2 MOJAKOE Perpajakan Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seizin SPA FEUI. Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Official Learning Partner: OfficialMedia Partner: @spafeui SPA FEUI www.spa-feui.com
MOJAKOE Perpajakan 2 Ujian Tengah Semester Semester Gasal Tahun 2012/2013 Soal 1 Pak Waluyo yinggal di Jalan Harapan I, Depok. Rumahnya memiliki luas 120 m 2 dan berdiri di atas tanah seluas 200 m 2. NJOP bangunan untuk rumahnya adalah Rp 1.650.000/m 2 sementara NJOP atas tanahnya adalah Rp 600.000/m 2. Selain itu, Pak Waluyo juga memiliki sebidang lahan di Jalan Kekupu, Depok seluas 100 m 2 dengan NJOP Rp 820.000/m 2. Pak Waluyo telah melaporkan seluruh propertinya ini dalam SPOP- PBB sesuai kondisi 1 Januari 2011. Pada tanggal 3 Maret 2011, Pak Waluyo selesai melakukan perluasan rumah dengan menambahkan sebuah kamar seluas 10 m 2. Meskipun penambahan kamar ini belum dilaporkan dalam SPOP- PBB 2011 namun Pak Waluyo telah melunasi SPPT- PBB 2011 tepat pada waktunya. Pemerintah Kota Depok telah menetapkan peraturan PBB sebagai pajak daerah dengan ketentuan NJOPTKP Rp 120.000.000, tidak ada NJKP, dan tarif PBB 0,3%. Pada pertengahan tahun 2011, Pak Waluyo menerima warisan berupa tanah seluas 500 m 2 di Ungaran dari orang tuanya yang baru saja meninggal dunia. Nilai pasar untuk tanah warisan tersebut adalah Rp 450.000.000 sementara NJOP nya Rp 800.000/m 2. Di atas tanah warisan tersebut berdiri rumah seluas 150 m 2 dengan NJOP bangunan Rp 1.460.000/m 2 yang menjadi hak waris Ibu Widyawati, adik Pak Waluyo. Berdasarkan kesepakatan, rumah warisan tersebut dijual oleh Ibu Widyawati kepada Pak Waluyo seharga Rp 500.000.000. Dokumen- dokumen terkait transaksi ini seperti akta waris, akta jual beli, bukti transfer uang melalui bank, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) telah lengkap. Pemerintah Kabupaten Ungaran telah menetapkan BPHTB sebagai pajak daerah dengan ketentuan NPOPTKP untuk hak waris sebesar Rp 300.000.000 dan NPOPTKP untuk selain hak waris sebesar Rp 60.000.000. Setelah membeli rumah dari adiknya, Pak Waluyo memutuskan untuk pindah ke Ungaran dan menjual seluruh propertinya di Depok pada akhir tahun 2011. Harga penjualan seluruh properti Pak Waluyo di Depok tersebut adalah Rp 600.000.000. Dahulu, Pak Waluyo menghabiskan biaya sebesar Rp 260.000.000 untuk membeli tanah dan membangun rumah di Jalan Harapan I, sedangkan lahan di Jalan Kekupu sebelumnya dibeli Pak Waluyo seharga Rp 125.000.000. Dari transaksi penjualan ini Pak Waluyo telah menerima uang muka sebesar Rp 400.000.000. Dokumen- dokumen terkait transaksi ini seperti kuitansi penerimaan uang muka, akta jual beli, dan IMB telah lengkap. A. Hitung PBB yang terutang atas properti Pak Waluyo di Depok sebelum akhirnya dijual. B. Hitung BPHTB yang terutang atas transaksi penerimaan tanah warisan dan pembelian rumah dari Ibu Widyawati. MOJAKOE Perpajakan 2 2 UTS Semester Gasal 2012/2013
