PROSES PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

TANAMAN KAKTUS SEBAGAI EKSPRESI KEHIDUPAN. Faisal Akbar¹ Narsen Afatara² Novita Wahyuningsih³

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

Bab. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D) Peta Materi. Semester 1. Pengertian. Unsur dan Objek. Berkarya Seni Rupa 2 D. Medium, Bahan, dan Teknik

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

MODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

III. METODE PENCIPTAAN

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB III. METODE PENCIPTAAN

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

BAB III ELABORASI TEMA

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

BAB III METODE PENCIPTAAN


1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS STREAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Transkripsi:

III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema atau pokok isi, adalah hal-hal yang perlu dan hendak diketengahkan karya seni (subject metter). Menurut The Merriem Webster Dictionary berarti a subject or topic of... artistic representation. Tema dapat berasal dari berbagai masalah, mulai dari kehidupan perasaan (emosi), kisah atau cerita, kehidupan keagamaan, sejarah, pengalaman intelektual, perlambangan-perlambangan, atau peristiwa metafisik lainnya (Susanto, 2003: 22). Tidak sedikit seniman yang mencoba mengungkapkan dunia internal mereka; seperti rasa sakit, jiwa yang terpuruk, rasa gembira, cinta ada yang mencoba lebih detail menggambarkan kenyataan-kenyataan dunia mimpi, fantasi alam bawah sadar, alam spiritual, dan alam yang tak terbayangkan sebelumnya sampai pada seniman-seniman yang menggunakan metafora, humor, tragedi satire, dan paradoks (Susanto, 2003: 11). Bentuk dan cara bertahan hidup tanaman kaktus sebagai analogi dari ekspresi kehidupan manusia menjadi tema yang diangkat oleh penulis. Kaktus menjadi objek utama dalam pembuatan karya Tugas Akhir ini. Kaktus adalah tanaman sukulen yang biasa hidup di daerah kering (gurun). Kaktus termasuk kedalam kelompok tanaman berduri atau Cactaceae. Nama kaktus berasal dari bahasa Yunani yaitu kaktos, yang berarti suatu jenis tanaman berduri. Benua Amerika menunjukan bahwa tanaman kaktus telah tumbuh 100 juta tahun silam. Proses evolusi kaktus terjadi sekitar 60 juta tahun yang lampau, pada saat Benua 35

36 Amerika diterpa gempa bumi yang hebat. Akibat proses evolusi, tanaman kaktus yang tumbuh kembali dengan ukuran batang kaktus yang lebih pendek. Ciri khas pada tumbuhan kaktus adalah berubahnya daun menjadi duri yang keluar dari batang kaktus. Kaktus mempunyai banyak keunikan pada tubuh maupun cara bertahan hidup di habitat aslinya yang berbeda dari tanaman lain. Kaktus dapat tumbuh tanpa air pada waktu yang cukup lama. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk dapat mencari sumber air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama dengan keadaan tanpa air. Kaktus dapat menyesuaikan bentuk tubuhnya saat kondisi alam tidak sesuai. Ukuran daun kaktus mengecil atau sama sekali tidak mengeluarkan daun, akar dan batang kaktus menjadi menyempit. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga persediaan air. Keunikan dari tanaman kaktus menjadi alasan penulis mengangkat kaktus sebagai sumber ide dalam penciptaan karya seni lukis. Berbagai perasaan seniman berdasarkan pengamatan pribadi terhadap aspek yang berbeda dapat diangkat menjadi ide/gagasan dalam proses berkarya. Ini didukung dengan penalaran dan pemahaman akan unsur-unsur pendukung estetika, seperti berikut ini, Tinjauan emosi akan perasaan senang, sedih, dan cinta, Aspek keindahan alam, Aspek kehidupan manusia, Aspek gender dan berbagai aspek lainnya, Unsur estetika mulai dari garis, bidang, warna, ruang, dan tekstur (Santo dkk, 2012: 82).

