KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan Oleh : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Jakarta, 1 Desember 2015
OUTLINE KEBIJAKAN DAK TA 2016 PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK POSTUR TRANSFER KE DAERAH 2016 PENGALOKASIAN DAK 2016 PAGU ALOKASI DAK FISIK DAN NON FISIK 2016 MEKANISME PENYALURAN DAK 2016
KEBIJAKAN DAK TA 2016 1. Mendukung implementasi Nawacita: Ketiga: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI; Kelima: meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; Keenam: meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; Ketujuh: kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor domestik. 2. Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur publik daerah; 3. Mendukung pemenuhan anggaran pendidikan (20%) dan kesehatan (5%) dengan tetap menjaga lingkungan hidup dan kehutanan; 4. Mengakomodasi usulan kebutuhan dan prioritas daerah dalam mendukung pencapaian prioritas nasional (Proposal Based). 5. Memperkuat kebijakan afirmasi untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan, tertinggal, dan kepulauan; 6. Mempercepat pengalihan anggaran belanja K/L (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) yang sudah menjadi urusan daerah ke DAK; 7. Meniadakan kewajiban penyediaan dana pendamping DAK 8. Merealokasi dana transfer lainnya (BOS, TPG, TAMSIL, dan P2D2) ke dalam DAK non fisik; 3
No. Hal PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK 2014 2015 2016 1. Kebijakan Alokasi Top down Sesuai prioritas nasional Top down Sesuai prioritas nasional Bottom up (Proposal based) Sesuai prioritas dan kebutuhan daerah serta mengacu pada prioritas nasional 2. Bidang DAK 19 Bidang DAK 14 Bidang DAK 10 Bidang DAK 3. Perhitungan Alokasi Menggunakan Kriteria Umum, Kriteria Khusus, dan Kriteria Teknis: Daerah dg indeks fiskal netto (IFN) tinggi bisa mendapatkan DAK Daerah prioritas (6): Tertinggal, Perbatasan, Pesisir Kepulauan, Rawan Bencana, Ketahanan Pangan, Pariwisata Hanya daerah tertinggal dan perbatasan yang memenuhi syarat Indeks Fiskal Wilayah dan Teknis (IFWT) menerima DAK Affirmasi Menggunakan Kriteria Umum, Kriteria Khusus, dan Kriteria Teknis: Daerah dg indeks fiskal netto (IFN) tinggi tidak mendapatkan DAK, kecuali Papua dan Papua Barat. Daerah prioritas (3): Tertinggal, Perbatasan, Pesisir Kepulauan Sama dengan 2014 memperhitungkan Indeks Fiskal Neto, Teknis, dan Fiskal Wilayah serta IKK Seluruh daerah Tertinggal dan Perbatasan dgn IFN rendah memperoleh DAK Affirmasi. Berdasarkan data teknis dari proposal daerah yang diverifikasi K/L teknis dengan mempertimbangkan kinerja penyerapan, cluster Kemampuan Keuangan Daerah (KKD), indeks kemahalan konstruksi (IKK) dan penyesuaian batas maksimal dan minimal kenaikan dan total DAK per daerah : Seluruh daerah yang menyampaikan usulan memperoleh DAK Seluruh daerah Tertinggal, Perbatasan, Kepulauan langsung menerima DAK Affirmasi.
No. Hal PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK 2014 2015 2016 4. Jenis/ Cakupan DAK DAK Fisik: DAK Reguler DAK Tambahan (Affirmasi) DAK Fisik: DAK Reguler DAK Tambahan: 1. Affirmasi 2. Pendukung Program Prioritas Kabinet Kerja (P3K2) dalam APBN-P 3. Usulan Daerah yang Disetujui DPR-RI dalam APBN-P 1. DAK Fisik DAK Reguler DAK Infrastruktur Publik Daerah (IPD) DAK Affirmasi 2. DAK Non Fisik; Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD, Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNSD, Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil) PNSD, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB), Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2), dan Peningkatan Kualitas Koperasi, UKM, dan Ketenagakerjaan (PK2UKMK) 5. Dana Pendamping Ada, DAK Reguler mins10%, DAK Affirmasi 0-3% (tergantung KKD) Ada, Reguler mins10%, Affirmasi 0-3% (tergantung KKD). DAK Tambahan P3K2 & UD (APBN-P): 0% Tidak wajib menyediakan Dana Pendamping.
