BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara ringkas pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kelas X SMA Prasetya Gorontalo,

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

Siswa dapat menggambar grafik himpunan penyelesaikan sistim pertidaksamaan linier dengan 2 varabel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No : 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematik pada

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4 Hasil Pekerjaan Siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengkaji kemampuan mahasiswa biologi FKIP Unila dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 03

BAB III METODE PENELITIAN. gelar R-SBI di Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2010 sampai awal tahun 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengetahui proses pemberian scaffolding untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB KUTIPAN HAL TERJEMAH

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah

RPP METODE PEMBELAJARAN RME BENTUK SOAL HOT PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

LAMPIRAN 1 SOAL TES 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 01/2

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Simpulan

KISI KISI SOAL TES. Bentuk Soal. No. Soal. Uraian Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan adalah deskriptif. Dikatakan demikian karena penelitian ini

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas XI SMA Negeri 2 Gorontalo pada materi statistika. Pada bagian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1 King s Learning. Nama Siswa. Kelas KOMPETENSI DASAR: x = 4. Untuk x = 4 disubstitusikan ke persamaan (1) 4 y = 2 y = 4 2. y = 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas tersebut baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan postest.

BAB V PEMBAHASAN. bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas XI-TSM 2 SMK Ngunut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

BAB VI HASIL PENELITIAN. Data dalam penelitian ini diperoleh dari dua metode pengumpulan data yaitu

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Purnama Sari Sirait, 2015 PENGGUNAAN METODE RESPON FISIK TOTAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA PERANCIS

ABSTRAK. Kata kunci : Pemahaman Konsep, Alat Peraga Dakon Matematika.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

Nailul Asrof ( /8/A2) S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian keterbacaan soal ulangan akhir semester ini timbul karena adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Secara ringkas pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Kelas X SMA Prasetya Gorontalo, untuk Mata Pelajaran Matematika, Materi Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu Bulan November-Desember 2013. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 19 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 7 orang perempuan dengan karakteristik yang berbeda-beda, sehingga hasil belajar siswa juga bervariasi. Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa penelitian ini untuk mengetahui latar belakang kesulitan siswa dalam belajar matematika khususnya pada materi Pertidaksamaan Linier Satu Variabel. Untuk menganalisis kesulitan-kesulitan siswa tersebut dibutuhkan dua macam data, yaitu Data kualitatif yang bersumber pada data hasil uji tes terhadap 14 siswa kelas X SMA Prasetya Gorontalo. Data ini dianalisis untuk memilih soal yang memenuhi syarat. Dengan kata lain, data hasil tes digunakan untuk kontruksi instrument. Selanjutnya data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap subjek penelitian. Data ini diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. 4.1.2 Kegiatan Awal 1. Membuat Instrumen Instrument tes disusun sendiri oleh peneliti dan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran matematika kelas X SMA Prasetya Gorontalo. Bentuk tes adalah essay sebanyak 5 butir soal (Lampiran 4). Selanjutnya sebelum tes diuji cobakan, perangkat tes

tersebut terlebih dahulu dinilai validitas isinya. Para validatornya terdiri dari 3 orang dosen Pendidikan Matematika dan 1 orang guru mata pelajaran matematika. 4.1.3 Pemberian Tes Pemberian tes uji coba dilaksanakan pada hari Rabu 4 Desember 2013 sekitar pukul 8.30 WITA dengan alokasi waktu 90 menit dan jumlah peserta 14 orang siswa yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Dari data yang ada, secara umum kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes dibagi dalam tiga kelompok bagian sesuai dengan skor yang diperoleh mereka. Kemampuan siswa dalam menyelesaiakan tes pada materi pertidaksamaan linier satu variable dibagi dalam tiga kelompok kemampuan siswa yang dirinci sebagai berikut : a. Siswa Berkemampuan Tinggi Banyaknya siswa pada kelompok ini berjumlah 4 orang, skor jawaban responden dapat dilihat pada lampiran 13. Adapun deskripsi secara umum dari hasil pekerjaan keempat orang siswa ini adalah sebagai berikut : 1. Soal nomor satu Skor maksimal untuk soal ini adalah 16 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skor totalnya adalah delapan sehingga dari keempat siswa tersebut ada 2 orang siswa yang memperoleh skor sempurna yaitu 8 dan 2 orang memperoleh skor yang kurang sempurna yaitu 7. Pada bagian b skor totalnya adalah 8 sehingga keempat siswa tersebut memperoleh skor sempurna. 2. Soal nomor dua Skor maksimal untuk soal ini adalah 20 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skornya sepuluh sehingga dari keempat siswa tersebut hanya ada satu siswa yang

