Presentation Outline

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN LAPORAN AUDIT TIDAK BAKU

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

Topik 3 : Laporan Akuntan

AUDIT I AUDIT REPORTS. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

LAPORAN AUDI TOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDI TAN

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826) JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR (OPINI AUDITOR)

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualiied Opinion)

A. CONTOH LAPORAN AUDIT

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

KONSISTENSI PENERAPAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

AUDIT LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan. dan dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANGGUNG JAWAB AUDITOR. by Ely Suhayati SE MSi AK Ari Bramasto SE MSi Ak

(UNQUALIFIED OPINION)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2002:11) auditing adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

SA Seksi 504 PENGAITAN NAMA AUDITOR DENGAN LAPORAN KEUANGAN. Sumber: PSA No. 52 PENDAHULUAN. 01 Standar pelaporan keempat berbunyai sebagai berikut:

BAB II. Tinjauan Pustaka. Mulyadi (2002:11) mendefinisikan auditing : Berdasarkan definisi auditing tersebut terdapat unsur-unsur yang penting

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan adalah ciri khas atau sifat yang melekat dalam suatu entitas usaha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeriksa laporan keuangan dan menemukan kesalahan atau. adanya indikasi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen

1. LAPORAN AUDITOR BENTUK BAKU BERBAHASA INGGRIS UNTUK KEPENTINGAN EMISI EFEK YANG DICATATKAN DI PASAR MODAL LUAR NEGERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan

SURAT PERIKATAN AUDIT

REPRESENTASI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberi mandat kepada pihak lain, yaitu agen. Agen disini melakukan semua

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Tabel 4.6.f Uji Validitas Setuju dengan Penyimpangan dari standar akuntansi yang berlaku yang Mendorong Akuntan Publik Memberikan Pendapat Selain

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dianggap memberikan informasi yang salah. (going concern). Auditor perlu memberikan suatu pernyataan mengenai

PENDAPAT AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak

SA Seksi 435 PELAPORAN AUDITOR ATAS INFORMASI SEGMEN. Sumber: PSA No. 40 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

REPRESENTASI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot faktor yang mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, auditor dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dibawah ini, akan dijelaskan teori-teori yang melandasi penelitian ini, mulai dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu kontrak kerjasama yang mana satu atau lebih orang, dimana principal

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Standar Audit (SA) 700. Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

SA Seksi 534 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DISUSUN UNTUK DIGUNAKAN DI NEGARA LAIN. Sumber: PSA No. 71 PENDAHULUAN

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KOMPILASI DAN RE VIEW ATAS LAPO RAN KEUAN GAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya.. Berikut penjabaran dari beberapa penelitian terdahulu beserta

SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA

Tanggapan Atas Exposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan

TANGGUNGJAWAB AUDITOR UNTUK MEMPERTIMBANGKAN KEMAMPUAN SATUAN USAHA DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. antara agen (pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam landasan teori ini dijelaskan mengenai teori yang mendasari atau

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Resiko informasi mungkin terjadi karena berbagai alasan, diantaranya

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN DAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan telah menjadi financial supermarket dengan jaringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi audit delay diantaranya adalah hasil yang penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Astika, 2011:76). Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan teori ini sebagai

Transkripsi:

Chapter 3 Laporan Audit (Audit Report) 1 Presentation Outline I. Laporan Auditor Bentuk Baku II. Kondisi yang Memerlukan Paragraf Penjelas (Explanatory Paragraph) atau Modifikasi Kalimat (Modified Report Wording) III. Opini Lainnya (Other Opinion Possibilities) IV. Pembatasan Scope Audit V. Penyimpangan (Departure) dari GAAP VI. Auditor Tidak Independen 2 1

