BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

Table 4.1. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N = 100. Tabel 4.2. Persentase Responden Berdasarkan Usia N = 100

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) yang digunakan adalah seluruh karyawan kantor KAP. Kuesioner mulai dibagikan kepada responden pada tanggal 4 Juni 2006. Pengumpulan kembali kuesioner dilakukan sendiri oleh penulis dan dilakukan secara bertahap tergantung pada kesediaan para responden untuk mengisi kuesioner. Kuesioner sudah terkumpul dan diterima kembali oleh peneliti pada tanggal 26 Juni 2006. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 4 (empat) KAP di wilayah Surakarta, yaitu KAP Rachmat Wahyudi & Co, KAP Drs. Soemantri S & Co, KAP Wartono & Co, dan KAP Payamta & Co. Sedangkan di Istimewa Yogyakarta terdapat 5 (lima) KAP, yaitu KAP Dra. Hj. M. Sri Suharni, KAP Hadori dan Rekan, KAP Drs. Kumalahadi, KAP Drs. Abdul Muntalib, dan KAP Drs. Henry Susanto. Pada masing-masing kantor KAP diberikan 4 (empat) buah kuesioner, sehingga total penyebaran adalah 36 buah kuesioner. Dari 36 kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang diterima kembali berjumlah 33 kuesioner. Beberapa responden (3 orang) tidak memberikan jawaban dengan alasan sibuk dan satu responden memberikan jawaban yang 42

44 tidak lengkap. Besarnya tingkat pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner Jumlah Prosentase Jumlah kuesioner yang dikirimkan 36 Jumlah kuesioner yang kembali 33 91,7% Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 1 2,8% Jumlah kuesioner yang dapat digunakan 32 88,9% (Tingkat pengembalian kuesioner) Sumber: Data primer yang diolah Tabel IV.1 menunjukkan bahwa responden yang memenuhi persyaratan untuk diteliti dan dianalisis berjumlah 32 orang karyawan yang berasal dari lima KAP di Surakarta. Kemudian berdasarkan hasil penskoran kuesioner, pada tabel IV.2 berikut ini ditunjukkan jenis kelamin dari para responden: Tabel IV.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Laki-laki 11 34,4% Perempuan 21 65,6% Total 32 100,0% Sumber: data primer Tabel IV.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin perempuan (65,6%), dan 34,4% sisanya adalah karyawan laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas staf dan karyawan KAP di Surakarta adalah berjenis kelamin perempuan. Tabel IV.3 Pendidikan Responden Pendidikan Jumlah Prosentase Akademi/Diploma 7 21,9% Sarjana S-1 22 68,8% Sarjana S-2 3 9,4%

45 Sarjana S-3 - - Total 32 100,0% Sumber: data primer Dari Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir Sarjana S-1 (68,8%), kemudian berpendidikan setingkat D3 sebanyak 21,9%, 9,4% lainnya berpendidikan Sarjana S-2, dan tidak ada yang berpendidikan Sarjana S-3. Hal ini berarti mayoritas staf dan karyawan KAP di Surakarta adalah berjenis kelamin perempuan dan berpendidikan Sarjana S-1. Tabel IV.4 Lama Bekerja Responden Lama Bekerja Jumlah Prosentase = 1 tahun 2 6,3% 1 2 tahun 7 21,9% 2 3 tahun 9 28,1% > 3 tahun 14 43,8% Total 32 100,0% Sumber: data primer Tabel IV.4 menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah responden yang memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun (43,8%), kemudian masa kerja 2-3 tahun sebanyak 28,1%, masa kerja 1-2 tahun sebanyak 21,9% dan hanya 6,3% yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan, berpendidikan Sarjana S-1 dan sudah berpengalaman lebih dari 3 tahun. Selanjutnya berdasarkan hasil penskoran hasil kuesioner, diperoleh data tentang komitmen organisasi, kepuasan kerja dan keinginan berpindah pekerjaan dari responden. Data tentang komitmen organisasi diperoleh melalui kuesioner yng terdiri dari enam belas pertanyaan dengan lima alternatif jawaban (1, 2, 3, 4 dan 5). Dari hasil jawaban responden terhadap item pertanyaan diperoleh skor tertinggi 73 dan skor terendah 46 dengan rata-rata skor sebesar 60,8125 dan standar deviasi 5,9103. Kemudian data tentang kepuasan kerja diperoleh melalui kuesioner yng terdiri dari dua puluh pertanyaan dengan lima alternatif jawaban (1, 2, 3, 4 dan 5). Dari hasil jawaban responden terhadap item pertanyaan tentang kepuasan kerja diperoleh skor tertinggi 94 dan skor terendah 68 dengan rata-rata skor sebesar 82,2813 dan SD sebesar 5,555. Data tentang keinginan berpindah pekerjaan diperoleh melalui kuesioner yng terdiri dari delapan pertanyaan

