SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

dokumen-dokumen yang mirip
SAYIDI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah.

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

SKRIPSI. Oleh SRI WAHYUNI NIM :

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM :

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

PENERAPAN METODE CONCEPT MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

SOLICHATUN NIM :

BAB I PENDAHULUAN. peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S.1 Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Kelas MI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

Kata Kunci : Reading Guid dan Index Card Matc, Pendidikan Kewarganegaraan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah.

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA MI AL KHOIRIYAH MENDOH DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

LILIK NUR EFENDI NIM

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH/AKHLAK DI KELAS VII C MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Oleh: Manan Andrianto NIM

DEDY CANDRA PRANATA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEOTORITERAN ORANG TUA DAN TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN MORAL AGAMA ANAK USIA DINI TPA PLUS EDUKIDZ 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL

PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENERJEMAHKAN SURAT AL-QADR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

Transkripsi:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISIWA KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : SIDIK WIYOTO NIM. 11408272 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010 i

Dra. Siti Farikhah, M.Pd Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Lampiran : 3 ( tiga ) eksemplar Hal : Naskah Skripsi An Sdr. SIDIK WIYOTO Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum wr. wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimkan naskah skripsi Saudara : Nama : Sidik Wiyoto NIM : 11408272 Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Tarih Melalui Metode Diskusi Partisipasi Pada Sisiwa Kelas V SDN 2 Bojonegoro Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011 Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut untuk segera diujikan dalam Sidang Munaqosyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamualaikum wr. wb. Salatiga, Agustus 2010 Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 19610623 198803 1 001 ii

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga 50721, Telp.(0298) 323706, 323433 Fax (0298) 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id. E-mail administrasi @stainsalatiga.ac.id PENGESAHAN SKRIPSI Nama : Sidik Wiyoto NIM : 11408272 Judul Skripsi : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Tarih Melalui Metode Diskusi Partisipasi Pada Sisiwa Kelas V SDN 2 Bojonegoro Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011 Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Salatiga pada tanggal : 25 September 2010 Dan dapat diterimasebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Tarbiyah. Ketua Sidang Salatiga, 25 September 2010 Sekretaris Sidang Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. Penguji I Dr. Rahmad Hariyadi, M.Ag NIP. Penguji II Mukti Ali, S.Ag, M.Hum NIP. 19750905200112 1 001 Drs. H.A. Sulthoni, M.Pd NIP. 19610623 198803 2 001 Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 19610623 198803 1 001 iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN من جد و جد Barang siapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya Dengan penuh ketulusan hati, Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Almamater tercinta, STAIN Salatiga 2. Istriku tercinta Aryati 3. Anak-anakku tersayang 4. Saudara dan rekan-rekanku tercinta. iv

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga 50721, Telp.(0298) 323706, 323433 Fax (0298) 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail administrasi @stainsalatiga.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi. Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya. Salatiga, Agustus 2010 Peneliti Sidik Wiyoto NIM : 11408272 v

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrohim Puji syukur pada Illahi Rabbi yang senantiasa memberikan limpahan kasih-nya, Rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat sertasalam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Tarih Melalui Metode Diskusi Partisipasi Pada Sisiwa Kelas V SDN 2 Bojonegoro Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011, disusun untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah. Penyusunan skripsi bisa selesai atas bimibngan dan bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua Program S.1 PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan dan koreksi dalam penulisan skripsi ini. 4. Segenap Guru DS Negeri 2 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini. 5. Para dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 6. Segenap karyawan/pegawai di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang telah memberikan layanan akademik kepada penulis selama proses perkuliahan. 7. Kepala perpustakaan baik institut yang telah memberikan layanan dalam memperoleh referensi. 8. Bapak dan ibu serta saudara-saudara penulis, teman-teman yang ikut membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. vi

Penulis tidak bisa membalas apa-apa hanya kata terima kasih yang sedalamdalamnya dan memanjatkan do a semoga apa yang mereka berikan kepada penulis akan mendapat balasan dari Allah SWT dan diterima sebagai amal saleh. Meskipun dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha maksimal, namun kehilafan dan kekurangan tetap ada. Untuk itu, tegur sapa serta saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Salatiga, Juli 2010 Peneliti, Sidik Wiyoto NIM. 11408272 vii

