PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak

dokumen-dokumen yang mirip
PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari :

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI

JUMLAH AKTIVA

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II LANDASAN TEORI

BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Gambar 14-1 Contoh Wesel

JUMLAH ASET LANCAR

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

BAB II LANDASAN TEORI

L2

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

AKUNTANSI UNTUK LEASING

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

30 Juni 31 Desember

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

BAB II LANDASAN TEORI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

BAB II BAHAN RUJUKAN

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan. kredit biasa, yang sudah sering dilakukan sebagai salah

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

Perseroan : Organisasi dan Operasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 6 KONSINYASI. Sulaiman S. Manggala,SE.Ak.,MBA

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr.

Pembelian Obligasi 1 Juni 2011 Investasi Jangka Pendek - Obligasi Piutang Bunga Obligasi Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

30 September 31 Desember Catatan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN

Transkripsi:

BAB 5 PENJUALAN CICILAN Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA Jaminan Bagi Pihak Penjual Faktor faktor Yang Harus Dipertimbangkan Oleh Pihak Penjual Dalam Menetapkan Kebijakan Penjualan Cicilan 1. Pihak penjual biasanya melindungi diri dan memperoleh jaminan kalau pihak pembeli gagal untuk menyelesaikan pembayaran menurut kontrak 2. Pihak penjualan kredit melengkapi barang barang dengan proteksi seperti perjanjian, tugas hipotik barang bergerak,, chattel trust, akte perwalian, faktor hak gadai,, equipment trust, penjualan bersyarat dan trust receipt. 3. Menetapkan bentuk bunga bunga surat berharga dan menggambarkan hak hak kreditor, debitor dan pihak ketiga terhadap bunga surat berharga tersebut ( tanpa memandang pada perjanjian yang telah dipilih pihak pihak tersebut ) 1

Upaya untuk mengurangi atau menghindari kerugian pemilikan kembali, pihak penjual harus mempertimbangkan tindakan pencegahan sbb : 1. Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk menutup penurunan nilai barang karena perubahannya dari barang baru menjadi barang bekas 2. Periode pembayaran cicilan harus tidak terlalu lama atau panjang, sebaliknya tiap bulan 3. Pembayaran cicilan berkala tidak harus melebihi penurunan nilai barang yang terjadi di antara pembayaran berkala. Apabila nilai barang ini melebihi saldo kotor kontrak yang belum dibayar, maka pihak pembeli segan untuk tidak memenuhi kontrak. METODE PENETAPAN LABA KOTOR PADA PENJUALAN CICILAN Ada 2 pendekatan yang diambil pada penetapan laba kotor atau penjualan cicilan : 1. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penjualan yang terjadi 2. Laba kotor dapat dikaitkan dengan periode penagihan per kas atau kontrak cicilan. 2

Laba Kotor dalam Periode Penjualan Laba kotor dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat dimana barang barang ditukarkan dengan klaim yang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen Prosedur ini membutuhkan penetapan semua beban yang menyangkut penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saat penjualan Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan dan dengan mengkredit penyisihan untuk beban yang diantisipasi. Penetapan laba kotor atas penjualan dalam periode di mana penjualan itu terjadi relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori. Penetapan laba Kotor dalam Periode Penagihan Per Kas Prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas adalah sbb: Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok Penagihan dipandang sebagai realisasi laba Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba Pada metode bagian ketiga diatas, mengharuskan penetapan laba kotor sebanding dengan penagihan, disebut sebagai akuntansi dengan metode atau dasar cicilan. Apabila laba kotor dipandang sebagai kontingen pada penagihan per kas, maka penetapan laba kotor atas keseluruhan periode penagihan dapat didukung dibandingkan dengan prosedur alternatif tersebut. 3

METODE CICILAN Metode cicilan dalam perkiraan, maka selisih antara harga jual kontrak dan harga pokok penjualan dicatat sebagai laba kotor yang ditangguhkan. Saldo ini ditetapkan sebagai pendapatan, yang secara berkala membandingkan periode penagihan uang kas terhadap harga jual. Dengan kata lain,prosentase laba kotor awal atas penjualan diperhitungkan pada penagihan berkala untuk menentuhkan jumlah yang harus ditetapkan sebagi pendapatan. Pada tiap akhir periode saldo laba kotor yang ditangguhkan, yang masih terdapat dalam buku buku sama dengan persentase laba kotor yang diperhitungkan atas saldo piutang cicilan pada tanggal itu. Penangguhan laba kotor, pada dasarnya menyatakan penangguhan hasil penjualan yang disertai dengan penangguhan harga pokok penjualan. Penangguhan laba kotor dapat menyatakan penangguhan biaya yang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan Akuntansi dengan metode cicilan biasanya berarti penangguhan laba kotor tetapi penetapan biaya penjualan dari administrasi dalam periode pengeluarannya Metode cicilan yang melaporkan laba kotor dapat digunakan untuk tujuan pajak penghasilan dalam harta benda tak-gerak pribadi, oleh agen agen penjual yang secara teratur melakukan rencana penjualan cicilan. 4

