LAPORAN AKHIR PLPBK TAHUN 2013 KELURAHAN LINGKAR TIMUR KECAMATAN SINGARAN PATI BKM TIMUR SEJAHTERA KOTA BENGKULU

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

LAPORAN AKHIR PLPBK TAHUN 2013 KELURAHAN SUMUR MELELEH KECAMATAN TELUK SEGARA BKM RAFFLESIA KOTA BENGKULU

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

Kata Pengantar. dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai

Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

PROFIL BKM SEI RAJA BERSATU KELURAHAN SEI RAJA

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

PLPBK KOTA BATU. Batu, 19 Oktober 2010

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN ASAHAN

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

ANALISIS KEBERHASILAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA GORONTALO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

: PRIMA KEADILAN : PEMATANGSIANTAR

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) TINGKAT DESA/KELURAHAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

PROFIL LKM ANUGERAH KELURAHAN SIUMBUT BARU KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )

BAB I PENDAHULUAN. Status negara berkembang dengan kesejahteraan materials tingkat rendah

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

ATURAN BERSAMA (AB) BKM KAHANJAK TENTANG PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE )

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. pekerja romusa ini dipekerjakan dengan paksa oleh penjajah jepang untuk

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani,

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PLPBK TAHUN 2013 KELURAHAN LINGKAR TIMUR KECAMATAN SINGARAN PATI BKM TIMUR SEJAHTERA KOTA BENGKULU

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PLPBK REGULER Kelurahan : Lingkar Timur Kecamatan : Singaran Pati Kota : Bengkulu Dokumen Laporan Akhir PLPBK REGULER Kelurahan Lingkar Timur Lokasi Tahun 2013 telah disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan Review Program Investasi RTPLP yang berorientasi 100 0 100, Matriks Investasi Kegiatan, Penyusunan DED dan Pelaksanaan Kegiatan Fisik, Selanjutnya, Laporan Akhir PLPBK Reguler ini dapat disepakati dan dijadikan Dokumen Pertanggungjawaban Kegiatan PLPBK Reguler di Kelurahan Lingkar Timur, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Disyahkan di : Lingkar Timur Tanggal :... 2016 LURAH KELURAHAN LINGKAR TIMUR BKM TIMUR SEJAHTERA KELURAHAN LINGKAR TIMUR WAGINO TEAM LEADER OC 2 BENGKULU KOORDINATOR KOTA KOTA BENGKULU Ir. HARMUDYA DEDI ARIZANDI, SPDi 1

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-nya, Laporan Akhir ini dapat terselesaikan. Semua itu atas kepercayaan dan kerja sama dari semua elemen sehingga program intervensi akhir PLPBK Reguler ini dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan PLPBK Reguler berlangsung sejak tahun 2013, seiring dengan berjalannya kegiatan PLPBK di wilayah Kelurahan Lingkar Timur, masyarakat memperoleh banyak pelajaran, terutama di kawasan prioritas, baik dari segi perencanaan kawasan maupun pelajaran dari segi pembangunan fisik dengan berbasiskan komunitas. Masyarakat secara bahu membahu bersama-sama membangun Kelurahan Lingkar Timur menjadi lebih baik demi menjadikan lingkungan mereka menjadi lingkungan yang layak huni. Selain itu dalam kegiatan PLPBK masyarakat juga diberi pembelajaran terkait pemasaran dan kemitraan untuk mendukung keberlanjutan program di Kelurahan Lingkar Timur yang pada akhirnya mampu menjadikan masyarakat menjadi lebih mandiri dan dapat memberikan penghidupan yang lebih baik lagi kedepannya. Semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat untuk semua pihak, khususnya masyarakat Kelurahan Lingkar Timur dan masyarakat Kota Bengkulu umumnya, agar dalam menjalankan program-program pembangunan ke depan semakin baik. Wassalamualaikum Wr. Wb. Lingkar Timur, 20 Mei 2016 BKM TIMUR SEJAHTERA KELURAHAN LINGKAR TIMUR 2

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 5 1.1.1 Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas..... 6 1.1.2 Tujuan..... 7 1.1.3 Strategi..... 8 1.1.4 Keluaran..... 8 1.1.5 Tahapan Pelaksanaan Program..... 9 BAB II PROFIL KELURAHAN LINGKAR TIMUR 2.1 Gambaran Umum Kelurahan Lingkar Timur... 12 2.1.1 Aspek Geografis..... 12 2.1.2 Pemanfaatan Lahan Kelurahan Lingkar Timur..... 15 2.1.3 Data Kependudukan Kelurahan Lingkar Timur..... 16 2.1.4 Kondisi Sosial Kelurahan Lingkar Timur..... 17 2.1.5 Perekonomian Masyarakat Kelurahan Lingkar Timur..... 18 2.2 Kondisi Infrastruktur Kelurahan Lingkar Timur... 19 2.2.1. Jaringan Jalan 19 2.2.2. Jaringan Drainase..... 19 2.2.3. Sistem Persampahan..... 20 2.2.4. Jaringan Air Bersih..... 21 2.2.4. Sanitasi..... 22 2.3 Permasalahan di Kelurahan Lingkar Timur... 22 2.4 Mitigasi Bencana Kelurahan Lingkar Timur..... 23 2.5 Gambaran Wilayah Kawasan Prioritas..... 24 3

2.5.1 Penentuan Kawasan Prioritas..... 24 2.5.1 Metode Penentuan Kawasan Prioritas..... 25 BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN 3.1. Tahap Perencanaan PLPBK Reguler... 27 3.1.1 Pelaksanaan Siklus Kegiatan Perencanaan..... 27 3.1.2 Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan..... 37 3.1.3 Rekapitulasi Pemanfaatan Dana Perencanaan PLPBK Kelurahan Lingkar Timur (BLM Tahap I)..... 40 3.2 Tahap Pelaksanaan Fisik..... 42 3.2.1 Pemasaran..... 42 3.2.2 Pemanfaatan Dana Kegiatan Fisik BLM II PLPBK... 43 3.3 Capaian Hasil Pelaksanaan Pembangunan PLPBK Reguler..... 45 3.4 Aturan Bersama..... 49 3.5 Rencana Pengelolaan Kawasan (RPK) PLPBK Reguler... 52 BAB IV RENCANA KERJA TAHUN 2016-2017 4.1. Rencana Kerja Tahun 2016-2017 Kelurahan Lingkar Timur..... 58 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan..... 59 5.2 Rekomendasi..... 59 5.2.1. Rekomendasi Tentang Rencana Kerja Tindak Lanjut Kegiatan Pemasaran..... 59 5.2.2. Rekomendasi Tentang Pengelolaan Pasca Pembangunan.... 60 5.2.3. Rekomendasi Tentang Peran Pelaku dam Kegiatan Penataan Lingkungan (Pemerintah, Swasta, Kelompok Peduli, dll)..... 60 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dan komprehensif oleh semua pihak (pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli). Sesuai kedudukan, tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum memberikan perhatian yang besar dalam mendukung upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Hal tersebut diwujudkan secara menyeluruh dan terpadu antara pembangunan fisik (infrastruktur dan hunian) dan pembangunan sosial, ekonomi masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan manusia. Ketiga bidang garapan tersebut merupakan kesatuan yang saling terkait erat dan dikenal sebagai pendekatan TRIDAYA dengan memadukan antara pemberdayaan sosial, ekonomi, dan lingkungan (SEL) secara sinergis. Pendekatan TRIDAYA ini adalah aktualisasi dari prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan kebijakan pembangunan SEL yang mampu meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya adalah melalui pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang telah berlangsung sejak tahun 1999. Sejak tahun 2007 program tersebut menjadi PNPM Mandiri Perkotaan, kemudian disebut PNPM MP dan terakhir program itu menjadi P2KKP Yakni Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini sangat strategis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang refresentatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat jangka 5

menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah kota dan kelompok peduli setempat. Sejarah dan riwayat terbentuknya Kelurahan Lingkar Timur berawal pada tahun 1984 yaitu berbentuk sebuah desa. Setelah terjadi pemekaran wilayah/perluasan wilayah kelurahan, maka wilayah ini masuk dalam wilayah Kelurahan Lingkar Timur Kecamatan Gading Cempaka. Kemudian pada tahun 2011 setelah terjadi pemekaran wilayah kembali, maka Kelurahan Lingkar Timur masuk dalam Kecamatan Singaran Pati. Saat ini Kelurahan Lingkar Timur tepat berada di pusat Kota. 1.1.1 Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas Semenjak tahun 2007 Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) berganti nama menjadi PNPM yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, dan pada bulan Mei 2015 berubah kembali menjadi Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Perkotaan yang salah satu programnya adalah PLPBK. PLPBK adalah Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas. Merupakan pembangunan multi dimensional mencakup sosial, ekonomi dan fisik, oleh sebab itu diperlukan landasan perencanaan yang menjadi dasar pijakan bersama dan menjamin keberlangsungan kerja kolektif. Terdapat 6 prinsip yang harus saling bersinergi agar pelaksanaan PLPBK dapat berjalan lancar. Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan PLPBK adalah: 1. Perencanaan Komprehensif, 2. Perencanaan Ruang Kawasan, 3. Keterlibatan Aktif Pemerintah Daerah, 4. Kreatif, 5. Inovatif dan 6. Good Governance Pada tahap pertama P2KKP berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan intervensi padaperubahan sikap, perilaku, cara pandang masyarakat yang bertumpu pada nilai nilai universal. Pada tahapberikutnya P2KKP berorientasi untuk membangun transformasi menuju masyarakat mandiri yang dilakukan melalui sejumlah intervensi pembelajaran kemitraan dansinergi antara pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli untuk mengakses berbagaipeluang dan sumber daya yang dibutuhkan masyarakat. Pada tahap terakhir, PNPM MP berorientasi untuk membangun transformasi 6

menuju masyarakat madani yang dilakukan melalui intervensi pembelajaran penataan lingkungan permukiman secara comprehensive berbasis komunitas (PLPBK) atau Neighbourhood Development. Dengan demikian, Kegiatan PLPBK merupakan salah satu intervensi di tahap transformasi menuju masyarakat madani, sebagaimana tertuang dalam skema PNPM Mandiri Perkotaan (lihat gambar 1). Gambar 1.1 Intervensi PLPBK dalam Konsep Transformasi Sosial Sumber: Pedoman Teknis PLPBK Dalam konteks pembelajaran menuju masyarakat mandiri dan madani, maka intervensi nomor 5, 6 dan 7 dapat dilaksanakan baik secara berurutan maupun tidak, sesuai kemampuan dan kebutuhan masing-masing masyarakat. 1.1.2 Tujuan PLPBK memiliki tujuan secara umum yaitu mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan lingkungan permukiman yang teratur aman dan sehat, dan tujuan khususnya sebagai berikut: a) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, sehat dan produktif melalui peningkatan kapasitas, kemitraan dan integrasi perencanaan pembangunan; b) Penataan lingkungan permukiman miskin berbasis ruang; c) Peningkatan sarana, prasarana dan pelayanan permukiman untuk masyarakat miskin. 7

Terdapat syarat tertentu agar suatu kelurahan dalam suatu kota/ privinsi terpilih untuk mendapatkan program PLPBK. Syarat yang menjadi sasaran PLPBK, diantaranya : 1. Kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan; 2. BKM/LKM Berdaya dalam arti BKM/LKM tersebut memiliki kesiapan dan komitmen untuk belajar melaksanakan kegiatan PLPBK; 3. Kesiapan dan komitmen pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK baik yang didanai oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota. 1.1.3 Strategi Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Mendorong terjadinya sinergi antara Pemerintah daerah, masyarakat dan kelompok peduli melalui proses perencanaan partisipatif yang berorientasi pada ruang. b. Melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat maupun pemerintah daerah agar dapat mengelola proses peningkatan kualitas lingkungan permukiman secara mandiri dan berkelanjutan. c. Mendorong terjadinya perubahan sikap dan perilaku masyarakat melalui proses penataaan lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat. 1.1.4 Keluaran Keluaran yang diharapkan melalui pelaksanaan program PLPBK ini adalah : a. Tersusunnya dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) Kawasan Prioritas 1 yang sudah diuji publik dan disahkan oleh Walikota/Bupati. RTPLP adalah rencana rinci tata ruang dengan kedalaman rencana penataan bangunan dan lingkungan kawasan prioritas untuk kurun waktu 5 tahun. Rencana ini, memuat: i. Rumusan konsep/gagasan dasar penanganan Kawasan Prioritas ii. Rencana penataan lingkungan permukiman (sosial, ekonomi dan lingkungan) di kawasan prioritas, meliputi: Arahan pengembangan sosial dan ekonomi atau sumber kehidupan dan penghidupan warganya Rencana tata ruang dan penataan bangunan di kawasan prioritas Rencana sistem prasarana kawasan 8

Rencana investaso Penyusunan Detail Engineering Design (DED) b. Tersusunya Aturan Bersama, Rencana Pengelolaan Kawasan, dan lembaga-lembaga yang mengelola penataan lingkungan permukiman. Aturan Bersama adalah aturan-aturan kesepakatan dan komitmen warga/komunitas di kawasan prioritas dan kelurahan, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat, sesuai kesepakatan dalam proses penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas. Rencana Pengelolaan Kawasan adalah dokumen perencanaan yang memuat aturanaturan/ketentuan pengelolaan hasil-hasil pembangunan Kawasan prioritas dan Kelurahan yang disusun dan disepakati masyarakat Tertatanya lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat, khususnya di kawasan prioritas. Terjadinya perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola lingkungan permukimannya. c. Tertatanya lingkungan permukiman yang teratur, aman, dan sehat, khususnya di kawasan prioritas. d. Terjadinya perubahan sikap dan perilaku mayarakat dalam mengelola lingkungan permukimannya. 1.1.5 Tahapan Pelaksanaan Program PLPBK Siklus PLPBK merupakan kelanjutan dan bagian kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan khususnya terkait dengan penataan kawasan prioritas. Siklus PLPBK terdiri dari 4 (empat) tahap, yang meliputi: 1. Tahap Persiapan, dengan rincian kegiatan : a. Sosialisasi PLPBK tingkat pusat b. Lokakarya dan sosialisasi PLPBK tingkat kota c. Lokakarya penyepakatan kawasan prioritas PLPBK d. Sosialisasi PLPBK tingkat kawasan prioritas dan wilayah Kelurahan secara umum e. Pengukuhan dan penguatan kapasitas TIPP f. Perekrutan dan penguatan kapasitas TAPP 2. Tahap Perencanaan dan Pemasaran Sosial, dengan rincian kegiatan : a. Membangun visi kawasan prioritas 9

b. Pelaksanaan Pemetaan Swadaya (PS) c. Penyusunan RTPLP kawasan prioritas, Aturan Bersama, dan Rencana Pengelolaan Kawasan d. Uji publik hasil perencanaan partisipatif (draft RTPLP kawasan prioritas) e. Forum konsultasi : RTPLP kawasan prioritas f. Pengesahan dokumen RTPLP kawasan prioritas dan disosialisasikan ditingkat kawasan prioritas dan kelurahan g. Pemasaran social Gambar 2.2. Siklus PLPBK 3. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Prioritas, dengan rincian : a. Persiapan pelaksanaan konstruksi : 1) Pembentukan dan penguatan kapasitas KSM 2) Penyusunan proposal kegiatan b. Pelaksanaan kegiatan pembangunan c. Pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan 10

4. Tahap Keberlanjutan, dengan rincian kegiatan : a. Melakukan evaluasi awal b. Melakukan evaluasi berkala c. Menyusun laporan akhir dan program kerja minimal 1 tahun kedepan d. Melakukan sosialisasi program kerja 1 tahun kedepan e. Penyusunan dan penyepakatan rencana kerja perencanaan, pemasaran sosial, dan pelaksanaan pembangunan f. Penguatan lembaga pengelola pembangunan kawasan 11

