II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

dokumen-dokumen yang mirip
1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

Adaptor/catu daya/ Power Supply

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

Bab VI. Motor Stepper

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mesin CNC 2.2. Artsoft Mach3

BAB III PERANCANGAN ALAT

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Yudha Bhara P

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

MAKALAH KELOMPOK 2. Converter AC to DC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III SISTEM KELISTRIKAN TIGA FASA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

Rancang Bangun Alat Penggulung Dinamo Menggunakan Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN ALAT

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

MAKALAH MOTOR STEPPER DI BIDANG INDUSTRI

BAB 2 TEORI DASAR Jaringan Listrik Mikro

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN SISTEM

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB II DASAR TEORI PC Based CNC Artsoft Mach3

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

Induksi Elektromagnetik

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

KONSTRUKSI GENERATOR DC

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja seperti pada gambar (1). Gaya dorong ulir dapat diketahui dengan perhitungan tenaga ulir (power screw). Persamaan yang digunakan untuk menghitung torsi gaya dorong ulir (Shingley dan Mischke, 2001) T =.. (1) Dimana ; T = Torsi pada ulir (Nm) Dm = Diameter efektif ulir (m) F = Gaya dorong ulir (N) f = Koefisien gesek permukaan ulir l = Kisar/pitch ulir (m).

7 Gambar 1. Mekanisme ulir penggerak Gaya dorong ulir adalah gaya minimum yang dibutuhkan untuk mendorong meja kerja. Sehingga nilainya dipengaruhi oleh massa meja kerja dan koefisien gesek permukaan meja kerja dengan permukaan yang menopangnya dan bukan koefisien gesek antara dua permukaan ulir. Dalam hal ini, karena meja kerja menggunakan bantalan bearing sebagai roda maka koefisien gesek yang bekerja adalah koefisien gesek bearing yaitu ± 0.11. Diameter efektif ulir atau diameter tusuk ulir ialah diameter semu yang letaknya diantara diameter luar dan diameter inti. Pada radius diameter inilah letak titik singgung antara dua ulir. Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa motor dapat mendorong meja kerja torsi yang dihasilkan motor harus lebih besar daripada torsi yang bekerja pada ulir. Torsi pada motor berbanding terbalik dengan kecepatan motor, semakin besar kecepatan motor maka torsi yang dihasilkan akan menurun. Untuk menentukan torsi yang dihasilkan oleh sebuah motor digunakan persamaan (Histand dan Alciatore,1999).

8 Tm =.... (2) Dimana : Tm = Torsi yang dihasilkan motor (Nm) P = daya yang digunakan (watt) ω = kecepatan sudut (rad/s). Sedangkan kebutuhan daya yang diperlukan motor penggerak dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: (Histand dan Alciatore, 1999) P = 2π.n.T... (3) Dimana: P = Daya yang diperlukan (watt) n = Putaran motor (rpm) T = Torsi yang dibutuhkan ( N.m) B. Motor Stepper Motor stepper adalah sebuah peralatan elektromekanik yang mengubah pulsa elektrik menjadi pergerakan mekanik. Kumparan motor stepper berputar per step ketika pulsa elektrik dimasukkan ke kumparan tersebut dengan urutan yang benar. Setiap urutan pemberian pulsa ke motor stepper menyebabkan arah putaran yang berbeda. Sedangkan besarnya frekuensi dari pulsa akan mempengaruhi kecepatan putaran motor stepper.

9 1. Motor Stepper Unipolar Motor stepper unipolar baik tipe 5 atau 6 kabel biasanya dihubungkan seperti pada gambar 2, dengan sebuah center tap pada tiap kumparan. Pada penggunaannya, center tap dihubungkan ke supply positif, dan dua ujung kumparan lainnya dihubungkan ke ground. Bagian rotor motor pada gambar 19 dibuat dari magnet permanent dengan 6 kutub, 3 kutub utara dan 3 kutub selatan. Gambar 2. Stepper Motor Unipolar Seperti terlihat pada gambar 2. Arus mengalir dari center tap kumparan 1 ke terminal a menyebabkan kutub stator yang atas menjadi berkutub utara dan kutub stator yang bawah berkutub selatan. Kondisi ini menyebabkan rotor berada pada posisi seperti gambar Jika arus pada kumparan 1 dimatikan dan kumparan 2 dinyalakan, maka rotor akan berputar 30 derajat, atau 1 step. Untuk berputar secara kontinyu, kita hanya perlu menghubungkan supply power ke 2 kumparan secara berurutan. Dengan asumsi bahwa logika 1 berarti arus mengalir pada kumparan motor, maka berikut adalah urutan yang harus dipenuhi agar motor dapat berputar sebanyak 24 step atau 2 putaran :

