ANALISA JALUR PENGARUH FAKTOR HERZBERG MOTIVATOR DAN MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA TUKANG PADA BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB IV METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi, dan Ruang Lingkup Penelitian. desain penelitian yang bertujuan utama memperoleh pandangan mendalam

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

ANALISIS JALUR MODEL TRIMMING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan di gunakan sebagai lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

Kathryn Sunarko Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

PATH ANALYSIS PENGARUH VARIABEL PELEPAH ABACA TERHADAP PRODUKSI SERAT BAHAN BAKU KERTAS (Studi Kasus: PT. Kertas Leces (Persero) Probolinggo)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Universitas Diponegoro,

Budiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak. Kondominium Kintamani dengan memiliki 4 Tower yaitu Tower A, Tower B, Tower C,

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT PLN (Persero) CABANG MALANG DISTRIBUSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB IV HASIL PENELITIAN. pelajaran 2016/2017. Terdapat empat variabel yang dideskripsikan dalam penelitian

Aulia Nur Amalita Hamidah Nayati Utami Yuniadi Mayowan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

JURNAL PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN JAMINAN K3 TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK TEMBAKAU PT GELORA DJAJA KERTOSONO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian yakni pada

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, Kompensasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Pos Indonesia (Persero)

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMA WACHID HASYIM SURABAYA.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III ANALISIS JALUR DAN PENERAPANNYA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH DI BIDANG LALU LINTAS

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN FURNITURE UD. ESA JAYA BANYUWANGI SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang)

BAB III METODE PENELITIAN

Andika, et al,. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan...

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PENGAWAI NEGERI SIPIL

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan explanatory research. Penelitian explanatory

ABSTRAK. kecerdasan emosi dan kepuasan kerja. Penelitian ini hendak mengetahui serta

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Davis, Keith, (2004), Fundamental Organization Behavior, Terjemahan: Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

Gilang Nugraha Endang Siti Astuti Moehammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

KONTRIBUSI MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI INDIVIDU TERHADAP KINERJA DAN PENJUALAN SALESPERSON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada

Moh. Bukhori: Pengaruh Variabel Kompensasi Finansial, Variabel...33

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. SUN MOTOR JEBRES SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

Liamatul Azizah Djamhur Hamid Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas BrawijayaMalang

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Transkripsi:

ANALISA JALUR PENGARUH FAKTOR HERZBERG MOTIVATOR DAN MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Kampus Utama Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang) PATH ANALYSIS INFLUENCE FACTORS OF HERZBERG MOTIVATOR AND MINNESOTA SATISFACTION QUESTIONNAIRE OF EMPLOYEE PERFORMANCE (Case Study: Kampus Utama Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang) Tiara Erissa Devina 1), Arif Rahman, ST.,MT. 2), Rahmi Yuniarti, ST.,MT 3) Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: devina.tiaraerissa@gmail.com 1), posku@ub.ac.id 2), rahmi_yuniarti@ub.ac.id 3) Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang melalui motivasi dan kepuasan kerja menggunakan teori herzberg motivator dan minnesota satisfaction questionnaire. Responden dalam penelitian ini berjumlah 64 orang. Dilakukan uji kuesioner sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis dan diberikan rekomendasi perbaikan melalui root cause analysis. Hasil dari penelitian ini adalah variabel yang signifikan atau paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah variabel tanggung jawab (X 1 ) dengan nilai sebesar ( zx 1 = 0.085), pekerjaan itu sendiri (X 2 ) dengan nilai sebesar ( zx 2 = 0.052) dan variabel rekan kerja (X 6 ) dengan nilai sebesar ( zx 6 = 0.587). Kata kunci: karyawan institusi pendidikan, motivasi kerja, kepuasan kerja, kinerja karyawan, path analysis, dan root cause analysis. 1. Pendahuluan Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh suatu instansi atau organisasi. Menurut Hasibuan (2000), sumber daya manusia adalah semua manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan instansi tersebut. Instansi perlu mengenal karyawannya secara lebih dekat. Untuk mengetahuinya lebih dekat, instansi harus memiliki informasi tentang karyawannya lebih dari sekedar identitasnya saja. Seperti contoh, tentang motivasi kerja karyawan, aktivitas karyawan, kebutuhan karyawan yang nantinya akan berdampak pada kepuasan dan motivasi kerja karyawan yang ikut serta untuk mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuan instansi yang diwujudkan dalam kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang merupakan hasil olah pikir dan tenaga dari seorang karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, dapat berwujud, dilihat, dihitung jumlahnya, akan tetapi dalam banyak hal hasil olah pikiran dan tenaga tidak dapat dihitung dan dilihat, seperti ide-ide pemecahan suatu persoalan, inovasi baru suatu produk barang atau jasa, bisa juga merupakan penemuan atas prosedur kerja yang lebih efisien. Menurut Robbins (2006) faktorfaktor yang digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya motivasi dan kepuasan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang pernah melakukan penelitian serupa kurang lebih 10 tahun yang lalu dan hasilnya tidak relevan lagi. Selain itu didaptkan bahwa terdapat kurangnya motivasi dan kepuasan yang dirasakan oleh karyawan. Maka dari itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui faktor motivasi dan kepuasan kerja menggunakan path analysis dan memberikan rekomendasi perbaikan sebagai upaya peningkatan kinerja karyawan menggunakan root cause analysis. 2. Tinjauan Pustaka Menurut Sondang P. Siagian (2004) menyatakan bahwa motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan 369

yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Terdapat tiga teori motivasi yaitu teori motivasi maslow, teori ERG, dan teori dua faktor herzberg. Menurut Hasibuan (2002) definisi atau pengertian kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjan. Menurut Ashar Sunyoto Munandar (2006) terdapat 3 (tiga) teori kepuasan kerja yang diutarakan oleh beberapa ahli, yaitu teori pertentangan, teori kepuasan bidang atau bagian, dan teori proses-bertentangan. Disamping itu, terdapat teori kepuasan kerja yang dikembangkan oleh peneliti di University of Minnesota. Menurut Rutherford (dalam Sarwono, 2007), Analisa jalur ialah suatu teknik menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Pada penelitian ini, teori motivasi yang digunakan adalah motivator factors pada teori dua faktor herzberg karena teori ini merupakan pengembangan dari teori sebelumnya yaitu teori maslow, sehingga pemaparan faktor lebih jelas dan sesuai dengan keadaan responden. Untuk kepuasan kerja, teori yang digunakan berasal dari peneliti University of Minnesota (1997) karena menguraikan faktor secara terperinci. 3. Metodologi Penelitian Terdapat 9 total variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 3 variabel endogen yaitu motivasi kerja (Y 1 ), kepuasan kerja (), dan kinerja karyawan (Z). Variabel eksogen yang digunakan adalah tanggung jawab (X 1 ), pekerjaan itu sendiri (X 2), pengakuan (X 3 ), kegiatan selingan (X 4 ), kondisi kerja (X 5 ) dan rekan kerja (X 6 ). Diagram jalur dapat dilihat di Gambar 1. Terdapat 44 butir pernyataan dan 9 sub pernyataan. Setiap pernyataan terdiri dari jumlah butir pernyataan yang berbeda. Penelitian ini mengambil tempat di kantor direktorat kampus utama Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 8 Mei 2013 sampai 15 Mei 2013. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 64 orang yang semua sampelnya adalah karyawan kantor direktorat Poltekkes Kemenkes Malang. Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji reliabilitas, 2. Uji validitas, 3. Uji linier dan kenormalan, 4. Pengukuran tingkat kinerja karyawan, dan 5. Analisis jalur (path analysis) model trimming dan dekomposisi. Pada tahap analisa dan pembahasan digunakan root cause analysis untuk memberikan rekomendasi dari variabel yang paling berpengaruh atau paling signifikan terhadap kinerja karyawan. 4. Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data yang dilakukan dan rekomendasi yang diberikan untuk institusi 4.1 Analisis Jalur (Path Analysis) Pengujian analisis jalur seperti yang dikutip dari Kuncoro, E.A & Riduwan (2008) adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Gambar diagram jalur lengkap, menentukan sub-sub struktural dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan 3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan) Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: H 0 : (pers.1) H 1: (pers.2) Kaidah pengujian signifikan : a. Dengan Tabel F Membandingkan F Tabel dengan F hitung. Jika F hitung F Tabel, maka H 0 ditolak artinya signifikan dan apabila F hitung F Tabel maka H 0 diterima artinya tidak signifikan b. Dengan SPSS Jika nilai probabilitas 0.05 sig, maka H 0 diterima dan H 0 ditolak, 370

