Oleh: Isrom Setiyadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Agustian Priyanata, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE OBSERVASI TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 TRENGGALEK

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Oleh: Winda Dwi Suprihantini Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

Oleh: Herni Febri Ariastanti Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMAN 2 KOTO XI TARUSAN MENULIS RESENSI NOVEL MENGGUNAKAN TEKNIK PEER EDITING ARTIKEL ILMIAH DESI ARIANI NIM.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PUISI DENGAN TEATRIKALISASI KELAS VIII A SMP NEGERI 4 TANJUNG. Afsun Aulia Nirmala

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

Oleh: Umi Hidayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh : Fatmi Latifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEK MELALUI MODEL STAD PADA SISWA SMA. Moch. Saleh

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis perlu diperhatikan karena merupakan salah satu

Oleh: Retno Sofyana Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I SD NEGERI 222 PASIR POGOR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN PEER EDITING PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 1 WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Isrom Setiyadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia isrom_setiyadi@yahoo.co.id ABSTRAK Berdasarkan hasilpenelitianinidisimpulkan, (1) penerapan metode peer editing dalam menulis deskripsi, dilaksanakandengansiswa menulis tugas secara individual, siswa berpasangan dengan teman sebangku dan saling bertukar draft tugas untuk diedit oleh temannya. Editor memberi tanda evaluasi dan komentar secara langsung pada tugas tersebut dengan menukarkan peer review form. Siswa merevisi tugasnya dengan mengikutsertakan ulasan editor. (2)Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa kesiapan siswa meningkat dari prasiklus (42,50%), siklus I (55,00%) menjadi (62,50%) pada siklus II. Respon siswa meningkat dari prasiklus (50,00%), siklus I (62,50%) menjadi (72,50%) pada siklus II. Sikap siswa meningkat dari prasiklus (57,50%), siklus I (67,50%) menjadi (87,50%) pada siklus II. Siswa aktif meningkat dari prasiklus (45,00%), siklus I (72,50%) menjadi (90,50%) pada siklus II. Keseriusan siswa meningkat dari prasiklus (45,00%), siklus I (87,50%) menjadi (92,00%) pada siklus II. Berdasarkan hasil lembar kuisioner, semua siswa menyatakan motivasi dan ketertarikannya terhadap metode pembelajaran peer editing meningkat. (3)peningkatan keterampilan menulis deskripsi dapat diketahui dari hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus sebesar 64,25%, pada siklus I meningkat menjadi 74,00%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkatsebesar 77,75% dan sudah mencapai KKM 75. Kata Kunci: Keterampilan MenulisDeskripsi, MetodePeer Editing PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Mata pelajaran ini penting karena merupakan alat untuk mempelajari pelajaran lainnya. Karena itu kemampuan menguasai pelajaran ini sangat berpengaruh pada penguasaan pengetahuan dan pelajaran lainnya. Semakin

tinggi penguasaan pelajaran bahasa Indonesia, diharapkan akan semakin tinggi penguasaan pelajaran lainnya. Menurut Tarigan (2008:2), keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu menulis, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan dan harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan berbahasa lainnya misalnya, seseorang mulai belajar menulis, kemudian berbicara, selanjutnya membaca dan menulis. Menulis dan berbicara merupakan bidang kegiatan berbahasa lain, sedangkan membaca menulis merupakan bidang kegiatan berbahasa tulis. Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan buah pikirnya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Buah pikir itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, perasaan sampai gejolak hati seseorang. Ide-ide tersebut diungkapkan dan disampaikan dengan bahasa tulis, yaitu bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan menggunakan tanda dan lambang-lambang yang harus dibaca (Gie, 2002: 9). Pengembangan keterampilan menulis termasuk menulis deskripsi perlu mendapatkan perhatian yang serius karena keterampilan menulis tidak terbentuk secara otomatis dan tidak semudah yang kita bayangkan. Seseorang yang ingin terampil menulis memerlukan pelatihan yang teratur, khususnya dalam menulis deskripsi. Di dalam menulisdeskripsi, siswa akan dituntut untuk lebih kreatif dalam mengekspresikan, mengembangkan ide, dan gagasan. Mengingat pentingnya belajar menulis dan dengan tujuan meningkatkan keterampilan menulis, siswa perlu dilatih dengan membiasakan diri mengembangkan keterampilan menulis. Selama ini, pembelajaran menulis deskripsi dilakukan secara konvensional, artinya siswa diberi sebuah teori menulis deskripsi kemudian siswa melihat contoh dan akhirnya siswa ditugasi untuk membuat paragraf atau wacana deskripsi baik secara langsung atau

