BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN. Sulaiman S.Manggala, SE.Ak."

Transkripsi

1 BAB 2 PERSEKUTUAN FIRMA PEMBUBARAN OLEH PERUBAHAN DALAM PEMILIKAN Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA 2.1 KONDISI YANG MENIMBULKAN PEMBUBARAN 1. Pembubaran oleh Tindakan Sekutu Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuan firma dapat menimbulkan pembubaran meliputi : Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan Persetujuan yang saling menguntungkan Pengunduran diri seorang sekutu 1

2 2. Pembubaran karena Ketentuan Undang Undang Persekutuan firma dengan sendirinya bubar karena kemungkinan kemungkinan tertentu yang ditetapkan oleh undang undang yakni : Kematian seorang anggota persekutuan firma Kepailitan seorang sekutu atau persekutuan firma itu sendiri Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidak syah lagi untuk bergerak atau bagi masing masing anggota untuk menjalankan perusahaan sebagai persekutuan firma Perang terhadap negeri seorang anggota yang menjadi penduduk itu 3. Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal hal sbb: Seorang sekutu tidak waras ( insanity ) atau tak mampu untuk menyelesaikan setiap masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang dijalankan Perselisihan intern di antara para sekutu Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan Alasan alasan lain yang menyebabkan pembubaran adil, misalnya kecurangan atau kesalah tafsiran dalam pembentukkan persekutuan firma 2

3 2.2 Akuntansi Untuk Pembubaran Masalah akuntansi khusus yang berkaitan dengan likuidasi suatu perusahaan meliputi masalah yang menyangkut realisasi aktiva perusahaan, penyelesaian kewajiban dan penyelesaian dengan masing masing sekutu. Masalah ini dibahas dalam bab 4 dan Penerimaan Seorang Sekutu Baru Seorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua sekutu dan ini menimbulkan asosiasi baru dari perorangan perorangan dan ini merupakan pembentukkan persekutuan firma baru Dengan masuknya seorang sekutu baru, maka suatu persetujuan harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada pembentukkan firma, pembagian laba dan rugi dimasa mendatang diantara para sekutu dan semua hal lainnya yang menyangkut asosiasi baru ini Firma yang baru ini dapat terus menggunakan buku dan catatan dari perusahaan semula, tetapi saldo perkiraan tertentu pada umumnya perlu dinilai kembali. Sepanjang persekutuan firma awal ini terus beroperasi 3

4 Nilai pasar harus ditentukan untuk aktiva yang ditetapkan pada organisasi baru dan saldo perkiraan harus dinilai kembali untuk melaporkan nilai seperti itu Persedian barang harus ditetapkan kembali dengan nilai pengganti sekarang Penyisihan yang memadai harus ditetapkan untuk piutang usaha Surat surat berharga harus dilaporkan dengan nilai pasar berjalan, aktiva tak lancar harus dilaporkan dengan nilai yang ditaksir sekarang Seluruh kewajiban harus ditetapkan dan dilaporkan sesuai dengan yang tercantum dalam buku Perubahan ini akan menimbulkan laba dan rugi yang dapat diberikan atau dibebankan kepada para sekutu semula dalam rasio pembagian laba dan rugi awal Jika perubahan ini tidak dilaporkan dalam perkiraan, maka sekutu baru yang baru masuk akan ikut serta dalam keuntungan dan kerugian yang terjadi sebelum ia masuk sebagai sekutu baru Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan Seorang dapat diterima sebagai sekutu tanpa menyetorkan investasi dan tanpa penetapan kepentingan modal. Dalam hal seperti ini, kepentingan modal akan timbul dari investasi, pengambilan prive dan pembagian laba dan rugi dimasa mendatang Walaupun seorang yang diterima dalam persekutuan firma menjadi pemilik atas semua hartabenda persekutuan firma pada tanggal ia diterima, namun tanggung jawabnya terhadap hutang yang ada ditetapkan secara terbatas oleh uniform partnership Act.UPA ini menetapkan bahwa seseorang yang diterima sebagai sekutu dalam persekutuan firma bertanggung jawab akan semua kewajiban yang timbul sebelum ia diterima, seolah olah ia telah menjadi seorang sekutu ketika kewajiban itu timbul, kecuali tanggung jawab ini akan dipenuhi hanya dengan harta benda persekutuan firma 4

5 Dalam hal perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban, maka aktiva pribadi seorang sekutu baru tidak dapat digunakan untuk memenuhi klaim terhadap organisasi awal, tetapi aktiva pribadi sekutu baru ini dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban yang timbul akibat kegiatan usaha dari organisasi yang baru didirikan ini. Seseorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat : 1. Pembelian kepentingan ini dari seorang atau lebih sekutu awal 2. Investasi aktiva yang menimbulkan kenaikkan dalam modal persekutuan firma. 1. Perolehan kepentingan lewat pembelian Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai sekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma yang baru. Jika para sekutu tidak setuju, maka Uniform Partnership Act menetapkan, bahwa ia hanya memperoleh sesuai dengan perjanjian laba dan atas pembubaran kepentingan yang menjadi hak sekutu awal pemindahtanganan kepentingan dengan sendirinya tidak membubarkan perusahaan dan tidak pula memberikan hak kepada pembeli untuk ikut campur dalam pengelolahan perusahaan. Apabila seorang memperoleh sebagian atau seluruh kepentingan seorang sekutu dalam perusahaan, maka kepentingan yang diperoleh ini dicatat sebagai modal sekutu yang baru dan modal sekutu yang menjual kepentingan dikurangi dengan jumlah yang sama. Pembayarn untuk kepentingan ini tidak dicatat dalam buku persekutuan firma karena hal ini merupakan transaksi antara 2 orang yang bertindak dalam kapasitas private mereka. 5

