KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB II LANDASAN TEORI

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

EDISI - 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL (R-SMA BI)

Pedoman Penjaminan Mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan

I. PENDAHULUAN. dimiliki. E. Mulyasa (2007:3), menyebutkan bahwa Human Development. Index (HDI) melaporkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia menduduki

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEWENANGAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN RSBI/SBI menurut PP No 17/2010

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA

TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY)

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. program peningkatan mutu pendidikan, di antaranya adalah program

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dalam segala aspek kehidupan. Menurut Zuhal (Triwiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

Menurut Rahmayanti, (2009:1) ada tiga alasan yang melatarbelakangi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) SMA NEGERI 78 JAKARTA TAHUN

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

Lampiran : Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : Tanggal :

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Transkripsi:

KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional 1

AMANAT KONSTITUSI tentang hakikat & tujuan pendidikan PEMBUKAAN UUD 1945:.melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pasal 28C ayat (1) UUD 45: Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Pas 3 UU 20/2003 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mewncerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya portensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YNE, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab PP 19 Tahun 2005 tentang SNP Permendiknas No 23, 2006 tentang Kompetensi Kelulusan Pendidikan bukan hanya merupakan pilar terpenting dalam upaya mencerdaskan bangsa, tetapi juga merupakan syarat mutlak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan 2

LANDASAN DAN KARAKTERISTIK SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) 3

LANDASAN YURIDIS Perintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) UUSPN 20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelengarakan sekurang-kurangnya kurangnya satu satuan pendidikan dan semua jenjang pendidik untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), pasal 61 ayat 1 PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota PP No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan PP No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Permendiknas No. 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Permendiknas No. 78 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional. 4

LANDASAN KONSEPTUAL Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Definisi Pendidikan bertaraf internasional adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Satuan pendidikan bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Sumber: PP No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 5

Meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan di tingkat regional dan internasional Sebagai antisipasi peningkatan migrasi tenaga kerja internasional Meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar kerja internasional Mempertahankan peluang kerja tenaga kerja Indonesia di pasar kerja nasional yang dibentuk oleh Perusahaan Asing di Indonesia 6

Pengembangan SBI Berpedoman pada SNP yang diperkaya dengan standar pendidikan dari negara maju Dikembangkan atas kebutuhan dan Prakarsa Sekolah/masyarakat Kurikulum diperkaya dengan standar internasional, mutakhir, canggih sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global Menerapkan MBS dengan tata kelola yang baik Menerapkan proses belajar yang Dinamis dan berbasis TIK Menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan transformasional/visioner Memiliki SDM yang profesional dan tangguh dengan manajemen yang dikembangkan secara profesional Didukung oleh sarana-prasarana yang lengkap, Relevan, mutakhir, canggih dan bertaraf internasional 7

Karakteristik Keluaran a. SBI memiliki keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan internasional terhadap proses dan hasil atau keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam berbagai aspek; b. Mempunyai pengakuan internasional yang dibuktikan dengan hasil sertifikasi dan akreditasi berpredikat baik dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. 8

Karakteristik Program a. Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan yang diperkaya dengan standar internasional; b. Menerapkan sistem kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK; c. Memenuhi Standar Isi; dan d. Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan. 9

Karakteristik Proses Belajar Mengajar a. Proses belajar mengajar pada SBI menjadi teladan bagi sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneur, jiwa patriot; dan jiwa inovator; b. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; c. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran; d. Pembelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia. 10

Karakteristik Pendidik a. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK b. Guru kelompok mata pelajaran sains, matematika, dan inti kejuruan mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris; c. Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SD/MI; d. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; e. Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMK/MA/MAK. 11

Karakteristik Kepala Sekolah a. Kepala sekolah/madrasah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah/madrasah dari lembaga yang diakui oleh Pemerintah; b. Kepala sekolah/madrasah mampu berbahasa Inggris secara aktif; c. Kepala sekolah/madrasah bervisi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan entrepreneur yang kuat. 12

Karakteristik Sarana Prasarana a. Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK; b. Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia; dan c. Sekolah memiliki ruang multi media, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olah raga, klinik, dan lain sebagainya. 13

Karakteristik Pengelolaan a. Meraih sertifikat ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000; b. Merupakan sekolah/madrasah multi kultural; c. Menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri; d. Bebas narkoba dan rokok; e. Bebas kekerasan (bullying); f. Menerapkan prinsip kesetaraan jender dalam segala aspek pengelolaan sekolah; dan g. Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, tekonologi, seni, dan olah raga. 14