37 Menjadi berbeda terkadang dapat menimbulkan sebuah pandangan negatif oleh masyarakat. Tidak hanya perbedaan mengenai kenegaraan, ras, atau warna kulit, bahkan seseorang yang memiliki selera berpakaian atau cara bersikap yang sedikit berbeda dapat menimbulkan pandangan yang tidak baik dari masyarakat pada umumnya. Cara pandang masyarakat melihat sesuatu yang berbeda terkadang membuat pemikiran negatif tanpa mengetahui alasan dari hal tersebut terjadi atau dilakukan, sehingga terciptanya batasan-batasan atau kelompokkelompok minoritas dan mayoritas di tengah masyarakat dalam lingkungan yang sama. Hal tersebut menjadi permasalahan yang diangkat sekaligus menjadi kritik ke dalam karya Tugas Akhir ini. Tanaman kaktus yang berbeda dari kebanyakan tanaman pada umumnya seakan menjadi simbol personifikasi simbolis mengenai perbedaan tentang kehidupan. Kaktus kerap dinilai sebagai tanaman berbahaya dan tidak indah karena daun yang dimiliki tanaman kaktus berbeda dari kebanyakan daun yang ada, yakni berupa duri yang terkadang tajam dan tumbuh pada seluruh batang kaktus. Permasalahan kehidupan manusia yang dikaitkan dengan bentuk dan cara bertahan hidup tumbuhan kaktus diangkat berdasarkan pengalam internal penulis. Banyak pesan yang coba disampaikan penulis mengenai tanaman kaktus berkaitan dengan kehidupan manusia. Karena faktor inilah penulis memvisualisasikan ke dalam karya seni lukis.

38 2. Konsepsi a. Semiotika Alat komunikasi manusia, pada hakikatnya tidak hanya berupa bahasa tulisan, lisan atau bahasa isyarat, melainkan juga bahasa rupa yang merupakan tanda komunikasi simbolik atau komunikasi rupa. Salah satu unsur penting dalam komunikasi rupa adalah bahasa rupa (Sachari, 2005: 71). Semiotika, yang biasanya didefinisikan sebgai pengkajian tanda-tanda (the study of signs), pada dasarnya merupakan sebuah studi atas kode-kode, yaitu sistem apa pun yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna (Budiman, 2011: 2). Salah satu cara penulis menyampaikan pesan pada karya yang dibuat adalah dengan menggunakan simbol dari objek atau bentuk yang dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan melalui visualisasi pada karya sekaligus mempermudah pengamat seni menerima pesan yang coba disampaikan dengan melihat objek dalam visualisasi karya yang dibuat penulis. b. Konsep Bentuk 1. Garis Berbagai sifat garis yang memberi makna berbeda akan memperkarya proses penciptaan seorang seniman. Dalam unsur garis, kita mengenal sifat-sifat seperti, garis lurus, garis patah-patah, garis maya atau putus-putus, garis lengkung, garis gelombang atau mengalun.

39 Fungsi garis dapat menekankan makna berbeda berdasarkan teknik pengerjaan secara visual. Garis memiliki sejumlah kemampuan seperti mengungkapkan gerak perasaan, kepribadian, nilai bdaya dan lain-lain (Susanto, 2003: 21). Visualisasi karya seni lukis dengan gaya pop art dalam pencapaianya penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung untuk memvisualisasikan gagasan yang ingin penulis tampilkan. 2. Bidang (Shape) Bentuk atau bangun (Shape) sepadan dengan hal yang bervolume. Biasanya berhubungan dengan ruang (space), berhubungan dekat dengan seni dua dimensi, yang fungsi dan konotasinya sama dengan garis di dalamnya juga dikenal adanya positive shape dan negative shape (ground) (Susanto, 2003: 21). Bidang yang digunakan penulis adalah bidang organik, bidang ini menghasilkan bentuk bebas yang terdiri dari aneka bentuk dalam karya. 3. Tekstur Tekstur bisa digunakan dalam arti sesungguhnya atau semu. Tekstur dapat dipakai sebagai komponen pola (pattern) atau diberi kesan bentuk dan kedalaman. Value (gelap terang) ditampilkan dengan kontras atau menyolok dapat memberi kesan solid, jarak tekstur, dan bentuk (Susanto, 2003: 22). Seperti pekerja seni, pengolahan unsur tekstur pada karya seni berasal dari kepekaan imajinasi seniman dalam menciptakan efek-efek