Penjualan Harta Benda Tak-Gerak dengan Dasar Cicilan Asumsikan bahwa pada tanggal 1 oktober 1986, westwood Realty Co, menjual harta benda miliknya,, yang niali bukunya sebesar $30.000, kepada S.F.West dengan harga $50.000. Perusahaan ini menerima per kas $10.000 pada tanggal itu untuk penjualan ini dari wesel hipotik sebesar $40.000 yang dapat dibayar dalam 20 kali cicilan semesteran @$2.000 ditambah bunga 12% atas pokok yang belum dibayar. Komisi dan biaya lainnya atas penjualan ini berjumlah $1.500 dibayar. Cicilan reguler pokok dan bunga atas wesel hipotik diterima oleh pihak penjual dalam tahun berikutnya,tahun tahun 1987 Ayat ayat jurnal dibawah ini akan tercantum dalam buku perusahaan(buku pihak penjual) jika: 1. Laba kotor ditetapkan dalam periode penjualan 2. Laba kotor ditetapkan berkala yang sebanding dengan penagihan. Diasumsikan bahwa periode fiskal perusahaan adalah tahun kalender Jika cicilan ditagih secara berkala sampai wesel itu dibayar lunas, maka ayat ayat jurnal harus terus dibuat dengan cara seperti ditunjukkan diatas. Keuntungan bersih atas penjualan harta benda ini ditetapkan berbeda, ada 2 metode: 1. Penetapan laba dalam periode penjualan yang menghasilkan keuntungan sebesar $18.500 ($20.000 - $1.500) pada tahun 1986 2. Penetapan laba berkala dalam proporsi penegihan menghasilkan keuntungan sebesar $2.500($4.000 - $1.500) pada tahun 1986 dan keuntungan dalam tiap tahun berikutnya untuk waktu 10 tahun masing masing adalah sebesar $1.600(40% dari $4.000) 5

