METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN. Pusat Pengembangan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

-Extension Method- -Anie Eka Kusumastuti Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

METODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2014 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERIKANAN

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perika

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

Terminologi Penyuluhan Pertanian. Agustina Bidarti, SP., M.Si Fakultas Pertanian Unsri

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2012 TENTANG METODE DAN MATERI PENYULUHAN KEHUTANAN

Alang-alang dan Manusia

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB.1/Menhut-IX/2014 NOMOR : 05 TAHUN 2014 TENTANG

RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)

RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

Lampiran 1. Peta Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN (LAKU)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN KEADAAN SEKARANG MASALAH TUJUAN MASA MENDATANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : P.23/MenLHK-II/2015 TENTANG

Disusun Oleh : Fitrianti Inayah Anita 444

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)

PENTINGNYA REVITALISASI KELOMPOK SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neger

MODUL MATERIUJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BUKU PANDUAN PRAKTEK LAPANGAN MATA KULIAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Penyusun

PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS INOVASI PENYULUH PERIKANAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS OLAHRAGA, PEMUDA DAN PARIWISATA

Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengertian Pemasaran Sejumlah kegiatan yang maksudnya untuk mempengaruhi, mengimbau dan merayu wisatawan potensial sebagai konsumen agar mengambil

KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PERUBAHAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN TARGET KEGIATAN

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Rancang Bangun Sistem dan Metode Penyuluhan

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI APRIL 2014

PEDOMAN PELATIHAN MASYARAKAT

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG POLA PENYULUHAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1

Transkripsi:

METODA DAN TEKNIK PENYULUHAN 3 Pusat Pengembangan Penyuluhan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

METODA PENYULUHAN

METODE PENYULUHAN cara yang digunakan untuk mendekatkan penyuluh dengan sasaran penyuluhannya. Jarak sasaran Klasifikasi metode penyuluhan Indra penerima Jumlah sasaran yang akan dicapai

MENURUT JARAK SASARAN langsung, misalnya dengan melakukan kunjungan lapangan (hamparan) dan kunjungan rumah, tidak langsung, yaitu melalui perantaraan media penyuluhan, misalnya lewat radio (siaran pedesaan), bahan cetakan (majalah, koran, poster, leaflet)

MENURUT INDRA PENERIMA SASARAN PENYULUHAN Metode penyuluhan terlihat, misalnya TV, Film dan bahan cetakan; yang hanya dapat digunakan untuk sasaran penyuluhan yang dapat melihat, khususnya dapat membaca; Metode penyuluhan terdengar, misalnya Radio, TV, dan Film, yang hanya dapat digunakan jika sasaran penyuluhan tidak mengalami gangguan pendengaran, yaitu dapat mendengar, dan kombinasi antara metoda terlihat dan terdengar (AVA = Audio Visual Aids). Penggunaan AVA, saat ini, dianggap paling sesuai dan paling tepat untuk digunakan menyampaikan informasi pembangunan secara cepat kepada masyarakat luas.

Menurut Jumlah Sasaran Penyuluhan Pendekatan Perorangan Pendekatan ini dilakukan, khususnya, untuk mencapai sasaran penyuluhan potensial dan strategis yang diperkirakan akan mendorong atau bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan penyuluhan. Pendekatan kelompok Pendekatan ini lebih cepat dan praktis dibanding pendekatan perseorangan. Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok strategis yang akan dijadikan sasaran penyuluhan. Pendekatan massal Pendekatan ini biasanya dilakukan jika tujuan penyuluhan hanyalah sekedar bersifat memberi informasi awal, tanpa memperhatikan pihak-pihak strategis. Tujuannya hanyalah membangkitkan rasa ingin tahu seseorang atau sekelompok orang mengenai sesuatu hal yang baru. Tetapi jika sudah menyangkut upaya membujuk, dan mendorong seseorang, atau sekelompok orang untuk berbuat sesuatu maka pendekatan perseorangan dan pendekatan kelompok lah yang harus digunakan.

