AMIYELLA ENDISTA. Website :

dokumen-dokumen yang mirip
BIOSTATISTIK. Amiyella Endista Website :

VARIABEL HIPOTESIS. Amiyella Endista Website : DAN

PENGANTAR BIOSTATISTIK. GIRI WIDAGDO, S.Kp., MKM

ESTIMASI. Podojoyo, SKM, M.Kes. Podojoyo 1

Teknik Pengambilan Sampel

BioStatistik. Amiyella Endista Website :

Menghitung Besar Sampel Kasus Kontrol dan Eksperimen

D I S T R I B U S I P R O B A B I L I T A S

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

POPULASI & SAMPEL. Prof.Dr.dr.Rizanda Machmud MKes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

BAB 4 METODE PENELITIAN

APLIKASI RAPID SURVEY

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BESAR SAMPEL. Saptawati Bardosono

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA. Amiyella Endista Website : BioStatistik

Z 2 α P Q n = d 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat

Modul 13 Ukuran Sampel

BAB I PENDAHULUAN. berkeadilan. Dimana penduduk hidup dalam lingkungan dan perilaku yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross

PENENTUAN BESAR SAMPEL. Mata kuliah rancangan Sampel Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Darul Ma arif Al Insan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kriteria inklusi penelitian. Subyek penelitian ini adalah kasus dan kontrol, 13

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Candiyasan dan SDN 1 Kertek di

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

AMIYELLA ENDISTA. Website : BioStatistik

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Regresi Logistik Biner untuk data Hasil Pembangkitan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan

B A B VI POPULASI DAN SAMPEL

Kehamilan : - Usia ibu - Umur kehamilan - Jarak Kelahiran - Gravida. Sosial Ekonomi - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

Tabel 2 X 2, RR dan OR. Saptawati Bardosono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan status ekonomi dengan

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

Pengantar Statistik Inferensial

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

Besar Sampel dan Teknik Sampling

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL YANG MENJALANI PERSALINAN SPONTAN DENGAN ANGKA KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD SRAGEN TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan

PENAKSIRAN PARAMETER TM_3

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENGAPA PERLU SAMPLING

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Prevalensi. sebanyak 63% (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud dengan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan jenis penelitian case control

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup. Masa

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui pos. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

Transkripsi:

AMIYELLA ENDISTA Email : amiyella.endista@yahoo.com Website : www.berandakami.wordpress.com

Populasi adalah seluruh unit/ subyek yang diteliti. Subyek/unit berupa individu, keluarga, puskesmas, RS, buku (cth: populasi buku) Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya mewakili populasi. Pada populasi dengan jumlah sedikit, sampel di random. (Random adalah setiap populasi punya kesempatan yang sama untuk terpilih)

1. Adanya populasi yang sangat besar dan tidak terbatas, sehingga tidak mungkin seluruh populasi diperiksa atau diukur karena akan memerlukan waktu yang lama. 2. Homogenitas, tidak perlu semua unit populasi yang homogen diperiksa karena akan membuang waktu serta tidak ada gunanya karena variabel yang akan diteliti telah terwakili oleh sebagian populasi tersebut. 3. Penarikan sampel menghemat biaya dan waktu. 4. Ketelitian/ketepatan pengukuran, meneliti yang sedikit (sampel) tentu akan lebih teliti jika dibandingkan dengan meneliti jumlah yang banyak (populasi)

1. Dapat menghasilkan gambaran karakter populasi yang tepat 2. Dapat menentukan presisi (ketepatan) hasil penelitian dengan menentukan simpangan baku dari taksiran yang diperoleh. 3. Sederhana, mudah dilaksanakan 4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin Kalau syarat-syarat di atas tidak dapat dipenuhi, kesimpulan yang digeneralisasikan untuk populasi akan bias (bias conclusion).

