BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Profil PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

Bab III Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil dan Sejarah Perusahaan Visi Misi dan Moto Perusahaan Visi Perusahaan

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesan yang baik terhadap produk atau layanan tersebut sehingga

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Listrik Negara (PLN)adalah Badan Usaha Milik Negara. jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT. PLN (Persero) Rayon Cimahi Kota

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. peran Hubungan Masyarakat (HUMAS) dalam menjaga citra dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Jaringan) Bandung adalah perusahaan jasa penyedia tenaga listrik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya. Pelanggan yang puas dapat memberi keuntungan bagi. pelayanan kepada pelanggan yang disampaikan akan mempengaruhi

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Sejarah PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah energi listrik di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, diantaranya untuk membatu kegiatan rumah tangga. Seakan-akan

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa latar belakang dilaksanakannya kegiatan Customer Care? yang disampaikan melalui sebuah bentuk komunikasi

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

BAB II PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Institusi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. mesin air, memasak, hingga melalukan pekerjaan rumah tangga lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin.

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Semua kekayaan bumi Indonesia yang dikelola sebagai pengembangan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1. Profil PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta berlokasi di Jalan Gedong Kuning no.3 Yogyakarta. Di Yogyakarta hanya terdapat satu APJ (Area Pelayanan Jaringan) sebagai pusat pelayanan di area Yogyakarta yang bertugas mengatur seluruh distribusi energi listrik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Di kantor tersebut juga terdapat loket pembayaran, dimana pelanggan dapat membayar rekening listrik. APJ membawahi beberapa UPJ ( Unit Pelayanan dan Jaringan) yang ada di setiap daerah. Unit-unit tersebut antara lain : 1) UPJ Yogyakarta Utara. Berlokasi di Jl. Mangkubumi 16 Yogyakarta. Telp. (0274) 562622 2) UPJ Yogyakarta Selatan. Berlokasi di Jl. Gedong Kuning 3 Yogyakarta. Telp. (0274) 387365/388188 3) UPJ Kalasan. Berlokasi di Jl. Solo Km. 12 Yogyakarta. Telp. (0274) 496317 4) UPJ Wates berlokasi di Jl. Raya Purworejo Wates. Telp. (0274) 773006 61

5) UPJ Sedayu. Berlokasi di Jl. Wates Km. 11 Sedayu. Telp (0274) 563348 6) UPJ Wonosari. Berlokasi di Jl. P. Kol. Sugiyono 63 Wonosari. Telp (0274) 391057 7) UPJ Sleman. Berlokasi di Jl. Parasmnya 12 Beran, Sleman. Telp (0274) 868368 8) UPJ Bantul. Berlokasi di Jl. Dr. W. Sudirohusodo Bantul. Telp (0274) 368285/367693 Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Misi a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. 62

Moto PLN Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a Better Life). Hal ini berdasarkan pada falsafah perusahaan sebagai pembawa pencerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang produktif. Dasar-dasar Hukum Perusahaan: 1) Anggaran Dasar PLN tahun 1998. 2) Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). 3) Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero). 4) Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 1998 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas. 5) Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang Pengalihan Pembinaan terhadap Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN. 63

6) Surat Menteri ESDM No. 1128/20/MEM.S/2008, tanggal 12 Februari 2008, tentang Persetujuan Program Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. 7) surat DIRJEN LPE No. 628/20/600.3/2008 tanggal 20 Februari 2008, tentang Program Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. 2.2. Logo PT. PLN (Persero) Gambar 1. Logo PT. PLN (Persero) 64

Makna dari logo tersebut adalah : 1. Background warna kuning Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini. 2. Petir atau Kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. 65

