KARAKTERISTIK KAWASAN KARST DI DESA PAKEMITAN KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA (Suatu Kajian Geomorfologis)

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN. Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN KAWASAN KARS DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT

POTENSI SUNGAI CI WULAN SEBAGAI TEMPAT WISATA OLAH RAGA ARUNG JERAM STARTING POINT ASTA KELURAHAN CIBEUTI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PEMANFAATAN SUNGAI CI KARO UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA KAWUNGSARI KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1456 K/20/MEM/2000 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN KARS

Tjahyo Nugroho Adji Karst Research Group Fak. Geografi UGM

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR : 1518 K/20/MPE/1999 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN KARS MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI,

C. Batas Wilayah Secara administratif area pendataan berada di Desa Bandung Rejo dan Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

PEMANFAATAN GUA HULUCIKALONG UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MASYARAKAT DI DESA CIKALONG KECAMATAN SODONGHILIR KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. bentanglahan (landscape ecosystem), yang selanjutnya dipakai sebagai dasar bagi

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Studi Hidrogeologi dan Identifikasi Intrusi Air asin pada Airtanah di Daerah Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Wonogiri, sebuah Kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota. GAPLEK dan merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Bentukan alam khas geologi beserta warisannya kini, tersebar di

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. daerah tandus, akan tetapi pada kenyataannya Kabupaten Gunungkidul

POTENSI SUNGAI SANTIRAH SEBAGAI OBJEK WISATA ALAM DAN BODY RAFTING DI DESA SELASARI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya alam, yang dalam praktiknya perlu

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMEKARAN WILAYAH PEKON TAMBAHREJO BARAT (JURNAL) Oleh. Jepri Rison Wardana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional yang menyebutkan bahwa kawasan kars merupakan kawasan lindung

IDENTIFIKASI POTENSI GUA BOJONG SEBAGAI OBJEK WISATA MINAT KHUSUS DI DESA CIAWI KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERKEMBANGAN SISTEM HIDROLOGI KARST DI KARST PIDIE, ACEH. Karst Research Group Fak. Geografi UGM

mengakibatkan Kabupaten Gunungkidul dikatakan sebagai daerah miskin air dan bencana kekeringan menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh

TANGGAPAN TERKAIT DENGAN PENGGENANGAN LAHAN DI SEKITAR GUA/MATAAIR NGRENENG, SEMANU, GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari sangat penting. Namun, pada

bahwa Kawasan Bentang Alam Karst Langkat memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BENTANG ALAM KARST. By : Asri Oktaviani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prioritas Ekosistem Karst Dengan Perkembangan Ekonomi Masyartakat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

1 BAB I PENDAHULUAN. lainnya tidak selalu sama. Bentukan khas pada bentang alam ini disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup sangat tergantung pada lingkungan untuk

Analisis Karakteristik Hidrologi Aliran Sungai Bawah Tanah di Kawasan Karst untuk Mendukung Pengembangan Geowisata

I. PENDAHULUAN. yang secara khas berkembang pada batu gamping dan/atau dolomite sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan

VARIASI TEMPORAL KANDUNGAN HCO - 3 TERLARUT PADA MATAAIR SENDANG BIRU DAN MATAAIR BEJI DI KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN DAN KECAMATAN GEDANGAN

Bab IV DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK MELALUI SUMUR RESAPAN SUNGAI CI WULAN DI KELURAHAN LEUWILIANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

PENGELOLAAN BERKELANJUTAN KAWASAN KARST CITATAH RAJAMANDALA. Oleh: Yoga Candra Maulana, S.Pd *) ABSTRAK

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

BAB I PENDAHULUAN. terluas ( hektare) di dunia setelah kawasan karst di Cina dan Vietnam

PENDAHULUAN BAB I Pengertian Judul Pengertian Pusat Studi

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

Edu Geography

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memanfaatkan lahan untuk melakukan aktivitas mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

PENDATAAN SUNGAI BAWAH TANAH DI GUA BAGUS-JEBROT UNTUK SUMBER DAYA AIR KAWASAN KARST

DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

H. Nedi Sunaedi. Drs. M.Si. 1) Rydwannulah Darmawan 2)

PROFIL SANITASI SAAT INI

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN BATUPASIR (SANDSTONE) DI DESA SINDANGWANGI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap barang ini pun kian meningkat seiring bertambahnya jumlah

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. sekarang tanpa harus merugikan generasi yang akan datang. longsor dan banjir. Namun kekurangan air juga dapat menimbulkan masalah

4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB. I PENDAHULUAN. Judul penelitian Studi Karakteristik Mineralogi dan Geomagnetik Endapan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam kegiatan industri dan pertanian. menyebabkan terjadinya berkurangnya sumber air bersih.

