BOARD MANUAL PT. PELINDO III (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL)

CODE OF CORPORATE GOVERNANCE (CODE OF CG) PT PELINDO III (PERSERO)

Menimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PANDUAN BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT SURVEYOR INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

3. Menerapkan asas-asas GCG yakni, transparansi, akuntabi/itas, responsibi/itas, independensi. Makassar, 11 Februari 2014

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

LAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB III DEWAN KOMISARIS

BOARD MANUAL PT PG Rajawali I

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BOARD MANUAL. PT PG Rajawali II. Cirebon, 14 Oktober Bambang Adi Sukarelawan Komisaris. Zainal Muttaqin Rasyad Direktur Utama

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

Tata Laksana Kinerja Direksi dan Komisaris BOARD OF MANUAL

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Board Manual PJBS Tahun 2011

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT BIO FARMA (PERSERO)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Board Manual PANDUAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. ("Perusahaan")

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris

3.11 Penilaian, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan BAB IV TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN PERUSAHAAN Rapat...

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. DASAR HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT METROPOLITAN LAND TBK

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

BOARD MANUAL BOARD MANUAL. PT Logindo Samudramakmur Tbk. Graha Corner Stone Jl. Rajawali Selatan II No. 1 Jakarta Pusat Indonesia

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

DAFTAR ISI BOARD MANUAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

KOMITE AUDIT CHARTER

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. ("Perusahaan")

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT METROPOLITAN LAND TBK

PIAGAM DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT INDOSAT Tbk.

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PENGANTAR. PT WIJAYA KARYA BITUMEN P a g e : 1 / 40

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH


PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PANDUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK

Transkripsi:

BOARD MANUAL PT. PELINDO III (PERSERO)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... A. LATAR BELAKANG... B. MAKSUD DAN TUJUAN... C. RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA PENYAJIAN... D. DASAR HUKUM... E. PENGERTIAN... 1 3 4 4 5 6 BAB II DEWAN KOMISARIS... A. PERSYARATAN, KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS... B. TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS... C. TUGAS DEWAN KOMISARIS... D. KEWENANGAN DEWAN KOMISARIS... E. HAK DEWAN KOMISARIS... F. HUBUNGAN KERJA DENGAN DIREKSI... G. MEKANISME PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS... H. CAKUPAN PELAKSANAAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS I. KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS... J. SEKRETARIAT DEWAN KOMISARIS... K. PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS... 9 11 15 15 16 18 18 20 20 30 33 BAB III DIREKSI... A. PERSYARATAN, KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN DIREKSI B. TANGGUNG JAWAB DIREKSI... C. TUGAS DIREKSI... D. RINCIAN TUGAS DIREKSI... E. KEWENANGAN DIREKSI... F. HAK-HAK DIREKSI... G. PRINSIP PENETAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN OLEH DIREKSI... H. PEMBIDANGAN TUGAS DIREKSI... I. ORGAN PENDUKUNG DIREKSI DALAM IMPLEMENTASI GCG... J. PENILAIAN KINERJA DIREKSI... 35 37 41 41 42 46 48 48 49 52 54

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 92 ayat 1 dinyatakan bahwa Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Sementara pada Pasal 108 ayat 1 dinyatakan bahwa Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. Untuk itu perlu kebijakan yang jelas perihal tanggung jawab, tugas, kewenangan serta hak Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Dalam Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 5 dinyatakan bahwa Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan. 3. Dalam Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 6 dinyatakan bahwa Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan perusahaan. 4. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi wajib mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangan, wajib melaksanakan prinsip-prinsip pro-fesionalisme dan efisiensi, serta mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (selanjutnya dalam Board Manual ini disebut GCG), yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. 5. Untuk lebih memperjelas tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana termuat dalam Anggaran Dasar, dipandang perlu untuk menyusun Panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 6. Penyusunan dan pelaksanaan Board Manual merupakan salah satu bentuk komitmen dari Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG. 7. Mengingat Board Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, maka dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu dan senantiasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.berbagai ketentuan rinci yang termuat dalam Anggaran Dasar, arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta berbagai ketentuan hukum lainnya yang relevan tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan dalam Board Manual ini. 8. Prinsip itikad baik dan penuh tanggung jawab yang melekat pada jabatan Dewan Komisaris dan Direksi adalah prinsip umum yang harus tetap dihormati oleh organ Perusahaan yang bertugas mengawasi dan mengurus Perusahaan. 9. Board Manual bersifat dinamis dan akan selalu berkembang, sejalan dengan perubahan peraturan perundangan dan kebutuhan perusahaan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Board Manual ini menjelaskan tanggung jawab, tugas kewenangan dan hak organ utama Perusahaan, terutama Dewan Komisaris dan Direksi, untuk mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien. Maksud penyusunan dan pelaksanaan Board Manual adalah wujud nyata pelaksanaan prinsipprinsip GCG di perusahaan. Tujuan penyusunan dan pelaksanaan Board Manual adalah menguraikan dan menjabarkan tanggung jawab, tugas, kewenangan serta hak Dewan Komisaris dan Direksi untuk mendukung berjalannya proses atau hubungan kerja di antara kedua organ utama Perusahaan tersebut, serta untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi. C. RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA PENYAJIAN Ruang Lingkup Board Manual mancakup tanggung jawab, tugas, kewenangan dan hak Dewan Komisaris dan Direksi dengan berlandaskan kepada peraturan perundangan, Anggaran Dasar, praktik yang telah berjalan di perusahaan serta praktik-praktik tata kelola terbaik. Sistematika penyajian Board Manual adalah sebagai berikut:

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 1. BAB I : Pendahuluan. 2. BAB II : Dewan Komisaris. 3. BAB III : Direksi. Board Manual ini mulai berlaku sejak tanggal pengesahan. Pengguna utama Board Manual adalah Dewan Komisaris, Direksi, organ-organ pendukung Dewan Komisaris dan organ-organ pendukung Direksi. D. DASAR HUKUM Peraturan perundangan yang menjadi landasan penyusunan dan pemberlakuan Board Manual ini adalah: 1. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. 2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan. 6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. 7. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN. 8. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. 9. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-06/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN. 10. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. 11. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-10/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 12. Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. SE-01/MBU/2009 tentang Pengaturan Cuti bagi Direksi serta Pengatruran Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Direksi dan Dewan Komisaris. 13. Surat Menteri Negara BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 perihal Kebijakan Menteri Negara BUMN Dalam Pengurusan dan Pengawasan BUMN. 14. Anggaran Dasar PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). E. PENGERTIAN 1. Anak Perusahaan adalah perusahaan yang: a. lebih dari 50% sahamnya dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero); atau b. lebih dari 50% suara dalam RUPS-nya dikuasai oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero); atau c. jalannya perusahaan, pengangkatan, pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris dikendalikan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). 2. Anggota Dewan Komisaris adalah orang perorangan anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama. 3. Anggota Direksi adalah orang perorangan anggota Direksi termasuk Direktur Utama. 4. Auditor Eksternal adalah auditor independen yang melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan. Auditor eksternal di antaranya adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). 5. Auditor Internal adalah Satuan Pengawasan Intern di lingkungan Perusahaan yang bertugas untuk melakukan audit serta memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan dapat berjalan secara efektif. 6. Barang Tidak Bergerak/Aktiva Tetap, adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, baik melalui pembelian atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan usaha Perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal Perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. 7. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang meliputi keseluruhan Anggota Dewan Komisaris dan berlaku sebagai suatu kesatuan Dewan (Board) yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam kegiatan pengurusan Perusahaan.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 8. Direksi adalah organ Perusahaan yang meliputi keseluruhan Direktur Perusahaan dan berlaku sebagai suatu kesatuan Dewan (Board) maupun individu yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan. 9. Direktur adalah anggota Direksi Perusahaan yang menunjuk kepada individu. 10. GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. 11. Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikian saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen. 12. Komite Audit adalah komite yang membantu Dewan Komisaris dalam menilai kecukupan sistem pengendalian internal, menilai kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dan auditor internal, memastikan kecukupan prosedur evaluasi terhadap seluruh informasi yang dikeluarkan Perusahaan serta tugas-tugas lain seperti yang tercantum dalam Piagam Komite Audit. 13. Komite Manajemen Risiko adalah komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas implementasi manajemen risiko yang berjalan di Perusahaan, serta melaksanakan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan rencana mitigasi risiko. 14. Komite GCG adalah komite yang membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan mengevaluasi implementasi GCG pada Perusahaan. 15. Komite Nominasi adalah komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penelahaan dan pemantauan kecukupan serta pelaksanaan kebijakan nominasi bagi pejabat puncak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan, serta calon Direksi Perusahaan. 16. Komite Remunerasi adalah komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan serta merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris dan Direksi. 17. Organ utama perusahaan adalah RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. 18. Pegawai adalah setiap orang yang bekerja pada Perusahaan (kecuali Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris beserta Anggota Komite-komite)