No. Hal PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK 2014 2015 2016 6. Dana Penunjang APBD DAK Reguler& Affirmasi APBD DAK P3K2 & UD (APBN-P) --- APBN (maks 5% dari alokasi) APBN (maks 5% dari alokasi) 7. Penyaluran 3 Tahap/Termin (30-45-25) Minimal realisasi penyerapan (90%) 8. SiLPA Output tercapai (Bisa digunakan untuk sesuai prioritas & kebutuhan) Output tidak tercapai (Bisa dianggarkan kembali Permendagri 37/2014) Triwulanan (30%-25%- 25%-20%) Tidak ada persyaratan minimal realisasi penyerapan Output tercapai (Bisa digunakan untuk sesuai prioritas & kebutuhan) Output tidak tercapai (Potong DAU dan/atau DBH) Triwulanan Berdasarkan kinerja pelaksanaan DAK Output tercapai (Bisa digunakan untuk sesuai prioritas & kebutuhan) Output tidak tercapai (Potong DAK tahun berikutnya) 9. Juknis Ditetapkan 14 hari setelah PMK Alokasi ditetapkan Berlaku 1 tahun Ditetapkan 14 hari setelah Perpres alokasi ditetapkan. Berlaku 1 tahun. Ditetapkan 7 hari setelah Perpres alokasi ditetapkan. Diarahkan berlaku jangka menengah (> 1 tahun)
No. Hal PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK 2014 2015 2016 10. Pelaporan Manual, sebagian kecil menggunakan WBRS Laporan belum terintegrasi/masih parsial (ke K/L, Kemenkeu, Kemendagri, dan Bappenas) Sebagian masih manual, sebagian sudah menggunkan aplikasi berbasis web/wbrs Laporan sepenuhnya belum terintegrasi/masih parsial (ke K/L, Kemenkeu, Kemendagri, dan Bappenas) Diarahkan semua laporan menggunakan aplikasi berbasis Web/WBRS Diarahkan laporan terintegrasi. 11. Pagu DAK DAK Fisik Rp33 Triliun DAK Fisik Rp58,8Triliun DAK Fisik Rp85,4 Triliun 12. Dasar Alokasi PMK Perpres Perpres
Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2015 dan TA 2016 (dalam triliun rupiah) POSTUR 2015 APBN 2015 APBNP 2015 POSTUR 2016 RAPBN 2016 APBN 2016 SELISIH Transfer ke Daerah 637,9 643,8 Transfer ke Daerah 735,2 723,2 (12,0) I. Dana Perimbangan 516,4 521,7 I. Dana Perimbangan 710,7 700,4 (10,3) A. Dana Transfer Umum 495,5 491,5 (4,0) A. Dana Bagi Hasil 127,6 110,0 1. Dana Bagi Hasil 107,2 106,1 (1,1) 1. Pajak 50,5 54,2 a. Pajak 51,7 51,5 (0,205) 2. Sumber Daya Alam 77,1 55,8 b. Sumber Daya Alam 55,5 54,6 (0,915) B. Dana Alokasi Umum 352,8 352,8 2. Dana Alokasi Umum 388,2 385,4 (2,8) B. Dana Transfer Khusus 215,2 208,9 (6,3) C. Dana Alokasi Khusus 35,8 58,8 a. DAK Fisik 91,7 85,4 (6,3) II. Dana Transfer Lainnya 104,4 104,4 b. DAK Non Fisik 123,4 123,5 - II. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 - III. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY 19,4 17,7 (1,6) III. Dana Otonomi Khusus 16,6 17,1 A. Dana Otonomi Khusus 18,9 17,2 (1,6) IV. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 B. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 - Dana Desa 9,0 20,7 Dana Desa 46,9 46,9 - JUMLAH 647,0 664,6 JUMLAH 782,2 770,1 (12,0)
POSTUR DANA TRANSFER KHUSUS TA 2015 DAN TA 2016 URAIAN 2015 2016 Selisih APBN 2016 - RAPBN APBNP R-APBN APBN Jumlah % Triliun Rupiah Dana Transfer Khusus 161,57 215,26 208,93-6,33-2,94% 1. DAK Fisik / DAK* 58,82 91,78 85,45-6,33-6,89% a. DAK Reguler dan Tambahan P3K2 & UD 56,00 57,57 55,09-2,48-4,30% b. DAK Infrastruktur Publik Daerah - 31,39 27,54-3,85-12,27% c. DAK Afirmasi 2,82 2,82 2,82 0,00 0,00% 2. DAK Non Fisik / Dana Transfer Lainnya** 102,75 123,48 123,48 - a. Tunjangan Profesi Guru PNSD 70,25 71,02 71,02 - - b. Bantuan Operasional Sekolah 31,30 43,92 43,92 - - c. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1,10 1,02 1,02 - - d. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi 0,10 0,40 0,40 - - e. Bantuan Operasional Kesehatan dan KB (BOK & BOKB) - 4,57 4,57 - f. Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD - 2,28 2,28 - g. Peningkatan Kapasitas Kop., UKM dan Ketenagakerjaan - 0,26 0,26 - * Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Fisik ** Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Transfer Lainnya dan termasuk Dana Insentif Daerah (DID) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Non Fisik dan tidak termasuk DID 9
PENGALOKASIAN DAK TA 2016