3. Tiga Gelombang Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya. 2.3. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta Sebagaimana perusahaan pada umumnya, PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta juga melakukan perincian tugas pekerjaan dan pengelompokan kegiatan kerja yang akan dibebankan kepada setiap divisi, agar setiap divisi dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan benar. Semua divisi yang ada di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta berada di bawah pimpinan Manager. Setiap divisi dipimpin oleh seorang Asisten Manajer (Asmen) dengan beberapa orang staff. Semua itu tercermin dari dalam struktur organisasi yang dirancang atau disusun sedemikian rupa sehingga mampu menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola atau hubungan antara bagian-bagian, kedudukan, tugas, wewenang, 66

tanggung jawab, yang berbeda dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta ini mengelompokan kegiatankegiatan yang sama atau fungsi yang sejenis kedalam satu divisi dan dikepalai oleh seorang Asisten Manajer (Asmen), antara lain: Asmen. Pemasaran, Asmen. Niaga, Asmen. Distribusi, Asmen. Keuangan, dan Asmen.SDM & Administrasi yang dapat dilihat pada Gambar 1. Untuk UPJ (Unit Pelayanan Jaringan), unit dikepalai oleh manajer unit pelayanan yang membawahi beberapa orang supervisor, antara lain: supervisor pelayanan pelanggan, supervisor pembacaan meter dan pengelolaan rekening, supervisor pelayanan teknik dan supervisor pengendali keuangan & administrasi 67

Gambar 2. Struktur Organisasi PT PLN (Persero) APJ Yogyakarta Adapun job description dari divisi itu adalah sebagai berikut: 1. Manajer Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan usaha ketenagalistrikan secara efisien dan efektif yang meliputi: pendistribusian energi listrik kepada pelanggan dengan jumlah yang cukup dan mutu keandalan yang 68

baik, pengelolaan: pendapatan dan piutang, peningkatan kualitas pelayanan, sistem distribusi, keuangan, SDM & Administrasi, aset dan membina hubungan kerja kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate Governance, serta melakukan pembinaan pembinaan terhadap unit asuhannya. 2. Humas Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan fungsi hukum dan kehumasan dan kemitraan di wilayah kerja area yang menjadi kewenangannya. 3. Pemasaran Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan pemasaran dan pelayanan kepada calon pelanggan dan pelanggan yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan pembelian dan penjualan energi listrik, riset pasar, pengembangan produk dan jasa baru, promosi, dan pengendalian mutu pelayanan serta perubahan data pelanggan sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan sehingga dapat mendukung pelaksanaan kerja unit dengan baik. 69

4. Niaga Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengembangan pelayanan kepada pelanggan, sistem informasi, pengolahan data, manajemen baca meter, penagihan rekening, piutang pelanggan, peningkatan pendapatan dan revenue protection. 5. Distribusi Bertanggung jawab atas perencanaan pengoperasian, pemeliharaan, pembangunan jaringan distribusi dan gardu induk secara efektif dan efisien, dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran energi listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan. Selain itu, divisi distribusi juga bertanggung jawab atas pengoperasian Meter Elektronik,pemeriksaan/pengawasan dan pelaksanaan penerangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana kerjanya. 6. Keuangan Bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akutansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit. 70

7. SDM dan Administrasi Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengendalian fungasi kepegawaian, kesekretariatan, logistik dan pencapaian target HOP (Hari Orang Pelatihan), tertib administrasi, tertib waktu dan tertib biaya untuk meningkatkan kinerja SDM 2.4. Humas PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta Humas PT. PLN (Persero) diposisikan sebagai jabatan fungsional yang berarti humas langsung bertanggung jawab penuh kepada manajer, oleh karena itu posisi humas berada tepat di bawah manajer. Sebagai ujung tombak perusahaan, humas harus mampu berhadapan langsung dengan publiknya dan dituntut untuk mampu mengimplementasikan semua kebijakan dan keputusan dari manajemen, baik dari kantor distribusi maupun pusat. Hal ini berkaitan dengan humas sebagai lini terdepan dalam melaksanakan sosialisasi segala hal yang berhubungan dengan perusahaan kepada publik. Sebagai pihak yang menjadi bagian penting dalam proses komunikasi suatu perusahaan, humas dituntut untuk mengetahui segala macam hal yang berkaitan dengan perusahaan dan kebijakannya. PT. PLN (Persero) sebagai salah satu BUMN yang keberadaannya menjadi tanggung jawab pemerintah, tugas utama humas disini tidak menuntut profit ataupun kepentingan komersial, dan hanya untuk kepentingan 71

