PEDOMAN DASAR EKSAMINASI PUTUSAN

dokumen-dokumen yang mirip
REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat

LANGKAH-LANGKAH PELENGKAP YANG TERLEWATKAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN P U T U S A N. Nomor : 004/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Pajak jo Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008; MEMUTUSKAN

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

HASIL KEPUTUSAN SIDANG KOMISI II BIDANG BINDALMIN SIADPA PLUS

TEKNIK PEMBUATAN BERITA ACARA SIDANG (BAS) 1

R I N G K A S A N. setiap perkara perdata yang diajukan kepadanya dan Hakim berkewajiban membantu

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

PENGADILAN AGAMA CIREBON KELAS IB Jl. Dr. Ciptomangunkusumo No. 42 Telp./ Fax Cirebon 45131

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

P U T U S A N. NOMOR 0004/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

P U T U S A N Nomor : 96 /Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

PENGADILAN AGAMA TANGERANG Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol Tangerang, Telp./ Fax / website :

P U T U S A N Nomor 6/Pdt.G/2013/PTA. Plk. Bismillahir Rahmanir Rahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Memperhatikan : I. PERSIDANGAN

TEHNIK PEMBUATAN PUTUSAN. Oleh Drs. H. Jojo Suharjo ( Wakil Ketua Pengadilan Agama Brebes Kelas I. A. ) KATA PENGANTAR

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PUTUSAN Nomor : 85/Pdt.G/2010/PA.Pkc

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR

No. KOMPONEN SUB KOMPONEN KRITERIA Keterangan KRITERIA*

Beberapa Catatan tentang Perubahan. pada Buku II Edisi Revisi 2009

SURAT EDARAN Nomor : 1 Tahun 1990 Tentang Petunjuk Pembuatan Penetapan Eks Pasal 71 ayat (2) Dan Akta Cerai Eks Pasal 84 ayat (4)

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan

TENTANG DUDUK PERKARANYA

P U T U S A N Nomor : 52/Pdt.G/2010/PA.Sgr.

PEDOMAN KRITERIA PENILAIAN IMPLEMENTASI SIADPA PLUS TAHUN 2012

PUTUSAN Nomor 98/Pdt.G/2014/PA.JP

5. Mengirim surat pemberitahuan untuk melengkapi berkas tersebut melalui bagian umum

RUMUSAN HASIL KOMISI BIDANG TEKNIS YUSTISIAL. : 1. Pengarahan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama MARI

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya

Tentang URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI PENGADILAN AGAMA MAGELANG. : MUSTAQIMAH, S.Ag. N I P : : Panitera Muda Gugatan

PUTUSAN Nomor 0718/Pdt.G/2015/PA. Pas

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA AMBON. Nomor : W24-A/819.a/OT.01.1/VIII/2016 TENTANG

BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA NO KOMPONEN BIAYA

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn

PUTUSAN. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

TEMUAN BEBERAPA MASALAH HUKUM ACARA DALAM PRAKTEK PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

SEKITAR PENCABUTAN GUGATAN Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu

P U T U S A N Nomor 90/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. PEMOHON, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani Sawit, pendidikan SMP, PEMOHON; Melawan

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

PUTUSAN Nomor 1125/Pdt.G/2015/PA. Pas

Nomor : 34/Pdt.G/2011/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : xx/pdt.g/2012/ms-aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene

P U T U S A N Nomor: 1479/Pdt.G/2014/PA. Pas

Nomor : W.14-A/ /1216 / PP00.4IX/2014 Pontianak, 22 September 2014 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Hasil Eksaminasi

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE. Nomor : W20-A2/20/SK/Hk.05/I/2016 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PENGADILAN AGAMA WATAMPONE

PUTUSAN. NOMOR: 11/Pdt.G/2011/PTA Plk

PUTUSAN Nomor : 63/Pdt.G/2009/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAGELANG Nomor : W11-A35/683/HK.00.8/V/2015 T E N T A N G PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAGELANG

PUTUSAN Nomor 1243/Pdt.G/2015/PA. Pas

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 03 Tahun 2012 Tentang Biaya Proses Penyelesaian

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn.