C. Hitung PPHTB yang terutang atas transaksi penjualan properti Pak Waluyo di Depok pada akhir tahun 2011 dan bagaimana pelaporan PPHTB tersebut dalam SPT PPh Pak Waluyo? D. Identifikasikan dokumen- dokumen yang terutang bea materai dalam kasus di atas dan tentukan besarnya bea materai yang terutang untuk setiap dokumen. Soal 2 Pada bulan Maret 2012 CV Ibuku, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur memperkirakan SPT PPh tahun pajak 2011 nya tidak akan selesai tepat waktu, oleh karena itu perusahaan mengajukan permohonan penundaan penyampaian SPT. Dalam perhitungan sementaranya, pajak yang terhutang menurut perhitungan perusahaan adalah 75 juta Rupiah, dan telah dilunasi oleh perusahaan. Pada bulan Juni 2012 akhirnya laporan keuangan perusahaan selesai, dan ternyata pajak yang terhutang adalah 100 juta Rupiah. Perusahaan melunasi kekurangan pajak sebesar 25 juta Rupiah tersebut pada bulan Juli 2012. 1. Apakah ada sanksi yang akan diterima perusahaan? Berapa besarnya? Pada bulan Agustus 2012, perusahaan menerima Surat Ketetapan untuk tahun pajak 2008 yang menyatakan bahwa perusahaan lebih bayar sebesar 20 juta Rupiah saja, padahal perusahaan telah mengompensasikan kelebihan bayar tahun 2008 sebesar 50 juta Rupiah untuk tahun pajak 2009. 2. Apa yang harus dilakukan perusahaan setelah mengetahui bahwa kerugian yang dapat dikompensasi sebenarnya hanya 20 juta Rupiah? Apakah ada sanksi yang akan diterima perusahaan? Pada bulan November 2012, perusahaan diperiksa untuk SPT PPh tahun pajak 2010. Pada saat dilakukan pemeriksaan, perusahaan menyadari bahwa pajak yang dibayarnya sebenarnya kurang bayar 50 juta Rupiah. Salah seorang pegawai bagian perpajakan menyarankan perusahaan membetulkan sendiri SPT tahun 2010 tersebut sebelum DJP mengeluarkan SKPKB. 3. Berapa sanksi yang akan diterima CV Ibuku jika perusahaan membetulkan sendiri SPT nya pada bulan November 2012? 4. Berapa sanksi yang akan diterima CV Ibuku jika DJP menerbitkan SKPKB pada bulan Desember 2012 tanpa perusahaan membetulkan SPT nya sendiri? 5. Menurut anda langkah mana yang sebaiknya diambil oleh perusahaan? Soal 3 PT. Burito Food Indonesia ( Perusahaan ) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan baku makanan cepat saji yang berkantor pusat di Jakarta dan MOJAKOE Perpajakan 2 3 UTS Semester Gasal 2012/2013
memiliki pabrik di kawasan industri Cikarang. Saat ini, Perusahaan baru saja menerima SKPKB dari hasil pemeriksaan PPh Badan tahun 2010. SKPKB tersebut tertanggal 10 Februari 2012 dan terdapat cap pos pengiriman tertanggal 15 Februari 2012, serta jumlahnya adalah Kurang Bayar termasuk sanksi sebesar Rp 2,1 Miliar. Perusahaan tidak setuju dengan penerbitan SKPKB tersebut, karena berdasarkan pembahasan akhir hasil pemeriksaan seharusnya Kurang Bayar tahun 2010 menurut Perusahaan adalah Rp 450 juta. Maka dari itu, Perusahaan bermaksud untuk mengajukan keberatan kepada DJP. 1. Kapankah batas waktu terakhir Perusahaan mengajukan permohonan keberatan? 2. Adakah jumlah kurang bayar yang harus dibayar oleh Perusahaan dalam proses mengajukan permohonan keberatan tersebut? 3. Jika keberatan tersebut ditolak, berapakah sanksi perpajakan yang akan dikenakan kepada Perusahaan? 4. Adakah upaya hukum lain jika permohonan keberatan Perusahaan ditolak karena tidak memenuhi ketentuan formal mengenai jangka waktu pengajuan permohonan? Sebutkan dasar hukumnya. 