BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari alat ukur dalam penelitian

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

Berikut sebuah penelitian:

BAB 4 HASIL PENELITIAN

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. populasi responden sebanyak 42 responden masyarakat yang mengkonsumsi atau

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. independen yang memiliki pengaruh terhadap kepercayaan merek adalah sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI. Pada penelitian ini, responden berjumlah 396 responden terdiri dari ibu

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Data Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari data penelitian yang diperoleh setelah pengujian alat ukur penelitian. Sebelum membahas mengenai hasil dan pengujian hipotesis penelitian, peneliti memaparkan dahulu hasil pengujian alat ukur penelitian deskriptif dari subjek penelitan. 4.1.1 Hasil Pengujian Alat Ukur Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari alat ukur dalam penelitian ini (kuesioner). Pengujian alat ukur penelitian ini meliputi dua jenis, yaitu analisis validitas dan reliabilitas yang dilakukan sebelum mengolah data penelitian. Peneliti mengambil seluruh sampel (30 responden) yang sudah ditetapkan untuk diujicobakan dalam kuesioner. Hal ini dikarenakan keterbatasan populasi penelitian sehingga seluruh populasi digunakan sebagai subjek penelitian (sampel jenuh). Peneliti tidak mengambil sebagian kecil dari sampel yang sudah kecil ukurannya ini dikarenakan untuk menghindari homogenitas jawaban responden. A. Analisis Validitas Hasil pengujian validitas item pengukur setiap variabel penelitian diuraikan dalam uraian berikut. 49

50 1) Variabel Motivasi Tabel 4.1 berikut berisi hasil pengujian delapan item kuesioner yang telah disusun oleh penulis untuk mengukur variabel motivasi. Tabel 4.1 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Motivasi Item Koefisien Validitas Keterangan motivasi1-0,04 Item Tidak Valid dan Dibuang motivasi2 0,19 Item Tidak Valid dan Dibuang motivasi3 0,61 Item Valid motivasi4 0,73 Item Valid motivasi5 0,59 Item Valid motivasi6 0,26 Item Valid motivasi7 0,58 Item Valid motivasi8 0,71 Item Valid Berdasarkan Tabel 4.1 item1 dan item2 pada variabel motivasi tidak valid karena bernilai kurang dari 0,20 sesuai dengan kriteria Kaplan & Saccuzzo (2012). Item2 sebenarnya bernilai sedikit di bawah 0,20, tetapi peneliti memutuskan untuk membuang item tersebut karena masih terdapat item-item lain yang dapat mengukur variabel motivasi ini. Tabel 4.2 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Motivasi Item Reduksi Item Koefisien Validitas Keterangan motivasi3 0,57 Item Valid motivasi4 0,68 Item Valid motivasi5 0,61 Item Valid motivasi6 0,45 Item Valid motivasi7 0,69 Item Valid motivasi8 0,70 Item Valid Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa setelah dibuang dua item yang tidak valid, sisa item pengukur variabel motivasi yang berjumlah enam masih valid dalam mengukur variabel motivasi.

51 2) Variabel Disiplin Tabel 4.3 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Disiplin Item Koefisien Validitas Keterangan disiplin1 0,25 Item Valid disiplin2 0,36 Item Valid disiplin3 0,26 Item Valid disiplin4 0,25 Item Valid disiplin5 0,43 Item Valid disiplin6 0,01 Item Tidak Valid dan Dibuang disiplin7 0,58 Item Valid disiplin8 0,59 Item Valid disiplin9 0,27 Item Valid Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, item6 pada variabel disiplin tidak valid karena bernilai kurang dari 0,20 sehingga peneliti memutuskan untuk membuang item tersebut. Tabel 4.4 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Disiplin Item Reduksi Item Koefisien Validitas Keterangan disiplin1 0,45 Item Valid disiplin2 0,40 Item Valid disiplin3 0,34 Item Valid disiplin4 0,33 Item Valid disiplin5 0,33 Item Valid disiplin7 0,53 Item Valid disiplin8 0,52 Item Valid disiplin9 0,29 Item Valid Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa setelah dibuang item6 yang tidak valid. Item pengukur variabel disiplin berjumlah delapan valid dalam mengukur variabel disiplin.

