Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

NET PROFIT: Penjualan : 40 Biaya : 26-14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. finansial dalam suatu badan usaha yang dirancang untuk pembuatan keputusan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit)

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

30/09/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc REKENING DAN BUKU BESAR PENCA- TATAN PELA PORAN PERING- KASAN PENGGO LONGAN.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RASIO LAPORAN KEUANGAN

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap siklus akuntansi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

SIKLUS AKUNTANSI (Accounting Cycle)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

Manajemen Modal Kerja

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Analisa Laporan Keuangan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

BAB IV RASIO KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB II BAHAN RUJUKAN

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN SASARAN-SASARAN BELAJAR Merancang jumlah kebutuhan dan sumber permodalan untuk menjalankan usaha; Menyusun proyeksi kinerja keuangan perusahaan; Menganalisis kelayakan perusahaan dari aspek finansial; ACUAN BERPIKIR Keberhasilan usaha lazimnya dilihat sampai sejauh mana usaha tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Namun perlu diingat bahwa keuntungan yang diperoleh sebagai kinerja hasil dari aspek keuangan merupakan konsekuensi atau dampak dari kinerja proses dan kinerja hasil aspek-aspek lain yang meliputi aspek pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, serta pengendalian dampak lingkungan. Olehnya itu untuk mengetahui apakah usaha yang direncanakan akan memberikan keuntungan, maka aspek keuangan perlu pula dirancang. Disamping itu, rancangan aspek keuangan akan menggambarkan prospek usaha yang digagas terutama dari sisi kemampuan perusahaan dalam mengembalikan investasi yang ditanamkan oleh pemiliknya atau pemegang saham. Dalam memulai sebuah bisnis tentunya dibutuhkan modal berupa uang tunai (kas) yang nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan di masa pra-operasi dan masa komersial sebagaimana yang telah dirancang pada modul-modul sebelumnya. Perlu dilakukan upaya pemusatan dana untuk dinvestasikan dalam memulai dan menjalankan perusahaan. Apabila dana pribadi tidak mencukupi dalam membiayai segala kebutuhan dalam memulai dan menjalankan perusahaan, maka dibutuhkan sumber dana dari pihak lain dalam bentuk pinjaman. Kas yang terkumpul sebagai modal awal ini nantinya akan terikat sebagai modal kerja dan modal investasi. Modal kerja dimanfaatkan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari dan akan dikembalikan menjadi kas setelah melalui proses penjualan, sedangkan modal investasi dimanfaatkan untuk pengadaan dan perbaikan harta tetap perusahaan dan akan dikembalikan menjadi kas setelah melalui proses depresiasi (penyusutan). Untuk mengendalikan kinerja keuangan perusahaan, biasanya terdapat 2 (dua) informasi penting yang dibutuhkan oleh pengusaha dalam setiap saat/periode, yaitu besarnya harta perusahaan dan besarnya rugi atau keuntungan yang diperoleh. Informasi ini sangat penting untuk mengetahui berapa jumlah modal yang telah diinvestasikan dalam perusahaan serta dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam perusahaan. Disamping itu, informasi tersebut dapat dijadikan dasar oleh si pemilik untuk membayar pajak kepada pemerintah dan juga sebagai dasar pertimbangan bagi pihak lain yang ingin memberikan bantuan pinjaman dana kepada perusahaan. Mengingat pentingnya informasi ini, maka perlu dibuat proyeksi kinerja keuangan dengan menerapkan proses akunting sederhana. Untuk mengetahui apakah usaha yang dirancang layak secara finansial, maka perlu pula dilakukan analisis untuk mengetahui sampai sejauhmana perusahaan mampu membayar kewajiban 55