BAB II PROFIL KELURAHAN LINGKAR TIMUR 2.1. Gambaran Umum Kelurahan Lingkar Timur Sejarah dan riwayat terbentuknya Kelurahan Lingkar Timur berawal pada tahun 1984 yaitu berbentuk sebuah desa. Setelah terjadi wilayah pemekaran/ perluasan wilayah kelurahan, maka wilayah ini masuk dalam wilayah Kelurahan Lingkar Timur Kecamatan Gading Cempaka. Kemudian pada tahun 2011 setelah terjadi pemekaran wilayah kembali, maka Kelurahan Lingkar Timur masuk dalam Kecamatan Singaran Pati. Saat ini Kelurahan Lingkar Timur tepat berada di pusat Kota. 2.1.1. Aspek Geografis KEL. PANORAMA KEL. PADANG NANGKA KEL. LINGKAR TIMUR KEL. JALAN GEDANG KEL. SIDOMULYO Gambar 2.1 Lokasi Kelurahan Lingkar Timur 12

13

Adapun perbatasan wilayah Kelurahan Lingkar Timur adalah: Sebelah Utara : Kelurahan Padang Nangka Kecamatan Singaran Pati Sebelah Selatan: Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Singaran Pati Sebelah Barat : Kelurahan Panorama Kecamatan Singaran Pati Sebelah Timur : Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka Gambar 2.2 Peta Wilayah RT Kelurahan Lingkar Timur Pengelompokan RW di Kelurahan Lingkar Timur : RW 1 terdiri dari RT 01, RT 02, RT 03, RT 27 RW 2 terdiri dari RT 04, RT 05, RT 06 RW 3 terdiri dari RT 07, RT 08, RT 09 RW 4 terdiri dari RT 10, RT 11, RT 12 RW 5 terdiri dari RT 13, RT 14, RT 15 RW 6 terdiri dari RT 16, RT 17, RT 18, RT 19 RW 7 terdiri dari RT 20, RT 21, RT 22, RT 25, RT 26 RW 8 terdiri dari RT 23, RT 24 14

2.1.2. Pemanfaatan Lahan Kelurahan Lingkar Timur Gambar 2.3 Peta Pemanfaatan Lahan Kelurahan Lingkar Timur Topografi Kelurahan Lingkar Timur relatif datar dan hanya sedikit yang berkontur. Sebagian besar lahan di Kelurahan Lingkar Timur di peruntukan sebagai kawasan permukiman. Hanya ada sedikit lahan kosong yang menjadi milik warga kelurahan yang difungsikan sebagai ruang publik tempat berkumpul dan bersosialisasi. Di Kelurahan Lingkar Timur ini terdapat pula taman remaja yang merupakan kebun binatang dan taman kota yang memiliki fungsi vital yaitu sebagai paru-paru kota. Tabel II.1 Pemanfaatan Lahan Kel. Lingkar Timur Jenis Pemanfaatan Luas Kawasan Lahan (Ha) Permukiman 60 Pekarangan + 20 Ruang Terbuka Perkantoran 4 Total Luas 87 Kelurahan Sumber : Data Kelurahan 15

2.1.3. Data Kependudukan Kelurahan Lingkar Timur Tabel II.2 Data Kependudukan Kelurahan Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah KK yang ada di Kelurahan Lingkar Timur adalah sebanyak 1190 KK dengan total Jumlah penduduk 6917 orang. Jumlah warga terbanyak terdapat di RT 24 yaitu sebanyak 484 jiwa. Dari data tersebut terlihat bahwa di Kelurahan Lingkar Timur lebih di dominasi pria, namun terdapat dibeberapa RT yang lebih didominasi perempuan. 16

Tabel II.3 Basis Usia, Basis Pendidikan dan Basis Pekerjaan Berdasarkan Kelompok Usia Berdasarkan Basis Pendidikan Berdasarkan Basis Pekerjaan Jumlah warga terbanyak di Kelurahan Lingkar Timur berdasarkan kelompok usia adalah warga dengan kelompok usia produktif, yaitu usia antara 20-58 tahun. Jika dilihat berdasarkan kelompok pendidikan, jumlah warga terbanyak adalah usia sekolah, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan kelompok pekerjaan, sebagian besar warga Kelurahan Lingkar Timur bekerja sebagai pegawai negeri Sipil (PNS) dan pedagang, baik yang berdagang di area pasar tradisional maupun pertokoan. 17

4 46 152 2.1.4. Kondisi Sosial Kelurahan Lingkar Timur Tabel II.4 Perbandingan Jumlah KK Miskin Dari data diatas terlihat bahwa jumlah KK yang terdapat di Kelurahan Lingkar Timur sebanyak 1.190 KK dengan perbandingan jumlah KK Miskin sebanyak 131 KK Miskin. Jumlah KK miskin terbanyak berada di RT 1 yaitu sebanyak 27 KK Miskin. 2.1.5. Perekonomian Masyarakat Kelurahan Lingkar Timur Usaha Contoh Usaha Warga Kel. Lingkar Timur T o k o / R u k o W a r u n g I n d u s t r i K e c i l Perbandingan Jenis Usaha Warga Jenis usaha di didominasi oleh toko/ ruko. Industri Kecil/ Rumah Tangga yang ada di Kelurahan Lingkar Timur adalah Usaha kue di RT 02 dan RT 12, usaha jahit di RT 14, dan produksi mie di RT 16. 18

2.2. Kondisi Infrastruktur Kelurahan Lingkar Timur 4.2.1. Jaringan Jalan Kondisi jalan di Kelurahan Lingkar Timur terbilang sudah cukup baik, dibeberapa titik sudah mengalami perkerasan. Tetapi masi terdapat kondisi jalan yang belum mengalami perkerasan. Kondisi jalan seperti ini biasanya terdapat di gang gang perumahan warga. Gambar 2.1 Peta Jaringan Jalan Kelurahan Lingkar Timur 4.2.2. Jaringan Drainase Kondisi jaringan drainase di Kelurahan Lingkar Timur di beberapa titik sudah dalam kondisi yang baik, namun dibeberapa titik masih terdapat kawasan yang memiliki jaringan drainase yang buruk. Selain itu masi terdapat kawasan yang belum memiliki jaringan drainase. Hal tersebut dapat memicu terjadinya banjir jika tidak ditanggulangi kedepannya. Berikut peta sistem jaringan drainase Kelurahan Lingkar Timur : 19

Gambar 2.2 Peta Drainase Kelurahan Lingkar Timur 4.2.3. Sistem Persampahan Sistem persampahan di Kelurahan Lingkar Timur masih mengelola sampah dengan cara dibakar secara tradisional. Selain itu sistem pembuangan sampah di Kelurahan Lingkar Timur juga terdapat rumah yang memiliki tempat pembuangan pribadi, dan ada pula warga yang membuang sampah ke tempat pembuangan sampah komunal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peta dibawah ini : 20

Gambar 2.3 Peta Pengelolaan Sampah Kelurahan Lingkar Timur 4.2.4. Jaringan Air Bersih Hampir rata-rata masyarakat Kelurahan Lingkar Timur menggunakan air ledeng PDAM. Namun terdapat pula kawasan yang system penyediaan air bersihnya menggunakan air sumur bor dan sumur galian mata air. Gambar 2.4 Peta Jaringan Air Bersih Kelurahan Bentiring 21

4.2.5. Sanitasi Sistem sanitasi di Kelurahan Lingkar Timur rata-rata masyarakat sudah memiliki jamban sendiri. Tetapi masih terdapat dibeberapa titik kawasan yang belum memiliki jamban. Gambar 2.5 Peta Jaringan Sanitasi Kelurahan Lingkar Timur 2.3. Permasalahan di Kelurahan Lingkar Timur Dari segi infrastruktur masih terdapat permasalahan yang terjadi di Kelurahan Lingkar Timur. Permasalahan itu berupa terdapat beberapa jalan yang belum mengalami perkerasan. Jalan masih berupa bentuk tanah. Selain itu masih terdapat kawasan yang belum memiliki saluran drainase atau keadaan drainase di kawasan tersebut dalam kondisi buruk. 22

Gambar 2.6 Peta Permasalahan Kelurahan Lingkar Timur 2.4. Mitigasi Bencana Kelurahan Lingkar Timur Berikut ini merupakan arahan jalannya titik berkumpul di Kelurahan Lingkar Timur. Di Kelurahan Lingkar Timur terdapat 3 titik berkumpul jika terjadi bencana, yaitu di lingkungan sekolah, dan ruang terbuka hijau di kawasan taman remaja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peta mitigasi dibawah ini : 23

