1. KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN AUTHENTIC ASSESMENT PADA MATA KULIAH IPS TERPADU SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2016/2017. Fitra Delita 1

PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.

PENILAIAN PEMBELAJARAN

TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

TEKNIK /CARA PENILAIAN

RANCANGAN BELAJAR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

TEKNIK PENILAIAN NON TES

RUBRIK PENILAIAN. Nama kelompok/ Penilaian Individu Peserta Memuaskan Baik Cukup Kurang cukup 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ENCEP KUSUMAH

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

PENILAIAN BERBASIS KELAS

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

Parsaoran Siahaan Fisika FPMIPA UPI-Bandung ASESMEN OTENTIK

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

APAKAH KUESIONER? Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Medan, Agustus 2016 Tim Penyusun PANDUAN PENILAIAN FE UNIMED

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

PENILAIAN PEMBELAJARAN

IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

Bandung, 23 Oktober 2009

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

SISTEM PENILAIAN MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

I. PENDAHULUAN. kepada seseorang untuk mengembangkan potensi diri agar semua potensi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

DAFTAR ISI. 3. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator... 44

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

G.1.5=1 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL EDS ONLINE PADAMU NEGERI UNTUK GURU. G.1.5 Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik yang masih ditemukan adalah :

TEKNIK PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM A. Muliati, AM Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK. FKIP Universitas Pakuan

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:

Inisiasi IV ASESMEN PEMBELJARAN SD

PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus 2. RPP

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pedekatan Pembelajaran*** Menyimak buku teks tentang. SWT dan tugas-tugasnya Menyimpulkan hasil menyimak tentang Malaikatmalaikat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GERAK DAN GAYA

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

PENERAPAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH I MALANG

EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN SISTEM REFRIGERASI

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA SUNDA SATUAN PENDIDIKAN : SMP NEGERI 2 BANJAR

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini mengkaji kemampuan mahasiswa biologi FKIP Unila dalam

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotor dan Ranah Afektif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Page 1 of 14

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

Transkripsi:

1. KONSEP PENILAIAN AUTENTIK Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009) Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Tujuan penilaian autentik: (1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata atau sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun (Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan. Intinya penilaian autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. 1

Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran. Elemen perubahan dan penilaian pada kurikulum 2013 seperti pada tabel berikut ini (Kunandar, 2013:36). No. Elemen Perubahan 1 Memperkuat penilaian berbasis kompetensi 2 Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) 3 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu mencapai hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Artinya pencapaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik tidak dibandingkan dengan pencapaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik lain, tetapi dibandingkan dengan kriteria ketuntasan (KKM) 4 Penilaian tidak hanya level kompetensi dasar (KD), tetapi juga pada kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 5 Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal 6 Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peserta didik sebagai instrumen utama penilaian 7 Menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya 2. BENTUK PENILAIAN AUTENTIK a. Penilaian Kinerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi (Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012). 2

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (check list), skala penilaian (rating scale). Daftar cek (check list) digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan. Berikut contoh penggunaan daftar cek pada waktu berpidato (Berbicara). Petunjuk: Beri tanda ( ) pada pernyataan ya atau tidak. Aspek yang dinilai Diskripsi Ya Tidak Ekspresi fisik (physical expression) Berdiri tegak melihat pada penonton Merubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan pernyataan yang disajikan Ekspresi suara (vocal expression) Ekspresi verbal (verbal expression) Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 Mata melihat kepada penonton Berbicara dengan kata-kata yang jelas Nada suaranya berubah-ubah sesuai pernyataan yang ditekankan Berbicara cukup keras untuk didengar penonton Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan arti Tidak mengulang-ulang pernyataan Menggunakan kalimat yang lengkap untuk mengutarakan suatu pikiran Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang penting Skala penilaian (rating scale), digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. (Arikunto, 2012 : 41). Misalnya: 4 = siswa selalu melakukan, 3 = kadang-kadang, 2 = jarang, 1 = tidak pernah. Contoh Penilaian Kinerja Berpidato. Petunjuk : Beri lingkaran pada angka yang sesuai untuk setiap kemampuan yang teramati pada waktu anak berpidato: 1. apabila tidak pernah 2. apabila jarang 3. apabila kadang-kadang 4. apabila siswa selalu melakukan 3

Nama : Kelas : Aspek yang Dinilai, Deskriptor Skala Nilai Aspek yang Dinilai Ekspresi fisik Ekspresi Suara Deskriptor Berdiri tegak melihat pada penonton Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan pernyataan yang disajikan Berbicara dengan kata-kata yang jelas Intonasi untuk memberi penekanan bagian tertentu Pemberian jeda Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis Skala Nilai 1 2 3 4 b. Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode waktu tertentu. Kunandar (2012:279) mengemukakan bahwa penilaian terhadap suatu tugas meliputi pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data. Tugas tersebut dapat berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. 4

Format Penskoran Tugas Proyek Lakukan penelitian sederhana mengenai pengaruh iklan di media cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup anak SMA (cara berpakaian, pilihan makanan dan minuman, perilaku) Aspek Kriteria dan Skor PERSIAPAN 3 2 1 Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan dengan lengkap. Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan kurang lengkap. Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan tidak lengkap PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA 3 2 1 Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua dan data tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat dengan rapi. 3 2 1 Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian Jika pembahasan data kurang menggambarkan tujuan penelitian Jika sekedar melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data 3 2 1 5