40 tertentu pada karyanya maupun suasana yang diinginkan (Santo dkk, 2012: 88). Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu. Penulis menggunakan tekstur semu karena penulis menggunakan campuran media (cat akrilik dan kolase) yang menimbulkan tekstur yang dapat memberi kesan nilai raba. 4. Warna Warna sebagai representasi alam. Kehadiran warna merupakan penggambaran sifat objek secara nyata, atau penggambaran dari suatu objek alam sesuai dengan apa yang dilihatnya. Misalnya: warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput, dan biru untuk laut, gunung, langit dan sebagainya (Kartika, 2004: 49). Warna kadang digunakan untuk memanipulasi kesan yang diharapkan. Contohnya adalah sebagai berikut, Warna netral akan memberikan kesan jauh dan luas untuk bidang yang sempit, Warna kuat dan terang akan memberi kesan dekat, sering digunakan sebagai unsur aksen pada karya seni, Warna putih akan memberi kesan bersih dan tinggi sering digunakan untuk menonjolkan karakter dari objek yang ditampilakn (Santo dkk, 2012: 89). Warna sebagai komponen visual yang paling kompleks dan menarik, memiliki perangai dasar, makna simbolik tertentu, dan tunduk pada asas-asas tertentu. Disamping itu warna dapat diasosiasikan baik secara personal atau kultural (Susanto, 2003: 21).

41 Penulis menggunakan warna-warna primer dan sekunder yang dapat mewakili dan sesuai dengan topik yang penulis pilih. Penggunaan warna dominan pada warna hijau sebagai warna dasar dari tanaman kaktus. Selain hijau penulis banyak menggunakan warna biru dan hiam sebagai background pada karya. Penggunaan banyak warna dapat membuat karya terlihat lebih menarik dan memberi kesan hidup pada karya. 5. Komposisi Komposisi meliputi banyak halseperti kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rhythm), proporsi, hierarki, kerumitan (complexity), intensitas (intensity). (Susanto, 2003: 22). Komposisi (composition) adalah bentuk unsur seni rupa dapat diatur sesuai kaidah seni yang ingin ditampilkan dalam penyajian akhir dengan menggunakan kaidah seni rupa. Sebagai contoh, pengauran komposisi yang baik. Melalui penggunaan garis imajiner atau maya, kita dapat menentukan bentuk komposisi yang diharapkan guna mencapai keseimbangan yang selaras (Santo dkk, 2012: 90). Dalam karya ini penulis menggunakan komposisi terbuka, pemilihan ini berdasarkan pertimbangan penulis tentang tata letak bidang yang nantinya dapat memberikan kenyamanan saat mengamati karya.

42 c. Pop Art Kata populer berarti disukai oleh orang banyak dan menyebar luas di kalangan orang banyak. Sedangkan Art berasal dari kata arti yaitu kaum pengrajin Itali di jaman Renaissance, yang berarti pula kemampuan dalam membuat bentuk-bentuk penemuan-penemuan dari ide ke bentuk, teknik dan material. Kesenian disini merupakan segala hasil seni yang menggunakan elemen dan bahan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan yang terdapat disekeliling si seniman itu sendiri (Afatara, 1997: 183). Pop Art atau Seni Pop merupakan seni yang berkembang di Amerika yang lahir akibat tidak puas terhadap berkembangnya gaya Ekspresionisme yang melanda kaum akademis dan menempati kelas yang besar saat itu yang dianggap tidak memberikan sumbangan pada masyarakat (Kartika, 2004: 112). Seni Pop mengingatkan kita pada lingkungan, mengingatkan kita pada sesuatu yang telah akrab dengan kita namun sudah kita lupakan; Seni Pop mengingatkan kita tentang sesuatu yang terlupakan dari sekian banyak hal yang dapat diangkat sebagai suatu kesenian yang dahsyat, dan akan bermanfaat bagi kehidupan (Kartika, 2004: 112-113). Penulis banyak terstimulasi dengan seniman maupun karya dari aliran Pop Art. Permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan dekat dengan kehidupan masyarakat menjadi hal yang menstimulasi penulis dari aliran Pop Art. Penulis ingin menciptakan karya yang dapat dinikmati dan disukai oleh beragam kalangan masyarakat, dan Pop Art menjadi aliran yang dipilih untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dalam kara Tugas Akhir