Jika ternyata pembayaran kontrak tidak dipenuhi, maka pihak penjual mengambil tindakan untuk memiliki kembali harta benda yang telah dijual. Ayat jurnal yang harus disusun pada pemilikan kembali harta benda tersebut tergantung pada metode yang digunakan semula dalam mencatat laba atas penjualan. Jika laba atas penjualan ditetapkan pada waktu penjualan terjadi, maka ayat jurnal harus menunjukkan perolehan kembali harta benda ini menurut nilai pasar, pembatalan saldo klaim terhadap pihak pembeli, dan keuntungan atau kerugian dari pemilikan kembali harta benda tersebut. Jika laba ditetapkan dengan metode cicilan, maka pembatalan saldo klaim terhadap pihak pembeli harus disertai dengan pembataln saldo laba kotor yang ditangguhkan;harta harta benda masih dicatatdengan niali pasar wajarnya, tetapi keuntungan atas kerugian atas pemilikan kembali diukur dengan selisih antara pos harta benda yang ditetapkan dan saldo kontrak cicilan yang dibatalkan. Transaksi Ayat Jurnal 1 Oktober 1986 dijual harta benda takgerak(persil A),nilai buku $30.000,dgn harga $50.000 Diterima uang muka &10.000 dan wesel hipotik utk sisanya sebesar $40.000 Dibayar biaya penjualan sebesar $1.500 Penetapan Laba dalam Periode Penjualan Piutang dari SF West $50.000 Harta benda takgerak(persil A) $30.000 keuntungan atas penjualan(persil A) 20.000 Kas $10.000 Wesel hipotik.. 40.000 Piutang dari SF west..$50.000 Biaya penjualan..$1.500 Kas $1.500 Penetapan Laba berkala dalam Proporsi Penagihan Piutang dari SF W est $50.000 Harta benda takgerak (Persil A) $30.000 laba kotor yg ditangguhkan (persil A) 20.000 Kas..$10.000 W esel hipotik. 40.000 Piutang daro SF W est $50.000 Biaya penjualan $1.500 Kas.. 1.500 31 Desember 1986 Bunga akrual atas menyesuaikan perkiraan utk:(1)bunga yg masih wesel hipotik..$1.200 harus diterima atas wesel hipotik $40.000 sebesar pendapatan bunga $1.200 12% utk 3 bulan, $1200(2)(pelaporan dgn metode cicilan).laba kotor yg direalisasi;tingkat laba kotor 40% ($20.000 laba kotor + $10.000;laba kotor yg direalisasi 40% dari $10.000,atau $4.00 Untuk menutup perkiraan nominal Keuntungan atas Penjualan(persil A) $20.000 Pendapat bunga 1.200 Biaya penjualan.. $1.500 Ikhtisar rugi-laba 19.000 1 Januari Kas..$1.200 untuk mengimbangi(reverse)bunga yg masih harus Akrual atas wesel diterima,yg ditetapkan pada akhir periode Hipotik $1.200 sebelum nya 1 April Kas $1.200 diterima cicilan semester atas wesel hipotik,$2.000 W esel hipotik $2.000 dan bunga atas pokok $40.000 @12% utk 6 Pendapat bunga 2.400 bulan,$2.400 1 Oktober diterima cicilan semester atas wesel hipotik,$2.000 dan bunga atas pokok $38.000 @12% utk 6 Kas $4.280 W esel hipotik Pendapat bunga $2.000 2.280 bulan,$2.280 31 Desember menyesuaikan perkiraan utk:(1)bunga yg masih harus diterima atas wesel hipotik,$36.000,@12% Bunga akrual atas W esel hipotik Pendapat bunga $1.080 1.080 utk 3 bulan,$1.080.(2)(pelaporan dgn metode cicilan).laba kotor yg direalisasi tingkat laba kotor 40%,uang kas yg ditagih,$4.000;laba kotor yg direalisasi,40% dari $4.000,atau $1.600 Untuk menutup perkiraan nominal Pendapatan bunga $4.560 Ikhtisar rugi-laba $4.560 Bunga akrual atas W esel hipotik..$1.200 Pendapatan bunga $1.200 Laba kotor yg Ditangguhkan(persil A) $4.00 Laba kotor yg Direalisasi(persil A) $4.000 Laba kotor yg direalisasi (persil A) $ 4.000 pendapatn bunga 1.200 biaya penjualan $1.500 ikhtisar rugi-laba 3.700 Kas.$1.200 Akrual atas W esel hipotik $1.200 Kas.$4.400 W esel hipotik $2.000 Pendapatn bunga 2.280 Kas.$4.280 W esel hipotik $2.000 Pendapatn bunga 2.280 Bunga akrual atas W esel hipotik..$1.080 Pendapatan bunga $1.080 Laba kotor yg Ditangguhkan(persil A) $1.600 Laba kotor yg D irealisasi(persil A) $1.600 Laba kotor yg Ditangguhkan(persil A) $1.600 Pendapat bunga $4.560 Ikhtisar rugi-laba $6.160 6

Asumsikan bahwa dalam contoh diatas pihak pembeli gagal memenuhi cicilan yang harus dibayar pada tanggal 1 april 1988. Pihak penjual menyerahkan wesel hipotik dengan saldo yang dibayar sebesar $36.000 dan memiliki kembali harta benda itu. Penilaian harta benda pada tanggal ini menunjukkan nilai pasar wajar sebesar $28.500. Ayat ayat jurnalnya dibawah masing masing metode berbunyi sbb: Transaksi Ayat jurnal Harta benda tak-gerak yang diperoleh kem bali(persil A)yang dinilai sebesar $28.500;wesel hipotik yang diserahkan dengan saldo yang belum dibayar sebesar $36.000 Penetapan laba dalam periode penjualan Harta benda takgerak (persil A) $28.500 Kerugian atas pemilikan kembali (persil A) $7.500 W esel hipotik..$36.000 Penetapan laba berkala dalam proporsi penagihan Harta benda takgerak (persil A) $28.500 Laba kotor yang ditangguhkan (persil A).$14.400 W esel hipotik $36.000 Keuntungan atas pem ilikan kem bali (persil A ) 6.900 7

Pada masing masing metode diatas, ayat jurnal yang kedua juga dibutuhkan untuk menghapuskan bunga akrual sebesar $1.080 sebagai kerugian atas wesel hipotik yang ditetapkan pada akhir tahun 1987, tetapi tak dapat ditagih dalam tahun 1988. Keuntungan dan kerugian pada masing masing metode diatas dapat kita buktikan dengan penghitungan sbb: Penetapan Laba dalam periode penjualan Penetapan Laba Berkala dalam proporsi penagihan Total yang ditagih dan diterima.. $14.000 $14.000 Kerugian dalam nilai harta benda yang dimiliki kembali: Dasar semula.$30.000 Nilai pasar yang wajar atas perolehan kembali 28.500 1.500 1.500 Keuntungan bersih.. $12.500 $12.500 Keuntungan yang ditetapkan sebelum pemilikan Kembali.. 20.000 5.600 Keuntungan(kerugian kerugian) atas pemilikan kembali.. ($7.500) $6.900 8

