Winda Kusuma Wardani Moch. Dzulkirom AR Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nida Afrigh Rozaana Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

Dita Septyansari Moch. Dzulkirom Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN (Studi Pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang bermanfaat bagi pemakai informasi. Pemakai informasi ini di luar

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN (Studi pada Gema Insani Press Distribusi Jawa Timur)

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS (Studi Pada Penjualan Speedy PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kandatel Malang)

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

Shinta Dwi Prana Dewi Moch Dzulkirom Dwi Atmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional IENACO ISSN: EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENJUALAN KREDIT PADA AL-IKHLAS STATIONERY SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PDF created with pdffactory Pro trial version

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN (Studi Pada PT. Mitra Pinasthika Mustika Surabaya)

Transkripsi:

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Malang) Winda Kusuma Wardani Moch. Dzulkirom AR Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: windakusumawar.dani@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas dan untuk mengetahui sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas dalam mendukung upaya peningkatan pengendalian intern Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Analisis data meliputi sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas dan aspek pengendalian intern di Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengabungan fungsi keuangan dengan fungsi pembelian, fungsi pajak belum dicantumkan pada struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan penjualan dilakukan oleh fungsi yang terpisah atau tidak tergabung dalam bagian penjualan, dan terjadi perangkapan fungsi adminstrasi dengan fungsi kasir. Kata kunci: Sistem Akuntansi, Penjualan, Penerimaan Kas, Struktur Organisasi ABSTRACT The purpose of this study is to understanding the systems and procedures of sales and cash receipts and to understanding the systems and procedures of sales and cash receipts to support of efforts to improve internal control in Malang. This research is a descriptive qualitative approach. Data obtained from secondary data. The techniques of data collection used the documentation. Data analysis is systems and procedures of sales and cash receipts and internal control aspects in Malang. The results indicated that there is combination of financial functions and purchasing function, the tax function is not included in draft the organization structure, the implementation of sales activities do by a separate function or ungroup in sales section, and double function in the administrative functions with the cashier function. Keywords: Accounting Systems, Sales, Cash Receipts, Organization Structure PENDAHULUAN Perekomomian negara Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Hal tersebut menuntut suatu perusahaan untuk menunjukkan pelayanan dan kualitas yang terbaik bagi konsumen. Cara yang dilakukan dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas yang lebih baik adalah dengan penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk dan jasa, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemasaran yang tepat. Salah satu cara yang paling penting adalah mendapatkan informasi yang dibutuhkan perusahaan dengan mudah. Informasi memudahkan perusahaan untuk mengetahui keadaan perusahaan, keadaan pesaing, dan kebutuhan pasar. Informasi dirangkum dalam sistem informasi. Sistem informasi dalam perusahaan yang dikenal dengan Sistem Informasi 1

