PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PUISI DENGAN TEATRIKALISASI KELAS VIII A SMP NEGERI 4 TANJUNG. Afsun Aulia Nirmala
|
|
- Harjanti Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN (Media Cetak) (Media Online) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PUISI DENGAN TEATRIKALISASI Universitas Pancasakti Tegal, Jawa Tengah Abstrak Pembelajaran apresiasi puisi di sekolah masih menjumpai banyak kesulitan. Tidak jarang para guru sendiri cenderung menghindarinya karena merasa kesulitan untuk mengajarkannya. Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran apresiasi puisi di kelas VII SMP Negeri 4 Tanjung Brebes masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ratarata kelas untuk pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang hanya mencapai nilai 60 (standar ketuntasan belajar adalah 66). Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran apresiasi puisi dengan teatrikalisasi puisi. Metode dalam penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan kerja sama antara peneliti, guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teatrikalisasi puisi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran apresiasi puisi. Ditunjukkan dengan meningkatnya keberanian siswa untuk mementaskan teatrikalisasi puisi dan mengemukakan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi. Teatrikalisasi puisi juga dapat meningkatkan hasil pembelajaran apresiasi puisi. Dapat dilihat dari nilai siswa yang terus-menerus mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya dan juga sebagai pengembangan bahan ajar apresiasi puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Kata Kunci: apresiasi puisi, teatrikalisasi puisi PENDAHULUAN Puisi adalah bentuk kesustraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Karya-karya pujangga yang besar seperti: Oedipus, Antigone, Hamlet, Macbeth, Mahabharata, Ramayana, Bharata Yudha ditulis dalam bentuk puisi. Selain indah untuk didengar, di tengah adegan dunia yang saat ini penuh rasa curiga, serang-menyerang, dengan bombardemen mesiu dan propaganda, barangkali puisi mampu mengobati luka hidup manusia dan menghibur duka lara, dan yakinlah bahwa puisi akan terus memberi arti bagi kehidupan manusia. Hal itulah yang saat ini terjadi di dalam pembelajaran apresiasi puisi di sekolah, khususnya di kelas VIII A SMP Negeri 4 Tanjung Brebes. Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran apresiasi puisi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas untuk pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang hanya mencapai nilai 60 (standar ketuntasan belajar adalah 66). Tabel 1 : Ketercapaian Belajar Siswa Observasi Awal Nilai Prosentase % % % % 1
2 Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia disepakati masalah pembelajaran tersebut diperbaiki dengan kegiatan teatrikalisasi puisi. Teatrikalisasi puisi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran apresiasi puisi karena unsur teater dalam teatrikalisasi puisi yang dominan diharapkan membuat siswa tidak akan merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Suharsimi Arikunto (2006:3) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Waluyo (2002: 44) mengungkapkan bahwa apresiasi biasanya dikaitkan dengan kegiatan seni. Apresiasi puisi berkaitan dengan kegiatan yang ada sangkut-pautnya dengan puisi, yaitu mendengar atau membaca puisi dengan penghayatan yang sungguh-sungguh, menulis puisi, mendeklamasikan, dan menulis resensi puisi. Kegiatan ini menyebabkan seseorang memahami puisi secara mendalam (dengan penuh penghayatan), merasakan apa yang ditulis penyair, mampu menyerap nilai-nilai yang terkandung di dalam puisi, dan menghargai puisi sebagai karya seni dengan keindahan atau kelemahannya. Rusyana dkk (1979: 13) menyatakan bahwa kegiatan apresiasi adalah kegiatan mengalami yang berupa memperhatikan, meminati, bersikap, membiasakan diri, dan menampilkan diri berkenaan dengan sastra, dengan tujuan untuk mengenal, memahami, dan menikmati nilai yang terkandung dalam sastra itu, sehingga sebagai hasilnya terjadi perubahan atau penguatan pada tingkah laku orang itu terhadap nilai yang terkandung dalam karya sastra. Sedangkan Abdul Rozak Zaidan (dalam Waluyo, 2002: 44) membatasi pengertian apresiasi puisi sebagai penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan atas karya tersebut yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi itu. Dalam batasan ini, syarat untuk dapat mengapresiasi adalah kepekaan batin terhadap nilai-nilai karya sastra, sehingga seseorang: (1) mengenal, (2) memahami, (3) mampu menafsirkan, (4) mampu menghayati, dan (5) dapat menikmati karya sastra tersebut. Pengapresiasian puisi ini dilakukan dengan cara berbeda yaitu dengan teatrikalisasi puisi. Gerak tubuh dan ekspresi akan mempermudah dalam mengapresiasi sebuah puisi. Boal (dalam MJA Nashir, 2001: 142) mengatakan bahwa kata pertama dalam kosa kata teater adalah tubuh manusia, sumber dari suara dan gerakan. Oleh karena itu, seseorang harus mengenal tubuhnya, supaya mampu membuatnya lebih ekspresif. METODE PENELITIAN Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Suharsimi Arikunto (2006:3) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini membutuhkan kerja sama aktif antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik. Suwandi (2004: 119) juga mengungkapkan bahwa PTK merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Sumber data penelitian ini adalah berbagai kegiatan pembelajaran apresiasi puisi yang berlangsung di dalam kelas yang dialami oleh siswa dengan tetrikalisasi puisi. Informan, menggunakan informan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Tanjung. Sumber penelitian yang lain yaitu dokumen berupa teks puisi yang telah diubah menjadi naskah drama. 2 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