Penjualan Barang Dagangan Berdasarkan Cicilan Asumsikan bahwa neraca untuk Kelton Sales Co pada tanggal 1 januari 1987 adalah sbb: Kas.. $25.000 Persediaan barang dagangan 100.000 Piutang usaha(biasa biasa).. 15.000 Piutang usaha cicilan,thn 1976.. 60.000 Piutang usaha cicilan,thn1975,thn1975.. 20.000 Total aktiva $220.000 Hutang usaha.$40.000 Laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan,thn 1976 22.000 Laba kotor yang ditangguhkan atas Penjualan cicilan,thn 1975.. 7.000 Modal saham 100.000 Laba yang ditangguhkan.. 50.200 Total kewajiban dan modal. $220.000 9

Piutang cicilan tahun 1986 dan tahun 1985 dilakukan dengan tingkat laba kotor masing masing sebesar 38% dan 35%. Pada tanggal 1 januari 1987, dengan piutang usaha cicilan tahun 1986 sebesar $60.000 yang masih ada, melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 38% dari jumlah ini yakni sebesar $22.500, dengan piutang usaha cicilan tahun 1985 yang berjumlah sebesar $20.000, melaporkan laba kotor yang ditangguhkan sebesar 35% dari jumlah ini atau sebesar $7.000 Transaksi dan ayat jurnal untuk Kelton Sales Co, yang berkaitan dengan penjualan biasa dan penjualan cicilan tahun 1987 adalah sbb: 10

Prosedur Alternatif Untuk Menghitung Laba Kotor Yang direalisasi Laba kotor yang direalisasi dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah laba kotor yang ditangguhkan pada akhir periode dan mengurangkan perkiraan laba kotor yang ditangguhkan dari saldo ini. Dengan menggunakan data data untuk Kenton Sales Co dimuka, prosedur ini ditempuh sbb: 11

Tahun 1987 Tahun 1986 Tahun 1985 Saldo laba kotor yg Ditangguhkan sebelum Penyesuaian. $60.000 $22.800 $7.000 Laba kotor yg ditangguhkan Pada akhir thn 1987: Atas piutang usaha cicilan thn 1987, 40% dari saldo yg tak-tertagih tertagih 70.000 $28.000 Dari saldo yg tak-tertagih tertagih $20.000 $7.600 Atas piutang usaha cicilan thn 1985,35% Dari saldo yg tak tertagih $5.000 1.750 Pengurangan dalam saldo laba kotor Yg ditangguhkan pd akhir thn 1987-laba kotor yg direalisasi sbg akibat dari penagihan selama thn 1987.. $32.000 $15.200 $5.250 Penggunaan Buku Harian Khusus Pada Pencatatan Penjualan Cicilan Transaksi penjualan dan kas biasanya dicatat dalam buku harian khusus Buku harian khusus penjualan memuat kolom kolom khusus untuk penjualan per kas, penjualan biasa dengan kredit, dan penjualan cicilan. Buku harian penerimaan kas memuat sebuah kolom untuk penagihan atas piutang usaha dan juga kolom kolom khusus untuk penagihan atas piutang usaha cicilan, untuk periode berjalan(periode sekarang) dan periode sebelumnya. Apabila laba kotor harus ditentukan menurut departement,maka maka buku harian khusus dapat dimaksudkan sebagai pengelompokkan lebih lanjut dari penjualan, harga pokok penjualan, dan piutang usaha cicilan serta penagihan oleh masing masing departemen. 12

Penetapan Umur Piutang Dalam Akuntansi Dengan Metode Cicilan Dalam ilustrasi,perkiraan diselenggarakan baik untuk piutang usaha cicilan maupun untuk laba kotor yang ditangguhkan menurut tahun;penagihan dikaitkan dengan piutang usaha yang dikelompokkan menurut tanggal penjualan semula. Jika menggunakan sebuah perkiraan total laba kotor yang ditangguhkan dalam sebuah perkiraan tunggal,maka kita perlu menganalis dan mengelompokkan laba kotor yang tepat dapat ditetapkan pada total piutang usaha menurut tahun untuk menetapkan saldo laba kotor yang ditangguhkan. Penyusunan Laporan Keuangan Pada Penggunaan Metode Cicilan Neraca dari perusahaan yang melakukan penjualan cicilan mencakup piutang usaha cicilan dan saldo laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan. Apabila aktiva lancar yang dipegang mencakup sumber daya yang layak diharapkan dapat direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus operasi normal perusahaan, maka piutang usaha cicilan memenuhi syarat untuk dicantumkan sebagai piutang lancar. Dalam melaporkan piutang usaha cicilan sebagai piutang lancar pengungkapan tanggal jatuh tempo kontrak penjualan cicilan akan memberikan penilaian dan gambaran yang lebih baik kepada para pembaca neraca mengenai posisi keuangan perusahaan; tanggal jatuh tempo harus diungkapkan dalam tanda kurung atau pun dalam catatan kaki, atau dapat kita cantumkan menurut tanggal jatuh tempo tahunan. 13