INFORMASI PENYELENGGARAAN RSBI - SBI PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 15

1. JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) A. KRITERIA SD RSBI 1. Sekolah Dasar Negeri maupun Swasta yang telah memenuhi atau hampir memenuhi seluruh persyaratan komponen Standar Nasional Pendidikan. 2. Memiliki sumber daya pendidikan (Tenaga pendidik dan kependidikan, biaya, sarana, dll) yang memadai dan potensial untuk dikembangkan 3. Memiliki lahan ruang terbuka yang memadai untuk mengembangkan fasilitas penunjang pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan SDBI 4. Minimal memiliki 12 rombongan belajar 16

B. MEKANISME PEMILIHAN SD RSBI Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Sekolah + Komite Sekolah/Yayasan membuat proposal Proposal Dinas Provinsi (mengetahui/ menyetujui proposal) Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit.Pembinaan TK &SD Tidak Tim Verifikasi Verifikasi & Evaluasi Ya Penetapan SD RSBI 17

C. PROGRAM BANTUAN SD RSBI Penetapan dan pemberian bantuan program SD RSBI dimulai tahun 2007 dan diberikan selama 3 tahun dengan rekapitulasi sebagai berikut. No Penetapan SD RSBI Jumlah Sekolah Jumlah Bantuan masing-masing sekolah (Rp) 2007 2008 2009 2010 1 Tahun 2007 38 500 jt 300 jt 100 jt 2 Tahun 2008 66 500 jt 100 jt 100 jt 3 Tahun 2009 66 200 jt 150 jt 4 Tahun 2010 33 200 jt 18

D. KRITERIA SD BERTARAF INTERNASIONAL Sekolah Dasar yang telah memenuhi 8 standar nasional pendidikan Telah menerapkan kurikulum nasional diperkaya dengan kurikulum bertaraf internasional Pembelajaran dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa asing (bilingual) Melakukan kerja sama (sister school) dengan Negara OECD atau negara maju lainnya. 19

E. PENTAHAPAN SD RSBI MENJADI SD BI SD RSBI Pembinaan selama 3 tahun Oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan PTK&SD A Tim Penilai Pembinaan diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi sesuai PP No. 38/2007 B Tidak Penilaian Ya Tim Penilai Pembinaan ditambah 4 tahun oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan PTK&SD Tidak Penilaian Ya SD Bertaraf Internasional SD Bertaraf Internasional A = Proses penilaian pertama dilaksanakan setelah pembinaan dengan pemberian subsidi selama 3 tahun B = Proses Penilaian kedua dilaksanakan kepada SD yang tidak lulus penilaian pertama, setelah 7 tahun pembinaan 20

2. JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) A. KRITERIA SMP RSBI 1. Sudah menjadi SMP Standar Nasional (SSN) 2. Hasil skor Supervisi, monitoring dan evaluasi SSN dapat nilai baik dan amat baik 3. Rombongan belajar minimal 9 kelas dan maksimal 27 kelas dengan jumlah siswa per kelas maksimal 30 siswa dan tidak double shift. 4. Sekolah bukan sebagai induk SMP terbuka dan tidak ditumpangi sekolah lain 5. Surat Pernyataan dukungan/komitmen dari Pemda setempat 6. Sekolah Terakreditasi A dari BAN S/M 7. Prioritas daerah (kab/kota) yang belum ada RSBI-nya 21

B. MEKANISME PEMILIHAN SMP RSBI SMP SSN Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMP Tim VERIFIKASI Penetapan SMP RSBI Ya VERIFIKASI Tidak SMP SSN 1) Pemilihan SMP RSBI merupakan inisiatif dari Kemendiknas untuk menilai SMP SSN 2) SMP SSN = SMP Standar Nasional 22

C. PROGRAM BANTUAN SMP RSBI Penetapan dan pemberian bantuan program SMP RSBI dimulai tahun 2007 dan diberikan selama 4 tahun dengan rekapitulasi sebagai berikut. No Penetapan SMP RSBI Kategori Jumlah Sekolah Jumlah Bantuan masing-masing sekolah (Rp) 2007 2008 2009 2010 1 Tahun 2007 Bersubsidi Mandiri 100 2 400 jt -- 300 jt -- 300 jt 300 jt -- -- 2 Tahun 2008 Bersubsidi Mandiri 99 3 -- -- 300 jt -- 300 jt -- 300 jt -- 3 Tahun 2010 Bersubsidi Mandiri 69 25 -- -- -- -- 300 jt -- 300 jt -- 23

