NEONATUS BERESIKO TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
NEONATUS BERESIKO TINGGI

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

NEONATUS BERESIKO TINGGI

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR (BBL) UNTUK BIDAN. Ekawaty lutfia Haksari Perinatologi, IKA UGM/RSU Sardjito Yogyakarta

GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

Pusat Hiperked dan KK

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.

Keterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT. : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH. Tanggal/Jam Lahir : 25 Maret 2012 jam 19.

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih

Membantu Bayi Bernapas. Buku Kerja Peserta

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT III TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI KEBIDANAN MEDISTRA LUBUK PAKAM TAHUN 2008

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAYI LAHIR NORMAL

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

SILABUS PERKULIAHAN BLOK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TA PROGRAM STUDI KEBIDANAN FKUB

Membantu Bayi Bernapas Lembar Balik Fasilitator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesakitan berat atau bahkan kematian. Hipotermia mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan

Judul: Resusitasi Bayi Baru Lahir (BBL) Sistem Lain - Lain Semester VI Penyusun: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Tingkat Keterampilan: 4A

BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

Pemeriksaan Fisis Neonatus

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

No HP ANC STATUS : Keterangan :

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan neonatus merupakan bagian dari perawatan bayi yang berumur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diabetes, penyakit lupus, atau mengalami infeksi. Prematuritas dan berat lahir

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR. Dosen Pengasuh : Dr. Kartin A, Sp.A.

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2. Respon terpimpin ( guided respons). Hal ini berarti dapat melakukan sesuatu. indikator pada praktek tingkat kedua.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BAYI LAHIR TIDAK MENANGIS SPONTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram.

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

LBM 1 Bayiku Lahir Kecil

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.

INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prematur atau berat badan lahir rendah adalah : b. Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil ganda;

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal. kematian bayi. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan

SOP RESISUTASI PADA ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL TERHADAP BAYI NY. R DI RB SAYANG IBU DI 38 B BANJAREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2007

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

Tindakan keperawatan (Implementasi)

RESUSITASI. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

LUKA BAKAR Halaman 1

INOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

Mei Vita Cahya Ningsih

Transkripsi:

NEONATUS BERESIKO TINGGI NURUL LIDYA DIV KEBIDANAN UNPAD

OBJECTIF PERILAKU SISWA Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat menjelaskan jenis neonatus risiko dan penatalaksanaannya sesuai dengan hand out

REFERENSI Varney H. Varney s Midwifery. Third Edition. London : Jones and Bartlett Publishers International. 1997 ; 631-632 Sujono A. Penatalaksanaan Neonatus Risiko Tinggi. Edisi 4. Jakarta : EGC. 1998. 145-146. 123 Surasmi A, Handayani S, Nurkusuma H. Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC. 100-105 Doenges M. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: EGC. 551-633 Saifudin A. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP. 2001 Sastrawinata S. Obstetri Operatif. Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. 1987.62 Ladewig PW, London ML, Olds SB. Asuhan keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta.EGC.2005 46-47

NEONATUS RESIKO TINGGI 1. BBLR 2. Asfiksia Neonatus 3. Sindrom Gangguan Pernafasan 4. Ikterus 5. Perdarahan Tali Pusat 6. Kejang 7. Hipotermi 8. Hipertermi 9. Hipoglikemia 10. Tetanus Neonatorum 11. Penyakit yang diderita ibu hamil

BBLR BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram.

Tanda-tanda bayi kurang bulan (KB) Tulang rawan telinga sangat lunak, Kulit tipis dan mengkilap Lanugo (rambut halus/lembut) masih banyak ditemukan terutama pada punggung. Jaringan payudara belum terlihat, putingmasih berupa titik. Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora.

Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum turun. Rajah telapak kaki belum sempurna terbentuk. Kadang disertai dengan pernafasan tidak teratur. Aktifitas dan tangisannya lemah Reflek menghisap dan menelan tidak efektif/lemah

Pelaksanaan Mengajarkan ibu untuk melakukan metode kangguru baik di rumah sakit maupun di rumah Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada BBLR Mengajarkan teknik pemberian ASI yang benar kepada ibu Berikan dukungan pada ibu dan keluarga

2. ASFIKSIA NEONATUS Asfiksia adalah yang tidak menangis, tidak bernafas atau bernafas megap-megap pada 1 menit setelah lahir.

TANDA dan GEJALA Bayi tidak bernafas atau sulit bernafas (kurang dari 30 X per menit) Pernafasan tidak teratur, terdapat dengkuran atau retraksi dinding dada Tangisan lemah atau merintih Warna kulit pucat atau biru Tonus otot lemas atau ekstremitas terkulai Tidak ada denyut jantung atau perlahan (kurang dari 100 X per menit)

PENATALAKSANAAN 1. Jika setelah kelahiran, seorang neonates mengalami asfiksia, maka tindakan yang harus segera dilaksanakan adalah dengan melakukan Resusitasi. Resusitasi adalah sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekwat dengan menggunakan Sungkup oksigen

Tujuan dari resusitasi adalah : 1. Untuk melancarkan sirkulasi 2. Untuk mencegah hipotermi dan hipoglikemia 3. Untuk membersihkan aliran udara, ventilasi dan oksigenasi

Lanjutan 2. Cegah kehilangan panas (keringkan dan selimuti tubuh bayi) 3. Posisikan dengan benar dan bersihkan jalan nafas 4. Lakukan rangsangan taktil yaitu menepuk atau menyentil telapak kaki dan menggosok punggung bayi.

