Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN

Sistem Kesehatan Daerah (Siskesda) di Kabupaten Wonosobo

Kebijakan Diklat Satu Pintu

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Bab 6 Kesimpulan dan Implikasi

Latar Belakang. Manfaat

SOP Pelaporan Gratifikasi dan Aplikasi Pelaporan Gratifikasi Secara Online

Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan

Sistem Kerja, Kompetensi dan Budaya Kerja Berorientasi Kualitas

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Peningkatan Jumlah Peserta Diklat Melalui e-learning dan Jumlah Auditor yang Tersertifikasi

Optimalisasi JRA Untuk Peningkatan Akses Informasi Publik

2. Peningkatan efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Program melalui aplikasi secara online

Sistem Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Sistem Pendayagunaan Hasil Litbang Sumatera Selatan

1/8 PENDATAAN KEMATIAN PENDUDUK UNTUK PERCEPATAN PENERBITAN AKTA KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN.

1/6 SISTEM PELAYANAN INFORMASI BELANJA LANGSUNG SECARA ONLINE DI KOTA TEGAL

DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN TEMANGGUNG

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Latar Belakang. Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 dan Undang-Undang 23 Tahun 2014 serta dalam rangka optimalisasi penanganan kawasan

Pengalihan Penerapan Akuntansi Berbasis Kas Kepada Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Metro

Keterlibatan Peran Adat & Letigasi (Proses Hukum) Dalam Penyelesaian Konflik Pertanahan Biak Numfor

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

Kurikulum Diklat Pertanian Model On Farm/Off Farm

Sistem Pembayaran Online Pajak Daerah Kota Cimahi

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

Family Gathering Terpadu RSJ Grhasia Yogyakarta

1/10 UBERLING Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

SEJARAH BANK INDONESIA : PERBANKAN Periode

: Kasi. Pendataan, Pengaduan dan Evaluasi pada Dinas Penanaman Modal, PTSP, dan Tenaga Kerja Kab. Batang : Pemerintah Kabupaten Batang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

Diklat Aparat Desa Melalui Mobile Training

1/6 INTEGRASI NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (NIK) DALAM VERIFIKASI OBYEK PBB-P2 UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH

2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam

Pelayanan Administrasi Kepegawaian Secara Elektronik di Lingkungan Puslabfor Bareskrim POLRI

PENYUSUNAN ISTRUMEN NASKAH AKADEMIS PEMBENTUKAN JAFUNG PENATA KELOLA PEMILU DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KPU

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015

Gerakan Rumah Pintar Petani Jawa Tengah

1/7 SISTEM KOLABORASI PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH DI KOTA MAGELANG

Kolaborasi Program Contra War dan Sutera Emas

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU PADA PT BANK JABAR CABANG INDRAMAYU

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

1/13 SINTEM INFORMASI KESIAPSIAGAAN SOSIAL (SIKESOS) TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM DI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

Produk Pertanian Berdaya Saing di Magelang

1/10 MEMBANGUN LAYANAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG ( SIMTARU ) DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PEKALONGAN

Peningkatan Kinerja UPT RS Paru Batu Dalam Pelaksanaan Program P2TB (Pengendalian Penyakit Tuberkulosa)

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

Green Hospital Berbasis Kearifan Lokal RSUD Wates

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Profile. The Company HEAD OFFICE. PT Jamkrida Jateng

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

1/8 Implementasi Sistem Manajemen Dokumen secara Elektronik untuk Mempercepat Terwujudnya Egovernment di Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun

Pengubahan Mindset Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tembakau

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 321, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah di Indonesia. Pengembangan perbankan syariah yang

Dicabut dengan PBI No. 2/23/PBI/2000 tanggal 6 November 2000 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/1/PBI/2000 TENTANG

1/7 PENGEMBANGAN JEJARING KERJA DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN PASCA BENCANA DI KABUPATEN CILACAP

Resort Based Management Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi

Penerapan Budaya Kerja 5 R di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

TENTANG BUPATI PATI,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH BANTEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

