Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

Mendengar Secara Aktif

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

Keterampilan Wawancara: Menstrukturkan Wawancara

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN TEORETIS

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara

GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

Modul ke: Etik UMB. Etiket Pergaulan - 1. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU.

KOMUNIKASI NON VERBAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K ) RURY NARULITA SARI, SST., M.Kes

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

KETERAMPILAN KONSELING. Rosita E.K.

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Persiapan untuk Wawancara Disiplin Mulailah untuk mempersiapkan diri dengan memperbarui bagaimana Anda tahu karyawan tersebut telah melakukan suatu

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

PENGERTIAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Minggu. Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam gereja.

Pesan yang sudah Anda susun dalam bentuk kerangka bahkan teks jadi sesuai dengan sistematika penulisan pidato atau presentasi, tentu saja akan segera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB II LANDASAN TEORI

Cara Membaca Bahasa Tubuh

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1)

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

Materi Minggu 1. Komunikasi

Duduk saling membelakangi, salah seorang berperan sebagai konseli berbicara dan konselor mendengarkan dengan perhatian Duduk berhadapan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

Negosiasi dengan Hati

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Keperluan Komunikasi. Komunikasi Berkesan 2/2/2016

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

Kemampuan Mendengarkan dan Kepemimpinan. Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal. individu maupun kelompok. (Diah, 2010).

BAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menalaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang. dengan proses pengumpulan data dilapangan

KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I

Interpersonal Skills Communications

DINAMIKA PEMBELAJARAN

DASAR-DASAR KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

Komunikasi Interpersonal

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

PROSES WAWANCARA. E-Learning/Wawancara/NoviaSintaR/2016 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN

Capaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

TUK: 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

Komunikasi Bisnis. Modul ke: 12FEB. Wawancara Bisnis. Fakultas. Yeninda Parmariza S.Sos,MM. Program Studi S1.Akuntansi

BAB II KAJIAN TEORI. sehari-hari. Perilaku sosial mempengaruhi penyesuaian sosial individu. Individu yang

DASAR KOMUNIKASI DAN PERAN PEMIMPIN KRISTEN DI DALAMNYA

Transkripsi:

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi non-verbal, kecakapan mendengarkan dan klarifikasi. Kejelasan berbicara, tetap tenang dan fokus, bersikap sopan dan mengikuti beberapa aturan dasar etiket, halhal tersebut akan membantu proses komunikasi verbal.

Komunikasi Pembuka Dalam banyak pertemuan antarpribadi, beberapa menit pertama sangat penting karena kesan pertama memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan komunikasi selanjutnya. Setiap orang memiliki harapan dan norma tentang bagaimana pertemuan awal harus dilanjutkan dan orang cenderung untuk berperilaku sesuai dengan harapan-harapan ini. Jika harapan ini tidak cocok, komunikasi tidak akan efektif atau berjalan lancar, dan beberapa bentuk negosiasi diperlukan jika hubungan ingin diteruskan. Pada pertemuan pertama, formalitas dan salam yang tepat biasanya diharapkan: formalitas tersebut dapat mencakup jabat tangan, pengenalan diri sendiri, kontak mata dan diskusi sekitar topik yang netral seperti cuaca atau perjalanan Anda mungkin berguna. Sebuah disposisi ramah dan wajah tersenyum jauh lebih mungkin untuk mendorong komunikasi dari wajah kosong atau kurangnya perhatian.

Mendorong orang lain untuk berpartisipasi dalam diskusi (terutama dalam kerja kelompok) Menandakan minat pada apa yang orang lain katakan Membuka jalan bagi pengembangan dan / atau pemeliharaan hubungan Tampilkan kehangatan dan keterbukaan. Menghilangkan ketakutan dan memberikan jaminan Mengurangi rasa malu atau gugup dalam diri kita sendiri dan orang lain. Penguatan Penggunaan kata-kata yang mendorong bersama gerakan nonverbal seperti mengangguk kepala, ekspresi wajah yang hangat dan mempertahankan kontak mata, lebih mungkin untuk memperkuat keterbukaan pada orang lain. Penggunaan dorongan dan penguatan positif dapat: dilakukan dengan

Mendengarkan secara Efektif Mendengarkan secara aktif merupakan kecakapan penting namun, sebagai komunikator, orang cenderung menghabiskan jauh lebih banyak energi mempertimbangkan apa yang akan mereka katakan daripada mendengarkan apa yang orang lain katakan. Meskipun mendengarkan secara aktif adalah kecakapan dalam diri sendiri, tetapi hal ini penting untuk komunikasi verbal yang efektif.

