Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial. Adipandang Yudono 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Pola Gunalahan Perkotaan dan pengantar Lokasi Industri

Pola Gunalahan Perkotaan dan Teori Lokasi Kegiatan Ekonomi. Adipandang Yudono 2013

TEORI, KONSEP, METODE DAN TEKNIK ANALISIS DASAR GEOGRAFI EKONOMI (1) Ratna Saraswati

Kajian Konseptual Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

TEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory

TEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory

TEORI LOKASI : CHRISTALLER. Central place theory

PAPER GEOGRAFI INDUSTRI Implementasi Range Concept Dalam Penentuan Lokasi Industri

Teori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Analisis pengaruh jarak terhadap

TEORI CHRISTALLER DAN LOSCH dalam kaitannya dengan Central Place

MENENTUKAN LOKASI INDUSTRI

IMPLIKASI TEORI WEBER, CHRISTALLER, DAN LOSCH SEBAGAI PENENTUAN LOKASI BANK DARAH DI KOTA MAKASSAR

1/22/2011 TEORI LOKASI

BAB 2 KAJIAN LITERATUR

Teori, Konsep, Metode & Teknik Analisis Dasar Geografi Ekonomi

10 poin arah pengembangan tembakau dan industri hasil tembakau yang direncanakan sebagai berikut :

PENERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI PT PETROJAYA BORAL PLASTERBOARD, GRESIK

A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat

Tugas Teori Lokasi. Analisis Penentuan Lokasi Perumahan Residence Kampung Baru, Bandar Lampung. Nama Anggota : Deri Firnanda Tampi

KATA PENGANTAR LAPORAN AKHIR

Perencanaan Pengembangan Wilayah - 6

GEOGRAFI. Sesi WILAYAH, PERWILAYAHAN, DAN PUSAT PERTUMBUHAN : 2. A. METODE PERWILAYAHAN a. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. daerah memberikan wewenang dan jaminan bagi masing-masing daerah untuk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

WIL AYAH T E T T Y H A R A H A P, S T., M. E N G U N I V. I N D O G L O B A L M A N D I R I 2016

POLA SPASIAL DISTRIBUSI MINIMARKET DI KOTA KOTA KECIL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET DI KOTA PADANG

Nilai Sewa Lahan - Von Thunen dan Analisis Lokasi Industri berorientasi Bahan Baku - Weber

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

TEORI WEBER DAN. 2 7 S e p t e m b e r NI MAH MAHNUNAH U N I V E R S I T A S A M I K O M PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

LOKASI INDUSTRI A. Klasifikasi Industri 1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku 2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja

I. PENDAHULUAN. Definisi industri dalam istilah ekonomi dikategorikan dalam lingkup mikro dan

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

CRITICAL REVIEW : DAMPAK RELOKASI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SIMALUNGUN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN RAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sebab terjadinya pergerakan dapat dikelompokkan berdasarkan maksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pentingnya Analisis Lokasi dan Pola Keruangan di dalam Perencanaan Wilayah dan Kota

Teori Lokasi Dalam Penentuan Pembangunan Lokasi Pasar Tradisional (Telaah Studi Literatur)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI PUSAT PERTUMBUHAN DAN AKTIVITAS PELAYANAN

V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN

BBM 1 KONSEP RUANG DAN TEMPAT

PENETAPAN HARGA WISATA

Mengingat

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh Mall Armada Town Square terhadap Pasar Tradisional

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dan

BAB IV AKTIVITAS EKONOMI SEKUNDER

ANALISA LOKASI DAN POLA RUANG TKW 205 PERTEMUAN I. Pengantar Analisis Lokasi dan Pola Ruang. SUPRAJAKA Fakultas Teknik Universitas Indonusa Esa Unggul

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

POLA PERSEBARAN SENTRA INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Skripsi. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun

LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN

Bahan AJAR. Pertemuan 6 dan 7. Pertemuan 6 dan 7. 4/25/2015 PENGANTAR EKONOMI DAN MANAJEMEN 2 Nur RACHMAD

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMIPERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Jumat / 25 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