pelayanan kepada publik. Menurut Dimock dan Koenig (1987), pada umumnya tugas-tugas dari pihak humas dari instansi pemerintah adalah : 1) Berupaya untuk memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijakan serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut. 2) Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta dalam pelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik serta menjaga stabilitas dan keamanan nasional. 3) Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajiban masing-masing. Divisi humas PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta merupakan divisi yang berdiri sendiri. Dalam kerjanya, humas tidak hanya bertugas sekedar untuk menciptakan citra positif dan media relations, tetapi juga menjalankan tugas yang mendukung divisi lainnya. Humas PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta berperan dalam segi pelayanan publik. Sebagai perusahaan yang bergerak dalan bidang pelayanan publik, kepuasan publik atau pelanggan menjadi orientasinya. 72

Humas disini berfungsi untuk menyampaikan format-format pelayanan dan program-program yang diselenggarakan oleh PT. PLN (Persero), sehingga berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan ataupun publik. Disinilah humas berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dan publiknya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, humas mempunyai fungsi antara lain: 1) Memelihara, membina hubungan dengan rekanan, institusi, pemerintah, wartawan, dan masyarakat 2) Memantau opini publik mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra maupun kepentingan perusahaan, kemudian menyampaikannya kepada pihak manajemen untuk ditindaklanjuti. 3) Menyusun dan mengirimkan press release dan surat kepada media massa tentang pengumuman perusahaan, mengundang wartawan untuk meliput kegiatan perusahaan 4) Sosialisasi program PLN 5) Membuat produk prind ad 6) Menerima dan menjemput tamu perusahaan termasuk mengatur tempat menginap tamu 7) Sebagai front liner dan mediator atau jembatan komunikasi ketika perusahaan mendapat demo. 8) Menyusun program kehumasan 73

9) Mengikuti rapat manajemen 10) Sebagai pengelola dan petugas komunikasi internal dan eksternal perusahaan, juru bicara perusahaan dan pusat layanan informasi perusahaan. Selain itu humas PT. PLN (Persero) juga memiliki tanggung jawab untuk dilaksanakan di masing-masing area wilayah kerjanya, antara lain: 1) menyelesaiakan permasalahan hukum antar PLN dengan pihak ketiga 2) menjalin komunikasi dan meningkatkan citra perusahaan baik di lingkungan internal maupun eksternal 3) melakukan produksi media komunikasi 4) menyalurkan bantuan pinjaman dana PLN kepada perusahaan dengan ekonomi lemah sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik Humas PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta merupakan bagian fungsional yang posisinya berada langsung di bawah manajer, sehingga humas bertanggung jawab langsung kepada top manajemen. Jadi, setiap kebijakan atau program yang diprakarsai oleh humas dipertanggung jawabkan langsung kepada manajer. Komunikasi humas dengan manajer juga dapat dilakukan secara langsung tanpa adanya perantara. Dalam proses komunikasinya, humas selalu berusaha membuat komunikasi yang dijalankan berjalan dua arah karena dari situ akan didapatkan suatu proses timbal balik sehingga muncul pemahaman yang sama antara perusahaan dan 74

publiknya. Proses komunikasi seperti inilah yang selalu diterapkan oleh humas PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta dalam setiap aktivitasnya, antara lain: a. Sosialisasi Hemat Energi Listrik Sosialisasi ini dilakukan kepada pihak internal maupun eksternal PT. PLN (Persero). Untuk pihak internal, insan-insan (pegawai) PLN, diharuskan untuk memakai LHE (Lampu Hemat Energi) dan LPB (Listrik Pra Bayar). Untuk pihak eksternal, sosialisasi program ini dilakukan dengan menggunakan media antara lain: brosur, stiker, baliho, running text, talkshow, dan gimmick. Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mengubah perilaku pengguna listrik agar lebih berhemat, mengingat cadangan listrik terbatas. b. Penyelenggaraan CSR CSR di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta dibagi dalam 2 program yaitu: 1. PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) adalah program pemberian pinjaman untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dan dana dari bagian laba PLN. Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja. Contoh: pinjaman modal usaha di Asmoro Jati Art Wonosari dan Mebel Antar Jaya Bantul. 75