46 dengan lima alternatif jawaban (1, 2, 3, 4 dan 5). Dari hasil jawaban responden terhadap item pertanyaan tentang keinginan berpindah pekerjaan diperoleh skor tertinggi 38 dan skor terendah 25 dengan rata-rata skor sebesar 31,125 dan SD sebesar 3,0874. B. Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows release 11.0. Hasil uji validitas dijabarkan pada tabel IV.5 berikut ini. Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas Variabel r hitung r tabel Interpretasi Komitmen Organisasi 1 0,5586 0,349 Valid 2 0,4052 0,349 Valid 3 0,6097 0,349 Valid 4 0,5476 0,349 Valid 5 0,6000 0,349 Valid 6 0,5276 0,349 Valid 7 0,4763 0,349 Valid 8 0,5104 0,349 Valid 9 0,4224 0,349 Valid 10 0,4237 0,349 Valid 11 0,4435 0,349 Valid 12 0,4250 0,349 Valid 13 0,4603 0,349 Valid 14 0,4043 0,349 Valid 15 0,5705 0,349 Valid 16 0,5400 0,349 Valid Kepuasan Kerja 1 0,5874 0,349 Valid 2 0,4604 0,349 Valid 3 0,5270 0,349 Valid 4 0,5462 0,349 Valid 5 0,4618 0,349 Valid 6 0,5299 0,349 Valid 7 0,4958 0,349 Valid 8 0,4484 0,349 Valid 9 0,5414 0,349 Valid 10 0,4635 0,349 Valid 11 0,4038 0,361 Valid 12 0,4068 0,349 Valid 13 0,5038 0,349 Valid 14 0,5752 0,349 Valid 15 0,5532 0,349 Valid 16 0,5136 0,349 Valid 17 0,4323 0,349 Valid 18 0,5567 0,349 Valid 19 0,5317 0,349 Valid 20 0,5112 0,349 Valid Keinginan Berpindah Pekerjaan 1 0,5169 0,349 Valid 2 0,4154 0,349 Valid 3 0,4787 0,349 Valid

47 4 0,4651 0,349 Valid 5 0,5022 0,349 Valid 6 0,5285 0,349 Valid 7 0,5669 0,349 Valid 8 0,5857 0,349 Valid Uji validitas dilakukan terhadap seluruh butir pernyataan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson dengan pengujian dua arah (two tailed test). Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel IV.6 menunjukkan bahwa semua item valid karena r hitung lebih besar dari r tabel (0,349) pada taraf signifikansi 5%. Artinya tiap pernyataan berkorelasi dengan skor skor totalnya dan semuanya dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsistem jika dilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian Cronbach Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari masing-masing angket variabel. Apabila nilai Cronbach Alpha semakin mendekati 1 mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula konsistensi internal reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4, 5, 6. Adapun secara ringkas hasil uji reliabilitas ditunjukkan dalam tabel IV.6.

48

49 Tabel IV.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Interpretasi Komitmen organiasi 0,7273 Reliabel Kepuasan kerja 0,7478 Reliabel Keinginan berpindah pekerjaan 0,7451 Reliabel Sumber: data diolah (Lampiran 4, 5, dan 6) Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua nilai koefisien reliabilitas (r 11 ) lebih besar dari 0,6, jadi seluruh item pernyataan dinyatakan reliabel. Sesuai dengan pendapat Imam Ghozali (2001) bahwa pernyataan dinyatakan reliabel (handal) jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel (andal). Hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4, 5, dan 6. C. Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki sebaran yang normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kemudian untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p- value dengan taraf signifikansi (? ) sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, maka data berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dari

50 Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Lampiran 8 dan secara ringkas ditunjukkan tabel IV.7 berikut. Tabel IV.7 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Kolmogorov- Smirnov p-value Sig Status Unstandardized residual 0,585 0,883 p>0,05 Normal Sumber: Data Primer, diolah Dari hasil perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2001), dapat diketahui bahwa p-value dari unstandardized resdiual ternyata lebih besar dari? (p>0,05), sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi di antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Lampiran 9 dan secara ringkas dapat ditunjukkan dalam tabel IV.8 berikut Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Interpretasi Komitmen organiasi 0,872 1,147 Bebas multikolinieritas Kepuasan kerja 0,872 1,147 Bebas multikolinieritas Sumber: Data primer diolah Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang memiliki tolerance lebih dari 0,1 (>0,1) dan semua variabel bebas

