BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

BAB II KAJIAN TEORI. orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II LANDASAN TEORI

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MEREK LAPTOP DI SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk, jasa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Agar produk sampai ke konsumen, perusahaan harus mengkomunikasikan

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

LANDASAN TEORI. merupakan salah satu kegiatan jual beli yang di dalamnya meliputi kegiatan. penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. mengembangkan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Maka diperlukan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kegiatan pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Arti dan Tujuan Pemasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antaranya melalui promosi terhadap produk-produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

Transkripsi:

14 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses mewujudkan tujuan yang diinginkan. Malayu Hasibuan (2008 : 1) Malayu Hasibuan (2008 : 2) dalam bukunya mengatakan Manajemen adalah ilmu dan mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan. G.R. Terry dalam Malayu Hasibuan (2008 : 2) mengatakan Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai saran saran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya. Harold Koontz dan Cyril O Donnel dalam Malayu Hasibuan (2008 : 3) mengatakan Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian menajer mengadakan kordinasi atas sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

15 Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan manajemen adalah ilmu yang mengatur suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai saran saran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.2. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2006 : 6) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2009 : 6) mendefiniskan Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggandengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Menurut Wiliam J. Stanton dalam Basu Swastha dan Irawan (2008 : 5) emasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

16 organisasi dan para pemilik sahamnya, yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 2.1.3. Pengertian Manajemen Pemasaran Kotler dan Amstrong dalam Hartimbul Ginting (2008 : 23) mendefinisikan manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang dalam menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mewujudkan tujuan organisasi. Kemudian menurut Philip Kotler dalam Basu Swastha dan Irawan (2008 : 7) Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar. Sedangkan Wiliam J. Shultz dalam Buchari Alma (2009 : 130) Manajemen pemasaran ialah merencanakan pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan. Berdasarkan dari ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang dalam menciptakan, membangun dan memelihara kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.

17 2.2. Bauran Promosi 2.2.1. Pengertian Promosi Menurut Buchari Alma (2009 : 179) Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Kemudian menurut Bayu Swata (2010 : 349) Promosi adalah info atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran. Sedangkan menurut Saladin (2004 : 123) Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut. Berdasarkan dari ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan promosi adalah sejenis komunikasi yang diberikan oleh seseorang atau organisasi yang bertujuan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. 2.2.2. Sifat-sifat dan Tujuan Promosi Menurut Lupiyoadi (2011 : 109) terdapat sifat-sifat promosi antara lain yaitu : a. Komunikasi, mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan pelanggan kepada produk. b. Insentif, memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.

18 c. Undangan, mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, promosi penjualan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu : a. Customer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk membeli. b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor. c. Sales force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual. d. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan. 2.2.3. Bauran Promosi Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada lima jenis kegiatan promosi (Kotler dan Keller, 2009 : 98-100), antara lain : a. Periklanan (Advertising) Bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian yaitu sebagai berikut :

19 1. Media Cetak 2. Media Elektronik 3. Menjadi Sponsor b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian yaitu sebagai berikut : 1. Membuat event untuk penjualan 2. Presentasi kepada calon pembeli c. Publikasi (Publisity) Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan, yaitu sebagai berikut : 1. Dukungan dari pemerintah 2. Citra atau nama baik perusahaan 3. Cerita atau peristiwa yang kurang baik tentang perusahaan d. Promosi Penjualan (Selling Promotion) Suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian atau Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa, yaitu sebagai berikut : 1. Potongan Harga 2. Cashback 3. Asuransi

20 e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen, yaitu sebagai berikut : 1. Sales 2. Sales Promotion Girls atau SPG 2.3. Citra Merek 2.3.1. Pengertian Merek Menurut Fajar Laksana (2008 : 77) merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan, semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang, penjual, atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing. Kemudian menurut Ujang Sumarwan (2011 : 303) merek adalah Nama penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk. Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah menjadi sebuah citra bahkan symbol status produk tersebut. Sedangkan menurut Sedangkan asosiasi pemasaran amerika dalam Philip Kotler dan Keller (2006 : 97) merek adalah Nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasinya, yang ditunjukan agar dapat mengenali barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya produk dan jasa pesaing. Berdasarkan dari ketiga definisi diatas maka dapat diketahui pengertian merek adalah suatu nama atau simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk yang ditunjukan agar dapat mengenali barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya produk dan jasa pesaing.