Gambar 2.7 Peta Mitigasi Kelurahan Lingkar Timur 2.5. Gambaran Wilayah Kawasan Prioritas 2.5.1. Penentuan Kawasan Prioritas Kawasan Prioritas adalah kawasan yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangan atau penanganannya sebagai upaya untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat dan bersih. Sesuai dengan pedoman dan petunjuk teknis PLPBK bahwa yang menjadi kawasan prioritas setidaknya harus memenuhi unsur Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS), tetapi kondisi realitas di Kelurahan Lingkar Timur unsur yang terpenuhi hanya Miskin. Dengan kondisi tersebut maka kriteria yang disepaki untuk menentukan kawasan prioritas di Kelurahan Lingkar Timur adalah : 1. Persentase KK miskin paling besar 2. Sanitasi lingkungan yang jelek/tidak layak 3. Persentase Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) paling besar 4. Kemendesakan Penanganan 5. Dukungan/partisipasi Masyarakat 24

Metode yang digunakan untuk menentukan kawasan prioritas adalah dipakai metode Weighting (Pembobotan). Pembobotan merupakan teknik pengambilan keputusan pada suatu proses yang melibatkan berbagai faktor secara bersama-sama dengan cara memberi bobot pada masing-masing faktor/kriteria tersebut. Pembobotan dapat dilakukan secara objektif dengan perhitungan statistik atau secara subyektif dengan menetapkannya berdasarkan pertimbangan tertentu. Penentuan bobot secara subyektif yang dilakukan pada proses ini, dimana landasan pemahamannya adalah : KK miskin dan Rumah tidak layak huni di Kelurahan Lingkar Timur adalah hampir merata disetiap RT; Kondisi sistem Sanitasi adalah isu yang paling krusial, dimana rata-rata penduduk belum sadar akan kesehatan lingkungan. Berdasarkan kriteria yang sudah disepakati, selanjutnya dilakukan proses pembobotan melalui kesepakatan bersama dengan uraian sebagai berikut : 2.5.2. Metode Penentuan Kawasan Prioritas 1. Persentase KK Miskin (25%) Nilai 1 berarti sedikit/rendah (< 50% dari jumlah KK seluruhnya) Nilai 2 berarti banyak (50% - 70% dari jumlah KK seluruhnya) Nilai 3 berarti sangat banyak (>70% dari jumlah KK seluruhnya) 2. Sanitasi Lingkungan (15%) Nilai 1 berarti masih layak/cukup layak Nilai 2 berarti tidak layak Nilai 3 berarti sangat tidak layak 3. Persentase Rumah Tidak Layak Huni (15%) Nilai 1 berarti sedikit/rendah (<50%) Nilai 2 berarti banyak (50% - 70%) Nilai 3 berarti sangat banyak (>70%) 4. Kesesuaian Usulan Kegiatan/Kemendesakan (20%) Nilai 1 berarti kurang sesuai dengan arah pengembangan kawasan serta tidak mendesak Nilai 2 berarti sesuai dengan arah pengembangan serta mendesak Nilai 3 berarti sesuai dengan arah pengembangan kawasan serta sangat mendesak 5. Dukungan/Partisipasi Masyarakat (25%) Nilai 1 berarti program tersebut kurang dukungan atau didukung oleh sebagian kecil masyarakat Nilai 2 berarti program tersebut didukung oleh sebagian masyarakat Nilai 3 berarti hampir seluruh masyarakat mendukung program tersebut 25

Berikut ini merupakan kawasan prioritas Kel. Lingkar Timur : Kawasan Prioritas III adalah RT 12 yang difokuskan pada penataan taman publik, sebagai satu-satunya taman publik yang ada di Kelurahan Lingkar Timur yang memiliki fungsi penting untuk tempat berkumpul, bersosialisasi, rekserasi, bermain, dan belajar. Lokasinya sangat strategis yaitu dekat dengan sekolah. KAWASAN PRIORITAS 3 : KAWASAN PRIORITAS 1 : Berdasarkan kesepakatan, lokasi kawasan Prioritas I berada di RT 01, 03, 24, dan 27, dengan dasar K pertimbangan bahwa di kawasan ini EL memiliki tingkat kepadatan, L. kekumuhan dan kemiskinan yang JA L paling tinggi (hasil kajian PS PLPBK A 2014). Selain itu, infrastruktur N lingkungan yang ada dikawasan G sebagian besar mengalami kerusakan E sehingga memerlukan perbaikan D sesegera mungkin. Pada kawasan A N tersebut juga mengalami persoalan G banjir yang cukup parah sehingga perlu penanganan serius. KAWASAN PRIORITAS 2 : K E L. P A N O R A M A KEL. PADANG NANGKA KEL. LINGKAR TIMUR K EL L. SI D O M U L Y O Lokasi kawasan prioritas II berada di RT 23. Pada kawasan ini terdapat Taman Remaja yang merupakan kebun binatang dan hutan kota yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih baik lagi. Rencana pengembangan taman remaja akan dilakukan oleh instansi pemerintah terkait bekerjasama dengan pihak ketiga. Pada RT 23 terdapat pula saluran drainase yang melintasi wilayah Kelurahan yang juga memerlukan penanganan dikarenakan rusak dan dapat menyebabkan banjir 26

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN Dari kondisi existing yang digambarkan pada bab diatas, dijelaskan mengenai capaian siklus atau tahapan kegiatan yang telah tercapai maupun belum tercapai sekaligus sebaran biaya dan dokumentasinya. Penjelasan mengenai capaian tersebut diuraikan dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan pembangunan fisik dan pemasaran sosial berikut : 3.1. TAHAP PERENCANAAN PLPBK REGULER 3.1.1. Pelaksanaan Siklus Kegiatan Perencanaan A. Lokakarya Tingkat Kelurahan Lokakarya Tingkat Kelurahan Kelurahan Lingkar Timur bertempat di Lingkungan Kantor Kelurahan Lingkar Timur pada tanggal 10 Maret 2014, dilakukan untuk menyampaikan substansi program Penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas kepada pelaku di tingkat Kelurahan, seperti LembagaKelurahan dan jajaranya, BKM, Institusi pendidikan dan akademisi di Kelurahan setempat, perusahaan dan perbankan serta relawan. Maksud dan tujuan Lokakarya Kelurahan ini untuk menggugah keterlibatan pelaku di Kelurahan Lingkar Timur. Gambar 3.1 Kegiatan Lokakarya Tingkat Kelurahan 27

B. Pembentukan Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Pembentukan Tim Inti Perencanaan Partisipatif dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur dan elemen di masyarakat seperti RT dan RW, tokoh masyarakat, LPM Kelurahan, pemuka adat dan pemuka agama, akademisi dan aparat Kelurahan. Kegiatan dilakukan pada tanggal 14 Maret 2014. Tujuan terbentuknya TIPP adalah sebagai sebuah kelompok relawan yang mendorong sekaligus memfasilitasi pelaksanaan PLPBK di Kelurahan, dimana selain sebagai mitra BKM/LKM juga sebagai kelompok relawan yang memfasilitasi berjalannya siklus, tergalinya informasi-informasi permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan. Gambar 3.2 Proses Pembentukan TIPP C. Pelatihan TIPP & Bimbingan LKM, UP-UP Agar TIPP dan LKM serta UP memiliki kapasitas yang baik dalam mendorong terlaksananya PLPBK di Kelurahan, dilakukan penguatan kapasitas berupa pelatihan untuk TIPP serta LKM dan UP. Pelatihan TIPP dan LKM dilakukan pada tanggal 9 12 Juni 2014 di SDN 52. Gambar 3.3 Pelatihan TIPP dan Bimbingan LKM, UP 28

D. Pembentukan dan Pelatihan Tim Teknis di Tingkat Kota Pelatihan Tim Teknis Kota di lakukan setelah dibentuknya Tim Teknis di tingkat kota. Pelatihan Tim Teknis Kota ini dilakukan untuk mendukung berjalannya kegiatan penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK). Tim Teknis ini nantinya yang terpilih akan mendampingi kelurahan PLPBK dampingan. Kegiatan berlangsung di Hotel Splash Kota Bengkulu selama dua hari pada tanggal 07 08 April 2014 yang dihadiri oleh Tim Teknis dari berbagasi SKPD di Kota Bengkulu. Gambar 3.4 Pelatihan Tim Teknis PLPBK E. Kegiatan Sosialisasi PLPBK Tingkat Kota Kegiatan sosialisasi kegiatan penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas ini berlangsung pada tanggal 07 Mei 2014, berlokasi di Hotel Raffles. Kegiatan ini adalah bentuk sosialisasi adanya kegiatan PLPBK di Kota Bengkulu. 29