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) dengan menerima penghasilan sebagaimana tercantum dalam daftar gaji Perusahaan. 19. Pemegang Saham adalah pemilik Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan. 20. Perusahaan adalah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). 21. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang kekuasaan segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. 22. Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) adalah dokumen perencanaan strategis yang mencakup rumusan mengenai sasaran dan tujuan yang hendak dicapai oleh Perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. 23. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) adalah penjabaran dari RJPP ke dalam rencana kerja dan anggaran untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 24. Risiko merupakan ketidakpastian lingkungan (internal dan eksternal) yang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada Perusahaan secara umum dan dapat menghambat pencapaian tujuan Perusahaan. 25. RUPS Anak Perusahaan adalah organ anak perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi pada Anak Perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi Anak Perusahaan atau Dewan Komisaris Anak Perusahaan. 26. Sekretariat Dewan Komisaris adalah satuan fungsi di bawah Dewan Komisaris yang bertugas untuk memberikan dukungan administratif kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. 27. Sekretaris Perusahaan adalah fungsi yang melaksanakan tugas sebagai pejabat penghubung antara Perusahaan dengan stakeholders Perusahaan. 28. Satuan Pengawasan Internal (SPI) adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dengan fungsi utama memastikan sistem pengendalian intern Perusahaan telah berjalan efektif. 29. Pemangku Kepentingan (Stakeholders) adalah pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung menerima keuntungan-keuntungan atau menanggung beban dan yang terpengaruh oleh keberadaan Perusahaan, atau dapat mempengaruhi keputusan, kebijakan serta operasi Perusahaan yang disebabkan oleh tindakantindakan Perusahaan, seperti pegawai, pelanggan, pemasok, kreditur, dan pihak lainnya yang mempunyai hubungan ekonomi langsung dengan perusahaan.

BAB II DEWAN KOMISARIS

BAB II DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris, adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan. Pengawasan, nasihat dan arahan yang diberikan Dewan Komisaris dilaksanakan dalam forum resmi dan diberikan secara tertulis. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat tersebut dilakukan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu. A. PERSYARATAN, KEANGGOTAAN DAN MASA JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon anggota Dewan Komisaris meliputi persyaratan formal dan persyaratan material. Persyaratan formal merupakan persyaratan yang bersifat umum sesuai dengan peraturan perundangan, sedangkan persyaratan material merupakan persyaratan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan. 1. Persyaratan Formal Persyaratan formal bagi anggota Dewan Komisaris: a. Mampu melaksanakan perbuatan hukum. b. Tidak pernah dinyatakan pailit. c. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit.

12 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya. e. Tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi lainnya. f. Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai Direktur Utama atau Direktur pada BUMN, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengurusan perseroan dan/atau pada jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan yang diawasinya dan/atau bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Persyaratan Material Persyaratan material bagi anggota Dewan Komisaris: a. Memiliki integritas, yaitu tidak pernah secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktik-praktik menyimpang, cedera janji serta perbuatan lain yang merugikan perusahaan di mana yang bersangkutan bekerja atau pernah bekerja. b. Memiliki dedikasi, itikad baik dan tanggung jawab. c. Memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen. d. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan. e. Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. f. Tidak memiliki benturan kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. g. Memiliki komitmen untuk menyediakan waktu yang memadai. h. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh RUPS. Khusus bagi anggota Dewan Komisaris Independen, terdapat persyaratan tambahan berupa kriteria independensi sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Komposisi Dewan Komisaris a. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham mayoritas dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 13 b. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, dimana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. c. Dalam komposisi Dewan Komisaris, paling sedikit 20% (dua puluh persen) merupakan anggota Dewan Komisaris Independen yang ditetapkan dalam keputusan pengangkatan. d. Dewan Komisaris merupakan majelis (bersifat kolegial) dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris secara bersama. e. Pembagian kerja di antara anggota Dewan Komisaris diatur secara internal. Untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretariat Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas biaya Perusahaan; f. Apabila karena satu dan lain hal Perusahaan tidak mempunyai seorangpun anggota Dewan Komisaris, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kekosongan anggota Dewan Komisaris diselenggarakan RUPS untuk mengangkat Dewan Komisaris baru. g. Kepada anggota Dewan Komisaris baru diberikan program pengenalan. h. Prosedur pencalonan, seleksi serta pengangkatan anggota Dewan Komisaris oleh RUPS akan dijabarkan tersendiri dalam sebuah kebijakan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan oleh RUPS. 4. Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris a. Masa jabatan Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu. b. Setelah masa jabatannya berakhir, anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. c. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila: 1) Masa jabatan berakhir. 2) Mengundurkan diri sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. 3) Meninggal dunia. 4) Tidak lagi memenuhi persyaratan atau karena alasan tertentu berdasarkan peraturan-perundang-undangan yang berlaku dan/atau Anggaran Dasar.

