COMMUNITY OF PRACTICE AND KNOWLEDGE ON THE GO

dokumen-dokumen yang mirip
PT PLN (PERSERO) EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 024.E/DIR/2012 TENTANG. COMMUNITY OF PRACTICE (CoP) DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN COMMUNITY OF PRACTICE

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE

PENGELOLAAN - PEMANFAATAN - PENGEMBANGAN DAN PERLIN DUNGAN KARYA INOVASI

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan

Proposal Pelatihan. Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa.

Inititating Process Group

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini dimulai dengan sajian simpulan hasil penelitian. Selanjutnya, berdasarkan

SMART PHARMACY ADVANCING PHARMACY PRACTICE AND EDUCATION IN INDONESIA KUTA - BALI, APRIL 2018 TRAIN-THE-TRAINER WORKSHOP


1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN JURNAL HUBUNGAN KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR DAN INDIVIDUAL INNOVATION CAPABILITY

BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA

Apa itu IEA Bina Nusantara?

Knowledge Management Tools

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk

Keterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

TATA KELOLA INFRASTRUKTUR TI DAN NON TI PADA KELAS DI JURUSAN SISTEM INFORMASI

V Januari 2012

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

BAB V STUDI KASUS. Pada bab ini dilakukan studi kasus untuk menerapkan model komunitas belajar learnercentered hasil perancangan pada bab IV.

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI IKATAN ALUMNI

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGELOLAAN PROGRAM KOMUNITAS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA YANG BERHASIL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

Pedoman dan Etika Pelaksanaan Assessment Center di Indonesia. Vina G. Pendit Bandung, 15 September 2015

BAB II METODOLOGI. Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ;

JOB DESCRIPTION KOORDINATOR ASSISTEN LSAI

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai acara Live Your Passion Rally

BAB I PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

SOP/UJM-L/LM/002 AUDIT MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh blended learning berbasis edmodo terhadap hasil belajar

Peluang Pemanfaatan Teknologi. Rukmono Siswishanto Unit Diklat RSUP Dr. Sardjito

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Menurut Undang-Undang RI no 20 Tahun 2003 pendidikan diartikan

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

21/09/2011. Pertemuan 1

PANDUAN KELAS INSPIRASI. Cerita tentang bagaimana cara membuat Kelas Inspirasi di daerah kamu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

Studi kasus (Case study)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

inovate IPC Innovation Programme Mari jadikan inovasi sebagai budaya IPC, ini saatnya ide kita diimplementasikan!

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat

BAB II DASAR TEORI. II.1 Model dan Pemodelan

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELATIHAN KOPERASI UJI MUTU BERBASIS WEB. Darmawan Baginda Napitupulu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

CHANGE AGENT PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

3 cm. (Font Times New Roman Size 16 Bold) LAPORAN JENIS KEGIATAN TEMA ACARA

BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System

Langkah-langkah dalam Menyeleksi Tim Usaha Sosial Anda 6 Tahap Rekrutmen

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-5/PJ/2011 TENTANG : AUDIT INTERNAL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

PANDUAN UJI KOMPETENSI

LATAR BELAKANG. Pengembangan SDM menjadi langkah yang dibutuhkan di seluruh organisasi (Pemerintahan, BUMN, dan Perusahaan Swasta).

CALL FOR ENTRIES: DENPASAR 2017

AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI)

Transkripsi:

COMMUNITY OF PRACTICE AND KNOWLEDGE ON THE GO MEKANISME PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN COMMUNITY OF PRACTICE (OFFLINE DAN ONLINE) 1 PENDAHULUAN 1.1 DEFINISI COP PLN mendefinisikan CoP sebagai berikut: Sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan & minat yang sama atas suatu masalah dan berusaha bersama untuk memperoleh pemecahannya. Perbedaan CoP dengan task force atau project team adalah CoP merupakan wadah untuk sharing dan mengembangkan pengetahuan (ide, pemikiran, dsb) sementara kegiatan implementasi dilakukan oleh task force atau project team. Komunitas-komunitas yang memenuhi definisi di atas dan mengikuti aturan-aturan CoP dapat dianggap sebagai sebuah CoP walaupun memiliki nama yang berbeda. 1.2 TUJUAN PEMBENTUKAN COP CoP memiliki beberapa tujuan : 1. Sebagai wadah berbagi pengetahuan dan kolaborasi dalam rangka membantu pekerjaan sehari-hari. 2. Untuk menggali potensi pengetahuan yang ada di masing-masing pegawai demi membangun pengetahuan perusahaan (corporate knowledge) yang relevan terhadap strategi bisnis perusahaan. 3. Sebagai wadah untuk mengembangkan continuous improvement dan membangun disiplin perencanaan dan pendokumentasian sesuai dengan implementasi ISO. 1.3 LINGKUP COP CoP di PLN diprioritaskan untuk pegawai tetap. Bagi Perusahaan / Unit yang pekerjaannnya memerlukan banyak keterlibatan pegawai outsourcing, maka kebijakan mengikutsertakan pegawai outsourcing dalam kegiatan CoP diserahkan kepada kebijakan Unit yang bersangkutan. 1.4 KEANGGOTAAN Pada dasarnya keanggotaan CoP menjadi suatu hal yang bersifat sukarela. Mengingat CoP merupakan salah satu KPI Unit, maka menjadi tanggung jawab manajemen dan Tim KM di tiap Unit untuk memfasilitasi terbentuknya komunitas. 1 P a g e

1.5 TIM KM Tim KM adalah tim pada masing-masing Unit yang bertanggung jawab atas segala kegiatan KM dan pemenuhan KPI KM pada tiap Unit. Dalam konteks CoP, tim KM bertugas untuk mendorong dan memfasilitasi pembentukan CoP-CoP baru, serta membantu pemeliharaannya. PLN Disjaya mengatur tugas dan tanggung jawab Tim KM dalam SK GM Nomor 022.K/GM/2013. 2 PENGEMBANGAN COMMUNITY OF PRACTICE (COP) ONLINE 2.1 COP ONLINE COP Online adalah sebuah sistem berbasis web yang dibangun berdasarkan kebutuhan PLN Disjaya khususnya Bidang SDMO akan proses pengumpulan laporan COP yang sistematis dan terintegrasi. Adapun semua fungsionalitas dan fitur pada COP Online dibangun mengikuti proses pada COP Offline. Figure 1 Halaman Utama COP Online 2.2 PEMBENTUKAN COP Garis besar dari awal pembentukan CoP dapat diilustrasikan seperti diagram berikut : 2 P a g e

Figure 2 Diagram Pembentukan COP Pada awal masa implementasi CoP di PLN, Tim KM perlu memfasilitasi pembentukan komunitas. Dengan berjalannya waktu, jika metode pembentukan CoP sudah cukup jelas bagi para pegawai, maka pembentukan komunitas dapat dilakukan secara sukarela. 2.2.1 PEMBENTUKAN IDENTITAS COP Dalam membentuk identitas sebuah CoP, Tim KM perlu menentukan beberapa hal berikut. 2.2.1.1 MENENTUKAN AREA PENGETAHUAN (TEMA COP) Dalam menentukan tema yang tepat bagi CoP. Area Pengetahuan yang akan ditentukan harus dapat memenuhi ketiga kriteria berikut: Mendukung strategi bisnis perusahaan. Relevan dengan pekerjaan anggota sehari-hari. Sesuai dengan minat atau passion dari anggota CoP. Sesuai dengan knowledge taxonomy PLN (pada figure 3). 3 P a g e

Figure 3 Knowledge Taxonomy PLN 4 P a g e

2.2.1.2 MENENTUKAN PERAN DALAM COP a. SPONSOR Sponsor adalah orang bertugas mendukung kesinambungan jalnnya CoP. Sponsor perlu memiliki sebuah jabatan struktural yang signifikan. Tanggung Jawab dan kriteria dari Sponsor CoP : Figure 4 Tugas dan Tanggung Jawab Sponsor b. CHAMPION Seorang Champion merupakan koordinator utama dari seluruh kegiatan CoP. Tanggung Jawab dan kriteria dari Champion CoP : 5 P a g e