METODE PENYULUHAN MANA YANG AKAN DIGUNAKAN? Setiap pendekatan penyuluhan ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Karena itu penentuan metode mana yang akan digunakan akan tergantung pada : berapa banyak sasaran penyuluhan yang ingin dicapai dalam satuan waktu yang sama, materi penyuluhan yang akan disampaikan, dan dampak yang ingin dicapai.

TEKNIK PENYULUHAN

TEKNIK PENYULUHAN? cara mempertemukan sasaran penyuluhan dengan materi penyuluhan.

Kunjungan rumah kunjungan yang dilakukan oleh penyuluh dengan tujuan menjalin hubungan baik sehingga tercipta rasa percaya dan keakraban antara penyuluh dan sasaran penyuluh. Tujuan : Berkenalan dengan sasaran penyuluhan, Menumbuhkan kepercayaan, Membicarakan masalah pribadi dan masyarakat, Menemukan problem yang belum disadari unfelt0need), Mengajarkan keterampilan, Memberi dan menerima informasi.

Kunjungan kantor Pertemuan antara sasaran penyuluhan dengan instansi-instansi tertentu. Tujuan : untuk berkonsultasi tentang sesuatu hal (teknis perikanan, manajerial dsb). Misalnya, pelaku utama kegiatan perikanan berkunjung ke UPT DKP.

Kunjungan lapangan kunjungan yang dilakukan penyuluh ke tempat kerja sasaran penyuluhan. Dalam kasus penyuluhan perikanan kunjungan ke lapangan berarti kunjungan penyuluh ke lokasi kegiatan perikanan para pelaku utama kegiatan perikanan dalam rangka sistem kerja LAKU (Latihan dan Kunjungan).

Surat-menyurat korespondensi antara sasaran penyuluhan dan penyuluh (instansi terkait). misalnya, surat dari pelaku utama kegiatan perikanan kepada pengelola majalah perikanan.

Demonstrasi Demonstrasi yang dapat dilakukan oleh penyuluh untuk meyakinkan sasaran penyuluhan tentang suatu inovasi baru yang akan diperkenalkan. Demonstrasi cara, yaitu demonstrasi yang memperlihatkan suatu cara kerja baru atau suatu cara yang telah disempurnakan. Demonstrasi hasil yaitu demonstrasi yang memperlihatkan atau membuktikan kemanfaatan hasil dari penggunaan suatu inovasi (teknologi) baru, yang lebih menguntungkan dan yang lebih tepatguna di banding teknologi yang lama.

Macam-macam demonstrasi Demonstrasi Plot (Demplot) adalah demonstrasi usahatani perorangan dengan penerapan teknologi perikanan pada usahatani skala kecil dengan komoditi tertentu. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dan kemampuan para pelaku utama kegiatan perikanan dalam meningkatkan produksi perikanan. Demonstrasi usaha perikanan (Demfish) adalah demonstrasi berkelompok dengan menerapkan teknologi perikanan pada usahatani yang dilakukan secara kerjasama dalam satu kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan anggotaanggota kelompok dalam mengelola usahatani dengan bekerjasama dalam satu kelompok.

Demonstrasi area (Dem-area) adalah demonstrasi usahatani dengan menerapkan teknologi perikanan pada usahatani yang dilakukan bersama antarkelompok dalam satu gabungan kelompok. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan anggota-anggota gabungan kelompok dalam mengelola usahatani dengan kerjasama antarkelompok. Demonstrasi Unit (Dem-Unit) adalah demontrasi Pancakarya dengan menerapkan teknologi perikanan dalam usahatani yang dilaksanakan secara kerjasama antargabungankelompoktani dalam satu wilayah unit desa menuju terbentuknya Koperasi Tani. Kegiatan utamanya meliputi produksi, pengolahan, penguasaan, dan pemasaran hasil perikanan menuju pada pembangunan masyarakat perdesaan

Widyawisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan oleh penyuluh dan sasaran penyuluhan untuk melihat cara melakukan sesuatu atau hasil suatu cara ke suatu tempat yang sudah melakukannya. Wisata Karyawisata, adalah juga perjalanan wisata bersama antara penyuluh dan sasaran penyuluhan dengan melakukan kerja praktek (magang di lokasi kunjungan). Tujuan meyakinkan para pelaku utama kegiatan perikanan dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil suatu teknologi baru, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru, dan sebagainya dan membantu pelaku utama kegiatan perikanan mengenal masalah, menimbulkan perhatian, minat, dan memotivasi untuk melakukan suatu kegiatan.