10 Kumparan 1a 1000100010001000100010001 Kumparan 1b 0010001000100010001000100 Kumparan 2a 0100010001000100010001000 Kumparan 2b 0001000100010001000100010 waktu ----------------------------------------------------- 2. Step Angle/ SA Motor stepper bergerak per-step. Setiap bergerak satu step, motor stepper akan berputar beberapa derajat sesuai dengan step anglenya. Step angle tergantung dari jumlah kutub magnet motor stepper. Jumlah putaran yang diperlukan agar motor stepper bergerak 1 putaran penuh (360 ) adalah: Step = 360º / ºStep Angle Misalnya, sebuah motor stepper memiliki SA=1.8º maka untuk untuk berputar satu putaran penuh memerlukan jumlah step sebanyak: 360º / 1.8º = 200 step. 3. Kendali Arah Putaran Arah putaran motor stepper ditentukan oleh arah urutan aktifasi kumparannya. Secara program, ini bisa dilakukan dengan mengubah arah pergeseran bit. Jika arah pergeserannya ke kanan, maka motor stepper akan berputar ke arah kanan (CW) Kumparan 1a 1000 Kumparan 1b 0010 Kumparan 2a 0100 Kumparan 2b 0001 waktu ----------------- Jika arah pergesarannya ke kiri, maka motor stepper akan berputar kearah kiri pula (CCW).

11 Kumparan 1a 0001 Kumparan 1b 0010 Kumparan 2a 0100 Kumparan 2b 1000 waktu ----------------- C. IC L297D L297 adalah sebuah kontroler stepper yang dapat membangkitkan 4 phasa (ABCD) sinyal pengontrol stepper motor. Dengan cara memberikan inputan sinyal clock ( pin 18) dan direction (pin 17) untuk arah perputaran motor. Teradapat dua mode pengendalian stepper motor Half step dan Full step yang dapat kita pilih, yaitu dengan memberikan logika high atau low pada kaki pin 19 pada ic l297 ini. Gambar 3 dibawah ini menunjukan fungsi setiap pin pada ic L297. Gambar 3. Fungsi setiap pin pada ic L297. (http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/l/2/9/7/l297.shtml)

12 D. Driver Motor ic- L298 L298 adalah jenis IC driver motor yang dapat mengendalikan arah putaran dan kecepatan motor DC atau satu motor stepper. Mampu mengeluarkan output tegangan untuk Motor dc dan motor stepper sebesar 50 volt. IC l298 terdiri dari transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu motor dc dan motor stepper. Dapat mengendalikan 2 untuk motor dc namun hanya dapat mengendalikan 1 motor stepper. Gambar 4. Skema ic L298n (http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/l/2/9/8/l298n.shtml) E. Catu Daya Perangkat elektronika sebagian besar dicatu oleh suplai arus searah DC (Direct Current) yang stabil. Baterai atau accu adalah salah satu sumber catu daya DC yang baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (Alternating Current) dari pembangkit tenaga listrik, dimana