14 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 5) Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS sebelum habis masa jabatan, dalam hal Anggota Dewan Komisaris tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perusahaan. 5. Dewan Komisaris Independen a. Jumlah Anggota Dewan Komisaris Independen Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga dituntut untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Direksi. Agar tujuan tersebut tercapai, maka diperlukan anggota Dewan Komisaris Independen. Jumlah anggota Dewan Komisaris Independen adalah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari anggota Komisaris. b. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris Independen Untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris Independen, selain harus memenuhi persyaratan formal dan material, juga harus memenuhi persyaratan independensi sebagai berikut: 1) Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direktur dan/atau anggota Dewan Komisaris lain di Perusahaan. 2) Tidak menjabat sebagai Direksi di perseroan yang terafiliasi dengan Perusahaan. 3) Tidak bekerja pada pemerintah termasuk departemen, lembaga dan kemiliteran dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. 4) Tidak bekerja di Perusahaan atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. 5) Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan atau perseroan lain yang menyediakan jasa dan produk kepada Perusahaan dan afiliasinya. 6) Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Dewan Komisaris untuk bertindak atau berpikir secara bebas di lingkup Perusahaan.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 15 B. TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi. Dewan Komisaris menjalankan tanggung jawab dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris akan selalu mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direksi. 3. Pengawasan, nasihat dan arahan yang diberikan Dewan Komisaris dilaksanakan dalam forum resmi dan diberikan secara tertulis. 4. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris bertindak sebagai majelis (bersifat kolegial) dan tidak dapat bertindak sendiri-sendiri mewakili Dewan Komisaris. 5. Pengawasan tidak boleh berubah menjadi pelaksanaan tugas-tugas eksekutif, kecuali dalam hal Perusahaan tidak memiliki Direksi. 6. Pengawasan dilakukan tidak hanya dengan sekedar menyetujui atau tidak menyetujui terhadap tindakan-tindakan yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, tetapi pengawasan dilakukan secara proaktif, mencakup semua aspek bisnis Perusahaan. 7. Dewan Komisaris dapat menggunakan jasa profesional yang mandiri dan/atau membentuk komite untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. C. TUGAS DEWAN KOMISARIS Secara umum tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta keputusan RUPS. 2. Menyusun rencana kerja dan target kinerja Dewan Komisaris secara periodik serta menyusun pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Dewan Komisaris. 3. Melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi atas kebijakan pengurusan Perusahaan yang dilaksanakan Direksi, termasuk pelaksanaan rencana pengembangan Perusahaan, RJPP serta RKAP.

16 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 4. Memantau kepatuhan Direksi atas peraturan perundangan yang berlaku. 5. Mengawasi efektivitas pelaksanaan manajemen risiko dan pengendalian internal. 6. Mengkaji pemanfaatan teknologi informasi. 7. Memantau dan mengevaluasi kinerja Perusahaan. 8. Mengadakan rapat secara berkala membahas hasil pelaksanaan pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan Direksi. 9. Jika oleh sebab apapun juga Perusahaan tidak mempunyai anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris berkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, kemudian dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) meminta diadakannya RUPS Luar Biasa guna mengisi kekosongan Direksi tersebut 10. Melaksanakan kepentingan Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham. 11. Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal. 12. Menginformasikan kepada RUPS perihal kepemilikan saham dan/atau keluarganya pada perusahaan yang bersangkutan dan perusahaan lain untuk dicantumkan dalam Laporan Tahunan. 13. Memantau efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perusahaan, antara lain dengan mengadakan pertemuan berkala dengan Direksi untuk membahas, merencananakan dan melaksanakan evaluasi atas implementasi GCG. 14. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. D. KEWENANGAN DEWAN KOMISARIS 1. Dewan Komisaris berwenang untuk menyetujui atau menolak secara tertulis rencana Direksi dalam hal: a. Menerima pinjaman jangka pendek dari bank atau lembaga keuangan lain. b. Memberikan pinjaman jangka pendek yang bersifat operasional di bawah jumlah tertentu yang ditetapkan RUPS atas nama Perusahaan. c. Mengagunkan aktiva tetap yang diperlukan dalam melaksanakan penarikan kredit jangka pendek. d. Melepaskan dan menghapuskan aktiva bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima)

