SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

BAB V PEMBAHASAN. kesehatan ibu, yang akhirnya akan memengaruhi perilaku hidup sehat (Rossen et

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012). diberikan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi

BAB I PENDAHULUAN. makanan bayi yang ideal dan alami serta merupakan basis biologis dan

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)

BAB I PENDAHULUAN. Bayi sejak lahir harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif, sesegera mungkin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARIS SETYADI J

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

61 c. Setelah bayi diberikan susu formula untuk latihan menghisap, barulah diberikan ASI pertama d. Menunggu bayi menangis terus karena kelaparan 4.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar mammae ibu dan merupakan makanan bagi bayi (Siregar, 2004).

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. 2

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa, dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kelenjar mamae

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASIEKSKLUSIF TERHADAP MOTIVASI PEMBERIAN ASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pola menyusui yang dianjurkan (Suradi, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai pada anak-anak maupun orang dewasa di negara

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Lata

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

Transkripsi:

SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR ABSTRAK Yanti 1, Ika Tristanti 2 1 Mahasiswa AKBID Mitra Husada Karanganyar 2 Dosen AKBID Mitra Husada Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar Email : akbid_mitra@yahoo.co.id Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. Pemberian ASI Eksklusif juga dapat menciptakan iklim psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Dalam era globalisasi banyak ibu yang bekerja, keadaan ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ibu bekerja yang memiliki bayi 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Kebakramat I Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah diskriptif yaitu membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif untuk menggambarkan sikap ibu nifas yang bekerja tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar. Hasil penelitian terdapat 21 responden (70%) memberikan respon sikap positif mengenai sikap ibu bekerja yang memiliki bayi 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif dan 9 orang responden (30%) ibu bekerja yang menunjukkan sikap negatif pada pemberian ASI eksklusif pada bayinya. Simpulan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagian besar sikap ibu bekerja yang memiliki bayi 0-6 bulan memberikan respon positif dalam memberikan ASI Eksklusif yaitu dari 30 responden terdapat 21 responden (70%) yang memberikan positif dan 9 responden (30%) memberikan sikap negatif. Kata kunci : Sikap, ibu bekerja, ASI Eksklusif.

PENDAHULUAN Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI mempunyai manfaat/keuntungan sebagai berikut: Pertama, ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna dan memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi. Kedua, ASI mengandung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan dengan jenis apapun (Baskoro, 2008). ASI Eksklusif didefinisikan sebagai konsumsi dan asupan makanan bagi bayi, asupan makanan tersebut adalah Air Susu Ibu tanpa suplemen jenis apapun baik itu air, juice, makanan dalam bentuk apapun kecuali untuk vitamin, mineral, dan pengobatan (Baskoro, 2008).ASI Ekslusif mempunyai manfaat/keuntungan karena ASI Eksklusif merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan atau sifat sebagai berikut: Pertama ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna dan memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi. Kedua ASI mengandung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan dengan jenis apapun (Baskoro, 2008).Salah satu pengalaman yang berharga yang dialami ibu dan bayi adalah menyusui bayi secara eksklusif. Sayangnya tidak semua ibu menyadari akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif tersebut. ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya, disamping itu juga mengandung antibodi yang akan membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa pertumbuhannya. Pemberian ASI Eksklusif juga dapat menciptakan iklim psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. Dalam era globalisasi banyak ibu yang bekerja, keadaan ini sering menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sehingga pemberiann ASI Eksklusif mungkin tidak tercapai (Mardiati, 2008).Pemberian ASI secara eksklusif dapat mencegah kematian balita sebanyak 13%. Pemberian makanan pendamping ASI pada saat 6 bulan dan jumlah yang tepat dapat mencegah kematian bayi sebanyak 6% sehingga pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan dengan pemberian ASI sampai lebih 2 tahun bersama makanan pendamping ASI yang tepat dapat mencegah kematian balita sebanyak 19% (Suradi, 2008). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar tahun 2012 jumlah bayi yang berisi ASI Eksklusif 17,30% dengan jumlah 13448 bayi, dari jumlah bayi 0-6 bulan dari 21 Puskesmas. Sedangkan data pemberian ASI Eksklusif berdasarkan data kinerja Puskesmas tahun 2012 adalah 17,30% dari target 60 % dengan jumlah 13448 bayi dimana ada sedikit peningkatan dari pada tahun 20011 ada 51 (7,22%). Cakupan ASI Eksklusif khususnya cakupan di Puskesmas Kebakkramat I tahun 2012 adalah sebesar 7 bayi (1,59 %) dari 440 bayi. Alasan utama terjadi peningkatan pemberian susu formula adalah karena ibu bekerja, sehingga sedini mungkin bayi sudah terbiasa dengan susu formula, disamping semakin gencarnya promosi susu formula. Sedang data Dinas Kesehatan Propinsi

