RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KABUPATEN BOGOR

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

KATA PENGANTAR. Cibinong, April 2014 Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

Restra Bappeda Tahun Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI MANDAILING NATAL

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan,

KATA PENGANTAR. Sengkang, September Tim Penyusun

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

RENSTRA- SKPD BAPPEDA KABUPATEN KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar


PENDAHULUAN. erencanaan pembangunan daerah adalah proses

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN WAJO.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

KATA PENGANTAR. Kepanjen, Februari 2016 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

RENCANA STRATEGIS TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BOGOR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N B O G O R KECAMATAN DRAMAGA KEPUTUSAN CAMAT DRAMAGA KABUPATEN BOGOR. Nomor. Lampiran :

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

Transkripsi:

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Renstra ini merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda. Renstra Bappeda Tahun 2013-2018 ini memuat visi dan misi Bappeda tahun 2013-2018 dan uraian mengenai tujuan, sasaran, serta indikasi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai tahun 2018. Di dalamnya memuat pula sasaran kegiatan berupa indikator output/outcome kegiatan sebagai upaya pelaksanaan secara terencana dan berorientasi hasil. Kami menyadari bahwa penyusunan ini belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaannya. Ucapan terima kasih kami sampaikan ke semua pihak yang telah membantu penyusunan Renstra ini, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi semua pihak dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Cibinong, November 2014 Tim Penyusun i

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-2 1.3. Maksud dan Tujuan... 1-6 1.4. Sistematika Penulisan... 1-6 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah... II-1 2.2. Sumber Daya pada Bappeda... II-11 2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda... II-20 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Bappeda... II-27 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi... III-1 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih... III-2 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Bappeda Provinsi Jawa Barat... III-5 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... III-7 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategi... III-10 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Bappeda... IV-1 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah... IV-3 4.3. Strategi dan Kebijakan... IV-10 ii

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF... V-1 BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD... VI-1 BAB VII PENUTUP... VII-1 iii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 2.5. Tabel 2.6. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2014... Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Jabatan Tahun 2014... II-12 II-12 Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang Tahun 2014... II-13 Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013... Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Latar Belakang Disiplin Ilmu... II-14 II-15 Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Diklat Struktural yang Pernah Diikuti... II-17 Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Tahun 2008-2013... II-17 Tabel 2.8. Tabel 2.9. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pendukung Kinerja Bappeda... Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada Bappeda Kabupaten Bogor 2013-2018... Tabel 2.10. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Bappeda Kabupaten Bogor... Tabel 3.1. Faktor-Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih... Tabel 3.2. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi/ Kabupaten/Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya... Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Kabupaten Bogor... Tabel 4.2. Penentuan Alternatif Strategi melalui Analisis SWOT... Tabel 5.1. Tabel 6.1. II-18 II-22 II-26 II-3 II-6 IV-6 IV-10 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor... V-2 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD... VI-4 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Bogor... II-11 v

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 43 Tahun 2014 TANGGAL : 22 Desember 2014 RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap SKPD wajib menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Selanjutnya Renstra SKPD akan menjadi pedoman SKPD saat menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD yang merupakan dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun. Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta memuat kebijakan, program dan kegiatan. I-1

Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah. Berdasarkan uraian di atas, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Renstra Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Selanjutnya Renstra Bappeda yang telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam penyusunan Renja Bappeda yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan. 1.2. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun I-2

1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); I-3

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741): 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517); 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88); I-4

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64); 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 200 Nomor 7); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 27); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 Nomor 5); I-5

2.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada Bappeda Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah untuk dijadikan landasan/pedoman dalam penyusunan Renja Bappeda, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Bappeda Kabupaten Bogor. 2.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sitematika penulisan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Sumber Daya Bappeda, Kinerja Pelayanan Bappeda dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Bappeda, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan Bappeda Bappeda Kabupaten Bogor tahun 2013-2018. I-6

