INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur. Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan. setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator

BAB I PENDAHULUAN. Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA

PENGADILAN AGAMA PEKALONGAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN 2016

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 20X7

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA 0

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012

PENGADILAN NEGERI MANNA

REVIEW RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA NOMOR :W13.U/17/SK/I/2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI TUBEI PENGADILAN NEGERI TUBEI

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG NOMOR :W6-A/ 051 /OT/SK/I/2013

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

PENETAPAN KINERJA TAHUNAN 2015 PENGADILAN NEGERI TANGERANG

PENETAPAN KINERJA TAHUNAN 2016 PENGADILAN NEGERI TANGERANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENGADILAN AGAMA DEMAK

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA JAMBI NOMOR :W5-A/150.a/I/Kp.00/2015

PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun 2013

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Reviu Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Palembang 2016

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan Jalan Peratun Medan Estate Medan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

HASIL REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI DENPASAR

Adapun yang melatarbelakangi perlunya penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2013

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

REVIU TAHUN 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANDUNG KELAS I A KHUSUS NOMOR :W11-U1/ /KP.05.6/SK/I/2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2017

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MARISA

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA Nomor: W.20-A.18/ HM.01 / 429 / II /2013

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Agama Tarakan. oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

PENGADILAN AGAMA SOE

KATA PENGANTAR. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDA ACEH TAHUN

PENGADILAN NEGERI TUBEI

BAB I PENDAHULUAN. external (pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kantor Pengadilan Agama

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KLAS II BREBES

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA. Lampiran SK.Ketua Pengadilan Agama Brebes Kelas IA No. W11-A2/0525/OT.01.

KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI Latar Belakang Maksud dan Tujuan...3 BAB II RENCANA KINERJATAHUNAN...4 BAB III PENUTUP...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2015, 2016 DAN 2017

REVIEW RENSTRA PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

Sebagaimana diuraikan dalam DIPA Tahun 2013, Pengadilan Negeri Majalengka menerima 3 (tiga) macam Program Anggaran yaitu:

REVIUINDIKATORKINERJAUTAMA PENGADILANTINGGIAGAMAPONTIANAK

PENGADILAN NEGERI KLAS IA JAYAPURA JL. RAYA ABEPURA KOTAK POS 223, TELP , FAX Homepage:

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI IA PEKANBARU

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA

Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen

Transkripsi:

PENGADILAN TINGGI KALIMANTAN TENGAH INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN TINGGI KALIMANTAN TENGAH ALAMAT : JLN. RTA MILONO N O. 09 PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH

Bagian I Pendahuluan BAGIAN I PENDAHULUAN A. DATA UMUM ORGANISASI Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama, yang dimaksud dengan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis sebuah organisasi, dimana setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama di lingkungannya masing-masing. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi, maka setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan masingmasing. Tuntutan demikian sangat beralasan karena seringkali terjadi ketidakselarasan dalam penetapan indikator kinerja sehingga menyebabkan hasil yang disajikan tidak sesuai dengan perencanaan instansi atasannya bahkan dengan perencanaan nasional. B. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Indikator Kinerja Utama ini memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja yang baik; 1

Bagian I Pendahuluan 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. 2

BAGIAN II INDIKATOR KINERJA UTAMA Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilakukan oleh setiap instansi pemerintah yang meliputi Kementerian Koordinator/Kementerian Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Sekretariat Jenderal Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Lain yang menjalankan fungsi pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten. Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang baik di dalam tubuh instansi tersebut sehingga penyusunan Indikator Kinerja Utama dapat dilaksanakan dengan baik dan penerapannya dilakukan secara integratif di antara unit kerja di dalamnya. Indikator Kinerja Utama instansi pemerintah harus selaras antar unit organisasi. Cakupan Indikator Kinerja Utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcomes) dengan tatanan sebagai berikut : 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tingkat Kementerian Negara/ Departemen/LPND/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota, sekurang-kurangnya adalah indikator hasil (outcomes) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi. 3