Kursus Kegiatan mengajar-belajar yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menumbuhkan sikap positip sasaran penyuluhan terhadap sesuatu hal yang baru. Kursus dapat dilaksanakan di ruangan tertutup (kelas) atau di lapangan dalam satuan periode waktu tertentu, tergantung materi yang diberikan dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan Menambah pengetahuan. Meningkatkan keterampilan. Menumbuhkan sikap positif. Mengembangkan kepemimpinan.

Pameran diselenggarakan untuk memperagakan secara sistematis tentang sesuatu hal. Bentuk yang dipamerkan bermacammacam, misalnya dalam bentuk barang, poster, benda hidup, grafik, kumpulan foto, dan sebagainya. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam mengadakan pameran adalah bagaimana membuat suatu pameran menarik, dan membangkitkan keinginan orang untuk melihatnya. Tujuan (1) Membiasakan pengunjung dengan norma-norma yang lebih baik. (2) Mempengaruhi pengunjung untuk menerima cara-cara baru. (3) Menarik perhatian banyak orang. (4) Meningkatkan pengertian dan menumbuhkan kesukaan kepada kegiatan penyuluhan.

Media massa mencakup radio, TV, majalah, suratkabar, film, selebaran, poster, leaflet, dsb

Perlombaan cara untuk membangkitkan semangat penyuluh untuk berprestasi dan saling bersaing. Misalnya, perlombaan kewirausahaan penyuluh perikanan dan sebagainya.

Kampanye kegiatan penyuluhan yang intensif dan luas dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik penyuluhan secara serentak dalam waktu yang relatif singkat.

Siaran pedesaan melalui radio siaran khusus yang ditujukan bagi para pelaku utama kegiatan perikanan dan keluarganya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasiinformasi dan pengetahuan-pengetahuan baru di bidang perikanan seluas-luasnya. Untuk meningkatkan efektivitas, maka pelaku utama kegiatan perikanan dianjurkan untuk membentuk kelompok pendengar. Tujuan membangkitkan kesadaran dan perhatian. menumbuhkan minat dan keingintahuan. menyebarkan informasi secara cepat dan meluas.

Pertemuan Umum suatu rapat dengan peserta campuran. Pada pertemuan ini disampaikan beberapa informasi tertentu dipertimbangkan dan untuk dilaksanakan di kemudian hari. Tujuan (1) Mencapai dan melayani jumlah orang yang banyak secara efektif dan murah. (2) Mempersiapkan orang-orang untuk kegiatan tertentu. (3) Mengetahui tanggapan/reaksi orang mengenai kegiatan.

Pertemuan Diskusi suatu rapat dengan peserta terbatas (kelompok kecil terdiri dari 10 sampai 20 orang). Biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu hal yang akan diselenggarakan,atau mengumpulkan saran-saran untuk mensolusi persoalan. Tujuan : mengajak pelaku utama kegiatan perikanan untuk membicarakan dan mensolusi masalah yang dihadapi, mengumpulkan saran-saran, dan lain-lain.