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas SKPD, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di Bappeda untuk periode tahun 2013-2018. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII PENUTUP Pada bagian ini dikemukakan beberapa kaidah pelaksanaan antara lain bahwa Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan; Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018; dan Renstra SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD. I-7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor merupakan salah satu lembaga teknis daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008). Berdasarkan Perda tersebut Bappeda mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Bappeda mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selanjutnya tugas pokok dan fungsi unsur-unsur yang terdapat pada Bappeda diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala Badan Bappeda dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebijakan teknis lembaga teknis daerah badan sesuai lingkup tugasnya. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut: II-1

a. Pengoordinasikan penyusunan program dan pelaporan badan; b. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data badan; c. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian badan; d. Pengelolaan administrasi keuangan badan; e. Pengelolaan situs web badan; dan f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun pelaporan kinerja badan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris dan dibantu oleh 3 (tiga) Sub Bagian yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, sebagai berikut: 1) Sub Bagian Program dan Pelaporan Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan badan. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program badan; b. Pengumpulan, pengelolaan dan analisis data badan; c. Pelaksanaan pembinaan hubungan hubungan masyarakat; d. Pelaksanaan pengelolaan situs web badan; dan e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja badan. 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas; b. Pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan; c. Penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan d. Pengelolaan administrasi kepegawaian badan. II-2

3) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan badan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengelolaan administrasi keuangan badan; b. Pengelolaan administrasi penyusunan anggaran badan; c. Pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan badan. 3. Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang pemerintahan; dan b. Perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang pendanaan pembangunan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, sebagai berikut: 1) Sub Bidang Pemerintahan Sub Bidang Pemerintahan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan di bidang pemerintahan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan; b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan pemerintahan daerah, pemerintahan kecamatan dan kelurahan, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban, kesatuan II-3

bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, komunikasi, informasi dan dokumentasi. 2) Sub Bidang Pendanaan Pembangunan Sub Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan dalam melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pendanaan pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan di bidang pendanaan pembangunan; b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan di bidang perencanaan anggaran tahunan, perencanaan kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), lima tahunan dan dua puluh tahunan, perencanaan prioritas dan plafon anggaran rancangan APBD serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4. Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perencanaan Bidang Ekonomi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang pertanian dan pariwisata; b. perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang industri dan dunia usaha. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, sebagai berikut: 1) Sub Bidang Pertanian dan Pariwisata II-4

Sub Bidang Pertanian dan Pariwisata mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ekonomi dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan di bidang pertanian dan pariwisata. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Pertanian dan Pariwisata mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan perekonomian di bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, kebudayaan, dan pariwisata; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan di bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, kebudayaan dan pariwisata. 2) Sub Bidang Industri dan Dunia Usaha Sub Bidang Industri dan Dunia Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ekonomi dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan di bidang industri dan dunia usaha. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Industri dan Dunia Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan dibidang perindustrian, koperasi, usaha kecil menengah, perdagangan, energi dan sumber daya mineral, penanaman modal dan dunia usaha lainnya; b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan di bidang perindustrian, koperasi, usaha kecil menengah, perdagangan, energi dan sumber daya mineral, penanaman modal dan dunia usaha lainnya. 5. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perencanaan dalam bidang kesejahteraan rakyat dan sosial. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pelaksanaan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang pendidikan dan kesehatan; dan II-5

b. Pelaksanaan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang sosial. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, sebagai berikut: 1) Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan di bidang pendidikan dan kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan dibidang pendidikan dan kesehatan; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan dibidang pendidikan dan kesehatan. 2) Sub Bidang Sosial Sub Bidang Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan di bidang sosial. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Sub Bidang Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk tenis perencanaan pembangunan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana, pemuda dan olahraga; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana, pemuda dan olahraga. 6. Bidang Sarana dan Prasarana, Tata Ruang, dan Lingkungan Hidup Bidang Sarana dan Prasarana, Tata Ruang, dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan perencanaan bidang sarana, prasarana, tata ruang dan lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana II-6