F. Kegiatan Sosialisasi Massal Gambar 3.5 Kegiatan Sosialisasi PLPBK Tingkat Kota Sosialisasi Massal di Kelurahan Lingkar Timur dititikpusatkan di lingkungan sekitar SDN 52. Rangkaian kegiatan dilakukan tanggal 15-17 Agustua 2014 yang terdiri dari kegiatan Lomba Mewarnai Tingkat PAUD dan TK, Lomba Memanjat Batang Pinang, Lomba Memasukkan Pensil ke Dalam Botol,Lomba Memasang Topi, dan Lomba Tarik Tambang. Gambar 3.6 Rangkaian Kegiatan Sosialisasi Masal 30

Kegiatan dilakukan dengan tujuan yaitu agar program PLPBK tersampaikan lebih luas kepada warga, warga mengetahui bahwa dalam PLPBK terdapat komitmen lintas elemen dan dukungan, warga mengetahui bahwa dalam PLPBK dan programprogram lain yang sejenis membutuhkan partisipasi dan peran serta aktif, adanya respon dari aparat pemerintah terkait mengenai PLPBK dan Pembangunan yang berkelanjutan, dan adanya respon dari masyarakat mengenai PLPBK di Kelurahan. G. Seleksi TAPP & TAP Kegiatan seleksi TAPP diaksanakan pada tanggal 27 Mei 2014, kegiatan ini dihadiri oleh para peserta yang mendaftar sebagai TAPP untuk kegiatan PLPBK. Kegiatan ini berlangsung di kantor KORKOT. Kegiatan dilaksanakan dengan mendengarkan persentasi dari masing-masing calon TAPP yang mendaftar, kemudian masing-masing calon TAPP diberikan tanya jawab mengenai pemasaran, dan metode metode yang akan digunakan untuk memasarkan kegiatan PLPBK, dalam hal ini tim teknis dari BAPPEDA sebagai tim penilai. Gambar 3.7 Seleksi TAPP & TAP 31

H. Pelatihan Tenaga Ahli Perencanaan dan Pemasaran (TAPP) Setelah dilaksanakanya perekrutan calon TAPP, selanjutnya TAPP yang terpilih dilatih selama 3 hari dari tanggal 3-5 Juli 2014 yang berlokasi di Hotel Tiara. Peserta pelatihan tenaga ahli perencanaan dan pemasaran (TAPP) program penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK) ini diberi pembekalan terkait kegiatan pemasaran PLPBK kedepan. Peserta diberikan pemahan terkait program PLPBK oleh tim teknis dan narasumber lainnya terkait perencanaan komprehensif, pemasaran partisipatif. Gambar 3.7 Proses Kegiatan Pelatihan TAPP I. Pembahasan Kontrak TAPP Proses pembahasan sekaligus penandatanganan kontrak TAPP dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2014, bertempat di kantor KORKOT Kota Bengkulu. TAPP terpilih melaksanakan penandatangan kontrak setelah dilakukan pelatihan kepada TAPP. 32

J. Pemetaan Swadaya Gambar 3.8 Pembahasan dan Penandatanganan Kontrak TAPP Sebelum dilakukannya Pemetaan Swadaya (PS) terlebih dahulu telah dilakukan pelatihan/coaching serta bimbingan relawan untuk melakukan RPK (Refleksi Perkara Kritis) dalam Pelatihan RPK dan Pelatihan PS. Pelaksanaan dilakukan 17-19 Juli di Gedung Rumah Belajar RT 3 Kelurahan Lingkar Timur. a. Pelaksanaan RPK terlebih dimulai dengan melakukan sosialisasi tingkat basis RT/RW. RPK dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD). Dengan adanya RPK, masyarakat menyadari dampak pembangunan, penyebab permasalahan kumuh, teridentifikasinya lokasi yang kumuh, miskin, padat, serta ada peran serta yang diharapkan untuk mengatasi permasalahan kumuh. Gambar 3.9 Diskusi FGD Pembuatan Dokumen RPK 33

b. Pemetaan Swadaya dilakukan dengan tujuan untuk menggali lebih banyak permasalahan lingkungan, melakukan identifikasi permasalahan dan lokasi yang bermasalah, melakukan tabulasi permasalahan dan melakukan kajian-kajian serta analisis permasalahan berikut ide-ide penyelesaian masalah. Pelaksananan PS dilakukan pada Agustus 2014 dengan melibatkan relawan PS, TIPP, RT dan RW serta Kelurahan di lokasi-lokasi yang teridentifikasi kumuh, padat dan miskin sebagai sasaran prioritas. Gambar 3.10 Proses Pelaksanaan Pemetaan Swadaya di Lapangan Dengan dilakukannya kajian dan analisa permasalahan berikut potensi-potensi kemudian dapat dirumuskan serta kemudian ditetapkan lokasi-lokasi prioritas yang akan diintervensi melalui PLPBK. K. Penyusunan RTPLP serta Aturan Bersama Proses penyusunan RTPLP dan Aturan Bersama merupakan satu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan tidak terpisahkan. Rangkaian-rangkaian kegiatan tersebut selain melibatkan BKM dan TIPP juga telah melibatkan TAPP, dan secara terjadwal juga melakukan koordinasi dan konsultasi bersama Tim Teknis. Hal ini dilakukan dengan harapan ada keterpaduan informasi dan komunikasi dari para pelaku, untuk menghasilkan produk perencanaan yang baik dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan baik dalam skala prioritas maupun berkelanjutan. a. Proses Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) dilakukan melalui musyawarah antara TAPP, TIPP, BKM, Aparat Kelurahan, dan Tokoh 34

Masyarakat membahas seputar proses perencanaan RPLP dan RTPLP yang sedang berlangsung dimasyarakat, mulai dari penyepakatan visi dan misi pengembangan Kelurahan/RPP, identifikasi potensi dan masalah di masyarakat, analisis SWOT, rembug arahan pengembangan dan penyepakatan indikasi program. Rangkaian kegiatan penyusunan RPLP dan RTPLP dimulai bulan Februari 2015. Gambar 3.11 Proses Penyusunan RPLP dan RTPLP b. Penyusunan Aturan Bersama, dilakukan seiring dengan pelaksanaan rembugrembug dalam pelaksanaan pemetaan Swadaya maupun kegiatan diskusi tematik di masyarakat kemudian disusun seiring dengan penyusunan produk perencanaan Penyusunan RTPLP dan Aturan Bersama dimulai pelaksanaannya pada bulan April 2015. Gambar 3.12 Proses Penyusunan Aturan Bersama 35

c. Rembug Indikasi Program RPLP dan RTPLP, Rapat dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat, dihadiri Fasilitator PLPBKvdan TAPP, membahas mulai dari penyepakatan visi dan misi pengembangan Kelurahan/RPP, validasi dan identifikasi potensi dan masalah pd PS, analisis SWOT, rembug arahan pengembangan dan penyepakatan indikasi program. Gambar 3.13 Rembug Indikasi Program RPLP dan RTPLP d. Pameran dan Uji Publik RPLP, RTPLP dan Aturan Bersama (PLPBK), dilaksanakan di lantai 2 Mega Mall pada tanggal 23 Mei 2015. Pada kesempatan tersebut di pamerkan maket perencanaan dan media hasil perencanaan, dengan melibatkan peserta anak-anak dalam lomba mewarnai dan display produk usaha kreatif milik masyarakat. Setelah mendapatkan kesepakatan kemudian disahkan oleh Tim teknis dan dijadikan acuan dan rujukan dalam pembangunan Kelurahan Lingkar Timur. Gambar 3.14 Pameran dan Uji Publik RPLP, dan RTPLP 36