43 penulis masih menggunakan aliran Pop Art untuk memvisualisasikan kaktus ke dalam karya seni kolase. B. Implementasi Visual 1. Media Medium, persinggungan ikhwal karya seni yang menyangkut medium mengarah pada proses lahiriah dan konkretnya karya seni. Medium meliputi bahan (material), alat (tool), dan teknik (technique). Perihal alat dan bahan yang diperhatikan adalah ciri, sifat, kemungkinan, dan keterbatasannya (Susanto, 2003: 21). Gb.7.Cat akrilik dan kuas yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir penulis. (Sumber: Dokumentasi Faisal Akbar. 2016)

44 Material seni dipilih seniman untuk diolah menjadi medium seni. Misalnya, pelukis memilih cat. Cat ini diolah dalam aspek-aspek mediumnya, seperti warna, tekstur, torehan, garis, bangun, dan lain-lain. Medium ini diolah lagi menjadi wujud-wujud tertentu yang bersifat mimesis (meniru alam) atau ekspresi imajinatif atau abstrak. Pengolahan wujud ini dituntun oleh isi gagasan pelukisnya (Sumardjo, 2000: 46). Gb.8.Potongan kertas (kolase) yang sudah dipotong dan siap untuk disusun menjadi sebuah objek baru (Sumber : Dokumentasi Faisal Akbar. 2016) Karya yang akan dibuat dalam Tugas Akhir selain menggunakan media cat akrilik akan ditambahkan media potongan kertas (kolase). Kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur ke dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Kolase adalah karya seni rupa yang dibuat

45 dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya (Syakir dkk, 2013: 8). Didalam penciptaan karya seni lukis ini penulis mengangkat kaktus sebagai sumber ide dalam karya seni lukis dengan menggunakan campura media (cat akrilik dan kolase). Karya dalam seni lukis ini menggunakan medium kertas dan cat akrilik yang mudah diterapkan pada media kertas, ditambah beberapa potongan kertas (kolase) sebagai media tambahan. 2. Proses Adapun proses pengerjaan karya seni lukis dengan teknik mix media dengan terlebih dahulu membuat sketsa menggunakan pensil sebagai langkah awal pembuatan karya. Sketsa yang sudah jadi dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapat kritik dan saran mengenai gambaran karya yang akan dibuat menjadi karya Tugas Akhir. Kemudian langkah selanjutnya adalah pemindahan sketsa keatas kertas dengan menggunakan pensil. Selain menggunakan cat akrilik sebagai media pewarna yang akan digunakan, penulis menambahkan media pendukung berupa potongan kertas (kolase) untuk tambahan media yang akan digunakan pada karya penulis. Siapkan potongan kertas sesuai dengan karya yang akan dibuat. Langkah selanjutnya adalah pewarnaan. Warna yang akan muncul pada karya penulis tidak hanya berasal dari cat akrilik melainkan warna dari potongan kertas yang ditempelkan pada karya. Dilanjutkan dengan melukis semua bagian karya menggunakan cat akrilik. Tempel bagian kolase sesuai bagian yang sudah ditentukan (letak dan pewarnanya) sebagai pekerjaan akhir.

46 3. Penyajian Penyajian pada karya merupakan suatu bagian hal terpenting dalam kelengkapan sebuah karya seni yang akan disajikan kepada para penikmat seni, penyajian yang baik akan memperindah dan memberikan nilai tersendiri pada suatu karya seni. Penyajian karya penulis menggunakan kertas concored. Kertas yang tebal dan tidak mudah sobek bila digunakan dengan cat akrilik menjadi alasan penulis memilih media kertas. Kertas berukuran 60cm x 70cm akan difiguran menggunakan frame kayu yang sudah di pernis. Ketebalan frame sepanjang 4cm, bernetuk box dengan ukuran 80cm x 75cm. Menggunakan kaca dof untuk melindungi karya agar tidak kotor dan terlepasi tempelan kolase pada karya. Linen putih dipilih penulis sebagai pas pasrto, untuk memperindah karya sekaligus melapisi karya agar terlihat penuh pada frame. Penulis ingin menimbulkan kesan mewah dan mahal pada karya sehingga memilih untuk menggunakan frame dengan kayu pernis dan kaca dof.