BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap data-data hasil

MAKNA JABAT TANGAN SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI NONVERBAL (Studi Kasus Mahasiswa Fisip Unwira Kupang) SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

POLA KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MEMPERKENALKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DI RIAU. (Studi Pada Mahasiswa UMM Asal Riau)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konflik yang pernah terjadi antara mahasiswa Alor dan Sumba adalah

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

NEGOSIASI IDENTITAS PENDATANG DENGAN MASYARAKAT JAWA (Sudi Deskriptif pada Mahasiswa Balikpapan di Kota Malang) SKRIPSI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

sebagai bentuk eksistensi.

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PENGAJAR TARI DALAM MENINGKATKAN POTENSI DIRI ANAK (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sri Indera Ratu Istana Maimun Medan)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui, bahwa melalui komunikasi yang lancar dengan. menggunakan keunggulan yang ada dalam teknologi handphone,

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB VI PENUTUP. efektif dan prosesnya dapat dilakukan dengan cara sangat sederhana. Komunikasi antarpribadi

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PENDETA DENGAN JEMAAT (STUDI PADA GEREJA KRISTEN JAWI WETAN JEMAAT WARU) Oleh : Moh. Agoes Moefad Nisful Laili

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA SUMBAWA DALAM UPAYA ADAPTASI BUDAYA. Studi Pada Paguyuban Mahasiswa Sumbawa di Malang

POLA KOMUNIKASI PEMBIMBING DENGAN KLIEN DALAM PROSES REHABILITASI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL KARYA WANITA KECAMATAN PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS ANGGOTA

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB VI PENUTUP. tentunya ada keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan tersebut. Salah

POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS OUTSIDER DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi pada Komunitas Outsider di Kota Malang)

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI

Tuty Muthiah. AKOM BSI Jakarta

ILMU KOMUNIKASI STISIPOL P.12 SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

BAB VI PENUTUP. dalam teks produk jurnalistik termasuk tajuk rencana menunjukkan adanya representasi ide,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat penting peranannya bagi kehidupan sosial, budaya,

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

POLA KOMUNIKASI KELUARGA YANG TINGGAL TERPISAH DI KOTA BERBEDA (Studi Pada Keluarga Giri Asianto di Kota Malang) SKRIPSI

SKRIPSI. Imam Mahmudi NIM:

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

BAB VI PENUTUP. Bedasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa selain bermakna

Adegan Erotis Pada Film Horor

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

PENGARUH PERILAKU KOMUNIKASI PEMIMPIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL NOVOTEL SURABAYA SKRIPSI

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

KESENJANGAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PADA ACARA SITKOM

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA IBU DAN ANAK DALAM PERKEMBANGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MALANG

PEMANFAATAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUARPANTS BERDASARKAN GOLONGAN SOSIAL

SKRIPSI MAKNA PENGGUNAAN KATA-KATA MAKIAN SAAT BERKOMUNIKASI. (Studi Kasus Komunikasi Antarpribadi Siswa-siswi Kelas II SMA Negeri 2 Ende)

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DENGAN SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA IDAYU PAKIS SKRIPSI

Strategi Komunikasi Crewleader dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di Perusahaan Fast Food (Studi pada Crewleader McDonald s Sarinah Malang ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh di lapangan baik melalui

Materi Minggu 1. Komunikasi

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

ANALISIS PERBANDINGAN PENGELOLAAN MEDIA RELATIONS OLEH HUMAS PERGURUAN TINGGI NEGERI

BAB II LANDASAN TEORI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MUNDURNYA SRI MULYANI SEBAGAI MENKEU OLEH SURAT KABAR. Analisis Framing pada harian KOMPAS dan MEDIA INDONESIA SKRIPSI

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

UNSUR KOMUNIKASI INTERPERSONAL MASYARAKAT SAMIN DI DESA KLOPODUWUR, KECAMATAN BANJAREJO, KABUPATEN BLORA SKRIPSI

PANDANGAN REMAJA TENTANG KEKERASAN NON VERBAL DALAM ACARA OPERA VAN JAVA (Studi Pada SMA ISLAM Malang) SKRIPSI

KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Film Tanah Air Beta Karya Ari Sihasale) S K R I P S I