Identifikasi Polutan Dalam Air Permukaan Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Padang

INVENTARISASI DAN EVALUASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DAN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Serial:Powerpoint Presentasi: HIDROLOGI/ KONDISI AIR DAERAH KARST. Oleh : Tjahyo Nugroho Adji (Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi UGM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PENAMBANG BATU DI DESA ROGODADI KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. mahluk hidup, termasuk manusia. Penggunaan air oleh manusia sangat beraneka

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI DAERAH KARST GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

KARAKTERISTIK KAWASAN KARST DI DESA PAKEMITAN KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA (Suatu Kajian Geomorfologis) CHARACTERISTICS OF KARST REGION IN THE PAKEMITAN VILLAGE CIKATOMAS OF DISTRICT TASIKMALAYA (A Geomorphological Study) Nedi Sunaedi 1 (nedi_pdil@yahoo.com) Jenal Aripin 2 (jenalgeograf@gmail.com) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Faculty of Teacher Training and Education (Guidance And Counseling) Geography Education Program Siliwangi University of Tasikmalaya ABSTRACT The background of this research is the wide distribution of limestone, many karst formations and the limited water resources in the Pakemitan Village an interesting thing to be studied in order to shed light on the morphological conditions Pakemitan Village. Problems in the study of karst formations in the Village District of Cikatomas Pakemitan Tasikmalaya and the potential contained in the Karst region in the Village District of Cikatomas Pakemitan Tasikmalaya regency. The method used is descriptive method and multiple data collection techniques include observation, interviews, documentation, and literature studies. Techniques used to collect primary data is the observation and interviews. The results of this study indicate that, karst formations located in the village of Pakemitan are karst caves, dolina, Ponor, and underground streams. Aside from the karst formations, limited water resources is also a characteristic of karst region. These conditions are influenced by limestone water that are easily passed and groundwater concentrated in certain places. In the Pakemitan Village karst caves found in four of the six regions Hamlet. In the village Pakemitan The hamlets are Pakemitan 1 Hamlet, Hamlet Cibitung, Cipaku Hamlet, and Citeureup Hamlet. Dolina was found in the three hamlets of six hamlets in the Pakemitan Village. The hamlets are Pakemitan 1 Hamlet, Cibitung Hamlet, and Cipaku Hamlet. While Ponor and underground river found only in Cipaku Hamlet and Pakemitan 1 Hamlet. Potential contained in the karst areas in the Pakemitan Village are C limestones as minerals, water resources and pilgrimage tours or special interest. Potential limestone found in every hamlet in the Pakemitan Village. Water resource potential contained in the Cipaku Hamlet and Pakemitan 1 Hamlet. While the potential of pilgrimage or of special interest are in the Citeureup Hamlet, there is a cave called the cave Cepuk Agung. Key Word: Characteristics, Karst Region.

I. PENDAHULUAN Kawasan merupakan suatu daerah tertentu yang memiliki ciri khusus (Ahman Sya dan Soewarno 2011 : 191), misalnya kawasan batugamping atau karst. Batugamping merupakan batuan endapan yang pada mulanya terbentuk di dasar laut yang tersusun dari rumah binatang koral dalam kurun waktu yang sangat lama. Melalui proses geologis akhirnya rumah binatang koral tersebut terangkat ke permukaan laut dan membentuk batuan (Coral Reef) yang disebut batugamping. Selanjutnya, oleh proses air yang umumnya air hujan dengan kandungan CO 2 di dalamnya maka terjadilah proses kimiawi hingga membentuk rongga berbagai bentuk dan ukuran dalam kurun waktu ribuan tahun atau lebih. Endapan batugamping semacam ini disebut karst. Desa Pakemitan merupakan salah satu desa di Kecamatan Cikatomas yang rawan mengalami kekurangan air bersih bila musim kemarau panjang tiba. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lahan yang hampir seluruhnya terdiri dari kawasan karst. Sifat fisik batugamping yang menyusun kawasan karst didominasi oleh porositas sekunder, banyak retakan dan permukaannya berlubang-lubang sehingga tidak mampu menyimpan air dalam waktu yang lama. Air hujan yang mengguyur daerah karst langsung turun ke bawah menuju zona jenuh air kemudian mengalir menuju titik-titik keluaran menjadi mata air atau terbuang ke laut. Hal ini yang menjadi penyebab kondisi kawasan karst selalu identik dengan kekeringan dan daerah tandus. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di Desa Pakemitan mengandalkan sumur dan kolam tadah hujan. Sumur dan kolam tadah hujan tersebut mampu menampung air selama 3 4 bulan, namun apa bila dalam jangka 4 bulan atau lebih belum terjadi hujan masyarakat di Desa Pakemitan mengandalkan sumber mata air yang ada di gua- gua serta sumber mata air lainnya. Luasnya sebaran batugamping, banyaknya bentukan-bentukan karst serta terbatasnya sumberdaya air di Desa Pakemitan merupakan hal yang menarik untuk dikaji agar dapat memberikan penjelasan mengenai kondisi