52 3) Variabel Kinerja Tabel 4.5 berikut berisi hasil pengujian sembilan item variabel kinerja. Tabel 4.5 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Kinerja Item Koefisien Validitas Keterangan kinerja1 0,10 Item Tidak Valid dan Dibuang kinerja2 0,15 Item Tidak Valid, Diuji Ulang kinerja3-0,08 Item Tidak Valid dan Dibuang kinerja4 0,37 Item Valid kinerja5 0,26 Item Valid kinerja6 0,55 Item Valid kinerja7 0,21 Item Valid kinerja8 0,10 Item Tidak Valid dan Dibuang kinerja9-0,01 Item Tidak Valid dan Dibuang Tabel 4.5 menunjukkan bahwa item1, item2, item3, item8, dan item9 pengukur variabel motivasi tidak valid karena bernilai kurang dari 0,20. Peneliti melakukan pengujian ulang dengan membuang item1, item3, item8, dan item9. Item2 dicoba diuji ulang karena nilainya tidak serendah item lain. Tabel 4.6 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Kinerja Item Reduksi Item Koefisien Validitas Keterangan kinerja2 0,22 Item Valid kinerja4 0,54 Item Valid kinerja5 0,39 Item Valid kinerja6 0,51 Item Valid kinerja7 0,11 Item Tidak Valid dan Dibuang Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa setelah empat item dibuang, masih terdapat satu item yang tidak valid, yaitu item7 pada variabel kinerja. Oleh karena itu, peneliti kembali melakukan pengujian validitas dengan membuang item tersebut dan hasilnya disajikan dalam Tabel 4.7 berikut.

53 Tabel 4.7 Analisis Validitas Item Pengukur Variabel Kinerja Item Reduksi Tahap Kedua Item Koefisien Validitas Keterangan kinerja2 0,19 Item Kurang Valid, Tetap Digunakan kinerja4 0,59 Item Valid kinerja5 0,55 Item Valid kinerja6 0,38 Item Valid Hasil pengujian menunjukkan bahwa item2 kurang valid dalam mengukur variabel kinerja, namun peneliti memutuskan untuk tetap menggunakan item tersebut agar jumlah item pengukur variabel kinerja tidak semakin sedikit jumlahnya. B. Analisis Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian dengan masing-masing item pengukurnya ditunjukkan dalam Tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Analisis Reliabilitas Variabel Motivasi, Disiplin, dan Kinerja Variabel Koefisien Reliabilitas Jumlah Item Keterangan Motivasi 0,84 6 Variabel dengan Item Pengukurnya Reliabel Disiplin 0,69 8 Variabel dengan Item Pengukurnya Cukup Reliabel Kinerja 0,64 4 Variabel dengan Item Pengukurnya Cukup Reliabel Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, ketiga variabel baik motivasi, disiplin, dan kinerja cukup reliabel dengan diukur oleh masing-masing item pengukurnya. Hal ini berdasarkan perolehan koefisien reliabilitasnya pada rentang 0,64 0,84. 4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Subjek Penelitian Karakteristik subjek penelitian disajikan dalam Tabel 4.9 berikut.

54 Tabel 4.9 Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah Persentase Laki-laki 18 60,00 Jenis Kelamin Perempuan 12 40,00 Kurang dari 23 Tahun 4 13,33 23 26 Tahun 6 20,00 Usia 27 30 Tahun 10 33,33 Lebih dari 30 Tahun 10 33,33 Tingkat Pendidikan Lama Bekerja Tingkat Kompetensi SMA Sederajat 16 53,33 Akademi 5 16,67 Sarjana 9 30,00 Pascasarjana 0 0,00 Kurang dari 1 Tahun 2 6,67 1 2 Tahun 10 33,33 Lebih dari 2 Tahun 18 60,00 Rendah 5 16,67 Sedang 15 50,00 Tinggi 10 33,33 Berdasarkan Tabel 4.9 jumlah responden laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan (60 berbanding 40). Secara usia, reseponden kebanyakan telah berusia 27 tahun ke atas (66,67%). Subjek penelitian juga didominasi oleh responden dengan tingkat pendidikan SMA dan sederajat (53,33%), sedangkan tingkat pendidikan Sarjana menempati posisi terbanyak kedua (30%). Responden juga kebanyakan sudah bekerja pada perusahaan lebih dari dua tahun (60%). Berdasarkan penilaian atasannya, separuh responden memiliki tingkat kompetensi sedang (50%). Hanya 33,33% responden dengan tingkat kompetensi tinggi. Peneliti juga membuat profil subjek penelitian yang dikaitkan dengan variabel dalam penelitian ini. Profil tersebut berupa derajat atau tingkat

