PERBANDINGAN HASIL PENGERITINGAN GANTUNG DENGAN TEKNIK SUMPIT DAN PENGERITINGAN GANTUNG DENGAN TEKNIK IKAT KARET SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan Oleh Dina Mey Cesa Ardiningsih NIM. 5402411009 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
PERBANDINGAN HASIL PENGERITINGAN GANTUNG DENGAN TEKNIK SUMPIT DAN PENGERITINGAN GANTUNG DENGAN TEKNIK IKAT KARET SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan Oleh Dina Mey Cesa Ardiningsih NIM. 5402411009 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanku dan berpegang pada perjanjiku, maka kamu akan menjadi harta kesayanganku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (Keluaran 19: 5) PERSEMBAHAN Kepada orang tuaku, Ibu Tabita Lastri dan Bapak Alb. Adi Susanto yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi serta nasihat dengan penuh kasih sayangnya. Terimakasih saudaraku Okatviandi Wahyu Nugroho yang selalu menyemangati dalam bentuk apapun serta yang turut mendukung. Seluruh keluarga besarku, terimakasih atas doa dan dukungannya. Sahabat terbaik (Disti, Disca, Anna, Arina) yang selalu memberikan semangat secara langsung dan tidak langsung. v
ABSTRAK Dina Mey Cesa Ardiningsih. 2015. Perbandingan Hasil Pengeritingan Gantung Dengan Teknik Sumpit dan Pengeritingan Gantung dengan Teknik Ikat Karet. Dosen Pembimbing Maria Krisnawati, S.Pd, M.Sn. Skripsi, S1 Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Kata kunci: Perbandingan, Hasil, Pengeritingan Gantung, Teknik Ikat Karet dan Teknik Sumpit. Dengan adanya kemajuan teknologi maka timbulah teknik-teknik pengeritingan rambut gantung dengan teknik ikat karet dan teknik sumpit, sehingga timbul pula permasalahan bagaimana perbandingan hasil pengeritingan gantung dengan teknik ikat karet dan pengeritingan gantung dengan teknik sumpit pada rambut jenis normal, berminyak dan kering?. Tujuan penelitian ini mengetahui perbandingan hasil pengeritingan gantung dengan teknik ikat karet dan pengeritingan gantung dengan teknik sumpit pada jenis rambut normal, berminyak dan kering. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek pada penelitian ini adalah 12 model wanita memiliki rambut lurus panjang dengan jenis rambut yang berbeda-beda. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu jenis rambut, teknik pengeritingan (sumpit dan ikat karet). Proses pengeritingan, dan hasil pengeritingan gantung pada rambut normal, berminyak dan normal sebagai variabel terikat, sedangkan variabel kontrol hairstylist, alat, bahan dan kosmetik yang diperlukan dalam pengeritingan rambut, yaitu rotto cekung, kertas toni, setting lotion. Teknik analisis data menggunakan uji t atau t-test. Berdasarkan uji t-test diperoleh hasil perhitungan untuk keseluruhan jenis rambut 0,830 jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengeritingan gantung dengan teknik ikat karet dan pengeritingan gantung dengan teknik sumpit tidak ada perbedaan. Simpulan bahwa: tidak ada perbedaan pengeritingan gantung dengan teknik sumpit dan teknik ikat karet pada wanita memiliki rambut lurus panjang dengan jenis rambut normal, berminyak, kering. Saran: sebaiknya untuk memperoleh hasil keriting gantung yang baik, teknik yang digunakan disesuaikan dengan jenis rambut dan kebutuhan pelanggan mengingat teknik sumpit dan teknik ikat karet memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing pada tiap-tiap aspeknya. vi