Figure 5 Tugas dan Tanggung Jawab Champion c. ADMINISTRATOR Administrator bertugas untuk melaksanakan kegiatan pendukung CoP. Peran Administrator dapat juga ditentukan berdasarkan rotasi, misalnya tiap anggota mendapat giliran menjadi Administrator. Tanggung Jawab dan kriteria dari Administrator CoP : Figure 6 Tugas dan Tanggung Jawab Administrator 6 P a g e

d. ANGGOTA Anggota dari CoP juga memiliki tanggung jawab yang perlu dijalankan. Sebagai bagian dari populasi yang mengisi CoP, para anggota dapat membangun jaringan melalui posisi atau ketertarikan terhadap knowledge area yang sama. Tanggung Jawab dan kriteria dari Anggota CoP : Figure 7 Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Jumlah minimum anggota CoP sebanyak 5 orang, termasuk Champion komunitas. Walaupun demikian, rekomendasi ideal bagi sebuah CoP Unit adalah beranggotakan 10 hingga 20 orang. 2.2.2 PERENCANAAN INTI Dalam membentuk sebuah CoP, penting bagi semua anggota awal untuk berpartisipasi dalam pengkonsepsian komunitas tersebut. Itulah yang pada dasarnya akan dicapai dalam sebuah perencanaan inti. Penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diidentifikasi pada Perencanaan Inti dapat dituangkan dalam sebuah Formulir Inisiasi CoP.Penjelasan mengenai tiap elemen di formulir Inisiasi CoP adalah sebagai berikut : 7 P a g e

Figure 8 Penjelasan Formulir Inisiasi CoP 8 P a g e

Figure 9 Formulir Inisiasi CoP Online 9 P a g e

Figure 10 Tampilan Daftar Inisiasi CoP pada CoP Online 3 PEMELIHARAAN COP (ONLINE DAN OFFLINE) 3.1 MENGELOLA PENGETAHUAN DALAM COP Sesuai dengan tujuan CoP yaitu membangun pengetahuan perusahaan (corporate knowledge) yang relevan dengan strategi bisnis perusahaan, kegiatan CoP lebih dari sebuah ajang berkumpul, namun juga memiliki proses knowledge sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam memelihara CoP, perlu dipastikan bahwa ilmu di dalamnya dikelola dengan baik. Di bawah ini adalah siklus pengelolaan pengetahuan di dalam CoP: 10 P a g e

Figure 11 Siklus Pengelolaan Pengetahuan COP 1. Identifikasi Sebelum mengadakan kegiatan CoP, perlu ditetapkan beberapa hal untuk dikembangkan dalam CoP. Hal tersebut dapat berupa: Masalah-masalah yang perlu dipecahkan dalam pekerjaan sehari-hari Pengetahuan baru yang ingin dikembangkan Inovasi atau improvement yang ingin dihasilkan, dan lainnya. Tahap Identifikasi dapat dilakukan pada saat perencanaan inti, khususnya dalam menetapkan fokus pengetahuan dan topik-topik pertemuan dalam jadwal. Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal baru untuk didiskusikan, yang baru muncul setelah dilakukannya perencanaan inti. 2. Penyerapan Saat komunitas telah menentukan jenis pengetahuan yang ingin dikembangkan, komunitas mencari sumber pengetahuan yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengundang pembicara yang dapat mengisi agenda diskusi, atau mencari sumber informasi lain yang dapat didiskusikan dalam komunitas. Sumber pengetahuan ini dapat berasal dari dalam maupun luar Unit/Perusahaan. 3. Berbagi & Menciptakan Pengetahuan 11 P a g e

Fokus dari CoP adalah anggota dari komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, sebuah CoP tidak seharusnya menjadi komunikasi satu arah, namun komunikasi banyak arah antar anggotanya sehingga semua orang dapat belajar dari satu sama lain. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi atau bentuk kolaborasi lainnya. Dengan berbagi pengetahuan maka akan ada pengetahuan pengetahuan baru yang diciptakan. Durasi ideal bagi masing-masing pertemuan CoP berkisar antara 1-2 jam. 4. Kodifikasi & Simpan Jika komunitas telah berhasil menyimpulkan suatu bentuk pengetahuan baru, komunitas perlu memastikan tersebarnya pengetahuan tersebut, melalui berbagai media yang disediakan. Karena itu, notulis perlu memastikan bahwa semua hasil CoP didokumentasikan. Setelah divalidasi oleh Champion, hasil dokumentasi ini kemudian disimpan di dalam sebuah sarana yang dapat diakses oleh anggota CoP dan pihak-pihak lain yang membutuhkan. Untuk membantu tahap kodifikasi, Guideline ini menyediakan formulir Berita Acara yang dapat digunakan untuk mencatat hasil dari sebuah diskusi CoP. 12 P a g e

Figure 12 Formulir Berita Acara CoP 13 P a g e

Figure 13 Tampilan Daftar Berita Acara CoP Online 14 P a g e