y1x1 1 y2x1 zx1 zy1 3 y2y1 y1x2 zx2 Z y2x2 zy2 2 y2x3 y1x3 X3 zx3 y2x4 y2x5 zx4 y2x6 zx6 zx5 X4 X5 X6 Gambar 1. Diagram Peningkatan Kinerja Karyawan artinya tidak signifikan. Apabila nilai probabilitas 0.05 > sig, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan 4. Menghitung koefisien jalur secara individu Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: (pers.4) H 1: H 0 : (pers.5) 5. Mencari besar kontribusi bersama atau koefisien determinasi (KD) dengan mengalikan R square dengan 100% 6. Meringkas dan menyimpulkan Langkah diatas akan dilanjutkan dengan model trimming apabila terdapat variabel yang tidak signifikan. Langkah yang digunakan sama dengan pengujian analisis jalur, tetapi variabel yang tidak signifikan dikeluarkan dari persamaan struktural. 4.1.1.Pengujian Sub Struktur 1 Variabel Endogen :Y 1 (Motivasi kerja) Variabel Eksogen :X 1, X 2, X 3 (Tanggung jawab, Pekerjaan itu sendiri, Pengakuan) Persamaan Struktur :Y 1 = y 1 x 1 X 1 + y 1 x 2 X 2 + y 1 x 3 X 3 + y 1 1 1 X3 y1x2 y1x1 y1x3 Gambar 2. Sub Struktur 1 Hasil rekapitulasi pengujian sub struktur 1 sebelum dan sesudah trimming dapat dilihat pada Tabel 1. 1 Model 1 Variabel (terhadap Y 1 ) Tabel 1. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 1 Standart Nilai Hasil Coefficient t F Pengujian Beta X 1 0.165 1.369 H 0 diterima X 2 0.483 4.000 23.59 H 0 ditolak X 3 0.203 1.928 H 0 diterima 2 X 2 0.695 7.620 58.06 H 0 ditolak R 2 y 1 1 (1-R 2 ) 0.541 atau 54,1% 0.484 atau 48,4% 0.459 atau 45,9% 0.516 atau 51,6% 371