I. Laporan Auditor Bentuk Baku A. Tujuh Bagian dalam Laporan Auditor Bentuk Baku B. Contoh Laporan Auditor Bentuk Baku C. Lima Kondisi yang Diperlukan dalam Laporan Bentuk Baku 3 A. Tujuh Bagian Laporan Auditor Bentuk Baku (1) 1. Judul Laporan Harus memuat kata independen Untuk menunjukkan bahwa audit dalam semua aspek dilaksanakan secara objektif/tidak memihak 2. Address - Kepada siapa laporan ditujukan Biasanya ditujukan kepada Dewan Direksi, Dewan Komisaris atau Para Pemegang Saham Belakangan biasanya hanya ditujukan kepada Pemegang Saham, untuk menunjukkan Auditor independen terhadap perusahaan dan dewan direksi 3. Paragraf Pendahuluan (Introductory paragraph) Menyatakan bahwa KAP telah melasanakan suatu audit Menyebutkan jenis laporan keuangan dan periode yang dicakup dalam audit Menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit 4. Paragraf Lingkup Audit (scope paragraph) Menyatakan bahwa auditor telah melaksanakan audit berdasarkan standar audit Menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan memadai (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material Menyatakan bahwa auditor telah mengumpulkan bukti audit dan bukti audit yang dikumpulkan telah memberikan dasar yang memadai untuk memberikan pendapat. 4 2

A. Tujuh Bagian Laporan Auditor Bentuk Baku (2) 5. Paragraf Opini (opinion paragraph) berisi pendapat (opini) audit. Menyajikan kesimpulan auditor berdasarkan audit yang telah dilakukan Frasa menurut pendapat kami menunjukkan kemungkinan bahwa dalam laporan keuangan masih terdapat risiko informasi, walaupun laporan keuangan telah diaudit. 6. Nama KAP dan partner yang menandatangani. Nama ini menunjukkan partner akuntan publik yang bertanggung jawab atas audit yang dilakukan 7. Tanggal Laporan Audit merupakan tanggal terakhir pelaksanaan pekerjaan lapangan (field work). Auditor hanya bertanggungjawab sampai dengan tanggal ini. 5 B. Contoh Laporan Audit Bentuk Baku (SA Seksi 508 PSA No. 29) Laporan Auditor Independen [Pihak yang dituju oleh auditor] Kami telah mengaudit neraca perusahaan KXT tanggal 31 Desember 20X2 dan 20 X1, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan KXT tanggal 31 Desember 20X2, dan 20X1, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. [Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik] [Tanggal] 6 3

C. Kondisi yang Diperlukan dalam Laporan Audit Bentuk Baku dan Opini Unqualified Seluruh (empat) basic financial statements tercakup. Seluruh (tiga) Standar Umum telah dilaksanakan. Bukti audit yang memadai telah dikumpulkan dan ketiga Standar Pekerjaan Lapangan telah dilaksanakan. Laporan keuangan telah sesuai dengan SAK/GAAP. Tidak ada kondisi yang memerlukan paragraf penjelas (explanatory paragraph) atau modifikasi kalimat (modified wording) dalam laporan. 7 II. Kondisi yang Mengakibatkan Opini dengan Paragraf Penjelas (Explanatory Paragraph) atau Modifikasi Kata (Modified Report Wording) A. Adanya Ketidak-konsistenan (Lack of Consistency) B. Ketidakpastian Kelangsungan Hidup Perusahaan (Going Concern Problem) C. Auditor Menyetujui Penyimpangan terhadap PABU D. Penekanan pada Suatu Masalah (Emphasis of a Matter) E. Laporan yang Melibatkan Auditor Lain Kondisi A-D mengakibatkan paragraf penjelas setelah paragraf opini, tidak ada perubahan pada 3 paragraf bentuk baku; laporan auditor menjadi 4 paragraf. Kondisi E mengakibatkan perubahan kata pada 3 paragraf laporan audit bentuk baku; laporan tetap berisi 3 paragraf. 8 4

A. Adanya Ketidak-konsistenan (Lack of Consistency) Kondisi berikut mempengaruhi konsistensi laporan keuangan dan mengakibatkan paragraf penjelas (explanatory paragraph): Perubahan prinsip akuntansi (contoh: FIFO ke LIFO) Perubahan entitas pelaporan (contoh: perubahan perusahaan yang masuk dalam laporan konsolidasi) Koreksi atas perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak diterima secara umum ke PABU (corrections of changing from unacceptable to acceptable acct. principles) Contoh paragraf penjelas: Seperti telah dijelaskan pada Catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mengubah metode perhitungan depresiasi dalam tahun 20X2. Perubahan yang mempengaruhi komparabilitas tapi tidak mempengaruhi konsistensi. Jika material, hanya memerlukan pengungkapan (disclosure). Perubahan estimasi (contoh: umur pakai aktiva tetap) Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi (contoh: kesalahan perhitungan matematis) Variasi format dan penyajian informasi keuangan. Perubahan yang terjadi akibat peristiwa yang sangat berbeda (contoh: pembatalan proyek riset dan pengembangan) 9 B. Ketidakpastian Kelangsungan Hidup (Going Concern Problem) SA Seksi 341 (PSA No 30) mengharuskan auditor untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu yang pantas (tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang diaudit). Pada laporan audit harus ditambahkan paragraf penjelas (explanatory paragraph) yang memuat frasa keraguan yang substansial dan going concern. Note: SA Seksi 341 (PSA No 30) memungkinkan pemberian opini WTP (unqualified), wajar dengan pengecualian (qualified), maupun tidak memberi pendapat (disclaimer) apabila terdapat keraguan atas kelangsungan hidup. 10 5

