SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

dokumen-dokumen yang mirip
SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK. No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR. Barang/ Jasa PERUSAHAAN. Kas / Utang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat digunakan untuk menilai kemajuan yang telah dicapai perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Internal Control Questionnaires. Unit Pembelian. PT. Wahana Safety Indonesia

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB II KAJIAN TEORI. melangkah lebih jauh kebagian-bagian selanjutnya kita harus mengetahui terlebih

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

Almond Accounting Software

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika?

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan)


BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

Transkripsi:

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi) bahwa seluruh barang yang diterima dalam kondisi baik Menjaga barang sampai dipakai Menetapkan bahwa faktur berkaitan dengan barang dan jasa adalah valid (sah) dan benar Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran secara tepat dan akurat Memosting kewajiban dan pengeluaran kas ke akun pemasok di buku pembantu hutang Meyakinkan bahwa seluruh pengeluaran kas sesuai dengan pengeluaran yang diotorisasi Mencatat dan mengklasifikasi pembayaran kas (Cash disbursement) secara tepat dan akurat

Langkah-langkah dalam proses pengadaan Menetapkan kebutuhan barang/jasa Memilih sumber-sumber pengadaan Membuat permohonan atau permintaan penawaran harga (quotation) Memilih pemasok (supplier/vendor) Mengeluarkan surat pemesanan barang (order) Menerima barang Memeriksa faktur dari pemasok Melakukan pembayaran kepada pemasok

Fungsi yang dijalankan masing-masing bagian

Dokumen-dokumen masukan dalam siklus pengeluaran 1. Permohonan pembelian (Purchase Requisition) merupakan formulir awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan suatu pesanan barang 2. Formulir Order Pembelian yaitu formulir formal yang disiapkan dari formulir permintaan pembelian untuk memesan barang kepada pemasok. 3. Laporan Penerimaan Barang yaitu suatu formulir/dokumen yang berisi penerimaan barang 4. Faktur Pemasok, yaitu dokumen penagihan dari pemasok barang atau jasa 5. Voucher pengeluaran, yaitu suatu dokumen dalam sistem voucher yang mengakumulasi faktur pemasok untuk pembayaran

6. Cek pengeluaran, yaitu dokumen akhir dalam siklus pengeluaran yang memberikan pengeluaran kas kepada pemasok untuk barang atau jasa yang diterima 7. Memo debit, yaitu dokumen untuk mengotorisasi retur dan penyisihan pembelian 8. Formulir pemasok baru, yaitu formulir yang digunakan untuk memilih pemasok baru., berisi data harga, jenis barang atau jasa, pengalaman pemasok, referensi, dan jejak kredit 9. Permintaan untuk proposal (atau penawaran harga). Yaitu formulir yang digunakan dalam suatu prosedur tender kompetitif, berisi barang atau jasa yang diperlukan dan perbandingan harga, syarat-syarat pembayaran,dll

DFD Siklus Pengeluaran

PROSEDUR PENGADAAN BARANG Fungsi pengendali sediaan memulai proses pengadaan barang gudang dengan mengisi formulir permohonan pembelian. Kebutuhan barang didasarkan pada perhitungan economic order quantity (EOQ) dan titik pesan ulang (reorder point). Untuk barang non gudang, permohonan pembelian bersal dari setiap bagian yang membutuhkan barang. Permohonan pembelian kemudian diteruskan ke fungsi pembelian. Berdasarkan permohonan pembelian, Fungsi pembelian memilih pemasok dari arsip pemasok dan meminta penawaran harga dan ketersediaan barang (quotes) dari pemasok. Bagian pembelian juga bisa melakukan tender untuk barang-barang yang dibutuhkan. Apabila sudah diperoleh harga kompetitif dan jaminan ketersediaan barang maka fungsi pembelian memilih pemasok yang paling kompetitif dan membuat pesanan pembelian untuk dikirim ke pemasok, fungsi hutang usaha, fungsi penerima barang, pengendali sediaan dan diarsip di fungsi pembelian. Jumlah yang dipesan harus dikosongkan di pesanan pembelian yang dikirim ke fungsi penerimaan untuk menjamin fungsi penerimaan memeriksa dan menghitung barang yang diterima

Prosedur penerimaan barang Fungsi penerimaan menerima barang dari pemasok dan selanjutnya memeriksa kesesuaian jenis barang yang diterima ke order pembelian dan menghitung barang. Selanjutnya, fungsi penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk diberikan kepada fungsi pengendali sediaan, fungsi pembelian, pemasok, fungsi hutang usaha, fungsi penyimpanan dan diarsip di fungsi penerimaan. Barang dikirim ke fungsi penyimpanan (gudang) dan fungsi penyimpanan menyusun barang dan mencatat ke kartu gudang

Prosedur pencatatan Fungsi pembelian mencatat pembelian pada jurnal pembelian berdasarkan dokumen faktur pemasok, order pembelian dan laporan penerimaan barang. Fungsi pembelian kemudian mengiktisarkan jurnal pembelian ke lembar jurnal. Lembar jurnal dikrimkan ke fungsi buku besar untuk pemostingan. Fungsi pengendali sediaan mencatat laporan penerimaan barang ke kartu sediaan. Fungsi hutang usaha membandingkan permohonan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan dan faktur pemasok. Selanjutnya, mencatat seluruh dokumen ke buku pembantu (kartu) hutang/pemasok.