21 2.3.2. Pengertian Citra Merek Menurut De Chernatony dalam Fandy Tjiptono (2011 : 10) bahwa brand image atau citra merek adalah merupakan serangkaian asosiasi yang dipersepsikan oleh individu sepanjang waktu, sebagai hasil pengalaman langsung maupun tidak langsung atas sebuah merek. Kemudian menurut Supranto (2011 : 128) mendefinisikan bahwa pengertian Brand Image yaitu apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek. Selanjutnya Pengertian Brand image (citra merek) menurut Christina Whidya Utami (2006: 213) adalah Serangkaian asosiasi yang biasanya diorganisasikan di seputar beberapa tema yang bermakna. Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 49) pengertian Brand image (citra merek) adalah Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Berdasarkan dari keempat definisi diatas maka dapat disimpulkan pengertian citra merek adalah serangkaian asosiasi yang dipersepsikan oleh individu atau konsumen sepanjang waktu, sebagai hasil pengalaman langsung maupun tidak langsung atas sebuah merek.

22 2.3.3. Teori Citra Merek Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 92) merek memiliki beberapa manfaat yaitu sebagai berikut : 1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi. 2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. 3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bias dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. 4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. 5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. 6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang. Kemudian menurut Fajar Laksana (2008 : 78) terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. Nama merek (brand name) adalah sebagian dari merek, Misal : Suzuki, Chevrolet dan lain-lain. 2. Tanda merek (Brand Mark) adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal namun tidak dapat diucap, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau warna khusus.

23 3. Tanda merek dagang (Trade Mark) adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi oleh huku karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewannya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek. 4. Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni. Selanjutnya menurut Buchari Alma (2008 : 121) syarat-syarat merek dibawah ini perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut : 1. Mudah diingat Memilih merek sebaiknya mudah diingat, baik kata-katanya maupun gambarnya atau kombinasi sebab dengan demikian konsumen atau calon konsumen mudah mengingatnya. 2. Menimbulkan kesan positif. Dalam memberikan merek harus dapat diusahakan yang dapat menimbulkan kesan positif terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, jangan kesan negatif. 3. Tepat untuk promosi. Selain kedua syarat diatas, maka untuk merek tersebut sebaiknya dipilih yang bilamana dipakai promosi sangat baik. Merek-merek yang mudah diingat dan dapat menimbulkan kesan positif tentu baik bila dipakai untuk promosi. Akan tetapi untuk promosi tersebut nama yang indah dan menarik serta gambargambar yang bagus juga memegang peranan penting. Jadi di sini untuk promosi

24 selain mudah diingat dan menimbulkan kesan positif usahakan agar merek tersebut enak untuk diucapkan dan baik untuk dipandang. 2.3.4. Dimensi Citra Merek Menurut Philip Kotler dan Keller (2009 : 3) faktor-faktor yang membentuk citra merek adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan Tergantung pada bagaimana informasi masuk ke dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari brand image, antara lain : a. Kualitas Tinggi b. Tahan Lama c. Harga Produk 2. Keuntungan Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada proses terciptanya citra merek yang menguntungkan, dimana konsumen dapat percaya pada atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, antara lain : a. Memberikan kenyamanan b. Memberikan kesan yang menarik c. Sesuai selera d. Memiliki banyak manfaat e. Memberikan rasa aman

25 3. Keunikan Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan citra merek dapat berdasarkan : a. Desain Produk b. Slogan Produk c. Memiliki fungsi berbeda 2.4. Keputusan Pembelian 2.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Paul Peter dan Jerry Olson (2009 : 162) Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Kemudian menurut Philip Kotler dan Keller (2006 : 223) Keputusan Pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Sedangkan Menurut Chapman dan Wahlers (2009 : 176) Keputusan Pembelian adalah sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen akan memutuskan produk yang akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut berkaitan dengan kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan dari ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan pengertian keputusan pembelian adalah proses atau beberapa tahapan yang dilakukan oleh

26 konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk dalam memenuhi kebutuhannya. 2.4.2. Teori Keputusan Pembelian Menurut Buchari Alma (2008 : 97) para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai motif-motif pembelian ada 3 macam yaitu : 1. Primary buying motive, Yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya. 2. Selective buying motive, Yaitu pemilihan terhadap barang, ini bisa berdasarkan rasio. Misalnya, apakah ada keuntungan bila kita membeli. 3. Patronage buying motive, Ini adalah selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan yang memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, dan sebagainya. Menurut Kotler dan Keller (2007 : 269) Tahap-tahap proses pembelian adalah sebagai berikut : 1. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. 2. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah akan mulai melakukan pencarian informasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan pembeliannya nanti, seberapa besar pencarian yang dilakukan tergantung pada kekuatan hasratnya, jumlah mula-mula informasi yang dimilikinya, kemudahan mendapatkan

27 informasi, penghargaannya terhadap tambahan informasi, dan kepuasan yang didapatkannya dari pencarian tersebut. 3. Evaluasi alternatif Dalam tahap ini konsumen akan memproses informasi merek yang kompetitif dan membuat penilaian akhir. Konsumen memiliki sifat yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk referensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan. Besarnya risiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemkaian dan pembuangan pascapembelian. hasil dari pemantauan tersebut kemudian digunakan sebagai penilaian atas keberhasilan atau kegagalan dari produk tersebut.