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 17 tahun, serta menghapuskan piutang macet atau persediaan barang mati sampai dengan nilai tertentu yang ditetapkan RUPS. e. Mengadakan kerja sama operasi atau kontrak manajemen yang berlaku untuk jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun atau 1 (satu) siklus usaha. f. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi. g. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam suatu persero atau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru atau mendirikan anak perusahaan yang melibatkan nilai sampai dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh RUPS. h. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan modal Perusahaan dalam suatu perseroan atau badan-badan lain yang melibatkan nilai sampai dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh RUPS. i. Menjaminkan sebagian saham yang melibatkan nilai sampai dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh RUPS. 2. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa bukubuku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 3. Mengajukan usulan calon Direksi yang baru kepada RUPS. 4. Dengan suara terbanyak, memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih Anggota Direksi, jikalau Direksi bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Menunjuk anggota Direksi yang ada untuk menjalankan tugas anggota Direksi yang lowong dengan kekuasaan dan wewenang yang sama, disamping tetap menjalankan tugas utamanya. 6. Meminta penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan. 7. Menjalankan kewenangan lain yang diberikan oleh Pemegang Saham melalui RUPS. 8. Mengadakan pengawasan atas pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan.

18 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) E. HAK DEWAN KOMISARIS Hak Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara akurat, lengkap dan tepat waktu. 2. Meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas biaya Perusahaan, atau membentuk komite-komite sesuai kebutuhan. 3. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dapat membentuk Sekretariat Dewan Komisaris atas biaya Perusahaan. 4. Menerima gaji dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. 5. Mendapatkan fasilitas Perusahaan sesuai dengan hasil penetapan RUPS. 6. Menerima insentif atas prestasi kerjanya yang besarnya ditetapkan oleh RUPS apabila Perusahaan mencapai tingkat keuntungan. 7. Melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, dengan ketentuan: a. Mengajukan permohonan izin kepada Menteri Negara BUMN mencakup kepentingan perjalanan dinas, lama waktu perjalanan dinas, pembiayaan dan informasi lain yang relevan. b. Dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan perjalanan dinas, wajib melaporkan pelaksanaan perjalanan dinas kepada Menteri Negara BUMN. c. Dalam hal perjalanan ke luar negeri dilaksanakan atas kepentingan dan biaya pribadi, menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Negara BUMN. F. HUBUNGAN KERJA DENGAN DIREKSI 1. Prinsip-prinsip Dasar a. Dewan Komisaris menghormati tanggung jawab dan wewenang Direksi dalam mengelola Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan. b. Direksi menghormati tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengelolaan Perusahaan.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 19 c. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal kelembagaan, dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan. d. Direksi bertanggung jawab atas akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaian informasi Perusahaan kepada Dewan Komisaris. e. Hubungan kerja antara organ-organ pendukung Dewan Komisaris dengan organ-organ pendukung Direksi harus disepakati terlebih dahulu oleh Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Check and Balances Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama: a. Merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang yang tercermin pada: 1) Tercapainya nilai perusahaan (value of the firm) sebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham. 2) Terlaksananya dengan baik pengendalian internal dan manajemen risiko. 3) Tercapainya imbal hasil (return) yang wajar bagi Pemegang Saham. 4) Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5) Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di seluruh jajaran organisasi Perusahaan. 6) Terpenuhinya pelaksanaan GCG. b. Menyepakati hal-hal di bawah ini untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta strategi Perusahaan: 1) Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. 2) Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan. 3) Kebijakan dan metode penilaian kinerja Perusahaan, unit-unit dalam organisasi Perusahaan dan pegawai. 4) Struktur organisasi Perusahaan di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Perusahaan.

