BAB I PENDAHULUAN. Stress, rasa takut dan ansietas adalah kondisi yang. sangat sering terjadi dan mudah ditemukan pada

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

BAB I PENDAHULUAN. Kopi adalah salah satu jenis minuman yang banyak. dikonsumsi masyarakat secara luas. Asosiasi Eksportir

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Eksodonsi merupakan salah satu prosedur yang ada pada ilmu spesialis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat ke-4 dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Jumlah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan kejiwaan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siapapun dan dimanapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, dan ras.

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Di era globalisasi sekarang ini penyakit yang berhubungan dengan penyakit

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia yaitu sebesar 8%.

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi

BAB I PENDAHULUAN. masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun. 1. somatik. Somatic Symptom and related disorder merupakan

BAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya polusi lingkungan, tanpa disadari dapat mempengaruhi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia pada tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual

Indah Puspasari Kiay Demak*, Suherman** ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

BAB I PENDAHULUAN.

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pelayanan, pengobatan, dan observasi secara ketat (Kemenkes,

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di sana. Kehidupan perkotaan seperti di Jakarta menawarkan segala

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan ekstraksi adalah prosedur yang menerapkan prinsip bedah, fisika, dan

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan reaksi terhadap stres yang. dialami sehari-hari (Ebert et al., 2000). Prevalensi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terlihat dari peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Angka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya Hiperaktivitas system syaraf

BAB I PENDAHULUAN. 202 juta di tahun 1950 menjadi 831 juta di tahun Jumlah ini diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Sleman jumlah penduduk pra lansia (45-59 tahun) sejumlah

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. praktik kedokteran keluarga (Yew, 2014). Tinnitus merupakan persepsi bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan depresi adalah gangguan yang mempengaruhi. fisik, mood, dan pikiran seseorang. Gangguan depresi

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

Evangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pasangan suami istri pada hakikatnya ingin. memiliki anak sebagai tujuan dan aspek penting dari

BAB I PENDAHULUAN. infeksi Human Papilloma Virus (HPV) grup onkogenik resiko tinggi, terutama HPV 16 dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun (Suryanah, 1996). Menurut Havighurst salah satu tugas dan perkembangan. tersebut adalah melalui pendidikan formal di sekolah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Setiap sel tubuh memerlukan energi untuk melaksanakan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan. (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 1 Menurut

BAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan gelisah dengan sesuatu yang dialaminya (Candido et al. 2014).

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi sering disebut sebagai penyakit silent killer karena pada

BAB 4 HASIL. 4.1 Koleksi Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Stress, rasa takut dan ansietas adalah kondisi yang sangat sering terjadi dan mudah ditemukan pada masyarakat umum. Setiap orang dapat mengalami ansietas dalam kehidupan sehari-hari karena ansietas ini dapat memberikan suatu motivasi dan dorongan untuk bertahan dalam menghadapi berbagai situasi. Istilah stress dan ansietas sendiri sering salah dalam penggunaannya. Stress, atau lebih tepatnya stressor adalah tekanan eksternal yang membuat seseorang akan bertahan, sedangkan ansietas adalah respon emosional yang subjektif dalam menghadapi stressor itu (Townsend, 2008). Ansietas juga sering disamakan dengan fear atau rasa takut. Keduanya merupakan suatu respon terhadap ancaman, tetapi kedua istilah ini bisa dibedakan. Rasa takut adalah respon pada ancaman yang diketahui, berasal dari luar atau eksternal, atau nonconflictual, sedangkan ansietas adalah respon pada ancaman yang tidak diketahui, berasal dari dalam atau internal, tidak jelas, atau conflictual (Sadock dan Sadock, 2003).

2 Ansietas dapat dialami seseorang pada usia yang sangat muda. Gangguan ansietas merupakan gangguan mental yang onset atau waktu munculnya paling awal yaitu sekitar pada umur 12 tahun (Sadock dan Sadock, 2009). Usia ini lebih muda daripada usia munculnya gangguan mental yang lain.seiring berjalannya waktu, tentu setiap orang akan mengalami banyak paparan yang memungkinkan untuk menimbulkan gangguan ansietas. Ansietas mempengaruhi wanita dua kali lipat lebih banyak daripada pria (Sadock dan Sadock, 2003). Ansietas juga mempengaruhi banyak aspek pada kehidupan karena mempengaruhi kesadaran dan cenderung untuk membuat distorsi dari persepsi. Sebagian besar efek dari ansietas adalah rasa takut yang disertai dengan keluhan somatis yang mengindikasikan hiperaktifnya sistem saraf autonom seperti palpitasi dan berkeringat(sadock, 2010). Penelitian ini akan meneliti prevalensi ansietas pada mahasiswa FK UGM. Pada mahasiswa fakultas kedokteran, tingkat ansietas yang dialami cukup tinggi. Prevalensi terjadinya adalah sekitar 7.7-65.5% (Hope dan Henderson, 2014). Nilai yang cukup tinggi ini menarik perhatian dari penulis untuk mengetahui faktor yang memungkinkan tingginya tingkat ansietas ini. Salah