6 Sebagai contoh : Asumsikan bahwa A dan B adalah 2 orang sekutu masing masing dengan modal sebesar $ dan laba dibagi rata. C membeli ½ kepentingan dari B dengan harga $ A setuju untuk menerima C sebagai sekutu. Buku persekutuan firma yang lama terus digunakan oleh firma A,B dan C yang baru. Satu satunya ayat jurnal yang dibutuhkan dalam buku itu adalah : B $ C $ Ayat jurnal ini dibuat terlepas dari jumlah yang dibayar oleh C kepada B. total modal persekutuan firma tetap sebesar $ A mempunyai kepentingan sebesar 50 % dalam perusahaan baru,, B sebesar 25 % dan C sebesar 25 % 2. Perolehan kepentingan lewat investasi Apabila seorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah. Sebagai contoh, asumsikan bahwa D dan E mempunyai modal masing masing sebesar $ dan $ dan membagi rata laba. Aktiva itu dinilai dengan layak. Kemudian F diterima sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar $ Laba dan rugi firma yang baru dibagi rata. Buku persekutuan firma awal tetap digunakan untuk perusahaan yang baru. Investasi F dicatat sbb: Kas $ F.. $ Catatan: Dalam mencatat investasi sekutu baru, ketentuan persetujuan yang berkaitan dengan penerimaan masuk sekutu baru ini harus diperhatikan. Apabila tidak ada persetujuan khusus, maka investasi F akan dicatat seperti diatas. 6

7 Asumsikan, bahwa persetujuan antara D, E, dan F, menetapkan sekutu F harus menanamkan investasi dalam jumlah yang cukup untuk memperoleh kepentingan sebesar ¼ atau 25% dalam perusahaan baru. Dalam hal ini,, modal gabungan kedua sekutu awal adalah $ yang merupakan ¾ bagian dari modal yang baru, dan sekutu baru harus menanamkan investasi sebesar $ untuk kepentingan sebesar ¼ atau 25%. Maka modal masing masing sekutu D, E, dan F adalah $20.000, $ dan $10.000; kepentingan masing masing sekutu akan sebesar $20.000/$ atau 50%, $10.000/ atau 25% dan $10.000/$ atau 25% Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat menerima masuk seorang sekutu dengan ketentuan, bahwa : 1. Bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu lama 2. Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkredit sekutu lama 7

8 Bonus Asumsikan bahwa persekutuan firma D dan E sukses dalam operasinya, sehingga F bersedia menanamkan investasi sebesar $ untuk kepentingan sebesar ¼. Oleh karena aktiva bersih perusahaan, sebelum F menanamkan investasi, berjumlah $30.000, maka investasi tambahan F sebesar $ akan meningkatkan aktiva bersih menjadi $ Jika perkiraan modal F dikredit sebesar $ dan tidak ada perubahan dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F akan menjadi 12/42, yang berarti lebih besar daripada kepentingan sebesar ¼ bagian yang diberikan kepadanya. Karena aktiva bersih setelah F diterima masuk berjumlah $42.000, maka kredit sebesar $ untuk F akan memberikan kepadanya kepentingan sebesar ¼ bagian yang diberikan kepadanya.jumlah kelebihan investasi atas kepentingan yang diberikan kepada F dapat dipertimbangkan sebagai bonus kepada sekutu lama. Bonus dibagikan kepada sekutu lama dalam rasio laba dan rugi awal. Karena D dan E membagi rata laba, maka bonus sebesar $1.500 akan menimbulkan kenaikan sebesar $750 dalam masing masing modal sekutu lama. Asumsikan, bahwa buku persekutuan firma lama terus digunakan untuk persekutuan firma yang baru, maka ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah sbb: Kas $ D.. $ 750 E F

9 Goodwill Penilaian F atas kepentingan sebesar ¼ bagian dengan investasi sebesar $ dapat digunakan sebagai dasar untuk mencatat goodwill yang ditetapkan pada penyertaan atau setoran aktiva bersih sekutu D dan E dalam organisasi perusahaan baru. Jika modal F sebesar $ dinyatakan sebagai ¼ bagian dari total modal, maka total modal ini harus berjumlah $ dan gabungan modal D dan E harus sebesar $ Karena modal D dan E sekarng berjumlah $30.000, maka saldo ini harus dinaikkan dengan $ Rasio laba dan rugi digunakan dalam mambagi kenaikan modal sebesar $6.000 Ayat ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah : Goodwill..$6.000 D... $3.000 E Kas... $ F $ Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill Kedua metode akan memberikan hasil yang sama apabila: 1. Persentase pembagian laba rugi untuk sekutu yang baru masuk sama dengan persentase kepentingannya dalam aktiva atas diterimanya ia sebagai sekutu 2. Para sekutu lama terus menbagi laba rugi diantara mereka sendiri dalam rasio awal Misalnya, jika bagian laba F dalam contoh diatas terbatas sebesar 25% serta D dan E berbagi sisa laba masing masing sebesar 37% dan 37 1/2 %, maka baik metode bonus maupun goodwill akan memberikan hasil akhir yang sama. Sebagai contoh, kita misalkan saldo dalam contoh contoh itu adalah sbb: 9