Manajemen (SIM) terbagi menjadi beberapa sistem informasi yang membentuk satu kesatuan informasi yang dibutuhkan (Wahyono, 2004:5). Sistem informasi manajemen terbagi dalam beberapa kelompok umum yaitu sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumber daya manusia. Sistem akuntansi fokus untuk penyediaan informasi akuntansi dan keuangan sesuai transaksi yang terjadi di suatu perusahaan. Informasi akan disampaikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Sistem membantu perusahaan dalam mempermudah pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif, efisien, ekonomis, dan optimal. Sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan (Bodnar and Hopwood, 2006:3). Dengan adanya sistem, pengelola perusahaan dapat mengetahui alur yang pasti dalam melaksanakan kegiatan sesuai sasaran dan target perusahaan. Kegiatan yang kompleks tersebut membutuhkan urutan kegiatan yang lebih rinci. Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penangganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Sutabri, 2004:18). Suatu sistem terdiri dari beberapa prosedur dan prosedur dapat diartikan sebagai urutan kegiatan yang rinci. Perusahaan membutuhkan suatu alat yang dapat mengontrol praktek kegiatan sehari-hari dalam pelaksanaan sistem dan prosedur. Pengendalian intern perusahaan dapat dikatakan sebagai bagian penting dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal merupakan proses yang dilakukan oleh dewan direksi perusahaan, manajemen, dan pihak lainnya yang membuat agar tercapainya target perusahaan yaitu realibilitas laporan keuangan, pelaksanaan operasional perusahaan yang efektif dan efisien, dan pelaksanaan operasional perusahaan sesuai peraturan dan regulasi yang telah ditetapkan (Bodnar and Hopwood, 2006:129). Pengendalian intern membutuhkan adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas antar fungsi yang terkait, pencatatan, dan pembukuan setiap transaksi, dan mengelompokkan data akuntansi dengan tepat, penerapan praktek sehat, serta pegawai yang cakap melaksanakan tanggung jawab sesuai kebijakan perusahaan. Perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem dan prosedur distribusi penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan cara pembagian tugas dan wewenang sehingga dapat tercipta internal check dalam setiap unit perusahaan dan menghasilkan data akuntansi yang dapat dijadikan sebagai bukti transaksi (Ma'roep, 2009:222). Penjualan dibedakan dalam bentuk tunai dan kredit. Penjualan adalah suatu transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan, dan merupakan suatu jantung dari suatu perusahaan (Himayati, 2008:123). Penjualan dapat berupa produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Penjualan memberikan pendapatan untuk suatu perusahaan sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menghindari kecurangan yang akan menimbulkan kerugian. Hasil penjualan akan dicatat sebagai penerimaan kas yang dapat berupa uang tunai maupun setoran uang ke rekening perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang (Mulyadi, 2001:455). Perusahaan manufaktur mendapat sedikit penerimaan kas dari penjualan tunai dan mendapat penerimaan kas yang relatif banyak dari penjualan kredit. Perusahaan dagang mendapat penerimaan kas terbesar dari penjualan tunai dan mendapat penerimaan kas yang relatif sedikit dari penjualan kredit. Malang merupakan perusahaan manufaktur yang melakukan proses produksi assembling. Assembling merupakan proses produksi yang melakukan pengabungan atau perakitan berbagai komponen yang membentuk suatu produk jadi dimana komponen yang dibutuhkan perusahaan diperoleh dari perusahaan lain. Perusahaan melakukan aktivitas perakitan sepeda motor merek HAPPY ini memiliki lebih dari 85 showroom dan pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan perakitan yang memasok barang lokal dan impor ini memiliki tiga macam bentuk penjualan, yaitu penjualan unit sepeda motor, penjualan spare part, dan penjualan barang promosi. Penjualan unit sepeda motor dan penjualan barang promosi hanya diperuntukkan bagi showroom. Penjualan dapat berupa penjualan tunai dan penjualan kredit. Transaksi penjualan secara kredit hanya dilakukan untuk showroom. Perusahaan yang memiliki kantor dan pabrik di satu lokasi yang sama ini melayani pembelian pelanggan melalui showroom dan pembelian langsung ke perusahaan. Penjualan perusahaan mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan memiliki kegiatan penjualan 2

dan penerimaan kas yang komplek, sehingga membutuhkan pengendalian intern perusahaan yang baik demi keamanan harta yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan memiliki perangkapan dan pengabungan tanggung jawab yang diserahkan kepada satu orang, yaitu pengabungan bagian keuangan dan akuntansi dengan bagian pembelian yang ditanggani oleh satu orang. Pengabungan ini memudahkan terjadinya resiko kecurangan dan penyalahgunaan yang akan merugikan perusahaan atas harta yang dimiliki perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3). Sistem dan Prosedur Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001:5). Sistem dan prosedur memiliki keterkaitan yang membantu manajemen dalam mempermudah aktivitas. Sistem Pengendalian Intern Menurut M. Fakhri Husein (2004:121), pengendalian intern dapat diartikan sebagai sistem yang digunakan perusahaan untuk menjamin tercapainya tujuan pengendalian intern perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinal perusahaan. Elemen Pokok Sistem Pengendalian Intern Menurut Zaki Baridwan (2012:14), sistem pengendalian intern memiliki elemen pokok yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu: 1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab-tanggung jawab fungsional secara tepat, 2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, 3. Praktek-praktek yang sehat harus dijalankan di dalam melakukan tugas-tugas dan fungsifungsi setiap bagian dalam organisasi, dan 4. Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Sistem dan Prosedur Penjualan Sistem penjualan meliputi prosedur penjualan secara tunai dan prosedur penjualan secara kredit. Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan), dan pencatatan penjualan (Baridwan, 2012:109). Fungsi yang Terkait Sistem dan Prosedur Penjualan 1. Bagian pesanan penjualan, 2. Bagian kredit, 3. Bagian gudang, 4. Bagian pengiriman, 5. Bagian billing (pembuatan faktur atau penagihan) (Baridwan, 2012:109). Dokumen Penjualan 1. Surat perintah pengiriman, 2. Faktur (Baridwan, 2012:111). Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan 1. Prosedur order penjualan, 2. Prosedur persetujuan kredit, 3. Prosedur pengiriman, 4. Prosedur penagihan, 5. Prosedur pencatatan piutang, 6. Prosedur distribusi penjualan, 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan (Mulyadi, 2001:220). Pengendalian Intern atas Penjualan Pengendalian intern pada sistem penjualan yaitu (1) pada struktur organisasi, fungsi yang harus terpisah dilakukan kegiatan pengecekan intern terhadap penjualan dengan adanya kemungkinan resiko buruk yang dapat terjadi, misalnya piutang tak tertagih, manupilasi catatan akuntansi, dan resiko lainnya, (2) pada prosedur pembukuan, setiap terjadi transaksi penjualan, prosedur pencatatan berguna untuk terjaminnya harta perusahaan dan sebagai bukti telah terjadi transaksi penjualan, dan (3) pada komponen praktek sehat, perusahaan harus memiliki aturan dalam pelaksanaan proses penjualan misalnya pencetakan formulir dengan nomor urut yang tercetak, pelaksanaan rekonsiliasi secara periodik, dan kegiatan praktek sehat lainnya (Mulyadi, 2001: 220). Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Penjualan tunai merupakan penerimaan kas dengan pembayaran tunai atau secara langsung saat 3