D. KRITERIA SMP BERTARAF INTERNASIONAL 1. Kurikulum bertaraf internasional (kurikulum SNP yang diperkaya dari negara maju) 2. Proses pembelajaran: berbasis TIK, menggunakan berbagai model pembelajaran (CTL, PAKEM, CBSA, dll), menggunakan bahasa asing (inggris secara bertahap); 3. Kelulusan: memperoleh prestasi kejuaraan internasional/nasional, baik akademik maupun non akademik; 4. Pendidik dan tenaga kependidikan: Kepala Sekolah minimal S2, 20% guru S2, kemampuan bahasa Inggris memenuhi syarat (TOEFL minimal 450), sesuai bidang studinya; 5. Sarpras: SNP yang diperkaya dengan standar sarpras negara maju, yaitu memiliki: perpustakaan, laboratorium (IPA, IPS, Matematika, TIK/Komputer, Bahasa, Pendidikan Teknologi Dasar), ruang kelas, dan sarpras pokok lainnya 6. Manajemen: berbasis TIK (cyber school), telah bersertifikasi ISO 9001:2008 dan 14000, memiliki sister school, melaksanakan MBS, mampu kerjasama dengan stakeholder lain; 7. Pembiayaan: sesuai Permendiknas No 69 th 2009 tentang Standar Pembiayaan yang diperluas sesuai dengan tuntutan kurikulum SBI; 8. Penilaian: menggunakan model-model penilaian sesuai tuntutan kurikulum SBI dan sertifikasi internasional bagi lulusan. 24

E. PENTAHAPAN SMP RSBI MENJADI SMP BI SMP RSBI Pembinaan selama 4 tahun Oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMP A Tim Penilai Pembinaan diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sesuai PP No. 38 tahun 2007 B Tidak Penilaian Ya Tim Penilai Pembinaan ditambah 2 tahun oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMP Tidak Penilaian Ya SMP Bertaraf Internasional SMP Bertaraf Internasional A = Proses penilaian pertama dilaksanakan setelah pembinaan selama 4 tahun B = Proses Penilaian kedua dilaksanakan kepada SMP yang tidak lulus penialain pertama, setelah 6 tahun pembinaan 25

3. JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) A. KRITERIA SMA RSBI 1. Telah memiliki akreditasi A dari Badan Akreditasi Sekolah 2. SMA Kategori Mandiri (SKM); 3. Diutamakan Kabupaten/Kota yang belum ada Rintisan SMA Bertaraf Internasional; 4. Kabupaten/Kota yang telah mempunyai program rintisan SMP Bertaraf Internasional; 5. Penyelenggaraan sekolah 1 sift (tidak double shift); 6. Memiliki sarana prasarana yang lengkap antara lain: 1) Memiliki 3 labaoratorium IPA (Fisiki, Kimia, Biologi); 2) Memiliki perpustakaan yang memadai; 3) Memiliki laboratorium komputer; 4) Ada akses internet; 5) Memiliki web Sekolah; 6) Tersedia ruang kelas yang sesuai dengan rombongan belajar; 7) Memiliki kultur sekolah yang memadai (bersih, bebas asap rokok, bebas kekerasan, rindang); 26

A. KRITERIA SMA RSBI Lanjutan 7. Memiliki sumber daya manusia yang memadai: 1) memiliki kepala sekolah: a. SK Pengangkatan dari pejabat yang berwenang b. mampu mengoperasikan komputer c. memiliki kemampuan Bahasa Inggris minimal secara pasif 2) memiliki guru mata pelajaran yang cukup (minimal 80% mengajar sesuai latar belakang pendidikan) 3) memiliki staf penunjang yang memadai (staf TU, Laboran, Pustakawan, Teknisi) 8. Memiliki minimal 9 rombongan belajar. 9. Mengajukan proposal 27

B. MEKANISME PEMILIHAN SMA RSBI Sekolah + Komite Sekolah/Yayasan ( Membuat proposal) Dinas Kab/Kota (mengetahui/ menyetujui proposal) Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit.Pembinaan SMA Proposal Tidak Dinas Pendidikan Provinsi (mengetahui/ menyetujui proposal) Tim Penilai Seleksi & Verifikasi Ya Penetapan SMA RSBI 28