10 Dengan menggunakan Goodwill Aktiva lainnya D E F metode bonus.. $ $ $ $ Dengan menggunakan Metode goodwill $6.000 $ $ $ $ Dengan mengesampingkan perubahan dalam aktiva bersih, maka saldo modal untuk D, E dan F dengan menggunakan metode bonus dan goodwill, akan menunjukkan angka angka sbb: Dengan menggunakan metode bonus.. Goodwill Aktiva.. $ lainnya D E F $ $ $ $ Dengan menggunakan Metode goodwill $6.000 $ $ $ $ Dikurangi penghapusan goodwill(rugi yg dibagikan dalam rasio laba rugi, 371/2%,371/2% dan 25%) $ $ $ $ $ Metode goodwill pada akhirnya menghasilkan saldo perkiraan yang sama dengan saldo perkiraan yang dicapai dengan menggunakan metode bonus 10

11 Sebaliknya, asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya direalisasikan sebesar $48.000, sehingga hal ini mengesahkan eksistensi goodwill. Jika dalam mencatat investasi F digunakan metode bonus, maka realisasi kelebihan sejumlah $6.000 atas nilai buku aktiva akan menghasilkan keuntungan yang dapat dibagikan kepada para sekutu dalam rasio rugi laba. Dengan mengesampingkan perubahan yang terjadi dalam aktiva bersih, maka saldo modal untuk D, E dan F pada masing masing metode akan nampak sbb: Goodwill Dengan menggunakan metode goodwill.. $6.000 Aktiva $6.000 $ lainnya D E F $ $ $ $ Dengan menggunakan Metode bonus $ $ $ $ Ditambah penetapan goodwill(laba yg dibagikan dalam rasio laba rugi, 371/2%,371/2% dan 25%) $ $6.000 $ $ $ $ Metode goodwill dan bonus akan memebrikan hasil yang identik apabila bagian sekutu yang baru masuk dalam laba sama dengan kepentingan awal yang diperoleh dan sekutu sekutu yang lama tetap membagi laba rugi dalam rasio mereka yang semula. Jika tidak demikian, maka hasil kedua metode akan berbeda. 11

12 Misalkan bahwa F diberikan kepentingan ¼ bagian atas diterimanya ia sebagai sekutu, dalam aktiva tetapi hanya 1/3 dalam bagiannya atas laba yang akan datang; ; D dan E membagi rata sisa laba. Dalam hal seperti ini, penggunaan metode bonus akan memberikan keuntungan akhir kepada F dan kerugian yang sama kepada D dan E. asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya hanya dapat direalisasi sebesar $ dengan demikian gagal untuk mengkonfirmasi eksistensi goodwill. Penghapusan akhir goodwill menghasilkan saldo modal sbb: Dengan menggunakan metode bonus.. Goodwill Aktiva.. $ lainnya D E F $ $ $ $ Dengan menggunakan Metode goodwill $6.000 $ $ $ $ Dikurangi penghapusan goodwill(rugi yg dibagikan dalam rasio laba rugi, 371/2%,371/2% dan 25%) $ $ $ $ $ Keuntungan atau kerugian pada Penggunaan metode bonus ($ 250) ($ 250) $

13 Keuntungan dan kerugian yang sama akan timbul dengan mengasumsikan, bahwa aktiva pada akhirnya direalisasi sebesar $ Jadi mengesahkan eksistensi goodwill. Saldo modal akan terlihat sbb: Goodwill Aktiva Dengan menggunakan lainnya D E F metode goodwill.. $6.000 $ $ $ $ Dengan menggunakan Metode bonus $ $ $ $ Ditambah penetapan goodwill(laba yg dibagikan dalam rasio laba rugi, 371/2%,371/2% dan 25%) $ $6.000 $ $ $ $ Keuntungan atau kerugian pada Penggunaan metode bonus ($ 250) ($ 250) $ 500 Investasi dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu baru Persekutuan firma bisa saja membutuhkan dana dana tambahan atau para sekutu mungkin menginginkan jasa jasa orang tertentu. Dalam hal seperti itu, seorang sekutu baru dapat diterima dengan ketentuan bahwa : 1. Bagian dari modal sekutu lama akan diberikan sebagai bonus kepda sekutu baru 2. Goodwill akan ditetapkan dan dikredit pada sekutu baru 13

14 Bonus Asumsikan, bahwa firma D dan E dalam contoh membutuhkan tambahan dan juga jasa jasa dari F, D, dan E setuju untuk memberikan modal F dikredit sebesar $ dan tidak terjadi perubahan dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F akan sebesar 12/42, yang lebih kecil daripada 2/5 kepentingannya. Karena aktiva bersih persekutuan firma setelah F diterima sebagai sekutu berjumlah $42.000, maka kredit sebesar $ untuk F akan memberikan kepadanya 2/5, kepentingan jumlah kelebihan kepentingan yang diberikan kepada F atas investasi sebesar $ dapat dipertimbangkan sebagai bonus yang disumbangkan oleh sekutu lama. Bonus ini dikurangi dari modal D dan E dalam rasio rugi laba semula. Maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat investasi F adalah sbb: Kas $ D E F $

15 Goodwill Asumsikan bahwa D dan E tidak menghendaki modal mereka dikurangi, namun mereka bersedia memberikan 2/5 kepentingan dalam perusahaan kepada F atas investasinya sebesar $ Saldo modal sekarang para sekutu dapat digunakan sebagai dasar untuk penetapan kepentingan yang harus diberikan kepada F dan goodwill yang ia pertimbangkan. Jika modal D dan E sebesar $ menyatakan 3/5 dari total modal maka total modal ini harus sebesar $ dan kepentingan F harus sebesar $ Goodwill didebet sebesar selisih antara jumlah investasi F dan jumlah yang harus dikredit pada perkiraan modalnya. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan F sebagai sekutu terbaca sbb: Kas.. $ Goodwill F... $ Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill Sekutu F memperoleh 2/5 kepentingan dalam aktiva dan bagian 1/3 dalam laba, dengan menggunakan bonus ataupun goodwill dalam contoh diatas. Meskipun salah satu dari kedua metode ini dapat digunakan dalam penetapan kepentingan sekutu baru, namun akibat akhirnya terhadap modal sekutu tidak akan sama. Dalam keadaan demikian,, F akan cenderung diterima baik dengan pemberian goodwill karena persentase kepentingannya dalam aktiva atas diterimanya ia lebih besar daripada persentase bagian dalam laba berikutnya. 15