5. Hal apa sajakah yang perlu dipertimbangkan oleh Perusahaan jika ingin mengajukan banding apabila keberatan Perusahaan ditolak? Soal 4 Tuan Amir mempunyai beberapa kegiatan dalam usahanya, yaitu bergabung dalam suatu Firma untuk usaha jasa konsultan (Firma ABC), kemudian usaha jasa lainnya di Jakarta maupun di Malaysia, dan pemborong bangunan yang dilakukan secara perorangan punya ijin pemborong. Dalam tahun 2011 (1 Januari 31 Desember) perhitungan dari rugi laba dari firma sebagai berikut: Revenue Biaya operasional: Gaji Tenaga Ahli Gaji Karyawan Biaya Perjalanan Biaya Komisi Sewa Ruang Kantor Gaji Amir (partner) Gaji Basri (partner) Gaji Christian (partner) Jamuan Kantor Penggantian Berobat (pegawai) Laba Firma Rp 4.500.400.700,- Rp 750.000.000,- Rp 500.000.000,- Rp 200.000.000,- Rp 150.000.000,- Rp 100.000.000,- Rp 300.000.000,- Rp 300.000.000,- Rp 300.000.000,- Rp 11.000.000,- Rp 45.000.000,- Rp 2.656.000.000,- Rp 1.844.400.700,- Dari hasil usaha sendiri diperoleh rugi laba 1 Januari 31 Desember sebagai berikut: MOJAKOE Perpajakan 2 4 UTS Semester Gasal 2012/2013
Pendapatan: Pemborong konstruksi Rp 1.159.856.755,- Jasa di Indonesia non final Rp 2.154.091.963,- Jasa di Malaysia (cabang) Rp 1.759.268.555,- Bunga deposito dan jasa giro Rp 500.000.000,- Rp 5.573.217.273,- Biaya langsung Rp 3.422.583.000,- Biaya tidak langsung (admin dan umum) Rp 1.450.000.555,- Laba perusahaan Rp 700.633.718,- 1. Biaya langsung yang dikeluarkan untuk masing- masing usaha: Usaha yang dipotong final: net Rp 450.455.650,- (yang terdiri dari biaya usaha Rp 950.253.450, dan keuntungan kurs sebesar Rp 499.869.800,- ) Usaha jasa Rp 1.635.265.100 dan usaha di LN biaya langsung sebesar Rp 1.336.862.250,- 2. Pendapatan DN dari jasa ternyata termasuk PPN, dan atas nilai jasanya sudah dipungut PPh 23 sebesar 2% 3. PPh 25 yang dibayarkan s/d Desember Rp 36.480.000,- dan di LN dipotong pajak atas laba sebesar Rp 87.963.427,- a. Hitung laba kena pajak dari Firma tersebut, dan sebutkan pasal- pasal (UU PPh) yang mendasari perhitungan Anda (untuk setiap koreksi) b. Tn Amir akan melaporkan sisa laba rugi setelah pajak yang menjadi bagiannya dari firma di dalam SPT nya karena harus demikian, hitunglah terlebih dulu berapa Pajak atas laba dari Firma tersebut, dan bagian Tn Amir adalah sebesar 35% dan berapa sisa laba setelah pajak dan dapatkan jumlah pembagian laba dari Firma untuk Tuan Amir. c. Hitunglah berapa laba kena pajak untuk usaha Tn Amir yang dikerjakan sendiri (perorangan) dan berapa pajak terutangnya, dengan memperlihatkan perhitungan kredit PPh ps 24 nya, dan berapa penghasilan dan pajak yang harus diperhitungkan untuk tahun 2011, apakah penghasilan dari Firma masuk dalam perhitungan laba kena pajak? Jelaskan jawaban Anda. MOJAKOE Perpajakan 2 5 UTS Semester Gasal 2012/2013
Jawaban Soal 1 A. PBB yang terutang Rumah Jalan Harapan I Jenis Luas NJOP Total Tarif PBB terutang Bangunan 120 Rp1,650,000 Rp198,000,000 Tanah 200 Rp600,000 Rp120,000,000 Total Rp318,000,000 NJOPTKP Rp120,000,000 NJOP PBB Rp198,000,000 0,3% Rp594,000.0 Jenis Luas NJOP Total Tarif Bangunan 130 Rp1,650,000 Rp214,500,000 Tanah 200 Rp600,000 Rp120,000,000 Total Rp334,500,000 NJOPTKP Rp120,000,000 NJOP PBB Rp214,500,000 0,3% Rp643,500.0 Sisa PBB Terutang Rp49,500.0 Tanah Jalan Kekupu Jenis Luas NJOP Total Tarif PBB terutang Tanah 100 Rp820,000 Rp82,000,000 NJOPTKP Rp120,000,000 NJOP PBB Rp- 0,3% Rp- B. BPHTB Warisan dan Pembelian Rumah Tanah Warisan Jenis Luas NJOP Total Tarif BPHTB terutang Tanah 500 Rp800,000 Rp400,000,000 NPOPTKP Rp300,000,000 NPOP Rp100,000,000 5% x 50% Rp2,500,000.0 *Tarif BPHTB warisan = 50% x tarif 5% Pembelian Bangunan Jenis Luas NJOP Total Tarif BPHTB terutang Rumah 150 Rp1,460,000 Rp219,000,000 NPOPTKP Rp60,000,000 NPOP Rp159,000,000 5% Rp7,950,000 C. PPh Harga Jual Tarif Rp600,000,000 5% Rp30,000,000 MOJAKOE Perpajakan 2 6 UTS Semester Gasal 2012/2013