jangka pendek dan/atau jangka panjangnya, kemampuan dalam mengalokasikan dana secara efisien dan efektif, dan tentunya kemampuan dalam memberikan keuntungan. ACUAN DISKUSI Rancangan aspek keuangan perusahaan Anda meliputi beberapa hal, yaitu: Kebutuhan dan Sumber Permodalan Perusahaan Anda diharapkan dapat merancang kebutuhan permodalan untuk memulai dan menjalankan usaha yang aspek-aspeknya telah Anda rancang pada modul-modul sebelumnya. Kebutuhan modal yang dimaksud terdiri dari modal investasi dan modal kerja yang dapat bersumber dari modal sendiri atau dari pinjaman/kredit. Jika dalam mulai menjalankan usaha Anda ini dibutuhkan modal pinjaman/kredit, Anda perlu menguraikan dari mana pinjaman/kredit tersebut Anda peroleh, apakah dari perbankan, lembaga keuangan non-bank seperti koperasi simpan-pinjam, perorangan, atau lainnya. Tentunya perlu pula Anda pikirkan, apa saja syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh permodalan yang berasal dari pinjaman/kredit tersebut. Proyeksi Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan penganggaran berbagai aspek yang telah Anda rancang pada modul-modul sebelumnya, serta proyeksi produksi dan penjualan produk (barang/jasa) perusahaan Anda dalam setiap periode/siklus, Anda diharapkan untuk dapat merancang proyeksi keuangan perusahaan Anda selama beberapa periode/siklus. Proyeksi keuangan yang dimaksud adalah proyeksi neraca (balance sheet), rugi-laba (income statement), dan arus kas (cash flow). a. Neraca (Balance Sheet) Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu (umumnya pada akhir tahun). Neraca memuat informasi Kelompok Harta/assets (Aktiva) dan Kelompok Utang/liabilities dan Modal/capital (Passiva) dengan pos-pos sebagai berikut: A. Bagian Kelompok Harta/Assets (AKTIVA) 1. Harta Lancar (current assets) Setiap harta perusahaan yang digunakan pada operasi perusahaan dalam jangka waktu relatif singkat (tidak lebih dari satu tahun) atau dengan kata lain perubahan dari uang tunai menjadi barang dan kembali menjadi uang tunai tidak lebih dari satu tahun. Harta lancar meliputi: Uang Tunai (cash) Meliputi uang dalam kas maupun rekening giro di bank dan harta lain yang dapat disamakan dengan uang kas, seperti cek, mata uang asing, dan sebagainya. Surat-surat berharga yang segera dapat dijual (marketable securities) Surat-surat berharga yang dimaksud seperti saham yang diperdagangkan di bursa, obligasi, dan sebagainya. Wesel Tagih (notes receivable) Merupakan piutang dengan surat perjanjian khusus yang menerangkan bahwa perusahaan Anda akan menerima sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Wesel tagih ini dapat dipindahtangankan kepada orang lain atau dijual kepada bank. 56

Piutang Dagang (accounts receivable) Seringkali transaksi-transaksi dagang tidak memungkinkan dilakukan secara tunai, sehingga dalam penjualan barang/jasa akan timbul piutang dagang. Persediaan Barang Dagangan (merchandise inventory) Meliputi semua barang yang dibeli atau yang diproduksi untuk dijual kembali. Pembayaran di Muka (prepaid) Seringkali sebuah transaksi mewajibkan Anda untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum Anda menikmati manfaat dari apa yang Anda beli. Keadaan ini menimbulkan pembayaran dimuka, seperti premi asuransi, sewa, dan sebagainya. Persediaan Keperluan Toko (store supplies) Semua persediaan yang digunakan untuk keperluan toko, misalnya kantung plastik, kertas, tinta, dan sebagainya. Persediaan Keperluan kantor (office supplies) Semua persediaan yang digunakan untuk keperluan kantor yang wujudnya bisa sama dengan persediaan keperluan toko. 2. Harta Tetap (fixed assets) Setiap harta perusahaan yang dapat dipergunakan lebih dari satu tahun dan uang tunai yang dikeluarkan untuk pengadaannya kembali menjadi uang tunai melalui penyusutan (depresiasi). Olehnya itu, nilai harta tetap pada neraca menunjukkan harga beli dan penyusutannya, kecuali untuk tanah yang tidak mengalami penyusutan. Harta tetap meliputi: Perlengkapan (equipment) Meliputi peralatan transportasi/pengangkutan (delivery equipment), peralatan kantor (office equipment) dan peralatan toko (store equipment). Mesin (machine) Bangunan (building) Tanah (land) B. Bagian Kelompok Utang dan Modal/Liabilities and Capital (PASSIVA) 1. Utang Jangka Pendek (current liabilities) Yang dimaksudkan disini adalah utang/kewajiban perusahaan yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu tahun, meliputi: Wesel Bayar (notes payable) Merupakan utang dengan surat perjanjian khusus yang menerangkan bahwa perusahaan Anda akan membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Utang dagang (accounts payable) Seringkali pembelian yang dilakukan perusahaan Anda tidak dibayar secara tunai, sehingga perusahaan Anda memiliki utang yang disebut utang dagang. Kredit Modal Kerja Kredit ini merupakan kredit jangka pendek yang diperoleh dari lembaga keuangan yang masa pelunasannya kurang dari satu tahun. Kredit ini dialokasikan untuk 57