20 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) G. MEKANISME PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilaksanakan antara lain dengan cara: 1. Melakukan reviu atas laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi, serta memberikan tanggapan atas laporan tersebut. 2. Menyelenggarakan rapat dengan Direksi. 3. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi tentang suatu aspek di Perusahaan. 4. Melakukan kunjungan ke unit kerja/kantor cabang/proyek tertentu. Dalam melaksanakan kunjungan dimaksud, harus berdasarkan surat perintah tugas dari Komisaris Utama. 5. Menugaskan Komite Audit atau komite Dewan Komisaris lainnya untuk melakukan tugas-tugas pengawasan yang menjadi tugas Dewan Komisaris. H. CAKUPAN PELAKSANAAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS Pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris mencakup: 1. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) a. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RKAP serta perubahan dan penambahannya. b. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting dalam pengelolaan Perusahaan. c. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. d. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai rencana Perusahaan dari Direksi yang harus mendapatkan persetujuan RUPS. e. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Laporan Tahunan yang disusun dan disampaikan oleh Direksi kepada RUPS. f. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS. g. Mengajukan usulan calon Auditor Eksternal kepada RUPS yang dilengkapi dengan alasan pencalonan dan besarnya honorarium. h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada RUPS.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 21 2. Manajemen Risiko Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk mengawasi efektivitas penerapan manajemen risiko yang berjalan di Perusahaan. Pengawasan pengelolaan risiko mencakup: a. Kelengkapan kebijakan manajemen risiko. b. Tahapan implementasi manajemen risiko. c. Mekanisme pelaporan risiko. d. Penanganan risiko-risiko strategis. 3. Sistem Pengendalian Internal Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk mengawasi efektivitas penerapan pengendalian internal yang berjalan di Perusahaan. Pengawasan sistem pengendalian internal mencakup: a. Penegakan pedoman perilaku dan etika bisnis. b. Pelaksanaan program peningkatan kompetensi SDM. c. Ketersediaan kebijakan dan prosedur untuk seluruh proses bisnis. d. Mekanisme monitoring dan pelaksanaan audit intern. 4. Penyampaian Informasi a. Dewan Komisaris memastikan kelengkapan materi, ketepatan informasi dan ketepatan waktu penyampaian laporan-laporan yang disampaikan Direksi, mencakup Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada Pemegang Saham serta laporan-laporan kepada instansi pemerintah yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Dewan Komisaris mengawasi agar Direksi mengambil inisiatif untuk mengungkapkan hal-hal yang disyaratkan oleh peraturan perundangundangan serta informasi penting yang diperlukan oleh Stakeholder. c. Dewan Komisaris mengawasi agar Direksi aktif mengungkapkan pelaksanaan prinsip GCG. d. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan dan mengawasi Direksi agar informasi yang bersifat rahasia tidak diungkapkan kepada pihak yang tidak berkepentingan. e. Informasi Perusahaan yang bersifat rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

22 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) I. KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris dapat membentuk komite-komite untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Dewan Komisaris hanya boleh memiliki Komite Audit dan 1 (satu) komite lainnya sesuai kebutuhan dengan keanggotaan masing-masing komite yang berasal dari luar anggota Dewan Komisaris maksimum sebanyak 2 (dua) orang. Anggota komite harus memiliki keahlian, pengalaman dan kualitas lain yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Komite Dewan Komisaris diketuai oleh seorang anggota Dewan Komisaris. Khusus untuk Komite Audit, maka Ketua Komite adalah seorang anggota Dewan Komisaris Independen. Penetapan pembentukan komite-komite Dewan Komisaris dilakukan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS atau Pemegang Saham. Masa jabatan anggota komite Dewan Komisaris yang bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris Perusahaan paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun masa jabatan, dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Anggota komite Dewan Komisaris yang merupakan anggota Dewan Komisaris berhenti dengan sendirinya apabila masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris berakhir. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang menjabat sebagai ketua komite berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, maka ketua komite Dewan Komisaris wajib diganti oleh anggota Dewan Komisaris lainnya dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari. Penghasilan anggota komite Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan, maksimal sebesar 20% (dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama Perusahaan. Anggota Dewan Komisaris yang menjadi ketua/anggota komite Dewan Komisaris tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai anggota Dewan Komisaris. Uraian mengenai Komite Audit dan komite lain yang dapat dibentuk Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Komite Audit Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menilai kecukupan sistem pengendalian internal, menilai kegiatan serta hasil audit yang

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 23 dilaksanakan oleh auditor eksternal dan auditor internal, memastikan kecukupan prosedur evaluasi terhadap seluruh informasi yang dikeluarkan Perusahaan. Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Audit adalah sebagai berikut: a. Tugas Komite Audit Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tugas-tugas Komite Audit dituangkan dalam Piagam Komite Audit. Komite Audit bertugas untuk: 1) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. 2) Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh SPI maupun auditor eksternal. 3) Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. 4) Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan. 5) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. 6) Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya. 7) Dewan Komisaris dapat pula memberikan penugasan lain kepada Komite Audit berupa: (a) Melakukan penelaahan atas informasi mengenai Perusahaan, serta RJPP, RKAP, laporan manajemen dan informasi lainnya. (b) Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. (c) Lain-lain yang berkaitan dengan tugas Komite Audit.