Menangani retur dan penyisihan pembelian Retur pembelian timbul apabila pembeli tidak puas dengan barang yang dipesan. Penyisihan pembelian merupakan penyesuaian terhadap harga akibat kerusakan barang, kelebihan barang yang dikirim dari yang dipesan, atau kekurangan-kekurangan lainnya. Retur pembelian atau penyisihan pembelian dilakukan apabila fungsi penerimaan melaporkan ketidaksesuaian barang kepada fungsi pembelian. Dalam kasus penyisihan pembelian, Fungsi pembelian selanjutnya membuat memo debit yang diserahkan kepada fungsi hutang usaha untuk mengurangi hutang dan dikirim kepada pemasok. Dalam kasus retur, memo debit juga dikirim ke fungsi penyimpanan dan fungsi penerimaan. Fungsi penerimaan mengirim memo debit ke fungsi hutang usaha sesudah barang dikembalikan Setelah menerima memo debit, bagian hutang usaha membandingkan memo debit terhadap faktur pemasok dan dokumen pendukungnya, mencatat ke kartu pemasok dan menyiapkan lembar jurnal.

Sistem Pemrosesan pengeluaran kas untuk hutang dagang Dalam manajemen hutang dagang, terdapat dua pendekatan (sistem) yang bisa digunakakan: 1. Sistem menggunakan buku pembantu hutang. 2. Sistem Voucher Apabila menggunakan buku pembantu hutang, maka faktur pemasok yang diterima bagian hutang dagang dicatat di buku pembantu hutang dagang pada akun pemasok. Dalam sistem voucher, faktur pemasok diarsip sementara sampai tanggal jatuh tempo pembayaran. Pada saat tanggal jatuh tempo, faktur yang akan dibayar dicatat ke voucher pengeluaran kas. Voucher pengeluaran kas ini beserta faktur yang akan dilunasi dikirim ke bagian pengeluaran kas untuk dibuat cek. Setelah cek dibuat, maka voucher ini dicap lunas dan diarisp oleh bagian pengeluaran kas (arsip voucher yang sudah dibayar). Sistem voucher bisa digunakan apabila pembayaran hutang untuk faktur pemasok dilakukan dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah di faktur pemasok. Apabila pembayaran dilakukan dalam jumlah yang tidak penuh (tidak semua jumlah dalam faktur dibayarkan), maka sistem voucher tidak cocok digunakan.

Pemrosesan pengeluaran kas kecil Dana kas kecil dibentuk untuk pengeluaran-pengeluaran rutin dan dalam jumlah yang sedikit sehingga tidak efisien untuk mengeluarkan cek. Terdapat dua sistem dana kas kecil, yaitu sistem dana berfluktuasi dan sistem impres. Sistem impres paling umum digunakan dan memiliki pengendalian lebih baik. Sistem imprres mempertahankan jumlah kas kecil yang tetap sama di akun buku besar. Sistem impres dimulai dengan menetapkan jumlah saldo kas kecil dan menetapkan seorang karyawan yang tidak memiliki tanggungjawab terhadap kas untuk menangani kas kecil. Untuk setiap pengeluaran, kasir kas kecil yang menangani kas kecil menyiapkan voucher/bukti pengeluaran kas kecil untuk setiap pengeluaran dan penerima dana menandatangani bukti itu. Pada saat pengisian ulang, kasir kecil mengirim bukti pengeluaran kas kecil dan uang sisa ke fungsi hutang usaha atau ke bendahara/bagian keuangan untuk dibuatkan bukti pengeluaran kas. Bukti pengeluaran kas kecil dilampirkan pada bukti pengeluaran kas dan bagian keuangan memeriksa bukti pengeluaran kecil dan kas yang tersisa. Bagian keuangan akan menulis cek sebesar pengeluaran kas kecil atau langsung memberikan kas sebesar pengeluaran.