Menurut pasal 4 ayat 2 d, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan bangunan dikenakan pajak final sebesar 5%. Penghasilan tersebut dilaporkan dalam SPT dan dilampirkan SSP atas penjualan tanah tersebut sebagai penghasilan yang bersifat final, yang tidak diperhitungkan lagi dalam perhitungan pajak penghasilan di akhir tahun. D. Bea Materai Akta Waris Akta Jual Beli Properti Ungaran Akta Jual Beli Rumah Depok Akta Jual Beli Tanah Depok Kuitansi Uang Muka Rumah Depok Kuitansi Uang Muka Tanah Depok Total Rp36,000 Soal 2 1. Berdasarkan Pasal 3 ayat 3 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007, batas waktu penyampaian SPT PPh untuk badan adalah paling lama 4 bulan setelah akhir Tahun Pajak. Dan menurut Pasal (4) dan (5), Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk paling lama 2 (dua) bulan dengan menyertai perhitungan pajak sementara yang terutang dan bukti pelunasan pajak terutang. Batas awal penyampaian SPT adalah akhir bulan April 2012, dan karena perusahaan telah meminta permohonan perpanjangan waktu penyampaian SPT, maka batas akhir penyampaian SPT adalah akhir bulan Juni 2012. Menurut pasal 9 ayat 2b, pembayaran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian SPT akan dikenai sanksi administrasi sebesar 2% per bulan. Karena perusahaan bare membayar pajaknya pada bulan Juli, maka sanksi yang dikenakan pada perusahaan adalah: 2% x 1 bulan x Rp 25.000.000,- = Rp 500.000,- 2. Wajib Pajak perlu melakukan pembetulan atas SPT dan dikenakan sanksi sebesar 2% dari pajak yang kurang dibayar sejak diterimanya SPT. 3. Berdasarkan Pasal 8 ayat 2 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007, dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT nya, dikenai sanksi sebesar 2% setiap bulannya dari jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran. Batas akhir penyampaian SPT badan adalah akhir bulan April, maka sanksi yang diterima: Mei November = 7 bulan (bagian dari bulan dihitung penuh) 2% x 7 x Rp 50.000.000,- = Rp 7.000.000,- 4. Berdasarkan Pasal 13 ayat 1 a dan 2 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007, dalam hal DJP menerbitkan SKPKB dikenai sanksi sebesar 2% setiap bulannya dari jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat berakhirnya Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya SKPKB. Batas akhir Tahun Pajak adalah akhir bulan Desember dan SKPKB diterbitkan Desember, maka sanksi yang diterima: MOJAKOE Perpajakan 2 7 UTS Semester Gasal 2012/2013
Januari Desember = 12 bulan (bagian dari bulan dihitung penuh) 2% x 12 x Rp 50.000.000,- = Rp 12.000.000,- 5. Perusahaan lebih baik melakukan pembetulan SPT nya sendiri sebelum DJP melakukan pemeriksaan dan menerbitkan SKPKB, karena sanksi yang dibayarkan atas pembetulan SPT sendiri akan lebih kecil. Soal 3 1. Permohonan keberatan harus dilaksanakan dalam waktu tiga bulan sejak tanggal dikirimnya SKPKB. (UU KUP Pasal 25 ayat 3) 2. Wajib pajak melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebelum surat keberatan disampaikan (UU KUP Pasal 25 ayat 3a), berarti sejumlah Rp 450.000.000,- 3. Jika ditolak, Wajib Pajak harus membayar denda sebesar 50% dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan (UU KUP Pasal 25 ayat 9). Jumlah pajak kurang bayar termasuk sanksi = 