morfologis Desa Pakemitan yang hampir seluruh wilayahnya terdiri dari kawasan karst. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk : 1) Untuk mengidentifikasi karakteristik kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. 2) Untuk mengidentifikasi potensi yang ada pada kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang difokuskan pada permasalahan aktual yang ada masa sekarang. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Melalui metode yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengetahui karakteristik dan potensi kawasan karst yang ada di wilayah Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Populasi dalam penelitian ini menyangkut dua jenis yaitu: Pertama populasi wilayah yaitu Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya, seluas 560,563 Ha. Kedua populasi penduduk yaitu seluruh penduduk (Kepala Keluarga) Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah seluruh populasi sebanyak 2.080 KK. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik sampel acak, yaitu dengan cara sampel diambil secara acak dari tiap populasi. Dengan menggunakan teknik ini, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 5% populasi penduduk pada beberapa dusun, yaitu Dusun Pakemitan I dan Pakemitan II di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya dengan karakteristik dan potensi kawasan karst lebih banyak dilihat dari bentukan karst yang dapat diamati. Selain dari

teknik Random Sampling, pengambilan sampel juga dilakukan dengan teknik judgement sampling. Judgement sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. Hal ini ditempuh agar data yang diperoleh lebih jelas dari narasumber yang dapat dipercaya. Berikut ini adalah pihakpihak yang dijadikan sampel penelitian, yaitu : kepala Desa Pakemitan, kepala Dusun Pakemitan I dan kepala Dusun Cipaku. III. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Taskmalaya terdiri dari batugamping, gua karst, dolina, ponor dan sungai bawah tanah. Sedangkan potensi yang terdapat pada kawasan karst di desa pakemitan diantaranya adalah bahan galian C, wisata minat khusus, sumberdaya air dan laboratorium alam. Batugamping atau batu kapur termasuk ke dalam bahan galian non strategis atau bahan galian C. Batugamping tersebar di seluruh wilayah Desa Pekemitan, sebarannya mulai dari pedataran hingga perbukitan yang terjal. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, batugamping merupakan batuan yang paling banyak terdapat di wilayah Desa Pakemitan. Batugamping tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk batu pondasi bangunan atau untuk penguat jalan. Sehingga potensi ekonomi yang terdapat pada batugamping tersebut belum dioptimalkan oleh masyarakat setempat. Bentukan karst di wilayah Desa Pakemitan terdiri dari beberapa bentukan dan tersebar di beberapa dusun di wilayah Desa Pakemitan. Bentukan karst tersebut di antaranya antaranya adalah gua karst. Gua karst tersebar di Dusun Pakemitan 1, Dusun Cipaku dan Dusun Cibitung. Gua karst yang terdapat di desun pakemitan 1 adalah gua cisarua dan gua surupan. Sedangkan di dusun cipaku terdapat gua SMA dan di dusun Cibitung terdapat gua cisodong. Selain dari itu, di dusun citeureup juga terdapat gua yaitu gua cepuk agung.