KATA PENGANTAR Puji syukur atas Tuhan Yesus Kristus yang memberikan berkat dan karunia- Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Perbandingan Hasil Pengeritingan Gantung dengan Teknik Sumpit dan Pengeritingan Gantung dengan Teknik Ikat Karet. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Tidak sedikit hambatan yang dihadapi baik dalam pelaksanan penelitian maupun dalam penyusunan skripsi ini. Akan tetapi, atas bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan petunjuk dan saran. 3. Ibu Maria Krisnawati, S.Pd, M.Sn Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar, ikhlas dan memberikan arahan serta saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dr. Trisnani Widowati M.Si. dan Ibu Ade Novi Nurul Ihsani, S.Pd, M.Pd, Dosen penguji yang telah memberikan arahan, masukan dan saran kepada peneliti. 5. Ibu Dra. Erna Setyowati, M.Si. dan Pak Richard Christian, panelis yang telah turut serta dalam memberikan penilaian penelitian ini. 6. Bapak Ibu dosen dan seluruh staf Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya selama peneliti menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang. vii
7. Sahabat terbaik Disti, Disca, Anna, Arina, Ica, Jessica, Cik Meme yang selalu menyemangati dan membantu. 8. Teman-teman satu jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga angkatan 2011 yang ikut membantu penelitian ini, khususnya sahabatsahabat mahasiswi Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan angkatan 2011. 9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan dari Tuhan YME. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penelitian skripsi ini dan harapan peneliti semoga penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Peneliti viii
DAFTAR ISI Halaman JUDUL... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... i ii iii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Tujuan Penelitian... 4 1.6 Manfaat Penelitian... 4 1.7 Penegasan Istilah... 5 ix
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA... 8 2.1 Rambut... 8 2.1.1 Definisi Rambut... 8 2.1.2 Fungsi Rambut... 8 2.1.3 Struktur Rambut... 9 2.1.4 Jenis Rambut... 12 2.1.5 Densitas atau Ketebalan Rambut... 13 2.2 Pengeritingan Rambut... 14 2.2.1 Jenis Pengeritingan... 15 2.2.1.1 Keriting Dasar... 15 2.2.1.2 Keriting Desain... 15 2.2.2 Definisi Pengeritingan Berdasarkan Macamnya... 25 2.2.2.1 Pengeritingan Permanent... 25 2.2.2.2 Pengeritingan Sementara... 26 2.2.3 Metode Keriting... 27 2.2.4 Alat Keriting... 33 2.2.5 Obat Keriting... 37 2.2.6 Pengeritingan G. Sumpit dan Pengeritingan G. Ikat Karet... 43 2.3 Proses... 44 2.3.1 Cara atau Teknik Penggulungan... 44 2.3.2 Waktu Penggulungan... 45 2.4 Hasil Pengeritingan... 45 2.4.1 Keseluruhan... 46 2.4.2 Bentuk Ikal... 46 2.4.3 Ketahanan Ikal... 46 2.4.4 Keseimbangan Hasil Keriting Gantung... 46 2.5 Kerangka Pikir... 47 2.6 Hipotesis... 47 x
BAB 3 METODE PENELITIAN... 49 3.1 Metode Penelitian... 49 3.2 Desain Penelitian... 50 3.3 Variabel Penelitian... 51 3.4 Subjek Penelitian... 52 3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 53 3.6 Prosedur Penelitian... 53 3.7 Metode Pengumpulan Data... 57 3.8 Instrument Penelitian... 58 3.9 Uji Prasyarat Analisis... 62 3.9.1 Uji Normalitas... 62 3.9.2 Uji Homogenitas... 63 3.10 Metode Analisis Data... 63 3.10.1 Deskriptif Presentase... 63 3.10.2 Uji T-test... 65 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 66 4.1 Hasil Penelitian... 66 4.1.1 Deskripsi Penilaian Responden... 66 4.1.2 Uji Normalitas... 68 4.1.3 Uji Perbedaan Rata-Rata Hasil Keriting Gantung Ditinjau dari Teknik Pengeritingan (Sumpit dan Ikat Karet) Berdasarkan Jenis Rambut (Normal, Berminyak, Kering)... 69 4.2 Pembahasan... 72 4.2.1 Perbedaan Hasil Pengeritingan Gantung Ditinjau dari Teknik Pengeritingan (Sumpit dan Ikat Karet) Berdasarkan Jenis Rambut (Normal, Berminyak, Kering)... 74 4.3 Keterbatasan Penelitian... 75 xi
BAB V PENUTUP... 75 5.1 Kesimpulan... 75 5.2 Saran... 75 DAFTAR PUSTAKA... 77 LAMPIRAN... 79 xii