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

P U T U S A N. Nomor 81/Pdt.G/2014/MS-Aceh. tingkat banding dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai M E L A W A N

TENTANG PENUNJUKAN HAKIM PENGAWAS BIDANG PENGADILAN AGAMA LAMONGAN TAHUN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

P U T U S A N. Nomor: 1717/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

SOP PENGADILAN AGAMA SUNGAILIAT

Hendra Sari Atmaja, S.Kom

PUTUSAN Nomor 0012/Pdt.G/2018/PA.Pbr

OLA TENTANG Register Perkara

1. Menerima surat permohonan sita sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Pemohon sita

P U T U S A N NOMOR 000/Pdt.G/2015/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : xxx/pdt.g/2014/ms-aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 104/Pdt.G/2010/PA.Pkc. M e l a w a n TENTANG DUDUK PERKARANYA

P U T U S A Nomor 39/Pdt.G/2014/MS-Aceh

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENERIMAAN DAN PEMBUATAN LAPORAN PERKARA BANDING DI PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG

A. PELAYANAN MASYARAKAT

P U T U S A N. Nomor 46/Pdt.G/2010/PTA. Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN PEDOMAN DASAR EKSAMINASI PUTUSAN Putusan/Penetapan yang sudah diminutasi paling lambat 14 hari setelah dijatuhkan, apabila putusan tersebut sudah berkekuatan hukum tetap (in cracht van gewijsde) maka dilakukan pemberkasan untuk selanjutnya diarsipkan. Arsip perkara yang masih aktif (telah diputus dan diminutasi tetapi masih berproses atau dalam upaya hukum) dikelola oleh panitera gugatan/permohonan, sedang arsip perkara tidak aktif (telah berkekuatan hukum tetap dan tidak ada upaya hukum lagi) dialihkan pengelolaannya pada panitera muda hukum. Seiring dengan proses minutasi, pemberkasan dan pengarsipan perkara tersebut yang dikelola oleh pejabat kepaniteraan, sangat diperlukan adanya kontrol agar semua berkas putusan/penetapan yang tidak aktif atau sudah final tersebut melalui proses dan penyelesaian yang baik dan benar. Dalam hal ini, maka diperlukan pemeriksaan tersendiri secara cermat dan sistimatis. Bentuk pemeriksaan yang dimaksud lazim disebut eksaminasi yang meliputi administrasi perkara, administrasi persidangan dan putusan itu sendiri. Eksaminasi merupakan kegiatan pembinaan dan pengawasan tidak langsung yang dilakukan oleh pimpinan Pengadilan tingkat pertama serta Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama dan Hakim Tinggi dalam kapasitasnya sebagai Hakim Tinggi Pembina dan Pengawas Daerah (HATIBINWASDA). Sesuai dengan SK Dirjen Badilag No. 1207/DJA/HK.00.7/SK/VII/2012 tentang Pedoman Pemberdayaan Hakim Tinggi sebagai Kawal Depan Mahkamah Agung, antara lain diatur bahwa eksaminasi putusan itu dilakukan secara berjenjang, yaitu putusan hakim tingkat pertama dieksaminasi oleh Ketua dan Wakil Ketua PA yang bersangkutan dan hasilnya dikirim kepada Hakim Tinggi Pembina dan Pengawas Daerah (HATIBINWASDA) untuk dievaluasi. Putusan Ketua dan Wakil Ketua PA dieksaminasi oleh HATIBINWASDA dan hasilnya disampaikan kepada Ketua PTA melalui Wakil Ketua sebagai Koordinator Pembina dan Pengawas. Sedang putusan hakim Tinggi dieksaminasi oleh Ketua dan Wakil Ketua PTA dan dilaporkan kepada Dirjen Badilag Cq. Dirbinganis disertai rekomendasi. Hasil eksaminasi yang dilakukan oleh atasan langsung dan atau pejabat yang berwenang, selanjutnya akan dievaluasi oleh atasan atau pejabat yang lebih tinggi. Kegiatan eksaminasi yang lebih intensif dilakukan dengan sistem bedah berkas secara detail dan tuntas. Eksaminasi putusan dilakukan sekali dalam tiga bulan yang selain berfungsi sebagai upaya pembinaan dan pengawasan tidak langsung, juga sekaligus hasil eksaminasi itu dapat menjadi bahan penilaian yang ada kaitannya dengan mutasi dan promosi atau reword dan punishmen terhadap hakim yang bersangkutan. Selain itu, sangat berguna untuk informasi awal bagi Hakim