membiayai operasi perusahaan, seperti membayar gaji karyawan, membeli bahan/barang dagangan, dan sebagainya. Penerimaan di Muka (unearned income) Apabila perusahaan Anda telah menerima uang di masa kini, namun penyerahan barang/jasa hasil produksi diserahkan dalam jangka waktu yang akan datang, maka perusahaan Anda memiliki kewajiban yang disebut penerimaan di muka. 2. Utang Jangka Panjang (long term liabilities) Utang yang kewajiban pelunasannya lebih dari satu tahun disebut utang jangka panjang. Utang ini meliputi: Obligasi (bond payable) Utang jangka panjang dari perusahaan yang dibuktikan dengan surat-surat resmi yang disebut obligasi. Kredit Investasi (investment credit) Kredit ini merupakan kredit jangka panjang yang diperoleh dari lembaga keuangan yang masa pelunasannya lebih dari satu tahun, utang ini biasanya dialokasikan untuk pengadaan harta tetap seperti tanah, bangunan, perlengkapan, mesin, dan sebagainya. Kredit Hipotik (mortgage payable) Pinjaman yang menggunakan jaminan harta tetap perusahaan, dan pemberi pinjaman (kreditur) dapat mengajukan ke pengadilan untuk menjual harta yang Anda jaminkan apabila Anda sebagai peminjam (debitur) tidak dapat melunasi utangnya. 3. Modal (capital) Merupakan hak Anda sebagai pemilik perusahaan termasuk di dalamnya rugi/laba yang diraih perusahaan Anda. Biasanya dalam neraca, modal dapat dicantumkan dengan modal akhir saja, sedangkan perhitungannya dicantumnkan dalam laporan modal. b. Laporan Rugi-Laba (Income Statement) Laporan rugi-laba adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari perusahaan selama suatu periode waktu. c. Arus Kas (Cash Flow) Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas (cash in flow) dan pengeluaran kas (cash out flow) perusahaan selama satu periode waktu. Analisis Kelayakan Finansial Perusahaan Anda perlu melakukan analisis untuk mengetahui apakah usaha yang Anda rancang memiliki kelayakan dari aspek finansial atau tidak. Untuk itu beberapa alat analisis perlu Anda gunakan, yaitu Analisis Rasio-rasio Keuangan yang meliputi: Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Produktivitas, dan Biaya. 58

28. KEBUTUHAN DAN SUMBER PERMODALAN a. Rinci jumlah kebutuhan modal untuk memulai usaha Anda! Sumber Modal No. Jenis Modal Sendiri Pinjaman (Rp) (Rp) 1. Modal Investasi 2. Modal Kerja Total % Total (Rp) (%) 100,0 b. Jika sumber modal berasal dari pinjaman/kredit, dari mana Anda memperolehnya? o Perbankan :... o Lembaga Keuangan Non-bank :... o Perorangan :... o Lainnya, sebutkan :... c. Apa saja persyaratan yang Anda harus penuhi untuk memperoleh pinjaman/kredit tersebut? o Tingkat bunga =...% o Jangka waktu =...tahun o Jumlah angsuran = Rp.../bulan o Pembayaran angsuran I = bulan ke... o... o... o... 59

29. PROYEKSI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN d. Bagaimana proyeksi neraca perusahaan Anda sejak masa pra-operasi hingga 5 tahun masa komersial? (gunakan format laporan neraca berikut): PROYEKSI NERACA Nama Perusahaan:... Tahun ke-0 s/d Tahun ke-5 No. Uraian Tahun ke- (Rp.000) 0 1 2 3 4 5 A. AKTIVA I. Aktiva Lancar a. Kas B Surat Berharga c. Wesel Tagih d. Piutang Dagang e. Persediaan Barang f. Pembayaran di muka g. Persediaan Keperluan Toko h. Persediaan Keperluan Kantor i. Total Aktiva Lancar II. Aktiva Tetap a. Perlengkapan b. Mesin c. Bangunan d. Tanah e... Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA (I + II) B. PASSIVA I. Utang Jangka Pendek a. Wesel Bayar b. Utang Dagang c. Kredit Modal Kerja d. Penerimaan di Muka e... Total Utang Jangka Pendek II. Utang Jangka Panjang a. Obligasi b. Kredit Investasi c. Kredit Hipotek d. Total Utang Jangka Panjang III. Modal Sendiri TOTAL PASSIVA (I + II + III) Catatan : Tahun ke-0 adalah masa pra operasi, tahun ke-1 s/d ke-5 adalah masa komersial 60