PAGU DAK TA 2016 No. BIDANG REGULER IPD* AFFIRMASI TOTAL DAK 1 Pendidikan 2.665.340.000.000-2.665.340.000.000 2 Kesehatan dan KB 16.373.208.000.000-16.373.208.000.000 3 Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi 835.297.480.000 512.099.000.000 1.347.396.480.000 4 Kedaulatan Pangan 8.315.727.696.000 496.405.000.000 8.812.132.696.000 5 Energi Skala Kecil 677.526.575.000-677.526.575.000 6 Kelautan dan Perikanan 1.285.522.980.000-1.285.522.980.000 7 Prasarana Pemda 317.235.930.000-317.235.930.000 8 LH & Kehutanan 1.602.042.510.000-1.602.042.510.000 9 Transportasi 21.573.095.322.000 1.812.171.000.000 23.385.266.322.000 10 Sarana Prasarana Perdagangan, IKM dan Pariwisata 1.449.262.180.000-1.449.262.180.000 TOTAL 55.094.258.673.000 27.538.632.325.000 2.820.675.000.000 85.453.565.998.000
DAK FISIK BIDANG KESEHATAN Sasaran Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan serta pelayanan kefarmasian. Lingkup Kegiatan Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar a. Pembangunan puskesmas baru/rehabilitasi sedang dan berat bangunan puskesmas/peningkatan dan pengembangan puskesmas; b. Penyediaan alat kesehatan/penunjang di puskesmas; c. Penyediaan puskesmas keliling perairan/roda 4 dan ambulans. Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan a. Pembangunan RS baru dan pemenuhan sarana dan prasarana serta peralatan untuk ruang operasi dan ruang intensive; b. Peningkatan tempat tidur kelas III RS; c. Pembangunan/renovasi dan pemenuhan peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS dan pembangunan/pengadaan peralatan Bank Darah RS; d. Pemenuhan sarana dan prasarana Instalasi Sterilisasi Sentral RS/IPAL RS/Pengolahan Limbah Padat RS. Subbidang Pelayanan Kefarmasian a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi (IF) di provinsi dan kabupaten/kota.
PAGU ALOKASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN TA 2016 (dalam jutaan rupiah) SUB BIDANG PAGU ALOKASI Pelayanan Dasar 6.460.280,55 Rujukan 4.563.484,24 Farmasi 3.641.996,22 Sarpras Penunjang Kesehatan 1.104.147,00 TOTAL PAGU 15.769.908,00
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) Dana BOK dialokasikan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan, khususnya pelayanan di Puskesmas. Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menurunkan Angka Kematian Ibu dan Balita dan malnutrisi. AKREDITASI: - AKREDITASI RUMAH SAKIT - AKREDITASI PUSKESMAS JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)
PAGU ALOKASI DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TA 2016 (dalam jutaan rupiah) SUB BIDANG PAGU ALOKASI Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 2,500,000.00 Akreditasi : - Akreditasi Rumah Sakit 92,174.61 - Akreditasi Puskesmas 109,127.07 Jaminan Persalinan 1,650,000.00 TOTAL PAGU 4,351,301.68
Penyaluran Penetapan Alokasi dan Juknis PENETAPAN ALOKASI, JUKNIS, DAN PENYALURAN DAK FISIK PEMERINTAH PUSAT Alokasi DAK per daerah ditetapkan segera dengan Peraturan Presiden tentang rincian APBN setelah UU APBN diterbitkan. Ketentuan Juknis/Juklak harus sudah ditetapkan oleh K/L paling lama 7 hari kerja setelah alokasi DAK ditetapkan dalam Perpres Rincian APBN, dimuat dalam UU APBN 2016. PEMERINTAH DAERAH Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD. Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK. DAK dapat digunakan sebesar maksimal 5% untuk dana penunjang kegiatan fisik, yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengawasan. 30% Paling cepat Februari Paling lambat 31 Juli Triwulan II 25% Paling cepat April 25% Paling cepat Juli Triwulan IV 20% Paling cepat Oktober Triwulan I Triwulan III
DEFINISI, JENIS, DAN PENYALURAN DAK NON FISIK Penyaluran Definisi dan Jenis DAK non fisik dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bersifat non fisik berupa, antara lain: belanja operasional pendidikan dan kesehatan; tunjangan profesi dan tambahan penghasilan guru PNSD; dan peningkatan kualitas pengelolaan DAK di bidang infrastruktur. DAK non fisik antara lain, meliputi: Bantuan Operasional Sekolah (BOS); Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG); Tambahan Penghasilan Guru PNSD (Tamsil); Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB); Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2); Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD; Peningkatan Kapasitas Koperasi, UKM dan Ketenagakerjaan. 25% Awal Triwulan (Januari) Triwulan I Triwulan II 25% Awal Triwulan (April) 25% Awal Triwulan (Juli) Triwulan III Triwulan IV 25% Awal Triwulan (Oktober)
Terima Kasih Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp./Fax. 021 3509445 Email: subditdakdjpk@gmail.com www.djpk.depkeu.go.id