55 berdasarkan jawaban responden atas kuesioner penelitian. Peneliti memutuskan menggunakan tiga tingkatan atau derajat dalam penyusunan profil, yaitu rendah, sedang, atau tinggi. Subjek penelitian dikategorikan memiliki tingkatan atau derajat rendah jika total skor jawaban untuk setiap variabel lebih rendah atau sama dengan nilai Persentil 33, tingkatan tinggi apabila subjek penelitian memiliki total skor lebih tinggi atau sama dengan Persentil 67, dan tingkatan sedang jika skor totalnya berada di antara nilai Persentil 33 dan 67. Penetapan nilai Persentil ini diambil berdasarkan norma kuesioner, yaitu rentang skor minimum dan maksimum pada kuesioner yang dikalikan dengan jumlah item pertanyaan setiap variabel. Tabel 4.10 Statistik Rata-rata Skor, Skor Minimum & Maksimum Berdasarkan Norma Kuesioner, serta Nilai Median, Persentil 33, dan Persentil 67 Variabel Rata-rata Skor Minimum Skor Maksimum Median Persentil 33 Persentil 67 Motivasi 21.00 6 24 15.00 9.90 20.10 Disiplin 25.43 8 32 20.00 13.20 26.80 Kinerja 13.10 4 16 10.00 6.60 13.40 Tabel 4.10 di atas berisi nilai-nilai statistik yang akan digunakan dalam penentuan profil subjek penelitian. Hasil kategorisasi responden dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut.

56 Gambar 4.1 Profil Subjek Penelitian Berdasarkan Derajat Motivasi, Tingkat Disiplin, dan Kinerja Gambar 4.1 tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini cenderung memiliki derajat motivasi yang tinggi (56,67%), tetapi tingkat kedisiplinannya cenderung sedang (63,33%). Kinerja yang dimiliki mayoritas responden ini pun kebanyakan sedang (60%). Tidak ada subjek penelitian yang memiliki tingkatan atau derajat rendah baik pada aspek motivasi, disiplin, maupun kinerja. 4.1.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mencari pengaruh antara faktor motivasi dan disiplin terhadap kinerja, peneliti melakukan analisis regresi linear berganda untuk mencari besaran dan keberartian pengaruh tersebut. Sebelum dilakukan analisis regresi, peneliti melakukan pengujian asumsi normalitas data terhadap skor variabel kinerja, motivasi, dan disiplin. Sesungguhnya syarat

57 normalitas harus dipenuhi hanya pada variabel dependen (Y) yang dalam penelitian ini adalah variabel kinerja saja karena variabel motivasi dan disiplin adalah variabel independen (bebas). Tabel 4.11 Pengujian Normalitas Data Variabel Penelitian Parameter Normalitas Nilai Ekstrem Kolmogorov- Variabel Rata-rata Standar Deviasi Absolut Positif Negatif Smirnov Z Taraf Signifikansi Kinerja 13,10 1,30 0,20 0,20-0,16 1,11 0,17 Motivasi 21,00 2,30 0,14 0,14-0,14 0,77 0,59 Disiplin 25,43 2,18 0,16 0,14-0,16 0,85 0,47 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel kinerja memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,11 dengan taraf signifikansi 0,17 (17%). Kriteria dalam pengujian normalitas data adalah data dapat dinyatakan berasal dari distribusi normal jika taraf signifikansinya lebih besar dari taraf kekeliruan yang ditetapkan dalam penelitian. Peneliti menetapkan taraf kekeliruan dalam penelitian ini adalah 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa skor dalam variabel kinerja berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 4.11 pun menunjukkan bahwa baik variabel motivasi dan disiplin pun berasal dari distribusi normal. Selanjutnya, peneliti melanjutkan tahapan analisis regresi. Analisis regresi antara variabel motivasi dan disiplin terhadap kinerja menghasilkan nilai R sebesar 0,78 dan R-kuadrat 0,60. Pengujian model ini disajikan pada Tabel Analisis Varians berikut. Tabel 4.12 Analisis Varians Model Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap Kinerja Sumber Variasi Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Jumlah Kuadrat F Taraf Signifikansi Regresi 29,28 2 14,64 20,35 0,00 Residual 19,42 27 0.,72 Total 48,70 29