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Desain Eksperimen... 51 3.2 Alat, Bahan, dan Kosmetik Pengeritingan Teknik Sumpit... 53 3.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengeritingan... 54 3.4 Langkah Kerja Pengeritingan Teknik Sumpit... 55 3.5 Alat, Bahan, dan Kosmetik Pengeritingan Teknik Ikat Karet... 56 3.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengeritingan... 56 3.7 Langkah Kerja Pengeritingan Teknik Ikat Karet... 57 3.8 Kisi-Kisi Penilaian Responden... 58 3.9 Angket Penilaian Teknik Sumpit Responden... 59 3.10 Angket Penilaian Teknik Ikat Karet Responden... 60 3.11 Kisi-Kisi Penilaian Panelis... 60 3.12 Angket Penilaian T. Sumpit dan T. Ikat Karet Panelis... 61 3.13 Kriteria Interval Penilaian Responden... 65 4.1 Hasil Pengeritingan Gantung Dilakukan dengan T. Sumpit... 67 4.2 Hasil Pengeritingan Gantung Dilakukan dengan T Karet... 67 4.3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Penelitian... 68 4.4 Uji T-test Data Penelitian... 70 4.5 Perbandingan Teknik Sumpit dan Teknik Ikat Karet... 74 xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Struktur Rambut... 10 2. Pengeritingan Tegak Lurus (Vertical Perming)... 16 3. Pengeritingan Selang-Seling (Mesh-A-Mesh Perming)... 17 4. Pengeritingan Batu-Bata (Brick Perming)... 18 5. Pengeritingan Batang (Stick Perming)... 19 6. Pengeritingan Akar (Root Perming)... 19 7. Pengeritingan Bersusun (Stack Winding)... 20 8. Pengeritingan Kombinasi (Combination Perming)... 20 9. Pengeritingan Kembar (Twin Perming)... 21 10. Pengeritingan Spiral (Spiral Perming)... 21 11. Pengeritingan Sumpit (Chopstick Perming)... 22 12. Pengeritingan Zig-Zag (Rig-Rag Perming)... 22 13. Pengeritingan Molton Brown (Molton Brown Perming)... 23 14. Pengeritingan Pincurl (Pincurl Perming)... 24 15. Pengeritingan Mad-Mats (Mad-Mats Perming)... 24 16. Metode Spiral... 29 17. Metode Croquignole... 30 18. Metode Tanpa Mesin... 31 19. Metode Pengeritingan... 33 20. Rotto Lurus dan Hasilnya... 34 21. Rotto Cekung dan Hasilnya... 35 22. Alat Pengeritingan... 37 xiv
23. Obat Pengeritingan... 42 24. Pengeritingan Gantung... 43 25. Langkah Kerja Pengeritingan Gantung... 44 26. Proses Eksperimen... 51 xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Surat Ijin Penelitian... 80 2. Surat Permohonan Kesediaan Panelis 1... 81 3. Surat Permohonan Kesediaan Panelis 2... 82 4. Surat Permohonan Validator... 83 5. Surat Keterangan Validator... 84 6. Rubrik Panelis... 85 7. Kisi-Kisi Instrumen Panelis... 87 8. Lembar Penilaian Panelis... 88 9. Kisi-Kisi Instrumen Responden... 90 10. Lembar Penilaian Responden... 91 11. Lembar Penilaian Validator... 93 12. Data Hasil Pengeritingan... 95 13. Perhitungan Data Hasil Pengeritingan... 96 14. Foto Hasil Pengeritingan... 97 xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut merupakan mahkota manusia. Rambut tidak hanya berfungsi sebagai pelindung kulit kepala dari berbagai hal seperti bahaya benturan atau pukulan benda keras, sengatan sinar matahari, rambut juga berfungsi menambah daya tarik penampilan yang mampu meningkatkan kepercayaan diri seseorang khususnya bagi kaum wanita yang memperhatikan seperti perhiasan yang berharga. Rambut menjadikan sarana mengekspresikan karakter kepribadian melalui warna, guntingan, dan tatanannya. Rambut dapat ditata sesuai bentuk wajah, sehingga menyamarkan kekurangan dan menonjolkan kelebihan atau keunikan dari wajah setiap individu. Dari berbagai model rambut diciptakan sebagai hasil olah pemikiran manusia yang mengambil budaya masa lalu untuk dikembangkan di masa modern ini. Model rambut di zaman globalisasi ini mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini tentu saja beriringan dengan kemajuan teknologi yang pesat sehingga mempengaruhi perkembangan model rambut. Salah satu contohnya trend rambut rebonding merupakan trend rambut lurus, sehingga seorang wanita yang memiliki rambut keriting dapat merubah rambutnya dengan teknik rebonding. Namun seirama dengan perkembangan dunia mode rambut yang setiap tahun berubah menuju titik kesempurnaan. Bahkan kini trend penataan rambut rebonding berubah menjadi trend ikal bergelombang. Oleh sebab itu demi mempertahankan keindahan mahkotanya, banyak hal yang dilakukan oleh kaum wanita seperti 1