2.100.000.000 Jumlah sanksi Jan 2011- Feb 2012 = 2% x 14 bulan x dasar pajak terutang Dasar pajak terutang + sanksi = nilai SKPKB X + (2% x 14 bulan x X) = 2.100.000.000 X + 0.28 X = 2.100.000.000 1.28X = 2.100.000.000 X = 1.640.625.000 Maka, denda yang dikenakan adalah sebesar: 50% x (1.640.625.000-450.000.000) = 595.312.500 4. Jika keterlambatan tidak dikarenakan hal yang diluar kuasa, maka keterlambatan keberatan tidak dipertimbangkan (UU KUP Pasal 25 ayat 3 dan 4). Jika tidak ada keberatan yang dipertimbangkan, maka DJP tidak menerbitkan Surat Keputusan Keberatan. Proses Banding hanya dapat dilakukan atas Surat Keputusan Keberatan (UU KUP Pasal 27 ayat 1), sehingga jika penolakan keberatan karena tidak memenuhi syarat formal jangka waktu, maka tidak ada proses hukum lain yang dapat ditempuh. 5. Yang perlu diperhatikan adalah permohonan banding harus diajukan secara tertulis dalam waktu tiga bulan sejak keputusan keberatan diterima (pasal 27 ayat 3 UU KUP) dan wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda 100% dari jumlah pajak berdasarkan putusan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan apabila permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian (pasal 27 ayat 5d UU KUP). Soal 4 a. MOJAKOE Perpajakan 2 8 UTS Semester Gasal 2012/2013
Revenue Biaya operasional: Gaji Tenaga Ahli Rp750,000,000 Rp4,500,400,700 Koreksi + Koreksi - Fiskal Dasar Rp- Rp- Rp4,500,400,700 Rp- Rp- Rp750,000,000 Gaji Karyawan Rp500,000,000 Rp- Rp- Rp500,000,000 Biaya Perjalanan Rp200,000,000 Rp- Rp- Rp200,000,000 Biaya Komisi Rp150,000,000 Rp- Rp- Rp150,000,000 Sewa Ruang Kantor Rp100,000,000 Rp- Rp- Rp100,000,000 Gaji Amir (partner) Rp300,000,000 Rp300,000,000 Rp- Rp- Gaji Basri (partner) Rp300,000,000 Rp300,000,000 Rp- Rp- Gaji Christian (partner) Rp300,000,000 Rp300,000,000 Rp- Rp- Jamuan Kantor Rp11,000,000 Rp- Rp- Rp11,000,000 Penggantian Berobat (pegawai) Rp45,000,000 Rp- Rp- Rp45,000,000 UU PPh Pasal 9 Ayat 1 Huruf J (asumsi ada daftar nominatif) Bukan termasuk natura Laba Firma Rp2,656,000,000 Rp1,844,400,700 Rp1,756,000,000 Rp2,744,400,700 b. Karena peredaran bruto di bawah Rp 4.800.000.000,- sehingga tarif PPh Badan sebesar 50% x 25% (Pasal 31E UU PPh) Pajak Firma: 25% x 50% x Rp 2.744.400.700,- = Rp 343.050.087,50 Laba setelah pajak: Rp 2.744.400.700 Rp 343.050.087,50 = Rp 2.401.350.612,50 Bagian Pak Amir: 35% x Rp 2.401.350.612,50 = Rp 840.472.714,38 c. PPh untuk jasa konstruksi bersifat final (UU PPh pasal 4 ayat 2). Bunga deposito dan giro bersifat final (UU PPh pasal 4 ayat 2). + - Fiskal Konstruksi Rp1,159,856,755 Rp- Rp1,159,856,755 Rp- Indo non final Rp2,154,091,963 Rp- Rp195,826,542 Rp1,958,265,421 Malaysia Rp1,759,268,555 Rp- Rp- Rp1,759,268,555 Deposito giro Rp500,000,000 Rp- Rp500,000,000 Rp- Rp5,573,217,273 Rp3,717,533,976 Biaya langsung Rp3,422,583,000 Rp450,455,650 Rp- Rp2,972,199,350 Tidak langsung Rp1,450,000,555 Rp1,450,000,555 Laba Rp700,633,718 Rp(704,665,929) MOJAKOE Perpajakan 2 9 UTS Semester Gasal 2012/2013
Pajak terutang Kredit PPh 23 Kredit PPh 24 Kredit PPh 25 Total Kredit Lebih bayar Rp- Rp39,964,600 Rp87,963,427 Rp36,480,000 Rp164,408,027 Rp164,408,027 Penghasilan dari Firma tidak masuk ke dalam perhitungan laba kena pajak, karena penghasilan dari firma tidak tergolong sebagai obyek pajak (pasal 4 ayat 3 I UU PPh). MOJAKOE Perpajakan 2 10 UTS Semester Gasal 2012/2013