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1 diperoleh nilai koefisien jalur X 2 terhadap Y 1 sebesar y 1 x 2 = 0.695 dengan koefisien determinan atau R 2 sebesar = 0.484 atau 48,4%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 0,516 atau 51,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan adanya variabel yang dihapus karena tidak signifikan, maka didapatkan diagram jalur sub struktur 1 baru yang dapat dilihat pada Gambar 3. y1x2 = 0,695 1 = 0,516 Gambar 3. Hubungan Kausal Sub Struktur 1 4.1.2.Pengujian Sub Struktur 2 y2x1 y2x2 y2y1 Rekan kerja, Motivasi kerja) Persamaan Struktur :Y 2 = y 2 x 1 X 1 + y 2 x 2 X 2 + y 2 x 3 X 3 + y 2 x 4 X 4 + y 2 x 5 X 5 + y 2 x 6 X 6 + y 2 y 1 Y 1 + y 2 2 2 Hasil rekapitulasi pengujian sub struktur 2 sebelum dan sesudah trimming dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2 diperoleh nilai koefisien jalur X 1 terhadap Y 2 sebesar y 2 x 1 = 0.281, X 6 terhadap Y 2 sebesar y 2 x 6 = 0.441, dan Y 1 terhadap Y 2 sebesar y 2 y 1 = 0.248 dengan koefisien determinan atau R 2 sebesar = 0.605 atau 60.5%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 0,395 atau 39.5% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan adanya variabel yang dihapus karena tidak signifikan, maka didapatkan diagram jalur sub struktur 2 baru yang dapat dilihat pada Gambar 5. 2 y2y1 = 0,248 X3 y2x3 y2x4 y2x5 y2x6 y2x1 = 0,281 2 = 0,395 X4 X5 X6 y2x6 = 0,441 Gambar 4. Sub Struktur 2 Keterangan: Variabel Endogen :Y 2 (Kepuasan Kerja) X6 Variabel Eksogen :X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, Y 1 (Tanggung jawab, Gambar 5. Hubungan Kausal Sub Struktur 2 Pekerjaan itu sendiri, Pengakuan, Kegiatan selingan, Kondisi kerja, Tabel 2. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 2 Model 1 2 3 Variabel (terhadap Y 2 ) Standart Coefficient Beta t Nilai F Hasil Pengujian X 1 0.340 2.915 H 0 ditolak X 2-0.277-2.236 H 0 ditolak X 3 0.056 0.507 H 0 diterima X 4 0.169 1.557 15.19 H 0 diterima X 5 0.074 0.718 H 0 diterima X 6 0.357 3.138 H 0 ditolak Y 1 0.305 2.376 H 0 ditolak R 2 y 2 1 (1-R 2 ) 0.655 atau 65.5% X 1 0.1371 3.380 H 0 ditolak 0.627 X 2-0.231-1.874 H 24.84 0 diterima atau X 6 0.459 4.726 H 0 ditolak 62.7% Y 1 0.345 2.732 H 0 ditolak X 1 0.281 2.788 H 0 ditolak 0.605 X 6 0.441 4.470 30.67 H 0 ditolak atau Y 1 0.248 2.109 H 0 ditolak 60.5% 0.345 atau 34.5% 0.373 atau 37.3% 0.395 atau 39.5% 372

4.1.3.Pengujian Sub Struktur 3 Variabel Endogen : Z (Kinerja Karyawan) Variabel Eksogen : X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, Y 1, Y 2 (Tanggung jawab, Pekerjaan itu sendiri, Pengakuan, Kegiatan selingan, Kondisi kerja, Rekan kerja, Motivasi kerja, dan Kepuasan kerja) Persamaan Struktur : Y 3 = zx 1 X 1 + zx 2 X 2 + zx 3 X 3 + zx 4 X 4 + zx 5 X 5 + zx 6 X 6 + zy 1 Y 1 + zy 1 Y 1 + z 3 3 Hasil rekapitulasi pengujian sub struktur 3 sebelum dan sesudah trimming dapat dilihat pada Tabel 3. Dengan adanya variabel yang dihapus karena tidak signifikan, maka didapatkan diagram jalur sub struktur 3 baru yang dapat dilihat pada Gambar 7 zy2= 0.301 3 = 0.524 Z zx6 = 0.454 zx1 zy1 3 X6 Gambar 7. Hubungan Kausal Sub Struktur 3 X3 zx2 zx3 zx4 Z zy2 zx5 X4 X5 X6 Gambar 6. Sub Struktur 3 zx6 4.1.4.Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 1, sub struktur 2, dan sub struktur 3, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang menggambarkan hubungan kausal empiris antar variabel X 1, X 2, X 6, Y 1, Y 2 terhadap Z sebagaimana ditampilkan pada Gambar 8 Hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 1, sub struktur 2 dan sub struktur 3 berubah menjadi persamaan struktur dibawah ini Y 1 = y 1 x 2 X 2 + y 1 1 1 dan R 2 = 0.695X 2 +0.516 1 dan R 2 = 0.484 Y 2 = y 2 x 1 X 1 + y 2 x 6 X 6 + y 2 y 1 Y 1 + y 2 2 2 dan R 2 = 0.281X 1 +0.441X 6 +0.248Y 1 +0.395 2 dan R 2 = 0.605 Model 1 2 3 Variabel (terhadap Z) Tabel 3. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-Struktur 3 Standart Nilai Hasil Coefficient t F Pengujian Beta X 1 0.157 1.108 H 0 diterima X 2 0.170 1.162 H 0 diterima X 3-0.113-0.897 H 0 diterima X 4-0.052-0.418 8.969 H 0 diterima X 5-0.269-2.300 H 0 ditolak X 6 0.495 3.548 H 0 ditolak Y 1-0.342-2.243 H 0 ditolak Y 2 0.599 3.964 H 0 ditolak X 5-0.207-2.001 H 0 diterima X 6 0.409 3.261 H 16.54 0 ditolak Y 1-0.197-1.612 H 0 diterima Y 2 0.605 4.447 H 0 ditolak X 6 0.301 2.453 H 27.65 0 ditolak Y 2 0.454 3.697 H 0 ditolak R 2 z 1 (1-R 2 ) 0.566 atau 56.6% 0.529 atau 52.9% 0.476 atau 47.6% 0.434 atau 43.4% 0.471 atau 47.1% 0.524 atau 52.4% 373