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unit organisasi setingkat Eselon I adalah indikator hasil (outcomes) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja di bawahnya. 3. Indikator kinerja utama (IKU) pada unit kerja setingkat Eselon II/ Satuan Kerja/SKPD/unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (output) Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi/unit kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts). Untuk tingkat unit kerja/satuan kerja, indikator kinerja yang digunakan harus lebih rinci dan spesifik, namun tetap harus diperhatikan keselarasan dan keseimbangan dengan indikator kinerja unit-unit kerja lain serta dengan tingkat instansi pemerintah/lembaga. Dengan demikian mulai dari bagian terkecil suatu organisasi sampai bagian terbesarnya sejak awal sudah selaras satu sama lain sehingga perencanaan instansi sampai perencanaan nasional dapat tercapai. A. DASAR PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI KALIMANTAN TENGAH 4

Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam rangka pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut: o Dokumen Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung yang dimuat dalam Blue Print 2010-2035 (jilid II); o Dokumen Rencana Strategis Dirjen Badan Peradilan Umum; o Dokumen Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah 2010-2014; o Kewenangan, tugas dan fungsi serta peran Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah yang diamanatkan oleh undang-undang; o SOP (Standard Operating Procedure) Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah o Ketentuan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah o Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat sebagai salah satu sumber pelaksanaan hukum materiil bagi penyelenggaraan peradilan. B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN TINGGI KALIMANTAN TENGAH Dalam pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah, telah dilibatkan berbagai pendapat, saran atau usulan dari pemegang kepentingan (stakeholders) baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan diupayakan untuk memenuhi 5

karakteristik kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja satuan kerja organisasi. Tolak ukur Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi antara lain: - Spesifik - Dapat dicapai - Relevan - Menggambarkan keberhasilan - Dapat dikualifikasi dan diukur dan dinilai Indikator kinerja utama tersebut dapat digunakan untuk beragam kepentingan, antara lain: a. Perencanaan jangka menengah b. Perencanaan tahunan c. Penyusunan dokumen penetapan kinerja d. Pelaporan akuntabilitas kinerja e. Evaluasi kinerja f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan- kegiatan; Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dalam matriks sebagai berikut : 6

No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data 1 Peningkatan penyelesaian perkara a. Prosentase perkara yang diselesaikan a. Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister. b. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan b. Perbandingan antara Sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara (kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu pada pola Bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan Tingkat ) 2 Peningkatan tertib administrasi perkara (Pidana dan Perdata) a. Prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap Perbandingan antara berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. b. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diterima dengan berkas perkara yang didistribusikan 3 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat diklat Tipikor, dan PHI, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat., Laporan Tahunan, 3

b. Prosentase pegawai yang lulus diklat non yudisial b.1 Perbandingan antara SDM Non teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa, Auditor dengan jumlah yang mengikuti diklat., Laporan Tahunan, b.2 Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat dengan jumlah yang mengikuti diklat. Ketua dan, Laporan Tahunan, c. Prosentase Pejabat yang mengikuti fit and proper test dlm rangka promosi Perbandingan Ketua Pengadilan Negeri yang ajukan untuk mengikuti Fit and Proper Test untuk promosi menduduki jabatan Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus dengan jumlah yang mengikuti promosi jabatan. Ketua Hasil Fit and Proper Test d. Prosentase Pejabat yang mengikuti pelatihan Teknis Administrasi Perkara Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan untuk mengikuti pelatihan dan sosialisasi misalkan pelatihan Panitera Pengganti dan Jurusita Penanggung Jawab Kegiatan Laporan Kegiatan e. Prosentase Pegawai yang mengikuti pelatihan Teknis Administrasi Perkara Perbandingan antara SDM Non Teknis yang diajukan untuk mengikuti pelatihan dan sosialisasi misalkan pelatihan Operator SAKPA, SIMAK-BMN, Komputer, IT dan Non teknis Lainnya Penanggung Jawab Kegiatan Laporan Kegiatan 4

4 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Tim Pengawas Pengadilan Tingkat b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan Tim Pengawas Pengadilan Tingkat 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website (Sesuai SK KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus. Palangka Raya, 24 Pebruari 2012 Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah YOHANNES ETHER BINTI, S.H., M.Hum NIP. 19531113 198203 1 007 5

Bagian III Penutup BAGIAN III PENUTUP Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi/unit kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts). Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi harus memenuhi kriteria antara lain: Spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan, dan dapat dikualifikasi dan diukur. Karenanya Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah telah menetapkan Indikator Kinerja Utamanya sebagai bahan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 10