Tinggi Pembina dan Pengawas Daerah (HATIBINWASDA) dalam rangka kegiatan pembinaan pada Pengadilan Agama. II. BAGIAN-BAGIAN YANG PERLU DIEKSAMINASI 1. ADMINISTRASI PERKARA : - Gugatan/permohonan yang meliputi : identitas para pihak, posisi para pihak, posita gugatan ( kejadian dan hukumnya), petitum dan hubungannya dengan posita, tanda tangan surat gugatan/permohonan. - PMH yang meliputi : format PMH, nomor, nama susunan majelis hakim,limit waktu antara tanggal pendaftaran dengan penerbitan PMH, perubahan PMH (jika ada), tanggal pembuatan dan tanda tangan Ketua PA., termasuk PMH sidang ikrar talak untuk perkara cerai talak. - PHS yang meliputi : Format PHS (termasuk jika gugatan disertai permohonan sita jaminan), nomor, hari sidang pertama dan tenggang waktunya, penundaan sidang, tanggal pembuatan PHS, tanda tangan Ketua Majelis, termasuk PHS ikrar talak, buku agenda sidang dan kelengkapan court calender masing-masing Ketua Majelis dan masing-masing hakim. - Penunjukan Panitera/ PP yang meliputi : format penunjukan, hari dan tanggal sidang pertama, nama Panitera/PP yang ditunjuk, tanggal surat penunjukan, dan tanda tangan Panitera. - Penunjukan Juru sita/jsp yang meliputi : format penunjukan, hari dan tanggal sidang pertama, nama Juru Sita/JSP yang ditunjuk, tanggal surat penunjukan, dan tanda tangan Panitera. - Administrasi lainnya yaitu : registrasi perkara, jurnal keuangan, pelaporan dan pengarsipan perkara (jika eksaminasi itu dilakukan pada PA. setempat). - Eksekusi putusan yang meliputi : sita eksekusi (jika ada), aanmaning serta berita acaranya, pelaksanaan putusan (eksekusi) serta berita acaranya. 2. ADMINISTRASI PERSIDANGAN : - Pemanggilan para pihak yang meliputi : format PGL, nomor, nama para pihak, waktu pemanggilan, panggilan saksi/saksi ahli (jika ada), keterangan pihak yang dipanggil (misalnya, bertemu dan berbicara dengan tergugat), nama dan tanda tangan pihak/lurah atau Kepala Desa dan capnya (dalam hal tidak ketemu dengan pihak yang dipanggil), pengumuman/penempelan surat panggilan (jika ada), tanda tangan JS/JSP. pemberitahuan isi putusan (PBT) - Berita Acara Sidang (BAS) yang meliputi : tempat/waktu sidang, posisi para pihak, susunan majelis yang bersidang, kehadiran atau tidak hadirnya para pihak, mediasi serta laporannya, pernyataan sidang terbuka untuk umum, upaya perdamaian oleh majelis, pembacaan surat gugatan/permohonan,