ABSTRAK Sidik Wiyoto, NIM. 11408272 Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Tarih Melalui Metode Diskusi Partisipasi Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bojonegoro Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011 Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penerapan metode diskusi partisipasi dalam meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro, 2) Untuk mengetahui penerapan metode diskusi partisipasi dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro, 3) Untuk mengetahui penerapan metode diskusi partisipasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V pada pemebalajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarikh. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II yaitu, siklus I (53,84 %), siklus II menjadi (82,05 %). Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarikh pada kelas V tersebut dengan menggunakan metode diskusi partisipasi terbukti efektif dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi tarikh. Sehingga memberi kontribusi positif dalam peningkatan prestasi belajar siswa. viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Hipotesa Tindakan... 5 E. Kegunaan Penelitian... 6 F. Definisi Istilah/Operasional... 7 G. Metode Penelitian... 10 H. Sistematika Penulisan... 17 BAB II. KAJIAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas... 19 1. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas... 19 2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas... 19 3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas... 20 4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas... 21 5. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas... 21 B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam... 22 1. Prestasi Belajar... 22 a. Pengertian Prestasi Belajar... 22 ix

BAB III. BAB IV. b. Ukuran Prestasi Belajar... 23 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar... 24 2. Pendidikan Agama Islam... 28 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam... 28 b. Dasar Pendidikan Agama Islam... 32 3. Materi Tarikh/Sejarah... 37 a. Pengertian Tarikh/Sejarah... 37 b. Karateristik Tarikh/Sejarah... 37 c. Manfaat Tarikh/Sejarah... 38 d. Materi Tarikh/Sejarah... 38 C. Metode Diskusi Partisipasi... 38 1. Pengertian Metode Diskusi Partisipasi... 38 2. Manfaat Metode Diskusi Partisipasi... 39 3. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Partisipasi... 42 4. Langkah-langkah Metode Diskusi Partisipasi... 43 5. Prinsip-prinsip Diskusi Partisipasi... 43 D. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Menggunakan Diskusi Partisipasi... 44 PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian... 45 B. Prosedur Kerja Dalam Penelitian... 45 1. Deskripsi Siklus I... 47 2. Deskripsi Siklus II... 58 C. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data... 67 1. Sumber Data... 67 2. Cara Pengambilan Data... 68 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 70 1. Hasil Penelitian Siklus I... 73 2. Hasil Penelitian Siklus II... 75 B. Pembahasan Penelitian... 78 x

BAB V. 1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I... 78 2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II... 81 PENUTUP A. Kesimpulan... 83 B. Saran... 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. (Agustin, 2002:29) pendidikan dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran, dimana proses belajar mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan oleh guru dan siswa didalam situasi tertentu. Mengajar atau lebih spesifik lagi melaksanakan proses belajar megajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan sebelumnya, akan tetapi mengajar merupakan suatu kegiatan yang semestinya direncanakan dan didesain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu. Dengan demikian pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan.(safrudin Nurdin,1999:85). Hal tersebut diharapkan agar proses pembelajaran mampu menjadikan suatu perubahan pola pikir peserta didik. Dan juga dapat menjadi transfers of learning yaitu seberapa jauh apa yang didapat dalam proses pembelajaran mampu bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari (Departemen Agama RI, 2005:37).