1/10 Model Layanan Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11 /POJK.05/2014 TENTANG PEMERIKSAAN LANGSUNG LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 T

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

1/11 Transparansi dan sinergitas pengelolaan Desa Desa (DD) d Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

Program Optimalisasi Pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan Kota Depok

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB I P E N D A H U L U A N

2 Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan proses uji kemampuan dan kepatutan terhadap calon pemilik dan calon pengelola perbankan syariah melalui pe

Transkripsi:

Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah Nama Inovasi Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah Produk Inovasi Kebijakan Pengembangan Kelembagaan Jasa Keuangan Badan Kredit Kecamatan (BKK) di Provinsi Jawa Tengah Penggagas Dadang Somantri, ATD. MT Kelompok Inovator Provinsi / Kabupaten / Kota Gambar Ilustrasi 1 / 6

Deskripsi 2 / 6

Salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pembangunan dan pengembangan ekonomi masyarakat Jawa Tengah adalah dengan membentuk lembaga intermediasi dibidang keuangan yaitu Badan Kredit Kecamatan (BKK) yang telah beroperasi sejak tahun 1970. Lembaga ini bertujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah, melalui pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dalam bentuk penyediaan pembiayaan, dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat (mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan). Perubahan status kelembagaan BKK dilakukan melalui strategi konsolidasi/merger terhadap 29 PD. BKK yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dengan total aset sekitar 1,7 1,8 triliun. Program ini dilatarbelakangi oleh kurang berkembangnya BKK karena status kelembagaannya yang masih berupa Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dimana LKM belum diakui oleh Bank Indonesia dan belum diawasi oleh OJK karena bukan merupakan bank maupun koperasi, sehingga berdampak pada terbatasnya skala usaha yang dibiayai. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah reformasi baik dari aspek kelembagaan maupun SDM-nya, sehingga BKK dapat tumbuh dan berkembang lebih baik serta mampu berkontribusi dalam mewujudkan Visi dan Misi pemerintahan di bidang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini diwujudkan melalui program perubahan status kelembagaan BKK dari bentuk LKM menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sehingga dengan perubahan status ini akan memberikan ruang skala usaha yang lebih luas, mereformasi pola pikir dan budaya kerja, adanya pengawas independen yang kompeten, serta dukungan sistem informasi dan teknologi yang seragam akan memudahkan fungsi pengawasan. Program untuk dibentuk menjadi BPR BKK. Proses awal yang dilakukan adalah dengan mendapatkan kesepakatan dari berbagai pihak terutama para pemangku kebijakan dan para pengurus Perusahaan Daerah (PD). BKK untuk pembentukan BPR BKK ini. Kesepakatan awal tidak serta merta diperoleh, karena adanya resistensi dari pemegang saham di Kabupaten/Kota yang lembaga PD. BKK nya sudah sehat, merasa khawatir deviden yang diterimanya akan menurun setelah konsolidasi. Namun hal ini dapat teratasi melalui sosialisasi yang intensif dengan mengundang para pakar dari dewan direksi, pemegang saham, dan dewan pengawas sehingga didapatkan keyakinan bahwa setelah konsolidasi, dengan total aset yang akan dimerger sekitar 1,7 1,8 triliun, lembaga keuangan ini akan menjadi lebih kuat serta dapat memberikan supply bagi BKK yang kekurangan likuiditas untuk memberikan bantuan usaha mikro. Setelah kesepakatan dan dukungan penuh telah diperoleh, maka dibentuklah kepengurusan atau dewan direksi melalui proses seleksi dari para pengurus PD. BKK yang berkinerja baik. Dewan direksi ini bertugas mempersiapkan kelengkapan persyaratan perizinan usaha BPR BKK ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas yang independen. Sejalan dengan proses tersebut, dewan direksi juga mulai menyusun secara mandiri berbagai SOP mengenai pelayanan, SDM, dan produk demi mewujudkan lembaga keuangan yang profesional. Program ini sudah masuk menjadi bagian dari program revitalisasi BUMD di Jawa Tengah. Namun sebagai lembaga keuangan yang baru berdiri, hal pertama yang harus dibenahi adalah mengenai rasio kesehatan lembaga yang harus dijaga stabilitasnya. Pemerintah pun tidak menjadikan deviden yang tinggi sebagai tujuan utama, melainkan BPR BKK dituntut untuk menaikkan persentase kredit produktif dibandingkan dengan kredit nonproduktif. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat concern terhadap pemberdayaan dan perkembangan UKM sebagai penopang perekonomian masyarakat. Manfaat dari program ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dengan beragamnya produk yang ditawarkan, dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta dengan adanya rasa nyaman mempercayakan keuangannya dikelola PD. BPR BKK karena dijamin oleh LPS. Bagi manajemen PD. BPR BKK, program ini mendorong inovasi dan kreativitas untuk menyediakan produk yang lebih bervarian sesuai selera pasar sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi. Selain itu juga dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kinerja karena diawasi oleh lembaga independen yang kompeten sehingga masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang prima (efektif dan efisien). Adapun bagi pemerintah, dengan semakin banyaknya kredit produktif yang diberikan, maka dapat meningkatkan hasil usaha yang pada akhirnya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah. Stakeholders yang berperan dalam program ini antara lain: a. Stakeholder primer sebagai stakeholders yang langsung dipengaruhi oleh proper yang dijalankan, yakni Biro Perekonomian, PD. BKK dan nasabah; b. Stakeholder sekunder sebagai stakeholder yang tidak langsung dipengaruhi oleh proper yang dijalankan, yakni Asisten Pemerintahan, Biro Hukum, Biro Keuangan, OJK, BI, Tim Revitalisasi BUMD dan Perbamida; c. Stakeholder utama sebagai stakeholders yang memiliki pengaruh positif/negatif terhadap 3 / 6