16 2.4 Penyelesaian dengan Pengunduran Diri Seorang Sekutu Penyelesaian dengan sekutu yang mengundurkan diri dilakukan dengan : 1. Pembelian kepentingannya oleh salah seorang sekutu yang lain 2. Pembayaran kepadanya uang kas perusahaan atau aktiva lainnya untuk memenuhi kepentingan. Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diri suatu jumlah yang melebihi saldo modal Seorang sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan firma, yang telah mengalami kemajuan pesat dapat menuntut jumlah yang melebihi saldo modalnya. Dalam hal seperti ini, para sekutu mungkin setuju, bahwa : 1. Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan dianggap sebagai bonus yang harus dipikul oleh para sekutu yang meneruskan perusahaan 2. Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan digunakan sebagai dasar untuk mencatat goodwill persekutuan firma 16

17 Bonus Asumsikan, bahwa perkiraan modal J, K dan L masing masing sebesar $10.000, aktiva dinilai tepat dan masing masing sekutu berbagi laba dalam rasio 50%, 25%, dan 25%. Para sekutu setuju untuk membayar L sebesar $ dalam penyelesaian kepentingannya. Jika kelebihan sebesar $ harus dianggap sebagai bonus yang dapat dibebankan pada J dan K, maka ayat jurnalnya sbb: L.. $ J K Hutang yg harus dibayar kpd L... $ Untuk mencatat persetujuan pembayaran $ kepada L dalam penyelesaian sepenuhnya kepentingannya, maka bonus yang dapat dibebankan pada J dan K adalah dalam rasio 50:25 Goodwill Asumsikan bahwa J dan K tidak bersedia perkiraan modal mereka berkurang, kendati mereka bersedia membayar L dengan $ dalam penyelesaian kepentingannya. Pemberian kelebihan sebesar $1.500 kepada L atas kepentingannya ini dapat dipandang sebagai pembayaran untuk goodwill yang menyangkut persekutuan firma, tetapi tidak dicatat dalam buku. Oleh karena L memperoleh bagian 25% dari goodwill yg ada sekarang, dengan demikian,, total goodwill adalah $6.000, untuk menetapkan goodwill persekutuan firma seperti yang ditentukan dan untuk melaporkan kewajiban dari sekutu yang mengundurkan diri, maka dapat disusun ayat jurnal sbb: 17

18 Goodwill $6.000 J. $3.000 K L Untuk menetapkan goodwill persekutuan firma sebesar $6.000 seperti ditentukan pada penyelesaian dengan L, yang diberi $1.500 untuk 25% kepentingannya dalam goodwill. L.. $ Hutang yang harus dibayar kepada L $ Mencatat persetujuan untuk membayar L dengan $ Pembandingan Metode Bonus dan Goodwill Metode ini akan memberikan hasil yang sama hanya apabila para sekutu yang ada terus membagi laba dalam rasio semula. Sebagai contoh : asumsikan bahwa J dan K setuju membagi laba firma J dan K dengan cara seperti cara diwaktu yang lalu atau 2 : 1 (50 : 25) masing masing. Jika metode bonus yang digunakan dan goodwill ditetapkan kemudian, maka penetapan akan menimbulkan akibat yang sama terhadap modal J dan K seperti pada penetapan atas pengunduran diri L. sebaliknya, jika metode goodwill digunakan dan goodwill dihapuskan sebagai kerugian, maka pengurangan modal J dan K akan sama dengan pengurangan modal mereka dalam penggunaan metode bonus atas pengunduran diri L. 18

19 Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diri dengan jumlah yang lebih kecil daripada saldo modalnya Apabila sekutu yang mengundurkan diri setuju menerima jumlah yang lebih kecil daripada jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya, maka selisihnya dapat dipandang : 1. Sebagai bonus yang harus diberikan kepada sekutu lainnya yang melanjutkan 2. Dimana goodwill telah dicatat sebelumnya sebagai imbangan terhadap saldo goodwill Bonus Asumsi, bahwa L setuju untuk menerima $8.500 dalam penyelesaian secara penuh kepentingan sebesar $ Jika selisih sebesar $1.500 harus ditangani sebagai bonus kepada sekutu lainnya yang melanjutkan perusahaan, maka ayat jurnalnya adalah: L. $ Hutang yang harus dibayar kepada L.. $8.500 J K. 500 Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar $8.500 dalam penyelesaian secara penuh kepentingannya, dengan bonus sebesar $1.500 diberikan kepada J dan K dalam rasio yang berlaku antara mereka 50:25 19