Berkaitan dengan pengelompokan yang tepat atas saldo kotor yang ditangguhkan dalam neraca, maka saldo harus dilaporkan sbb: 1. Sebuah pos kewajiban yang harus dimasukkan di bawah judul pendapatan yang ditangguhkan 2. Sebuah perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangi dari piutang usaha cicilan 3. Sebuah pos modal yang harus dimasukan sebagai bagian dari laba yang ditahan. Pendekatan yang menyatakan pengelompokkan kembali laba kotor yang ditangguhkan kedalam 3 elemen sbb: 1. Penyisihan untuk beban yang kontinyu,, yang masih diantisipasi dalam penagihan piutang usaha cicilan yang meliputi beban beban yang timbul dari ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali. Penyisihan ini akan dikurangkan dari saldo piutang usaha cicilan. 2. Kewajiban pajak penghasilan atas bagian dari laba kotor yang belum ditetapkan dalam SPT pajak. Kewajiban pajak penghasilan ini tidak akan diakrualkan, karena jumlah ini akan menjadi jumlah yang harus dibayar hanya apabila piutang usaha cicilan itu direalisasikan menjadi uang kas dalam periode berikutnya. 3. Saldo yang menyatakan laba bersih,, yang ditetapkan pada kontrak penjualan cicilan. Jumlah ini dapat dilaporkan sebagai saldo laba yang ditahan,, yang tidak harus digunakan sebagai dasar untuk dividen sampai piutang usaha cicilan ditagih( dan diterima ). 14

Neraca perhitungan rugi-laba laba, dan skedul yang memberikan analisis laba kotor atas penjualan cicilan untuk perusahaan Kelton Sales Co, yang disusun pada akhir tahun 1987 diperlihatkan sbb: Kelton Sales Co Perhitungan Rugi-Laba Untuk Tahun Berakhir Per 31 Desember 1987 15

Kelton Sales Co Analisis laba Kotor Atas Penjualan Cicilan Skedul Untuk Mendukung Perhitungan Rugi-Laba Tingkat laba kotor atas penjualan cicilan tahun 1987: laba kotor $60.000:penjualan cicilan $150.000.40% Laba kotor yang ditangguhkan atas penjualan cicilan tahun 1987: Piutang usaha cicilan $150.000,dikurangi penagihan $80.000 sama dengan $70.000 x 40%.. $28.000 Laba yang direalisasi: 1987 1986 1985 Penagihan atas piutang usaha cicilan $80.000 $40.000 $15.000 Persentase laba kotor atas penjualan cicilan 40% 38% 35% Laba kotor yang direalisasi.. $32.000 $15.200 $5.250 Penjualan Cicilan dengan Tukar Tambah (Trade-in) Asumsikan bahwa barang tertentu dengan harga pokok sebesar $675 dijual seharga $1.000. Sebuah barang bekas-pakai diterima sebagai uang muka, dengan nilai tukar tambah sebesar $300. Perusahaan memperkirakan biaya perbaikan barang bekas-pakai ini sebesar $20 dan harga jual setelah diperbaiki sebesar $275. Perusahaan biasanya mengharapkan laba kotor sebesar 20% atas penjualan barang bakas pakai. Nilai barang tukar-tambah tambah dan jumlah nilai tukar-lebih dihitung sbb: jumlah yg ditetapkan atas tukar-tambah tambah.$300 Nilai barang tukar-tambah tambah: nilai penjualannya..$275 Dikurangi: biaya perbaikan..$20 Laba kotor yg direalisasi atas penjualan kembali,20% dari $275 55 75 200 nilai tukar-lebih..$100 16