3 satu faktor yang ingin diteliti adalah bagaimana pengaruh paparan jenis musik terhadap tingkat ansietas. Pada penikmat musik, terdapat perbedaan berdasarkan jenis musik yang didengarkan. Musik rock sampai metal merupakan jenis musik yang tergolong keras sedangkan musik klasik sampai popeasy-listening tergolong jenis musik yang lembut. Dari jenis musik yang berbeda ini, tentu memiliki variasi baik dari frekuensi, kuat suara, dan aspek lain yang mungkin akan mempunyai pengaruh pada skor ansietas. Ritme dalam musik dapat membentuk perilaku dengan secara simultan mempengaruhi emosi secara langsung dan merubah fungsi fisiologis seperti detak jantung, irama otot, tekanan darah, dan respirasi (Steckler, 1998; Nayak et al., 2000).Hal ini memicu ketertarikan dari penulis untuk mengetahui apakah jenis musik yang didengarkan ini benar mempengaruhi skor ansietas. Jika terdapat hubungan antara jenis musik yang didengarkan dengan skor ansietas seseorang, maka seseorang dapat memilih jenis musik yang sesuai berdasarkan keadaan psikologisnya.

4 2. Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan prevalensi ansietas antara mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM yang mendengarkan musik lembut, yang mendengarkan musik keras, dan yang mendengarkan musik keras maupun lembut? 3. Tujuan Penelitian Tujuan Umum: mengetahui hubungan antara jenis musik yang paling sering didengarkan dengankejadian ansietaspada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Tujuan khusus: - Mengidentifikasi kejadian ansietas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. - Mengetahui jenis-jenis musik yang banyak diminati oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 4. Manfaat Penelitian A. Bagi masyarakat Agar masyarakat dapat memilih jenis musik yang didengarkan berdasarkan keadaan psikologisnya, terutama jika ketika masyarakat mengalami gangguan ansietas maka dapat menggunakan musik sebagai alternatif terapi yang murah dan mudah digunakan.

5 B. Bagi peneliti Untuk menambah wawasan mengenai gangguan ansietas dan prevalensi terjadinya gangguan tersebut serta mengetahui faktor-faktor pencetusnya sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan. C. Bagi subjek penelitian Mengetahui tingkat ansietas yang dialami serta kemungkinan untuk mempertimbangkan pilihan musik yang didengarkan sebagai faktor protektif terhadap gangguan ansietas. 5. Keaslian Penelitian Dari tinjauan pustaka dan sumber-sumber yang telah dicari, penelitian mengenai prevalensi anxietas pada mahasiswa berdasarkan jenis musik yang didengarkan pada populasi mahasiswa di Yogyakarta belum pernah dipublikasikan. Erkkila et al. (2011) dalam artikel berjudul Individual Music Teraphy for Depression: Randomised Controlled Trial melakukan penelitian yang membuktikan bahwa terapi musik efektif untuk menangani pasien dengan gangguan depresi. Penelitian ini melibatkan responden yang mengalami depresi kemudian dirandomisasi dalam dua kelompok. Kelompok pertama mendapatkan terapi

6 standar beserta terapi musik sedangkan kelompok kedua hanya mendapatkan terapi standar. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan karena pada penelitian ini yang diukur adalah keadaan depresi sedangkan yang akan penulis lakukan adalah mengukur keadaan ansietas. Selain itu penelitian ini menggunakan intervensi sedangkan yang penulis lakukan adalah mengamati secara deskriptif. Kemudian terapi musik dalam penelitian ini berupa mendengarkan musik, bermain musik, menyanyikan lagu, sampai improvisasi bebas, sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis hanya berdasarkan jenis lagu yang didengarkan. Ada juga penelitian dengan tema ansietas dan musik yang ditemukan. Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya terdapat pada variabel musiknya. Pada penelitian sebelumnya, yang diteliti adalah mahasiswa yang bermain musik dengan yang tidak, sedangkan pada penelitian ini yang diteliti mahasiswa berdasarkan jenis musik yang didengarkan yaitu musik keras dan musik lembut. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FK UGM angkatan 2009 dengan judul The Correlation Between Anxiety Status and Music Practice In Undergraduate Medical Students of the Faculty of Medicine Universitas

7 Gadjah Mada, Yogyakarta yang dibuat oleh Ariane Yudhianti. Pada penelitian ini dilakukan pada kelompok orang yang bermain musik dengan yang tidak bermain musik dan dihubungkan dengan status ansietas.