C. PROGRAM BANTUAN SMA RSBI Penetapan dan pemberian bantuan program SMA RSBI dimulai tahun 2006 dan bantuan diberikan selama 5 tahun dengan rekapitulasi sebagai berikut. No Penetapan SMA RSBI Jumlah Sekolah Jumlah Bantuan masing-masing sekolah (Rp) 2006 2007 2008 2009 2010 1 Tahun 2006 100 300 jt 300 jt 300 jt 300 600 jt *) *) 2 Tahun 2007 100**) 300 jt 300 jt 300 600 jt *) *) 3 TAhun 2009 121 ***) 500 jt *) *) = pemberian bantuan disesuaikan dengan hasil evaluasi kinerja yaitu berkisar antara 300 600 jt **) = 2 sekolah diturunkan statusnya karena memiliki kinerja yang kurang baik ***) = dari 121 sekolah yang ditetapkan 2009, 1 sekolah merupakan sekolah Mandiri yaitu SMA Sutomo Medan 29

D. KRITERIA SMA BERTARAF INTERNASIONAL 1. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan, yang diwujudkan dengan adanya: a. Dokumen kriteria input siswa (misal: rapot, tes seleksi dsb) minimal 7,5; b. Dokumen SK Kepala Sekolah tentang nilai KKM minimal 7,5 untuk seluruh mata pelajaran; c. Dokumen nilai rata-rata UN lulusan minimal 7,5; d. Dokumen meraih kejuaraan nasional, regional, dan internasional pada bidang; Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Astronomi, Kebumian, Ekonomi, Debat Bahasa Inggris, Olimpiade Penelitian Siswa, Olimpiade Olah raga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Nasinal (FLS2N), selama mengikuti program Rintisan SMA Bertaraf Internasional. 30

D. KRITERIA SMA BERTARAF INTERNASIONAL Lanjutan 2. Pemenuhan Standar Isi, yaitu dengan menunjukkan dokumen adopsi, adaptasi materi pelajaran berstandar internasional 3. Pemenuhan Standar Proses, dengan menunjukkan adanya : a. Dokumen proses pembelajaran berbasis TIK dan siswa menggunakan fasilitas pembelajaran berbasis TIK sebagai sumber belajar;; b. Dokumen penyelenggaraan pembinaan kesiswaan untuk meraih prestasi bertaraf internasional ; 4. Pemenuhan Standar Pendidik yaitu dengan menunjukkan: a. Foto copy ijazah guru yang berpendidikan S2/S3 minimal 30 %; b. Data kesesuaian mengajar antara ijazah S2 atau S3 bagi pendidik dengan mata pelajaran yang diampu. c. Foto copy sertifikat skor TOEFL 7,5 (computer based) bagi pendidik 31

D. KRITERIA SMA BERTARAF INTERNASIONAL Lanjutan 5. Pemenuhan Standar Tenaga Kependidikan yaitu dengan menunjukkan : a. Foto copy ijazah Kepala Sekolah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi atau dari perguruan tinggi negara lain yang diakui setara S2 di Indonesia b. Kepala Sekolah mampu berbahasa Inggris, dan/atau bahasa asing lainnya secara aktif; c. Foto copy sertifikat skor TOEFL 7,5 (computer based) bagi Kepala Sekolah; d. Data Kepala Sekolah mengirimkan guru dalam kolaborasi internasional secara mandiri; e. Dokumen penghargaan atas prestasi yang diraih Kepala Sekolah atau tenaga kependidikan pada tingkat nasional atau internasional; f. Dokumen Kepala Sekolah menunjukkan data bahwa dirinya melakukan jejaring internasional. 32

D. KRITERIA SMA BERTARAF INTERNASIONAL Lanjutan 6. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana yang diwujudkan dengan adanya: a. Data jumlah ruang kelas yang dilengkapi dengan jaringan dan perangkat TIK; b. Data keadaan ruang perpustakaan digital (dilengkapi jaringan internet) yang berfungsi sebagai sumber belajar; c. Data keadaan ruang dan fasilitas untuk sumber belajar guru (TRRC) yang mendukung pengembangan profesionalisme guru; d. Data keadaan lab kimia, fisika, dan biologi yang berfungsi sebagai sarana belajar siswa; e. Data keadaan lab bahasa, dan lab komputer yang berfungsi sebagai sarana belajar siswa. 33