2. P3L (Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan) adalah kegiatan pengembangan atau pembangunan masyarakat yang dilakukan secara terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial,ekonomi dan kualitas yang lebih baik. Program ini berbentuk bantuan atau hibah dengan harapan masyarakat sekitar ikut mengamankan dan merasa memiliki instalasi tersebut. Contoh: pembangunan Mushola Syaifaul Qulub Sleman dan pemberian beasiswa buku di Pemkab Sleman Dinas Pendidikan SDN Gendengan c. Sosialisasi Pemadaman Bergilir Pengajuan pemadaman ini dilakukan oleh UPJ-UPJ di setiap wilayah. Disini humas bertugas menyampaikan informasi pemadaman kepada pelanggan melalui media, baik media cetak ataupun media elektronik. Informasi yang disampaikan berupa: kawasan pemadaman, waktu pemadaman dan alasan pemadaman. d. Media Relations Media Relations di PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta bertujuan untuk membangun relasi atau hubungan yang baik dengan media. Hubungan dengan media dapat berbentuk undangan peliputan maupun pengiriman informasi tentang program PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta yang perlu untuk diketahui oleh masyarakat. 76

e. Pengelolaan komplain pelanggan Komplain yang sering terjadi adalah masalah padamnya listrik yang sering dikeluhkan pelanggan melalui media cetak. Di sini humas memiliki hak jawab. Keluhan pelanggan biasanya disalurkan melalui: 1. Telepon atau Call Center 123 2. Surat ( kotak saran ) 3. Media, baik cetak (surat kabar: surat pembaca, SMS), maupun elektronik (radio: talkshow interaktif) 2.5. Program Hemat Energi Listrik Sumber energi utama yang diapakai oleh PT. PLN (Persero) adalah minyak fosil dan batu bara yang keberadaannya sangat terbatas dan bersifat tidak dapat diperbarui. Hal inilah yang menjadi penyebab menipisnya sumber energi tersebut dan memaksa untuk segera dilakukan penghematan. Sejalan dengan itu, PT. PLN (Persero) dihimbau untuk segera melakukan aksi yang terwujud dalam program hemat energi listrik. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya program hemat energi ini antara lain: a. Kenaikan harga minyak dunia yang menyebabkan berkurangnya kemampuan pemerintah dalam memberikan subsidi listrik kepada para pelanggan PT. PLN 77

(Persero). Pada tahun 2008, terjadi krisis energi yang berdampak langsung pada kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional. Di Indonesia sendiri, kenaikan ini berimbas juga pada PT. PLN (Persero) yang sebagian besar pembangkit listriknya menggunakan BBM. Sebagai satu-satunya perusahaan yang memegang kuasa atas ketenagalistrikan di Indonesia, PT. PLN (Persero) dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik yang pertumbuhannya bersifat positif. Pertumbuhan inipun yang membuat angka subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi bertambah besar. Itulah sebabnya pemerintah, dalam hal ini DESDM ( Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) menginstruksikan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan sosialisasi kebijakan penghematan pemakaian listrik. b. Mengurangi penggunaan BBM dalam produksi tenaga listrik. Hal ini dilakukan untuk mengamankan pasokan listrik guna mengimbangi laju pertumbuhan beban yang besar. c. Memelihara lingkungan dengan menekan emisi CO2. Proses pembakaran pada pembangkit tenaga listrik menghasilkan zat buang CO2 yang tidak dipungkiri akan menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya udara. Dengan mengurangi penggunaan BBM maka pencemaran udara dari CO2 dapat dikurangi. 78