13 sumber AC yang ada di Indonesia sebesar 220 dan 380 Volt dengan frekuensi berkisar antara 50 sampai 60 Hz. Sumber AC ini dimasukkan ke dalam bagian primer input catu daya pada transformator daya yang akan membagi tegangan AC pada outputnya. Frekuensi tegangan sekunder akan tetap sama dengan daya primer, tetapi tegangan akan dinaikkan atau diturunkan atau dapat juga bias tetap sama tegangan keluaran dari transformator merupakan tegangan AC yang besarnya sesuai dengan perbandingan antara besar lilitann primer dan sekunder pada transformator tersebut. Untuk mengubah tegangan listrik Ac menjadi tegangan DC diperlukan untuk merancang catu daya adalah sebagai berikut : 1. Dioda Sebagai Penyearah (Rectifier) Dioda penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Prinsip kerjanya adalah membuang tegangan negatif dan melewatkan tegangan positif pada arus bolak-balik untuk mendapatkan tegangan DC positif atau membuang tegangan positif dan melewatkan tegangan negatif untuk mendapatkan tegangan DC negatif. Rangkaian ini terdiri dari satu atau beberapa buah dioda. Dioda merupakan komponen elektronika yang paliang sederhana, yang tersusun dari dua jenis semikonduktor, semikonduktor jenis-p dan jenis-n. Prinsip dasar dari penyearah adalah sifat dioda yang hanya menyearah arus pada satu arah tegangan (arah maju) saja. Sedangkan pada arah yang berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil.

14 arus dioda (I d ) secara eksponensial naik dengan naiknya tegangan dioda (V d ) pada arah maju (tegangan dioda positif). Sedangkan pada arah tegangan sebaliknya atau pada tegangan dioda negatif, besar arus dioda akan mendekati arus jenuh balik, yang nilainya kecil dan dapat diabaikan, sehingga arus dioda hanya muncul pada tegangan dioda positif saja. Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 6. Trafo diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya. Gambar 5. Rangkaian penyearah sederhana Pada gambar 6. dioda berperan untuk meneruskan tegangan positif ke beban R1. Hal inilah yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyerah gelombang penuh (full wave) diperlukan trafo dengan center tap (CT) seperti pada Gambar 7.

15 Gambar 6. Rangkaian penyearah gelombang penuh Tegangan positif fase yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan fase yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti pada Gambar 7. Pada penggunaan trafo tanpa center tap (CT) biasanya digunakan penyearah gelombang penuh sistem jembatan. Penyearah ini membutuhkan empat buah dioda dengan sistem kerja berpasangan sehingga sering disebut dioda bridge seperti gambar 7. Gambar 7. Rangkaian Penyearah Sistem Jembatan

16 2. Regulator LM78XX Seri LM78xx dapat diperoleh dalam kemasan TO-22C plastik atau logam LM78xx dapat mengeluarkan arus melebihi 0,5 A apabila dilengkapi peredam pada Heatsink ( pendingin) yang memadai. Rangkaian terpadu (Integrated Circuit = IC) tipe 78xx ini adalah IC regulator yang dapat menyetabilkan tegangan searah positif dengan masukan +14,5 volt sampai +27 volt dengan keluaran sesuai jenis tipe regulator. IC regulator seri LM78xx mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Menstabilkan tegangan searah positif dengan masukan dari +14,5 volt sampai +27 volt DC. b. Tegangan keluaran sesaui dengan tipe regulator dengan hasil DC teregulasi. c. Arus keluaran melebihi 0,5A. Gambar 8. Bentuk Fisik LM78xx (http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/9037/nsc/lm78xx.html)

17 F. Software Mach3 Perangkat lunak ini dikeluarkan oleh perusahaan Artsoft USA. Perangkat lunak ini berjalan pada PC biasa yang ada di masyarakat umum, dan dapat bekerja pada sistem operasi seperti windows xp. Software ini dapat digunakan untuk pengontrol pada mesin bubut, milling, dsb. Jalur komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan sinyal ke driver motor menggunakan parallel port pada komputer. Port ini terdiri dari 25 lubang pin untuk jalur komunikasi antara komputer dengan device external. Gambar 9. Tampilan mach3 (http://www.machsupport.com/docs/mach3mill_install_config.pdf) Gambar 10. Parallel port DB25 (http://www.machsupport.com/docs/mach3mill_install_config.pdf)

18 Keterangan: >> Tanda panah keluar berfungsi sebagai jalur output pada komputer, dan dapat digunakan sebagai fungsi step dan direction pada driver motor. >> Tanda panah keluar berfungsi sebagai input pada komputer, yang dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal limit dan home position kedalam komputer. Adapun default pin configuration dari software mach3 yang dapat digunakan sebagai sinyal fungsi step dan direction motor stepper pada setiap pin parallel port, dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 11. Tampilan mach3 saat menseting pin ke motor (http://www.machsupport.com/docs/mach3mill_install_config.pdf)