dengan jalan melanjutkan tulisan yang ada. Kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa metode atau sumber belajar yang variatif tidak dimunculkan oleh guru. Sumber belajar di luar guru yang dapat dimanfaatkan oleh siswa seperti buku teks dan LKS Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, suasana belajar mengajar tentang ketrampilan menulis menjadi membosankan dan siswa merasa jenuh mengikuti proses belajar mengajar tersebut. Terkait dengan permasalahan yang ada, masih diperlukannya perhatian serta pembenahan dalam keterampilan menulis khususnya menulisdeskripsi. Berdasarkan kenyataann di lapangan ada beberapa hal yang memungkinkan menjadi penyebab rendahnya keterampilan menulis siswa yaitu faktor kesulitan siswa dalam mengembangkan ide, gagasan, sehingga dapat terbentuknya paragraf, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis karena adanya anggapan bahwa menulis adalah kegiatan yang membosankan dan sangat sulit. Selain itu, kurangnya waktu yang sudah ditentukan dalam pelajaran mengarang dirasa masih kurang, ini terbukti para siswa tidak dapat menyelesaikan hasil karangan secara lengkap. Para siswa hanya dapat menghasilkan beberapa kalimat. Peer Editing merupakan salah satu dari metode pembelajaran kolaboratif. Metode pembelajaran ini diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Metode pembelajaran peer editing diharapkan mampu meningkatkan minat pembelajaran siswa yang menekan pada pembelajaran kelompok kecil yang menyenangkan. Disamping itu, metode ini menekankan pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan dalam proses pembelajaran menulis. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik akan melakukan penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Peer Editing pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo Tahun Ajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research, yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2012: 3). Sementara itu, menurut Kemmis dan McTanggrat, penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Sebagai bentuk penelitian praktis dalam bidang pendidikan, penelitian ini mengacu pada apa yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya (Suwandi, 2012: 10-11). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Peberapan Metode Peer Editing dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi Penerapan metode pembelajaran peer editing dalam menulis deskripsi siswa SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo. Siswa menulis tugas secara individual, setelah selesai siswa berpasangan dengan teman sebangku dan saling bertukar draft tugas untuk diedit oleh temannya. Editor member tanda evaluasi dan komentar secara langsung pada tugas tersebut dengan menukarkan peer review form, yang menunjukkan penilaian mereka terhadap semua unsur. Masing-masing siswa merevisi tugasnya dengan mengikutsertakan ulasan teman mereka, sebagai bahan pertimbangan. Siswa melampirkan peer review form pada draft akhir dan mengumpulkannya kepada pengajar untuk dievaluasi. 2. Pengaruh Metode Peer Editing dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan pembelajaran menulis deskripsi melalui metode peer editing. peningkatan perubahan perilaku siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel Peningkatanhasilobservasidarisiklus I kesiklus I No. Aspek yang diamati Siklus I (%) Siklus II (%) Peningkatan (%) 1. Kesiapan siswa dalam 55,00% 62,50% 7,50% mengikuti pembelajaran 2. Respon siswa pada saat 62,50% 72,50% 10,00% apersepsi 3. Sikap siswa yang baik, tidak ramai dan tidak 67,50% 87,50% 20,00% mengganggu temannya pada saat penerapan metode peer editing 4. Siswa aktif mengerjakan 72,50% 90,50% 18,00% tugas menulis karangan deskripsi dengan serius dan tekun 5. Keseriusan siswa saat melakukan editing pada lembar kerja temannya 87,50% 92,00% 5,50% Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui setiap aspek meningkat. Aspek pertama, kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat 7,50%. Aspek kedua, respon siswa pada saat apersepsi. Aspek kedua mengalami peningkatan 10,00%. Siswa sudah memberikan respon baik terhadap apersepsi mengenai cara menulis deskripsi ekspositoris. Aspek ketiga, keseriusan siswa mendeskripsikan objek pada saat peer editing. Aspek ini meningkat 20,00%, nilai yang cukup tinggi. Aspek keempat, sikap siswa yang baik, tidak ramai dan tidak mengganggu temannya pada saat peer editing juga meningkat dari yang tadinya pada siklus I sebesar 72,50%, meningkat pada siklus II dengan jumlah 90,50 %. Aspek kelima, siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi dengan serius dan tekun mengalami peningkatan dari yang tadinya pada siklus I sebesar 87,50%, meningkat pada siklus II menjadi 88,88% dengan demikian jumlah peningkatan mencapai 92,00%.

3. Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi Berdasarkanpeningkatanhasil, dapat diketahui nilai rata-rata kelas dari mulai prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Nilai ratarata kelas pada prasiklus sebesar 64,25 termasuk dalam kategori cukup walaupun belum ada yang memenuhi ketuntasan. Selanjutnya, rata-rata kelas meningkat pada siklus I menjadi 74, termasuk dalam kategori baik.meskipun termasuk dalam kategori baik. Namun, ketuntasan minimal hanya mencapai 57,50%. pada siklus II dapat diketahui nilai rata-rata meningkat dengan angka 77,50%, termasuk dalam kategori sangat baikdanpersentaseketuntasan minimal mencapai 100%. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penerapan metode peer editing dalam menulis deskripsi, dilaksanakandengansiswa menulis tugas secara individual, siswa berpasangan dengan teman sebangku dan saling bertukar draft tugas untuk diedit oleh temannya. Editor memberi tanda evaluasi dan komentar secara langsung pada tugas tersebut dengan menukarkan peer review form. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kesiapan siswa meningkat dari prasiklus (42,50%), siklus I (55,00%) menjadi (62,50%) di siklus II. Respon siswa meningkat dari prasiklus (50,00%), siklus I (62,50%) menjadi (72,50%) di siklus II. Sikap siswa meningkat dari prasiklus (57,50%), siklus I (67,50%) menjadi (87,50%) di siklus II. Siswa aktif meningkat dari prasiklus (45,00%), siklus I (72,50%) menjadi (90,50%) di siklus II. Keseriusan siswa meningkat dari prasiklus (45,00%), siklus I (87,50%) menjadi (92,00%) di siklus II. Sementara itu, berdasarkan hasil lembar kuisioner semua siswa menyatakan motivasi dan ketertarikannya terhadap metode pembelajaran peer editing meningkat.peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran peer editingdapat diketahui dari hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus sebesar 64,25% sementara itu, nilai rata-rata kelas pada siklus I meningkat menjadi 74,00%, dan siklus II, nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 77,75% dan sudah mencapai KKM 75. B. Saran Atas dasar simpulan di atas, saran penulis adalah sebagai berikut. 1. Guru pelajaran bahasa Indonesia hendaknya menggunakan metode peer editing dalam pembelajaran menulis deskripsi. Penerapan metode peer editing terbukti mampu untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam menulis deskripsi. Selain itu, penggunaan metode peer editing dalam pembelajaran menulis deskripsi meningkatkan hasil pembelajaran. 2. Bagi para peneleti yang menekuni bidang pendidikan bahasa Indonesia hendaknya lebih mengembangkan lagi ilmu bahasa agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran keterampilan menulis. 3. Siswa hendaknya lebih banyak berlatih menulis karena menulis merupakan keterampilan yang sangat penting bagi siswa. Selain itu siswa juga harus sering membaca karena keterampilan membaca erat hubungannya dengan keterampilan menulis. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas: Pedoman untuk Guru dan Pengawas. Yogyakarta: Bumi Aksara. Barkley, Elizabert, dkk. 2005. Teknik-teknik Pembelajaran kolaboratif. Bandung: Nusa Media. Darmadi, Kawasan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi Offset. Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Offset. Madya, Suwarsih. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.