terjadinya transaksi penjualan. Menurut Mulyadi (2001: 455), penjualan tunai adalah pembeli yang harus membayar harga barang sebelum menerima barang dari perusahaan dan setelah perusahaan menerima uang dari pembeli, perusahaan mencatat transaksi penjualan tunai tersebut. Fungsi yang Terkait Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2001:462), fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Fungsi penjualan, 2. Fungsi kas, 3. Fungsi gudang, 4. Fungsi pengiriman, 5. Fungsi akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:487), fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah: 1. Fungsi sekretariat, 2. Fungsi penagihan, 3. Fungsi kas, 4. Fungsi akuntansi, 5. Fungsi pemeriksaan intern. Dokumen Penerimaan Kas 1. Dokumen (bukti) asli pendukung tiap penerimaan uang, 2. Data harian yang menunjukkan kumpulan atau ringkasan penerimaan kas, 3. Buku jurnal (books of original entry), 4. Buku pembantu piutang dan buku besar (Baridwan, 2012:160). Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2001:469), prosedur pada sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Prosedur order penjualan, 2. Prosedur penerimaan kas, 3. Prosedur penyerahan barang, 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai, 5. Prosedur penyetoran kas ke bank, 6. Prosedur pencatatan penerimaan kas, 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan. Pengendalian Intern atas Penerimaan Kas 1. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik. 2. Semua surat masuk harus dibuka dengan pengawasan yang cukup. 3. Harus segera dibuat catatan oleh yang membuat surat tentang cek atau uang yang diterima, dari siapa, jumlahnya, dan untuk tujuan apa. 4. Semua penjualan tunai harus dibuatkan nota penjualan yang sudah diberi nomor urut atau dicatat dalam mesin cash register. 5. Daftar penerimaan uang harus dicocokkan dengan jurnal penerimaan uang. 6. Tembusan nota penjualan tunai harus dikirmkan ke kasir dan bagian pengiriman. 7. Bukti setor ke bank setiap hari dicocokkan dengan daftar penerimaan uang harian dan catatan dalam jurnal penerimaan uang. 8. Kasir tidak boleh merangkap mengerjakan buku pembantu utang dan piutang dan sebaliknya. 9. Semua penerimaan uang harus disetorkan pada hari itu juga atau pada awal hari kerja berikutnya. 10. Rekonsiliasi laporan bank harus dilakukan oleh orang yang tidak berwenang menerima uang maupun yang menulis cek. 11. Kunci cash register harus dipegang oleh orang yang tidak mengelola kas. 12. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerja sama untuk berbuat kecurangan. 13. Kasir sebaiknya menyerahkan uang jaminan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah: 1. Sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas meliputi: (a) Bagian yang terkait, (b) Dokumen yang digunakan dalam mendukung, Catatan yang digunakan, (c) Prosedur yang membentuk sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas 2. Aspek pengendalian intern: (a) Struktur organisasi yang memisahkantanggung jawab fungsional secara tepat, (b) Sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, (c) Praktek yang sehat, (d) Tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab. Tahap analisis data secara berurutan meliputi: 1. Sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas meliputi: (a) Menganalisis bagian yang terkait dalam sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas 4

