ASPERGILLUS FUMIGATUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BLASTOMYCES DERMATITIDIS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pernapasan yang membuat pasien datang berobat ke dokter. (Rab, 2010) Batuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

COCCIDIOIDES IMMITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gerakan jumat bersih adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

(Cryptococcus neoformans)

Asma sering diartikan sebagai alergi, idiopatik, nonalergi atau gabungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

Bronkiektasis kelainan anatomik dilatasi bronkus yang kronik dan menetap. Bronkus yang terkena biasanya berukuran sedang (generasi 4-9).

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

Klebsiella pneumoniae. Gamma Proteobacteria Enterobacteriaceae. Klebsiella K. pneumoniae. Binomial name Klebsiella pneumoniae

BAB I PENDAHULUAN. 8,7% di tahun 2001, dan menjadi 9,6% di tahun

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

All about Tinea pedis

Invasive Aspergillus Stomatitis in Patients with Acute Leukemia: Report of 12 Cases

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

ASMA DAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) DI SEKOLAH. I Made Kusuma Wijaya

Bacillius cereus siap meracuni nasi anda

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla. dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci

BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani (yang berarti terengah-engah) dan pertama kali

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada saluran napas yang melibatkan banyak komponen sel dan elemennya, yang sangat mengganggu, dapat menurunkan kulitas hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

Si Musuh Kulit Kepala Anak-Anak

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Rickettsia prowazekii

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA BRONKHIAL DI RUANG ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Nama : Tiwi Anggraini NIM : Kelas : C PENYAKIT LEGIONAIRE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur

PENGARUH PEMBERIAN SENAM ASMA TERHADAP FREKWENSI KEKAMBUHAN ASMA BRONKIAL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit alergi sebagai reaksi hipersensitivitas tipe I klasik dapat terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi (RA) adalah penyakit yang sering dijumpai. Gejala utamanya

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

Staphylococcus aureus

BAB 1 PENDAHULUAN. diperantarai oleh lg E. Rinitis alergi dapat terjadi karena sistem

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

M.D. : Faculty of Medicine, University of Indonesia, Pulmonologist: Faculty of Medicine, Univ. of Indonesia, 2007.

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

FARMASI USD Mei Oleh : Yoga Wirantara ( ) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Penyebab: si kecil diserang jasad renik, seperti kuman, mikroba atau virus. Namun penyebab terbesar adalah virus.

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. pakar yang dipublikasikan di European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal

Bakar Serangan Luka Api pada Tebu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. endoskopis berupa polip atau sekret mukopurulen yang berasal dari meatus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

BAB V PEMBAHASAN. anak kelas 1 di SD Negeri bertaraf Internasional dan SD Supriyadi sedangkan

COXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990).

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ketika tubuh terpajan oleh suatu antigen atau benda asing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Definisi klinis rinitis alergi adalah penyakit. simptomatik pada hidung yang dicetuskan oleh reaksi

DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

BAB II TINJAUAN TEORI. disebabkan oleh virus, dan merupakan suatu peradangan yang menyebabkan. lumen pada bronkiolus (Suriadi & Rita, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di. dunia dan merupakan penyakit kronis pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

: Clostridium perfringens

JOURNAL READING Imaging of pneumonia: trends and algorithms. Levi Aulia Rachman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rinosinusitis kronis merupakan inflamasi kronis. pada mukosa hidung dan sinus paranasal yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, berkembangnya kehidupan, terjadi perubahan pola struktur

BAB II LANDASAN TEORI. ke waktu karena perkembangan dari ilmu pengetahuan beserta. pemahaman mengenai patologi, patofisiologi, imunologi, dan genetik

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

BAB II TINJAUAN TEORI. kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop atau mikroskop elektron.

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

Waspada penyakit yang menyebar di musim kemarau : Nocardiosis!

BAB I PENDAHULUAN. reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut.

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Atopi, atopic march dan imunoglobulin E pada penyakit alergi

LAPORAN PENDAHULUAN ASTHMA ATTACK

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Actinomyces israelii

Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran nafas kronis yang penting

Task Reading: ASBES TOSIS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran napas dan paru seperti infeksi saluran napas akut,

KELOMPOK III. Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia Intan tiara D Arsini Widya Setianingsih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memulihkan fungsi fisik secara optimal(journal The American Physical

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. mengi, sesak nafas, batuk-batuk, terutama malam menjelang dini hari. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006).

Transkripsi:

ASPERGILLUS FUMIGATUS Taxonomy Superkingdom : Eukaryota Kingdom : Fungi Phylum : Ascomycota Subphylum : Pezizomycotina Class : Eurotiomycetes Order : Eurotiales Family : Trichocomaceae Genus : Aspergillus Species : Aspergillus fumigatus Sejarah penemuan Aspergilosis pertama kali di laporkan oleh Virchow pada tahun 1956. Sejak itu banyak kasus yang dilaporkan dari berbagai negara, salah satunya Indonesia. MORFOLOGI Aspergillus fumigatus Gambaran mikroskopik dari Aspergillus fumigatus memiliki tangkai tangkai panjang (conidiophores) yang mendukung kepalan ya yang besar (vesicle). Di kepala ini terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora. A. fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37 C (sama dengan temperatur tubuh). Pada rumput kering Aspergillus fumigatus dapat tumbuh pada suhu di atas 50 o C.