dimaksud, Bidang Sarana dan Prasarana, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang sarana dan prasarana; dan b. Perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan bidang penataan ruang dan lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Sarana dan Prasarana, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang yang masingmasing dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, sebagai berikut: 1) Sub Bidang Sarana dan Prasarana Sub Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Sarana Prasarana, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan bidang sarana dan prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Sarana dan Prasarana, mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kebinamargaan, pengairan, tata bangunan, perumahan, pemukiman, pemadam kebakaran, kebersihan, pertamanan dan pemakaman; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kebinamargaan, pengairan, tata bangunan, perumahan, pemukiman, pemadam kebakaran, kebersihan, pertamanan dan pemakaman. 2) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan bidang tata ruang dan lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi sebagai berikut: II-7

a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan di bidang penataan ruang, pertanahan dan lingkungan hidup; dan b. Penyiapan bahan perumusan dan pengkoordinasian kebijakan perencanaan di bidang penataan ruang, pertanahan dan lingkungan hidup. 7. Bidang Penelitian dan Evaluasi Bidang Penelitian dan Evaluasi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan penelitian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penelitian dan Evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan penelitian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan bidang perekonomian, kesejaheraan rakyat, pemerintahan, sarana dan prasarana wilayah; b. Fasilitasi dan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun dengan institusi/lembaga penelitian dan pengembangan; c. Pembangunan pembentukan pusat data perencanaan pembangunan daerah; d. Pengendalian program dan kegiatan pembangunan daerah; dan e. Penyusunan pelaporan hasil-hasil kinerja pembangunan daerah maupun laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bidang Penelitian dan Evaluasi oleh seorang Kepala Bidang dan dibantu oleh 2 (dua) Sub Bidang yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, sebagai berikut: 1) Sub Bidang Penelitian dan Statistik Sub Bidang Penelitian dan Statistik mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penelitian dan Evaluasi dalam melaksanakan perumusan dan/atau koordinasi kegiatan penelitian dan statistik. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Penelitian dan Statistik mempunyai fungsi sebagai berikut: II-8

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pemaduserasian dan pengkoordinasian serta kerjasama kegiatan penelitian dan pengembangan; b. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, pemerintahan, aparatur, pendanaan pembangunan, sarana dan prasarana, penataan ruang dan lingkungan hidup; c. Pembangunan pusat data perencanaan pembangunan daerah; dan d. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan. 2) Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penelitian dan Evaluasi dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyiapan bahan perumusan monitoring, evaluasi kinerja pembangunan daerah; b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah; dan c. Pelaporan kinerja penyelengaraan pemerintahan daerah serta pertanggungjawaban akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan Bupati. 8. Jabatan Fungsional Perencana Berdasarkan Keputusan Bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor: Kep. 1106/Ka/08/2001 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perencana dan Angka Kreditnya, disebutkan bahwa tugas pokok Pejabat Fungsional Perencana adalah menyiapkan, melakukan dan menyelesaikan seluruh kegiatan teknis fungsional perencanaan di lingkungan unit perencanaan instansi pemerintah. Adapun unsur dan sub unsur kegiatannya terdiri atas : a. Pendidikan, meliputi : 1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah; dan 2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan. II-9

b. Kegiatan Perencanaan, meliputi: 1. Identifikasi permasalahan; 2. Perumusan alternatif kebijaksanaan perencanaan; 3. Pengkajian alternatif; 4. Penentuan alternatif dan rencana pelaksanaan; 5. Pengendalian pelaksanaan; dan 6. Penilaian hasil pelaksanaan. c. Pengembangan Profesi, meliputi: 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang perencanaan; 2. Menterjemahkan/menyadur buku di bidang perencanaan; 3. Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku di bidang perencanaan; 4. Berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan; 5. Melakukan studi banding di bidang perencanaan; dan 6. Melakukan kegiatan pengembangan di bidang perencanaan. d. Penunjang Kegiatan Perencanaan, meliputi: 1. Mengajar/melatih/melakukan bimbingan di bidang perencanaan; 2. Mengikuti seminar/lokakarya di bidang perencanaan; 3. Menjadi pengurus organisasi profesi; 4. Menjadi anggota delegasi dalam pertemuan internasional; 5. Menjadi anggota tim penilai jabatan perencana; 6. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya; dan 7. Memperoleh penghargaan/tanda jasa di bidang perencanaan. Secara lengkap Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1. II-10