(b) Menganalisis dokumen yang digunakan dalam mendukung sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas (c) Menganalisis catatan yang digunakan dalam sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas, (d) Menganalisis prosedur yang membentuk sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas. 2. Aspek pengendalian intern meliputi: (a) Menganalisis struktur organisasi yang memisahkantanggung jawab fungsional secara tepat, (b) Menganalisis sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, (c) Menganalisis praktek yang sehat harus dijalankan di dalam melakukan tugas dan fungsi setiap bagian dalam organisasi, (d) Menganalisis tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab. HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Organisasi PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang Berikut gambar struktur organisasi PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang: Gambar 1 Struktur Organisasi Malang Sumber: Malang Sistem dan Prosedur Penjualan PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang 1. Penjualan unit sepeda motor Bentuk sistem dan prosedur penjualan unit sepeda motor berupa penjualan secara kredit kepada showroom sepeda motor Happy. Bagian yang terkait meliputi: a) Bagian administrasi penjualan unit dan ekspedisi, b) Bagian pengadaan penjualan unit dan ekspedisi, c) Bagian pengiriman, d) Bagian akuntansi, e) Bagian faktur, f) Bagian pajak. Dokumen yang digunakan dalam sistem dan prosedur penjualan unit sepeda motor secara kredit pada PT Anugerah Cendrawsih Sakti Motor Malang yaitu: a) Daftar order b) Surat jalan unit c) Surat jalan accessories d) Faktur sepeda motor e) Sertifikat sepeda motor f) Faktur pajak g) Surat jalan (pajak) h) Bukti pungutan pasal 22 Catatan yang digunakan pada sistem dan prosedur penjualan unit sepeda motor secara kredit meliputi: data stock, kartu piutang, dan jurnal penjualan. 5

2. Penjualan spare part secara tunai Sistem dan prosedur penjualan spare part secara tunai ini berupa penjualan tunai bagi pelanggan dan showroom sepeda HAPPY motor. Pelanggan dapat langsung datang ke bagian administrasi yang berada di kantor perusahaan. Bagian yang terkait adalah: a) Administrasi penjualan spare part, b) Bagian pengadaan penjualan spare part, c) Bagian pengecekan penjualan spare part, d) Kepala bagian penjualan spare part, e) Security gerbang, f) Bagian akuntansi. Dokumen yang digunakanpada sistem dan prosedur penjualan spare part secara tunai yaitu berupa: (a) daftar order, (b) faktur spare part, dan (c) surat jalan spare part. Catatan yang digunakan adalah data gudang dan jurnal penjualan. 3. Penjualan spare part secara kredit Bentuk sistem dan prosedur penjualan spare part sepeda motor secara kredit dilakukan denganshowroom sepeda HAPPY motor. Barang yang akan disediakan meliputi berbagai macam komponen spare part yang dibutuhkan oleh showroom atas permintaan pelanggandi showroom. Bagian yang terkait yaitu: a) Administrasi penjualan spare part, b) Bagian pengadaan penjualan spare part, c) Bagian pengecekan penjualan spare part, d) Kepala bagian penjualan spare part, e) Security gerbang, f) Bagian pengiriman, g) Bagian akuntansi, Dokumen yang digunakan dalam bentuk penjualan spare part secara kredit di Malang yaitu: (a) daftar order, (b) faktur spare part, dan (c) surat jalan spare part. Catatan yang digunakan meliputi: (a) data stock, (b) kartu piutang, dan (c) jurnal penjualan 4. Penjualan barang promosi Bentuk sistem dan prosedur penjualan penjualan barang promosi ini berupa penjualan kredit. Sistem dan prosedur penjualan barang promosi ini hanya dilakukan oleh showroom sepeda motor di bawah pengawasan perusahaan. Barang promosi yang akan disediakan meliputi spanduk, umbul-umbul, baju seragam, jaket, kaos, baju mekanik, dan barang promosi lainnya yang digunakan showroom dalam melakukan kegiatan promosi. Bagian yang terkait yaitu sebagai berikut: a) Bagian administrasi penjualan barang promosi, b) Bagian pengadaan penjualan barang promosi, c) Bagian pengiriman, d) Bagian akuntansi. Dokumen yang digunakan dalam sistem dan prosedur penjualan barang promosi secara kredit yaitu: (a) daftar order, (b) surat jalan, dan (c) kuitansi. Catatan yang digunakan yaitu: (a) data stock, (b) kartu piutang, dan (c) jurnal penjualan. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang 1. Penerimaan kas dari penjualan tunai Sistem dan prosedur penerimaan kas yang diterapkan di PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang pada penjualan spare part secara tunai dilakukan berupa pembayaran secara tunai. Sistem dan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan pada waktu transaksi berlangsung. Transaksi dilakukan oleh perusahaan khususnya bagian penjualan spare part dengan konsumen dan showroom. Bagian yang terkait dalam sistem dan prosedur penerimaan kas dari penjualan spare part tunai pada Malang yaitu sebagai berikut: a) Pembeli, b) Kasir, c) Bagian keuangan, d) Manajer Keuangan. Dokumen yang digunakan adalah kuitansi. Catatan yang digunakan yaitu: laporan penerimaan kas dan laporan penjualan tunai 2. Penerimaan kas dari piutang Sistem dan prosedur penerimaan kas dari piutang berasal dari transaksi penjualan spare part secara kredit, penjualan unit, dan penjualan barang promosi. Sistem dan prosedur penerimaan kas dari piutang dilakukan setelah transaksi permintaan barang. Transaksi dilakukan oleh perusahaan dan pembayaran dilakukan setelah barang telah terjual di showroom. Bagian yang terkait meliputi: a) Pembeli (showroom sepeda Happy Motor), b) Kasir, 6