C. Auditor Setuju atas Penyimpangan terhadap PABU Dibuat penambahan paragraf penjelas (explanatory paragraph) Auditor dapat memberikan opini WTP (unqualified) apabila penyimpangan terhadap PABU diperlukan untuk menghindari informasi yang misleading. 11 D. Penekanan pada Suatu Masalah Auditor dapat menambah paragraf penjelas (explanatory paragraph) untuk mempertegas suatu masalah, seperti: v Bahwa entitas adalah komponen dari perusahaan yang lebih besar v Transaksi signifikan terhadap pihak yang memiliki hubungan istimewa (related party) v Adanya subsequent events yang sangat penting v Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi komparabilitas laporan keuangan. 12 6

E. Laporan yang Melibatkan Auditor Lain Mengambil Tanggung jawab Auditor utama akan mengambil tanggung jawab dari Auditor lain dan tidak ada referensi yang dibuat untuk auditor lain apabila auditor lain mengaudit proporsi yang tidak material, auditor lain tsb sangat terkenal atau disupervisi secara ketat, atau auditor utama melakukan review yang mendalam terhadap pekerjaan auditor lain. Laporan audit bentuk baku diterbitkan Membagi Tanggung jawab Dilakukan pembagian tanggung jawab apabila proporsi yang diaudit auditor lain cukup material, atau review terhadap pekerjaan auditor lain tidak dapat dilakukan. Auditor lain juga bertanggungjawab apabila terjadi tuntutan hukum atas hasil audit Dilakukan modifikasi pada ketiga paragraf Laporan Audit bentuk baku Tidak Mau Mengambil Tanggung jawab Opini wajar dengan pengecualian (qualified) atau tidak memberi pendapat (disclaimer) dapat diberikan, tergantung tingkat materialitas scope yang diperiksa auditor lain. 13 Contoh Laporan Auditor yang Melibatkan Auditor Lain Laporan Auditor Independen [Pihak yang dituju oleh auditor] Kami telah mengaudit neraca konsolidasian perusahaan KXT dan anak perusahaannya tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan perusahaan PQR, suatu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan KXT, yang laporan keuangannya menyajikan total aktiva sebesar Rp... dan Rp. berturut-turut pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, dan total pendapatan sebesar Rp..dan Rp... untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan PQR, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan KXT dan anak perusahaannya tanggal 31 Desember 20X2, dan 20X1, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. [Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, 14nomor izin kantor akuntan I Made publik] R. Natawidnyana, Ak., CPMA [Tanggal] 7

III. Bentuk Opini Lainnya (Selain Opini Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified) A. Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) B. Tidak Wajar (Adverse Opinion) C. Tidak Memberi Pendapat (Disclaimer of Opinion) 15 A. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Opini Wajar dengan Pengecualian diberikan apabila: u Pembatasan scope audit yang material (qualified scope, additional paragraph, and qualified opinion) u Ketidaksesuaian yang material terhadap PABU 16 8

B. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia Jarang diterbitkan karena auditor telah melakukan investigasi mendalam dan mendapatkan bukti yang sangat kuat bahwa laporan keuangan disajikan dengan tidak wajar. 17 C. Tidak Memberi Pendapat (Disclaimer of Opinion) Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan Diberikan pada saat Auditor tidak dapat meyakinkan dirinya bahwa laporan keuangan yang diaudit telah disajikan secara wajar Disclaimer of opinion diberikan apabila: u Pembatasan lingkup audit secara sangat material (highly material scope limitation). u Tidak adanya independensi 18 9