Jawa Tengah pemerian ASI Eksklusif mencapai 45,86%. Menurut Survey Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2012 diketahui baru sebanyak 33,6% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI Eksklusif (Profil PKM, 2010). Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap ibu bekerja yang memiliki bayi 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Kebakramat I Karanganyar. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini adalah diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau diskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2008). Dalam penelitian ini menggambarkan sikap ibu nifas yang bekerja tentang ASI Eksklusif di RB Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar pada November 2013. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sikap ibu bekerja yang memiliki bayi 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu-ibu yang memiliki bayi dari umur 0-6 bulan pada bulan November 2013 jumlah bayi yang berkunjung di Puskesmas Kebakkramat I berjumlah 30 bayi. Tehnik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah pemilihan subjek sampel berasal dari individuindividu yang secara kebetulan dijumpai (Taufiqurrohman, 2008). Analisa data menggunakan univariat untuk menganalisa variabel-variabel deskriptif dengan menghitung kontingensi dan proporsi untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian, dengan rumus sebagai berikut: T ( x- x) = 50+ 10 z Keterangan : x : skor responden pada skala yang hendak diubah menjadi skor T x : mean skor kelompok z : durasi standar skor kelompok HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur responden Umur Frekuensi % < 21 5 16,8 21 35 23 76,6 > 35 2 6,6 Total 30 100% Hasil pengambilan data dari identitas ibu bekerja yang datang di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar berdasarkan kuesioner bahwa jumlah responden paling banyak adalah ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan dalam golongan umur 21-35 tahun sebanyak 23 responden (76,6%) dan yang paling sedikit adalah responden dengan distribusi umur > 35 yaitu sebesar 2 responden (6,6%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi % Ibu Rumah Tangga 2 6,6 Buruh 16 53,4 Petani/Pedagang 7 23,4 Wiraswasta 5 16,6 PNS 0 0

Total 30 100 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar sebagian besar responden bekerja sebagai buruh dengan jumlah responden 16 orang (53,4%) dan yang paling sedikit adalah ibu rumah tangga yaitu 2 responden (6,6%), sedang PNS tidak ada. Dari hasil penelitian di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar sebagian besar responden telah memberikan respon sikap positif mengenai sikap ibu bekerja yang memiliki bayi 0-6 bulan tentang ASI Eksklusif yaitu sebanyak 21 orang responden (70%). Sedangkan 9 orang responden (30%) ibu bekerja yang menunjukkan sikap negatif pada pemberian ASI eksklusif pada bayinya. Berikut tabel distribusi frekuensi sikap responden : Tabel 4.3 Tabel Distribusi Sikap Responden Sikap Frekuensi % Positif 21 70 Negatif 9 30 Total 30 100% Dalam penelitian yang telah peneliti lakukan di Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar dapat dilihat hasilnya bahwa sebanyak 21 responden (70%) memiliki sikap positif sedangkan 9 responden (30%) memiliki sikap negatif terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayinya. Banyak faktor yang mempengaruhi sikap ibu yang bekerja ini dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya, antara lain adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosional. Sikap positif yang ditunjukkan oleh 21 responden penelitian ini adalah positif karena kencenderungannya adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu yang dalam hal ini adalah responden telah hampir menunjukkan sikap sempurna dalam menjawab kuesioner yang telah peneliti berikan. Responden terbanyak dalam penelitian ini adalah ibu yang berumur 21-35 tahun (76,64%), pernyataan sikap positif dimungkinkan karena wanita umur 21-35 tahun memiliki kematangan baik secara reproduksi maupun dalam hal mental. Kemampuan yang lebih pada wanita dengan umur 21-35 tahun adalah mereka lebih enerjik dan selalu ingin tahu mengenai informasi baru. Berusaha untuk menggali pengetahuan baik dari media massa, cerita dari para kerabat, maupun antusias dalam mengambil petuah maupun nasehat dari orang yang mereka anggap lebih tahu. Responden yang memberikan sikap positif adalah ibu yang bekerja, ini sesuai dengan informasi yang peneliti terima dan pengamatan yang dilakukan bahwa wanita yang telah berperan sebagai seorang ibu akan berusaha memberikan yang terbaik bagi bayinya, dan ini terbukti walaupun mereka bekerja dengan kesibukan masing-masing namun tetap berusaha memberikan ASI Eksklusif. Bekerja bukan suatu alasan bagi mereka untuk tetap mengutamakan buah hatinya. Tanpa alasan apapun pekerjaan mereka, mereka mengaku ASI Eksklusif adalah utama bagi tumbuh kembang buah hatinya. Sedangkan 9 responden yang telah peneliti kaji memiliki sikap negatif karena kecenderungan jawaban mereka menjauhi, menghindari konteks jawaban pertanyaan yang seharusnya. Untuk mengerti konsep mengenai ASI Eksklusif mereka memang mengerti namun dalam penerapannya bagi 9 responden ini kurang begitu memahami.