memiliki skor sempurna 10, satu siswa memperoleh skor 8 dan dua orang siswa memperoleh skor 7. Pada bagian b skor totalnya adalah sepuluh dari keempat siswa tersebut dua orang siswa memiliki skor yang sempurna 10, dan dua siswa memiliki skor yang kurang sempurna 8. 3. Soal nomor tiga Skor maksimal untuk soal ini adalah 37 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skornya 16 sehingga dari keempat siswa tersebut tidak ada satu siswa yang memperoleh skor sempurna. Satu siswa memperoleh skor 15, dua siswa memperoleh 10 dan satu siswa lagi memperoleh skor 9. Pada bagian b skor totalnya adalah 21 sehingga dari keempat siswa tersebut dua siswa memperoleh skor 20 dan dua siswa memperoleh skor 10. 4. Soal nomor empat Skor maksimal pada soal ini adalah 10 sehingga dari keempat siswa hanya tiga orang yang memperoleh skor sempurna 10 dan satu orang siswa memperoleh skor yang kurang sempurna 9. 5. Soal nomor lima Skor maksimal pada soal ini adalah 17 sehingga dari keempat siswa hanya satu orang yang memperoleh skor sempurna 17, satu orang siswa memperoleh skor 15 dan dua orang siswa memperoleh skor 12. b. Siswa Berkemampuan Sedang Banyaknya siswa pada kelompok ini berjumlah 4 orang, skor jawaban responden dapat dilihat pada lampiran 13. Adapun deskripsi secara umum dari hasil pekerjaan keempat orang siswa ini adalah sebagai berikut :

1. Soal nomor satu Skor maksimal untuk soal ini adalah 16 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skor totalnya adalah delapan sehingga dari keempat siswa tersebut ada 2 orang siswa yang memperoleh skor sempurna yaitu 8 dan 2 orang memperoleh skor yang kurang sempurna yaitu 7. Pada bagian b skor totalnya adalah 8 sehingga dari keempat siswa tersebut hanya 3 orang yang memperoleh skor sempurna 8, dan satu orang siswa memperoleh skor 7. 2. Soal nomor dua Skor maksimal untuk soal ini adalah 20 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skornya sepuluh sehingga dari keempat siswa tersebut tidak ada satupun yang memperoleh skor sempurna, satu siswa memiliki skor 9, dua siswa memperoleh skor 7, satu orang siswa memperoleh skor 6 dan satu siswa. Pada bagian b skor totalnya adalah sepuluh dari keempat siswa tersebut satu orang siswa memperoleh skor 9, dan satu orang memperoleh skor 7, satu orang memperoleh skor 6 dan satu siswa memperoleh skor 4. 3. Soal nomor tiga Skor maksimal untuk soal ini adalah 37 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skornya 16 sehingga dari keempat siswa tersebut tidak ada satu siswa yang memperoleh skor sempurna. Satu siswa memperoleh skor 10, dua siswa memperoleh 8 dan satu siswa lagi memperoleh skor 7. Pada bagian b skor totalnya adalah 21 sehingga dari keempat siswa tersebut tidak ada yang memperoleh skor sempurna, satu siswa memperoleh skor 8, dua siswa memperoleh skor 7, dan satu siswa memperoleh skor 6.