1.Sampling Error, sebenarnya hal ini bukan merupakan kesalahan yang sebenarnya, tetapi merupakan variasi dari konsekuensi pengambilan sampel. Maksudnya bahwa setiap sampel yang akan diambil dari suatu populasi akan berdistribusi sekitar nilai populasi. 2. Non Sampling Error, yaitu error yang tidak disebabkan oleh sampel, tetapi disebabkan pelaksanaan dalam pengambilan sampel sampai analisisnya, seperti: a. pada saat perencanaan b. pelaksanaan c. pengolahan d. analisis dan interpretasi

Penentuan besar sampel akan tergantung dari desain penelitian yang akan dilaksanakannya, antara lain: 1. Besar sampel untuk penelitian cross sectional. Menggunakan rumus besar sampel untuk estimasi proporsi Estimasi adalah perkiraan karakteristik populasi melalui data sampel. Presisi adalah ketepatan sampel terhadap populasi Contoh: ingn mengetahui proporsi suatu kejadian, seperti cakupan pemberian Hb, cakupan imunisasi, cakupan KB, prevalensi anemia ibu hamil.

n = z 2 1-α/2 P (1-P) Contoh: d 2 Peneliti ingin mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan diperoleh data prevalensi anemia kehamilan adalah 62 %. Berdasarkan masalah dan informasi tersebut, berapa jumlah sampel yang dibutuhkan jika peneliti menginginkan presisi mutlak sebesar 10 % dengan derajat kepercayaan 95%?

Diketahui P = 0,62, d = 0,10, Z = 1,96, maka dapat dicari sampel, sbb: n = (1,96) 2 x 0,62 (1-0,62) (0,1) 2 n = 3,8416 x 0,62 x 0,38 0,01 n = 0,9050 = 90,5 91 orang ibu hamil 0,01

2. Besar sampel untuk penelitian Epidemiologi Tujuan ini untuk menguji hipotesis dari rasio odds (OR). Hubungan OR, P 1 dan P 2 dapat dirumuskan: P 1 = (OR)P 2 (OR)P 2 + (1-P 2 ) Dimana P1 adalah proporsi subyek terpajan pada kelompok dengan penyakit (kasus) dn P2 adalah proporsi subyek terpajan pad kelompok tanpa penyakit (kontrol). Aplikasi penelitian ini adalah pada penelitian kasus kontrol. Maka besar sampel dapat dihitung dengan rumus:

n = [z 1-α/2 2P (1-P) + z 1-β P 1 (1-P 1 ) + P 2 (1-P 2 )] 2 (P 1 P 2 ) 2 n = besar sampel z 1-α/2 = nilai z pada derajat kepercayaan 1-α atau batas kemaknaan α. z = 1,64 untuk derajat kepercayaan 90% 1,96 untuk derajat kepercayaan 95% 2,58 untuk derajat kepercayaan 99% z 1-β = nilai z pada kekuatan uji (power) 1-β z = 0,84 untuk kekuatan uji 80% 1,28 untuk kekuatan uji 90% 1,64 untuk kekuatan uji 95% 2,33 untuk kekuatan uji 99% P 1 = estimasi proporsi pada kelompok 1 P 2 = estimasi proporsi pada kelompok 2

Seorang peneliti ingin menguji hipotesis anemia pada ibu hamil sebagai faktor risiko terjadinya BBLR. Hasil penelitian di negara lain menunjukkan OR = 2,5,prevalensi anemia ibu hamil diketahui dari hasil survei sebesar 60 %. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan tingkat kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80 %?

Diketahui: P 1 = 2,5 x 0,6 = 0,79 2,5x0,6 + (1-0,6) Maka P = (0,6 + 0,79)/2 = 0,70 sehingga besar sampel dapat dihitung: n = [1,96 2.0,70 (1-0,70) + 0,84 0,79 (1-0,79)+0,60 (1-0,60)] 2 n = 93,17 = 94 (0,79 0,60) 2 Jadi diperlukan sampel 94 ibu yang melahirkan BBLR dan 94 ibu yang melahirkan BBLN

1.Seorang peneliti ingin meneliti hubungan pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat lahir bayi di Cibinong. Peneliti ingin mengambil sampel di RSUD Cibinong. Hitunglah besar sampel yang dibutuhkan jika diketahui proporsi ibu hamil yang memiliki berat badan tidak normal pada penelitian lain adalah 53,4 %, sedangkan perkiraan proporsi ibu hamil yang memiliki pertambahan berat badan tidak normal adalah 48,4%. Peneliti menginginkan tingkat kepercayaan 90% dan kekuatan uji 80%.

2. Peneliti ingin mengetahui prevalensi gizi kurang pada anak-anak di suatu daerah X. Berdasarkan catatan dinas kesehatan diperoleh data prevalensi gizi kurang adalah 45 %. Berdasarkan masalah dan informasi tersebut berapa jumlah sampel yang dibutuhkan jika peneliti menginginkan presisi mutlak sebesar 5 % dengan derajat kepercayaan 95%?