c) Bagian piutang, d) Bagian keuangan/finance, e) Manajer Keuangan. Dokumen yang digunakan yaitu: (a) faktur lunas, (b) faktur panjualan, (c) data piutang, dan (d) surat tagihan piutang. Catatan yang digunakan adalah laporan penerimaan kas dan laporan penerimaan kas dari piutang. Analisis Struktur Organisasi Malang memiliki bagian yang komplek dalam struktur organisasi. Pada bagan struktur organisasi terdapat bagian yang tidak dicantumkan, tetapi bagian tersebut tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Bagian tersebut yaitu bagian pajak yang seharusnya dicantumkan dalam bagan struktur organisasi PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang. Bagian tersebut tidak ditambahkan secara tiba-tiba. Bagian tersebut telah ada sebelumnya tetapi belum dicantumkan pada struktur organisasi. Dalam suatu perusahaan, terdapat lima bagian pokok perusahaan yang harus terpisah, yaitu bagian keuangan dan akuntansi, bagian pembelian, bagian penjualan dan pemasaran, bagian produksi, dan bagian umum dan personalia. Pada perusahaan ini terjadi pengabungan antara bagian keuangan dengan bagianpurchasing. Kegiatan penjualan yang terdiri dari tiga macam penjualan yang berada di bagian terpisah, sebaiknya digabung menjadi satu di bawah manajemen marketing. Sehingga terjadi perampingan struktur organisasi. Analisis Sistem dan Prosedur Penjualan PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang 1. Penjualan Unit Sepeda Motor Perusahaan perlu menambahkan fungsi security gerbang ketika bagian pengiriman menyerahkan barang dan dokumen ke perusahaan jasa PT Pandu Siwi Sentosa. Sebaiknya perusahaan membuat format yang resmi jika melakukan order melalui fax. Perusahaan telah menggunakan nomor yang berbeda dalam membuat dokumen tersebut. Catatan sebaiknya dilakukan secara terkomputerisasi. Berdasarkan analisis pada penjualan unit sepeda motor pada PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang, sistem dan prosedur penjualan memiliki beberapa kelemahan dalam fungsi yang terkait, dokumen dan catatan yang digunakan di penjualan unit. 2. Penjualan Spare part Secara Tunai Malang perlu memisahkan tugas administrasi dengan tugas kasir. Berdasarkan analisis pada catatan yang digunakan, catatan pada sistem dan prosedur penjualan spare part secara tunai sebaiknya dilakukan secara terkomputerisasi. Sistem dan prosedur penjualan memiliki beberapa kekurangan dalam fungsi yang terkait, dokumen dan catatan yang digunakan di penjualan spare part secara tunai. Pada fungsi yang terkait dalam penjualan spare part, bagian pengecekan dan pengiriman digabung menjadi satu sehingga dua tugas dilakukan oleh satu bagian yang sama. Perusahaan disarankan mengunakan sistem terkomputerisasi dan online sehingga mencegah terjadinya kecurangan dan kehilangan. 3. Penjualan Spare part Secara Kredit Fungsi yang terkait dalam penjualan spare part secara kredit sudah efektif karena pembagian tugas dan wewenang telah sesuai. Dokumen yang digunakan pada sistem dan prosedur ini berupa daftar order yang dikirim dari pihak Showroom melalui fax dan/atau telepon, faktur spare part, dan surat jalan spare part sudah baik, namun sebaiknya perusahaan membuat format yang resmi jika melakukan order melalui fax. Catatan pada sistem dan prosedur penjualan spare part secara kredit sebaiknya dilakukan secara terkomputerisasi. 4. Penjualan Barang Promosi Sistem dan prosedur penjualan barang promosi pada PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor, fungsi yang terkait dalam penjualan barang promosi yang selalu dibutuhkan oleh showroom dalam memasarkan produk dari PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang, perusahaan perlu menambahkan fungsi security gerbang ketika bagian pengiriman menyerahkan barang dan dokumen ke perusahaan jasa PT Pandu Siwi Sentosa. Perusahaan belum membuat format yang resmi jika terdapat order melalui fax. Perusahaan telah menggunakan nomor urut yang berbeda dalam membuat surat jalan. Catatan pada sistem dan prosedur penjualan barang promosi sebaiknya dilakukan secara terkomputerisasi, maka mempermudah dalam 7

