Panduan Penilaian Portofolio Peserta Uji Kompetensi PKP PNF TAHUN 2015 LSK-PKP PNF 0

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Penilaian Portofolio Peserta Uji Kompetensi PKP PNF TAHUN 2015 LSK-PKP PNF 1

Oleh: Dr. H. Johar Permana, M.A.

Dr. H. Kamin Sumardi, MPd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JUNI 2009

Tim Sertifikasi Guru Konsorsium Sertifikasi Guru Departemen Pendidikan Nasional

Tim Sertifikasi Guru

APA YANG ADA DI BENAK ANDA MEMASUKI BAGIAN INI?

Disusun Oleh : Intrumen Portofolio Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan 1

SERTIFIKASI GURU. Oleh

PROFESIONAL GURU. Drs.DUDI GUNAWAN,M.Pd.

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

BAGIAN I PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

STRATEGI GURU DALAM MENGHADAPI SERTIFIKASI GURU

SERTIFIKASI GURU/DOSEN DALAM MENINGKATKAN INOVASI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI

INSTRUMEN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

U NDIKS H A OLEH : PROF. DR. NYOMAN DANTES

MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI

PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

INSTRUMEN PORTOFOLIO PEMILIHAN GURU, KEPALA MADRASAH, DAN PENGAWAS BERPRESTASI

Disusun Ole : ( NAMA GURU) (NAMA Sekolah) (KECAMATAN/KABUPATEN)

SERTIFIKASI GURU : Prinsip dan Prosedur

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

PENDIDIKAN PROFESI GURU: IMPLIKASI DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 KAMIN SUMARDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAGIAN I PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Ketua Asosiasi LPTK Indonesia

PENGEMBANGAN PROFESI ( KUALIFIKASI, KOMPETENSI, DAN SERTIFIKASI GURU ) OLEH H. KARSO LEKTOR KEPALA FPMIPA UPI

PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2008 *) Oleh: Suharno. **)

Contoh Dokumen Portofolio Guru Prestasi

PEDOMAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

DASAR HUKUM SERTIFIKASI GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP

OUTLINE. Bimbingan Teknis Mentor Calon Pengawas Sekolah Hotel Aston Bali, 2 s.d. 6 Agustus /08/2016

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PENYUSUNAN PORTOFOLIO: PERMASALAHAN DAN STRATEGI. Oleh: Sri Hayati 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta

KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU SEBAGAI INOVASI DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. Endang Irawan Supriyadi Universitas Subang

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

TIM SERTIFIKASI GURU DEPARTEMEN AGAMA RI

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Suherman Universitas Pendidikan Indonesia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

Tim Sertifikasi Guru Konsorsium Sertifikasi Guru Depatemen Pendidikan Nasional

CONTOH TABEL-TABEL DALAM PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN SKOR (diisi penilai) a. b. c. d. e. f. g. h.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. bagi guru dalam jabatan dilakukan dengan pola Portofolio, Pola Pendidikan dan

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s

DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

OLEH: Yusuf Muhyiddin

A. Tujuan dan Manfaat

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013

DAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PENELITIAN PADA GURU MTS SE-KABUPATEN SEMARANG) Oleh:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

( KECAMATAN/KABUPATEN/KOTA)

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

Kepada Yth, Pemegang Sertifikat Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia Di tempat. Perihal : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Satria, E Model Persamaan Struktural Akreditasi Program Studi Jenjang Sarjana. Tesis. STK IPB Bogor. Sumarna, N Pendekatan Model Lisrel

Transkripsi:

PANDUAN dan RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO PESERTA UJI KOMPETENSI PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN PENDIDIKAN NONFORMAL LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 1 LSK-PKP PNF 0

A. LATAR BELAKANG Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 09 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal, menyebutkan bahwa pendidik di lembaga kursus dan lembaga pelatihan keterampilan harus memiliki kualifikasi dan kompetensi minimum yang dipersyaratkan. Kualifikasi dan kompetensi minimum dimaksud dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Himpunan Seluruh Pendidikdan Penguji (HISPPI) sebagai asosiasi atau forum independen yang beranggotakan penguji dan pendidik pada jalur pendidikan nonformal (PNF) seluruh Indonesia pada tahun 12 telah membentuk Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di tingkat nasional. HISPPI dan LSK-PKP PNF sebagai mitra Direktorat Pembinaan Pendidik dantenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dit. PPTK PAUDNI), Ditjen PAUDNI, Kemdikbud perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu PKP. Oleh karena itu, LSK-PKP PNF akan berperan dalam mendukung upaya peningkatan mutu pendidik kursus dan pelatihan (PKP) melalui kegiatan uji kompetensi. Penyelenggaraan uji kompetensi bagi PKP tersebut memerlukan berbagai pedoman/panduan dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan uji kompetensi, diantaranya adalah panduan untuk penilaian portofolio sebagai rangkaian uji kompetensi bagi PKP PNF.Panduan penilaian portofolio ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi pengelola Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan pihak terkait dalam melaksanakan uji kompetensi bagi PKP PNF. B. TUJUAN Memberikan panduan bagi pengelolatempat Uji Kompetensi (TUK) dan pihak terkait dalam melaksanakan uji kompetensi bagi PKP PNF, sehingga pelaksanaan uji kompetensi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. LSK-PKP PNF 1

C. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Terlaksananya penilaian portofolio bagi calon peserta uji kompetensi PKP PNF; 2. Tersedianya dokumen portofolio bagi calon peserta uji kompetensi PKP PNF;. Tersedianya data/informasi hasil penilaian portofolio bagi calon peserta uji kompetensi PKP PNF. D. PENGERTIAN 1. Portofolio adalah sekumpulan informasi individu yang merupakan catatan dan dokumen syah atas kegiatan dan capaian prestasi seseorang ; 2. Pendidikan dan Pelatihan (diklat) adalah kegiatan yang terencana dan sistematis untuk meningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikapsesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan tugas pendidik/instruktur kursus;. Magang adalahkegiatan yang terencana dan sistematis untuk meningkatan keterampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan tugas pendidik/instruktur kursus; 4. Seminar/lokakarya/simposiumadalah forum resmi yang diselenggarakan oleh organisasi/lembaga/instansi untuk membahas topik/tema tertentu dengan pendekatan ilmiah;. Studi banding adalahkegiatan yang terencana dan sistematis untuk mempelajari dan membandingkan suatu obyek tertentu yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas pendidik/instruktur kursus; 6. Sertifikat adalah bukti syah yang diterbitkan oleh pejabat/lembaga/instansi berwenang tentang pengakuan terhadap kompetensi sesorang dalam bidang atau keahlian tertentu; 7. Piagam penghargaan adalahbukti syah yang diterbitkan oleh pejabat/lembaga/instansi berwenang tentang penghargaan atas keterlibatan dan atau dedikasi, loyalitas, prestasi seseorang dalam bidang tertentu.. LSK-PKP PNF 2

E. PESERTA Peserta uji kompetensi yang mengirimkan portofolio adalah pendidik yang aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pembimbingan pada lembagakursus dan pelatihan yang memiliki ijin operasional dari instansi/lembaga yang berwenang. F. KRITERIA 1. Penguasaan kompetensi Pendidik yang mengikuti uji kompetensi diharapkan telah menguasai kompetensi keterampilan/keahlian tertentu dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang keterampilan/keahlian yang sesuai. 2. Karya kreatif atau inovatif pendidik yang dihasilkan antara lain: a. Pembaruan (inovasi) dalam pembelajaran atau bimbingan; b. Penemuan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan; c. Penulisan buku fiksi/nonfiksi di bidang pendidikan atau sastra Indonesia dan sastra daerah; d. Penciptaan karya yang dapat mendukung efektivitas pembelajaran.. Administratif a. Pengalaman sebagai pendidik/instruktur kursus di LKP minimal tahun secara terus menerus; b. Berpendidikan minimal strata satu (S1) atau diploma empat (D-IV); c. Diusulkan oleh Pimpinan LKP yang bersangkutan; d. Menyampaikan dokumen portofolio yang dimiliki kepada TUK LSK-PKP PNF; e. Mengisi formulir isian yang disediakan oleh TUK LSK-PKP PNF. G. WAKTU PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO Penilaian portofolio dilaksanakan oleh Tim Penguji (dengan jumlah gasal) paling lambat tujuh hari setelah peserta uji kompetensi menyampaikan dokumen portofolio kepada pengelola TUK. Hasil penilaian portofolio diolah Tim Analisis Data di TUK. LSK-PKP PNF

