Thomas M., 1999, Buku Penuntun membuat tesis, skripsi, disertasi, Penerbit Bumi Aksara. Ikatan Akuntansi Indonesia, 1995, Standar Akuntansi Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta. [6]