KEPALA BAPPEDA SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PEMERINTAHAN DAN PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA, TATARUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENELITIAN DAN EVALUASI SUB BIDANG PEMERINTAHAN SUB BIDANG PERTANIAN DAN PARIWISATA SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SUB BIDANG SARANA PRASARANA SUB BIDANG PENELITIAN DAN STATISTIK SUB BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN SUB BIDANG INDUSTRI DAN DUNIA USAHA SUB BIDANG SOSIAL SUB BIDANG TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG MONITORING DAN EVALUASI Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Bogor 2.2. Sumber Daya pada Bappeda 2.2.1. Sumber Daya Manusia Aparatur Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kabupaten Bogor didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur sebanyak 89 orang, yang terdiri dari 88 orang PNS dan 1 orang tenaga kontrak. Selain itu, dibantu pula oleh 7 orang petugas keamanan, 9 orang petugas kebersihan dan 7 orang tenaga pendukung administrasi. Dengan demikian SDM yang dimiliki oleh Bappeda seluruhnya berjumlah 112 orang seperti terlihat pada tabel di bawah ini. II-11

Tabel 2.1. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Tahun 2014 No Pegawai Jenis Kelamin Total L % P % % 1. PNS 59 52,68 29 25,89 88 78,57 2. Tenaga Kontrak 1 0,89 0 0 1 0,89 3. Petugas keamanan 7 6,25 0 0 7 6,25 4. Petugas kebersihan 9 8,04 0 0 9 8,04 5. Tenaga Pendukung Administrasi 7 6,25 0 0 7 6,25 Total 83 74,11 29 25,89 112 100,00 Untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai kondisi SDM Bappeda khususnya yang berstatus PNS, berikut ini distribusinya berdasarkan kategori jabatan, pangkat/golongan, tingkat pendidikan, disiplin ilmu, dan diklat penjenjangan yang pernah diikuti. a. SDM Bappeda Berdasarkan Jabatan Sesuai dengan Perda Nomor 12 tahun 2008 tentang Pembentukan Lemtekda Kabupaten Bogor, maka formasi jabatan struktural di Bappeda terdiri dari eselon II/a, III/a, III/b dan IV/a dengan jumlah seluruhnya sebanyak 20 orang. Sedangkan formasi jabatan fungsional baik pejabat fungsional perencana maupun peneliti di Bappeda saat ini tidak terisi. Tidak adanya pejabat fungsional perencana dan peneliti atau perencana dan peneliti yang bersertifikat di Bappeda perlu mendapat perhatian, sehubungan akan diberlakukannya Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dimana kebijakan pengelolaan pegawai didasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Data SDM Bappeda berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Jabatan Tahun 2014 No Jabatan Jenis Kelamin Total L % P % % 1. Eselon II/a 0 0 1 1,14 1 1,14 2. Eselon III/a 1 1,14 0 0 1 1,14 3. Eselon III/b 4 4,55 1 1.14 5 5,68 4. Eselon IV/a 7 7,95 6 6,82 13 14,77 II-12