Penjualan cicilan dengan tukar-tambah tambah dapat kita catat sbb: Barang dagangan tukat-tambah tambah $200 Nilai Tukar-lebih atas penjualan cicilan dengan tukar-tambah tambah 100 Piutang usaha cicilan,tahun 1987 700 penjualan cicilan $1.000 Harga pokok penjualan cicilan.. $ 675 Barang dagangan baru.. $675 Persentase harga pokok atas penjualan cicilan dihitung sbb: Harga pokok $675; penjualan bersih $1.000, dikurangi nilai tukar-lebih $100, atau $900; persentase harga pokok 675/900, atau sebesar 75%. Laba kotor atas penjualan cicilan, dengan demikian adalah sebesar 25%, dan 25% dari $200(uang muka atas penjualan). Ketidakmampuan Membayar dan Pemilikan Kembali Untuk mengilustrasikan prosedur dalam hal ketidakmampuan membayar dan pemilikan kembali,kita kita asumsikan data data sbb: Total penjualan cicilan thn 1987..$100.000 Tingkat laba kotor atas penjualan cicilan thn 1987.. 36% Dalam thn 1988, pelanggan tidak mampu membayar kontrak penjualan cicilan sebesar $600, yg berasal dari transaksi thn 1987. Total yg telah ditagih pd thn 1987 sebesar $250. Barang yg telah dimiliki kembali sebesar $180. Maka ayat jurnal untuk mencatat ketidakmampuan mambayar dan pemilikan kembali sbb: 17

Barang dagangan-pemilikan kembali..$180 Laba kotor yang ditangguhkan thn 1987.. 126 Kerugian atas pemilikan kembali 44 Piutang usaha cicilan thn 1987.. $350 Pembatalan saldo piutang usaha cicilan sebesar $350 ini dibarengi dengan pembatalan laba kotor yg ditangguhkan sebesar $126 (36% dari $350). Barang dagangan yang dimiliki kembali dilaporkan dengan nilai sebesar $180. Kerugian sebesar $44 yang ditetapkan atas pemilikan kembali, menyatakan selisih antara saldo piutang usaha cicilan yg dibatalkan sebesar $224($350-$126) $126) dan nilai yang ditetapkan atas barang yg dimiliki kembali sebesar $180. Penggunaan Metode Cicilan American Accounting Association on Consepts and Standards Underlying Corporate Report memperingatkan agar metode cicilan jangan digunakan kecuali apabila timbul kondisi yang membenarkan sepenuhnya penggunaan metode ini. Mungkin penggunaan metode cicilan dapat didukung apabila barang tak-gerak dijual dengan uang muka dalam jumlah yang kecil dan cicilan-cicilannya cicilannya mencakup sejumlah tahun sita ada kemungkinan akan timbul ketidakmampuan membayar perubahan kondisi pasar atau ketidakmampuan atau ketidak sediaan pihak pembeli untuk menyelesaikan kontrak penjualan. Dalam menggunakan metode cicilan jika hanya untuk tujuan pajak penghasilan akan timbul perbedaan penting antar laba bersih yang dilaporkan dalam buku. Untuk mengilustrasikan penerapan hal ini, asumsikan bahwa Kelton Sales Co. Dalam contoh dimuka melaporkan laba kotor atas penjualan cicilan dalam periode penjualan untuk tujuan laporan keuangan tetapi tapi melaporkan laba kotor dengan metode cicilan.. $600,00 dikurangi harga pokok penjualan sebesar $400,00 dan biaya operasi sebesar $120.000 18

asumsikan bahwa Kelton Sales Co. Dalam contoh dimuka melaporkan laba kotor atas penjualan cicilan dalam periode penjualan untuk tujuan laporan keuangan tetapi melaporkan laba kotor dengan metode cicilan lan. $600,00 dikurangi harga pokok penjualan sebesar $400,00 dan biaya operasi sebesar $120.000. Saldo piutang usaha perlu dianalisis dalam menetapkan saldo laba kotor yang ditangguhkan untuk tujuan pajak. Laba bersih per buku akan dinilai kembali menjadi laba bersih untuk tujuan pajak penghasilan dengan penyesuaian sbb: laba bersih sebelum pajak penghasilan per buku..$80.000 ditambah laba kotor yg ditangguhkan pada akhir thn 1986.. 29.800 $109.800 dikurangi laba kotor yg ditangguhkan pd akhir thn 1987. 37.350 laba bersih deengan metode cicilan.. $72.450 Dengan mengsumsikan pajak penghasilan sebesar 40%maka Kelton Co. akan menetapkan kewajiban pajak yg ditangguhkan sebesar 40% dari $29.800, atau $11.920 utk thn 1986. Dalam penyesuaian perkiraan pada akhir thn 1987, sebuah ayat jurnal utk menetapkan pajak penghasilan akan disusun dalam buku dan berbunyi sbb: pajak penghasilan(40% dari $80.000, laba bersih per buku) $32.000 hutang pajak penghasilan(40% dari $72.450, laba bersih per SPT pajak.. $28.980 hutang pajak penghasilan yg ditangguhkan(40% dari $7.550,kenaikan dalam saldo yg ditangguhkan).. 3.020 Dengan menggunakan dasar cicilan untuk tujuan pajak penghasilan, sementara penetapan seluruh laba kotor atas penjualan cicilan dan juga beban pajak yg dapat dikenakan pada laba menurut buku, maka kelton Sales Co, akan melaporkan operasi utk thn 1987 sbb: 19