51 memiliki nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2001). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 10 dan secara ringkas dapat ditunjukkan dalam tabel IV.9 berikut ini. Tabel IV.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel t hitung t tabel * Sig. Interpretasi Komitmen organiasi 0,667 2,042 0,510 Tidak terjadi Kepuasan kerja -1,336 2,042 0,192 Sumber: Data primer diolah Keterangan: *) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db= 32-1 heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas, karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% sehingga tidak signifikan (p>0,05). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini (Ghozali, 2001). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam waktu (untuk data time series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan (untuk data cross sectional). Hasil perhitungan uji autokorelasi dengan uji Durbin-Watson dapat dilihat pada Lampiran 11 dan hasilnya adalah sebagai berikut.

52 Tabel IV.10 Hasil Uji Autokorelasi Variabel D-W -2 < D-W < +2 Kesimpulan Komitmen organisasi Tidak ada 1,884-2 < 1,884 < +2 dan kepuasan kerja masalah autokorelasi Sumber: data primer diolah Pengujian tersebut memperoleh nilai D-W sebesar 1,884 yang berarti berada di antara 2 sampai dengan +2. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi yang serius dalam model regresi (Algifari, 2000).

53 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi bermaksud menguji hubungan fungsional yang terjadi antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Hal ini dimaksuskan agar dapat diketahui nilai estimasi variabel dependen yang dihasilkan atas pengaruh variabel independen. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini dituliskan dalam model sebagai berikut (Ghozali, 2001): Y =? + b 1.X 1 + b 2.X 2 + e i Keterangan : Y : keinginan berpindah pekerjaan? : konstanta b 1, b 2 X 1 X 2 e i : koefisien regresi variabel independen : komitmen organiasi : kepuasan kerja : standart error Setelah semua variabel dimasukkan, penyelesaian model regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan Program SPSS for Windows Release 11.0 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel IV.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien t hitung Signifikansi Konstanta 68,213 0,000 Komitmen organiasi -0,216-3,293 0,003 Kepuasan kerja -0,291-4,164 0,000 R 2 0,601 Adjusted R 2 0,573 F Statistik 21,803 0,000 Sumber: data diolah (Lampiran 12)

54 Dari hasil analisis di atas, maka model persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah : Y = 68,213 0,216(X 1 ) 0,291(X 2 ) + e i Konstanta (a) = 68,213, artinya jika skor komitmen organisasi dan kepuasan kerja dianggap tidak ada atau sama dengan 0, maka skor keinginan berpindah pekerjaan akan meningkat. Koefisien b 1 = -0,216, jika skor komitmen organisasi bertambah, maka skor keinginan berpindah pekerjaan akan berkurang. Koefisien b 1 = -0,291, jika skor kepuasan kerja bertambah, maka skor keinginan berpindah pekerjaan akan berkurang. 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila R 2 mendekati 1, ini menunjukkan bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai R 2 mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen (Ghozali, 2001: 143). Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai koefisien determinasi Adjusted R 2 sebesar 0,573 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12), sehingga dapat dikatakan bahwa pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang baik (goodness

55 of fit). Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 57,3% variasi dari keinginan berpindah pekerjaan dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Sedangkan 42,7% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F (pengaruh model) dan uji t (pengaruh secara individual). a. Uji F (Pengujian Model) Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model regresi yang digunakan. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf signifikansi (? ) = 5%. Hasil uji F dapat dilihat pada Lampiran 12, dan secara ringkas ditunjukkan pada tabel IV.12. Tabel IV.12 Hasil Uji F Variabel F hitung F tabel * p-value Interpretasi Komitmen organisasi dan kepuasan kerja 21,803 3,33 0,000 Signifikan Sumber: Data primer diolah Keterangan: *) = signifikan pada? =5% dengan df=(2;29) Dari hasil analisis data diperoleh F hitung = 21,803, sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db (2;29) adalah sebesar 3,33. Dikarenakan F hitung > F tabel (21,803 > 3,33), maka model regresi yang digunakan adalah signifikan. Artinya model regresi tentang pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah

56 pekerjaan adalah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap keinginan berpindah pekerjaan. b. Uji t (Pengujian Parsial) Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Pengujian nilai t dilakukan dengan dua sisi yang digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil pengujian diperoleh dari test signifikansi dengan program SPSS for Windows Release 11.0. Adapun hasil uji t dapat dilihat pada Lampiran 12. Hasil uji t secara ringkas ditunjukkan dalam tabel IV.13. Tabel IV.13 Hasil Uji t Variabel t hitung t tabel * p-value Interpretasi Komitmen organisasi -3,293 2,042 0,003 Signifikan Kepuasan kerja -4,164 2,042 0,000 Signifikan Sumber: Data primer diolah Keterangan: *) = signifikan pada? =5% dengan df = 32-1 Variabel komitmen organiasi memiliki t hitung = -3,293 dengan p-value = 0,003, sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db=32-1 adalah = 2,042. Dikarenakan t hitung < -t tabel (-3,293 < -2,042) dengan p<0,05, maka H 1 diterima. Artinya komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja manajer. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan berpindah pekerjaan ditentukan oleh tinggi rendahnya komitmen organisasi. Semakin tinggi komitmen organisasi,

57 maka semakin rendah keinginan untuk berpindah pekerjaan. Sebaliknya semakin rendah komitmen organiasi, maka semakin tinggi keinginan berpindah pekerjaan. Daerah tolak Ho Daerah diterima Ho Daerah tolak Ho -3,293-2,042 2,042 Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah pekerjaan. Hal ini berarti hipotesis penelitian (H 1 ) telah terbukti kebenarannya dan dapat diterima. Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Camp (1994), Suwandi dan Indriantoro (1999), Rivai (2001), dan Yulianto (2001) yang membuktikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap tingkat perpindahan kerja atau intensi keluar. Variabel kepuasan kerja memiliki t hitung = -4,164 dengan p- value = 0,000, sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db=32-1 adalah = 2,042. Dikarenakan t hitung < -t tabel (-4,164 < -2,042) dengan p<0,05, maka H 2 diterima. Artinya kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja manajer. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan berpindah pekerjaan ditentukan oleh tinggi rendahnya kepuasan kerja. Semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin rendah

58 keinginan untuk berpindah pekerjaan. Sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja, maka semakin tinggi keinginan berpindah pekerjaan. Daerah tolak Ho Daerah diterima Ho Daerah tolak Ho -4,164-2,042 2,042 Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah pekerjaan. Hal ini berarti hipotesis penelitian (H 2 ) telah terbukti kebenarannya dan dapat diterima. Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Suwandi dan Indriantoro (1999) dan Yulianto (2001) yang membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap tingkat perpindahan kerja atau intensi keluar.

59 BAB V P E N U T U P A. Simpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah pekerjaan. Semakin tinggi komitmen organisasi, maka semakin rendah keinginan untuk berpindah pekerjaan. Hasil uji t memperoleh nilai t hitung sebesar 3,293, diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap keinginan berpindah pekerjaan. Semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin rendah keinginan untuk berpindah pekerjaan. Hasil uji t memperoleh nilai t hitung sebesar 4,164, diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). B. Keterbatasan Dalam penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Keterbatasan dalam mengambil jumlah sampel penelitian, yaitu terbatas pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan di daerah lain yang lebih luas belum dimasukkan, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan. 58

60 2. Penyusunan instrumen penelitian masih terdapat kelemahan, sehingga masih perlu untuk dikembangkan lagi agar lebih mampu menangkap fenomena yang sebenarnya terjadi pada karyawan tentang komitmen organisasi, kepuasan kerja, dan keinginan berpindah pekerjaan. 3. Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kelemahan karena pengisian kuesioner mungkin saja dilakukan oleh orang lain, sehingga tidak relevan lagi dengan karakteristik dan pendapat responden. C. Saran Dari hasil penelitian, analisis data, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Karyawan hendaknya tetap berkomitmen dan setia kepada perusahaan, karena komitmen yang tinggi dengan memberikan tenaga dan tanggung jawabnya demi keberhasilan organisasi tempatnya bekerja. 2. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas pada karyawan Kantor Akuntan Publik saja. Selain itu daerah penelitian lebih diperluas lagi, yaitu tidak terbatas di wilayah Surakarta, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik. 3. Bagi penelitian mendatang hendaknya instrumen penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik. Karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi keinginan karyawan untuk berpindah pekerjaan.

61

62