e. Bagaimana proyeksi rugi-laba perusahaan Anda sejak masa pra-operasi hingga 5 tahun masa komersial? (gunakan format laporan rugi-laba berikut): PROYEKSI RUGI/LABA Nama Perusahaan:... Tahun ke-0 s/d Tahun ke-5 Tahun ke- (Rp.000) No. Uraian 0 1 2 3 4 5 1. Hasil Penjualan (Kurangi) Potongan Penjualan (Kurangi) Pengembalian 2. Total Penjualan Bersih 3. Harga Pokok Penjualan a. Persediaan awal barang Jadi (per 1 Januari tahun berjalan) b. Harga Pokok Produksi: - Bahan - Upah - Biaya Umum Pabrik - Penyusutan Peralatan c. Barang Jadi yang Tersedia (a + b) d. Persediaan Akhir Barang Jadi (per 1 Desemberi tahun berjalan) 4. Total Harga Pokok Penjualan (c d) 5. Laba Kotor ( 2 4) 6. Biaya Operasi/Administrasi e. Gaji Pimpinan f. Biaya Pemasaran g. Biaya Administrasi dan Umum 7. h. Total Biaya Operasi/Administrasi (e + f + g + h) 8. Laba Usaha / Operasi (5 7) 9. Kewajiban Terhadap Bank i. Angsuran j. Bunga 10. Total Kewajiban Terhadap bank (i + j) 11. Laba Sebelum Pajak (8 10) 12. Pajak ( %) 13. Laba Bersih (11 12) 61

f. Bagaimana proyeksi arus kas perusahaan Anda sejak masa pra-operasi hingga 5 tahun masa komersial? (gunakan format laporan arus kas berikut) PROYEKSI ARUS KAS Nama Perusahaan:... Tahun ke-0 s/d Tahun ke-5 No. Uraian Tahun ke- (Rp.000) 0 1 2 3 4 5 1. Arus Kas Masuk (cash in flow) a. Hasil Penjualan b. Pinjaman c. Tagihan d. Total Arus Kas Masuk 2. Arus Kas Keluar (cash out flow) a. Pembelian Harta Tetap b. HPP c. Biaya Operasi d. Biaya Administrasi/Umum e... Total Arus Kas Keluar 3. Selisih Kas/Net Cash Flow ( 1 2) 4. Saldo Kas Awal 5. Saldo Kas yang Tersedia (3 + 4) 6. Kewajiban Terhadap Bank a. Angsuran b. Bunga Total Kewajiban Terhadap Bank 7. Saldo Kas Akhir (5 6) Catatan: - Untuk mengecek konsistensi dalam menghitung aspek keuangan perusahaan Anda, maka nilai laba bersih pada tahun berjalan (lihat proyeksi rugi perusahaan Anda) sama dengan nilai Selisih Kas/Net Cash Flow dikurangi Pinjaman pada tahun berjalan (lihat proyeksi arus kas perusahaan Anda pada tabel di atas); - Saldo kas akhir pada tahun berjalan merupakan saldo kas awal tahun berikutnya. 62

30. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PERUSAHAAN g. Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan (neraca, rugi-laba, dan arus kas) yang telah Anda buat, lakukan analisis rasio-rasio keuangan dalam 5 tahun masa komersial (tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5) dengan menggunakan rumus-rumus berikut: I. RASIO LIKUIDITAS Rasio Likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban/utang jangka pendek (liquid). a. Rasio Lancar Artinya, setiap Rp 1 Utang Lancar, akan tersedia sebesar a kali Harta Lancar b. Rasio Cair Harta Lancar ------------------- = a kali Utang Lancar Harta Lancar Persediaan -------------------------------------- = a kali Utang Lancar Artinya, setiap Rp 1 Utang lancar, akan tersedia sebesar a kali Harta Lancar di luar persediaan II. RASIO SOLVABILITAS Rasio Solvabilitas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban/utang (jangka panjang dan jangka pendek) a. Rasio Harta atas Utang Jumlah Harta ------------------------- = a kali Jumlah Utang b. Resiko Utang Jumlah Utang -------------------- x 100 = % Jumlah Harta III. RASIO AKTIVITAS/EFEKTIFITAS/PRODUKTIVITAS 63