2 menambah volume rambut dengan cara mengikal rambut. Selama bertahun-tahun kaum wanita berusaha untuk memperindah rambutnya dengan menambah gelombang dan ikal rambut. Hingga saat ini seorang wanita tidak mau ketinggalan zaman, maka kini bentuk rambut lurusnya dapat dirubah menjadi bentuk ikal bergelombang dengan berbagai macam teknik. Sumpit adalah alat makan yang berasal dari Asia Timur, berbentuk dua batang kayu sama panjang yang dipegang di antara jari-jari salah satu tangan. Selain sumpit digunakan untuk menjepit dan memindahkan makan dari wadah dari piring satu ke piring lain atau memasukkan makanan ke dalam mulut, sumpit dipakai untuk pengeritingan rambut mengubah rambut lurus menjadi ikal atau keriting. Pada pengeritingan sumpit digolongkan pada jenis pengeritingan desain dimana dalam buku teori berjudul petunjuk praktis untuk pengeritingan desain menyebutnya sebagai pengeritingan batang (stick perming). Pengeritingan batang (stick perming) merupakan pengeritingan desain yang penggulungan rambut tidak sampai pangkal rambut atau akar rambut. Dalam bahasa inggris stick artinya batang. Spesifikasi stick atau batang adalah berbentuk panjang, bulat, pipih dan tumpul, terbuat dari bahan kayu, plastik, dan besi yang menyerupai sumpit, pemukul drum, tongkat. Akan tetapi berdasarkan buku teori berjudul petunjuk praktis untuk pengeritingan desain pengeritingan sumpit (chopstick perming) merupakan pengeritingan sumpit yang alat penggulungannya menggunakan sumpit. Sedangkan pada program studi Pendidikan Tata Kecantikan UNNES pengeritingan sumpit merupakan pengeritingan rambut yang alat penggulungannya menggunakan rotto cekung berbagai ukuran dengan bantuan
3 sumpit sebagai penguat rotto dan penyeimbang jarak gulungan rambut dari tiap section. Seiring dengan perkembangan dan antusias masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar terhadap dunia kecantikan rambut semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya para ahli kecantikan yang berlomba memperkenalkan teknik dan model baru dalam bidang tata rias rambut tiap tahun. Karet gelang adalah potongan karet berbentuk gelang yang dibuat untuk mengikat barang, dan untuk mengikat rambut. Dalam kecantikan fungsi karet selain untuk mengikat rambut, karet gelang juga untuk pengeritingan rambut contohnya pada pengeritingan ikat karet yang dipraktekkan di salon Christian Richard. Di daerah Semarang banyak salon yang menciptakan hasil pengeritingan gantung dengan teknik dan alat bervariasi akan tetapi salon Christian Richard mempunyai teknik khusus namun sederhana yaitu pengeritingan gantung menggunakan teknik ikat karet. Akan tetapi ada beberapa salon di daerah Semarang pada pengeritingan gantung menggunakan alat rotto namun tidak memakai bantuan karet gelang sebagai proses keriting, alasanya hairstylist hanya memakai perkiraan dan perasaan sendiri untuk mengetahui batas penggulungan rambut. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan peneliti tentang PERBANDINGAN HASIL PENGERITINGAN GANTUNG DENGAN TEKNIK SUMPIT DAN PENGERITINGAN GANTUNG DENGAN TEKNIK IKAT KARET.
4 1.2 Identifikasi Masalah 1.2.1 Perkembangan mode smoothing menjadi mode wave atau curling. 1.2.2 Teori pada buku berbeda dengan dunia perkuliahan dan dunia kerja. 1.2.3 Di kampus UNNES mendapatkan ilmu teknik sumpit dan di salon Christian Richard mendapatkan ilmu teknik ikat karet. 1.3 Batasan Masalah 1.3.1 Pengeritingan sumpit menggunakan bantuan sumpit dan pengeritingan ikat karet menggunakan bantuan karet. 1.3.2 Jenis rambut normal, berminyak, dan kering. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1.4.1 Bagaimana perbandingan hasil pengeritingan gantung dengan teknik sumpit dan teknik ikat karet pada rambut jenis normal, berminyak, dan kering? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Mengetahui perbandingan hasil pengeritingan gantung dengan teknik sumpit dan pengeritingan gantung teknik ikat karet pada jenis rambut normal, berminyak, dan kering. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis: 1.6.1 Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian.