20 Goodwill Asumsikan bahwa buku buku persekutuan firma menunjukkan saldo goodwill. Saldo perkiraan modal L menggambarkan aktiva tak berwujud sebagian. Dalam hal ini seperti itu, para sekutu dapat menganggap bahwa pembayaran kepada L dalam jumlah yang lebih kecil daripada saldo modalnya ini, sebagai penurunan dalam goodwill dan bukan sebagai kenaikan dalam modal para sekutu yang melanjutkan persekutuan firma. Asumsikan bahwa L dibayar $8.500 untuk kepentingan yang dilaporkan sebesar $10.000, dengan kelebihan kredit yang ditangani sebagai pengurangan terhadap goodwill, maka ayat jurnal yang harus disusun sbb: L $ Goodwill Hutang yang harus dibayar kepada L Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar $8.500 dalam penyelesaian secara penuh kepentingan dengan kredit sebesar $ yang timbul dari penyelesaian dibebankan pada goodwill Untuk menetapkan seluruh penurunan dalam goodwill persekutuan firma ke dalam penyelesaian dengan L. karena penurunan sebesar $1.500 menyangkut 25% kepentingan, maka seluruh penurunan goodwill dapat dipertimbangkan sebesar $6.000 dan ayat jurnalnya adalah sbb: 20

21 J $3.000 K K L Goodwill $6.000 Hutang yang harus dibayar kepada L Pembandingan metode bonus dan goodwill Meskipun metode bonus maupun goodwill dapat digunakan untuk mencatat pengunduran diri sekutu L, namun perlu diamati bahwa metode alternatif akan memberikan hasil akhir yang sama hanya apabila sekutu melanjutkan persekutuan firma terus membagi laba rugi dalam rasio semula. 21

22 2.5 Penyelesaian Dengan Ahliwaris dalam hal seorang sekutu meninggal dunia, perusahaan akan dilanjutkan oleh sekutu lainnya yang masih ada. Mereka dapat menyetujui untuk kepentingan sekutu yang meninggal dengan : 1. pembayaran dari aktiva persekutuan firma 2. pembayaran oleh masing masing sekutu yang memperoleh kepentingan ini 3. pembayaran dari hasil asuransi persekutuan firma oleh sekutu yang ada yang memperoleh kepentingan almarhum. Apabila perusahaan harus dilanjutkan oleh sekutu yang masih ada, maka meninggalnya seorang sekutu dapat mengakibatkan pembubaran persekutuan lama dan membentuk persekutuan firma yang baru. Kepentingan sekutu yang meninggal dunia pada tanggal meninggalnya harus dipindahkan ke sebuah perkiraan wajib Pembayaran kepada ahliwaris dicatat sebagai pengurangan dalam saldo hutang. Jika persetujuan firma menetapkan,bahwa kepentingan sekutu yang meninggal dunia tidak dihitung sampai akhir periode fiskal biasa pada waktu buku persekutuan ditutup,maka kepentingan sekutu yang meninggal akan ditentukan dengan memberikan bagian pradata atas laba periode itu sampai dengan tanggal meninggal, dengan bunga atas saldo modal dari tanggal itu sampai dengan tanggal penyelesaian dengan ahkiwarisnya. 22

23 2.6 Mengubah Persekutuan Firma Menjadi Perseroan Terbatas Para sekutu dapat memutuskan untuk mengubah persekutuan firma menjadi perseroan terbatas,, agar dapat memperoleh keuntungan yang terdapat dalam bentuk perseroan terbatas. Apabila akte yang menetapkan perseroan terbatas diberikan, maka perseroan terbatas ini akan bertindak untuk memperoleh aktiva bersih persekutuan firma, untuk ditukar dengan sahamnya. Saham yang diterima oleh persekutuan firma dibagikan kepada para sekutu dalam menyelesaikan kekayaan mereka.. Dengan demikian, perseroan terbatas mengambil alih aktiva persekutuan firma dan menanggung kewajiban persekutuan firma. Dalam mencatat kegiatan perseroan terbatas yang baru dibentuk, buku persekutuan firma dapat terus digunakan atau sebuah buku baru dibuka Buku persekutuan firma terus digunakan Jika buku firma terus digunakan, maka ayat ayat jurnal dibutuhkan untuk melaporkan: 1. Perubahan dalam aktiva dan kewajiban serta dalam kepentingan para sekutu sebelum diubah menjadi perseroan 2. Perubahan dalambentuk pemilikan 23

24 Penggunaan buku baru untuk perseroan terbatas Jika untuk perseroan terbatas dibuka buku baru, maka semua perkiraan firma ditutup. Dalam menutup perkiraan persekutuan firma, ayat ayat jurnal dibuat untuk mencatat pemindahan aktiva dan kewajiban ke perseroan terbatas, penerimaan saham dalam pembayaran aktiva bersih dipindahkan, dan pembagian saham kepada para sekutu. Jika dikehendaki untuk menyusun ikhtisar yang lengkap mengenai transaksi yang mengakhiri persekutuan firma, maka ayat ayat jurnal juga dapat dibuat untuk melaporkan penilaian kembali aktiva bersih dan kepentingan para sekutu sebelum pemindahan aktiva dan kewajiban dicatat. 24

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI

PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI Akuntansi Lanjutan PERSEKUTUAN FIRMA FORMASI DAN OPERASI Sulaiman S.Manggala, SE.Ak.,MBA Persekutuan Firma Persekutuan Firma adalah kaitan atau hubungan yuridis yang timbul dari perjanjian sukarela antara

Lebih terperinci

BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari :

BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI DEFINISI LIKUIDASI. Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari : BAB 3 PERSEKUTUAN FIRMA - LIKUIDASI Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA DEFINISI LIKUIDASI Proses Likuidasi Perusahaan Firma Terdiri Dari : 1. Pencairan sebagian atau seluruh aktiva menjadi uang

Lebih terperinci

Pertemuan 6 & 7 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

Pertemuan 6 & 7 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN Pertemuan 6 & 7 PEMBUBARAN PERSEKUTUAN 1. Alasan Pembubaran Persekutuan a) Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian Persetujuan Bersama Masuknya

Lebih terperinci

PERTEMUAN -2 PARTNERSHIP: Pembubaran. Sutaryo, SE., M.Si., Ak., CA.