58 Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, model persamaan regresi yang dirumuskan peneliti memiliki nilai statistik-f sebesar 20,35 dengan taraf signifikansi 0,00 (0%). Kriteria dalam pengujian ini adalah model dikatatakan cocok/fit jika memiliki taraf signifikansi lebih kecil dari taraf kekeliruan dalam penelitian (5%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa model cocok dengan data empiris sehingga bisa dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya, yaitu pengujian signifikansi pengaruh masing-masing variabel motivasi maupun disiplin terhadap kinerja. Tabel 4.13 Analisis Pengujian Koefisien Regresi secara Individual Parameter Koefisien Regresi Kekeliruan Standar Koefisien Baku Nilai-t Taraf Signifikansi Konstanta 0,72 2,02-0,36 0,73 Motivasi 0,07 0,07 0,13 0,96 0,35 Disiplin 0,43 0,08 0,72 5,50 0,00 Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa faktor motivasi memiliki nilai regresi 0,07 dengan taraf signifikansi 0,35 (35%), sedangkan faktor disiplin memiliki nilai regresi 0,43 dengan taraf signifikansi 0,00 (0%). Kriteria dalam pengujian adalah koefisien regresi dinyatakan berarti jika taraf signifikansinya lebih kecil dari taraf kekeliruan dalam penelitian (5%). Hasil ini menunjukkan bahwa hanya faktor disiplin saja yang berpengaruh terhadap kinerja, sedangkan faktor motivasi tidak signifikan dalam mempengaruhi kinerja. Sebelum memberikan penegasan bahwa model regresi benar-benar dapat diterima, peneliti terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi regresi linear klasik agar model yang diperoleh benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pembahasan mengenai hal tersebut disajikan uraian berikut ini.

59 1) Pemenuhan Asumsi Normalitas Sudah diuraikan sebelumnya, asumsi normalitas sudah terpenuhi dalam analisis regresi ini. Peneliti sebelumnya sudah melakukan pengujian statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov untuk pengujian normalitas data. Untuk mempertegas pemenuhan asumsi, pengujian normalitas juga bisa dilakukan melalui diagram pencar nilai-nilai residual pada persamaan regresi (ê i ) yang disajikan dalam Gambar 4.2 berikut. Gambar 4.2 Diagram Pencar Residual Standar antara Nilai Peluang Observasi dan Ekspektasi Gambar 4.2 di atas menunjukkan pola kecenderungan linear sehingga bisa dinyatakan bahwa asumsi normalitas data terpenuhi dalam model regresi ini. 2) Pengujian Multikolinearitas Pengujian ada tidaknya multikolinearitas atau hubungan linear antarvariabel bebas disajikan dalam Tabel 4.14 berikut.

60 Tabel 4.14 Analisis Multikolinearitas melalui Nilai Tolerance dan VIF Variabel Bebas Tolerance VIF Motivasi 0,86 1,16 Disiplin 0,86 1,16 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa perolehan nilai Tolerance dan VIF masing-masing sebesar 0,86 dan 1,16. Multikolinearitas dinyatakan tidak ada jika perolehan VIF lebih kecil dari 10. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel motivasi dan disiplin. 3) Pengujian Homoskedastisitas Pengujian homoskedastisitas biasanya dilakukan dengan cara membuat diagram pencar antara nilai prediksi (ŷ i ) dengan residual (ê i ). Gambar 4.3 Diagram Pencar antara Nilai Prediksi dan Residual Pola sebaran data antara nilai prediksi dan residual dalam persamaan regresi yang dihasilkan pada penelitian ini terlihat menyebar dan acak. Temuan ini