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA (Studi pada pegawai PNS Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Malang)

DAMPAK KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) TANJUNG TUALANG KECAMATAN PEUREULAK BARAT

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

KOMUNIKASI NON VERBAL

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BENTUK KEKERASAN PADA FILM KARTUN DI TELEVISI ( ANALISIS ISI PADA SERIAL KARTUN DORAEMON ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

STRATEGI DESTINATION BRANDING PAMEKASAN SEBAGAI KOTA BATIK

Kata Kunci: komunikasi interpersonal, implikasi, sikap individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

04Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Fungsi Komunikasi Antar Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

Dewi Arishayanti Purba ABSTRAK

05Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Komunikasi Antar Budaya dalam Situasi Perbedaan Kebudayaan. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si.

PENGARUH PESAN NON-VERBAL SUPORTER SEPAKBOLA TERHADAP SEMANGAT TIM SAAT BERTANDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAMPANYE POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

MOTIVASI PENGGUNAAN INSTANT MESSAGING PADA PELAKU BISNIS DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dalam pembahasan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip Unwira Kupang merupakan salah satu sarana komunikasi yang efektif untuk membangun relasi dengan sesama teman. Sebagai perilaku komunikasi, jabat tangan sesungguhnya memiliki makna sebagai lambang persaudaraan, kesetiakawanan, kebersamaan, persahabatan dan keintiman di anatara sesama teman. Makna dalam jabat tangan ditentukan oleh konteks, waktu, tempat, cara berjabat tangan dan siapa orang yang diajak berjabat tangan (status kedekatan dan usia). Secara eksplisit, makan jabat tangan dapat diamati, dianalisis dan diiterpretasi melalui perilaku nonverbal yang ditampilkan pada saat mahasiswa berjabat tangan, melalui gerakan tangan, ekspresi wajah, gerakan tubuh dan jarak tubuh sebagai ekspresi bawaan dari tindakan berjabat tangan itu sendiri. Melalui perilaku nonverbal tersebut dapat diketahui secara jelas seberapa dalam kadar keintiman dan keakraban seorang mahasiswa dengan teman-temannya. Selain perilaku nonverbal, konteks juga menjadi hal penting untuk memahami secara jelas makna saat berjabat tangan. Jabat tangan dalam konteks tertentu memiliki perbedaan makna dengan jabat tangan dalam konteks yang lain. Dengan memahami konteks, komunikasi akan berjalan

secara lebih efektif karena masing-masing partisipan yang berjabat tangan menunjukkan sikap respek, saling menerima dan membuka diri sehingga makna yang diberikan merepresentasikan suasana atau situasi yang sedang terjadi. Pada saat bertemu jabat tangan dimaknai sebagai ungkapan kedekatan dan persahabatan antarteman, bentuk persalaman, hanya sekedar basa-basi atau say hallo, menciptakan jarak dekat, adanya semangat keakraban, adanya rasa memiliki atau keterikatan dengan teman jabat tangan, ungkapan rasa rindu dan senang kepada teman yang dijumpai, adanya tali persaudaraan yang erat dan memberi peluang untuk hubungan berikutnya dengan teman jabat tangannya. Sedangkan pada konteks lain jabat tangan dapat pula dimaknai sebagai cara memberikan ucapan selamat pada hari-hari raya dan ungkapan turut merasakan bahagia atau senang kepada teman yang berbahagia, berulang tahun ataupun menyelesaikan ujian akhirnya sebagai ungkapan turut berbangga, apresiasi atau provisiat terhadap keberhasilan yang dicapai salah seorang teman mahasiswa. Makna jabat tangan dalam konteks di atas, akan sangat jauh berbeda jika diekspresikan kepada seorang teman mahasiswa sedang mengalami situasi berkabung. Dalam konteks seperti ini, jabat tangan lebih diarahkan sebagai representasi empati atau perasaan turut berbelasungkawa atas musibah yang dihadapi teman mahasiswa tersebut, sekaligus sebagai bentuk peneguhan agar mahasiswa tersebut tegar, sabar dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi.