24 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) b. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit Anggota Komite Audit harus memenuhi persyaratan: 1) Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/pemeriksaan. 2) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan. 3) Mampu berkomunikasi secara efektif. 4) Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya. Salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di bidang akuntansi, dan salah seorang harus memahami industri/bisnis Perusahaan. 2. Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko adalah komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas implementasi manajemen risiko yang berjalan di Perusahaan, serta melaksanakan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan rencana mitigasi risiko. Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: a. Tugas Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. Komite Manajemen Risiko bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tugas-tugas Komite Manajemen Risiko dituangkan dalam Piagam Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko bertugas untuk: 1) Mendapatkan pemahaman atas manajemen risiko Perusahaan yang mencakup berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan, strategi, sistem dan kebijakan manajemen risiko Perusahaan, pengendalian internal Perusahaan, termasuk kebijakan, metodologi dan infrastruktur.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 25 2) Melakukan evaluasi terhadap terhadap berbagai model pengukuran risiko yang digunakan Perusahaan dan memberikan rekomendasi penyempurnaan lebih lanjut. 3) Memantau keseuaian berbagai kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan. 4) Memantau berbagai potensi risiko yang dihadapi Perusahaan. 5) Mengevaluasi berbagai kebijakan manajemen risiko Perusahaan. 6) Melakukan koordinasi implementasi dan pengawasan keberadaan dan tingkat efektivitas masing-masing komponen dari Enterprise Risk Management (ERM) dalam Perusahaan. 7) Mengukur efektivitas masing-masing komponen dari ERM yang telah diterapkan di Perusahaan. 8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangan. b. Persyaratan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Anggota Komite Manajemen Risiko harus memenuhi persyaratan: 1) Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup yang berhubungan dengan manajemen risiko dan bidang usaha Perusahaan. 2) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan. 3) Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya. 4) Mampu bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif. 3. Komite GCG Komite GCG adalah komite yang membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan mengevaluasi implementasi GCG pada Perusahaan. Kebijakan umum yang terkait dengan Komite GCG adalah sebagai berikut: a. Tugas Komite GCG Komite GCG bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. Komite GCG bersifat mandiri baik dalam

26 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tugas-tugas Komite GCG dituangkan dalam Piagam Komite GCG. Komite GCG bertugas untuk: 1) Memantau pelaksanaan dan mengevaluasi hasil assessment berkala atas penerapan GCG untuk memastikan efektifitas implementasi GCG yang dilaksanakan oleh organ-organ utama (RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi) serta organ-organ pendukung (Komite Audit, Komite Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan, SPI dan Sekretariat Dewan Komisaris). 2) Memberikan rekomendasi tentang penyempurnaan infra-struktur GCG Perusahaan serta memantau pelaksanaannya, mencakup: (a) Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance). (b) Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). (c) Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct). 3) Mereviu rencana kerja dan laporan tentang pelaksanaan GCG sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan. 4) Melakukan kajian tentang praktek-praktek terbaik (best practices) GCG untuk dapat diimplementasikan di Perusahaan. 5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang terkait dengan pengembangan dan penerapan GCG. b. Persyaratan Keanggotaan Komite GCG Anggota Komite GCG harus memenuhi persyaratan: 1) Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di implementasi GCG. 2) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan. 3) Mampu berkomunikasi secara efektif. 4) Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 27 4. Komite Nominasi Tugas utama Komite Nominasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penelahaan dan pemantauan kecukupan serta pelaksanaan kebijakan nominasi bagi pejabat puncak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan, serta calon Direksi Perusahaan. Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Nominasi adalah sebagai berikut: a. Tugas Komite Nominasi Komite Nominasi bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. Komite Nominasi bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tugas-tugas Komite Nominasi dituangkan dalam Piagam Komite Nominasi. Komite Nominasi bertugas untuk: 1) Melakukan penelaahan dan pemantauan untuk memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki strategi dan kebijakan nominasi, meliputi proses analisis organisasi, prosedur dan kriteria rekrutmen, seleksi dan promosi. 2) Melakukan penelaahan dan pemantauan untuk memastikan bahwa Direksi telah melakukan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan, sesuai dengan kebijakan strategi dan kebijakan nominasi. 3) Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris nama-nama calon Direksi Perusahaan yang akan diusulkan kepada RUPS, apabila diperlukan. 4) Dewan Komisaris dapat pula memberikan penugasan lain kepada Komite Nominasi untuk bidang pengembangan sumber daya manusia, yaitu: (a) Memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki kebijakan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang transparan. (b) Melakukan penelaahan dan pemantauan praktik manajemen pengembangan sumber daya manusia berdasarkan kebijakan Perusahaan.