3 Teknik pengumpulan data diterapkan sebagai alat mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : (1) observasi; (2) tes; (3) angket; (4) wawancara; dan (5) analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam jenis penelitian tindakan sama halnya dengan teknik analisis data pada penelitian kualitatif. Salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Analisis interaktif tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain: reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan (Suwarsih Madya, 2006:75-76). Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya kualitas pembelajaran apresiasi puisi. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, dilaksanakan dalam 3 siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi dan interpretasi (4) analisis dan refleksi. 1. Siklus 1 Peneliti bersama guru mata pelajaran bahasa Indonesia merancang skenario pembelajaran apresiasi dengan teatrikalisasi puisi. Langkah yang ditempuh antara lain: (a) Guru memberikan apersepsi dengan memberikan stimulus kepada siswa tentang pengalaman siswa dalam apresiasi puisi; (b) Guru menugasi siswa untuk membacakan puisi di depan kelas; (c) Guru menyampaikan materi tentang puisi. (d) Guru membuka tanya jawab berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan. (e) Guru memutar VCD teatrikalisasi puisi, siswa menyimak, kemudian guru menugasi siswa untuk memparafrasekan puisi (mencari makna sebuah puisi); (f) Guru bersama-sama siswa membahas hasil pekerjaan siswa; (g) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang telah dilakukan bersama. Materi pada pelaksanaan tindakan 1 adalah pengertian teatrikalisasi puisi sebagai sebuah pembaharuan dalam mengapresiasikan puisi. Materi ini dibahas dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama siswa menganalisis materi dengaran dengan menggunakan VCD teatrikalisasi puisi yang berjudul Monumen yang berisikan kritik sosial. Pertemuan kedua siswa ditugasi untuk memparafrasekan puisi tersebut dan membahasnya secara bersama-sama, kemudian guru membimbing siswa dalam penentuan kelompok teatrikalisasi puisi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar-mengajar apresiasi puisi, diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung yaitu sebagai berikut: 1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung sebesar 58% (13 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) sedangkan siswa yang lain berbicara dan bercanda dengan siswa yang lain dan tidak memperhatikan penjelasan guru. 2) Siswa yang berani menyampaikan dan mengungkapkan hasil pekerjaannya dalam forum diskusi secara sukarela hanya 20% (5 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) sedangkan siswa yang lain hanya mau membacakan hasil pekerjaan individu mereka apabila disuruh oleh guru yang bersangkutan. Berdasarkan hasil pekerjaan individu siswa dapat diidentifikasi bahwa 52% (13 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) mendapatkan nilai di atas batas tuntas yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil observasi, penayangan VCD teatriklisasi puisi kurang menarik, karena waktu penayangan yang lama, serta siswa lebih tertarik untuk membuat kelompok pementasan teatrkalisasi puisi. 3
4 2. Siklus 2 Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran apresiasi puisi dengan teatrikalisasi puisi Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: (a) Guru memberikan apersepsi kepada siswa; (b) Guru menjelaskan mengenai materi teatrikalisasi puisi dalam pembelajaran apresiasi puisi yang akan diajarkan pada hari itu; (c) Guru memberikan kesempatan kepada dua kelompok yang akan mementaskan sebuah pementasan teatrikalisasi puisi; (d) Guru membuka forum diskusi untuk membahas hasil pementasan tatrikalisasi puisi yang telah dipentaskan; (e) Guru menugasi siswa untuk mmeparafrasekan atau memaknai sebuah puisi yang telah dipentaskan; (f) Guru dan siswa secara bersama-sama membahas hasil pekerjaan siswa; (g) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang telah dilakukan. Pada pertemuan tersebut (selama 2x40 menit) kegiatan belajar-mengajar diawali dengan pemberian apersepsi dan menyegarkan ingatan siswa mengenai penjelasan guru pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus dilakukan agar pementasan teatrikalisasi terlaksana dengan baik. Kemudian, guru membuka sesi tanya jawab berkaitan dengan materi yang telah diberikan. Guru memberi kesempatan pada satu kelompok pertama yang akan mementaskan teatrikalisasi puisi dan siswa yang lain menyimak dengan saksama. Setelah pementasan dan diskusi mengenai dua pementasan tersebut, guru menugasi siswa untuk memparafrasekan puisi yang telah dipentaskan pada hari sebelumnya. Dalam diskusi kali ini siswa terlihat lebih antusias menjawab pertanyaan dari guru. 60% siswa (atau sekitar 15 siswa dari keseluruhan siswa yang ada di kelas VIII A) terlihat bersungguh-sungguh dalam berkomentar atau menjawab pertanyaan dari guru. 3. Siklus 3 Bertolak dari hasil analisis dan refleksi tindakan siklus 2, maka pada siklus 3 ini, peneliti bersama dengan guru yang bersangkutan mengadakan diskusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus sebelumnya. Dalam diskusi tersebut akhirnya disepakati bahwa untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus-siklus sebelumnya. Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran apresiasi puisi Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: (a) Guru memberikan apersepsi kepada siswa; (b) Guru menjelaskan mengenai materi apresiasi puisi yang akan diajarkan pada hari itu; (c) Guru memberikan kesempatan kepada dua kelompok terakhir untuk mementaskan teatrikalisasi puisi; (d) Guru membuka forum diskusi untuk membahas hasil pementasan teatrikalisasi puisi yang dipentaskan oleh temannya. (e) Guru memberikan tes akhir apresiasi puisi (memparafrasekan sebuah puisi). (f) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar-mengajar yang telah dilakukan. Pada pertemuan kali ini kegiatan belajar-mengajar diawali dengan pemberian apersepsi dan menyegarkan ingatan siswa mengenai penjelasan guru pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang pementasan teatrikalisasi puisi pada hari sebelumnya. Guru memberikan penjelasan mengenai bagaimana pementasan yang baik sehingga penonton akan lebih menikmati jalan cerita teatrikalisasi puisi yang dipentaskan. Pementasan teatrikalisasi puisi pada tindakan 3 ini bercerita tentang sebuah kritik sosial. Kompetensi dasar yang diharapkan pada kegiatan siklus 3 ini adalah siswa mampu memahami isi dari teatrikalisasi puisi yang dipentaskan. Puisi yang dipentaskan kali ini diharapkan mampu membuat siswa semakin memahami isis puisi karena puisi yang dipentaskan ini berisi tentang kritik sosial yang biasa disaksikan oleh siswa, yaitu tentang demo para mahasiswa yang menginginkan turunnya harga sembako dan BBM. Guru membimbing dan mengarahkan siswa yang akan mementaskan teatrikalisasi puisi, mengkondisikan suasana siswa agar tidak ramai. Setelah pementasan, guru memberikan reward pada siswa yang telah mementaskan teatrikalisasi puisi, kemudian guru mengadakan diskusi tentang pementasan tersebut dan membimbing siswa agar lebih aktif menyampaikan pendapatnya, dalam diskusi ini guru juga memberikan reward kepada siswa yang mau berkomentar dan mengungkapkan pendapatnya. Setelah 4 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
5 itu, guru menugasi siswa untuk membuat parafrase puisi. Guru memonitor keaktifan siswa dengan mendatangi siswa yang terlihat kesulitan mengerjakan parafrase puisi. Kemudian guru beserta siswa berdiskusi membahas hasil pekerjaan mandiri siswa. Seperti pada siklus sebelumnya, kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan apakah kekurangan yang terdapat dalam siklus 2 sudah dapat diatasi atau belum. Pelaksanaan tidakan 3 dilaksanakan satu kali pertemuan yang berlangsung selama 2 X 40 menit. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar-mengajar apresiasi puisi dengan teatrikalisasi puisi, diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajarmengajar berlangsung yaitu sebagai berikut: 1) Siswa yang aktif selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung sebesar 75% (18 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) sedangkan siswa yang lain melamun serta berdiam diri namun tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh pementasan tersebut. 2) Siswa yang berani menyampaikan pendapatnya dalam forum diskusi secara sukarela, dan dapat mementaskan teatrikalisasi puisi dengan baik sebesar 85% (20 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) sedangkan siswa yang lain hanya mau menyampaikan pendapat mereka apabila disuruh oleh guru yang bersangkutan. Pendapat tersebut berdasarkan observasi selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Hasil ini mengalami peningkatan dibanding siklus sebelumnya. Adapun berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa 79% siswa (21 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) mendapatkan nilai di atas batas tuntas yang ditentukan (lihat Lampiran, halaman). Berdasarkan hasil angket yang dibagikan pada siswa menyatakan bahwa 70% siswa (17 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) dengan adanya teatrikalisasi puisi pada pembelajaran apresiasi puisi kali ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran apresiasi puisi karena pembelajaran kali ini lebih menyenangkan. Peningkatan Kualitas Proses Keberhasilan teatrikalisasi puisi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran apresiasi puisi ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: a) Siswa lebih aktif dalam mengikuti apersepsi Selama pelaksanaan penelitian sejak siklus I hingga III, terjadi peningkatan dalam hal antusias siswa mengikuti kegiatan apersepsi. Hal ini terbukti bahwa dalam siklus I sebanyak 52% (13 siswa dari 24 siswa) mengikuti apersepsi. Pada siklus II sebanyak 60% (14 siswa dari 24siswa) mengikuti apersepsi. Keaktifan tersebut semakin meningkat dalam pelaksanaan siklus III sebanyak 75% (18 siswa dari 24 siswa) mengikuti apersepsi. b) Siswa terlihat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran Teatrikalisasi puisi dalam pembelajaran apresiasi puisi merupakan hal yang baru bagi siswa di SMP Negeri 4 Tanjung. Oleh karena itulah, inovasi dalam pembelajaran apresiasi puisi tersebut disambut dengan antusias tinggi oleh siswa. Parameter yang menyatakan tingginya antusias siswa tersebut adalah hasil observasi selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung yang menunjukkan peningkatan pada tiap siklus. Pada siklus 1 keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan belajarmengajar hanya hanya sebesar 45% (11 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang). Pada siklus 2 persentase keaktifan siswa tersebut meningkat menjadi 60% (14 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang). Peningkatan keaktifan siswa tersebut meningkat kembali pada siklus 3 menjadi 75% (18 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang). c) Siswa tidak merasa malu lagi untuk mengapresiasikan sebuah puisi dan menyampaikan pendapatnya dalam forum diskusi. Selama pembelajaran apresiasi puisi dengan teatrikalisasi puisi, siswa merasa terpacu untuk berkompetisi dengan siswa lain. Kondisi ini membuat siswa tidak lagi enggan untuk menyampaikan kreasi ide mereka (dengan mengubah puisi menjadi naskah teatrikalisasi puisi dan mementaskannya) dan sangat antusias pada saat diskusi dan penyampaian pendapat tentang teatrikalisasi puisi yang 5