Harapan semua pihak proses belajar berjalan dengan baik tanpa ada hal yang dapat menghambat keberhasilan dalam mencapai hasil yang diharapkan. Namun banyak sekali hal yang dapat menghambat keberhasilan dalam proses pembelajaran dalam menuju hasil yang sempurna. Salah satu masalah yang terjadi adalah tingkat prestasi siswa yang kurang ketika berhadapan dengan materi yang memerlukan daya ingat lebih. Terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi tentang tarih. Dimana tujuan Pendidikan Agama Islam adalah terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,berbudi pekerti yang luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan tentang ajaran pokok Agama Islam dan mengamalkannya dalam tentang islam sehingga memadai baik untuk kehidupan bermasyarakat maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Departemen Agama RI, 2005:37). Secara umum dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Bojonegoro Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, siswa hanya gemar mendengarkan keterangan dari guru, mensikapinya layaknya mendengarkan sebuah dongeng, sehingga keaktifan, daya ingat, dan pemahaman siswa cenderung pasif. Hal tersebut disebabkan oleh karena guru hanya menggunakan metode atau strategi pembelajaran ceramah saja dengan kata lain kurangnya kreatifitas dan inovasi seorang guru dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan kreatifitas dan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat dengan mudah memahami dan

meningkatkan hasil belajarnya dengan tingkat pemahaman dan daya ingat yang lebih aktif. Menurut Anton Noornia (2006:18), ada beberapa hal yang harus dijawab ketika akan menyampaikan materi pembelajaran agar apa yang disampaikan dapat mengena serta diterima dengan baik oleh siswa : 1. Apa cara terbaik untuk menyampaikan dan membelajarkan banyak konsep di kelas sehingga semua murid dapat tetap mengingat informasi yang didapatnya dan menggunakannya?. 2. Bagaimana masing-masing kegiatan belajar mengajar dapat dipahami sebagai bagian-bagian yang saling terkait dan membangun satu sama lain?. 3. Bagaimana seorang guru dapat mengkomunikasikan secara efektif dengan murid-muridnya yang mempertanyakan apa alasan, arti, dan relevansi dari apa yang mereka pelajari?. 4. Bagaimana kita dapat membuka pikiran siswa dalam kelas sehingga mereka dapat mempelajari konsep dan teknik yang akan membuka pintu kesempatan sepanjang hidup mereka?. Seperti apa yang dipertanyakan oleh Anton Noornia, maka hal tersebut perlu diperhatikan bagi seorang yang akan menyampaikan materi. Relevasi dalam menyampaikan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif melalui metode diskusi partisipasi. Secara teori strategi ini menuntut siswa untuk belajar secara aktif, sebab siswa akan berhadapan dengan beban belajar dan penguasaan materi

yang akan dipertanggung jawabkan yakni menjelaskan dengan siswa yang lain. Tuntutan inilah yang melatar belakangi peneliti untuk menerapkan metode diskusi partisipasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di tingkat sekolah dasar, untuk menjawab beberapa masalah yang timbul pada saat materi ini dibelajarkan. Penerapan metode diskusi partisipasi tentunya akan dapat menjawab permasalahan yang terjadi, oleh karena itu perlu diuji cobakan penerapan strategi pembelajaran tersebut untuk diketahui manfaatnya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk memahami permasalahan tersebut perlu kiranya dikaji melalui Penelitian tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Tarih Melalui Metode Diskusi Partisipasi Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bojonegoro Kedu Temanggung Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah penerapan metode diskusi partisipasi dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro? 2. Apakah penerapan metode diskusi partisipasi dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro?

3. Apakah penerapan metode diskusi partisipasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penerapan metode diskusi partisipasi dalam meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro. 2. Untuk mengetahui penerapan metode diskusi partisipasi dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro. 3. Untuk mengetahui penerapan metode diskusi partisipasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih kelas V SDN 2 Bojonegoro. D. Hipotesa Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Suharsini Arikunto: 1999: 67) Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Hipotesis akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan (Sutrisno Hadi, 1981: 63)

Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah, hipotesis ini akan diterima jika benar dan ditolak jika salah. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat peningkatan perhatian siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih pada siswa kelas V SDN 2 Bojonegoro. 2. Terdapat peningkatan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih pada siswa kelas V SDN 2 Bojonegoro. 3. Penerapan metode diskusi partisipasi dan portofolio dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi tentang tarih pada siswa kelas V SDN 2 Bojonegoro. E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritik a. Hasil Penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi atau acuan yang dapat dijadikan pedoman oleh para guru dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih. b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bagi pelaksanaan lebih lanjut.