5 1.6.2 Memberikan motivasi bagi peneliti dalam melakukan penelitian rambut lainnya. 1.6.3 Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam melakukan penelitian eksperimen perbandingan keriting gantung untuk dapat memilih teknik yang lebih baik. 1.6.4 Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai penelitian yang berkaitan dengan pengeritingan gantung dengan teknik sumpit dan ikat karet. 1.6.5 Sebagai sumber belajar serta bermanfaat bagi mahasiswa program studi Pendidikan Tata Kecantikan UNNES untuk lebih mengembangkan wawasan, pengetahuan dan motivasi agar dapat meneliti lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan pengeritingan rambut. 1.6.6 Sebagai tambahan wawasan bagi masyarakat khususnya kaum wanita yang ingin melakukan pengeritingan permanent maupun pengeritingan sementara. 1.6.7 Sebagai masukan bagi profesional kecantikan untuk dapat memilih alat yang tepat untuk penataan rambut. 1.7 Penegasan Istilah 1.7.1 Perbandingan Perbandingan adalah perbedaan (selisih); kesamaan; persamaan; ibarat; pedoman pertimbangan (Pusat Bahasa, 2011: 131). Perbandingan dalam penelitian pengeritingan gantung yaitu perbedaan berdasarkan diameter rambut, teknik ikat karet dan teknik sumpit. Sedangkan
6 perbandingan pengeritingan gantung dengan menggunakan dua teknik adapun kesamaannya seperti peralatan rotto, kertas toni, sisir, dan berbagai alat keriting yang lainnya, serta kosmetik yang dipakai untuk mengeriting rambut. 1.7.2 Hasil Pengeritingan Gantung Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb); oleh usaha (tanaman, sawah, ladang, dsb); pendapatan; perolehan; buah; akibat (Pusat Bahasa, 2011: 486). Hasil berdasarkan pengeritingan gantung adalah sesuatu yang diadakan untuk mendapatkan hasil perbandingan pengeritingan gantung, ikal rambut, ketahanan ikal, kesamaan keriting rambut, dan waktu menggulung dalam teknik ikat karet dan teknik sumpit. Menurut Agus (2003: iii) mengeriting rambut adalah suatu tindakan merubah struktur rambut lurus menjadi rambut berombak atau bergelombang dengan kosmetik yang berasal dari bahan kimia, karena tujuan mengeriting selain merubah struktur juga untuk menambah keindahan penampilan rambut, maka dalam melakukan pengeritingan harus hati-hati dan cermat serta menggunakan langkah yang benar. Berdasarkan tinjauan di atas pengeritingan gantung adalah tindakan mengubah rambut dari lurus menjadi ikal atau berombak dengan hasil ikal rambut sebagian, penggulungan tidak sampai akar rambut. Bentuk ikal pada pengeritingan mengacu pada ikal rambut yang natural, kesesuaian desain, dan kesamaan atau keseimbangan ikal rambut yang dihasilkan dari pengeritingan rambut dengan menggunakan teknik ikat karet dan teknik sumpit. 1.7.3 Teknik Sumpit Menurut Puspoyo (1992: 16) teknik pengeritingan batang atau stick perming bertujuan untuk membentuk volume rambut yang mengembang di sekeliling garis desain. Sejalan dengan pendapat di atas Kusumadewi (1999: 103) menambahkan
7 teknik pengeritingan ini menggunakan batang-batang plastik pipih dengan tujuan membentuk volume rambut mengembang di sekeliling garis desain. Dapat disimpulkan bahwa teknik pengeritingan batang (stick perming) atau sering disebut pengeritingan sumpit merupakan pengeritingan desain yang dikerjakan dengan menggunakan rotto dan bantuan dua batang sumpit agar pengeritingan tersusun secara rapi. Pembagian atau parting rambut dibuat menjadi 5 bagian, 2 bagian di depan dan 3 bagian di belakang garis-garis pembagian vertikal dan hasil pembagian simetris. Rambut digulung secara horizontal dengan sudut 90º. Penggulungan rambut dimulai dari ujung rambut sampai dengan batas sumpit. 1.7.4 Teknik Ikat Karet Pengeritingan teknik ikat karet merupakan salah satu teknik yang ada pada salah satu salon di Semarang yaitu salon Christian Richard. Hasil dari pengeritingan teknik ikat karet menyerupai keriting yang menggantung, karena penggulungan rambut tidak sampai akar rambut yang dibatasi oleh karet sebagai batasan penggulungan. Pengeritingan ini memiliki 5 sampai 7 parting yang diikat dengan karet, serta dua jepit lidi untuk mengikat rambut. Ikatan karet atau parting didasarkan pada ketebalan rambut dan kepanjangan rambut untuk parting 5 panjang rambut 10 cm - 19 cm, untuk parting 7 panjang rambut 20 cm 35 cm (wawancara dengan Ino Christian Warsito, 22 Januari 2015). Rambut digulung secara horizontal dengan sudut 90º. Penggulungan rotto dimulai pada bagian ujung rambut sampai dengan batas karet.