proper, yakni Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten Ekbang, Karo Perekonomian, PemKab/Kota. Jenis Inovasi Struktur Organisasi Nama Instansi Provinsi Jawa Tengah Unit Instansi Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Inisiasi 2014 Tahun Implementasi 2014 Faktor Pendorong Faktor yang mendorong keberhasilan program Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan BKK Jawa Tengah antara lain: 1. Adanya dukungan politis berupa kebijakan Kepala Daerah dalam bentuk Keputusan Gubernur yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pengembangan kelembagaan PD. BKK yakni dengan dikeluarkannya Keputusan Gubernur Nomor 539/72 Tahun 2014 Tanggal 3 November 2014 tentang Pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Kelembagaan Badan Usaha Milik Daerah Badan Kredit Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah. 2. Adanya dukungan dari para pemangku kebijakan, dalam hal ini sudah diperoleh dukungan penuh yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari 29 Bupati/Walikota, 29 pengurus PD. BKK (Dewan Direksi, Dewan Pengawas dan Pemegang Saham) serta SKPD Pembina PD. BKK termasuk lembaga professional (konsultan dan akademisi). 3. Adanya kesiapan dari para dewan direksi untuk tetap mendukung kemajuan BPR BKK walaupun tidak terpilih menjadi dewan direksi setelah konsolidasi. 4. Lahirnya aturan-aturan baru dari OJK yang mendukung percepatan proses penguatan kelembagaan PD. BPR BKK. Faktor Penghambat Yang menjadi faktor penghambat keberhasilan program Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan BKK Jawa Tengahyakni: 1. Resistensi dari pemegang saham kabupaten dan kota khususnya yang lembaga PD. BKK nya sudah sehat, karena merasa khawatir setelah penggabungan PD. BKK, dividen yang diterima akan menurun, hal ini yang menyebabkan dukungan bupati tidak serta merta diberikan. 2. Mensinkronkan waktu untuk menyampaikan sosialisasi informasi kepada bupati/walikota sangat sulit karena keterbatasan waktu dan ruang yang luas (29 Kabupaten/kota). Tahapan Proses Tahapan pelaksanaan program Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan BKK Jawa Tengah adalah sebagai berikut: 1. Pada tahapan jangka pendek, yakni bulan September Desember 2014, dilaksanakan tahapan: a. Pembentukan tim efektif b. Penyusunan kajian 4 / 6