No 5. 6. Jabatan Fungsional Perencana/peneliti Staf/fungsional umum Jenis Kelamin Total L % P % % 0 0 0 0 0 0,00 47 53,41 21 23,86 67 77,27 Total 59 67,05 29 32,95 88,00 100,00 b. SDM Bappeda Berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang Bila dilihat berdasarkan pangkat dan golongan ruang, maka sebagian besar pegawai Bappeda adalah Golongan III, yaitu sebanyak 54 orang atau 61,36%. Namun demikian, masih ada pegawai yang berstatus golongan I yaitu sebanyak 5 orang atau 5,68%. Upaya peningkatan pangkat dan golongan ruang untuk pegawai golongan I dapat dilakukan dengan penyesuaian tingkat pendidikan. Data secara rinci disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.3. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang Tahun 2014 No 1. 2. Pangkat Pembina Utama Muda Pembina Tk. I Gol/ Ruang Jenis Kelamin Total L % P % % IV/c 0 0,00 1 1,14 1 1,14 IV/b 1 1,14 0 0,00 0 1,14 3. Pembina IV/a 4 4,55 2 2,27 6 6,82 4. Penata Tk. I III/d 5 5,68 3 3,41 8 9,09 5. Penata III/c 12 13,64 8 9,09 20 22,73 6. 7. 8. Penata Muda Tk. I Penata Muda Pengatur Tk. I III/b 8 9,09 12 13,64 20 22,73 III/a 5 5,68 1 1,14 6 6,82 II/d 1 1,15 0 0,00 1 1,15 9. Pengatur II/c 3 3,41 0 0,00 3 3,41 10. 11. Pengatur Muda Pengatur Muda Tk. I II/b 9 10,23 2 2,27 11 12,50 II/a 5 5,58 0 0,00 5 5,58 12. Juru Tk. I I/d 2 2,27 0 0,00 2 2,27 13. Juru I/c 3 3,41 0 0,00 3 3,41 II-13

No 14. Pangkat Juru Muda Tk. I Gol/ Ruang Jenis Kelamin Total L % P % % I/b 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15. Juru Muda I/a 0 0,00 0 0,00 0 0,00 Total 59 67,05 29 32,95 88 100,00 c. SDM Bappeda Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dilihat dari segi tingkat pendidikan, sebagian besar pegawai Bappeda adalah lulusan Strata-2, yaitu sebanyak 42 orang atau mencapai 47,73%. Hal ini menjadi faktor kekuatan atau strength bagi Bappeda dalam upaya menghasilkan produk perencanaan pembangunan yang semakin berkualitas. Namun demikian masih ada pegawai Bappeda dengan tingkat pendidikan SLTP, yaitu sebanyak 5 orang atau 4,60%. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini. Tabel 2.4. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013 No Pendidikan Jenis Kelamin Total L % P % % 1. Strata-3 (S3) 0 0,00 1 1,14 1 1,14 2. Strata-2 (S2) 20 22,73 22 25,00 42 47,73 3. Strata-1 (S1) 12 13,64 3 3,41 15 17,05 4. Sarjana Muda/D3 5 5,68 0 0,00 5 5,68 5. SLTA/SMK 18 20,45 2 2,27 20 22,73 6. SLTP 5 5,68 0 0,00 5 5,68 Total 60 68,18 28 31,82 88 100,00 d. SDM Bappeda berdasarkan Latar Belakang Disiplin Ilmu Apabila dilihat dari segi latar belakang disiplin ilmunya, terdapat 41 orang doktor dan magister dengan latar belakang 13 jenis disiplin ilmu, 21 orang sarjana dan diploma dengan latar belakang 11 jenis disiplin ilmu, 24 orang berlatar belakang pendidikan kejuruan dan umum. Beragamnya disiplin ilmu pegawai Bappeda menjadi kelebihan mengingat luasnya cakupan bidang pekerjaan Bappeda yang meliputi perencanaan seluruh urusan wajib dan pilihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Data selengkapnya dapat dilihat tabel berikut. II-14

Tabel 2.5. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Latar Belakang Disiplin Ilmu No I. Disiplin Ilmu Doktor Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan II. Magister 1. 2. 3. 4. 5. Ilmu Administrasi Negara/Publik Ilmu Pemerintahan Kajian Pengembangan Perkotaan Perencanaan dan Kebijakan Publik Ilmu Kesejahteraan Sosial Jenis Kelamin Total L % L % % 0 0 1 1,15 1 1,15 3 3,45 0 0 5 5,75 0 0 0 0 1 1,15 1 1,15 0 0 1 2,30 0 0 1 1,15 2 2,30 2 2,30 0 0 2 2,30 6. Manajemen 8 9,20 12 13,79 20 22,99 7. 8. 9. Manajemen Sistem Informasi Manajemen Ekowisata Manajemen Pembangunan Daerah 1 1.15 0 0 1 1,15 1 1,15 0 0 1 1,15 1 1,15 3 3,45 4 4.60 10. Agronomi 1 1,15 0 0 1 1,15 11. Ilmu Lingkungan 12. Perencanaan Wilayah II. Sarjana 1. 2. Administrasi Negara/Publik Manajemen Informatika 0 0 2 2,30 2 2,30 0 0 1 1.15 1 1,15 4 4,60 3 3.45 7 8,05 1 1,15 0 0 1 1,15 II-15