penjualan $600.000 Harga pokok penjualan.. 400.000 Laba kotor.. $200.000 Biaya operasi.. 120.000 Laba sebelum pajak penghasilan.. $80.000 Pajak penghasilan. 32.000 Laba bersih.. $48.000 BUNGA ATAS KONTRAK PENJUALAN Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya mengambil salah satu dari bentuk sbb: 1. Bunga dihitung atas saldo pokok yg terhutang antara periode cicilan lan. Bunga yg dihitung dengan cara ini kadang kadang disebut bunga jangka panjang ( long-end interest ) 2. Bunga dihitung atas masing masing cicilan yg harus dibayar, dari tanggal kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayarn cicilan. Bunga yg dihitung dengan cara ini disebut bunga jangka pendek( ( short-end interest ) 3. Pembayaran berkala dalam jumlah yang sama dan menyatakan bunga atas saldo poko yang terhutang antara periode cicilan, sisanya merupakan pengurangan dalam saldo pokok 4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula. 20

Untuk mengilustrasikan rencana pembayaran diatas,asumsikan asumsikan bahwa pada tanggal 30 juni, sebuah perlengkapan( ( equipment ) dijual dengan cicilan sebesar $400. Syarat penjualan mengharuskan pembayaran uang muka sebesar $100, dan sisanya harus dibayar dalam 6 kali cicilan bunga sebesar 12%. Pembayaran menurut masing masing pola diuraikan sbb: Bunga Berkala atas Saldo Pokok yang terhutang Antara Periode Cicilan Jika pembayaran pokok bulanan 6 kali @$50 harus dilakukan bersama-sama dengan bunga yang harus dibayar atas saldo pokok yg terhutang antara tanggal-tanggal tanggal cicilan maka pembayaran akan dilakukan seperti terlihat dalam tabel dibawah ini : 21

Tanggal Bunga atas saldo yang terutang 1 % per bulan Pembayaran cicilan yang jatuh tempo Total pembayaran Saldo pokok 30 Juni. 30 juni. 31 juli.. 31 Agustus.. 30 September.. 31 oktober. 30 Nopember.. 31 Desember... $3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 $10,50 $100,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 $400,00 $100,00 53,00 52,50 52,00 51,50 51,00 50,50 $410,50 $400,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 nol Penjualan dan 2 pembayaran cicilan pertama akan dicatat seperti berikut : Transaksi 30 Juni Untuk mencatat penjualan cicilan $400,dan pembayaran uang muka $100 31 Juli Untuk mencatat pembayaran cicilan pertama $50 dan Bunga 12% untuk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $300 31Agustus Untuk mencatat pembayaran kedua $50 dan bunga 12% untuk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $250 Dalam buku pihak pembeli Perlengkapan $400,00 Hutang usaha cicilan $400,00 Hutang usaha Cicilan $100,00 kas.. $100,00 Hutang usaha Cicilan $50,00 Beban bunga $3,00 kas.$53,00 Hutang usaha cicilan $50,00 Beban bunga $2,50 kas..$52,5 Dalam buku pihak penjual Piutang usaha cicilan $400,00 penjualan cicilan 400,00 Kas.. $100,00 piutang usaha cicilan $100,00 Kas..$53,00 piutang usaha cicilan $50,00 pendapatan bunga $3,00 Kas.$52,50 piutang usaha cicilan $50,00 pendapatan bunga $ 2,50 22

Bungan Berkala Atas Masing-masing Cicilan yang Jatuh Tempo Misalkan fakta fakta yang sama kecuali jika bunga harus dibayar berkala atau cicilan yg jatuh tempoh, dari tanggal kontrak penjualan cicilan sampai dengan tanggal pembayaran cicilan. Pembayaran akan terjadi seperti terlihat dalam tabel dibawah ini : 23

Bunga akrual pada pembayaran cicilan tiap akhir bulan Juli dan Agustus dicatat sbb : Transaksi Dalam Buku Pihak Pembeli Dalam buku pihak penjual 31 Juli Untuk mencatat bunga yg masih harus dibayar sebesar 12% utk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $300 Untuk mencatat pembayaran cicilan pertama $50 dan bunga 12% utk 1 bulan atas pembayaran cicilan pertama $50 Beban Bunga..$3,00 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan $3,00 Hutang usaha cicilan $50 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan 0,50 Kas..$50,50 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha cicilan $3,00 Pendapatan bunga $3,00 Kas.$50,50 Piutang usaha cicilan $50,00 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha 0,50 31 Agustus Untuk mencatat bunga yg masih harus dibayar sebesar 12% utk 1 bulan atas saldo yg terutang sebesar $250 Untuk mencatat pembayaran cicilan kedua $50 dan bunga 12% utk 2 bulan atas pembayaran cicilan kedua $50 Beban bunga.$2,50 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan..$2,50 Hutang usaha cicilan.$50,00 Bunga yg masih harus dibayar atas hutang usaha cicilan $1,00 Kas..$51,00 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha cicilan $2,50 Pendapatan bunga $2,50 Kas.$51,00 Piutang usaha cicilan $50,00 Bunga yg masih harus dibayar atas piutang usaha cicilan..1,00 24