6.2 Saran Dari kesimpulan di atas diketahui bahwa tindakan jabat tangan dalam konteks komunikasi nonverbal antara sesama teman mahasiswa merupakan perilaku manusiawi yang memiliki banyak nilai positif dan patut untuk dipertahankan. Karena itu penulis menyarankan : Agar mahasiswa selalu menjalin relasi dengan sesamanya, baik itu dengan teman yang sudah dikenal/ dekat, maupun teman yang tidak terlalu dekat. Walaupun jabat tangan bagi mahasiswa bukan sebagai suatu kebiasaan, namun dengan berjabat tangan dapat menciptakan kedekatan relasi. Selain membentuk relasi, jabat tangan dapat menunjukkan etika mahasiswa berperilaku terhadap sesama temannya. Oleh karena itu, jabat tangan mahasiswa kiranya dapat memberikan kesan yang baik kepada teman jabat tangannya. Agar mahasiswa dalam menjalin relasi selalu berpikir positif kepada setiap teman jabat tangannya dalam segala situasi dan konteks. Dengan memahami konteks, komunikasi akan berjalan secara lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan, Dr, Drs, M.Si. (2001). Metode Penelitian Sosial: Format- Format Kuantiatif dan Kualitatif. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press Calero, Nierenberg. (2008). Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku. Jogyakarta: Penerbit Think. Effendy, Onong Uchjana, Prof, Drs, M.A. (2004). Dinamika komunikasi. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. (1990). Ilmu Komunikas: Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. (2000). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya Hamidi, Dr, M.Si. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Penerbit Universitas Muhamadyah Malang Liliweri, Alo, M.S. (2003). Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Kupang: Penerbit Pustaka Pelajar.. (1994). Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.. (1997). Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Penerbit PT Citra Aditya Bakti.. (2003). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Penerbit LKiS. Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Pawito, Ph. D. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit LkiS. Pease, Alan. (2008). Bahasa Tubuh. Jakarta: Penerbit ARCAN. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antarpribadi: Tinjauan psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanatha Dharma Yogya.

Sumber lain: www.handshake.wikipedia.com PEDOMAN WAWANCARA Pedoman wawancara tersebut bertujuan untuk menanyakan informan dari dua konteks yaitu sebagai orang yang memberikan jabat tangan dan juga sebagai orang yang menerima jabat tangan. Berikut adalah pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian: Gerakan tangan 1. Siapa yang pertama kali memberi jabat tangan? Anda atau teman anda? Bagaimana cara/sikap anda saat berjabat tangan? 2. Apakah jabat tangan anda termasuk jenis jabat kuat, lemah atau yang lainnya? 3. Apakah anda memiliki cara jabat tangan yang berbeda? Jika ada jelaskan alasan anda! 4. Bagaimana kesan anda saat berjabat tangan? Ekspresi wajah 1. Apakah saat berjabat tangan, anda merasa mendapat sambutan hangat? Pada situasi yang bagaimana? 2. Apakah saat berjabat tangan, teman jabat tangan anda senang bertemu dan berjabat tangan dengan anda? Atau anda memaksakan diri kepada teman jabat tangan anda? 3. Bagaimana kesan anda waktu berjabat tangan saat itu? Gerakan tubuh 1. Bagaimana posisi badan anda saat berjabat tangan? 2. Mengapa anda berjabat tangan dengan posisi seperti itu? 3. Apa kesan anda saat berjabat tangan dengan posisi badan tersebut? Jarak tubuh 1. Bagaimana jarak anda dengan teman anda saat berjabat tangan? Apakah jauh, dekat, sangat dekat, berpelukan? Mengapa? 2. Apakah ada perbedaan jarak saat anda berjabat tangan dengan teman anda (Teman dekat, teman biasa, sahabat)? Mengapa?

3. Bagaimana kesan anda dengan jarak tersebut? Salah satu gaya jabat tangan panco mahasiswa Fisip Unwira Kupang

Salah satu gaya jabat tangan sambil berpelukan mahasiswa Fisip Unwira Kupang