perubahan surat gugatan/permohonan (jika ada), tanggapan/putusan tentang eksepsi (jika ada), pernyataan sidang tertutup untuk umum, penundaan sidang yang terbuka untuk umum, pemeriksaan/tanggapan pihak-pihak, pemeriksaan bukti (surat dan saksi), pembacaan putusan yang terbuka untuk umum, rumusan amar putusan pada BAS., renvoi pada BAS (termasuk pada jawaban, replik dan duplik serta kesimpulan tertulis yang diajukan), pemberian nomor BAS yang berkelanjutan, dan penanda tanganan BAS. 3. PUTUSAN/PENETAPAN : - Kepala dan identitas putusan/penetapan yang meliputi : Nomor putusan/ penetapan, penulisan kalimat Basmalah (sebaiknya dengan huruf arab), Irahirah Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan YME, identitas para pihak serta posisinya (termasuk kuasa hukumnya jika ada), konsiderans selengkapnya; - Tentang Duduk perkaranya yang meliputi : pernyataan tanggal pendaftaran perkara, isi gugatan, pernyataan kehadiran/tidak hadirnya para pihak, upaya perdamaian, upaya mediasi serta isi laprannya, pembacaan surat gugatan, perubahan gugatan (jika ada), jawaban pihak tergugat, replik pihak penggugat (jika ada), duplik tergugat (jika ada),sita jaminan (jika ada), pembuktian dari penggugat, pembuktian dari tergugat, pemeriksaan setempat (discente) jika ada, kesimpulan dari para pihak serta pernyataan para pihak tidak akan mengajukan sesuatu lagi dan mohon putusan. - Tentang hukumnya yang meliputi : pertimbagan hukum telah dilakukannya upaya perdamaian, pelaksanaan mediasi, substansi dalil/ jawab menjawab para pihak (hal-hal yang diakui dan yang disanggah oleh tergugat), perumusan pokok masalah (dari hal yang disangkal atau tidak diakui, bisa dalam bentuk kalimat tanya atau pernyataan), analisa pebuktian dari masing-masing pihak ( meliputi syarat formal dan syarat materiil serta dengan metode analisis yang tepat), fakta hukum yang dirumuskan dari hasil analisis terhadap bukti-bukti yang ada, penemuan hukum berupa sumber hukum yang relevan (peraturan perundangundangan, dalil Alqur an, Hadist, kaedah fiqh dan yurisprudensi), serta pertimbangan mengenai pembebanan biaya perkara. - Amar putusan/penetapan atau penerapan hukumnya yang meliputi : bentuk dan sifat amar putusan/penetapan (sebagai jawaban dari petitum gugatan/permohonan), sistimatika amar putusan, redaksi dan bahasa amar putusan/penetapan. - Penutup putusan/kaki putusan yang meliputi : hari dan tanggal penjatuhan putusan (miladiyah dan hijriyah), pernyataan sidang terbuka untuk umum, nama majelis hakim serta panitera sidang serta kehadiran atau tidaknya pihakpihak, tanda tanganan majelis hakim dan panitera sidang, rincian biaya perkara, dan perhatikan nomor halaman putusan/penetapan (harus ditulis pada bagian kanan bawah dengan kalimat misalanya : halaman 1dari 20 dst).

III. FORMULIR EKSAMINASI PUTUSAN Hasil eksaminasi putusan/penetapan dirumuskan dalam format yang telah ditentukan, sekaligus berfungsi sebagai laporan kepada pejabat yang lebih tinggi secara berjenjang untuk menjadi bahan dalam melakukan evaluasi dengan pemberian nilai untuk masing-masing komponen yang dieksaminasi. Untuk evaluasi hasil eksaminasi dimuat dalam formulir tersendiri. Contoh formulir hasil eksaminasi yang selanjutnya akan dievaluasi adalah sebagai berikut : HASIL EKSAMNASI PUTUSAN NO....Tgl.... An :... Hakim/Ketua/wakil Ketua Pengadilan Agama... 1. Administrasi Perkara :............... 2. Administrasi Persidangan :...... b. Temuan :......... 3. Putusan/Penetapan : 3.1. Kepala dan identitas Putusan/Penetapan: a. Temuan :... b. Temuan :... Seharusnya :... c. Dst.... 3.2. Duduk perkara/pemetaan informasi para pihak : a. Temuan :...

c. Dst.... 3.3. Rumusan Pokok Masalah : a. Temuan :... b. Temuan :... c. Dst.... 3.4. Analisa bukti :. c. Dst... 3.5. Fakta-Fakta Hukum : 3.6. Penemuan Hukum 3.7. Amar Putusan : 3.8. Penutup/Kaki Putusan :

KESIMPULAN : 1. 2. Dst... REKOMENDASI : 1.... 2. Dst......,...201... Hakim Tinggi/Ketua PA...... IV. P E N U T U P Catatan Askor : Catatan Koordinator : Demikian pedoman dasar eksaminasi putusan ini yang pelaksanaannya berpedoman pada petunjuk tehnis dari Mahkamah Agung RI. Cq Dirjen Badilag, baik melalui surat keputusan, surat edaran maupun hasil rumusan yang sudah final dari bimbingan tehnis yustisial atau pelatihan lainnya. Manado, 1 Pebruari 2013 Wakil Ketua/Koordinator BINWAS, ttd Drs. H. Abuhuraerah, SH., MH.