PERTEMUAN -2 PARTNERSHIP: Pembubaran. Sutaryo, SE., M.Si., Ak., CA. PERTEMUAN -2 PARTNERSHIP: Pembubaran Sutaryo, SE., M.Si., Ak., CA. SEBAB PEMBUBARAN PARTNERSHIP Berdasarkan perjanjian partnership berakhirnya jangka waktu kesepakatan bersama pengunduran diri sekutu Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB AKUNTANSI PERSEKUTUAN. secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba

BAB AKUNTANSI PERSEKUTUAN. secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba BAB AKUNTANSI PERSEKUTUAN 1. Pengertian Persekutuan Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN

PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN BAB 4 PERSEKUTUAN FIRMA USAHA LIKUIDASI CICILAN; PATUNGAN ( JOINT VENTURES ) Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA PROSEDUR PENETAPAN PEMBAGIAN CICILAN Jika pembagian uang kas dilakukan selama likuidasi

Lebih terperinci

PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPE RASI

PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPE RASI PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI PERTEMUAN 1 1 Pengertian Persekutuan Didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara

Lebih terperinci

Persekutuan/Partnership

Persekutuan/Partnership Persekutuan/Partnership Soal Firma Antono Bersaudara selama tahun 1999 memperoleh laba sebesar Rp 100.000. Perkiraan Modal Antono, Kholid dan Edi, pemilik Firma pada tanggal 31 Desember 1999 sebagai berikut

Lebih terperinci

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI KEPENTINGAN SEKUTU LAMA

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI KEPENTINGAN SEKUTU LAMA PEMBUBARAN (Dissolution) Hal-hal yang menyebabkan pembubaran (dissolution): 1. Masuknya sekutu baru untuk meningkatkan modal persekutuan 2. Meninggalnya salah seorang sekutu, dimana perusahaan ingin tetap

Lebih terperinci

FIRMA (PARTNERSHIP) Modal Tn. John

FIRMA (PARTNERSHIP) Modal Tn. John FIRMA (PARTNERSHIP) Persekutuan /Firma(Partnership) Adalah perusahaan yang dimiliki oleh 2 orang atau lebih, yang dibentuk atas dasar kepercayaan. Dalam jenis perusahaan seperti ini, keahlian yang dimiliki

Lebih terperinci

MATERI KE 2 PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN

MATERI KE 2 PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN MATERI KE 2 PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN Persekutuan adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Penjualan aktiva nonkas sekaligus 2. Penjualan aktiva nonkas bertahap 3. Program kas

Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Penjualan aktiva nonkas sekaligus 2. Penjualan aktiva nonkas bertahap 3. Program kas PEMBUBARAN (Likuidasi) Hal-hal yang menyebabkan pembubaran (likuidasi): 1. Salah seorang sekutu menghendaki pembubaran 2. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dan ahli warisnya tidak menyetujui untuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 & 5 PERSEKUTUAN FIRMA

PERTEMUAN 4 & 5 PERSEKUTUAN FIRMA PERTEMUAN 4 & 5 PERSEKUTUAN FIRMA A. Pengertian Persekutuan dan Unsur Pokok Persekutuan 1. Pengertian Persekutuan Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua

Lebih terperinci

Persekutuan Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepemilikan

Persekutuan Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepemilikan M MODUL 1 Persekutuan Pembentukan, Operasi, dan Perubahan Kepemilikan PENDAHULUAN Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.Si. odul ini akan membahas tentang akuntansi untuk persekutuan. Hal-hal yang akan dibahas termasuk

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1. Perubahan Pemilikan Persekutuan

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1. Perubahan Pemilikan Persekutuan MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Perubahan Pemilikan Persekutuan Nama Anggota : 1. Triadiyanto 2012-12-157 2. Dewi Ratnawati 2012-12-158 3. Riska Rahmawati 2012-12-159 4. Desi Ari Astuti 2012-12-160

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8,9 &10 LIKUIDASI PERSEKUTUAN FIRMA

PERTEMUAN 8,9 &10 LIKUIDASI PERSEKUTUAN FIRMA PERTEMUAN 8,9 &10 LIKUIDASI PERSEKUTUAN FIRMA Pengertian Likuidasi Disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN SENIN, 14 OKTOBER 2013

PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN SENIN, 14 OKTOBER 2013 PERUBAHAN DALAM KEANGGOTAAN PERSEKUTUAN SENIN, 14 OKTOBER 2013 Perubahan dalam keanggotaan persekutuan terjadi karena: 1. Penerimaan (admission of a new partner) a. Sekutu baru membeli hak kepemilikan

Lebih terperinci

PEMBANTUKAN PERSEKUTUAN

PEMBANTUKAN PERSEKUTUAN PEMBANTUKAN PERSEKUTUAN TINJAUAN UMUM PERSEKTUAN A. Pengertian Persekutuan Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan

Lebih terperinci

Contoh 1: Saldo modal masng-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), setelah pembayaran tahap pertama dilakukan.

Contoh 1: Saldo modal masng-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), setelah pembayaran tahap pertama dilakukan. Apabila pelaksanaan likuidasi memerlukan waktu yang agak lama (karena realisasi aktiva tidak bisa sekaligus, maka pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan

Lebih terperinci

1. Penggabungan antara 2 orang/badan atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan disebut :

1. Penggabungan antara 2 orang/badan atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan disebut : 1. Penggabungan antara 2 orang/badan atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan disebut : a. Persekutuan b. Partnership c. Perseroan terbatas d.