H. PENILAIAN PORTOFOLIO Penilaian Portofolio merupakan proses penilaian dari sekumpulan informasi individu yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi PKP. Komponen portofolio untuk PKP meliputi: 1) kualifikasi akademik, 2) pendidikan dan pelatihan, ) pengalaman mengajar, 4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan atau pelatihan, ) penilaian dari pimpinan LKP, 6) prestasi akademik, 7) karya pengembangan profesi, 8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, 9) pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kependidikan dan sosial, 10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Instrumen yang digunakan untuk melakukan penilaian didasarkan pada rubrik penilaian portofolio yang terdapat dalam lampiran. Portofolio merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti uji kompetensi pendidik kursus dan pelatihan. Calon peserta uji kompetensi dinyatakan lulus seleksi portofolio sehingga dapat mengikuti uji konpetensi apabila berdasarkan hasil penilaian terhadap portofolionya oleh penguji memperoleh skor minimal 400. Sementara itu, skor maksimum portofolio ditetapkan 10. I. PENENTUAN SKOR AKHIR Hasil penilaian portofolio PKP (gabungan dari 2 orang penilai), sebagaimana dalam tabel berikut. No Nama Peserta Uji Kompetensi Hasil Penilaian Portofolio Rerata Penilai 1 Penilai 2 1. 2.. dst Rerata adalah rerata nilai dari kedua penilai 1

J. PENUTUP Panduan penilaian portofolio ini disusun sebagai rambu-rambu bagi tim penilai dalam melakukan penilaian portofolio bagi calon peserta uji kompetensi PKP. Dengan adanya panduan ini diharapkan dapat membantu kelancaran pelaksanaan uji kompetensi yang dilaksanakan LSK-PKP PNF bersama dengan TUK. Indonesia, 28 Agustus 1 Ketua LSK PKP PNF, Dr. Sumanto 14

Lampiran 1 UNSUR A: RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO CALON PESERTA UJI KOMPETENSI PKP PNF TAHUN 14 1. Kualifikasi akademik a. Pendidikan Formal Ijazah Relevansi Skor SLTA D-I D-II Sarjana Muda / D-III S-1 / D- IV S-2 Sekolah pendidikan guru mengajar sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 0 Sekolah kejuruan mengajar sesuai bidang/ rumpun keahlian Sekolah menengah umum (termasuk guru yang memiliki ijazah dibawah SLTA) 0 Kependidikan sesuai mata pelajaran (mapel)* 80 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran (mapel) mimiliki Akta Mengajar 80 Kependidikan sesuai dengan rumpun mata pelajaran (mapel)* 70 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran (mapel) 60 Kependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran (mapel) 0 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran memiliki Akta Mengajar 0 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 40 Kependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 100 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran (mapel) mimiliki Akta Mengajar 100 Kependidikan sesuai dengan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 90 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran (mapel) 80 Kependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 70 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran memiliki Akta Mengajar 70 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran 60 Kependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 1 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran (mapel) mimiliki Akta Mengajar 1 Kependidikan sesuai dengan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 110 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 100 Kependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 90 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran memiliki Akta Mengajar 90 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran 80 Kependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 10 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran (mapel) mimiliki Akta Mengajar 10 Kependidikan sesuai dengan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 140 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 10 Kependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 1 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran memiliki Akta Mengajar 1 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran 110 Kependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 17 Kependidikan sesuai dengan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 160 1

Ijazah Relevansi Skor S- Nonkependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 160 Kependidikan tidak sesuai mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran 14 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 10 Kependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 0 Kependidikan sesuai dengan rumpun mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 180 Nonkependidikan sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 180 Kependidikan tidak sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 160 Nonkependidikan tidak sesuai mata pelajaran/jenis keterampilan yang diampu 140 Untuk peserta yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1/D-IV, hanya dinilai ijazah tertinggi. Untuk peserta yang memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV yang dicapai melalui program alih jenjang/penyetaraan, ijazah diplomanya tidak dinilai. Skor ijazah S-1, S-2, atau S- yang kedua dan seterusnya diakui sebesar 2% dari skor yang ditetapkan dalam rubrik ini. b. Pendidikan Nonformal/Kursus Keahlian Sertifikat Kursus Keahlian Level/Tingkat 1 (Dasar) 2 (Terampil) (Mahir) Relevansi Jenis/bidang kursus relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu tetapi tidak memiliki sertifikat kompetensi dari LSK bidang keahlian atau LKP terakreditasi Jenis/bidang kursus tidak relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus tidak relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan tidak memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu tetapi tidak memiliki sertifikat kompetensi dari LSK bidang keahlian atau LKP terakreditasi Jenis/bidang kursus tidak relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus tidak relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan tidak memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan memiliki sertifikat Skor 0 40 10 7 60 40 100 16