Pembayaran berkala dalam Jumlah yang Sama yang Menyatakan Bunga dan Saldo Pokok Apabila pembayaran berkala harus sama jumlahnya dan menyatakan bunga atas pokok yang belum dibayar serta jumlah yang harus ditetapkan pada pokok, maka pembayaran dalam jumlah yang sama diperoleh dengan menghitung aktual. Dengan menggunakan tabel aktuarial dapat kita tetapkan, bahwa kewajiban sebesar $300 dengan bunga akrual sebesar 12% dipenuhi dengan 6 kali pembayaran cicilan bulanan @$51,76. Tabel yang menunjukkan pembayaran dan alokasi pembayaran ini yaitu antara bunga dan pokok diperlihatkan dibawah ini : Tanggal Pembayaran cicilan yg jatuh tempo Bagian dari pembayaran yg menyangkut bunga akrual atas pokok (1% per bulan) Saldo pembayaran yang menyatakan pengurangan dalam pokok Saldo pokok 30 Juni 30 Juni.. 31 Juli. 31 Agustus 30 September.. 31 Oktober 30 Nopember 31 Desember $100,00 51,76 51,76 51,76 51,76 51,76 51,78* $410,58 $3,00 2,51 2,02 1,52 1,02 0,51 $10,58 $100,00 48,76 49,25 49,74 50,24 50.74 51,27 $400,00 $400,00 300,00 251,24 201,99 152,25 102,01 51,27 nol * Pembayaran akhir sebesar $51,78 dibutuhkan untuk menghapus bunga bulan yang terakhir bersama sama dengan pokok yang belum dibayar sampai dengan tanggal ini. 25

Ayat ayat jurnal untuk mencatat pembayaran berkala dalam jumlah yang sama pada akhir bulan Juli dan Agustus ditunjukkan sbb : Transaksi Dalam buku pihak pembeli Dalam buku pihak penjual 31 Juli Untuk mencatat pembayaran cicilan biasa pertama $51,76 yg menyatakan pembayaran, bunga akrual sampai dengan tanggal ini $3,00(1% dari $300) dan pokok $48,76 31 Juli Untuk mencatat pembayaran cicilan biasa pertama $51,76 yg menyatakan pembayaran bunga akrual sampai dengan tanggal ini $2,51(1% dari $251),dan pokok sebesar $49,25 Beban bunga $3,00 Hutang usaha Cicilan.48,76 kas..$51,76 Beban bunga..$3,00 Hutang usaha Cicilan 48,76 kas.. $51,76 Kas.$51,76 pendapatan bunga $3,00 piutang usaha cicilan 48,76 Kas $51,76 pendapatan bunga $3,00 piutang usaha cicilan.. 48,76 Bunga Berkala yang dihitung Atas Pokok Awal Dengan menggunakan fakta-fakta yang sama kecuali, jika pembayaran bunga berkala dilanjutkan dengan 12% dari pokok awal selama kontrak penjualan cicilan berlaku. Maka pembayaran akan dilakukan sepert terlihat pada tabel berikut: 26

Tanggal Bunga yg didasarkan atas pokok awal (1% perbulan) Pembayaran cicilan yg jatuh tempo Total pembayaran Saldo pokok 30 Juni 30 Juni 31 Juli 31 Agustus 30 September 31 Oktober 30 Nopember 31 Desember $4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 $24,00 $100,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 $400,00 $100,00 54,00 54,00 54,00 54,00 54,00 54,00 $424,00 $400,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 nol Ketiga metode yang pertama menghasilkan bunga 12% pertahun, namun metode keempat menghasilkan beban bunga efektif yang sebenarnya lebih daripada dua kali lipat tingkat 12%. Sementara itu, jumlah rata-rata yang terhutang selama masa kontrak penjualan cicilan sebesar $175[($300 ditambah $50) dibagi 21]. Beban bunga untuk periode 6 bulan berjumlah $24,yang menghasilkan suku bunga mendekati 27% ($48 bunga pertahun dibagi $175 jumlah rata rata yang terhutang). 27

28