TERAPAN TEORI LOKASI INDUSTRI (CONTOH KASUS PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI KRAGILAN KABUPATEN SERANG)

BAB V AKTIVITAS EKONOMI TERSIER DAN KUARTER

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

KETIMPANGAN WILAYAH DAN KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH. ( Studi Kasus : Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

Ayu Emilda Fatmawati Mahasiswa S1 Pendidikan Muzayanah, ST, MT Dosen Pembimbing Mahasiswa

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.04/2014 TENTANG

PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN. Sekretari

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi Tata Ruang Wilayah, oleh Prof. Dr. Rahardjo Adisasmita, M.Ec. Hak Cipta 2014 pada penulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari

JUAL BELI (KE)PERUSAHAAN: INCOTERMS 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada. Penelitian tentang tata niaga gabah/ beras ini berusaha menggambarkan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari dua hal. Pertama, kebijakan

DISTRIBUSI SPASIAL PERUMAHAN DAN PUSAT PELAYANAN DIKAWASAN PINGGIRAN KOTA KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENENTUAN LOKASI PELABUHAN CPO EKSPOR DARI WILAYAH SUMATERA TENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negar

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. prasarana perhubungan, baik perhubungan darat, laut, maupun udara. Dari ketiga

BAB II TINJAUAN TEORI

ANALISIS GEOGRAFIS KONSENTRASI INDUSTRI KULIT DI KABUPATEN GARUT. Bagja Waluya 1) ; Citra Adhitya 2) 1)

II. TINJAUAN PUSTAKA. tergolong ke dalam sektor sekunder. Pengertian kedua adalah pengertian yang

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, pertanian sayuran sudah cukup lama dikenal dan dibudidayakan.

Boks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya

KETIMPANGAN WILAYAH DAN KEDUDUKAN KECAMATAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH. ( Studi Kasus : Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat )

SISTEM PRODUKSI MODUL LOKASI INDUSTRI OLEH WAHYU PURWANTO

Transkripsi:

Ketergantungan Lokasi & Keseimbangan Spasial Adipandang Yudono 2012

Pemahaman Tentang Lokasi Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi kegiatankegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara yang konsisten dan logis.

Lokasi Dalam Ruang Lokasi dalam ruang dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Lokasi absolut. Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis). Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta. 2. Lokasi relatif. Lokasi relatif adalah lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wiayah lain yang ada di sekitarnya.

Ragam Teori Lokasi Ada beberapa teori lokasi antara lain : 1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory) dari Walter Christaller 2. Teori Lokasi Industri (Theory of Industrial Location) dari Alfred Weber. 3. Teori Susut dan Ongkos Transpor (Theory of Weight Loss and Transport Cost). 4. Model Gravitasi dan Teori Interaksi (the Interaction Theory) dari Issac Newton. Selain tokoh di atas masih banyak tokoh-tokoh yang membicarakan tentang teori lokasi antara lain Edgar Hoover, Tord Palandar, August Losch, Melvin Greenhut, Walter Isard. Dari sekian banyak teori lokasi, pada prinsipnya sama yaitu membicarakan bagaimana menentukan lokasi industri.

Faktor-Faktor yang Menentukan Lokasi Faktor Endowment Pasar dan harga Bahan Baku dan Energi Aglomerasi, Keterkaitan antar industri dan penghematan ekstern Kebijakan Pemerintah Biaya Angkut

Faktor Endowment Tersedianya faktor Industri: Tanah, tenaga dan modal. TANAH: Topografi, Struktur Tanah, Cuaca, Harga tanah TENAGA dan MANAJEMEN: fringe benefit, labour turn over, absenteism, Techno-Structure MODAL: Industrial inertia, Industrial nursery

Pasar dan Harga Luas Pasar ditentukan oleh: Jumlah penduduk, pendapatan perkapita dan distribusi pendapatan. 1. Pasar mempengaruhi lokasi melalui: ciri pasar, biaya distribusi dan harga yang terdapat di pasar bersangkutan 2. Harga: ditentukan oleh biaya produksi dan permintaan (elastisitas dan biaya angkut) CIF (Cost, Insurance, Freight); FoB (Free on Board) dan basing point system

