FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepemerintahan yang baik (good governance). Good governance adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk kegiatan pemerintahan. Aset tetap tersebut merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi yang diserahkani tugas untuk melaksanakan tujuan tersebut dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi keuangan pemerintah yang dilaksanakan pada awal

SKRIPSI ANALISA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG WINDA PUSPITA SARI FAKULTAS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. reformasi dapat dinilai kurang pesat, pada saat itu yang lebih mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi anggaran pada sebuah organisasi. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan mendasar dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. respon positif atas krisis ekonomi dan krisis kepercayaan yang terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang penelitian. Dimulai ketika runtuhnya orde baru dan dimulainya era reformasi,

ANALISIS VALUE FOR MONEY PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. bentuk negara. Awalnya, para pendiri Negara ini percaya bentuk terbaik untuk masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dialami lulusan lulusan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan membutuhkan aktiva tetap, baik aktiva tetap berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemerintah menurut Siregar dalam buku yang berjudul Akuntansi

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Rp ,00 yang merupakan hasil dari biaya-biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu rangkaian proses perubahan menuju keadaan. dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan dana yang akan dapat memberikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan pemberian Otonomi Daerah kepada Daerah atas dasar. desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung

BAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah dalam mewujudkan kepemerintahaan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. membawa harapan akan terciptanya good governance yang terbebas dari tindakan

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Ramandei, 2009 : 1). Pemerintah adala h suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaran pemerintahan yang baik (good governance), salah. satunya termasuk negara Indonesia. Pemerintahan yang baik adalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya prinsip transparansi dan akuntabilitas. Berdasarkan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. mobilisasi sumber dana, menentukan arah, tujuan dan target pengguanaan

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. kepedulian dan kemajuan dalam mewujudkan peningkatan kualitas kinerjanya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.


BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

BAB I PENDAHULUAN. pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah dengan ditetapkannya paket undangundang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan

ANALISIS PENILAIAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR PERIODE 2014 DAN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi diawal 1998 dapat dikatakan tonggak perubahan bangsa Indonesia.

AKUNTANSI ASET TETAP PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa aset tetap yang digunakan pemerintah dalam menjalankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dari benda bergerak dan benda tidak bergerak baik yang berwujud maupun yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keterbukaan, keadilan, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah menyebar ke seluruh pelosok negeri dan telah merambah

BAB I PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas organisasi-organisasi publik tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, untuk itu diperlukan adanya pengendalian intern yang dapat

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 9 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI PENUTUP. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010 Tahun Anggaran dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). Good Governance. Menurut UU No. 32/2004 (2004 : 4). Otonomi daerah ada lah hak

BAB I PENDAHULUAN. Aset daerah atau aktiva merupakan sumberdaya penting bagi pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (good governance government), telah mendorong pemerintah pusat dan

PERALIHAN PP NOMOR 24 TAHUN 2005 KE PP NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan desentraliasasi fiskal, Indonesia menganut sistem pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. program yang dapat melahirkan mahasiswa mahasiswa yang terampil,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansidapatdidefinisikan sebagai sebuahseni, ilmu (science)maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemerintah, salah satunya adalah terkait dengan manajemen keuangan

Transkripsi:

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI ASET TETAP PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BUNGO BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2005) Oleh : TRI SEPTIANA 07953053 Mahasiswa Program Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Akuntansi Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi PADANG 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh seluruh masyarakat dunia. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Kepemerintahan yang baik ditandai dengan adanya tiga elemen yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Partisipasi adalah mengikutsertakan keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasi masyarakat tersebut. Sedangkan akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan. Perlu kita sadari bahwa pentingnya penyajian laporan keuangan pemerintah sebagai bagian dari akuntabilitas dan transparansi. Untuk mewujudkan good governance diperlukan perubahan paradigma pemerintahan yang mendasar dari sistem lama yang serba sentralistis. Perubahan paradigma tersebut menuntut suatu sistem yang mampu mengurangi ketergantungan dan bahkan menghilangkan ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, serta bisa memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi baik secara regional, nasional maupun internasional. Seiring dengan reformasi dibidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan diberbagai bidang untuk mendukung agar reformasi dibidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan dibidang akuntansi pemerintahan karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-