4. Soal nomor empat Skor maksimal pada soal ini adalah 10 sehingga dari keempat tersebut ada dua siswa yang memperoleh skor sempurna 10, satu siswa memperoleh skor 9 dan satu siswa tidak memiliki skor 0. 5. Soal nomor lima Skor maksimal pada soal ini adalah 17 sehingga dari keempat siswa tersebut tidak ada yang memperoleh skor yang sempurna, satu siswa memperoleh skor 9, satu siswa memperoleh skor 8, satu siswa memperoleh skor 6, dan satu siswa tidak memiliki skor 0. c. Siswa Berkemampuan Rendah Banyaknya siswa pada kelompok ini berjumlah 10 orang, skor jawaban responden dapat dilihat pada lampiran 13. Adapun deskripsi secara umum dari hasil pekerjaan keempat orang siswa ini adalah sebagai berikut : 1. Soal nomor satu Skor maksimal untuk soal ini adalah 16 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skor totalnya adalah delapan sehingga dari kesepuluh siswa tersebut dua orang siswa memperoleh skor sempurna 8, dua siswa memperoleh skor 3 dan enam orang siswa memperoleh skor 2. Pada bagian b skor totalnya adalah 8, sehingga dari kesepuluh siswa tersebut tidak ada satu orang siswa yang memperoleh skor sempurna, satu orang siswa memperoleh skor 6, satu orang siswa memperoleh skor 4, tiga orang siswa memperoleh skor 2, dua orang siswa memperoleh skor 1 dan tiga orang siswa tidak memiliki skor 0. 2. Soal nomor dua

Skor maksimal untuk soal ini adalah 20 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skornya sepuluh sehingga dari kesepuluh siswa tersebut tidak ada satupun yang memperoleh skor sempurna, satu siswa memiliki skor 6, dua siswa memperoleh skor 5, satu orang siswa memperoleh skor 3, empat orang siswa memperoleh skor 2 dan dua orang siswa tidak memperoleh skor 0. Pada bagian b skor totalnya adalah sepuluh dari kesepuluh siswa tersebut tidak ada satu orang siswa memperoleh skor sempurna, satu orang siswa memperoleh skor 7, dua orang siswa memperoleh skor 4, dua orang siswa memperoleh skor 2 dan lima orang siswa tidak memiliki skor 0. 3. Soal nomor tiga Skor maksimal untuk soal ini adalah 37 yang terbagi atas dua bagian. Pada bagian a skornya 16 sehingga dari kesepuluh siswa tersebut tidak ada satu siswa yang memperoleh skor sempurna. Tiga siswa memperoleh skor 4, empat siswa memperoleh skor 2, dua siswa memperoleh skor 1 dan satu siswa tidak memiliki skor 0. Pada bagian b skor totalnya adalah 21 sehingga dari kesepuluht siswa tersebut tidak ada yang memperoleh skor sempurna, hanya dua orang siswa yang memperoleh skor 4 dan delapan orang siswa tidak memperoleh skor 0. 4. Soal nomor empat Skor maksimal pada soal ini adalah 10 sehingga dari kesepuluh siswa tersebut tidak ada siswa yang memperoleh skor. 5. Soal nomor lima Skor maksimal pada soal ini adalah 17 sehingga dari kesepuluh siswa tersebut tidak ada siswa yang memiliki skor. 1) Indikator Kesulitan Dalam Konsep

Pada indikator ini siswa sudah mampu dapat memahami konsep dengan cukup baik dalam memecahkan masalah matematika sehingga sebagian besar siswa dapat menyelesaikan masalah pada soal yang dimaksud. a. Siswa Berkemampuan Tinggi Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang siswa. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa itu memperoleh skor 30 (lampiran 12) sehingga diperoleh presentase capaian siswa berkemampuan tinggi b. Siswa Berkemampuan Sedang 30 x100% = 28,85% Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor 18 c. Siswa Berkemampuan Rendah 18 x100% = 17,30% Siswa pada kelompok ini berjumlah sepuluh orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 10 = 260. Kesepuluh siswa tersebut memperoleh skor 36 36 x100% = 13,85% 260

2) Indikator Kesulitan Dalam Menggunakan Data a. Siswa Berkemampuan Tinggi Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor b. Siswa Berkemampuan Sedang x100% = 32,70% Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor 27 27 x100% = 25,97% c. Siswa berkemampuan Rendah Siswa pada kelompok ini berjumlah sepuluh orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 10 = 260. Kesepuluh siswa tersebut memperoleh skor 52 3) Indikator Kesulitan Dalam Menganalisis a. Siswa Berkemampuan Tinggi 52 x100% = 20% 260

Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor 53 b. Siswa Berkemampuan Sedang 53 x100% = 50,97% Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor 48 48 x100% = 46,15% c. Siswa Berkemampuan Rendah Siswa pada kelompok ini berjumlah sepuluh orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 10 =. Kesepuluh siswa tersebut memperoleh skor 47 4) Indikator Kesulitan Dalam Menarik Kesimpulan a. Siswa Berkemampuan Tinggi 47 x100% = 45,20% Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor 42

42 x100% = 40,38% b. Siswa Berkemampuan Sedang Siswa pada kelompok ini berjumlah empat orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 4 =. Keempat siswa tersebut memperoleh skor 24 24 x100% = 23,07% c. Siswa Berkemampuan Rendah Siswa pada kelompok ini berjumlah sepuluh orang. Dengan demikian total skor maksimal adalah 26 x 10 = 260. Kesepuluh siswa tersebut memperoleh skor 41 41 x100% = 39,42% Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh presentase capaian kemampuan keseluruhan siswa menurut indikator kesulitan belajar siswa, yaitu sebagai berikut :

Tabel 5.1 Hasil Capaian Kelompok Siswa Indikator Kesulitan Belajar Siswa 1 2 3 4 Kelompok Siswa Berkemampuan Tinggi 28,85% 32,70% 50,97% 40,38% Kelompok Siswa Berkemampuan Sedang 17,30% 25,97% 46,15% 23,07% Kelompok Siswa Berkemampuan Rendah 13,85% 20% 45,20% 39,42% Keterangan : 1 = Indikator Kesulitan Dalam Konsep 2 = Indikator Kesulitan Dalam Menggunakan Data 3 = Indikator Kesulitan Dalam Menganalisis 4 = Indikator Kesulitan Dalam Menarik Kesimpulan 4.1.4 Pembahasan dan Interpretasi Data Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa siswa dibagi atas tiga kelompok, yaitu siswa berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan sedang dan siswa berkemampuan rendah. Berikut ini adalah interpretasi data yang didasarkan pada tiga kelompok diatas. 1) Kelompok siswa berkemampuan tinggi Berdasarkan pada uraian diatas tentang presentase capaian kemampuan siswa pada kelompok ini terlihat bahwa tingkat berpikir siswa pada indikator kesulitan dalam konsep kemampuan siswa mencapai 28,85%. Hal ini berarti siswa yang berada pada indikator ini sudah dapat memahami konsep serta mengetahui symbol pertidaksamaan, dan kalimat yang digunakan pada soal tes matematika dengan baik. Pada indikator kesulitan

menggunakan data kemampuan siswa mencapai 32,70%, ini menggambarkan bahwa siswa pada kelompok ini sudah dapat menggunakan data dengan benar. Pada indikator menganalisis kemampuan siswa mencapai 50,97%, keadaan ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat menganalisis soal tes yang diberikan dengan baik. Pada indikator yang terakhir kesulitan menarik kesimpulan kemampuan siswa mencapai 40,38%, ini menyatakan bahwa siswa sudah bisa menarik kesimpulan dari soal yang diberikan dengan benar. 2) Kelompok siswa berkemampuan sedang Berdasarkan pada uraian diatas tentang presentase capaian kemampuan siswa pada kelompok ini terlihat bahwa tingkat berpikir siswa pada indikator kesulitan dalam konsep kemampuan siswa mencapai 17,30%. Hal ini berarti pada indikator ini siswa pada kelompik ini tidak lebih baik dari kelompok siswa yang berkemampuan tinggi. Pada indikator kesulitan mengguankan data kemampuan siswa mencapai 25,97%, ini menggambarkan bahwa siswa pada kelompok ini belum bisa menggunakan data dengan baik dan maksimal. Pada indikator menganalisis kemampuan siswa mencapai 46,15% yang menyatakan bahwa siswa pada kelompok ini belum bisa menganalisis soal tes yang diberikan dengan baik. Pada indikator terakhir yaitu kesulitan menarik kesimpulan kemampuan siswa mencapai 23,07% ini menunjukkan bahwa pada kelompok siswa ini belum bisa melakukan penarikan kesimpulan dengan baik. 3) Kelompok siswa berkemampuan rendah Berdasarkan pada uraian diatas tentang presentase capaian kemampuan siswa pada kelompok ini terlihat bahwa tingkat berpikir siswa pada indikator kesulitan dalam konsep 13,85%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ini belum bisa memahami konsep dari