Hal Penting dalam Mendengarkan secara Aktif dan Efektif Mengatur lingkungan yang nyaman kondusif untuk tujuan komunikasi, contoh: ruang hangat & cahaya dengan kebisingan yang minimal. Bersiaplah untuk mendengarkan. Tetap berpikiran terbuka dan berkonsentrasi pada arah utama dari pesan pembicara. Hindari gangguan jika mungkin. Menunda penilaian sampai Anda telah mendengar semuanya. Objektif. Jangan mencoba untuk memikirkan pertanyaan berikutnya sementara orang lain adalah memberikan informasi. Jangan terpaku pada satu atau dua poin dengan mengorbankan orang lain. Pembicara tidak boleh stereotip. Cobalah untuk tidak membiarkan prasangka terkait dengan, misalnya, jenis kelamin, etnis, kelas sosial, penampilan atau dress mengganggu apa yang dikatakan.

Mendapatkan informasi Memulai percakapan Menguji pemahaman Menarik seseorang ke percakapan Menunjukkan minat dalam diri seseorang Mencari dukungan atau perjanjian Memberikan Pertanyaan Memberikan pertanyaan yang efektif merupakan kecakapan yang penting. Memberikan pertanyaan dapat digunakan untuk:

Pertanyaan Tertutup Pertanyaan tertutup cenderung untuk mencari jawaban yang terdiri dari hanya satu atau dua kata (seperti 'ya' atau 'tidak') dan, dalam melakukannya, membatasi ruang lingkup respon. Dua contoh pertanyaan tertutup "Apakah Anda bepergian dengan mobil hari ini?" dan "Apakah Anda melihat pertandingan sepak bola kemarin?" Jenis pertanyaan seperti ini berarti kontrol komunikasi dikelola oleh penanya namun hal ini seringkali hasilnya tidak seperti yang diinginkan ketika mencoba untuk mendorong komunikasi verbal. Tetapi, pertanyaan tertutup dapat berguna untuk memfokuskan diskusi dan mendapatkan jawaban singkat bila diperlukan.

Pertanyaan Terbuka Pertanyaan terbuka memperluas ruang lingkup untuk memberikan respon karena menuntut diskusi lebih lanjut dan elaborasi. Misalnya, Bagaimana lalu lintas pagi ini?" atau "Apa yang Anda ingin dapatkan dari diskusi ini?" Pertanyaan terbuka akan memakan waktu lebih lama untuk menjawab, tetapi memberikan orang lain jauh ruang yang lebih untuk mengekspresikan diri dan mendorong keterlibatan dalam percakapan.

Perceminan dan klarifikasi sering melibatkan kutipan pesan yang dikomunikasikan kepada Anda oleh pembicara dalam kata-kata Anda sendiri, menangkap esensi dari fakta-fakta dan perasaan yang diekspresikan, dan mengkomunikasikan pemahaman Anda kembali ke pembicara. Ini adalah kecakapan yang berguna karena: Anda dapat memeriksa bahwa Anda telah memahami pesan dengan jelas. Pembicara mendapat umpan balik tentang bagaimana pesan telah diterima. Ini menunjukkan minat, dan menghormati, apa yang orang lain katakan. Anda menunjukkan bahwa Anda mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Melakukan cerminan dan klarifikasi Percerminan dan klarifikasi adalah proses memikirkan kembali pemahaman orang lain tentang apa yang telah dikatakan. Meskipun pencerminan dan klarifikasi adalah kecakapan khusus yang digunakan dalam konseling, tetapi dapat juga diterapkan pada berbagai konteks komunikasi dan kecakapan yang berguna untuk belajar.

Mengambil Kesimpulan Ringkasan adalah gambaran dari poin atau isu utama yang diangkat. Meringkas juga dapat memiliki tujuan yang sama dengan klarifikasi'. Namun, meringkas memungkinkan kedua belah pihak untuk meninjau dan menyetujui komunikasi dipertukarkan antara mereka hingga titik tertentu. Ketika digunakan secara efektif, ringkasan juga dapat berfungsi sebagai panduan untuk langkah (komunikasi) selanjutnya.

Komunikasi Penutup Cara komunikasi ditutup atau berakhir, setidaknya sebagian, akan menentukan cara percakapan diingat Berbagai sinyal halus, atau kadang-kadang tidak begitu halus, dapat digunakan untuk mengakhiri interaksi. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin menghindari kontak mata, berdiri, memutar tubuh mereka untuk menjauh, atau menggunakan perilaku seperti melihat jam tangan atau menutup notes atau buku. Semua ini tindakan non-verbal menunjukkan kepada orang lain mengenai keinginan mengakhiri komunikasi. Menutup interaksi terlalu tiba-tiba tidak memberikan okesempatan rang lain untuk 'melengkapi' apa yang ia katakan sehingga Anda harus memastikan ada waktu untuk berbasa-basi. Penutupan interaksi adalah saat yang tepat untuk membuat perjanjian yang akan datang. Dapat disertai dengan sejumlah gerakan perpisahan yang sopan (diterima secara sosial).