IV. Pembatasan Lingkup (Scope) Audit A. Definisi Pembatasan Scope Audit B. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan Auditor Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) C. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan Auditor Tidak memberi pendapat (Disclaimer of Opinion) 19 A. Definisi Pembatasan Scope Opini WTP (unqualified opinion) dapat diberikan apabila pembatasan scope tidak material (immaterial scope limitation). Tidak memberi opini (disclaimer) jika scope dibatasi secara material oleh Auditee. Jika scope dibatasi oleh kondisi lain (bukan oleh Auditee): u Opini wajar dengan pengecualian (qualified) jika laporan keuangan secara keseluruhan tidak terpengaruh. u Tidak memberi pendapat (disclaimer) apabila pembatasan scope terjadi pada beberapa item laporan keuangan. 20 10

B. Pengaruh Pembatasan Scope Audit Opini Wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion) Paragraf pendahuluan sama dengan laporan audit bentuk baku. Paragraf lingkup audit (scope) ditambahkan penjelasan mengenai pembatasan scope dengan menambahkan kecuali yang dijelaskan dalam paragraf di bawah ini. Penambahan paragraf ketiga yang berisi rincian pembatasan lingkup audit. Paragraf opini (paragraf keempat) terdapat modifikasi kata sehingga menyatakan kecuali untuk. 21 C. Pengaruh Pembatasan Scope Audit Tidak memberi pendapat (Disclaimer of Opinion) Paragraf pendahuluan (introductory) dimodifikasi dari Kami telah mengaudit menjadi Kami telah ditugaskan untuk mengaudit Paragraf lingkup (scope paragraph) dihilangkan. Paragraf kedua berisi perincian scope yang dibatasi. Paragraf opini (paragraf tiga) menyatakan tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. 22 11

V. Tidak dipatuhinya PABU A. Definisi ketidakpatuhan terhadap PABU B. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan Auditor Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) C. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan Auditor Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) 23 A. Definisi Tidak Sesuai PABU Opini WTP (unqualified) hanya diberikan bila ketidaksesuaian terhadap PABU tidak material. Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion) diberikan jika jumlahnya material, tetapi laporan keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan (not misleading). Opini ini juga diberikan bila laporan keuangan tidak mencakup laporan arus kas (statement of cash flows). Opini tidak wajar (adverse) diberikan jika ketidaksesuaian terhadap PABU mengakibatkan keseluruhan laporan keuangan menyesatkan (misleading). 24 Seberapa misleading laporan keuangan? 12

B. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan Auditor Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Paragraf pendahuluan (introductory paragraph) sama dengan laporan bentuk baku. Paragraf lingkup (scope paragraph) sama dengan laporan bentuk baku. Paragraf ketiga ditambahkan penjelasan mengenai hal-hal yang tidak sesuai dengan PABU dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Paragraf opini (paragraf keempat) berisi frasa yang menyatakan opini wajar, kecuali untuk hal yang dijelaskan pada paragraf tiga. Menurut pendapat kami, kecuali yang disajikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar 25 C. Pengaruh Pembatasan Lingkup terhadap Laporan Auditor Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) Paragraf pendahuluan (introductory paragraph) sama dengan laporan bentuk baku. Paragraf lingkup (scope paragraph) sama dengan laporan bentuk baku. Paragraf ketiga ditambahkan penjelasan mengenai hal-hal yang tidak sesuai dengan PABU dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Paragraf opini (paragraf keempat) berisi frasa yang menyatakan opini tidak wajar. Menurut pendapat kami, karena dampak yang diuraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan PABU, posisi keuangan 26 13

VI. Auditor Tidak Independen Akuntan publik yang tidak independen diharuskan tidak memberi opini (disclaimer). Laporan auditor tidak diberi judul Hanya berisi satu paragraf Kami tidak independen atas Perusahaan XYZ, sehingga neraca tanggal 31 Desember 20xx, laporan laba rugi, laba ditahan, dan arus kas yang berakhir pada periode tersebut tidak kami audit. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan tersebut. 27 Summary Type of Report Condition Unqualified Qualified Disclaimer Adverse Limit on audit scope Immaterial Material Highly Material Departure from GAAP Immaterial Material Highly Material Lack of Independence Only report 28 14