2. Secara Praktik a. Dengan mengetahui para guru sekolah dasar saat menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam materi tentang tarih dengan menggunakan metode diskusi partisipasi diharapkan dapat meningkatkan mutu pengajaran lebih lanjut. b. Dengan mengetahui hasil penelitian apabila terdapat hasil yang negatif atau adanya kekurangan dalam menyampaikan materi dengan menggunakan metode metode diskusi partisipasi maka bagi para guru sekolah dasar untuk dapat menghindari adanya kesalahan dan lebih meningkatkan serta memacu untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada anak didik. F. Defini Istilah/Operasional Judul penelitian ini didukung oleh beberapa definisi yang perlu dibahas sebagai pegangan untuk kajian lebih lanjut, dari beberapa definisi tersebut antara lain : 1. Peningkatan Peningkatan/meningkatkan ialah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya.(wjs Poerwadarminta,1984:1078) Adapun yang peneliti maksudkan adalah meningkatkan meningkatkan mutu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi tentang tarih. 2. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil baik yang dicapai.(zulfajri Dkk,Tt:670) Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha atau aktivitas.

Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan. (http://www.pengaruh beasiswa terhadap prestasi.belajar.id.@.com) Hilgrad yang dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relative permanent, yang terjadi karena pengalaman (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003: 156). Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh guru. (Poerwadarminta, 1984:730) Prestasi belajar disebut juga dengan hasil belajar atau achievement yaitu realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensional atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003: 102). 3. Pendidikan Agama Islam Dalam memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua sudut yaitu dari sisi yuridis dan dari sisi makna atau pendapat para ahli. Secara makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai berikut : a. Zakiah Daradjat Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Kemudian dapt menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. (Zakiah Daradjat,1989: 87)

b. Ahmad Tafsir Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. (Ahmad Tafsir,1994: 8) c. Zuhairini Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam. (Zuhairini,1983: 27) 4. Metode Diskusi Partisipasi Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyan yang bersifat problemtis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri Djamarah dkk,1996: 99) Dalam diskusi, setiap orang diharapkan memberikan sumbangan pikiran sehingga dapat diperoleh pandangan dari berbagai sudut berkenaan dengan masalah tersebut. Dengan sumbangan dari setiap orang kelompok diharapkan akan maju dari atau pikiran ke pemikiran yang lain, langkah demi langkah, sampai dihasilkannya pemikiran yang lengkap mengenai permasalahan atau topik yang dibahas. Metode diskusi partisipasi di gunakan dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari setiap topik secara aktif. Dalam hal ini guru diarahkan menjadi fasilitator. Metode ini akan didukung oleh system belajar moving calss yaitu suatu sistem dimana ruang kelas dibagi menurut sentra-

sentraaktivitas yang dapat digunakan oleh siswa secara bergiliran sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Kelebihan dari system moving class ini adalah anak dapat belajar lebih bervariasi, memberikan anak untuk bereksplorasi dengan percobaan aktivitas yang dilakukan. Pengertian di atas belajar aktif juga merupakan pembelajaran yang didalamnya terdapat teknik-teknik memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat, mempraktikkan ketrampilan-ketrampilan, mendorong adanya pertanyaan-pertanyaan, bahkan membuat peserta didik agar dapat mengajar satu sama lain. Belajar aktif dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam mata pelajaran apa saja, baik yang pengalaman maupun pemula, yang mengajarkan informasi konsep-konsep, dan ketrampilan-ketrampilan teknis dan non teknis. Selain itu belajar aktif tidak hanya sebatas untuk teknikk-teknik memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat, mempraktikkan ketrampilan-ketrampilan, mendorong adanya pertanyaan-pertanyaan, bahkan membuat pesrta didik agar dapat mengajar satu sama lain (Mel Siberman, 2003. xv-xvi). Namun juga untuk menambah gairah dan menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan berbagai individu dan berbagai macam intelegensia. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. (Abdul Mukhlis, 2000:3) Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut : Putaran 1 Refleksi Rencana awal/rancangan Tindakan/ Observasi Refleksi Tindakan/ Observasi Refleksi Tindakan/ Observasi Rencana yang direvisi Rencana yang direvisi Putaran 2 Putaran 3