D. KRITERIA SMA BERTARAF INTERNASIONAL Lanjutan 7. Pemenuhan Standar Pengelolaan yang diwujudkan dengan memperlihatkan: a. Dokumen RKJM, RKT, dan RKAS sebagai penjabaran dari visi dan misi sekolah; b. Bukti fisik penerapan PAS; c. Foto copy sertifikasi ISO 9001; d. Lingkungan sekolah yang bersih, tertib, indah, rindang, aman, sehat, dan bebas asap rokok; e. Dokumen guru mata pelajaran melaksanakan lesson studi atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK); f. Dokumen sekolah melaksanakan seleksi penerimaan siswa baru sesuai persyaratan standar nasional; g. Dokumen kegiatan sekolah yang menggunakan bahasa Inggris seperti majalah dinding, web sekolah, diskusi siswa, seminar, dsb; h. Dokumen sekolah melaksanakan kegiatan pertukaran siswa/berkolaborasi dalam pengembangan jejaring internasional; i. Dokumen/bukti sekolah mendayagunakan TIK dalam aktivitas kesiswaan berkolaborasi dalam pengembangan jejaring internasional seperti e-mail, dan dokumen elektronik lainnya. 34

D. KRITERIA SMA BERTARAF INTERNASIONAL Lanjutan 8. Pemenuhan Standar Pembiayaan yang diwujudkan dengan adanya: a. Dokumen Dokumen pengumuman pengalokasian anggaran dana block grant pada papan pengumuman di sekolah; b. Dokumen penerimaan pembiayaan pemerintah provinsi; c. Dokumen penerimaan pembiayaan pemerintah kabupaten/kota; d. Dokumen penerimaan pembiayaan masyarakat atau sumber lainnya; e. Dokumen laporan penggunaan alokasi anggaran sesuai dengan rencana; f. Laporan pertanggung jawaban keuangan dalam musyawarah pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah;dokumen kegiatan sekolah yang menggunakan bahasa Inggris seperti majalah dinding, web sekolah, diskusi siswa, seminar, dsb; g. Dokumen alokasi minimum 20% dari seluruh dana block grant untuk bea siswa bagi siswa memiliki potensi akademik tinggi tetapi kurang mampu secara ekonomi, seperti bukti penerima beasiswa. 35

E. PENTAHAPAN SMA RSBI MENJADI SMA BI SMA RSBI Pembinaan Oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMA A Tim Evaluasi Pembinaan diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi sesuai PP No. 38 tahun 2007 B Tidak Penilaian Ya Tim Penilai Pembinaan dilanjutkan oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMA Ya EVALUASI Tidak SMA Bertaraf Internasional SMA Reguler A = Proses Evaluasi dilaksanakan tiap tahun B = Proses Penilaian dilaksanakan setelah 5 tahun pembinaan 36

4. JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) A. POTENSI AWAL CALON SMK RSBI 1. Diprioritaskan yang mempunyai siswa minimal 1.000 orang (pulau Jawa) dan 700 orang (luar Pulau Jawa) kecuali untuk program khusus antara lain SMK yang memiliki Bidang Studi Keahlian Seni dan Kerajinan 2. Diprioritaskan yang memiliki luas lahan untuk kelompok teknologi minimal 15.000 m2 dan kelompok non teknologi minimal 10.000 m2; 3. Diprioritaskan bagi SMK yang memiliki minimal 1 Program Keahlian berakreditasi A; 4. Diprioritaskan SMK yang berada di Kabupaten/Kota yang belum memiliki SMK-RSBI; 5. Diprioritaskan SMK yang mendapatkan dukungan dan dana pendamping Pemerintah Daerah setempat baik dari Kabupaten/Kota maupun Provinsi; 6. SMK yang mengusulkan proposal untuk dikembangkan menjadi SMK- RSBI yang diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan rekomendasi Dinas Pendidikan Provinsi; 37

B. MEKANISME PEMILIHAN SMK RSBI Sekolah + Komite Sekolah/Yayasan ( Membuat proposal) Proposal Dinas Pendidikan Provinsi Usulan SMK baru Dinas Kab/Kota (mengetahui/ menyetujui proposal) Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit.Pembinaan SMK Tidak Dinas Pendidikan Provinsi (mengetahui/ menyetujui proposal) Tim Penilai Seleksi & Evaluasi Ya Penetapan SMK RSBI 38