EPIDEMIOLOGI Aspergillus terdapat di alam sebagai saprofit. Hampir semua bahan dapat ditumbuhi jamur tersebut, terutama di daerah tropik dengan kelembaban yang tinggi. Sifat ini memudahkan jamur aspergillus menimbukan penyakit bila terdapat faktor presdisposisi. Apa itu aspergillus??? (koloni Aspergillus fumigatus di petridish) Spesies Aspergillus merupakan jamur yang umum ditemukan di materi organik. Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia ialah Aspergillus fumigatus dan Aspergillus niger, kadang-kadang bisa juga akibat Aspergillus flavus dan Aspergillus clavatus yang semuanya menular dengan transmisi inhalasi. Aspergillus fumigatus adalah jamur yang ditemukan dimana mana pada tanaman yang membusuk. Jamur ini dapat berkelompok kemudian memasuki jaringan kornea yang mengalami trauma atau luka bakar, luka lain, atau telinga luar (oktitis eksterna). Siklus hidup Aspegillus fumigatus mempunyai suatu haploid genome yang stabil, dengan tidak mengalami siklus seksual. A. fumigatus bereproduksi dengan pembentukan conidiospores yang dilepaskan ke dalam lingkungan. A. fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37 C (sama dengan temperatur tubuh). Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana, terutama pada makanan, sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos. Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun. Aspergillus juga bisa tumbuh di daun-daun yang telah mati, gandum yang disimpan, kotoran burung, tumpukan pupuk dan tumbuhan yang membusuk lainnya.

Penyebaran Melalui inhalasi konidia yang ada di udara. Penyakit Penyakit yamg ditimbulkan oleh jamur ini adalah Aspergilosis Bronkopulmoner Alergika. ABPA terjadi karena terdapat reaksi hipersensitivitas terhadap A. fumigatus akibat pemakaian kortikosteroid terus menerus. Akibatnya akan terjadi produksi mukus yang berlebih karena kerusakan fungsi silia pada saluran pernapasan. Mukus ini berbentuk sumbatan yang mengandung spora A. fumigatus dan eosinofil di lumen saluran napas. Akan terjadi presipitasi antibodi IgE dan IgG melalui reaksi hipersensitivitas tipe I menyebabkan deposit kompleks imun dan sel-sel inflamasi di mukosa bronkus. Deposit ini nantinya akan menghasilkan nekrosis jaringan dan infiltrat eosinofil (reaksi hipersensitivitas tipe III) hingga membuat kerusakan dinding bronkus dan berakhir menjadi bronkiektasis. Tak jarang ditemui spora pada mukus penderita aspergilosis paru. Penderita biasanya mengeluh batuk produktif dengan gumpalan mukus yang dapat membentuk kerak di bronkus., kadang menyebabkan hemoptisis. ABPA juga bisa terjadi berbarengan dengan sinusitis fungal alergik, dengan gejala sinusitis di dalamnya dengan drainase sinus yang purulen. Secara umum gejala klinis aspergilosis tidak ada yang khas, pasien ABPA mungkin akan mengalami demam, batuk berdahak, dengan mengi pada auskultasi. Pasien dengan aspergilosis invasif dan CNPA selain mengalami demam juga sering batuk berdahak. Khusus pengidap aspergilosis invasif akan mengalami takipneu dan hipoksemia berat. Penderita aspergiloma akan mengalami gejala sesuai penyakit yang mendasarinya, namun gejala yang paling sering ialah hemoptisis. Secara umum, gejala klinis dan hasil lab semua jenis aspergilosis akan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya. Diagnosa Dari berbagai pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut : Jumlah eosinofil meningkat Kadar antibodi IgE meningkat (kadar IgE total dan IgE khusus untuk aspergillus)

Tes kulit antigen aspergillus Antibodi aspergillus positif Rontgen dada menunjukkan adanya infiltrasi dan bayangan yang mengerupai jari tangan CAT scan dada menunjukkan adanya bronkiektasis sentral atau sumbatan lendir Pewarnaan dan biakan dahak untuk jamur Bronkoskopi disertai pembiakan dan biopsi transbronkial Biopsi paru (jarang dilakukan). Pengobatan Prinsip pengobatan yang disebabkan oleh jamur Aspergillus fumigatus adalah dengan menghilangkan jamur dan sporanya yang terdapat dalam tubuh. Penderita ABPA diobati sesuai proses penyakitnya, karena ABPA terjadi akibat proses hipersensitivitas, maka respon alergi harus dikurangi. Meskipun ABPA terjadi karena pemakaian kortikosteroid terus-menerus, namun pengobatannya juga menggunakan kortikosteroid, namun dengan oral, bukan lagi inhalasi. ABPA yang kronik memerlukan antijamur semisal itraconazole yang dapat mempercepat hilangnya infiltrat. ABPA yang berbarengan dengan sinusitis alergik fungal memerlukan tindakan operasi jika terdapat polip obstruktif. Kadang-kadang dapat juga dibilas dengan amfoterisin untuk mempercepat peyembuhan. Cara Pencegahan : Udara ruangan yang disaring dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) dapat menurunkan infeksi aspergillosis invasive pada penderita yang dirawat di RS terutama penderita dengan netropenia. Orang-orang dengan faktor predisposisi (asma, fibrosis kistik, dll), sebaiknya menghindari lingkungan dimana jamur aspergillus ditemukan. Daftar pustaka Jawetz. E, Melnick & Adelberg,1996, Microbiologi Kedokteran, edisi 20, 631 632, EGC, Jakarta. www.farmacia.com/rubrik/category_news.asp?idcategory=23

http://www.kompas.com/kcm/ http://www.medicastore.com http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/kamus_detail.asp?abjad=a&page=1http://com www.mons.wikimedia.org/wiki/aspergillus_fumigatushttp://www.majalahhttp://en.wikipedia.org/wiki/diseases_of_the_honeybee Marvelaos marvel (078114096)