28 2.4.3. Dimensi Keputusan Pembelian Untuk melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, sehingga mereka dapat menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka untuk membeli suatu produk atau barang. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Philip Kotler dan Keller (2009 : 153) adalah sebagai berikut : 1. Faktor Budaya Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap keputusan pembelian, antara lain : a. Cuaca b. Kepercayaan 2. Faktor Sosial Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh factor-faktor sosial. Antara lain : a. Kelompok acuan b. Keluarga c. Peran d. Status 3. Faktor Pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Antara lain: a. Pekerjaan b. Keadaan ekonomi c. Gaya hidup

29 d. Kepribadian dan konsep diri pembeli 4. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi empat faktor psikologi utama. Antara lain: a. Persepsi b. Keyakinan dan pendirian 2.5. Hasil Penelitian Terdahulu Sebelum peneliti melaksanakan penelitian ini, peneliti mengumpulkan dan mengkaji penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pertimbangan dan kerangka pemikiran penelitian ini. Berikut penelitian terdahulu disajikan dalam table 2.1 di bawah ini : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Judul Hasil Persamaan Perbedaan 1 Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merk Aqua (Studi Pada Konsumen Toko Bhakti Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah) (Skripsi, 2012) Dheany Arumsari Promosi memiliki pengaruh terhadap citra merek sebesar 4,2 % promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan sebesar 13,7 %. Variabel Penelitian yaitu citra merek, Promosi dan Keputusan Pembelian Obyek dan Metode Penelitian

30 Tabel 2.1 Lanjutan Penelitian Terdahulu No Judul Hasil Persamaan Perbedaan 2 Analisis Pengaruh Citra Merk dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merk Acer di Kota Semarang (Jurnal, 2010) Praba Sulistyawati citra merk berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian laptop merk Acer di Kota Semarang. Variabel Penelitian yaitu citra merek dan Keputusan Pembelian Obyek dan Metode Penelitian 3 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Garam Lososa PT. Garam (PERSERO) Di Kota Padang Vebriina Putri Risman (Skripsi, 2011) seluruh indikator promosi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen PT Garam Variabel Penelitian yaitu Bauran Promosi dan Keputusan Pembelian Metode Penelitian Obyek Penelitian 4 5 Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Sabun Mandi Lifeboy (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Widyatama) Andre Julianto (Skripsi : 2006) Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris (Studi Pada Lembaga Pendidikan Ilp Di Semarang) Riski Susanto (Skripsi : 2010) Promosi memiliki pengaruh positif terhadap brand image sabun mandi Lifeboy citra merek memiliki hubungan dengan bauran promosi sebesar 67,8%. Selanjutnya citra merek memiliki pengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sebesar 33,4% sedangkan baruan promosi memiliki pengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sebesar 23,4%. Sumber : Dikaji Dari Berbagai Sumber, 2014 Variabel Penelitian yaitu bauran promosi dan citra merek Variabel Penelitian yaitu citra merek, bauran promosi dan keputusan konsumen Metode penelitian Obyek penelitian Metode penelitian Obyek penelitian

31 Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dheany Arumsari pada tahun 2012 dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merk Aqua (Studi Pada Konsumen Toko Bhakti Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah) mendapatkan hasil Promosi memiliki pengaruh terhadap citra merek sebesar 4,2 % serta promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan sebesar 13,7 %. Persamaannya dengan penelitian ini adalah variabel penelitian yaitu citra merek, bauran promosi dan keputusan pembelian sedangkan perbedaan penelitian ini adalah obyek dan metode penelitian. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Praba Sulistyawati pada tahun 2010 dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merk dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merk Acer di Kota Semarang mendapatkan hasil citra merk berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian laptop merk Acer di Kota Semarang. Persamaannya dengan penelitian ini adalah variabel penelitian yaitu citra merek dan keputusan pembelian sedangkan perbedaan penelitian ini adalah obyek dan metode penelitian. Kemudian berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Vebriina Putri Risman pada tahun 2011 dengan judul Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Garam Lososa PT. Garam (PERSERO) Di Kota Padang mendapatkan hasil yaitu seluruh indikator promosi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen PT Garam. Persamaannya dengan penelitian ini adalah metode penelitian dan variabel penelitian yaitu bauran promosi dan keputusan pembelian sedangkan perbedaan penelitian ini adalah obyek.