Lebih terperinci

MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI

MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI Tuhuan pembelajaran : Setelah selesai mempelajari bab ini, diharapkan mampu : 1. Membuat jurnal penutup dan menerangkan mengapa diperlukan penutupan buku

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak

PENJUALAN CICILAN. Sulaiman S.Manggala. Manggala,, SE.Ak BAB 5 PENJUALAN CICILAN Sulaiman S.Manggala Manggala,, SE.Ak Ak.,MBA Jaminan Bagi Pihak Penjual Faktor faktor Yang Harus Dipertimbangkan Oleh Pihak Penjual Dalam Menetapkan Kebijakan Penjualan Cicilan

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAB 17 PEMECAHAN MASALAH DAN LIKUIDASI SUATU PERSEKUTUAN

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAB 17 PEMECAHAN MASALAH DAN LIKUIDASI SUATU PERSEKUTUAN TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN BAB 17 PEMECAHAN MASALAH DAN LIKUIDASI SUATU PERSEKUTUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM HAK-HAK PEMEGANG SAHAM (Transaksi Setelah Pendirian Perusahaan) Materi 3 Transaksi-transaksi yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam Modal Saham : 1. Emisi Saham (pengeluaran saham baru) 2. Penarikan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I oleh: Moch Imron, M.Si. Nopember 2005 Program studi Akuntansi FE UAD YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena buku ini dapat selesai

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Apabila saham perusahaan anak diperoleh, maka harga pokok perolehan saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Sesudah itu, perusahaan induk dapat

Lebih terperinci

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) DEFINISI PENJUALAN ANGSURAN : ADALAH PENJUALAN BARANG DAGANGAN ATAU JASA YANG DILAKSANAKAN DENGAN PERJANJIAN DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP ATAU BERANGSUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha baik industri, perdagangan, maupun jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam kondisi ekonomi nasional dan arus globalisasi

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN

MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN Oleh karena adanya resiko normal yang dihadapi ketika melakukan kegiatan usaha, mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun

Lebih terperinci

PEMBAGIAN LABA PERSEKUTUAN

PEMBAGIAN LABA PERSEKUTUAN PEMBAGIAN LABA PERSEKUTUAN A. Pengertian Metode Pembagian Laba Metode pembagian laba adalah cara yang digunakan untuk dasar penghitungan pembagian laba. Ada berbagai Metode Pembagian Laba yang digunakan:

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Bank Perkreditan Rakyat

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi ) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Bentuk badan usaha 1. Perseorangan

Lebih terperinci

Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer 2013 Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer Oleh: Indira Widyanita Nurul Suaybatul Uliyatun Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Persekutuan Firma (Fa) 1. Pengertian

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Akuntansi Persekutuan. Kelompok 3 : Satria Dewantara Panggi eko prasetiyo

Akuntansi Persekutuan. Kelompok 3 : Satria Dewantara Panggi eko prasetiyo Akuntansi Persekutuan Kelompok 3 : Satria Dewantara 16212869 Panggi eko prasetiyo 15212636 Akuntansi Persekutuan Persekutuan adalah gabungan atau asosiasi 2 orang atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 7 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I FAKULTAS : EKONOMI JENJANG/JURUSAN : D & S / AKUNTANSI KODE : KK-046 KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017

Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017 Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017 1 Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Membuat jurnal penutup Menjelaskan tujuan pembuatan jurnal penyesuaian kembali Membuat jurnal penyesuaian

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan obyek pajak penghasilan. Jumlah Laba Kena Pajak (SPT) dihitung berdasar ketentuan dan Undang undang yang berlaku dalam tahun

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN AKUNTANSI FIRMA

ULANGAN HARIAN AKUNTANSI FIRMA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 GIRIMULYO Alamat : Sukomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, 55674 e-mail : smkn1_girimulyo@yahoo.co.id ULANGAN HARIAN AKUNTANSI FIRMA

Lebih terperinci

Aspek Perpajakan atas Penghasilan

Aspek Perpajakan atas Penghasilan Aspek Perpajakan atas SAK peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi Mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal Pendapatan dan Keuntungan 1 UU PPh : tambahan

Lebih terperinci

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN PERSEROAN DAN MODAL SAHAM MODAL adalah hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman atau investasi yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Struktur

Lebih terperinci

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI : 1 Nama Data : Antar Bank Aktiva BPR Semua jenis simpanan/tagihan BPR Pelapor dalam rupiah kepada bank lain di Indonesia. Simpanan/tagihan kepada bank lain di Indonesia dengan jenis giro, tabungan, deposito

Lebih terperinci

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan

Lebih terperinci

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1)

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) Dari segi fungsinya, akuntansi merupakan : a. Aktivitas penyediaan jasa b. Sistem Informasi c. Kegiatan deskriptif analisis Aktivitas Penyediaan Jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang Neraca Neraca Perusahaan Dagang Laporan Perubahan Modal Contoh: Berdasarkan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

NERACA 1 Januari HARTA

NERACA 1 Januari HARTA NERACA 1 Januari HARTA Aktiva Lancar Kas 183,000 Surat berharga (marketable) 76,000 Piutang usaha (netto) 313,100 Persediaan : Barang jadi.. 68,700 Barang dalam proses 234,000 Bahan. 135,300 438,000 Biaya

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY Pemilikan 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitupemilikan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN NERACA

LAPORAN KEUANGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN NERACA OLEH SUNARYO, SE BLOG S : baduttumin.wordpress.com EMAIL : baduttumin@gmail.com HP : 08126415057 LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN ADALAH OUTPUT AKHIR DARI PROSES AKUNTANSI JENIS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) 1 & 2 FIRMA 1. Pengertian Firma Setelah praktikum bab ini, maka diharapkan PEMBENTUKAN 2. Akuntansi Dalam akuntansi dalam pembentukan mahasiswa dapat :