6 telah dipentaskan. Pernyataan di atas terbukti dengan meningkatnya keberanian siswa beraktualisasi dalam mengikuti diskusi. Pada siklus 1 siswa yang berani beraktualisasi dalam diskusi sebesar 20% (5 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang). Pada siklus-siklus selanjutnya terus mengalami peningkatan yang drastis. Peningkatan tersebut sebesar 70% (17 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) pada siklus 2 dan 85 % (20 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 orang) pada siklus 3. Penentuan persentase kualitas proses dihitung dari jumlah siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung per seratus dikalikan jumlah siswa dalam kelas tersebut (24 siswa). Adapun bentuk keaktifan yang diamati adalah sikap selama pembelajaran berlangsung, ketepatan waktu dalam pengerjaan tugas, dan kesungguhan dalam mengikuti pembelajaran. Penilaian proses yang diamati dalam apresiasi puisi adalah keberanian dan kesungguhan siswa dalam mementaskan teatrikalisasi puisi dan keberanian dalam mengomentari pekerjaan temannya. Peningkatan Kualitas Hasil Peningkatan kualitas hasil dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus satu ke siklus berikutnya. Pembelajaran apresiasi puisi dengan teatrikalisasi puisi dapat meningkatkan jumlah siswa yang mendapatkan ketuntasan hasil belajar. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi sebesar 58% (13 siswa dari 24 siswa). Pada siklus-siklus selanjutnya persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek terus-menerus mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tersebut sebesar 66% (16 siswa dari 24 siswa) pada siklus II dan 79 % (21 siswa dari 24 siswa) pada siklus III. Pernyataan tersebut secara rinci dijelaskan dalam tabel persentase peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran apresiasi cerita pendek berikut ini. Grafik Persentase Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Apresiasi Puisi Keakaktifan siswa selama apersepsi Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran Keberanian siswa membacakan/ mementaskan teatrikalisasi puisi di depan kelas/ dan menyampaikan pendapatnya saat berdiskusi. Mendapatkan nilai ketuntasan belajar (mendapat nilai 6,5) 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 6 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
7 SIMPULAN Penelitian ini memberi gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang saling berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari guru, siswa, dan materi belajar. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, kemampuan guru dalam mengembangkan dan menyajikan materi, kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran, serta kemampuan guru dalam mengelola kelas. Faktor dari pihak siswa yaitu antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Faktor materi belajar yaitu isi dari materi belajar puisi yang tepat untuk siswa sehingga siswa dapat memahami apa yang mereka pelajari. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nashir, MJA Membela Anak Dengan Teater. Jogjakarta: Kepel Press. Madya, Suwarsih Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta Rusyana, Yus, dkk Kegiatan Apresiasi Sastra Indonesia Murid SMA Jawa Barat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suwandi, Sarwiji Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru. Dalam Jurnal Pendidikan, Volume 10, Nomor 2, Desember Waluyo, Herman J Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 7
Keperluan korespondensi, HP : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD Andriyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA
PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA Dra. Isnaeni Praptanti, M.Pd., dan Drs. Karma Iswasta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Progam
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VIII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciOleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 KALIWIRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Liana Sulistiana
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
28 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik parafrase cerpen ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah menulis puisi yang dilaksanakan di kelas VIII-D SMP Negeri 44 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang, yaitu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nita Fuji Kosmasari, S.S. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT
PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciMETODE BERMAIN PERAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V. Wahyu Widyatrini PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
METODE BERMAIN PERAN DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V Wahyu Widyatrini PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (ww_3ni@gmail.com) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan metode