Bentuk rangsangan taktil yang tidak dianjurkan Bentuk rangsangan Menepuk bokong Meremas atau memompa rongga dada Menekankan kedua paha ke perut bayi Kompres atau merendam di air panas dan dingin Menguncang-guncang tubuh bayi Meniupkan oksigen atau udara dingin ke tubuh bayi Risiko Trauma Fraktur, pneumotoraks, gawat nafas, kematian Ruptura hati atau limpa, perdarahan dalam Hipotermia, hipertermia, luka bakar Kerusakan otak Hipotermia

3. SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN Pengertian Merupakan kumpulan gejala yang teridiri atas bradikardi, adanya tarikan dinding dada ke dalam, sianosis dan adanya rintihan pada saat bernafas.

Pemberian oksigen TERAPHY Terapi ventilasi : bertujuan untuk mencegah hipoventilasi dan hipoksia, dimulai dari peningkatan konsentarsi okseigen sampai penggunaan tekanan jalan nafas positif kontinu dan ventilasi mekanik penuh serta penggunaan intubasi. Uji gas darah untuk memantau kadar oksigen dan karbondioksida

Pengertian 4. IKTERUS Perubahan warna kuning pada kulit, membran mukosa, sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar billirubin di dalam darah

Penilaian IKTERUS menurut KREMER Cara pemeriksaannya ialah dengan menekan jari telunjuk ditempat yang tulangnya menonjol seperti tulang hidung, tulang dada, lutut dan lain-lain. Kremer 1 : Kepala sampai leher Kremer 2 : Kepala, badan sampai dengan umbilicus Kremer 3 : Kepala, badan, paha, sampai dengan lutut Kremer 4 : Kepala, badan, ekstremitas sampai dengan tangan dan kaki

Kramer 1 : Kepala dan leher Kramer 2 : dada sampai pusat Kramer 4 : lutut d pergelangan tangan Kramer 3 : Pusat sampai lutut Kramer 4 : lutut sd pergelangan kaki

Pengobatan Tujuan utama penatalaksanaan ikterus adalah untuk mengendalikan agar kadar billirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan billirubin. Dapat dilakukan terapi sinar

5. PERDARAHAN TALI PUSAT Pengertian Perdarahan yang terjadi pada BBL melalui talipusat yg dapat disebabkan karena trauma, ikatan tali pusat longgar yang dapat menyebabkan infeksi Infeksi tali pusat biasanya disebabkan Staphylococcus aereus

1. Pucat 2. Lemah GEJALA 3. Reaksi terhadap rangsangan berkurang, keadaan kesadaran menurun 4. Nadi dan denyutan pembuluh darah tali pusat tidak teraba 5. Takikardi ( nafas cepat ) 6. Bunyi jantung lemah 7. Pernafasan dangkal

PENATALAKSANAAN 1. Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat 2. Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan rujukan.

Pengertian 6. KEJANG Suatu kondisi apabila ditemukan adanya tremor yang disertai adanya penurunan kesadaran, terjadi gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata, atau anggota gerak lain, atau terjadi mulut mencucu, terjadi kekakuan seluruh tubuh tanpa adanya rangsangan.

TANDA/ GEJALA Ada riwayat kejang Ada tanda/gejala kejang Tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun Menangis melengking tiba-tiba Gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata atau anggota gerak Mulut mencucu Kaku seluruh badan dengan atau tanpa rangsangan

Pengobatan Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen; Atasi masalah kejang dengan pemberian obat anti kejang; Jika terjadi kejang berulang lakukan pemberian fenobarbital 1 kali dosis 30 mg secara IM; Pertahankan kadar gula darah agar tidak menurun; Anjurkan pada ibu agar tetap menjaga kehangatan bayinya; Lakukan rujukan segera.

7. HIPOTERMI Hipotermi adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh bayi kurang dari 36,5 0 C dari suhu optimal

PENCEGAHAN Untuk mencegah hipotermi pada dasarnya adalah tetap mempertahankan kehangatan bayi dari lingkungan yang ada.

Mekanisme kehilangan Panas 1. Konduksi = Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung cont : Menimbang bayi tanpa alas

2. Konveksi = panas tubuh bayi hilang karna udara contoh : Membiarkan BBL di ruang yang terpasang kipas angin.

Radiasi = Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda contoh = BBL dibiarkan dalam ruangan AC tanpa diberikan pemanas (Radiant Warmer).

4. Evaporasi = Perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi uap contoh : Aliran udara yang melewati tubuh bayi.

Pengertian 8. HIPERTERMI Peningkatan suhu tubuh dapat disebabkan oleh suhu lingkungan yang berlebihan, infeksi, dehidrasi atau perubahan mekanisme pengaturan suhu sentral yang berhubungan dengan trauma lahir pada otak.