soal tes yang diberikan. Pada indikator kesulitan menggunakan data kemampuan siswa mencapai 20%, ini menggambarkan bahwa siswa pada kelompok ini belum bisa menggunakan data dengan baik. Pada indikator kesulitan menanalisis kemampuan siswa mencapai 45,20%ini menunjukkan bahwa siswa pada kelompok ini justru lebih cenderung bisa menganalisis soal tes yang diberikan dengan baik. Pada indikator kesulitan menarik kesimpulan kemampuan siswa mencapai 39,42%, ini menggambarkan bahwa siswa pada kelompok ini lebih baik melakukan penarikan kesimpulan dibandingkan pada kelompok siswa berkemampuan sedang. Untuk lebih memperkuat data yang diperoleh dari hasil penelitian, diuraikan data pendukung hasil pekerjaan siswa berupa wawancara. Siswa yang dijadikan sumber wawancara dipilih dua orang berdasarkan dari masing-masing kelompok kemampuan siswa. Keenam subjek ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan siswa dalam memahami materi pertidaksamaan linier satu variable yang didasarkan pada indikator kesulitan belajar siswa sehingga daftar pertanyaan pada saat wawancara adalah didasarkan pada hasil pekerjaan subjek tes yang diberikan. Siswa yang akan diwawancarai ini didasarkan pada hasil tes yang dibuat berdasarkan indikator kesulitan belajar siswa. Berikuta adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan keenam orang siswa yang terpilih sebagai wakil dari kelompok siswa berkemampuan tinggi, kelompok siswa berkemampuan sedang dan kelompok siswa berkemampuan rendah (lampiran 15). a. Kelompok siswa berkemampuan tinggi Subjek 1 Untuk soal nomor satu subjek 1 bisa membedakan cara mencari himpunan penyelesaian dari bentuk pertidaksamaan yang diberikan, dimana untuk mencari

nilai variable x maka harus dipindah ruaskan dan dikalikan setelah itu membuat grafiknya. Untuk soal nomor dua subjek 1 dapat menentukan himpunan penyelesaian bentuk pertidaksamaan yang diberikan dengan baik, subjek pertamatama memindah ruaskan nilai yang bernilai negative sehingga berubah menjadi positif kemudian mencari nilai variabelnya. Pada soal nomor tiga subjek 1 tahu bagaimana menentukan himpunan penyelesaian dari bentuk pertidaksamaan pecahan dengan mencari nilai bagian pembilang terlebih dahulu kemudian mencari nilai bagian penyebutnya, lalu disamakan variabelnya. Pada soal nomor empat subjek 1 membuat model matematika dari bentuk soal cerita yang diberikan. Untuk soal nomor lima subjek 1 menentukan keliling persegi terlebih dahulu kemudian membentuk model matematikanya dan menentukan himpunan penyelesaiannya. Berdasarkan hasil yang didapat subjek 1 mampu memahami konsep soal yang ada dengan baik, subjek 1 mampu menggunakan data dengan benar, mampu menganalisis maksud soal yang diberikan dan bisa menyimpulkan jawaban hasil tes yang diberikan dengan sangat baik. Subjek 2 Untuk soal nomor satu subjek 2 bisa membedakan cara mencari himpunan penyelesaian dari bentuk pertidaksamaan yang diberikan, dimana untuk mencari nilai variable x maka harus dipindah ruaskan. Untuk soal nomor dua subjek 2 dapat menentukan himpunan penyelesaian bentuk pertidaksamaan yang diberikan dengan baik, subjek 2 mencari nilai yang memiliki variable yang sama. Pada soal nomor tiga subjek 2 tahu bagaimana menentukan himpunan penyelesaian dari bentuk