Pengendalian internal Lingkungan Pengendalian 1. Setiap personil yang terlibat dalam siklus pengeluaran menghindar dari penyimpangan etika dan ketidakjujuran. Untuk itu perlu dibuat aturan perilaku (code of conduct) beserta sanksi yang menyertai apabila melanggar aturan perilaku. 2. Personil yang terlibat dalam siklus pengeluaran memiliki kompetensi yang sesuai dengan fungsi yang dilakukan. Kompetensi dapat diperoleh melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan pihak perusahaan. 3. Manajemen memiliki komitmen untuk melaksanakan pengendalian 4. Pola komunikasi formal dalam pengadaan barang dan pemrosesan pembayaran hutang sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. 5. Membuat standar baku (SOP) dalam melaksanakan fungsi dalam siklus pengeluaran. 6. Perekrutan pegawai untuk melaksanakan fungsi-fungsi dalam siklus pengeluaran sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan perusahaan. 7. Pelaksanaan praktik-prraktik pemisahan fungsi, supervisi atas pelaksanaan fungsi, dan rotasi tugas

Penilaian Risiko 1. Penilaian risiko dilakukan untuk setiap perubahan personil, perubahan sistem dan prosedur, perubahan dalam teknologi dalam melaksanakan siklus pengeluaran. Penilaian risiko dilaksanakan secara tertulis (terdokumentasi). Aktivitas Pengendalian 1. Pemisahan tugas: Fungsi penyimpanan, fungsi penerimaan, fungsi pembelian, fungsi hutang usaha, fungsi buku besar dan fungsi pengeluaran kas dilaksanakan oleh bagian yang terpisah. 2. Dokumen dan catatan yang memadai: Seluruh formulir menggunakan nomor urut tercetak dan dipertanggungjawabkan penggunaannya. Seluruh formulir memiliki bidang untuk otorisasi oleh pihak yang berwenang. Formulir dirancang dengan baik agar mampu menangkap data pengadaan dan penrimaaan (nama pemasok, alamat pemasok, nama barang, harga,dll). Transaksi pembelian dicatat ke jurnal pembelian, hutang usaha dicatat ke buku pembantu hutang (kartu pemasok) dan diposting ke Buku Besar. Setiap pengeluaran kas dicatat ke jurnal pengeluaran kas.

3. Akses terbatas terhadap aset: Barang yang diterima disimpan dalam gudang terkunci dan aman dari bencana alam. Akses ke gudang terbatas hanya pada fungsi/bagian penyimpanan. Cek disimpan dalam tempat terkunci (brankas) dan akses terhadap cek hanya diperbolehkan kepada fungsi pengeluaran kas (Kasir atau bagian bendahara). Menggunakan sistem impres dalam pengelolaan kas kecil Dalam sistem terkomputer, setiap personil/bagian diberikan kode akses khusus dan secara rutin/periodik dilakukan penggantian terhadap kode akses komputer. Ruang penyimpanan dilengkapi dengan kamera CCTV untuk menghindari pencurian atau penyalahgunaan barang. 4. Pengecekan independen dan riviu kinerja Formulir pesanan pembelian yang ditembuskan ke fungsi penerimaan seharusnya tidak mencantumkan jumlah barang yang dipesan. Hal ini dilakukan agar fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan terhadap barang yang diterima. Fungsi penerimaan memeriksa dokumen bill of lading dan formulir pesanan pembelian dan melakukan penghitungan/pemeriksaan barang sebelum membuat lembar penerimaan barang. Pemeriksaan klerikal (perkalian dan penjumlahan) dilakukan oleh pihak lain ( yang bukan membuat dokumen, mencatat dan mengotorisasi) sebelum transaksi diotorisasi. Secara berkala dilakukan pengecekan kesesuaian catatan akuntansi terhadap fisik dari aktiva (Misalnya: kartu sediaan terhadap sediaan si gudang atau konfirmasi hutang usaha). Pemeriksanaan dilaksanakan oleh pihak yang tidak melaksanakan transaksi.

Secara berkala dilakukan rekonsiliasi rekening koran bank oleh pihak yang tidak terlibat dalam transaksi pengeluaran kas untuk menghindari kitting. Manajemen senantiasi melakukan riviu atas laporan yang dihasilkan dari siklus pengeluaran serta anggaran dan menindaklanjuti setiap penyimpangan. 5. Pengendalian pemrosesan informasi Setiap transaksi harus diotorisasi oleh pihak yang ditetapkan. Setiap fungsi memeriksa kelengkapan dokumen transaksi dan otorisasinya sebelum melaksanakan transaksi dan melakukan pencatatan. Manajemen menetapkan otorisasi khusus (misalnya: reorder level, harga acuan pembelian, prosedur pengadaan barang) sebagai acuan melaksanakan transaksi pengadaan barang. Dalam sistem terkomputerisasi, kode akses yang unik diberikan kepada pihak yang terlibat dalam melaksanakan transaksi dan kode ini diganti secara berkala. Informasi dan komunikasi Tersedia Manual prosedur akuntansi dalam pemrosesan siklus pengeluaran agar siklus pengeluaran dilaksanakan secara seragam sesuai dengan instruksi. Formulir-formulir dan laporan-laporan harus didesain dengan baik (memiliki nomor urut tercetak dan tindasan dibuat sesuai kebutuhan) untuk mempermudah pemrosesan data dan informasi siklus pengeluaran. Pemantauan Secara berkala dilakukan audit internal atas kecukupan pengendalian dalam sikus pengeluaran.