C. PROGRAM BANTUAN SMK RSBI Penetapan dan pemberian bantuan program SMK RSBI dimulai tahun 2007 dan bantuan diberikan selama 5 tahun dengan rekapitulasi sebagai berikut. No Penetapan SMK RSBI Jumlah Sekolah 2007 Jumlah Bantuan masing-masing sekolah (Rp) 2008 2009 2010 1 Tahun 2007 179 **) 450 jt 250 jt 300 950 jt *) 100 jt 2 Tahun 2008 74 **) 250 jt 300 950 jt *) 100 jt 3 Tahun 2009 42 300 950 jt *) 100 jt 4 Tahun 2010 138 ***) -100 jt dan - 1M - 2M utk SMK Invest *) = pemberian bantuan disesuaikan dengan hasil evaluasi kinerja dan jumlah siswa yaitu berkisar antara 300 950 jt **) = Ada beberapa sekolah dari penetepan 2007 dan 2008 yang tidak mendapat bantuan pada tahun berikutnya karena kinerja kurang ***) = dari 138 SMK RSBI yang ditetapkan di tahun 2010, 48 SMK RSBI yang dibantu APBN dan 90 SMK RSBI yang dibantu program INVEST 39

D. KRITERIA SMK BERTARAF INTERNASIONAL 1. Output/outcomes bercirikan: (a) lulusan SMK-SBI dapat melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri, (b) lulusan SMK-SBI dapat bekerja pada lembaga-lembaga dan/atau dunia bisnis bertaraf internasional, dan/atau berusaha secara mandiri dalam kancah persaingan global. 2. Proses pembelajaran, penilaian, dan penyelenggaraan harus bercirikan internasional, yaitu: (a) menumbuhkan kreativitas, dan kewirausahawanan, (b) menerapkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, (c) menerapkan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), (d) proses pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (bilingual), (e) proses penilaian menggunakan model-model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD, (f) manajemen penyelenggaraan memenuhi standar internasional yaitu mengimplementasikan dan meraih ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000, serta menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri. 40

D. KRITERIA SMK BERTARAF INTERNASIONAL Lanjutan 3. Input SBI yang esensial bertaraf internasional antara lain: (a) telah terakreditasi dengan nilai A dari badan akreditasi sekolah/nasional dan terakreditasi dari salah satu Negara anggota OECD, dan atau Negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, (b) standar kelulusan lebih tinggi daripada standar kelulusan nasional, sistem administrasi akademik berbasis TIK, muatan mata pelajaran sama dengan muatan mata pelajaran sekolah unggul diantara Negara anggota OECD atau Negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, (c) jumlah guru minimal 30% berpendidikan S2/S3 dari Perguruan Tinggi yang Program Studinya terakreditasi A dan mampu berbahasa asing/berbahasa Inggris aktif, (d) kepala sekolah minimal S2 dari Perguruan Tinggi yang program studinya terakreditasi A dan mampu berbahasa asing/berbahasa Inggris aktif, serta semua guru mampu menerapkan pembelajaran berbasis TIK, (e) tiap ruang kelas dilengkapi sarana dan prasarana pembelajaran berbasis TIK, perpustakaan dilengkapi sarana digital/berbasis TIK, dan memiliki ruang dan fasilitas multi media, dan (f) menerapkan berbagai model pembiayaan yang efisien. 41

E. PENTAHAPAN SMK RSBI MENJADI SMK BI SMK RSBI Pembinaan Oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMK A Tim Evaluasi Pembinaan diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi sesuai PP No. 38 tahun 2007 B Tidak Penilaian Ya Tim Penilai Pembinaan dilanjutkan oleh Ditjen Mandikdasmen c.q. Dit. Pembinaan SMK Ya EVALUASI Tidak SMK Bertaraf Internasional SMK RSBI tetapi tidak diberi bantuan pada tahun berikutnya A = Proses Evaluasi dilaksanakan tiap tahun B = Proses Penilaian dilaksanakan setelah 5 tahun pembinaan 42

Strategi Menuju SBI Melaksanakan Program Pendampingan dari institusi terkait untuk membantu sekolah mencapai profil SBI Mendorong terjalinnya kerjasama internasional Melakukan sertifikasi sistem manajemen mutu Melakukan bench marking internasional Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Memperkuat kualitas SDM pendukung (Guru, Kepala Sekolah) 43