KERANGKA PEMIKIRAN Metode Penghasilan yang Hilang (Loss of Earnings Methods) Menurut Hufscmidt, et al., (1992), Metode penghasilan yang hilang

dokumen-dokumen yang mirip
KERUGIAN SOSIAL EKONOMI DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KEMACETAN DI SEPANJANG JALAN CICURUG- PARUNGKUDA, KABUPATEN SUKABUMI

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.

Analytical hierarchy Process

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN KARYAWAN BARU DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS)

Analytic Hierarchy Process

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya dilakukan analisis prioritas terhadap alternatif-alternatif tersebut

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ANP DAN TOPSIS

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KEMACETAN Analisis Posisi dan Peran setiap Elemen dalam Pengolahan Horizontal

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

BAB I PERSYARATAN PRODUK

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

Bab II Analytic Hierarchy Process

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 134

TELAAH PUSTAKA Pengertian Ritel Menurut Utami (2006), ritel berasal dari bahasa Prancis (ritellier) yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Usaha

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN SEHAT MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytic Hierarchy Process)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem pendukung keputusan pemilihan program studi pada perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA N 16 Semarang

ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut keputusan direksi perusahaan perseroan (persero) PT.

ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN APLIKASI CHATTING PARA PENGGUNA SMARTPHONE ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pedukung Keputusan ( Studi Kasus: Penentuan Kawasan Hutan Konservasi)

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik yang stand alone maupun yang online. Salah satu contoh penerapan

P11 AHP. A. Sidiq P.

BAB III METODE KAJIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan berbagai kajian literatur yang ada.

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Karyawan merupakan sumber daya yang utama bagi perusahaan. Maju mundurnya

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada

BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. II Definisi Sistem Pendukung Keputusan

BAB 3 METODE PENELITIAN

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB II LANDASAN TEORI. negara, atau instansi. Sedangkan transportasi adalah pengangkutan atau

Sabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Desember 2016 sampai dengan 23 Maret Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. AHP dan Promethee. Bahasa pemrograman yang digunakan Microsoft Visual

BAB II LANDASAN TEORI

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Metode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN MICOROSOFT EXCEL PADA METODE KUANTITATIF BISNIS DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (PROSES ANALITIS HIERARKIS) ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Metode Penghasilan yang Hilang (Loss of Earnings Methods) Menurut Hufscmidt, et al., (1992), Metode penghasilan yang hilang merupakan salah satu metode valuasi ekonomi untuk melakukan penilaian biaya lingkungan berdasarkan pendekatan yang berorientasi pasar. Penilaian manfaat dengan metode ini menggunakan harga pasar aktual barang dan jasa (actual based market methods). Oleh karena itu, penggunaan metode ini mudah digunakan karena mengikuti harga pasar yang berlaku saat ini. Perhitungan Rata-Rata Contoh Perhitungan rata-rata contoh merupakan salah satu metode untuk menghitung penghasilan yang hilang. Rata-rata contoh sangat bermanfaat untuk melihat hal atau ciri-ciri data penting. Rata-rata merupakan suatu nilai pusat data bila data itu dijumlahkan kemudian dibagi dengan banyaknya sampel. Rata-rata contoh adalah sebagai berikut (Walpole, 1993): Keterangan : : Nilai tengah contoh (rata-rata) : Banyaknya contoh X i : Peubah bebas yang menjelaskan peubah tak bebas Y i : 1,2,3,.n yaitu banyaknya peubah bebas dalam fungsi 3.1.2. Analisis Hirarki Proses (AHP) Analisis hirarki Proses (AHP) adalah suatu metode yang sering digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternatif pilihan. AHP merupakan pendekatan dasar dalam pengambilan atau membuat keputusan. Tujuan dari AHP 21

ini adalah menyelesaikan masalah yang kompleks atau tidak berkerangka dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit, mengatasi antara nasionalitas dan intuisi, memilih yang terbaik dari sejumlah alternatif yang telah dievaluasi dengan memperhatikan beberapa kriteria (Saaty, 1980). Analisis Hirarki Proses (AHP) pada dasarnya memiliki tiga fungsi utama yaitu: 1. Structuring Complexity. AHP membantu dalam memecahkan masalahmasalah yang kompleks dengan menyusunnya menjadi hirarki yang lebih terstruktur. 2. Measurement on a Ratio Scale. Setiap elemen-elemen yang ada dalam hirarki memiliki prioritas yang diukur menggunakan skala rasio prioritas. 3. Syhthesis. Dalam membuat keputusan atas masalah dengan berbagai elemen pembentuknya, AHP dapat mengkombinasikannya. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis inputnya. Terdapat 4 aksiomaaksioma yang terkandung dalam model AHP yaitu: 1. Reciprocal Comparison artinya pengambilan keputusan harus dapat memuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi tersebut harus memenuhi syarat resiprokal yaitu apabila A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B lebih disukai daripada A dengan skala 1/x. 2. Homogenity artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen- elemennya dapat dibandingkan satu sama lainnya. Jika aksioma ini tidak dipenuhi maka elemen- elemen yang 22