Sertifikat Kursus Keahlian Level/Tingkat Relevansi Jenis/bidang kursus relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu tetapi tidak memiliki sertifikat kompetensi dari LSK bidang keahlian atau LKP terakreditasi Jenis/bidang kursus tidak relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan memiliki sertifikat Jenis/bidang kursus tidak relevan dengan bidang tugas mengajar/mata diklat yang diampu dan tidak memiliki sertifikat Skor Level/tingkat kursus keahlian disesuaikan dengan istilah yang digunakan dalam tiap jenis kursus keahlian. Jika memiliki sertifikat dasar, terampil, dan mahir, maka yang dihitung adalah sertifikat yang terakhir/tertinggi. 2. Pengalaman Mengajar Pengalaman Mengajar Skor >1 tahun 2 29 1 tahun 26-28 tahun 190 2 2 tahun 17 22 tahun 160 17 19 tahun 14 14 16 tahun 10 11 1 tahun 11 8 10 tahun 100 7 tahun 8 4 tahun 70 Bukti fisik yang dinilai adalah SK pengangkatan/penugasan yang syah sebagai pendidik/instruktur kursus Tugas belajar diperhitungkan dalam pengalaman mengajar. Pembulatan pengalaman mengajar: p 6 bulan dibulatkan ke bawah (contoh 7 tahun 6 bulan dihitung 7 tahun); p > 6 bulan dibulatkan ke atas (contoh 7 tahun 7 bulan dihitung 8 tahun).. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Setiap1 buah RP/RPP/SP untuk materi pelajaran/ jenis keterampilan yang diampu Aspek yang dinilai 1. Perumusan tujuan pembelajaran 2. Pemilihan materi ajar. Pengorganisasian materi ajar 4. Pemilihan sumber /media pembelajaran. Kejelasan skenario pembelajaran 6. Kerincian skenario pembelajaran 7. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 8. Kelengkapan instrumen penilaian pembelajaran 7 0 0 Skor maks Lima RP/RPP/SP dinilai oleh asesor dengan menggunakan Instrumen Penilaian RPP dan dihitung skor reratanya. 17

UNSUR B: 1. Pendidikan dan Pelatihan Lama Diklat Internasional Nasional Provinsi Kab/Kota Kecamatan (Jam Pelatihan) R KR R KR R KR R KR R KR > 640 60 4 0 40 4 40 0 2 481 640 40 4 40 0 2 0 161 480 4 40 0 2 0 2 1 81 160 40 0 2 0 2 1 10 0 80 2 0 2 1 10 1 7 8 29 0 2 1 10 1 10 Keterangan: R : relevan; materi diklat secara langsung meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. KR : kurang relevan; materi diklat mendukung kinerja profesional pendidik. TR : tidak relevan; tidak dinilai. Pendidikan prajabatan atau STPPL sebagai persyaratan untuk menjadi PNS tidak diperhitungkan. 2. Magang/Studi Banding dan sejenisnya Keterangan: Lama waktu (hari kerja efektif) Internasional Nasional Provinsi Kab/Kota R KR R KR R KR R KR 8 7 4 2 19 10 7 6 4 4 2 2 1, 9 6 4 2 1 4 2 2 1 2 0, Bukti fisik; harus ada rencana (desain) kegiatan yang jelas dan target hasil yang ingin dicapai R : relevan; materi yang secara langsung mendukung/meningkatkan mutu pembelajaran KR : kurang relevan; materi kurang mendukung/meningkatkan mutu pembelajaran TR : tidak relevan; tidak dinilai.. Penilaian dari atasan/pimpinan LKP Bukti Aspek yang dinilai Skor maks Dokumen hasil penilaian oleh atasan/pimpinan LKP tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial 1. Ketaatan menjalankan ajaran agama 2. Tanggung jawab. Kejujuran 4. Kedisiplinan. Keteladanan 6. Etos kerja 7. Inovasi dan kreativitas 8. Kemampuan menerima kritik dan saran 9. Kemampuan berkomunikasi 10. Kemampuan bekerja sama Jumlah 0 Penilaian komponen ini didasarkan pada pengamatan untuk semua aspek pada tiga tahun terakhir. Untuk peserta uji kompetensi yang statusnya sebagai pimpinan lembaga, maka yang berhak menilai adalah Pengurus DPC/DPD HISPPI 18