Penjelasan dari gambar alur di atas adalah : a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model diskusi partisipatif. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran siklus 1 dan siklus 2, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. 2. Subyek Penelitian a. Siswa Adapun yang menjadi subyek dari penelitian tersebut adalah siswa kelas V SDN 2 Bojonegoro Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung yang berjumlah 39 siswa.

b. Guru Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru kelas V sebagai teman sejawat. 3. Langkah-langkah/Siklus penelitian Sesuai dengan yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini tidak hanya dilakukan satu tahapan atau langkah (siklus) kegiatan melainkan beberapa kali kegiatan. Karena Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan system metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. (Suharsimi Arikunto dkk, 2007:104) Penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Suharsimi Arikunto, 2002: 136) Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari:

a. Silabus Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. b. Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. c. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar 1) Lembar observasi untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. 2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. d. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tes formatif diberikan setiap akhir putaran. Adapun tes formatif berupa tes tertulis adalah tes yang diberikan guru kepada siswa untuk mengerjakan lembar soal yang tersedia yang terdiri dari pilihan ganda.

5. Pengumpulan Data a. Metode observasi Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda dkk. Observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah jika : 1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan 2) Direncanakan secara sistematik. 3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata. 4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya.(sutrisno Hadi, 2001: 136) Dengan kata lain pengamatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti baik secara langsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara tidak langsung dengan menggunakan alat bantu tertentu. b. Metode test Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. (S.Margono, 1997:170) 6. Analisis Data Hasil test awal (pre-test) dan sesudah tindakan analisis dan dibandingkan analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan :

a. Tahap deskripsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparkan data yang diperoleh. b. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokkan data yang telah didiskripsikan sesuai permasalahan. c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data berdasarkan teori-teori yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang tahap primer, kendalakendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil interprestasi. adalah : Sedangkan dalam perolehan nilai atau skor yang penulis gunakan a. Merekapitulasi hasil tes formatif. b. Dengan melihat ketuntasan belajar. Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu dan secara klasikal, Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdikbud, 2006), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila secara klasikal telah mencapai indikator 85% dengan nilai rata-rata kelas 7,0 dan secara individu berdasarkan hasil rapat dewan guru SDN 2 Bojonegoro menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 6,5. M Dalam menerapkan hal tersebut peneliti menggunakan rumus : X N

Keterangan : M X = Rata-rata skor tercapai = Jumlah Nilai N = Jumlah siswa. (Makmun Pitoyo: 2003: 45) Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar (P), dengan menggunakan rumus sederhana: (Depdikbud, 1994: 8) P Siswa. yang. tuntasbelajar. x100% Siswa H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dibagi lagi menjadi beberapa sub bab sebagai perincian atas bab perbab yang merupakan suatu gambaran yang mencerminkan isi kandungan judul penelitian. Isi masing-masing sub bab menerangkan bagianbagian yang termaktub dalam isi bab. Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah pembahasan, telaah, analisis atas masalah-masalah yang lebih mendalam serta sistematis sehingga mudah dipahami. Adapun sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut: Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional/istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi kajian teori yang terdiri dari prestasi belajar yang memuat pengertian prestasi belajar, ukuran prestasi belajar, dan faktor-faktor yang memeengaruhi prestasi belajar. Pendidikan Agama Islam yang memuat

pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islamdan tarih, Metode diskusi partisipasi yang memuat tentang pengertian pengertian metode diskusi partisipasi, kelebihan-kelebihan metode diskusi partisipasi, kelemahan-kelemahan metode diskusi partisipasi, dan langkah-langkah dalam penggunaan metode diskusi partisipasi. Bab III yang Berisi tentang pelaksanaan penelitian yang terdiri dari subyek penelitian, prosedur kerja dalam penelitian yang memuat; diskripsi pelaksanaan siklus 1, Diskripsi pelaksanaan siklus 2, serta sumber data dan cara pengambilan data. Bab IV menguraikan deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/evaluasi), refleksi keberhasilan dan kegagalan, serta pembahasan tiap siklus. Bab V yang berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran dari peneliti.

BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Sebuah penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dan proses belajar mengajar. Bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hanya dapat dimanfaatkan sebagai alat pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Penelitian yang mampu menjembatani antara materi dan praktik. Suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif, dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Tindakan-tindakan yang dilakukan sesuai dengan problema yang dihadapi dalam rangka memberi solusi. Oleh karena itu, penelitian Tindakan Kelas selalu meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. (Siti Farikhah, 2010:1) 2. Karakter Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas didesain untuk memecahkan suatu problem yang dihadapi guru dalam praktik pembelajaran sehari-hari. Problem pembelajaran ini didasari oleh guru. Persoalannya tidak semua

guru mampu melihat kelemahannya sendiri. Oleh karena itu sering Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajara mengajar. Mengarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru, mengandalkan data pengamatan dan refleksi peneliti, dan pengamatan dilakukan guru sendiri (Siti Farikhah, 2010:2). 3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Adapun tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan dan atau memperbaiki praktek pembelajaran b. Untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar c. Terjadinya proses latihan terus menerus dalam mengaplikasikan berbagai tindakan alternative demi peningkatan proses belajar mengajar. d. Agar guru mendapatkan pengalaman tentang pengalaman tentang ketrampilan praktek pembelajaran secara reflektif. e. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan system pembelajaran. f. Untuk memperbaiki system (melibatkan administrasi, guru, orang tua, dan pihak lain). g. Untuk menjalin komunikasi yang efektif antara praktisi pendidikan dengan peneliti (Siti Farikhah, 2010:2).

4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Manfaat penelitian tindakan kelas meliputi : a. Guru dapat mencoba berbagai alternatif inovasi pembelajaran sehingga dapat mengelola pembelajaran secara efektif. b. Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektif dalam memecahkan masalah pembelajaran. c. Guru terlatih dalam mengembangkan kurikulum secara relatif. d. Guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya:terbuka pada perubahan, krisis, reflektif, sensitif terhadap problem, adaptif terhadap peraturan. 5. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas Adapun prinsip-prinsip dasar dari Penelitian Tindakan Kelas adalah : a. Proses Penelitian Tindakan Kelas tidak mengganggu tugas mengajar. b. Masalah yang diteliti merupakan masalah yang faktual dan layak untuk diteliti. c. Penelitian Tindakan Kelas berorientasi pada perbaikan mutu pendidikan dengan melakukan perubahan yang dituangkan dalam tindakan. d. Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses belajar secara sistemik. e. Penelitian Tindakan Kelas menuntut guru membuat jurnal pribadi(mencatat persoalan kemajuan, proses, dan refleksi)

f. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, guru melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap apa yang dikerjakan di kelasnya (keterbukaan merupakan kunci keberhasilan) (Siti Farikhah, 2010:3). 6. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas Tahap-tahap dari penelitian tindakan kelas yaitu : a. Melakukan survey b. Mengidentifikasi permasalahan c. Merumuskan masalah dan penyebab d. Merencanakan tindakan e. Melakukan pengamatan f. Melakukan analisis dan refleksi g. Merencanakan siklus berikutnya h. Menyusun laporan (Siti Farikhah, 2010:4). 7. Bentuk-bentuk Penelitian Tindakan Kelas Adapun bentuk-bentuk dari Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut : a. Guru sebagai peneliti b. Penelitian tindakan kolaboratif c. Simultan-terintegrasi d. Administrasi sosial eksperimental (Siti Farikhah, 2010:5). B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil baik yang dicapai. (Zulfajri Dkk,Tt:670) Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.(tabrani Rusyan,1989:7). Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai setelah adanya usaha atau

aktivitas. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa ketrampilan (www.pengaruh. beasiswa terhadap prestasi.belajar.id.@.com) prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai yang diberikan oleh guru.(poerwodarminto,1984: 730) Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Jadi prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi, hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Berdasakan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. b. Ukuran Prestasi Belajar Pengukuran dari hasil atau prestasi belajar siswa disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), standar kenaikan kelas, dan Standar Kriteria Kelulusan (SKL) yang telah ditetapkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar ini ditetapkan dengan memperhatikan (1) tingkat esensial

(kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator pencapaian kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat 1 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka peserta didik dinyatakan lulus sekolah apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang ada di sekolah. 2) Memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaram agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 3) Lulus ujian akhir sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 4) Lulus ujian nasional atau UASBN. c. Faktor yang Mempengaruhi Prastasi Belajar Keberhasilan atau prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya atau lingkungannya. Di bawah ini akan peneliti jelaskan secara rinci dari masing-masing faktor sebagai berikut :

1) Faktor-faktor dalam diri individu Banyak faktor yang ada pada diri individu atau siswa yang mempengaruhi usaha dan keberhasilan atau prastasi belajarnya. Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah, aspek rohaniah, (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003 :162) kondisi intelektual, dan ketrampilan yang dari individu (siswa). a) Aspek jasmaniah Aspek ini mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau enan jam terus-menerus, tetapi ada juga yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indra penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan. Indra yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. Sesorang yang penglihatan atau pendengarannya kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajarnya. Kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan atau prestasi belajar. b) Aspek rohaniah (psikis) Aspek rohaniah tidak kalah pentingnya dalam beajar ataupun pencapaian prestasi belajar dengan aspek jasmaniah. Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemamp[uan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta

kondisi afektif individu termasuk juga motivasi dalam belajar. Untuk kelancaran belajar bukan hanya ditunut kesehatan tetapi juga yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan-gangguan perasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk yang menggangu, frustasi, konflik-konflik psikis. Individu (siswa) yang sehat rohaniahnya akan merasakan ketenangan dalam mengikuti proses belajarnya sehingga ia dapat mencapai keberhasilan atau prestasi belajar yang baik. c) Kondisi Intelektual Kondisi ini juga sangat berpengaruh terhadap prestasi atau keberhasilan belajar. Kondisi ini menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan. Juga termasuk kondisi intelektual adalah penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. d) Ketrampilan yang dimilikinya Keberhasilan atau prestasi belajar juga dipengaruhi oleh ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya, seperti ketrampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas, dan lain sebagainya. Ketrampilan-ketrampilan tersebut merupakan hasil belajar sebelumnya. 2) Faktor-faktor lingkungan Prestasi atau keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri siswa, baik faktor fisik maupun

sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Nana Syaodih Sukmadinata, 2003:163). a) Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada pada keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan sampai dengan prestasi belajar anak. Termasuk faktor fisik dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan disekitar rumah. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota-anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya keluarga yang miskin dengan sumber bacaan dan tidak senang membaca kurang atau tidak bisa mendorong anak-anaknya untuk senang membaca. b) Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan dan prestasi belajar para siswa. Lingkungan ini meliputi lingklungan fisik sekolah seperti

lingkungan kampus, sarana prasarana belajar yang ada, sumbersumber belajar, media belajar, dan sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan temantemannya, guru serta staf sekolah yang lain. Lingkungan juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai kegiatan kurikuler, dan lain sebagainya. Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memilki sarana dan prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong semangat belajar para siswanya. c) Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat di mana siswa atau individu berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terhadap lembagalembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat, perkembangan dan prestasi belajar generasi mudanya. 2. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Untuk memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua sudut yaitu dari sisi yuridis dan dari sisi makna atau pendapat para

ahli. Secara makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai berikut : 1) Zakiah Daradjat Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Kemudian dapt menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Zakiah Daradjat,1989: 87). 2) H. Mansyur Pendidikan Agama adalah usaha sadar untuk menyiapkan generasi muda dalam meyakini, memahami, mengahayati ajaran agama melalui kegiatan bimbingan, didikan atau latihan (Mansyur, 1985: 1) 3) H. Hamdani Ihsan Pendidikan Agama adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama (Hamdani Ihsan,1985:15). 4) H. Zuhairini Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam (Zuhairini,1983: 27).