Bentukan karst lain seperti sungai bawah tanah juga terdapat di wilayah penelitian. Sungai bawah tanah terdapat di dusun pakemitan 1 dan dusun cipaku. Selain dari sungai bawah tanah dolina dan ponor juga terdapat di dusun cipaku, Cibitung dan pakemitan 1. Dolina-dolina tersebut di antaranya lomang gepeng, lomang sapi di dusun pekemitan 1, sementara dolina yang terdapat di dusun cipaku adalah lomang cikaras, lomang cikawung, dan lomang cijambe, dolina yang terdapat di dusun Cibitung adalah jumblengan. Beberapa ponor juga terdapat di dusun pakemitan 1 dan dusun cipaku. Ponor yang ada di dusun cipaku oleh masyarakat setempat dinamakan lomang surupan. Untuk lebih jelasnya mengenai bentukan karst di Desa Pakemitan disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Bentukan Karst di Desa Pakemitan No. Bentukan Karst Jumlah Persentase (%) 1. Gua Karst 5 29,41 2. Sungai bawah tanah 3 17,65 3. Dolina 6 35,29 4. Ponor 3 17,65 Jumlah 17 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2014 Dari Tabel 1 diketahui bahwa bentukan karst yang paling banyak terdapat di Desa pakemitan adalah dolina sebanyak 6 dolina (35,29%). 5 gua karst (29,41%), 3 sungai bawah tanah (17,65%) dan 3 ponor (17,65%). Gua karst merupakan bentukan akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktivitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut. Berdasarkan hasil observasi di Desa Pakemitan ditemukan beberapa gua karst, gua-gua tersebut tersebar di Dusun Pakemitan 1, Dusun Cipaku, Dusun Cibitung dan Dusun Citeureup.

Gambar 1 Gua Karst di Desa Pakemitan Gambar 1 merupakan bentukan gua karst yang ada di Desa Pakemitan. 1). Gua cepuk agung terdapat di Dusun Citeureup berada pada titik koordinat 07 0 37 39,5 LS dan 108 0 15 18,8 BT. berada pada ketinggian 279 m dpl. Gua cepuk agung merupakan salah satu gua yang dikeramatkan di wilayah Desa Pakemitan. 2). Gua cisodong. Terletak di Dusun Cibitung pada koordinat 07 0 36 13,2 LS dan 108 0 14 48,6 BT. Serta pada ketinggian 313 m dpl. 3) Gua cisodong merupakan salah satu sumber air bersih yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Cibitung. 3). Gua surupan, berada di Dusun Pakemitan 1 tepatnya pada titik koordinat 07 0 37 14,0 LS dan 108 0 15 48,9 BT serta berada pada ketinggian 273 m dpl. Gua surupan merupakan lubang masuknya aliran sungai dari dusun Pakemitan 1. 4). Gua SMA, dikatakan gua SMA karena letaknya berdekatan dengan bangunan SMA (Sekolah Menengah Atas) karena hal tersebut maka masyarakat menyebutnya dengan nama gua SMA. Gua SMA berada di Dusun Cipaku, tepatnya pada titik koordinat 07 0 36 37,7 LS dan 108 0 15 49,5 BT. Pada

ketinggian 258 m dpl. Gua SMA merupakan lubang masuknya aliran sungai ciranto yang mengalir dari dusun Cipaku. Di Desa Pakemitan sebagai wilayah penelitian, bentukan karst lainnya yang ditemukan di beberapa titik adalah dolina. Wilayah dusun yang terdapat dolina adalah di dusun pakemitan 1, dusun Cibitung dan dusun cipaku. Dolina yang di ditemukan di dusun pakemitan 1 adalah Lomang Gepeng, lomanag sapi, Leuwi Songom, Leuwi Songom tonggoh. Dolina yang terdapat di dusun cipaku adalah lomang cikaras, lomang jambe, lomang cikawung. Sementara di dusun Cibitung terdapat dolina yang dikenal oleh masyarakat dengan nama jumblengan. Dari bentukan-bentukan karst tersebut di atas ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan. Potensi-potensi tersebut adalah bahan galian C, wisata minat khusus, sumberdaya air dan laboratorium alam. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Potensi Kawasan Karst No. Potensi Bentukan Karst 1. Bahan gali C Batu gamping 2. Wisata minat khusus Gua cepuk agung 3. Sumberdaya air Lomang gepeng Lomang sapi Lomang cikaras Lomang cikawung Lomang cijambe Jumblengan Leuwisongom Gua cisarua Gua cisodong 4. Laboratorium alam Gua cepuk agung Lomang cikaras Lomang gepeng Sumber : Hasil Penelitian 2014

Gambar 2 Dolina yang Terdapat di Desa Pakemitan IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas

Kabupaten Tasikmalaya mencakup batugamping, gua karst, dolina dan ponor. Potensi batugamping di desa pakemitan cukup besar. Hal ini sejalan dengan hasil observasi lapangan batugamping ditemukan di setiap wilayah dusun di Desa Pakemitan. Gua karst hampir terdapat di setiap dusun. Di antaranya adalah gua cisarua dan gua surupan di dusun pakemitan 1, gua SMA di dusun cipaku, gua cisodong di dusun Cibitung, dan gua cepuk agung di dusun citeureup. Sungai-sungai di desa pakemitan hampir semua alirannya masuk ke bawah permukaan tanah dan menjadi sungai bawah tanah. Sungai-sungai tersebut adalah sungai cisarua di dusun pakemitan 1 yang alirannya masuk ke dalam gua cisurupan, sungai citundun di dusun cipaku alirannya masuk ke dalam gua SMA dan sungai cisodong di dusun Cibitung masuk ke dalam lomang surupan di dusun cipaku. Dolina di desa pakemitan ditemukan di beberapa wilayah dusun. Wilayah dusun yang terdapat dolina adalah di dusun pakemitan 1, dusun Cibitung dan dusun cipaku. Dolina yang di ditemukan di dusun pakemitan 1 adalah lomang gepeng, lomanag sapi, leuwi songom, leuwi songom tonggoh. Dolina yang terdapat di dusun cipaku adalah lomang cikaras, lomang jambe, lomang cikawung. Sementara di dusun Cibitung terdapat dolina yang dikenal oleh masyarakat dengan nama jumblengan. Selain dolina ponor juga ditemukan di dusun cipaku dan dusun pakemitan 1. Di dusun pakemitan 1 ponor ditemukan di daerah babakan picun, di dusun cipaku juga ditemukan ponor, di komplek cisurupan.

Terbatasnya sumberdaya air merupakan permasalahan yang harus dipecahkan. Saat musim kemarau sebagian besar masyarakat di Desa Pakemitan selalu mengalami kekurangan air bersih. Sumur gali milik warga rata-rata hanya mampu menyimpan cadangan air 2 sampai 4 bulan. Potensi kawasan karst di Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya mencakup bahan galian C, wisata minat khusus, potensi sumberdaya air dan sebagai laboratorium alam. Karena kawasan karst berperan penting dalam ilmu pengetahuan, dari segi sains khususnya seperti geomorfologi, speleologi, karstologi, biospeleologi, ekologi, paleontology dan arkeologi. Kepada pemerintah daerah kabupaten Tasikmalaya, khususnya Dinas Bina Marga dan Pengairan diharapkan menganalisis dan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumberdaya air di Desa Pakemitan agar mampu mengurangi kekurangan air bersih pada saat musim kemarau. Kepada Kepada pemerintah daerah kabupaten Tasikmalaya, khususnya dinas pertambangan agar senantiasa mendampingi dan memberikan wawasan kepada masyarakat masyarakat tentang pemanfaatan potensi batugamping di Desa Pakemitan untuk mengurangi kesalahan pengambilan tindakan dalam pemanfaatan potensi batu gamping tersebut. Karena selain dari batugamping Desa Pakemitan merupakan kawasan karst yang harus dilestarikan, dan jika rusak kawasan karst tersebut tidak bisa diperbaharui lagi.

Kepada pemerintah kecamatan dan desa diharapkan mampu mengarahkan masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan penertiban sampah lebih di tingkatkan sehingga tidak ada lagi pembuangan sampah ke sungai karena semua sungai di desa pakemitan merupakan sungai bawah tanah yang apabila tercemar akan mempengaruhi kualitas air diwilayah Desa Pakemitan. Kepada masyarakat diharapkan tetap menjaga kearifan mengenai pemanfaatan sumberdaya alam dengan tidak merusaknya, sehingga sumberdaya alam tersebut masih dapat di manfaatkan oleh generasi mendatang.

DAFTAR PUSTAKA Ahman Sya dan Darsoprajitno, Soewarno. (2011). Geologi Pariwisata. Bandung : Universitas BSI Press. Kementian Lingkungan Hidup Negara Republik Indonesia. (1999). Kawasan Karst di Indonesia, Potensi dan Pengelolaan Lingkungannya. Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1456 K/20/Mem/2000 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Kars. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral. Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmlaya. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya (2011-2031). Tidak diterbitkan. Pemerintah Desa Pakemitan. Data Profil Desa Pakemitan Tahun 2013. Tidak diterbitkan. Pemerintah Keamatan Cikatomas. Profil Kecamatan Cikatomas Tahun 2013. Tidak diterbitkan. Sarwono, Jonatan. (2006). Meteode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandug : Alfabeta. Tisnasomantri, Akub. (1998). Dasar-Dasar Geomorfologi Umum. Bandung: CV Andira Bandung.