Beberapa metode/teknik penyuluhan lainnya yang sudah dilembagakan dalam kegiatan penyuluhan Temukarya Pelaku utama kegiatan perikanan, merupakan pertemuan antara pelaku utama kegiatan perikanan yang membahas masalah-masalah teknis dengan dihadiri oleh petugas perikanan (penyuluh) yang berperan sebagai sumber informasi. Temukarya dapat dilaksanakan di tingkat nasional, regional, propinsi,kabupaten, dan kelompok. Petak pengalaman, adalah petak yang diselenggarakan oleh pelaku utama kegiatan perikanan sen diri mengenai sesuatu atau beberapa budidaya perikanan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dibanding dengan rekomendasi perta nian yang ada. Ukuran petak pengalaman, biasanya berkisar antara 2 x 3 meter. Pekan Tani (Nelayan) adalah pertemuan antara pelaku utama kegiatan perikanan yang disertai dengan keramaian dan perlombaan, atau pameran. Hari Lapangan adalah hari pertemuan antarpelaku utama kegiatan perikanan yang dihadiri oleh petugas perikanan dan disertai dengan berbagai macam kegiatan dan keramaian. Mimbar Sarasehan adalah pertemuan antara kontaktani (kotaknelayan) dan para pelaku utama kegiatan perikanan (pelaku utama kegiatan perikanan maju dan pelaku utama kegiatan perikanan biasa), atau pertemuan antara pelaku utama kegiatan perikanan dan petugas perikanan.

Metode, Teknik Pembelajaran Metode Pembelajaran perorangan Pembelajaran Kelompok Teknik Tutorial Magang Bimbingan dsb Diskusi Kursus Sekolah Lapangan Demonstrasi dsb

Metode, Teknik dan Media Pembelajaran Metode Pembelajaran Komunitas Teknik Demonstrasi massal Aksi Sosial Kampanye Penayangan film Siaran TV Siaran Radio dsb

Temu Komunikasi, Informasi dan Praktek Pemecahan Masalah Pengertian : adalah suatu pertemuan antara peneliti/ WIDYAISWARA/ INSTRUKTUR/DOSEN, PENYULUH dengan kelompok PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA untuk mengidentikasi, merumuskan dan memecahkan Masalah yang Dihadapi PELAKU UTAMA dan PELAKU USAHA dalam mengembangkan usahanya. Pemecahan masalah dilakukan secara partisipatif dalam bentuk praktek langsung di lahan usahatani.

1. Identifikasi dan perumusan masalah yang dilakukan secara partisipatif antara peneliti, penyuluh lapang dan KONTAK PELAKU UTAMA 2. Mengkomunikasikan penyebab utama timbul nya masalah dan akibatnya 3. Menginformasikan berbagai perkembangan tek nologi yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan ( sebagai referensi ) 4. Mempraktekan cara pemecahan masalah

1. MENINGKATKAN PEMAHAN PENGGUNA DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI 2. MEMPERCEPAT PROSES PENETRASI TEKNOLOGI KEPADA PENGGUNA 3. MEMENUHI KEBUTUHAN TEKNOLOGI YG SESUAI DENGAN MASALAH YANG SEDANG DIHADAPI PENGGUNA 1. Rumusan masalah dan upaya pemecahan nya 2. Rumusan paket teknologi yang dibutuhkan pengguna 3. Data dan informasi tingkat pemahaman pengguna teknologi terhadap teknologi yang diintroduksi 4. Terpecahkannya masalah yang dihadapi pengguna 1. Peningkatan kemampuan pengguna dalam penerapan teknologi 2. Peningkatan jumlah pengguna teknologi 3. Peningkatan produktifitas

Pemecahan akar masalah usaha perikanan dari aspek teknologi biofisik secara partisipatif melalui penerapan/praktek langsung di lokasi usaha nya Pelaksanaan secara partisipatif sejak identifikasi masalah sampai kepada evaluasi pengembangan antara PEJABAT FUNGSIONAL DKP, penyuluh lapangan, pelaku utama dan pelaku usaha dan jajaran pemda baik Propinsi maupun Kabupaten PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA SERTA PENYULUH SEBAGAI PESERTA MERUPAKAN SASARAN UTAMA DALAM PROSES PEMBELAJARAN, PENELITI/ WIDYAISWARA/INSTRUKTUR DKP SEBAGAI PENYEDIA TEKNOLOGI, DINAMISATOR DAN FASILITATOR Wadah dalam implementasi koordinasi Antara UPT DKP, Dinas Terkait dan Pemda ( propinsi desa )

TERIMA KASIH Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDM-KP