Pelaksanaan program hemat energi listrik ini sendiri merupakan sebuah langkah tindak lanjut dari hasil Rapat Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 24 Maret 2008. Dalam hasil rapat tersebut, pemerintah menginstruksikan kepada PT. PLN (Persero) untuk secepatnya melakukan penghematan kebutuhan subsidi listrik dengan berbagai pertimbangan yang telah disebutkan di atas. Ada beberapa program hemat energi listrik yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta antara lain: 1. Listrik Pra Bayar (LPB) Listrik Pra Bayar adalah layanan kemudahan dari PT. PLN untuk pelanggan dalam mengelola konsumsi energi listrik melalui Meter Elektronik Prabayar (MPB). Listrik Pra Bayar menggunakan sistem stroom. Strom adalah 20 digit angka untuk dimasukkan ke dalam kwh meter LPB yang didapatkan oleh setiap pelanggan pada saat membeli energi listrik. Nominal stroom mulai dari Rp.20.000,00 sampai dengan Rp. 1 juta. Pembelian Stroom ini dapat diperoleh diseluruh area pelayanan PT. PLN (Persero) Yogyakarta atau loket PPOB. 79

Untuk penggunaan Listrik Pra Bayar ini ada beberapa langkah yang harus dijalankan oleh calon pelanggan, antara lain: a) Calon pelanggan melakukan pendaftaran dilengkapi dengan identitas (KTP/SIM) dan denah lokasi. b) Petugas PLN akan melakukan survey lokasi. c) Penerbitan surat persetujuan d) Pelanggan menyampaikan SLO ( Sertifikat Laik Operasi) e) Calon pelanggan membayar biaya penyambungan dan stroom perdana f) Calon pelanggan menandatangi surat perjanjian jual beli tenaga listrik g) Petugas PLN melaksanakan penyambungan Adapun keunggulan yang dapat diperoleh dari LPB ini adalah: a) Tidak ada pencatatan kwh meter, sanksi pemutusan dan denda keterlambatan b) Tanpa uang jaminan langganan dan tidak dikenakan biaya beban bulanan c) Pelanggan dapat mengendalikan sendiri pemakaian listrik d) Pembelian energi sesuai kemampuan 80

2. Pangkas Listrik 17.00 22.00 Program ini dicanangkan untuk mengurangi produksi listrik pada saat beban puncak. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pemakaian listrik pada jangka waktu tersebut sangat tinggi karena umumnya orang mulai menyalakan lampu pada pukul 16.00 atau 17.00. Sedangkan pada pukul 22.00 ke atas pemakaian listrik mengalami penurunan dengan asumsi pada waktu tersebut aktivitas masyarakat sudah berakhir. Untuk itu, PLN menghimbau pelanggan untuk mematikan setidaknya dua titik lampu pada pukul 17.00-22.00 setiap harinya. 3. Penggunaan Lampu Hemat Energi (LHE) Awalnya, sebelum di luncurkan secara nasional, LHE ini diuji cobakan pada 3 pesantren yang ada di Indonesia. Pesantren dipilih karena tingkat aktivitas penggunaan lampunya tinggi (24 jam). Setelah proyek percontohan ini menampakkan hasil yang konkret, maka PT. PLN (Persero) meluncurkan LHE secara nasional. Untuk memastikan gerakan penghematan listrik ini berjalan sesuai dengan sasaran, maka PLN membagikan 9,2 juta LHE kepada 3 juta pelanggan rumah tangga. Satu orang pelanggan menerima masing-masing 3 buah LHE. Pembagian secara gratis ini bertujuan mendorong masyarakat mengganti lampu pijar mereka 81

dengan LHE. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh pelanggan bila menggunakan LHE ini, diantaranya: a) Dengan memakai LHE berkekuatan 8 watt, pelanggan dapat mendapatkan pencahayaan setara dengan lampu pijar berkekuatan 40 watt. b) Umur pakai LHE lebih lama dibanding dengan lampu pijar. c) Biaya rekening listrik pada pengguna LHE lebih kecil daripada pengguna lampu pijar untuk lama pemakaian yang sama. 82