memperoleh data. Pada fungsi yang terkait dalam penjualan barang promosi perlu ditambahkan bagian security gerbang. Perusahaan disarankan mengunakan sistem terkomputerisasi dan online sehingga mencegah terjadinya kecurangan. Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem dan Prosedur Penjualan PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang Tujuan dari pemisahaan fungsi adalah mengurangi dan mencegah kecurangan akibat perangkapan tugas dalam satu sistem dan prosedur. Tugas manager keuangan yang membawahi bagian purchasing local, purchasing impor, finance, accounting, faktur dan pajak, sebaiknya purchasing baik lokal dan impor dapat dijadikan satu manajemen pembelian. Tugas administrasi sebaiknya dipisah dengan tugas kasir. Semua kegiatan penjualan di perusahaan sebaiknya digabung dalam satu manajemen yaitu manajemen penjualan yang dibawahi oleh manager marketing. Pencatatan yang dilakukan dalam sistem dan prosedur penjualan sudah baik dengan adanya pencatatan harian, pembuatan laporan tiap setengah bulanan, bulanan, akhir bulan dan tahunan. Tetapi pelaksanaan pencatatan masih dilakukan di kartu stock yang dapat menimbulkan resiko kehilangan data jika dibandingkan pelaksanaan pencatatan melalui komputer dan aplikasi secara online. Proses penjualan unit sepeda motor dan penjualan barang promosi tidak melibatkan peran security yang dapat mengurangi dan mencegah kehilangan harta perusahaan. Analisis Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Malang 1. Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Berdasarkan fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dibutuhkan pihak-pihak yang tidak melakukan perangkapan tugas untuk mengurangi kecurangan dan kehilangan harta perusahaan. Dokumen yang digunakan berupa kuitansi yang dibuat dari kasir sudah baik. Kuitansi dibuat sesuai dengan faktur dan surat jalan yang diterima dari penjualan spare part secara tunai. Perusahaan menggunakan catatan berupa laporan penerimaan kas dan laporan penjualan tunai. Catatan pada sistem dan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai sebaiknya dilakukan secara terkomputerisasi. Pada fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari penjualan tunai perlu dipisah bagianbagian yang dikontrol oleh manager keuangan, karena akan memudahkan terjadinya penyelewengan. 2. Penerimaan Kas dari Piutang Pada manajemen keuangan perlu dipisah karena adanya perangkapan yang tidak efektif. Perusahaan telah menggunakan nomor urut dan rangkap dokumen yang efektif dalam membuat surat jalan. Pada analisis catatan pada sistem dan prosedur penerimaan kas dari piutang pada PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang, perusahaan menggunakan catatan berupa laporan penerimaan kas dan laporan penerimaan kas dari piutang. Catatan pada sistem dan prosedur penerimaan kas dari piutang sebaiknya dilakukan secara terkomputerisasi, maka akan memudahkan pengelolaan data secara efektif. Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang Pelaksanaan pengendalian intern pada perusahaan membutuhkan pemisahaan yang bertujuan mengurangi dan mencegah kecurangan serta penyelewengan akibat perangkapan tugas dalam satu sistem dan prosedur. Pencatatan yang dilakukan dalam sistem dan prosedur penjualan sudah baik dengan adanya jatuh tempo piutang adalah 30 hari dan selalu dilakukan pencatatan harian, pembuatan laporan tiap setengah bulanan, bulanan, akhir bulan dan tahunan. Bagian kasir segera menyetor uang yang ada ditangan ke bank sesuai bukti penerimaan kas dan melaporkan kepada Manager keuangan. Penerimaan kas dalam bentuk tunai segera disetor ke bank. Transaksi penerimaan kas yang dilakukan melalui rekening bank akan lebih efektif, karena berhubungan dengan nominal uang yang besar pada setiap transaksi. Pengecekan antara bukti setor uang ke bank dengan jumlah uang yang berada di bank dapat dilakukan setiap hari. Dalam suatu perusahaan, kedudukan manager keuangan, manager pembelian, manager penjualan, manager produksi, dan manager HRD terpisah satu sama lain tetapi selalu bekerja sama dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Sehingga di PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang, kegiatan pembelian dipisah dari kegiatan keuangan dan akuntansi. 8