Z = zx 6 X 6 + zy 2 Y 2 + z 3 3 dan R 2 = 0.454X 6 + 0.301Y 2 + 0.524 3 dan R 2 = 0.476 Berdasarkan rangkuman pada Tabel 4 diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) adalah variabel tanggung jawab (X 1 ) dengan besar pengaruh 0,085, pekerjaan itu sendiri (X 2 ) dengan besar pengaruh 0,052 dan variabel rekan kerja (X 6 ) dengan besar pengaruh yaitu sebesar 0,587. 4.2 Root Cause Analysis Variabel Signifikan Setelah mengetahui atribut yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel kinerja karyawan maka akan dianalisis menggunakan analisis akar penyebab. Dari analisis ini akan diketahui akar permasalahan mengapa variabel tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan. Root Cause Analysis akan dilakukan untuk tiga variabel yang signifikan atau memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan. 1. Variabel Tanggung Jawab Pada root cause analysis variabel tanggung jawab, terdapat empat atribut pernyataan yang dianggap berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. Terdapat beberapa penyebab yang menyebabkan mengapa karyawan merasa pekerjaan yang diberikan kurang sesuai dengan kapabilitasnya antara lain karena karyawan ditempatkan ditempat yang kurang sesuai dengan bidang keahliannya. Beberapa karyawan juga merasa bahwa atasan memberikan pekerjaan bukan karena percaya pada mereka dan merasa selalu diawasi, itu dikarenakan mereka merupakan karyawan yang cukup baru atau pernah melakukan beberapa kesalahan. Penyebab mengapa karyawan tidak diberikan otoritas atas pekerjaan karena belum mengerti lebih dalam mengenai peraturan maupun manajemen yang diterapkan dalam bidangnya maupun instansi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9. Rekomendasi yang diberikan pada instansi dan karyawan untuk permasalahan yang terjadi pada variabel pekerjaan itu sendiri dapat berupa: y2x1 = 0,281 2 = 0,395 3 = 0.524 y1x2 = 0.695 y2y1 = 0,248 zy2= 0.301 Z 1 = 0.516 y2x6 = 0,441 zx6 = 0.454 X6 Pengaruh Variabel Gambar 8. Hubungan Kausal Empiris Antar Variabel Penelitian Tabel 4. Rangkuman Dekomposisi Dari Diagram Jalur Pengaruh Kausal Tidak Langsung Langsung Melalui Y 1 Melalui Y 2 Melalui Y 1 & Y 2 Total X 2 terhadap Y 1 0.695 - - - 0.695 Y 1 terhadap Y 2 0.248 - - - 0.248 X 1 terhadap Y 2 0.281 - - - 0.281 X 2 terhadap Y 2-0.172 - - 0.172 X 6 terhadap Y 2 0.441 - - - 0.441 Y 1 terhadap Z - - 0.075-0.075 Y 2 terhadap Z 0.301 - - - 0.301 X 1 terhadap Z - - 0.085-0.085 X 2 terhadap Z - 0.052 0.052 X 6 terhadap Z 0.454-0.133 0.587 374