Lebih terperinci

INDRAYANI., SE., M.SI., AK., CA UNIMAL (2016)

INDRAYANI., SE., M.SI., AK., CA UNIMAL (2016) INDRAYANI., SE., M.SI., AK., CA UNIMAL (2016) KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kemampuan untuk Penulis, sehingga dapat menyusun modul akuntansi

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 10/21/2010 Bandi, 2009 1 Materi 4 LIKUIDASI BERANGSUR 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Kesepakatan skt unt likuidasi:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekuitas Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan undang-undang, mempunyai eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat melakukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Aktiva Tidak Berwujud Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 6 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/22/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

Mencatat Transaksi Dalam Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi 1. Pengertian dan Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Mencatat Transaksi Dalam Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi 1. Pengertian dan Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Nama : Santi Febri Yaramadani NPM : 1261201001092 Jurusan: Fakultas Ekonomi Kelas : 1 A Pagi Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasiinformasi

Lebih terperinci

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI Kedudukan dan Fungsi Akuntansi Koperasi Akuntansi Koperasi adalah suatu tahap penyediaan jasa, sistem informasi, dan analisa dalam Koperasi Akuntansi bukan

Lebih terperinci

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam akun buku besar

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta INVESTASI JANGKA PANJANG Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta ORGANISASI BISNIS Perorangan Persekutuan Perseroan Toko Kelontong Pengrajin tempe Firma CV Sekt. Publik Sekt.Swasta PERSEORANGAN

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

BADAN-BADAN USAHA. PT sudah definitif

BADAN-BADAN USAHA. PT sudah definitif BADAN-BADAN USAHA Dalam menjalankan bisnisnya, telah banyak dikenal berbagai macam bentuk badan usaha yang memberi wadah bisnis para pelakunya. Bentuk badan usaha tersebut makin lama semakin berkembang

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 1 Materi 4 LIKUIDASI BERANGSUR 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Kesepakatan skt unt likuidasi: Realisasi >1x Bk Jurnal

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN Klasifikasi Modal Perseroan Terbuka Pada waktu berdiri modal PT diperoleh dari penjualan saham, yg tercantum dalam akte perusahaan. Tetapi masih mungkin terjadi

Lebih terperinci

Perseroan : Organisasi dan Operasi

Perseroan : Organisasi dan Operasi Perseroan : Organisasi dan Operasi Karakteristik Perseroan Perseroan yaitu badan hukum yang terpisah. Perseroan dapat : 1. Mengambil, memiliki dan mengeluarkan suatu harta atas nama perseroan tadi 2. Menanggung

Lebih terperinci

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas BAB 11 EKUITAS A. Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahannya Ekuitas menunjukkan hak kepemilikan perusahaan sebagai akibat investasi yang dilakukan pemilik ke dalam perusahaan. Struktur ekuitas perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG JURNAL DAN POSTING DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG Dlm praktek akuntansi yg sesungguhnya, setiap pencatatn atas suatu transaksi harus didasari oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan 1 A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Perusahaan adalah sebuah organisasi dan terdiri atas sekelompok orang yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan bersama. Perkembangan dan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si DEFINISI AKUNTANSI Akuntansi adalah bahasa bisnis atau bahasa pengambilan keputusan. Dari sudut pemakai Akuntansi adalah

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan INVESTASI PADA PERUSAHAAN MELALUI PEMILIKAN SAHAM Perusahaan yang menguasai sebagai besar saham perusahaan lain (>50%) akan menduduki posisi kontrol

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Usaha perseorangan Firma CV PT Yayasan Bangun-bangun

Lebih terperinci

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM (Materi 2) Beberapa istilah tentang Modal Saham : 1. Modal Dasar / Otorisasi Modal Saham Jumlah lembar saham dan nilai nominalnya pada saat pendirian perusahaan, dan dicantumkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK. Dr. B. Sundari, Hotel Amaroossa - Bandung, 2-3 may back to pg 26

AKUNTANSI PAJAK. Dr. B. Sundari, Hotel Amaroossa - Bandung, 2-3 may back to pg 26 AKUNTANSI PAJAK back to pg 26 QUESTION: What is accounting? ANSWER: Accounting is the process by which financial information about a business is recorded, classified, summarized, interpreted, and communicated

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

2. Pinjaman (kredit) dari bank dan investasi oleh pemilik adalah: a. Kewajiban c. Hak (klaim atas) kekayaan b. Modal d. Aktiva

2. Pinjaman (kredit) dari bank dan investasi oleh pemilik adalah: a. Kewajiban c. Hak (klaim atas) kekayaan b. Modal d. Aktiva Soal Latihan Bab 4 Pilihlah jawaban yang paling tepat! (multiple choice) 1. Tuan Bellion ingin mengetahui jumlah yang ia tanamkan dalam perusahaan. Aktiva perusahaan terdiri dari uang tunai (kas) sebesar

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 10/4/2009 Bandi, 2009 1 Materi 3 LIKUIDASI 10/4/2009 Bandi, 2009 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Bk Jurnal Bk Besar BB

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA I. PILIHAN GANDA 1. Sumber pencatatan untuk neraca saldo berasal dari a. Akun modal d. akun buku besar b. Jurnal umum e. laporan perubahan modal c. bukti transaksi

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Nama Akun: Kas No. Akun: 111 Kompetensi Dasar 5.6 Membuat ikhtisar siklus tansi perusahaan jasa 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo buku besar. Tujuan

Lebih terperinci