e. Lokakarya RPLP dan RTPLP, merupakan penyampaian hasil penyusunan draft RTPLP kepada masyarakat untukmendapatkan masukan dan saran, dihadiri segenap tokoh masyarakat, RT dan RW, TIPP, Tim teknis dan lembaga-lembaga Kelurahan, berlangsung pada 16 Juni 2015. Gambar 3.15 Lokakarya RPLP dan RTPLP 3.1.2. Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan - Rangkuman Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan Proses perencanaan di Kelurahan Lingkar Timur menggunakan pendekatan partisipatif, dimana masyarakat berperan aktif dalam proses berjalannya kegiatan ini. Seberapa baik kualitas perencanaan ini sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh peran aktif masyarakat Lingkar Timur itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan sebuah jadwal kegiatan dalam proses perencanaan partisipatif ini. Hal ini bertujuan untuk menyusun rencana kerja agar setiap stakeholder dapat mempersiapkan diri dan melaksanakan target- target apa yang harus dilakukan agar penyusunan perencanaan berjalan dengan efektif, efisien dan selesai tepat waktu. - Rekap Indikasi Kegiatan (RTPLP) Rencana investasi di Kelurahan Lingkar Timur melihat potensi, masalah dan tingkat keberlanjutan dari pengembangan kawasan secara keseluruhan. Dengan tidak mengesampingkan sasaran dari wilayah pada kumuh dan miskin. Berikut ini merupakn tabel rencana investasi. 37

NO Kegiatan Volume Total Tahun Biaya Biaya Sumber Dana (RP.000) Jumlah Satuan (Rp.000) I II III IV V 1 Jalan RT 01 68 m 50.159 50.159 PLPBK 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jalan Rabat Beton Jl. Jeruk Ujung Drainase Jl. Jeruk Ujung Jalan Gang RT 27 (Samping Masjid) Jalan Lorong Depan Masjid Perbaikan Rumah RT 27 (A) Perbaikan Rumah RT 27 (B) Pembangunan Tembok Penahan TanahJl. Jeruk Ujung Perbaikan Gedung Balai Warga Pembangunan WC Balai Warga Perbaikan Halaman Balai Warga Pembuatan Rumah pembibitan Pembuatan Pagar Tanaman Rambat Pengadaan Pot Bunga (@750.000) Pekerjaan Jalan Beton Jalan Rabat Beton RT 24 (1) Jalan Rabat Beton RT 24 (2) 75 m 24.357 24.357 PLPBK 120 m 71.408 71.804 PLPBK 52 m 9.591 9.591 PLPBK 114 m 29.212 29.212 PLPBK 1 Unit 22.256 22.256 PLPBK 1 Unit 15.637 15.637 PLPBK 1 Ls 34.734 34.734 PLPBK 1 Unit 77.820 77.820 PLPBK 1 Unit 50.197 50.197 PLPBK 260 m2 40.470 40.470 PLPBK 1 Unit 11.664 11.664 PLPBK 25 m 7.500 7.500 PLPBK 1 Paket 7.500 7.500 PLPBK 237,3 m 90.355 90.355 PLPBK 62,5 m 52.794 52.794 PLPBK 43 m 27.044 27.044 PLPBK 38

NO 18 19 Kegiatan Jalan Rabat Beton RT 24 (3) Drainase Induk RT 23 Volume Total Tahun Biaya Biaya Sumber Dana (RP.000) Jumlah Satuan (Rp.000) I II III IV V 237 m 94.682 94.682 Swasta 221 m 227.302 227.302 PLPBK 20 Taman RT 12 1 Ls 75.000 75.000 Pemerintah/ Swasta 21 22 Pelatihan Pembibitan Pelatihan Keterampilan produksi rumah tangga 1 Ls 50.000 50.000 Swasta/ Swadaya 1 Ls 50.000 50.000 Swasta/ Swadaya 23 Pemeliharan Jalan dan Drainase 1 Ls 30.000 30.000 Pemerintah/ Swasta/ Swadaya 24 Pemeliharaan Balai Warga 1 Ls 10.000 10.000 Pemerintah/ Swasta/ Swadaya 25 Pembuatan bak Air AntisipasiKebakaran 10 Unit 2.500 25.000 Pemerintah/ Swasta/ Swadaya 26 Lampu Solar Cell 8 Unit 20.000 160.000 Pemerintah/Swasta 27 WC Septic tank 3 Unit 6.000 18.000 Pemerintah/Swasta 39

3.1.3. Rekapitulasi Pemanfaatan Dana Perencanaan PLPBK Kelurahan Lingkar Timur (BLM Tahap I) No Kegiatan Penggunaan Dana Tahun Transaksi Biaya Tenaga Pendamping 1 Biaya Langsung Tenaga Pendamping 2014 25,000,000 Perencanaan 2 Biaya Langsung Tenaga Pendamping 2014, 2015 25,000,000 Pemasaran 3 BOP BKM 10,000,000 2014, 2015, 2016 Tahap Persiapan 1 Publikasi, Tes Kompetensi & Wawancara, 2014 Penetapan TAPP, Penandatanganan Kontrak 1,363,500 dan Mobilisasi TAPP (3 x pertemuan) 2 Pelatihan TA Perencanaan Partisipatif 2,000,000 2014 1 Pengembangan Kapasitas Masyarakat Pelaksanaan Sosialisasi Massal 2 Pelatihan BKM, UP-UP dan Aparat Kelurahan 3 Pelatihan Rembug Perkara Kritis (RPK) 4 5 Pelatihan Pemetaan Swadaya (PS) Pelatihan Tim Inti Perencanaan Partisipatif 8,665,000 2014 2,500,000 2014 1,000,000 2014 1,500,000 2014 2,000,000 2014 Visi Misi Kelurahan 1 Lokakarya Visi dan Misi Kelurahan tkt. Kelurahan (Pemetaan Swadaya) 2 Laporan Lokakarya Visi Misi Kelurahan Cetak Dokumen PS) 910,000 2014 770,000 2014 Perencanaan Lingkungan Mikro/RTPLP 1 2 Coaching dan persiapan Survey Primer Kawasan Prioritas 3 Rembug Perumusan RTPLP dengan masyarakat kawasan prioritas 4 Konsultasi Publik RTPLP (masyarakat dan Tim Teknis Pemda) 5 Lokakarya Penyepakatan RTPLP tingkat Kelurahan 1,250,000 2015 300,000 2015 610,000 2015 1,000,000 2015 910,000 2015 40

No Kegiatan Penggunaan Dana Tahun Transaksi 6 7 Penyusunan Dokumen RTPLP dan DED Pembuatan Maket RTPLP Kawasan Prioritas 8 Sosialisasi Dokumen RTPLP melalui penyebaran dokumen dan media sosialisasi (Poster) 9 Standing Banner 10 Buku Saku 6,390,000 2015 7,000,000 2015 2,000,000 2015 1,600,000 2015 3,750,000 2015 1 2 3 4 5 6 DED dan RKS Penyusunan Rencana Detail Enginering Design (DED) Konsultasi Publik Konsultasi Publik (Lobi & Negosiasi) Pembuatan Web Site Info Cerominal TV (30') Talk Show Radio 7 Pameran Hasil perencanaan RTPLP, AB, DED Penguatan Kapasitas Pemasaran Masyarakat 7,000,000 2015 2,000,000 2015 3,000,000 2015 2,000,000 2015 1,500,000 2015 5,000,000 2015 1 Peresmian PLPBK dan Expose Kotaku 7,100,000 2016 2 Evaluasi,Refleksi dan Kemitraan PLPBK Kota 16,881,500 2016 Total 150,000,000 41