5) Ahmad Tafsir Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.(Ahmad Tafsir, 1994: 8). Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah adanya proses trasfer nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika menyebut pendidikan Islam, maka terdapat dua hal yaitu; pertama adalah mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilainilai atau akhlak Islam. Kedua adalah mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang berupa pengetahuan tentang ajaran Islam. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, sehingga mengimani, ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan atar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.(diknas, 2002: 3) Secara yuridis bisa dilihat dari rumusan dari Udang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah: Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggungjawab. (Undang-undang RI Nomor 20, 2003:8) Pendidikan di Indonesia adalah bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia menuju masyarakat madani yang diridhai Tuhan. Manusia yang memiliki sikap dan wawasan keimanan dan akhlak tinggi, kreatif, mandiri, toleransi, kerja keras, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Inilah yang semestinya tujuan dari segala aktifitas pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan selalu dikaitkan dengan unsur filsafat dan budayanya suatu bangsa yang dominan. Melihat dari rumusan di atas, nampak bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan bekerja keras, serta mandiri dan juga menjadi warga negara yang baik, dan diharapkan tidak ketinggalan dengan dunia perkembangan global. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah membnetuk manusia yang beriman, berilmu dan berteknologi serta mampu berkiprah di dunia global. Hal ini merupakan garapan dari tujuan pendidikan yang mempunyai basis agama, maka Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang penting yang diajarkan disekolah-sekolah sebagai langkah awal untuk membentuk manusia yang bertaqwa dan bernegara yang baik.

b. Dasar Pendidikan Agama Islam Adapun dasar atau landasan penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya adalah aspek normatif, aspek psikologis, aspek historis, dan aspek yuridis (Thoha,1998:32). 1) Aspek Normatif Banyak ayat-ayat Al-Qur an yang secara langsung atau tidak langsung mewajibkan umat Islam melaksanakan pendidikan, khususnya pendidikan Agama. Itulah yang dimaksud dasar normatif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Adapun kewajiban melaksanakan Pendidikan Agama Islam itu ditujukan kepada : a) Kewajiban bagi orang tua mendidik anaknya. Sebagaimana Firman Allah SWT QS. at-tahriim ayat 6 : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Departemen Agama RI,1994: 951). b) Kewajiban bagi setiap muslim untuk belajar agama. Sebagaimana Firman Allah SWT QS. At-Taubah ayat 122 :

Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya (Departemen Agama RI,1994: 301). c) Kewajiban mengajarkan agama kepada orang lain. Sebagaimana Firman Allah SWT QS. Ali Imran ayat 104 : Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orangorang yang beruntung (Departemen Agama RI,1994: 93). 2) Aspek Psikologis Menurut ilmu jiwa agama, agama merupakan fenomena kehidupa manusia, karena agama mempunyai pengaruh yang sangat besar pada sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup manusia pada umumnya (Thoha,1998:39). Apek kejiwaan dari agama tidaklah lengkap kalau tidak merujuk pada ilmu jiwa dari sudut pandang Al-Qur an, Al-Qur an menyatakan bahwa dorongan beragama merupakan dorongan yang alamiah. Sebagaimana firman Allah QS. Ar-Rum ayat 30 :

Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Departemen Agama RI,1994: 645). Dalam ayat ini Allah mengemukakan bahwa dalam fitrah manusia, yakni dalam penciptaan dan tabiat dirinya terdapat kesiapan alamiah untuk memahami keindahan ciptaan Allah dan menjadikannya sebagai bukti tentang adanya Allah dan keesaan- Nya (Najati, 1985: 40). 3) Aspek Historis Berdasarkan sejarah, agama Islam tumbuh dan berkembang bersamaan dengan datangnya Islam, hal ini terjadi sejak Nabi Muhammad SAW mendakwahkan ajaran agama Islam kepada masyarakat di sekitarnya yang dilaksanakan secara bertahap, mulai dari keluarganya, sahabatnya, kemudian masyarakat sekitarnya. Ajaran dakwah Nabi tidak terlepas dari pendidikan Islam, karena tugas utama Nabi ialah dakwah (menyeru) manusia agar mau masuk Islam, sebagaimana tersebut dalam firman Allah QS. Saba ayat 28 :