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas di PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang memiliki beberapa kelemahan dalam pengendalian intern perusahaan yaitu: 1. Manager finance membawahi fungsi keuangan, akuntansi, dan pembelian lokal dan impor. 2. Pada struktur yang ada di perusahaan perlu mencantumkan fungsi pajak yang mengurusi berkas bukti pungutan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22. 3. Semua kegiatan penjualan pada perusahaan dilakukan terpisah dalam satu bagian masingmasing sesuai macam kegiatan penjualan. 4. Pada sistem dan prosedur penjualan spare part secara tunai, bagian administrasi merangkap bagian kasir. 5. Kegiatan penjualan yang terdapat tiga macam tersebut terpisah dalam satu bagian pemasaran produk perusahaan. 6. Perusahaan masih menggunakan catatan manual berupa kartu stock meski sebagian data dicatat menggunakan komputer. 7. Penggunaan aplikasi komputer hanya terdapat pada bagian faktur saja. B. Saran Berikut adalah saran dari peneliti kepada perusahaan: 1. Pemisahan bagian purchasing impor dan lokal dengan bagian akuntansi dan keuangan. 2. Mencantumkan bagian pajak dalam struktur organisasi PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor Malang yang sebelumnya belum dicantumkan. 3. Manajemen marketing seharusnya melakukan kegiatan penjualan unit sepeda motor, penjualan barang promosi, dan penjualan spare part. 4. Fungsi kasir tidak memiliki perangkapan fungsi, sehingga fungsi kasir dapat fokus dengan kegiatan menerima uang pembayaran dan pelaporan penerimaan uang dengan akurat tanpa ada penyelewengan. 5. Bagian penjualan melakukan kegiatan penjualan unit sepeda motor, penjualan spare part baik tunai dan kredit, dan penjualan barang promosi sebaiknya dilakukan dalam satu manajemen penjualan. 6. Pembentukan auditor intern dibawah garis wewenang direktur utama, sehingga memudahkan direktur dalam menganalisis dan menilai kinerja karyawan untuk meningkatkan pengendalian intern perusahaan. 7. Penggunaan aplikasi komputer dalam melakukan semua kegiatan khususnya mengentri data stock barang. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Z. 2012. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPFE. Bodnar, G. H., and Hopwood, W. S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9. Yogyakarta: Andi. Himayati. 2008. Eksplorasi Zahir Accounting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Husein, M. F. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Ma'roep, M. 2009. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT Indomobil Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis, 214-223. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Sutabri, T. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi. Wahyono, T. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Analisis, Desain, dan Pemrograman Komputer. Yogyakarta: Andi. 9