No 3. Disiplin Ilmu Ilmu Pemerintahan Jenis Kelamin Total L % L % % 1 1,15 0 0 1 1,15 4. Planologi 1 1,15 1 1,15 2 2,30 5. Ekonomi 1 1,15 0 0 3 3,45 6. Pertanian 0 0 0 0 1 1,15 7. Teknologi Pertanian III. Diploma III 1. 2. Manajemen Transportasi Udara Teknik Konstruksi gedung 0 0 1 1,15 1 1,15 1 1,15 0 0 1 1,15 1 1,15 0 0 1 1,15 3. Manajemen 2 2,30 0 0 2 2,30 4. Akuntansi 1 1,15 0 0 1 1,15 IV. V. SLTA Kejuruan (SMEA/STM) SLTA Umum (SMA) 1 1,15 2 2,30 2 2,30 17 19,54 1 1.15 18 20,69 VI. SLTP 5 4,60 0 0 5 4,60 Total 88 e. SDM Bappeda Berdasarkan Diklat Struktural yang Pernah Diikuti Disamping pendidikan formal, pegawai Bappeda juga mendapatkan diklat struktural maupun diklat fungsional. Dari 87 orang pegawai Bappeda, sebanyak 1,15% telah mengikuti Sepala/Diklat PIM II, 5,75% telah mengikuti Diklat Sepama/Diklat PIM III dan 17,24% telah mengikuti Diklat Adum/Adumla/PIM IV. Seluruh pegawai yang telah memenuhi persyaratan seyogyanya mendapatkan kesempatan yang sma untuk mendapatkan diklat baik struktural maupun fungsional. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. II-16

Tabel 2.6. Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Bogor Berdasarkan Diklat Struktural yang Pernah Diikuti No 1. 2. 3. 4. Jenis Diklat Sepala/Diklat PIM II Spama/Diklat PIM III Adum/Adumla/ Diklat PIM IV Belum mengikuti diklat struktural Jenis Kelamin Total L % P % % 0 0 1 1,15 1 1,15 4 4,60 1 1,15 5 5,75 7 8,06 4 4,60 13 14,94 44 50,57 22 25,29 66 78,16 Total 87 100,00 2.2.2. Sumber Daya Anggaran Kewenangan dalam perumusan kebijakan umum anggaran merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki Bappeda mengingat kedudukan Kepala Bappeda sebagai Wakil Ketua di dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Posisi yang strategis ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh Bappeda dalam rangka pencapaian visi dan misi Bappeda pada khususnya dan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bogor pada umumnya. Dari sisi anggaran, Bappeda Kabupaten Bogor mendapatkan alokasi anggaran yang meningkat dari tahun ke tahun. Tabel di bawah ini memperlihatkan jumlah alokasi anggaran antara tahun 2008-2013 beserta penyerapannya, sebagai berikut: Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Tahun 2008-2013 Tahun Anggaran (Rp) Realisasi % 2008 11.983.864.000 10.612.117.000 88,55 2009 16.668.421.000 14.941.337.766 89,64 2010 17.141.544.000 16.357.081.610 95,42 2011 14.934.182.000 14.168.542.270 94,87 2012 17.668.283.000 16.364.203.535 92,62 2013 19.829.072.000 17.485.793.220 88,18 II-17