32 Berikutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Andre Julianto pada tahun 2006 dengan judul Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Sabun Mandi Lifeboy (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Widyatama) menyatakan bahwa promosi memiliki pengaruh positif terhadap brand image sabun mandi Lifeboy. Selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Riski Susanto pada tahun 2012 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris (Studi Pada Lembaga Pendidikan Ilp Di Semarang) mendapatkan hasil citra merek memiliki hubungan dengan bauran promosi sebesar 67,8%. Selanjutnya citra merek memiliki pengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sebesar 33,4% sedangkan baruan promosi memiliki pengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sebesar 23,4%. Kemudian citra merek dan bauran promosi secara bersama memiliki pengeruh terhadap keputusan pembelian sebesar 27 % dan 63 % merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti. 2.6. Kerangka Berpikir Suatu kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori dengan berbagai faktor yang telah teridentifikasi sebagai masalah riset. Secara teoritis dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependennya yang telah ditetapkan. Kerangka pemikiran akan memberikan manfaat berupa persepsi yang sama antara penulis dan pembaca terhadap alur dari pikiran peneliti, dalam rangka membentuk hipotesis-hipotesis risetnya secara logis. Berdasarkan kajian masing-masing variabel, yaitu promosi, citra merek dan keputusan pembelian perlu dikembangkan suatukerangka pemikiran baik secara parsial

33 maupun secara keterkaitan hubungan antara variabel independen yaitu promosi dan citra merek terhadap variabel dependennya yaitu keputusan pembelian. 1. Hubungan Bauran Promosi dengan Citra Merek Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dheany Arumsari pada tahun 2012 dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merk Aqua (Studi Pada Konsumen Toko Bhakti Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah) mendapatkan hasil Promosi memiliki pengaruh terhadap citra merek sebesar 4,2 %. Berikutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Andre Julianto pada tahun 2006 dengan judul Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Sabun Mandi Lifeboy (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Widyatama) menyatakan bahwa promosi memiliki pengaruh positif terhadap brand image sabun mandi Lifeboy. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 98-100) bauran promosi adalah periklanan, Penjualan Tatap Muka, Publikasi, Promosi Penjualan dan Pemasaran Langsung. Kemudian menurut Kotler dan Keller (2009 : 3) faktor-faktor yang membentuk citra merek adalah kekuatan, keuntungan dan keunikan. 2. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Vebriina Putri Risman pada tahun 2011 dengan judul Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Garam Lososa PT. Garam (PERSERO) Di Kota Padang mendapatkan

34 hasil yaitu seluruh indikator promosi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen PT Garam. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 98-100) bauran promosi adalah periklanan, Penjualan Tatap Muka, Publikasi, Promosi Penjualan dan Pemasaran Langsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2009 : 153) adalah budaya, sosial, pribadi dan psikologis. 3. Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Praba Sulistyawati pada tahun 2010 dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merk dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merk Acer di Kota Semarang mendapatkan hasil citra merk berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian laptop merk Acer di Kota Semarang. Selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Riski Susanto pada tahun 2012 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang dengan judul Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris (Studi Pada Lembaga Pendidikan Ilp Di Semarang) mendapatkan hasil citra merek memiliki hubungan dengan bauran promosi sebesar 67,8%. Selanjutnya citra merek memiliki pengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sebesar 33,4% sedangkan baruan promosi memiliki pengaruh parsial terhadap keputusan pembelian sebesar 23,4%. Kemudian citra merek dan bauran promosi secara bersama memiliki pengeruh terhadap keputusan pembelian sebesar 27 % dan 63 % merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti.

35 Kemudian menurut Kotler dan Keller (2009 : 3) faktor-faktor yang membentuk citra merek adalah kekuatan, keuntungan dan keunikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2009 : 153) adalah budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Berikut adalah alur Pengaruh Bauran Promosi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian : Bauran Promosi - Periklanan - Penjualan Tatap Muka - Publikasi - Promosi Penjualan - Penjualan Langsung Vebriina Putri Risman (2011) Keputusan Pembelian Dheany Arumsari (2012) dan Andre Julianto (2006) Sumber : Kotler dan Keller (2009) - Budaya - Sosial - Pribadi - Psikologis Sumber Citra Merek Kotler dan Keller (2009) - Kekuatan - Keuntungan - Keunikan Praba Sulistyawati (2010) dan Risky Susanto (2012) Sumber Kotler dan Keller (2009) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber :Dikaji dengan berbagai sumber, 2014

36 2.7. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dari para ahli serta penelitian terdahulu maka penulis menyatakan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan antara promosi dengan citra merek sepeda motor Yamaha Vixion di PD Ramarayo Karawang 2. Terdapat pengaruh parsial dari promosi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Yamaha Vixion di PD Ramarayo Karawang 3. Terdapat pengaruh simultan dari promosi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Yamaha Vixion di PD Ramarayo Karawang