Tanda Dan Gejala 1. Pada suhu aksiler didapatkan suhu lebih 37,5 derajat celsius 2. Terdapat tanda dehidrasi (elastisitas kulit turun, mata dan ubun-ubun besar cekung, lidah dan membran mukosa kering ) 3. Malas minum / menetek 4. Frekwensi nafas >60 kali /menit 5. Denyut jantung >160 kali/menit

Penyebab Suhu lingkungan yang terlalu panas dapat disebabkan oleh suhu incubator yang terlalu tinggi. radiasi sinar matahari pada waktu bayi berada dalam incubator, terlalu banyak dan terlalu panas dalam tempat tidur bayi atau berada dekat radiator panas dan sebagainya. Penanganan Dengan memperbaiki suhu lingkungan

9. HIPOGLIKEMIA Hipoglikemia adalah kondisi ketidak normalan kadar gula darah bayi yang rendah dan dibawah normal

Gerakan gelisah atau tremor Apatis Kejang Suara tangis yang lemah Lemah Letargis Kesulitan makan Keringat banyak Pucat mendadak Hipotermi Henti jantung Tanda dan gejala

Penanganan Beri dextrose 10% kira-kira 30 cc 1x pemberian dan observasi keadaannya Pertahankan suhu tubuh dengan cara membungkus bayi dengan kain hangat, jauhkan dari hal-hal yang dapat menyerap panas bayi. Segera beri minum (ASI) Observasi keadaan bayi yaitu : tanda-tanda vital, warna kulit. Bila tidak ada perubahan selama lebih kurang 24 jam dalam gejala-gejala tersebut segera rujuk ke rumah sakit

10. TETANUS NEUNATORIUM Pengertian Tetanus neonatorum merupakan penyebab kejang yang sering dijumpai pada bayi baru lahir yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal (bayi berusia 0-1 bulan).

Penyebab Penyebab tetanus adalah Clostridium tetani yang infeksinya biasanya terjaadi melalui luka pada tali pusat. Ini dapat terjadi karena pemotongan tali pusat tidak menggunakan alat-alat yang steril

Gejala Bayi tidak mau menetek segera tiba-tiba padahal sebelumnya biasa Suhu tubuh naik hingga 39 0 C Mulut mencucu seperti mulut ikan (ini adalah gejala khas) Kemudian timbul kejang Kaku kuduk Masa inkubasi penyakit ini adalah antara 5-14 hari Trismus (kesukaran membuka mulut ) Kesukaran menelan Bayi gelisah

Pengobatan Antibiotika digunakan untuk membunuh kuman C. etani daam bentuk vegetative. Antibiotika yang paling sering digunakan adalah penisilin procain. selama 10 hari atau 3 hari setelah panas turun.. Oksigen diberikan bila terjadi asfiksia atau sianosis tindakan memotong dan merawat tali pusar secara steril.

11. PENYAKIT YANG DI DERITA IBU 1. Rubella Infeksi rubella adalah teratogen bagi janinn yang menyebabkan kelainan organogenesis pada embrio berisiko tinggi di awal kehamilan Efek pada bayi Kerusakan pada janin mencakup ketulian, retardasi mental atau motorik, katarak, kerusakan jantung, pertumbuhan intrauterine terhambat, trombositopenia purpura, defek gigi serta wajah seperti bibir sumbing atau bibir palatum.

2. HIV / AIDS HIV adalah penyebab Acquired Immunodeficciency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu penyakit menular yang serius karena penyakit ini menjadi fatal baik bagi ibu maupun bayinya yang dapat menyebabkan kecacatan pada bayi.

3. Diabetes Melitus : Peningkatan Kadar gula dalam darah yang dapat menyebabkan bayi besar dan terjadi kemacetan dalam persalinan 4. Hipertensi : Peningkatan Tekan Sitolik > 140 mmhg yang dapat menyebabkan eklamsi yang menyebabkan persalinan prematur dan IUGR

EVALUASI

1. BBLR adalah : a. Bayi yang lahir dengan berat <2500 gr b. Bayi yang lahir dengan berat < 1500 gr c. Bayi yang lahir dengan berat > 2500 gr d. Bayi yang lahir dengan berat > 3500 gr

2. Tujuan dari RESUSITASI adh : a. Untuk melancarkan Sirkulasi b. Untuk mencegah hipotermi c. Untuk memberikan aliran nafas, ventilasi dan oksigen d. A,B,C Benar e. A,B,C Salah

3. Perubahan warna Kuning pada kulit, membrane mukosa, sclera dan organ lain yang di sebabkan oleh peningkatan kadar Bilirubin dalam darah, definisi dari : a. Asfiksia b. Hipotermi c. Ikterus d. Hipoglikemi

4. Terjadinya Hiperbilirubin ( kuning) pada bayi yang terjadi pada bagian kepala dan leher : a. Kremer I b. Kremer 2 c. Kremer 3 d. Kremer 4

5. Mekanisme kehilangan panas pada bayi yang terjadi karna pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung : a. Konveksi b. Konduksi c. Radiasi d. Evaporasi

TERIMAKASIH...