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan alokasi anggaran Bappeda tidak berbanding lurus dengan penyerapan anggarannya. Hal ini disebabkan karena beberapa kegiatan merupakan kegiatan baru yang diusulkan pada APBD Perubahan tahun berjalan di Bulan Oktober/November sehingga ada keterbatasan waktu dalam penyerapan anggarannya. Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan tingkat penyerapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan. 2.2.3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sejalan dengan kekuatan anggaran yang dimiliki oleh Bappeda, dari segi sarana dalam bentuk peralatan dan perlengkapan kerja, sumber daya yang dimiliki oleh Bappeda Kabupaten Bogor pun tergolong cukup memadai. Walaupun demikian peningkatan kualitas dan kuantitas dari tahun ke tahun perlu mendapatkan perhatian dalam rangka peningkatan kinerja. Sedangkan dari segi prasarana dalam bentuk gedung dan ruangan di dalamnya masih terdapat beberapa kekurangan. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan, sampai saat ini Bappeda masih membutuhkan tambahan ruang rapat yang representatif, ruang arsip, ruang perpustakaan, gudang, dan data center. Data sumber daya sarana dan prasarana secara umum yang dimiliki oleh Bappeda dapat terlihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 2.8. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pendukung Kinerja Bappeda No Uraian Banyaknya Satuan 1. Tanah ± 4.375 M 2 2. Gedung 4.750 M 2 3. Listrik 2 Jaringan 4. Air 1 Jaringan 5. Telpon 3 Line (1 Fax) 6. Area Parkir 1 Area 7. Ruang Rapat 3 Ruang II-18

No Uraian Banyaknya Satuan 8. Ruang Arsip 1 Ruang 9. Koperasi 1 Buah 10. Taman Dalam 1 Area 11. Kantin 1 Buah 12. Musolla 1 Buah 13. Toilet 11 Ruang 14. Kendaraan Roda 4 11 Unit 15. Kendaraan Roda 2 6 Unit 16. Meja Rapat 39 Set 17. Air Conditioner 35 Unit 18. Komputer PC 46 Unit 19. Komputer Notebook 27 Unit 20. Server 1 Unit 21. Meja Kerja 150 Unit 22. Kursi Kerja 242 Unit 23. Filling Kabinet 109 Unit 24. Rak Arsip 13 Unit 25. LCD Projector 7 Unit 26. Jaringan Internet 1 Jaringan 27. Buku Perpustakaan 250 Buah 28. Area Taman Luar 1 Area 29. Lemari Arsip 103 Unit Berdasarkan data luas gedung pada tabel 2.8. di atas, dapat dihitung bahwa rasio antara jumlah pegawai Bappeda dengan luas gedung adalah 1 berbanding 54,60 M 2, artinya, satu orang pegawai Bappeda rata-rata memiliki ruang kerja seluas 54,60 M 2. Di dalam Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja disebutkan bahwa Setiap tempat kerja harus dibuat dan diatur sedemikian rupa, sehingga tiap orang yang bekerja dalam ruangan itu mendapat ruang udara (cubic space) yang sedikit-dikitnya 10 M 3 sebaiknya 15 M 3. Dengan demikian, dilihat dari segi ketersediaan ruang kerja, Bappeda Kabupaten Bogor sudah memadai. II-19

Permasalahan dalam pengelolaan barang berkaitan dengan inventarisasi asset (barang dan kendaraan) terutama yang dipergunakan oleh pejabat yang sudah tidak lagi bertugas di Bappeda, serta tidak tersedianya tempat penyimpanan yang memadai untuk barang dan dokumen produk Bappeda sehingga keberadaan gudang penyimpanan barang dan dokumen menjadi kebutuhan. 2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013, Indikator kinerja pelayanan Bappeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 2. Tersedianya dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 3. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. 4. Penjabaran program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) RPJMD ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). 5. Tersedianya dokumen perencanaan pemerintahan dan pendanaan pembangunan. 6. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan ekonomi. 7. Tersedianya dokumen perencanaan sosial budaya. 8. Tersedianya dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam. 9. Indeks Pembangunan Manusia (Komposit). 10. Buku "Kabupaten Dalam Angka". 11. Buku "Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten". 12. Tersedianya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bogor. II-20

