BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

PENERAPAN KOREKSI FISKAL DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV. A TAHUN PAJAK 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Judul : Mekanisme Penerapan PP Nomor 46 atas Omzet pada CV. X ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada masa sekarang ini, pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara

PERTEMUAN 13: PPh Pasal 25 (Umum /Perhitungan)

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan defenisi dari laporan keuangan yaitu catatan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari besarnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ruang Lingkup Jasa Konstruksi

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

PENERAPAN KOREKSI FISKAL DAN PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV. X TAHUN PAJAK 2014

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya (biaya)

BAB I PENDAHULUAN. kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi ketergantungan Negara kita terhadap hutang luar negeri. Sektor pajak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrument pemerintah yang primer dan strategis. pemerintah, mendorong perekonomian yang lebih maju serta meningkatkan

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Definisi. Ketentuan PPh Pasal 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup rakyat, dan untuk memajukan bangsa. Pengeluaran-pengeluaran negara

SE - 11/PJ/2011 PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-1/PJ/2011 TENTANG TATA CARA

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

DAFTAR ISI. JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai dengan yang kita ketahui bahwa penerimaan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan Negara. Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan Penerimaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pajak Penghasilan Maret 2010

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

2017, No tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tenta

PENDAHULUAN. pembangunan yang mengalami peningkatan khususnya di sektor industri dan perbankan,

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan infrastruktur, program pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, disusun

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945), pasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dalam negeri sangatlah penting serta mempunyai kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. penting karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber dana dalam

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh koperasi KPRI Gotong

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dipungut kepada obyek

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1996 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka penulis membuat simpulan dari seluruh pembahasan yaitu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar

BAB I PENDAHULUAN. besar dan potensial untuk sumber penerimaan pajak. Oleh sebab itu penerimaan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN. Nomor : SE-42/PJ/2013 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK

2013, No

BAB I PENDAHULUAN. semakin menurun, sehingga pendapatan perkapita masyarakat juga semakin kecil. Hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK : KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. mempunyai pendapat yang berbeda, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu aspek penting dalam perusahaan dan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 5/PJ/2011 TENTANG

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. menggali sumber-sumber pendapatan secara lebih intensif. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendanaan bagi negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. beralih dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System. Perubahan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari masalah pembiayaan pembangunan. itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia diikuti pula perkembangan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penerimaan Negara Republik Indonesia bersumber dari pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014 pajak menyumbang Rp. 1.310.219.000.000.000 dari pendapatan negara keseluruhan sebesar Rp. 1.662.509.000.000.000 (statistik pendapatan negara departemen keuangan tahun 2014). Oleh karena itu pemerintah terus berusaha menggenjot dan menaikkan target penerimaan pajak dari tahun ke tahun, hal ini dimaksudkan agar program-program pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan juga. Pajak penghasilan merupakan pajak yang memberikan kontribusi yang besar untuk kas negara. Kontribusi penerimaan pajak penghasilan tahun 2014 sebesar Rp. 591.621.000.000.000 dari jumlah penerimaan pajak sebesar Rp. 1.310.219.000.000.000 (statistik departemen keuangan tentang pendapatan negara tahun 2014). Sebagai salah satu pengguna laporan keuangan pemerintah memerlukan informasi dari laporan keuangan perusahaan salah satunya adalah untuk kepentingan perpajakan, sebab dengan sistem pemungutan pajak yang kita anut sekarang yaitu sistem self assessment, Wajib Pajak (perusahaan) diberi kewenangan penuh untuk menghitung, membayar, dan melaporakan pajak yang terutang. Cara perhitungan pajak yang digunakan suatu perusahaan dilihat 1

dari peredaran bruto perusahaan tersebut, apabila peredaran brutonya di bawah 4,8 Miliar maka perhitungan pajaknya dikenakan PPh final dan apabila melebihi 4,8 Miliar maka perhitungan pajaknya menggunakan skema biasa dikenakan tarif pasal 31 E. Dasar penghitungan besarnya pajak terutang demgan skema biasa adalah dari laba bersih fiskal sebelum pajak yang terdapat dalam laporan keuangan fiskal perusahaan. Besar kecilnya laba fiskal perusahaan dalam laporan laba/rugi fiskal menentukan seberapa besar pajak yang harus dibayar. Namun besarnya laba/rugi perusahaan yang tercantum pada laporan laba/rugi komersial perusahaan memiliki perbedaan pengakuan penghasilan atau biaya menurut peraturan perundang-undangan pajak. Akibat perbedaan pengakuan tersebut, perusahaan perlu melakukan koreksi laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal. Saat proses koreksi tersebut perusahaan melakukan koreksi fiskal yaitu proses penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk menghasilkan penghasilan neto atau laba yang sesuai untuk menghitung pajak terutang perusahaan. Pajak terutang yang wajib dibayar pada akhir tahun dikurangkan dengan pajak yang dipotong dan/atau dipungut oleh pihak lain (PPh Pasal 21, 22, 23) serta penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri (PPh Pasal 24) yang dapat dikreditkan, kemudian dibagi 12 bulan atau jumlah bagian tahun pajak, merupakan angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar tiap bulan untuk tahun pajak berikutnya. PPh Pasal 25 dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam membayar pajak terutang. Angsuran PPh Pasal 25 dapat dijadikan 2

kredit pajak terhadap hutang pajak penghasilan terhutang Wajib Pajak pada akhir tahun. CV. X pada tahun 2014 belum melakukan koreksi terhadap laporan keuangan badan komersial, menghitung pajak terutang dan menghitung angsuran pajak PPh 25 tahun 2014. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka pokok permasalahan yang diajukan adalah Bagaimana perhitungan koreksi fiskal atas laporan keuangan komersial perusahaan dan angsuran pajak penghasilan pasal 25 tahun berikutnya? 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui bagaimana proses perhitungan koreksi fiskal suatu laporan keuangan perusahaan untuk menghitung PPh terutang yang harus dibayar berdasarkan undang-undang yang berlaku. 2) Menghitung angsuran PPh Pasal 25 tiap bulan yang harus dibayar tahun berikutnya. 1.3 Kegunaan Penelitian Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis bagi pihak-pihak yang terkait. 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah kajian dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang perpajakan. Serta diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk membantu mengetahui atau mempelajari masalah perpajakan yang terkait dengan penelitian ini. 3

2) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi wajib pajak yang menemui masalah yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai referensi atau pedoman sehingga dapat membantu dalam penyelesaian masalah yang terkait dengan koreksi fiskal. 1.4 Sistematika Penelitian Untuk lebih jelas dan terarahnya penyusunan penulisan ini, maka disajikan pokok-pokok pembahasan yang dibagi menjadi lima bab yang masing-masing mengandung pembahasan dengan rincian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan mengenai landasan teori menurut ahli tentang pengertian pajak, fungsi pajak, pengelompokan pajak, sistem pemungutan pajak, biaya, penghasilan yang dikenakan pajak, Surat Pemberitahuan (SPT), Pajak Penghasilan (PPh), Subjek Pajak Penghasilan dan Wajib Pajak, Objek Pajak Penghasilan, tarif penghasilan kena pajak, Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Koreksi Fiskal. 4

Bab III Metode Penelitian Menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Merupakan deskripsi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian tersebut. Bab V Simpulan dan Saran Merupakan bab penutup yakni menyimpulkan mengenai bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya dengan disertai alasan-alasan. 5