61 menunjukkan bahwa asumsi heteroskedastisitas terpenuhi dan tidak terdapat homogenitas varians residual antarpengamatan. 4) Pengujian Autokorelasi Sebagaimana telah diuraikan pada uraian sebelumnya, pengujian autokorelasi dalam model persamaan regresi dapat menggunakan statistik Durbin-Watson. Nilai statistik Durbin-Watson dalam persamaan regresi ini sebesar 1,44. Daerah Penolakan Daerah Penolakan Daerah Penerimaan dl 1.28 1.44 du 1.57 Gambar 4.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Statistik Durbin-Watson Berdasarkan Tabel Durbin-Watson, nilai batas yang diperoleh adalah d L sebesar 1,28 dan d U sebesar 1,57 untuk derajat bebas 2 (sesuai dengan jumlah variabel bebas) dan ukuran sampel 30. Perolehan nilai statistik Durbin-Watson masih lebih besar daripada d U (1,34) sehingga bisa disimpulkan tidak terdapat autokorelasi dalam persamaan regresi yang diperoleh dalam penelitian ini.

62 4.2 Pembahasan Berdasarkan uraian di atas, pembahasan hasil penelitian Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja di PT Kiara Com Servisindo sebagai berikut. 4.2.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja. Berdasarkan tanggapan responden terhadap motivasi, pekerja dikategorikan baik bahkan cenderung memiliki derajat motivasi yang tinggi sebesar 56,67%. Motivasi kerja dikatakan baik karena kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi sehingga dalam bekerja tidak perlu dipaksakan lagi. Sudah timbul kesadaran dalam dirinya untuk melakukan pekerjaan. Hubungan motivasi terhadap kinerja pekerja PT Kiara Com Servisindo menunjukan bahwa faktor motivasi memilliki nilai regresi 0,07 dengan taraf signifikansi 0,35 (35%). Hasil ini menunjukkan bahwa faktor motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Abraham H.Maslow (Edy Sutrisno 2009:131) menyebutkan teori Hierarki Kebutuhan Maslow bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi dengan kepuasan pekerja. Faktor motivasi yang sudah tergolong tinggi dirasakan oleh sebagian besar pekerja diasumsikan mempengaruhi kepuasan kerja bukan kinerja. Kepuasan kerja bukan merupakan faktor yang diteliti dalam penelitian ini. 4.2.2 Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja. Berdasarkan tanggapan responden terhadap kedisiplinan, mayoritas pekerja dikategorikan memiliki tingkat kedisiplinan sedang, yaitu sebesar 63,33%.

63 Kedisiplinan cenderung sedang ini berpengaruh positif terhadap kinerja. Pengaruh kedisiplinan terhadap pekerja PT Kiara Com Servisindo menunjukan nilai faktor regresi 0,43 dengan taraf signifikansi 0,00 (0%). Pengaruh ini tergolong cukup signifikan. Berbeda dengan motivasi, faktor disiplin memberikan pengaruh terhadap kinerja dikarenakan mayoritas pekerja juga berada pada tingkat kinerja yang sedang pula (60%). Hasil ini menunjukkan keselarasan antara tingkat kedisiplinan dengan kinerja pekerja sehingga disiplin sangat mempengaruhi kinerja. Temuan ini sejalan dengan Hasibuan (2005) yang menyebutkan dampak dari disiplin kerja yang tinggi akan memungkinkan tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan produktivitas kinerja pekerja menjadi lebih optimal. 4.2.3 Peningkatan Kinerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kinerja cenderung standar atau sedang sehingga perlu dilakukan beberapa langkah untuk peningkatan kinerja. Mangkunegara (2012) menyebutkan tahapan-tahapan peningkatan kinerja sebagai berikut. 1) Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja dengan cara mengevaluasi masalah melalui data dan informasi yang dikumpulkan terkait fungsifungsi bisnis, karyawan secara langsung, atau memerhatikan masalah yang ada;

64 2) Mengetahui kekurangan dan tingkat keseriusan dengan cara menidetifikasi masalah setepat mungkin dan menentukan tingkat keseriusan masalah; 3) Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun pegawai itu sendiri; 4) Mengembangkan rencana tindakan sebagai penanggulangan atas kekurangan yang terjadi; 5) Melakukan tindakan penanggulangan tindakan yang telah direncanakan sebelumnya; 6) Melakukan evaluasi atas teratasinya masalah; 7) Memulai dari awal jika dibutuhkan.