a. Instansi perlu mengadakan evaluasi penempatan karyawan yang sesuai dengan bidangnya, b. Instansi memberikan pelatihan lebih lanjut mengenai bidang yang akan ditempati oleh karyawannya, sehingga karyawan dapat lebih mengenal pekerjaan yang akan dikerjakan, c. Memberikan sanksi yang tegas terhadap karyawan yang sering meninggalkan pekerjaannya. 2. Variabel Pekerjaan Itu Sendiri Pada root cause analysis variabel pekerjaan itu sendiri, terdapat lima atribut pernyataan yang dianggap berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. Dari Gambar 10 terdapat beberapa penyebab yang menyebabkan mengapa pekerjaan karyawan kurang menarik antara lain pekerjaannya cukup membosankan, tidak ada penambahan pekerjaan, job description terbatas. Penyebab mengapa pekerjaan kurang menantang untuk menggunakan keahlian antara lain karena pekerjaan kebanyakan dilakukan secara manual, tidak diberikan fasilitas oleh instansi karena dianggap belum memerlukan. Beberapa karyawan juga mengeluhkan karena pekerjaan mereka kurang memiliki variasi, itu karena pekerjaan mereka cukup monoton karena hanya mengurusi pekerjaan pada bidangnya saja. Kemampuan yang kurang teruji juga disebabkan oleh dua hal yaitu, karyawan jarang menunjukkan unjuk kerja dan merasa tidak ditempatkan di bagian yang sesuai dengan kemampuannya. Disamping itu, kebutuhan mereka pun kurang bisa terpenuhi karena kebutuhan yang semakin tinggi. Kebutuhan yang semakin tinggi yang dimaksud adalah kebutuhan tersier yang meningkat seiring dengan terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder karyawan, sehingga karyawan masih merasa kebutuhan mereka kurang terpenuhi. Karyawan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang secara keseluruhan sudah cukup baik, tetapi terdapat beberapa karyawan yang diambil sampelnya cenderung merasa kurang dalam pekerjaannya karena kebanyakan dari karyawan hanya bekerja dalam ruangan dan mengerjakan hal yang monoton, seperti mengurus administrasi, keuangan, sarana prasarana. Karyawan kurang diberikan pekerjaan yang kompleks dan menantang mereka juga untuk menggunakan keahlian. Terdapat beberapa karyawan yang berkompeten dalam penggunaan software perhitungan tetapi tidak diberikan fasilitas yang sesuai. Tidak adanya kebijakan mengenai rotasi kerja juga dapat menyebabkan karyawan merasa jenuh dengan pekerjaannya. Tanggung Jawab Kurang sesuai dengan kapabilitas Tidak ditempatkan di bidang yang sesuai Terdapat kesalahan penempatan oleh instansi Pekerjaan yang diberikan tidak menunjukkan bahwa atasan mempercayai karyawan Masih belum menguasai bidangnya Diawasi oleh atasan saat bekerja Pernah melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan Sering meninggalkan pekerjaan yang diberikan Tidak diberikan otoritas atas pekerjaan Tidak adanya pendelegasian karyawan Kurangnya lingkup wawasan yang dimiliki oleh karyawan Belum berpengalaman di Bidangnya Belum pernah mengikuti pelatihan Gambar 9. Root Cause Analysis Dari Variabel Tanggung Jawab 375