c. Penyusunan draft SK Gubernur 2. Pada tahapan jangka menengah, yakni bulan Desember 2014 Desember 2015, dilaksanakan tahapan: a. Penandatanganan SK Gubernur b. Penyiapan kelengkapan persyaratan perijinan PD. BKK c. Pengajuan perijinan usaha ke OJK d. Terbitnya ijin usaha sebagai lembaga keuangan baru 3. Pada tahapan jangka panjang yakni bulan Januari 2016 dan seterusnya dapat terlaksana: a. Terwujudnya operasional PD. BKK sebagai lembaga jasa keuangan BPR b. Terwujudnya penyediaan modal, pelayanan dan perkembangan PD. BKK yang prima dan terpadu Manfaat Program Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan BKK Jawa Tengah memberikan manfaat antara lain: 1. Perubahan status LKM menjadi BPR mendukung reformasi birokrasi. 2. Bagi pemerintah terutama Biro Perekonomian, dengan semakin berkembang dan akuntabelnya PD. BKK, akan meningkatkan hasil usaha sehingga target dividen akan tercapai yang pada akhirnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah secara menyeluruh. 3. Bagi manajemen PD. BKK, perubahan ini akan mendorong inovasi dan kreativitas untuk menyediakan produk-produk baru sesuai dengan selera pasar sehingga meningkatkan jumlah transaksi. Selain itu, masuknya OJK sebagai pengawas yang independen, akan menguatkan tata laksana operasional BKK sesuai prinsip-prinsip good corporate governance sehingga akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kinerja untuk mewujudkan akuntabilitas kelembagaan yang akan melahirkan pelayanan yang prima (efisien dan efektif). 4. Bagi pengguna/nasabah merasa nyaman mempercayakan keuangannya dikelola PD. BKK, dan dapat memanfaatkan produk yang beragam sesuai dengan kebutuhannya. Sampai dengan saat ini, program Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan BKK Jawa Tengah sudah mencapai tahapan pelaksanaan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Kelembagaan PD. BKK di Jawa Tengah melalui merger/konsolidasi 2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PD BKK se Jawa Tengah tentang Pengesahan Indeks Perhitungan Dividen atas Hasil Usaha Konsolidasi PD BKK se-jawa Tengah 3. Surat Gubernur Jawa Tengah kepada Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah tentang Perubahan Status Badan Hukum PD. BPR BKK dan PD. BKK Provinsi Jawa Tengah 4. Pembahasann Rancangan Pergub Jawa Tengah tentang PD. BKK Konsolidasi 5. Due diligence/pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) 6. Penyusunan draft Raperda PT. BKK Rawa Tengah Prasyarat Replikasi Adapun prasyarat yang harus dipenuhi untuk mereplikasi program Penguatan Kelembagaan Jasa Keuangan BKK Jawa Tengah adalah sebagai berikut: 1. Adanya komitmen dari Kepala Daerah untuk memajukan perekonomian daerah melalui pemberdayaan UKM; 2. Lembaga-lembaga yang akan dikonsolidasikan memiliki karakteristik dan legalitas formal yang sama/setara; 3. Adanya kesadaran dan pemahaman bahwa tantangan ekonomi ke depan harus disikapi sama, yakni dengan membentuk lembaga keuangan yang lebih kuat, dengan aset lebih besar, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat akan persediaan pembiayaan untuk pengembangan usahanya. Kontak Person Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah JalanPahlawan No. 9 Semarang Telp. (024) 8311174, Fax. (024) 8311187, 8311183 Website http://jatengprov.go.id 5 / 6

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Sumber Dokumen proyek perubahan Diklatpim & Observasi Teknik Validasi Observasi Jumlah Dilihat 212 Kali Waktu Dibuat 2016-03-21 21:02:04 Terakhir Diubah 2016-03-21 21:03:25 Waktu Diunduh 2017-01-10 00:54:46 6 / 6