Rasio aktivitas/efektifitas/produktivitas berguna untuk mengukur kesibukan, keaktifan atau produktifitas modal yang dimiliki. a. Perputaran Harta Jumlah Penjualan ------------------------- = a kali Jumlah Harta Catatan : Makin tinggi perputaran harta, berarti aktifitas/efektifitas/produktivitas usaha semakin baik b. Perputaran Modal Kerja Jumlah Penjualan ------------------------- = a kali Modal Kerja (Harta Lancar) Catatan : Makin tinggi perputaran modal kerja, berarti semakin aktif, efektif, dan produktif perusahaan. c. Perputaran Persediaan Barang Harga Pokok Produksi -------------------------------- = a kali Persediaan Catatan : Persediaan dapat digunakan: 1. Persediaan Akhir, atau d. Perputaran Persediaan Bahan Pemakaian Bahan -------------------------------- = a kali Persediaan Bahan 2. Persediaan Awal + Persediaan Akhir 2 64

e. Perputaran Piutang f. Jangka Waktu Penagihan Penjualan Kredit -------------------------------- = a kali Piutang 12 bulan ----------------------------- = bulan atau 360 hari ----------------------------- = hari Perputaran Piutang IV. RASIO PROFITABILITAS/LABA Rasio Profitabilitas/laba berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. a. Profit Margin/Margin Laba Laba Operasi ------------------------x 100 = % Penjualan b. Laba atas Harta Operasi (Return on Asset-ROA) Laba Operasi ------------------------x 100 = % Harta Operasi Catatan : Harta Operasi = besarnya investasi dalam perusahaan Harta Perusahaan yang dipakai Harta Lancar Jika Laba atas Harta Operasi lebih besar (>) dari tingkat bunga yang berlaku, maka penggunaan modal pinjaman menguntungkan bagi perusahaan, dan sebaliknya jika Laba atas Harta Operasi lebih kecil (<) dari tingkat bunga yang berlaku, maka penggunaan modal sendiri lebih menguntungkan perusahaan. 65

c. Laba atas Modal Sendiri Laba Bersih ------------------------x 100 = % Modal Sendiri Catatan : Jika Laba atas Modal Sendiri lebih kecil (<) dari tingkat bunga yang berlaku, maka modal sendiri lebih baik ditabung di bank karena lebih menguntungkan perusahaan, dan sebaliknya jika Laba atas Modal Sendiri lebh besar (>) dari tingkat bunga yang berlaku, maka penggunaan modal sendiri lebih baik digunakan sebagai modal perusahaan karena lebih menguntungkan perusahaan. V. RASIO EFISIENSI/BIAYA Rasio Efisiensi/Biaya berguna untuk mengukur efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. a. Rasio Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi ------------------------------------ x 100= % b. Rasio Pemasaran Biaya Pemasaran ------------------------------------ x 100= % c. Rasio Biaya Administrasi Biaya Administrasi/Umum ------------------------------------ x 100= % Catatan :Semakin rendah rasio efisiensi/biaya, maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perlu diperhatikan, hindari menekan biaya langsung karena akan mempengaruhi mutu produk, bila akan menekan biaya maka sebaiknya yang ditekan adalah biaya umum (overhead) 66

h. Selanjutnya Ptoyeksi hasil analisis rasio-rasio keuangan perusahaan Anda selama 5 tahun masa komersial dapat ditampilkan pada tabel berikut. No. Rasio Nilai Tahun ke- 1 2 3 4 5 I. RASIO LIKUIDITAS 1. Rasio Lancar (kali) 2. Rasio Cair (kali) II. RASIO SOLVABILITAS 1. Harta atas Utang (kali) 2. Resiko Utang (%) III. RASIO AKTIVITAS / EFEKTIFITAS / PRODUKTIVITAS 1. Perputaran Harta (kali) 2. Perputaran Modal Kerja (kali) 3. Perputaran Persed. Barang (kali) 4. Perputaran Persediaan Bahan (kali) 5. Perputaran Piutang (kali) 6. Jangka Waktu Penagihan (bulan) IV. RASIO PROFITABILITAS / LABA 1 Profit Margin/Margin Laba (%) 2. Laba atas Harta Operasi (ROA) (%) 3. Laba atas Modal Sendiri (%) V. RASIO EFISIENSI / BIAYA 1. Rasio Harga Pokok Produksi (%) 2. Rasio Pemasaran (%) 3. Rasio Biaya Administrasi (%) 67