28 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) (c) Menelaah dan memantau implementasi sistem perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai. (d) Menelaah dan memantau hubungan kerja industrial yang ada di lingkungan Perusahaan. (e) Memantau dan mengawasi pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia di Perusahaan, termasuk manajemen talenta untuk memastikan Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang kompeten sesuai kebutuhan Perusahaan. b. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit Anggota Komite Audit harus memenuhi persyaratan: 1) Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami prinsip-prinsip nominasi. 2) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan. 3) Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya. 4) Mampu bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif. 5. Komite Remunerasi Komite Remunerasi adalah komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan serta merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan umum yang terkait dengan Komite Remunerasi adalah sebagai berikut: a. Tugas Komite Remunerasi Komite Remunerasi bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. Komite Remunerasi bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tugas-tugas Komite Remunerasi dituangkan dalam Piagam Komite Remunerasi. Komite Remunerasi bertugas untuk:

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 29 1) Mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi. 2) Memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dan insentif yang bersifat variabel. 3) Membantu Dewan Komisaris dalam merumuskan dan menentukan kebijakan remunerasi berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta berupa insentif dan tantiem yang bersifat variabel bagi Dewan Komisaris dan Direksi, apabila diperlukan untuk diusulkan kepada RUPS. 4) Mengevaluasi sistem imbalan pegawai, pemberian tunjangan dan fasilitas lainnya, serta menyampaikan rekomendasi yang transparan minimal sekali dalam dua tahun, mencakup: (a) Penilaian terhadap sistem imbalan pegawai, pemberian tunjangan dan fasilitas lainnya. (b) Sistem dan tunjangan pensiun. (c) Sistem dan tunjangan lainnya dalam hal pengurangan pegawai. 5) Dewan Komisaris dapat pula memberikan penugasan lain kepada Komite Remunerasi untuk bidang evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, yaitu: (a) Melakukan fasilitasi penyiapan evaluasi kinerja melalui penyusunan Indikator Kinerja Kunci Dewan Komisaris dengan sistem self assessment atau sistem lain untuk kemudian diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris. (b) Melakukan fasilitasi dan rekomendasi penilaian kinerja Direksi berdasarkan Indikator Kinerja Kunci dan/atau instrumen lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan evaluasi lebih lanjut. b. Persyaratan Keanggotaan Komite Remunerasi Anggota Komite Remunerasi harus memenuhi persyaratan: 1) Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami prinsip-prinsip remunerasi.

30 PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 2) Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan. 3) Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perusahaan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya. 4) Mampu bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif. J. SEKRETARIAT DEWAN KOMISARIS Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dapat membentuk Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan beranggotakan staf Sekretariat Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris berasal dari luar Perusahaan. Masa jabatan Sekretaris Dewan Komisaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris Perusahaan maksimum 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk paling lama 3 (tiga) tahun, dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Dewan Komisaris menetapkan uraian tugas Sekretariat Dewan Komisaris. Pelaksana tugas pada Sekretariat Dewan Komisaris berasal dari internal maupun eksternal Perusahaan. Anggaran seluruh kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris adalah biaya Perusahaan. Sekretariat Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan kepada Dewan Komisaris. Evaluasi terhadap kinerja Sekretariat Dewan Komisaris dilakukan setiap 1 (satu) tahun dengan menggunakan metode yang ditetapkan Dewan Komisaris. Kebijakan terkait dengan Sekretariat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Persyaratan Sekretariat Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan: a. Memahami sistem pengelolaan, pengawasan dan pembinaan Perusahaan. b. Memiliki integritas yang baik. c. Memahami fungsi kesekretariatan.

PT. PELABUHAN INDONESIA III (Persero) 31 d. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik. 2. Tanggung Jawab Sekretariat Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai tanggung jawab untuk memberikan dukungan administratif dan kesekretariatan kepada Dewan Komisaris guna memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. Sekretariat Dewan Komisaris wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik dari pihak internal maupun eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya. 3. Tugas Sekretariat dan Sekretaris Dewan Komisaris Sekretariat Dewan Komisaris memiliki tugas: a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat Dewan Komisaris. b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya. d. Menyusun rancangan rencana kerja dan anggaran Dewan Komisaris. e. Menyusun konsep laporan-laporan Dewan Komisaris. f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris. Selain melaksanakan tugas tersebut di atas, Sekretaris Dewan Komisaris selaku pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lain berupa: a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundangan serta menerapkan prinsip GCG. b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta. c. Mengkoordinasikan anggota-anggota komite Dewan Komisaris, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. d. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dengan pihak lain. Dalam rangka tertib administrasi, Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan seluruh dokumen penyelenggaraan kegiatan Dewan Komisaris tersimpan dengan baik.