masing. Informasi inilah yang akan menjadi alat pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang membutuhkan tersebut. Dalam akuntansi, data akuntansi digunakan untuk memberikan informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan yang menyangkut organisasi pemerintahan dan organisasiorganisasi lain yang tidak bertujuan mencari laba (non profit organization). Mengingat pentingnya dan luasnya ruang lingkup dan aktivitas organisasi pemerintah, maka perlu dibentuk akuntansi tersendiri sebagai aktivitas layanan yang berfungsi untuk menyediakan informasi dalam rangka pengelolaan keuangan negara yang dilakukan pemerintah. Standar akuntansi telah lama dipersyaratkan sebagai pedoman pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Standar tersebut baru terealisasi dengan terbitnya Standar Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang terdiri atas 11 (sebelas) pernyataan, salah satunya adalah Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.07 mengenai akuntansi aset tetap. Aset tetap merupakan salah satu bagian utama dari aktiva yang dimiliki oleh pemerintahan. Aset tetap dilingkungan komersial merupakan aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari, tidak dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun sedangkan aset tetap dilingkungan pemerintahan merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Berdasarkan peraturan tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo yang merupakan bagian dari pemerintahan wajib mengikuti peraturan pemerintahan tersebut. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo merupakan bagian dari perangkat daerah Kabupaten Bungo yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Bungo Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo sebagai entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk dilaporkan pada entitas pelaporan. Dalam kegiatan operasionalnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo menggunakan aset tetap yang bernilai cukup besar. Pada tahun 2008 jumlah aset tetap yang dimiliki sebesar Rp 5.710.145.839,00, pada tahun 2009 jumlah aset tetap yang telah dimiliki meningkat menjadi Rp.5.931.348.339,00. Begitu pula pada tahun 2010, jumlah aset tetap yang dimiliki sebesar Rp 6.591.845.739,00. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini: NAMA ASET TETAP Tanah Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya JUMLAH ASET TETAP 2010 Tabel 1.1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo Daftar Aset Tetap Per 31 Desember 2008, 2009, dan 2010 (dalam rupiah) Per 31 Desember 2010 2.168.155.000,00 2.445.748.837,00 1.382.524.902,00 593.667.000,00 1.750.000,00 6.591.845.739,00 Per 31 Desember 2009 2.168.155.000,00 2.445.748.837,00 1.285.294.502,00 30.400.000,00 1.750.000,00 Per 31 Desember 2008 2.168.155.000,00 2.305.328.837,00 1.215.417.002,00 20.500.000,00 750.000,00 5.931.348.339,00 5.591.655.840,00 Sumber: Neraca Komparatif Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo Tahun 2008, 2009, dan Berdasarkan observasi awal yang telah penulis lakukan, penulis menemukan beberapa permasalahan pada laporan keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo khususnya pada aset tetap. Permasalahan pertama, kendaraan dinas yang diberikan hak pakai oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bungo berupa sebuah sepeda motor

dengan nilai sebesar Rp.13.875.000,00 yang diperoleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo pada tahun 2008 diakui sebagai aset tetap milik dinas tersebut. Hal ini sangat tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa pengakuan aset tetap dilakukan bila aset tetap tersebut telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. Kedua, pada Maret 2009 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo melakukan perbaikan atap rumah dinas yang menambah umur ekonomisnya sebesar Rp 46.541.000,00, tetapi hal ini hanya diakui sebagai biaya pemeliharaan tidak menambah umur ekonomis nilai aset tersebut. Sedangkan menurut PSAP No.07 Tahun 2005 pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan. Begitu pula pada permasalahan yang ketiga, pada September 2010 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo melakukan perbaikan dinding dan WC kantor yang menambah umur ekonomisnya sebesar Rp 16.310.000,00. Hal ini pun juga tidak sesuai dengan PSAP No.07 Tahun 2005, seperti yang telah disebutkan diatas. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai akuntansi aset tetap dan bermaksud untuk menuangkannya kedalam skripsi yang berjudul Analisis Akuntansi Aset Tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005) 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah Akuntansi Aset Tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005)? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Akuntansi Aset Tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo. 2. Untuk menganalisis Akuntansi Aset Tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005). 1.4 Manfaat Penelitian Melalui penelitian yang penulis lakukan, penulis mengharapkan akan mampu memberikan manfaat baik bagi peneliti secara pribadi dan juga bagi masyarakat luas. Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat meningkatkan wawasan pengetahuan penulis mengenai Akuntansi Aset Tetap ditinjau dari Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005), selain itu untuk memenuhi ujian sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

2. Bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005) dimasa yang akan datang. 3. Bagi pihak lain, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi, penambah wawasan, dan pengetahuan. 1.5 Batasan Masalah Peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini agar terfokus pada permasalahan yang ada sesuai dengan perumusan masalah diatas. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo. Data yang dibutuhkan dari penelitian ini adalah data aset tetap yang terdapat didalam Neraca Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010. 1.6 Sistematika Penulisan Bab satu merupakan bab yang akan membahas latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan menerangkan landasan teoritis dari penelitian, kajian-kajian para pakar yang menunjang topik penelitian ini, dan review penelitian terdahulu. Selanjutnya pada bab tiga akan diuraikan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab empat akan menguraikan mengenai gambaran umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo yang akan menjelaskan tentang visi dan misi organisasi, struktur organisasi, fungsi serta wewenang dari setiap bagian dalam dinas tersebut. Sedangkan pada bab lima penulis memuat analisis penerapan akuntansi aset tetap berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005)

pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo. Bab enam merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran yang diberikan oleh peneliti.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif untuk mengetahui apakah akuntansi aset tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi aset tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005). Hal ini dibuktikan dengan adanya kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap Laporan Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo baik pada periode berjalan maupun periode selanjutnya. Kesalahan pencatatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pencatatan atas aset kendaraan dinas yang diberikan hak pakai oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bungo berupa sebuah sepeda motor dengan nilai sebesar Rp.13.875.000,00 yang diperoleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo pada tahun 2008 diakui sebagai aset tetap milik dinas tersebut karena aset tetap itu belum diserahkan hak kepemilikannya dan penguasaannya belum berpindah. 2. Biaya atas perbaikan atap rumah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo senilai Rp 46.541.000,00 yang menambah umur ekonomis aset tetap tersebut selama 4 tahun senilai Rp 46.541.000,00 hanya diakui sebagai biaya pemeliharaan dan tidak menambah umur ekonomis nilai aset tersebut.

3. Biaya sebesar Rp.16.310.000,00 yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo untuk perbaikan dinding dan WC kantor yang menambah 3 tahun umur ekonomisnya juga hanya diakui sebagai biaya pemeliharaan yang seharusnya diakui sebagai belanja modal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo. 1.2 Saran Berdasarkan kesimpulan sebagaimana dikemukakan diatas penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Perlunya peningkatan pemahaman mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan sehingga kesalahan dalam pengakuan, pencatatan, penghentian, dan pengungkapan dapat diminimalisir bahkan tidak akan terjadi kesalahan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo. 2. Dengan adanya peraturan pemerintahan terbaru yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo harus lebih memperhatikan hal-hal sebagaimana disebutkan dalam peraturan pemerintah tersebut khususnya mengenai aset tetap sehingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo dapat mengeluarkan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Djufri, A. Fahmi. 2005. Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jambi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Jambi. Febri, Harry. 2009. Analisis Pelaksanaan Akuntansi dan Penatausahaan Aset Tetap Pemerintah Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008. Skripsi. Padang: Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Andalas. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Hartina, Silka. 2009. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9406/1/09e01148.pdf (Diakses 10 Mei 2011) Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 01/KM.12/2001 http://www.deptan.go.id/itjen/berkas_upload/kepmenkeu%20nomor%2001_km.12_ 2001.pdf (Diakses 1 Maret 2011). Muliaanra, Nanda. 2010. Analisis Ketepatan Penyajian Laporan Keuangan Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 (Studi kasus pada Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. Skripsi. Padang: Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Andalas. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta. Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta. http://www.ksap.org/peraturan/pp_71_tahun_2010.pdf (Diakses 21 Juni 2011) ---------------------. Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. ---------------------. Peraturan Bupati Bungo Nomor 38 Tahun 2008 tentang Uraian Pokok dan Fungsi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Bungo. Sari, Endah Puspita. 2005. Sistem Penarikan Aktiva Tetap Berwujud (Studi Kasus Pada PT PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta). Skripsi. Semarang: Fakultas

Ilmu Sosial Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang. http://www.pustakaskripsi.com/download.php?file=1021 (Diakses 16 April 2011) Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Suhanda. 2007. Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Padang: Penerbit Andalas Lima Sisi.