Lebih terperinciNASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciJoko Setiyono* Kata kunci: inkuiri, menulis teks berita, multikultural
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DENGAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP PGRI TUMBRASANOM TAHUN AJARAN 2014/2015 Joko Setiyono* Abstrak : Penelitian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BOYOLALI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PUBLIKASI ILMIAH Untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008: 137) adalah pendidikan yang memberikan kebebasan berpikir, pertimbangan, perasaan, dan imajinasi
Lebih terperinciPeran Media Audio dalam Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek
Vol. 2, Nomor 1, Januari - Juni 2017 ISSN: 2527-8118 (p); 2527-8126 (e) LP2M IAIN Surakarta Peran Media Audio dalam Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Apresiasi Cerita Pendek Andi Wicaksono IAIN
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciOleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program
Lebih terperinciOleh: Isrom Setiyadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN PEER EDITING PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 1 WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Isrom Setiyadi Program Studi Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah
Lebih terperinciRAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak
Peningkatan Kompetensi Menulis Puisi Melalui Three Fun Diksi Berbasis Film Dokumenter Kelas VIIId SMP Negeri 3 Ambarawa Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik:
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 14 ISSN 87-3557 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SMP 1 Wonokerto Kabupaten
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI Eriana Trizadestyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak dan menjadikannya lebih tanggap terhadap peristiwa-peristiwa di sekelilingnya.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Anik Nugraheni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Universitas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN METODE ROLE PLAYING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN METODE ROLE PLAYING BAGI SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 215 ISSN 854-2172 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.
24 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis metode penelitian yang tepat untuk mengantisipasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Melalui
Lebih terperinciOleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita,
Lebih terperinciHasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi
Lebih terperinciOleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Turyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciPENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 01 WARU KECAMATAN KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciLuwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI ANNOUNCEMENT DI KELAS IX A SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel
Lebih terperinciBAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan
29 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciOleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran cerita rakyat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciOleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ULANG DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS XI MAN KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I
PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGADIREJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA UNTUK
BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS IX Sarwiji Suwandi Sutarmo Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Bahasa Indonesia Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri
Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN LANGSUNG PADA SISWA SMA NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN LANGSUNG PADA SISWA SMA NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Erlita Cahya Widha Wardhani, Khabib Sholeh, Bagiya Universitas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI PLOSOKEREP 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari pihak pembicara atau penulis kepada pihak pendengar
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Diliana 1, Imam Suyanto 2, Suripto 3 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI 3M PADA SISWA KELAS VIIA SMP ISLAM DIPONEGORO WAGIR KABUPATEN MALANG
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI 3M PADA SISWA KELAS VIIA SMP ISLAM DIPONEGORO WAGIR KABUPATEN MALANG Wilhelmus Werun Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak sehingga menjadikan anak lebih tanggap terhadap lingkungan di sekelilingnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dan subjek penelitian Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pembelajaran yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah pembelajaran sastra. Pada pembelajaran sastra bukan merupakan cara yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu
Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu Yayu M.Binol, Ali Karim, Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Leni Ade Putri 1, Prana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER Vivien Fidiawati 6 Abstrak. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakter (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali
Lebih terperinci