Kebijakan Pemerintah Kawasan Industri Kawasan Berikat Kawasan Ekonomi Khusus Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ)

Ketergantungan Lokasi

Teori Lokasi Melvin Greenhut Greenhut berusaha menyatukan teori lokasi biaya minimum dengan teori ketergantungan lokasi. Teorinya mencakup unsu-unsur sebagai berikut: Biaya lokasi yang meliputi biaya angkutan, tenaga dan pengelolaan Faktor lokasi yang berhubungan dengan permintaan, yaitu ketergantungan lokasi dan usaha untuk menguasai pasar Faktor yang menurunkan biaya Faktor yang meningkatkan pendapatan Faktor pribadi yang berpengaruh terhadap penurunan biaya dan peningkatan pendapatan Pertimbangan pribadi

Pemahaman Teori Melvin Greenhut Sekalipun Greenhut banyak menekankan segi permintaan, namun perkembangan teori maupun praktek penentuan lokasi masih cenderung ke pertimbangan biaya. Greenhut menekankan segi permintaan, ini tidak hanya ditentukan oleh lokasi tetapi juga mempengaruhi lokasi, bahkan lebih menentukan dari lokasi. Biaya lokasi yang meliputi biaya angkutan, tenaga dan pengelolaan.

Teori Tempat Pusat Teori ini dikemukakan oleh Walter Christaller pada tahun 1933 dalam bukunya yang berjudul Central Places In Southern Germany. Dalam buku ini Christaller mencoba menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah Tempat pusat (central place) merupakan suatu tempat dimana produsen cenderung mengelompok di lokasi tersebut untuk menyediakan barang dan jasa bagi populasi di sekitarnya.

Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam teori Christaller antara lain: a. Suatu lokasi yang memiliki permukaan datar yang seragam. b. Lokasi tersebut memiliki jumlah penduduk yang merata dan memiliki daya beli yang sama. c. Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transport dan komunikasi yang merata/gerakan ke segala arah (isotropic surface). d. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimisasi jarak/biaya.

Model Christaller tentang terjadinya model area perdagangan heksagonal adalah sebagai berikut: a. Mula-mula terbentuk areal perdagangan suatu komoditas berbentuk lingkaran-lingkaran. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold dari komoditas tersebut. b. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas tersebut yang lingkarannya boleh tumpang tindih. c. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan yang tidak lagi tumpang tindih. d. Tiap barang berdasarkan tingkat ordenya memiliki heksagonal sendiri-sendiri.

Teori Keseimbangan Spasial Teori keseimbangan spasial dikemukakan oleh August Losch pada tahun 1954 melalui bukunya yang berjudul Economics of Location. Losch menyatakan bahwa lokasi suatu industri didasarkan pada kemampuan untuk menjaring konsumen sebanyakbanyaknya (dalam Ardhian, 2010). Dengan kata lain, konsep dasar teori lokasi industri yang dikemukakan oleh Losch ini berprinsip pada permintaan pasar (demand)

Asumsi Teori Losch a. Lokasi optimal suatu pabrik atau industri adalah apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas sehingga dapat dihasilkan pendapatan yang paling besar. b. Pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen jika disuplai oleh pusat industri, volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat industri, maka volume penjualan barang akan semakin berkurang karena harganya semakin tinggi akibat naiknya ongkos transportasi.

Teori Losch ini bertujuan untuk menemukan pola lokasi industri sehingga ditemukan keseimbangan spasial antarlokal. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual maupun pembeli. b. Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata, sehingga seluruh permintaan yang ada dapat dilayani. c. Terdapat free entry dan tidak ada petani yang memperoleh super normal profit sehingga tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual barang yang sama di daerah tersebut. d. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk mencapai keuntungan yang maksimum. e. Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan untuk membeli dengan harga yang rendah.

Inti Teori Losch Losch juga menambahkan bahwa jaringan heksagonal tidak memiliki penyebaran yang sama tetapi di sekeliling tempat sentralnya masih ada 6 faktor yang memiliki wilayah yang luas dan 6 faktor yang memiliki wilayah sempit sehingga Losch menggambarkan teorinya tersebut dalam bentuk roda

Terima kasih