Pekerjaan Itu Sendiri Pekerjaan kurang menarik Pekerjaan tidak menantang untuk menggunakan keahlian Pekerjaan kurang memiliki variasi Kemampuan kurang teruji Kebutuhan tidak terpenuhi Pekerjaan yang dilakukan cukup membosankan Tidak ada penambahan pekerjaan/ pengembangan pekerjaan Job description yang diberikan terbatas Pekerjaan dilakukan manual Tidak diberikan fasilitas oleh instansi Instansi menganggap fasilitas belum diperlukan dalam bidang tersebut Pekerjaan yang dilakukan monoton Hanya mengurusi dalam bidangnya saja Tidak adanya job enrichment Jarang melakukan unjuk kerja Masih merupakan karyawan baru yang kurang pengalaman Kurang dilibatkan kerjasama dengan karyawan senior Tidak ditempatkan di bagian yang sesuai dengan kemampuan Terdapat kesalahan penempatan oleh instansi Gambar 10. Root Cause Analysis Dari Variabel Pekerjaan Itu Sendiri Kebutuhan hidup meningkat Keinginan akan suatu barang meningkat Rekomendasi yang diberikan pada instansi dan karyawan untuk permasalahan yang terjadi pada variabel pekerjaan itu sendiri dapat berupa: a. Instansi perlu mengadakan evaluasi untuk kebijakan instansi mengenai job description dan job specification. Instansi perlu mengevaluasi penempatan karyawan yang sesuai dengan bidangnya, b. Instansi perlu mengadakan evaluasi untuk kebijakan instansi mengenai job enrichment dan rotasi kerja. Instansi dapat menambahkan kualitas pekerjaan dengan memberikan teknik pengerjaan pekerjaan yang lebih kompleks, c. Instansi mengidentifikasi mengenai apa yang dibutuhkan karyawan dalam bekerja, Karyawan yang memiliki masa kerja yang lebih lama bisa mengerjakan pekerjaan bersama dengan karyawan baru, lebih membina karyawan baru agar dapat mengerjakan sama dengan apa yang dikerjakan oleh karyawan senior, d. Karyawan harus lebih bisa mengatur pengeluaran pribadinya, e. Karyawan lebih memanfaatkan fasilitas koperasi simpan-pinjam yang dimiliki instansi, seperti melakukan investasi pada koperasi. 3. Variabel Rekan Kerja Pada root cause analysis variabel rekan kerja, terdapat enam atribut pernyataan yang dianggap berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. Terdapat beberapa penyebab yang menyebabkan mengapa rekan kerja tidak dapat meluangkan waktu dengan karyawan yang lain antara lain karena rekan kerja memiliki urusan lain yang lebih penting, karena pekerjaan tersebut merupakan kewajiban. Penyebab mengapa rekan kerja tidak memberikan dukungan positif, pernah terlibat konflik dan memiliki hubungan yang kurang baik antara lain karena rekan kerja memiliki permasalahan pribadi dengan karyawan yang bersangkutan karena karyawan tersebut memiliki sifat yang kurang menyenangkan. Disamping itu, mereka merasa rekan kerja terkadang juga tidak memberikan bantuan dan kurang memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya, itu bisa dikarenakan rekan kerja juga memiliki pekerjaan lain karena bidang yang digeluti berbeda. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 11. Beberapa karyawan mengeluhkan bahwa beberapa dari rekan kerja mereka kurang bersikap positif terhadap karyawan lain, apabila terdapat masalah kurang memberikan dukungan positif, kurang memiliki inisiatif untuk membantu satu dengan yang lainnya. Rekomendasi yang diberikan pada instansi dan karyawan untuk permasalahan yang terjadi pada variabel rekan kerja dapat berupa: a. Instansi mengadakan kegiatan terjadwal yang dapat membuat rekan kerja dan karyawan lainnya dapat 376