PELAPORAN TERTULIS Jika sistematika penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif. Jika sistematika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif Jika penulisan kurang sistematis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis c. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolio peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. 2) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan orang lain bisa sama bisa berbeda. 3) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik dalam satu map atau folder di rumah atau loker masing-masing di sekolah. 4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. 5) Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta diclik. 6) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara rnemperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. 7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik 6

diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat "kontrak" atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. Contoh Format Penilaian Portofolio Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 Semester Nama Siswa : Kelas : X/1 Kriteria No SK / KD Periode Tata bahasa Kosa kata Kelengka pan gagasan Sistemati ka penulisan Ket 1. Menulis teks anekdot, prosedur kompleks 2. Membuat resensi buku 3 Laporan hasil membaca buku 2-12- 2013 10-12- 2013 18-12- 2013 20-12- 2013 Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis 72 75 80 80 Penilaian Tertulis Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Tes tertulis berbentuk esai menuntut dua jenis pola jawaban, 1. jawaban terbuka (extended-response) 2. jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 7

e. Penilaian Sikap Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses berpikir ranah sikap, yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi, menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter. Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah: 1) Sikap terhadap mata pelajaran. 2) Sikap terhadap guru/ pengajar. 3) Sikap terhadap proses pembelajaran. Cara atau teknik, yaitu teknik observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. a) Observasi perilaku b) Pertanyaan langsung c) Laporan pribadi No. 1 Contoh Lembar Observasi Sikap Siswa dalam Diskusi Kelompok Aspek yang Dinilai Kepatuhan terhadap aturan dalam diskusi 2 Memberikan ide, usul dan saran dalam kelompok 3 Mengikuti diskusi dengan semangat atau antusias 4 Menyimak atau memerhatikan ketika teman lain sedang menyampaikan presentasi atau pendapat 5 Menghargai pendapat atau usul yang disampaikan teman lain atau kelompok lain 6 7 8 Tanggung jawab dalam kelompok Kerja sama dalam kelompok Kesantunan dalam menyampaikan pendapat 9 Cara menyanggah atau menanggapi pendapat teman lain 10 Penerimaan terhadap hasil diskusi 8 Kategori B C K Keterangan B= Balk C= Cukup K= Kurang

No. Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Tenggang rasa Kedisiplinan Kerjasama Ramah dengan teman Hormat pada orang Kejujuran Menepati janji Kepedulian Tanggung jawab Sumber: Kunandar, Penilaian Autentik 2013 Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta didik SIKAP NAMA 1 2 3 4 5 K eterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik 5 = amat baik. Sumber : Kemendikbud, Materi Sosialisasi Kurikulum 2013 Keterangan: BT (Belum Tampak), MT (Mulai Tampak), MB (Mulai Berkembang), M (Membudaya) 9

f. Penilaian Diri Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain: 1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; 2) peserta didik menyadari kekuatan darri kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; 3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut. a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. d) Merminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. 10

Contoh Format Penilaian Diri Peserta Didik Nama sekolah : Mata pelajaran : Nama : Kelas : Pernyataan Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-nya dalam belajar Alternatif Ya Tidak Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Saya optimis bisa meraih prestasi Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat Saya suka membahas masalah sastra, dan perkembangan bahasa Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya adalah jika rentang nilai antara 0-5 dikategorikan tidak positif; 6-10 kurang positif; 11-15 positif dan 16-20 sangat positif. 11

Contoh Format Penilaian Diri Kompetensi Sikap Sosial No. Pernyataan Ya Dilakukan Tidak 1 Saya pamit pada orang tua sebelum berangkat sekoiah 2 Saya patuh kalau disuruh orang tua membersihkan tempat tidur 3 Saya mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru 4 Saya berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa yang sopan 5 Saya tidak pernah bertengkar dengan adik/kakak 6 Saya belajar di rumah dengan adik/kakak dengan tertib 7 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik 8 Saya berbicara dengan guru menggunakan bahasa yang sopan 9 Saya bermain dengan adik/kakak dengan rukun 10 Kalau ada masalah dengan adik/kakak diselesaikan dengan baik 11 Saya belajar di rumah menunggu disuruh orang tua 12 Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis Keterangan : 1. Bila menjawab ya pada pernyataan positif maka skornya 1 dan menjawab tidak skornya 0 2. Bila menjawab ya pada pernyataan negatif maka skornya 0 dan menjawab tidak skornya 1 g. Penilaian Produk Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan Kunandar (2013 : 299). 12

Contoh Penilaian Produk Pembuatan Majalah Dinding Mata Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu : Nama Peserta Didik : Kelas / Semester : No. Tahapan Skor (1-5) 1 Tahap Perencanaan Kemampuan peserta didik merencanakan Mengembangkan gagasan Mendesain produk 2 Tahap Proses Pembuatan Persiapan alat dan bahan Teknik Pengolahan K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan) 3 Tahap Akhir/Hasil Bentuk fisik Inovasi Kreativitas Isi Sumber: Kemendikbud, Buku Panduan PLPG 2012 dengan modifikasi penulis Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya. Contoh membuat format penilaian diri pada mata pelajaran..: 13

Kisi-kisi Religius Pernyataan Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-nya dalam belajar Keinginan untuk berhasil Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Saya optimis bisa meraih prestasi Keterlibatan Pendalaman pengetahuan Taat pada aturan Tanggu jawab Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat Saya suka membahas masalah sastra, dan perkembangan bahasa Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab Praktek merancang penialaian autentik: 14

1. Pilih salah satu KD dari tema atau topik bahasan mata pelajaran yang Bapak/Ibu ampu. 2. Identifikasi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkandung dalam KD tersebut 3. Tentukan jenis penilaian autentik yang sesuai dengan KD. 4. Buat format penilaian autentik berdasarkan KD tema atau topik bahasan mata pelajaran (lihat lampiran: Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah) 5. Buat instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan digunakan 6. Buat pedoman penskoran (rubrik) 7. Gunakan kata, pernyataan, atau kalimat sendiri sesuai dengan indikator turunan dari KD. 15