13. Nilai PDRB (Rp. Juta) a. Berdasarkan harga berlaku - Primer - Sekunder - Tersier b. Berdasarkan harga konstan - Primer - Sekunder - Tersier 14. Laju Pertumbuhan Ekonomi 15. Inflasi 16. Laju Inflasi Provinsi 17. PDRB per Kapita berdasarkan harga berlaku 18. PDRB per Kapita berdasarkan harga konstan 19. Kemampuan Daya Beli Masyarakat 20. Pertumbuhan PDRB 21. Indeks Gini 22. Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia 23. Pertumbuhan Ekonomi 24. Indeks Ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) 25. Persentase Penduduk di Atas garis Kemiskinan 26. Kemiskinan Terkait dengan 26 indikator kinerja pelayanan Bappeda seperti tersebut di atas, maka Tabel 2.9. di bawah ini menunjukkan Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Bappeda Kabupaten Bogor selama periode 2008-2013. II-21

Tabel 2.9. Pencapaian Kinerja Pelayanan Pada Bappeda Kabupaten Bogor 2013-2018 No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Rensta SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian padatahun ke- 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Tersedianya dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA 2 Tersedianya Dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% Perencanaan:RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA 3 Tersedianya Dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA 4 Penjabaran Program 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% RPJMD ke dalam RKPD 5 Tersedianya dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% perencanaan pemerintahan dan pendanaan pembangunan 6 Tersedianya dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% perencanaan pembangunan ekonomi 7 Tersedianya dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% perencanaan sosial budaya II-22

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Rensta SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian padatahun ke- 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 8 Tersedianya dokumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% perencanaan prasarana wilayah dan SDA 9 Indeks Pembangunan 71.63 72.30 72.88 73.46 74.03 71.35 72.16 72.58 72.87 73.45 99.61% 99.81% 99.59% 99.20% 99.22% Manusia (Komposit) 10 Buku "Kabupaten Dalam Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% Angka" 11 Buku "PDRB Kabupaten" Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% 12 Dokumen evaluasi Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100% 100% 100% 100% 100% perencanaan pembangunan daerah Kab.Bogor 13 Nilai PDRB (Rp. Juta) a. Berdasarkan Harga 66,083,790 73,800,700 79,654,981 86,606,808 93,575,957 66,083,790 73,800,700 83,032,460 95,905,597 109,670,735.45 100.00% 100.00% 104.24% 110.74% 117.20% Berlaku - Primer 3,704,830 4,125,459 4,381,024 4,685,897 4,978,241 3,704,830 4,126,720 4,493,721 4,946,530 N/A - Sekunder 44,952,880 49,616,211 53,265,286 57,599,287 61,900,495 44,952,880 49,614,610 55,358,466 64,040,699 N/A - Tersier 17,426,080 20,059,030 22,008,671 24,321,624 26,697,221 17,426,080 20,059,370 23,180,273 26,918,369 N/A b. Berdasarkan Harga 30,952,178 32,527,644 34,703,744 37,091,361 39,710,011 30,952,140 32,526,440 34,464,837 36,530,743 38,731,833.87 100.00% 100.00% 99.31% 98.49% 97.54% Konstan - Primer 1,887,553 1,987,439 2,200,541 2,392,304 2,557,285 1,887,540 1,987,610 1,986,714 1,998,117 N/A - Sekunder 21,220,253 22,180,601 23,327,007 24,631,407 26,111,760 21,220,240 22,178,630 23,474,528 24,877,114 N/A - Tersier 7,844,372 8,359,605 9,176,196 10,067,650 11,040,966 7,844,360 8,360,200 9,003,596 9,655,512 N/A 14 Laju pertumbuhan ekonomi 4.14 5.09 6.69 6.88 7.06 4.14 5.09 5.96 5.99 6.03 100.00% 100.00% 89.09% 87.06% 85.41% (%) 15 Inflasi (%) 2.78 6.79 6.00 5.50 5.00 2.77 6.99 3.57 3.56 8.57 100.36% 97.14% 168.07% 154.49% 58.34% II-23