Rekan Kerja Rekan kerja tidak meluaangkan waktu untuk kegiatan bersama Rekan kerja tidak memberikan bantuan untuk pekerjaannya Kurang memiliki waktu berkomunikasi Rekan kerja tidak memberikan dukungan positif Karyawan pernah terlibat konflik Memiliki hubungan kurang baik Waktu kegiatan bersama hanya pada saat jam kerja yang tersita oleh kesibukan masingmasing Rekan kerja tidak mengetahui tentang pekerjaan rekannya Kebijakan instansi dalam penempatan bidang Pekerjaan yang dilakukan berbeda Rekan kerja memiliki pekerjaan lain Tidak ada jadwal pertemuan rutin minimal untuk setiap bidang Memiliki permasalahan pribadi dengan karyawan Karyawan memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan sebelumnya Gambar 11. Root Cause Analysis Atribut Variabel Rekan Kerja meluangkan waktu bersama, seperti family gathering atau outbond. Kegiatan ini tidak hanya dapat mengakrabkan antar karyawan saja, tetapi lebih dapat mengenal keluarga dari masing-masing karyawan, b. Instansi dapat menyediakan fasilitas konseling bagi karyawan yang membutuhkan, meningkatkan manajemen konflik, c. Instansi memberikan instruksi untuk mengadakan pertemuan rutin minimal untuk setiap bidang pekerjaan secara formal maupun non formal, agar dapat mengenal bidangnya lebih dalam seperti apa terdapat permasalahan dalam bidang tersebut yang nantinya akan dibicarakan ke tingkat yang lebih tinggi untuk bertukar solusi (antar bidang ataupun dengan atasan), d. Karyawan bisa lebih bersifat professional dalam pekerjaannya. 5. Penutup Dari hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan melalui kegiatan wawancara dan kegiatan observasi, didapatkan tiga variabel endogen yang terdiri atas kinerja karyawan (Z), motivasi kerja (Y 1 ), kepuasan kerja (Y 2 ). Variabel yang berpengaruh terhadap motivasi kerja (Y 1 ) adalah tanggung jawab (X 1 ), pekerjaan itu sendiri (X 2 ), dan pengakuan (X 3 ). Variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Y 2 ) adalah tanggung jawab (X 1 ), pekerjaan itu sendiri (X 2 ), pengakuan (X 3 ), kegiatan selingan (X 4 ), kondisi kerja (X 5 ), rekan kerja (X 6 ), dan motivasi kerja (Y 1 ). Variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) adalah tanggung jawab (X 1 ), pekerjaan itu sendiri (X 2 ), pengakuan (X 3 ), kegiatan selingan (X 4 ), kondisi kerja (X 5 ), rekan kerja (X 6 ), motivasi kerja (Y 1 ) dan kepuasan kerja (Y 2 ). Dari hasil perhitungan menggunakan analisis jalur (path analysis) model trimming, didapatkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang adalah variabel tanggung jawab (X 1 ) dengan nilai sebesar ( zx 1 = 0.085), variabel pekerjaan itu sendiri (X 2 ) dengan nilai sebesar ( zx 2 = 0.052),dan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) adalah variabel rekan kerja (X 6 ) dengan nilai sebesar ( zx 6 = 0.587). 2. Dari hasil analisis jalur (path analysis) model trimming dan dekomposisi, didapatkan bahwa variabel motivasi kerja (Y 1 ) memiliki pengaruh secara langsung terhadap kepuasan kerja (Y 2 ) sebesar ( y 2 y 1 = 0.248), tetapi variabel motivasi 377

kerja (Y 1 ) tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan (Z) melainkan melalui variabel kepuasan kerja (Y 2 ). Variabel kepuasan kerja (Y 2 ) memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan (Z) sebesar ( zy 2 = 0.301). 3. Rekomendasi perbaikan diberikan untuk atribut-atribut dari variabel eksogen yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel endogen. Rekomendasi perbaikan diberikan setelah melakukan Root Cause Analysis (analisis akar pohon penyebab), yaitu mencari tahu mengapa permasalahan dari setiap atribut dapat terjadi. Rekomendasi yang diberikan untuk variabel tanggung jawab (X 1 ) adalah dengan menerapkan sanksi yang lebih tegas dan perlunya kegiatan pelatihan untuk mengembangkan wawasan karyawan mengenai pekerjaannya. Rekomendasi yang diberikan untuk variabel pekerjaan itu sendiri (X 2 ) antara lain dengan mengevaluasi sistem manajemen sumber daya manusia didalamnya dan mengetahui yang dibutuhkan oleh karyawannya. Sedangkan untuk variabel rekan kerja (X 6 ) adalah lebih melakukan kegiatan non-formal diluar jam kerja seperti outbond, family gathering ataupun sharing diluar jam kerja. Daftar Pustaka Hasibuan, S.P. Malayu. (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia-Cetakan 5, Bumi Aksara, Jakarta. Kuncoro, E.A & Riduwan. (2008), Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), Alfabeta, Bandung. University of Minnesota (1967), Manual for The Minnesota Satisfaction Questionnaire, http://www.psych.umn.edu/psylabs/vpr/msqinf. htm, diakses pada hari Minggu, 9 September 2012 Pk. 14.47 WIB. Munandar, Ashar Sunyoto. (2006), Psikologi Industri dan Organisasi. UI Press, Jakarta. Sarwono, Jonathan. (2007), Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Andi, Yogyakarta Umar, Husein. (2003), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Thesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 378