3.2 Tahap Pelaksanaan Fisik 3.2.1. Pemasaran Rekrutmen Tenaga Ahli Pemasaran telah dilakukan dan telah turut serta terlibat langsung dalam proses identifikasi permasalahan, perumusan masalah, analisa dan kajian potensi serta penggalian ide-ide. Sebelumnya Tenaga Ahli Pemasaran telah mendapatkan bimbingan teknis dan pembekalan dari Konsultan terkait job description dalam mendorong berjalannya PLPBK dan khususnya dalam memasarkan produk perencanaan. Kajian Dokumen Perencanaan Tenaga Ahli Pemasaran telah dilibatkan dalam kajian dokumen RPLP dan RTPLP. Hal ini dalam rangka memahami bersama produk perencanaan yang dihasilkan dalam kegiatan perencanaan, TIPP, TAP dan BKM. Kajian tersebut tidak hanya difokuskan pada indikasi program yang ada, namun juga pada substansi gagasan yang diusung oleh dokumen tersebut yang harus diimplementasikan di Kelurahan Lingkar Timur. Penyusunan Grand Strategi Pemasaran Agar kegiatan pemasaran yang dilakukan Tim Pemasaran, BKM dan TIPP bersama Tim Teknis menyusun Action Plan agar kegiatan-kegiatan yang disusun terjadwal dengan baik, dan output serta capaiannya dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin. Capaian yang dimaksud kemudian disosialisasikan kepada masyarakat, dengan merangkul masyarakat sebagai relawan pemasaran dan memberikan coaching clinic terkait ide dan gagasan serta rencana kerja tim pemasaran. Penyusunan dan Penyepakatan Dok Strategi Pemasaran Penyusunan Dokumen Pemasaran dilakukan bersama dengan Tim Teknis, BKM dan TIPP melalui diskusi-diskusi serta rembug tematis dengan narasumber. Kegiatan ini dilakukan dengan tolok ukur yaitu adanya investasi serta dampaknya terhadap pembangunan. Selain itu juga diharapkan ada tolok ukur perubahan perilaku. Tindak lanjut dari diskusi-diskusi tersebut yaitu adanya kesepahaman, kesepakatan dan komitmen bersama. 42

3.2.2. Pemanfaatan Dana Kegiatan Fisik BLM PLPBK Kelurahan Lingkar Timur (Tahap II) 43

Pelaksanaan kegiatan fisik untuk pemanfaatan dana BLM PLPBK Tahap 2 dilakukan setelah sebelumnya telah dilakukan rangkaian fasilitasi pembentukan KSM berikut proposal kegiatan setelah tersedianya dokumen perencanaan (RTPLP dan DED) beserta maket wilayah. a. Siklus Pelaksanaan Pembangunan Pelaksanaan Pembangunan merupakan langkah dalam membangunkepercayaan masyarakat luas. Sehingga BKM Timur Sejahtera Kelurahan Lingkar Timur mempersiapkan pembangunan PLPBK ini dengan persiapan yang cukup baik dengan melibatkan masyarakat melalui berbagai sosialisasi dan kesiapan sumberdaya. Berikut kegiatan dalam persiapan dan pelaksanaan pembangunan oleh KSM diantaranya : 1. Pembentukan Tim Inti Pelaksana Pembangunan yang bertugas untuk mengkoordinir dan mengendalikan pembangunan fisik. Pembentukan TIPP melalui musyawarah mufakat dengan menghadirkan tokoh masyarakat. 2. Pelatihan Tim Inti Pelaksana Pembangunan. Dilakukan di Gedung PKP2B PU Propinsi Bengkulu dengan menghadirkan narasumber dari konsultan. 3. Penyusunan DED (Detail Engineering Kelurahan) oleh pihak ketiga yang dipilih/ditunjuk secara transparan dan akuntabel. 4. Konsultasi teknis DED yang meliputi gambar kerja, RAB dan RKS dengan Tim Teknis dan Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum. 5. Pembentukan KSM dan Pelatihan KSM. Agar dalam penyusunan proposal maupun pelaksanaan pembangunan dapat optimal. 6. Penyusunan Proposal, didampingi dan diverifikasi oleh Tim fasilitator. 7. Pencairan atau pemanfaatan dana oleh KSM. Dalam penggunaan dana, KSM membuka rekening dengan tandatangan speciment oleh 3 orang dari unsur KSM 8. Sosialisasi kegiatan KSM dimasyarakat di kawasan bertujuan untuk menggugahkepedulian dan meningkatkan swadaya masyarakat dengan berkontribusi bahan material, pendanaan dan tenaga kerja. 9. Pelaksanaan pembangunan dan pengendalian oleh BKM Timur Sejahtera Sejahtera bersama dengan tim teknis. 10. Sertifikasi Teknis oleh UPL dan Tim Faskel bersama Tim Korkot Kota Bengkulu. 44

3.3. Capaian Hasil Pelaksanaan Pembangunan PLPBK Reguler Kegiatan fisik PLPBK di Kelurahan Lingkar Timur memanfaatkan dana BLM sebesar Rp 850.000.000,00 (BLM Tahap 2), yang kegiatannya dilakukan oleh 4 KSM, yaitu : A. KSM Belimbing Nama KSM Kegiatan 0% 50% 100% Jalan Rabat Beton RT 27 Drainase RT 27 KSM BELIMBING, Ketua KSM Nopiyanto Jumlah Dana Rp. 160.669.000 Jalan Rabat Beton RT 24 Tembok Penahan Tanah RT 27 Rehab Rumah Rehab Rumah 45

B. KSM Pepaya Nama KSM Kegiatan 0% 50% 100% Gedung Balai Warga RT 03 Halaman Gedung Balai Warga RT 03 KSM PEPAYA, Ketua KSM Suslim Jumlah Dana Rp.221.918.000 WC Umum RT 23 Sumur Bor RT 23 Tembok Penahan Tanah RT 27 Rumah Pembibitan RT 23 46

C. KSM Durian. Nama KSM Kegiatan 0% 50% 100% Jalan Rabat Beton dan Drainase RT 01 KSM Durian, Ketua KSM Jumli Jumlah Dana Rp.226.869.000 Jalan Rabat Beton RT 03 Jalan Rabat Beton RT 24 D. Mangga, Nama KSM Kegiatan 0% 50% 100% KSM Mangga, Ketua KSM Rusganda Jumlah Dana Rp. 240.544.000 Jalan Rabat Beton RT 24 Drainase RT 23 47

Manfaat yang dirasakan masyarakat Kelurahan Lingkar Timur terhadap adanya kegiatan PLPBK Pembangunan drainase mengurangi dampak meluapnya air maupun ketergenangan di sekitar pemukiman Drainase/Saluran pembuangan selama ini sering menjadi tempat pembuangan sampah dan menumpuk. Adanya kegiatan PLPBK sangat membantu khususnya menyadarkan masyarakat terhadap dampak negatif membuang sampah sembarangan Warga setempat lebih merasa memiliki dan lebih disiplin untuk menjaga kebersihan. Diantaranya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah secara tertutup dan rutin. Warga setempat mulai merasa risih bila melihat sampah dan saling mengingatkan. Pembangunan jalan di kawasan RT 1, RT 3, RT 24 dan 27 yang merupakan satu kawasan dan juga menghubungkan RT 23 memberikan manfaat akses baik bagi warga di lokasi tersebut maupun warga lain yang masuk ke lokasi itu Masih banyaknya akses jalan yang sudah rusak dan menghambat lalu lintas warga menyebabkan warga merasa berterima kasih karena saat ini lokasi mereka lancar untuk dilalui dan berharap program serupa dapat dikucurkan kembali. Realisasi kegiatan fisik dalam program PLPBK di Kelurahan Lingkar Timur memberikan dampak baik yaitu : Ketersediaan akses jalan dan saluran pembuangan/drainase, dan genangan yang sebelumnya sering kali terjadi di lokasi permukiman sudah berkurang. Warga tidak lagi harus menguras isi rumah bila saat hujan terjadi banjir ataupun saat air sungai naik. Pelaku kegiatan (KSM dan pekerja) melibatkan warga Kelurahan Lingkar Timur, dimana selain penerima manfaat (baik langsung maupun tidak langsung) mereka juga berperan sebagai pekerja. Dalam pelaksanaan Pembangunan fisik, secara garis besar BKM Timur Sejahtera Kelurahan Lingkar Timur telah menyelesaikan kegiatan-kegiatan dengan output sebagai berikut : 1. Mewujudkan kesadaran dan partisipasi masyarakat Dalam tahapan pelaksanaan PLPBK Lingkar Timur, tahap-tahap kegiatan selalu melibatkan masyarakat, dan pengambilan keputusan juga berdasarkan kesepakatan masyarakat. Selain itu juga melibatkan warga miskin yang rentan dan perempuan baik partisipasinya maupun dalam pengambilan keputusan. 48