pertidaksamaan pecahan dengan mencari nilai bagian pembilang terlebih dahulu kemudian mencari nilai bagian penyebutnya, lalu disamakan variabelnya. Pada soal nomor empat subjek 2 membuat model matematika. Untuk soal nomor lima subjek 2 hanya menentukan keliling perseginya saja. Berdasarkan hasil yang didapat subjek 2 sudah mampu memahami konsep soal yang ada dengan baik, subjek 2 juga mampu menggunakan data dengan benar, mampu menganalisis maksud soal yang diberikan dan bisa menyimpulkan jawaban hasil tes yang diberikan dengan baik. b. Kelompok siswa berkemampuan sedang Subjek 3 Untuk soal nomor satu subjek 3 hanya mencari hasil dari nilai yang memiliki variable saja. Untuk soal nomor dua subjek 3 menyamakan nilai yang memiliki variable kemudian mencari hasilnya satu persatu. Pada soal nomor tiga subjek 3 mencari nilai bagian pembilang dan penyebutnya. Pada soal nomor empat subjek 3 terlihat masih bingung dengan bentuk soal tes yang diberikan. Untuk soal nomor lima subjek 3 hanya bisa memahami perintah untuk menentukan keliling persegi. Berdasarkan hasil yang didapat subjek 3 belum memahami konsep soal yang ada dengan baik, subjek 3 mampu menggunakan data dengan benar, namun belum mampu menganalisis maksud soal yang diberikan dan belum bisa menyimpulkan jawaban hasil tes yang diberikan dengan baik. Subjek 4. Untuk soal nomor satu subjek 4 memperoleh skor rendah karena subjek 4 terlihat masih belum memahami maksud soal tes yang diberikan. Untuk soal nomor dua

subjek 4 dapat menentukan himpunan penyelesaian bentuk pertidaksamaan yang diberikan dengan kurang baik, subjek 4 hanya menyatukan nilai yang memiliki variable yang sama. Pada soal nomor tiga subjek 4 hanya mencari nilai dari hasil bagian penyebut dan pembilangnya saja. Pada soal nomor empat subjek 4 tidak bisa menjawab. Untuk soal nomor lima subjek 4 masih bingung dengan maksud soal tes yang diberikan. Berdasarkan hasil yang didapat subjek 4 belum mampu memahami konsep soal yang ada dengan baik, subjek 4 belum mampu menggunakan data dengan benar, belum mampu menganalisis maksud soal yang diberikan dan belum bisa menyimpulkan jawaban hasil tes yang diberikan dengan baik c. Kelompok siswa berkemampuan rendah Subjek 5 Untuk soal nomor satu subjek 5 memperoleh skor yang rendah karena mengguankan rumus yang salah tapi dengan hasil yang benar. Untuk soal nomor dua subjek 5 terlihat masih bingung dengan soal tes yang diberikan, karena subjek 5 hanya diam ketika diberikan pertanyaan. Pada soal nomor tiga, empat dan lima subjek lima hanya diam tanpa mengeluarkan satu katapun. Berdasarkan hasil yang didapat subjek 5 tidak bisa memahami konsep soal yang ada dengan baik, subjek 5 tidak bisa menggunakan data dengan benar, tidak bisa menganalisis maksud soal yang diberikan dan bisa menyimpulkan jawaban hasil tes yang diberikan dengan baik. Subjek 6

Subjek 6 hanya bisa menjawab soal nomor tiga, yaitu dengan mencari nilai bagian pembilang dan penyebutnya, sedangkan untuk soal nomor satu dan dua subjek 6 membuat tapi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk soal nomor empat dan lima subjek 6 tidak menjawab. Berdasarkan hasil yang didapat subjek 6 tidak dapat memahami konsep soal yang ada dengan baik, subjek 6 tidak dapat menggunakan data dengan benar, tidak dapat menganalisis maksud soal yang diberikan dan tidak bisa menyimpulkan jawaban hasil tes yang diberikan dengan baik.