4. Prestasi Akademik a. Lomba dan karya akademik Prestasi Tingkat* Skor Internasional 60 Nasional 40 Buktijuaralombakarya akademik yang 0 relevan dengan bidang keterampilan/ Provinsi keahlian yang diampunya Kabupaten/Kota 10 Kecamatan Menemukankarya monumental** Sertifikat keahlian/keterampilan (pendukung keterampilan pembelajaran) Capaian skor TOEFL Pendidikan Nonpendidikan Internasional Nasional Regional Lebih dari 00 Lebih dari 40 00 Antara 400 40 Antara 00 400 * Yang dimaksud juara adalah juara I, II, dan III. Kejuaraan dinilai pada setiap kegiatan (event). ** Karya monumental dapat berbentuk teknologi/media pmbelajaran yang didesiminasikan secara nasional 60 40 0 10 0 10 b. Pembimbingan kepada teman sejawat/peserta didik JenisPembimbingantemansejawat/peserta didik Instruktur dalam kegiatan pembelajaran Pembimbing instruktur yunior atau calon instruktur Pembimbingan peserta didik dalam berbagai lomba/karya sampai meraih juara (juara I, II, III) Pembimbinganpeserta didikdalamberbagailomba/karyatidakmencapaijua ra Tingkat Nasional Tingkat Provinsi Tingkat Kab/Kota Skor : 40 per kegiatan : 0 per kegiatan : per kegiatan 1 orang per semester : 10 6 orang per semester : 1 Lebih dari 6 orang per semester: Tingkat R KR Internasional 40 2 Nasional 2 16 Provinsi 1 Kabupaten/Kota 1 10 Kecamatan 10 7 Relevan Kurang relevan Tidak relevan : per kegiatan : 2 per kegiatan : tidak dinilai Jenis pembimbingan teman sejawat sebagai instruktur, diakui (diberi skor) apabila instruktur yang bersangkutan telah memiliki hak untuk tugas tersebut yang dibuktikan dengan pernah mengikuti dan memiliki sertifikat training of trainer (TOT) dalam bidang yang relevan.. 19

. Karya Pengembangan Profesi Skor Jenis Dokumen/Karya Publikasi Tidak Relevan relevan a. Buku* Nasional 0 Provinsi 40 2 Kabupaten/Kota 0 1 JurnalTerakreditasi 2 b. Artikel JurnalTdkTerakreditasi 10 8 Majalah/korannasional 10 8 Majalah/koran lokal c. Reviewerbuku, penyunting buku, penyunting jurnal, penulis soal ujian teori jenis keterampilan yang diampu 2 per kegiatan d. Modul/Diktat dicetak lokal (Kab/Kota) Minimal mencakup materi 1 semester, skor maksimal **) e. Media/Alatpembelajaran Setiapmembuatsatu media/alatpembelajaran diberiskor f. Laporanpenelitian di bidangpendidikan Setiapsatulaporandiberiskormaksimal 1***) Sebagaiketua 60% dananggota 40% g. Karyateknologi tepat guna (TTG) Setiap karya diberi skor maksimal 1****) sesuai bidang yang diampu) *) Buku publikasi nasional adalah buku yang dipakai secara nasional dan ber-isbn dan ditetapkan oleh BSNPsebagai buku standar; publikasi provinsi adalah buku ber-isbn; publikasi kab/kota adalah buku yang tidak ber-isbn. **) Penskoran mempertimbangkan kualitas modul/diktat. ***) Penskoran mempertimbangkan kualitas laporan yang meliputi aspek masalah, telaah teoretik, metode, hasil, dan tata tulis ilmiah. Laporan penelitian mandiri/sebagai ketua yang dinilai maksimal laporan per tahun. ****) Penskoran mempertimbangkan kualitas, karya teknologi mempertimbangkan kemanfaatan karya. UNSUR C: 1. Keikutsertaan dalam forum ilmiah/seminar/lokakarya dan sejenisnya Tingkat Relevan Tidak Relevan Pemakalah Peserta Pemakalah Peserta Internasional 0 10 2 Nasional 40 8 4 Provinsi 0 6 1 Kabupaten/Kota 4 10 2 Kecamatan 10 2 1 Dinilai relevan apabila materi forum ilmiah mendukung kompetensi profesional dan pedagogik. 2. Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang Kependidikan dan sosial a. Pengurus organisasi di bidang kependidikan dan sosial Tingkat Organisasi Skor per tahun Kependidikan Sosial Internasional 10 7 Nasional 7 Provinsi 4 Kabupaten/Kota 4 Kecamatan 2 Desa/Kelurahan 2 1

b. TugasTambahan TugasTambahan Skor per tahun Pimpinan LKP 4 Pengelola/kepala/koordinator lab/ bengkel/praktikum 2 Pendamping peserta didik dalam kegiatan praktek/magang 1. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Tingkat Internasional Nasional Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan/satuan pendidikan Melaksanakantugas di daerahkhusus*) Skor 0 10 2 1 Setiaptahun10 *) Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain. 21