dibandingkan tersebut tidak homogen dan harus dibentuk cluster (kelompok elemen) yang baru. 3. Independence artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh objektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan dalam AHP adalah searah, maksudnya perbandingan antara elemen-elemen dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen pada tingkat diatasnya 4. Expectation artinya untuk tujuan pengambil keputusan. Struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria atau objektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap. Selanjutnya Saaty (2001) menyatakan bahwa proses hirarki analitik (AHP) menyediakan kerangka yang memungkinkan untuk membuat suatu keputusan efektif atas isu kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pendukung keputusan. Pada dasarnya AHP adalah suatu metode dalam merinci suatu situasi yang kompleks, yang terstruktur ke dalam suatu komponenkomponennya. Artinya dengan menggunakan pendekatan AHP kita dapat memecahkan suatu masalah dalam pengambilan keputusan. Secara umum, Hirarki dapat dibagi menjadi dua jenis (Saaty, 1991): 1. Hirarki Struktural. Dalam hirarki ini masalah yang kompleks diuraikan menjadi komponen-komponen pokoknya dalam urutan menurun menurut sifat strukturalnya. Misalnya membagi-bagi objek menjadi sejumlah gugusan, sub gugusan dan gugusan yang lebih kecil. 23

2. Hirarki fungsional. Hirarki fungsional menguraikan masalah yang kompleks menjadi elemen-elemen pokoknya menurut hubungan esensial mereka. Setiap perangkat elemen dalam hirarki fungsional menduduki satu tingkat hirarki. Tingkat puncak disebut fokus, terdiri atas satu elemen yaitu sasaran keseluruhan yang sifatnya luas. Tingkat-tingkat berikutnya masingmasing dapat memiliki beberapa elemen. Adapun ilustrasi model hirarki dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Tujuan Kriteria Sub kriteria Alternatif Sumber : Saaty (1980) Gambar 2. Ilustrasi Model Hirarki AHP Analisis Hirarki Proses dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan dalam implementasinya. Tahapan-tahapan ini akan membuat pelaksanaan AHP lebih sistematis sehingga hasil yang didapat pun akan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun tahapan dalam metode AHP adalah sebagai berikut : 1. Mendifinisikan suatu kegiatan yang memerlukan pemilihan dalam pengambilan keputusannya. 2. Menentukan kriteria-kriteria dari pilihan-pilihan tersebut terhadap identitas kegiatan membuat hirarkinya. 24

3. Membuat matriks pairwise comparison berdasarkan kriteria fokus dengan memperhatikan comparative judgement. 4. Membuat matriks pairwise comparison dengan memperhatikan prinsipprinsip comparative judgement berdasarkan kriteria pada tingkat di atasnya. 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Daerah sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda merupakan wilayah yang memiliki kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kemacetan lalu lintas merupakan konsekuensi yang tidak bisa dihindari lagi dengan banyaknya aktivitas ekonomi serta jumlah kendaraan bermotor sebanyak itu. Kemacetan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat terutama pengguna kendaraan bermotor. Kerugian yang harus ditanggung oleh masyarakat tidaklah kecil. Berbagai kerugian yang diterima masyarakat seperti pencemaran udara, kebisingan, stress saat macet. Kerugian yang paling dirasakan yaitu terhadap aspek ekonomi pengguna kendaraan bermotor. Kerugian ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat pengguna kendaraan bermotor seperti pengeluaran yang meningkat untuk pengeluaran BBM, hilangnya penghasilan, dan banyak lagi. Mengingat besarnya kerugian yang diterima oleh masyarakat, maka diperlukan analisis mengenai kerugian ekonomi dari pengguna kendaraan bermotor. Perhitungan pengeluaran pengguna jalan difokuskan pada pengeluaran BBM yang digunakan. Perhitungan ini akan membandingkan pengeluaran BBM saat kendaraan terkena kemacetan dengan kendaraan yang tidak terkena kemacetan. Penghasilan yang hilang dihitung dengan melihat rata-rata penghasilan responden dibagi dengan durasi kemacetan. 25

Peran pemerintah daerah dirasakan mempunyai andil yang sangat besar untuk menanggulangi masalah kemacetan. Kebijakan yang dibuat pemerintah diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. Berbagai kebijakan pemerintah sebagian telah dilaksanakan dan selebihnya masih berupa rencana kegiatan. Untuk itu, diperlukan suatu analisis yang dapat memberikan solusi alternatif kebijakan pemerintah yang paling sesuai diterapkan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda ini. Analisis yang dilakukan yaitu dengan melihat kemacetan dari berbagai aspek. Setelah itu, menghitung berbagai alternatif kebijakan yang telah dibuat dengan menggunakan AHP (Analisis Hirarki Proses) agar keputusan yang diambil efisien dan tepat sasaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang kebijakan apa yang seharusnya diambil dan diterapkan dalam mengurangi kemacetan. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai besarnya kerugian akibat kemacetan yang sebelumnya tidak diketahui nilai nominalnya. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dibuatlah alur berfikir yang dapat dilihat pada Gambar 3. 26

Transportasi di sepanjang jalan Cicurug- Parungkuda Pendirian pabrik Kuantitas kendaraan Kualitas jalan Perilaku pengguna jalan Jam keluar masuk pabrik buruh dan kendaraan operasional Meningkatnya jumlah kendaraan Over carrying capacity Perilaku berkendara yang tidak mentaati peraturan kemacetan Dampak sosial Dampak ekonomi Kebijakan pemerintah daerah Dampak sosial adanya kemacetan Pengeluaran BBM dan hilangnya penghasilan Kebijakan pemerintah untuk mengatasi kemacetan Analisis deskriptif kualitatif Metode Loss of Earnings AHP Alternatif kebijakan terbaik untuk mengatasi kemacetan - - - - - - - - - = Ruang lingkup penelitian Gambar 3. Diagram Alur Kerangka Pemikiran 27