Pernyataan sikap negatif terbanyak adalah ibu bekerja yang berumur < 21 tahun yaitu sebanyak 5 responden (16,8%) mengaku menyusui bayinya karena sudah kodratnya sebagai seorang ibu dan >35 tahun, sebanyak 2 responden (6,6%) mengaku mereka hanya melakukan hal terbaik buat bayinya dengan memberikan ASI Eksklusif dengan alasan di masa lalu mereka juga memberikan ASI saja pada anak-anaknya, atau berdasarkan pengalaman di masa lalunya. Ada juga di antara mereka yang mengaku memberikan ASI Eksklusif atas anjuran tenaga kesehatan, walaupun sebenarnya mereka juga tahu arti penting ASI Eksklusif bagi baginya. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan Sebanyak 21 responden (70%) memiliki sikap positif dan 9 responden (30%) memiliki sikap negatif.saran : Bagi Puskesmas mempertahankan dan meningkatkan pencapaian cakupan pemberian ASI Eksklusif di Puskemas dengan memberikan pengertian pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi walaupun ibu harus bekerja,bagi Peneliti perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam dengan masalah yang sama dalam waktu dan lingkup yang lebih luas agar diperoleh hasil yang lebih baik guna meningkatkan pengetahuan,bagi Tenaga Kesehatan perlunya memberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes) mengenai manfaat ASI Eksklusif karena masih ditemukan responden yang memiliki sikap negatif. Sedang bagi yang bersikap positif dianjurkan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif dan dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun.selain itu pemberian pengertian pada awal kehamilan serta saran-saran mengenai ASI Eksklusif, agar dalam penerapan nyata tidak ada lagi salah persepsi mengenai ASI Eksklusif,bagi Responden diharapkan ibu bekerja tetap memberikan ASI Ekskusif kepada bayinya, mengingat pentingnya pemberian ASI Ekskusif terhadap bayi, yaitu dengan cara hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan apapun. DAFTAR PUSTAKA Arief TQ, M, 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. LPP UNS dan UNS Press. Surakarta. Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta Baskoro, A. 2010. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta. Banyu Media. Hubertin, 2008. Konsep Penerangan ASI Eksklusif. Buku Saku Untuk Bidan Editor. Monica Ester. Jakarta. EGC. Notoatmodjo. S, 2010. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta PT. Rineka Cipta. Mata Kristal, 2013. manfaatpengetahuan.blogspot.com/.../peng ertian-pek.., diakses 15 November 2013. Poerwodarminto, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Roesli, U. 2008. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta, Trubus Agriwidya, Anggoa IKAPI.

Saifuddin, 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Soegiyono, 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. CV. Alfa Beta. Soenartyo, 2010. Panduan Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta. Diva Press. Women Research Institue, 2013. Kilas Balik Sejarah. http://wri.or.id/penelitian% 20politik%20dan%20perempuan/K ehadi diakses 28 Januari 2013.