2. Mewujudkan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan Adanya PLPBK di Lingkar Timurkhususnya di kawasan prioritas mendorong masyarakat untuk perlahan-lahan mengubah perilaku menjadi lebih bersih dan menjaga kesehatan, dengan tidak membuang sampah di tengah maupun di pinggir jalan serta ke saluran pembuangan. 3. Meningkatkan Sarana, Prasarana dan Pelayanan Permukiman Sarana yang telah dibangun memiliki ketahanan fisik dan sesuai standar pembangunan, minimal 5 tahun. Selain itu sasaran penerima manfaat sesuai dengan sasaran awal yaitu di kawasan permukiman yang padat, kumuh dan miskin, di mana warga miskin sebagai penerima manfaat langsung. 3.4. Aturan Bersama Perencanaan di kelurahan Lingkar Timur untuk mewujudkan lingkungan yang hijau, bersih, dan sehat melalui konsep Kampung Hijau disusun berdasarkan hasil pemetaan swadaya, yaitu melalui pemetaan kawasan yang dilakukan hingga ke tingkat RT dan wawancara. Pada Kawasan prioritas I, perencanaan ditekankan pada penataan koridor jalanjalan lingkungan. Kawasan prioritas I merupakan kawasan dengan berpenghuni yang kurang teratur dan bersih. Selain itu penataan juga diarahkan pada rebah rumah belajar milik kelurahan dan lingkungan sekitarnya sehingga dapat memaksimalkan fungsinya. Perencanaan Kawasan prioritas II adalah penataan taman lingkungan milik kelurahan sehingga meningkatkan nilai estetika dan fungsinya sebagai taman bermain, area berkumpul dan bersosialisasi, sekaligus tempat mengadakan berbagai acara kelurahan. Penataan Kawasan prioritas III ditekankan pada penataan area kuliner pada kawasan taman remaja yang saat ini belum tertata rapi. Penataan ini memerlukan kerjasama pemerintah kota yang memiliki kewenangan penuh. Dalam pelaksanaan pembangunan ini, kesadaran dan partisipasi masyarakat kelurahan merupakan faktor penting penentu keberhasilan. Masyarakat harus memiliki rasa keinginan untuk mau bersama-sama melakukan upaya dalam mencapai tujuan dan terus menjaga lingkungan yang sudah ditata sehingga kegiatan ini dapat terus berlanjut. Untuk membangun kesadaran masyarakat maka diperlukan kesepakatan yang ditentukan bersama-sama untuk menjadikannya sebagai kontrol sosial yang kuat dari dan bagi masyarakat kelurahan Lingkar 49

Timur itu sendiri. Kesepakan bersama yang dibangun diharapkan dapat menjadi awal kesadaran dan dapat terus ditingkatkan hingga nantinya dapat menjadi sebuah budaya atau kebiasaan yang terus dijalankan oleh masyarakat Kelurahan Lingkar Timur. Dalam aturan bersama tersebut terdapat tidak hanya ketentuan yang harus dijalankan, tetapi juga bentuk insentif dan disinsentif yang diterapkan kepada setiap orang tanpa terkecuali. Adapun Aturan Bersama Kelurahan Lingkar Timur adalah sebagai berikut : a. Penghijauan dan Kebersihan Lingkungan 1. Setiap warga setidaknya menyediakan 2 3 pot tanaman hijau untuk diletakkan di lingkungan rumah masing-masing. 2. Setiap warga harus selalu menjaga kebersihan, dengan cara: Setiap hari warga harus menyiram tanaman dan membersihkan lingkungan terutama pada koridor-koridor hijau dan halaman rumah. Setiap warga dilarang membuang sampah sembarangan di halaman rumah, jalan, saluran air, atau tempat lain yang bukan tempat pembuangan sampah. Apabila diketahui ada warga yang membuang sampah sembarangan, dikenakan denda sebesar Rp. (kesepakatan warga). Pada beberapa tempat dibuat papan peringatan. Setiap bulan, diadakan kebersihan bersama-sama di lingkungan rumah dan saluran air besar (waktu disepakati warga). Setiap warga harus sama-sama menjaga keasrian lingkungan dan tanaman hidroponik yang diadakan. Setiap warga dilarang untuk melakukan kegiatan MCK langsung pada siring/ atau saluran air. Jika masih ada warga yang melakukan akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis oleh RT masing-masing dan diumumkan. Bagi warga yang kurang mampu dan memenuhi kriteria dapat melapor ke sekretariat BKM untuk permohonan bantuan perbaikan MCK. b. Balai Musyawarah Warga 1. Kebersihan balai musyawarah warga adalah tanggung jawab seluruh warga Kel. Lingkar Timur. Setiap warga harus menjaga kebersihan balai musyawarah warga, dengan cara:setiap warga harus selalu menjaga kebersihan, dengan cara: 50

Setiap warga dilarang membuang sampah sembarangan di lingkungan balai. Apabila diketahui ada warga yang membuang sampah sembarangan, dikenakan denda sebesar Rp. (kesepakatan warga). Pada lingkungan rumah bela balai musyawarah warga dibuat papan peringatan. Setiap warga tidak boleh merusak furnitur, mengotori bangunan dan lingkungan, serta sembarangan menggunakan WC umum di lingkungan balai musyawarah warga. Setiap bulan, diadakan kebersihan bersama-sama di lingkungan balai (waktu disepakati warga). 2. Warga tidak boleh menggunakan lahan parkir balai musyawarah warga secara permanen, karena lahan ini merupakan lahan milik umum (milik warga). Harus ada aturan ketat mengenai penggunaan lahan parkir, seperti : Lahan parkir hanya boleh digunakan pada jam-jam tertentu, yaitu jam s.d jam WIB (kesepakatan warga), tidak boleh setiap hari. Bagi warga yang menggunakan lahan parkir bukan dalam rangka acara di balai musyawarah warga, tetapi untuk kepentingan pribadi dikenakan beban pemberian bantuan untuk kepentingan Balai warga. 3. Pengurus balai musyawarah warga ditunjuk sesuai kesepakatan warga. Diadakan pemungutan iuran untuk keperluan yang terkait dengan balai warga, kebersihan gedung, dll. c. Rumah Pembibitan 1. Setiap warga harus menjaga kebersihan rumah pembibitan. 2. Ditunjuk pengurus rumah pembibitan berdasarkan kesepakatan warga, dan diadakan iuran untuk kebersihan dan keamanan rumah pembibitan. 3. Setiap warga menyumbang paling tidak satu tanaman hidroponik untuk rumah pembibitan. d. Jalan dan Drainase 1. Setiap warga harus menjaga kebersihan jalan lingkungan dan drainase. 51

2. Setiap warga dilarang membuang sampah sembarangan di saluran air. Apabila diketahui ada warga yang membuang sampah sembarangan, dikenakan denda sebesar Rp. (kesepakatan warga). Dibeberapa tempat dibuat papan peringatan. 3. Adanya larangan melewati jalan lingkungan bagi kendaraan dengan muatan melebihi kemampuan beban jalan lingkungan. Jika ada pengemudi yang tidak menaati peraturan dikenakan denda sebesar Rp. (kesepakatan warga). Dibeberapa tempat dibuat papan peringatan. 4. Setiap bulan, diadakan kebersihan bersama-sama dijalan-jalan lingkungan dan saluran air (waktu disepakati warga). 52

3.5. Rencana Pengelolaan Kawasan (RPK) PLPBK Reguler RENCANA PENGELOLAAN KAWASAN (RPK) KELURAHAN LINGKAR TIMUR TAHUN 2015 2019 Rencana Pengelolaan Kawasan (RPK) Kelurahan Lingkar Timur Tahun 2015-2019 terdiri dari 4 (empat) subbab, yaitu sebagai berikut : 1. MEKANISME PENGELOLAAN Mekanisme pengelolaan adalah rencana alur kerja dalam pengelolaan kawasan di Kelurahan Lingkar Timur. Rencana mekanisme pengelolaan kawasan Kelurahan Lingkar Timur adalah sebagai berikut : Dilakukan M O N E V (Monitoring/ Pengawasan dan Evaluasi) Mekanisme pengelolaan di Kelurahan Lingkar Timur adalah sebagai berikut : 53